Laporan Laba Rugi Kelompok 6 Nurrohman
Laporan Laba Rugi Kelompok 6 Nurrohman
Laporan Laba Rugi Kelompok 6 Nurrohman
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
BAB II
2
PEMBAHASAN
Angka laba rugi merupakan informasi penting yang di cantumkan dalam laba rugi.
Dalam neraca bisa bisa ditampilkan melalui Pos Laba Ditahan atau Pos Laba Rugi.
Laporan laba rugi ini adalah penjelasan lengkap dan lebih rinci tentang perhitungan laba
rugi ini.
Dalam teori akuntansi dikenal dua pendekatan dalam menilai hubungan antara
neraca dan laba rugi, yaitu articulated dan non articulated. Pendekatan articulated
artinya laporan laba rugi itu dianggap sebagai subklasifikasi dari pos modal. Sementara
pendekatan non articulated artinya neraca dan laporan laba rugi ini secara matematis
independen satu sama lain.
Biaya adalah semua yang di bebankan kepada produk barang dan jasa yang akan
dijual untuk mendapatkan revenue. Biaya itu tidak termasuk dalam produk itu bisa juga
belum termasuk didalamnya karena mungkin saja mendahului atau dikeluarkan/accrued
setelah selesainya produk, misalnya biaya penyusutan, perizinan, asuransi dan gaji.
Menurut teori matching concept, maka biaya harus dibebankan sesuai dengan
pengakuan dan periode panghasilan. Dalam hal sukar melakukan matching, maka
pembebanan harus dilakukan secara rasional dan sistematis.
1. Hasil (Revenue).
Committee on Terminology mengidentifikasikan revenue sebagai hasil darim
penjualan barang atau jasa yang dibebankan kepada langganan atau mereka yang
menerima jasa. Definisi ini menggunakan pendekatan revenue expense.
2. Biaya (Expense).
Menurut Committee on Terminology adalah semua biaya yang telah dikenakan
dan dapat dikurangkan pada penghasilan.
4
Biaya biasa nya dibagikan kepada 3 golongan, yaitu :
• Biaya yang dihubungkan dengan penghasilan pada periode itu.
• Biaya yang dihubungkan dengan periode tertentu yang tidak dikaitkan dengan
penghasilan
• Biaya yang karena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode manapun.
3. Gain and Loss.
– Gain (laba/keuntungan dari ttransaksi tertentu yang sifatnya insidentil).
Diluar laba diatas, adalagi penggolongan laba diluar laba tersebut yaitu yang
dikenal dengan istilah gain. Gain adalah naiknya nilai ekuitas dari transaksi yang
sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entitas dan dari transaksi kejadian
lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu kecuali yang
berasal dari biaya atau pemberian kepada pemilik.
– Losses (rugi dari transaksi tertentu yang sifatnya insidentil) :
Losses adalah turunnya nilai ekuitas dari transaksi yang sifatnya insidentil dan
bukan kegiatan utama entitas dan dari seluruh transaksi kejadian lainnya yang
mempengaruhi entitas selama periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya
atau pemberian kepada pemilik (prive).
4. Laba Rugi
Menurut Committee on Terminology, laba adalah jumlah yang berasal dari
pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau
penghasilan operasi.
Menurut APB statement mengartikan laba (rugi) sebagai kelebihan (defisit)
pengahasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi.
Dari definisi dua pertama, dapat dilihat dengan jelas bahwa definisi itu condong
pada pendekatan revenue expense approach, sedangkan definisi tarkhir cenderung
asset liabillity approach.
Suatu penghasilan akan diakui sebagai penghasilan pada periode kapan kegiatan
utama yang perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai.
All Inclusive Concept of Income adalah konsep dalam menentukan hal-hal apa
saja yang perlu dimasukkan ke dalam income, yaitu mencakup segala perubahan dalam
kepemilikan (proprietorship) kecuali mengenai pembagian dividen dan capital
transactions. Di sini berarti bahwa, dalam pelaporan income elemen-elemen yang biasa
terjadi dan yang tidak biasa terjadi dimasukkan.
Perbedaan ini timbul akibat perbedaan pendapatan mengenai apakah suatu pos
disajikan dalam laporan laba rugi atau dalam laporan laba ditahan. Ada yang
berpendapat bahwa yang dicantumkan dalam laporan laba rugi hanyalah pendapatan
yang berasal dari kegiatan normal (normal operating income), sedangkan pos yang
berasal dari kegiatan yang tidak biasa dicantumkan saja dalam laporan laba ditahan
sehingga laba di bottom line adalah laba normal. Pendapat ini menghasilkan konsep
pelaporan normal operating income. Konsep ini mengganggap bahwa dalam menilai
prestasi manajemen yang dinilai hanyalah yang berasal kegiatan normal tidak termasuk
kegiatan insidentil dan angka inilah yang lebih tepatb dalam membuat prediksi
kemampuan perusahaan mendapatkan laba dimasa yang akan datang.
6
Masalah yang dibahas dalam penyajian laba ini lebih difokuskan pada masalah
konseptual tentang apa yang disebut laba. Masalah yang erat kaitannya dengan
penyajian adalah pemisahan pelaporan pos-pos transaksi operasi dan pos-pos transaksi
dengan pemilik (transaksi modal). Pos-pos operasi dalam arti luas (transaksi
nonpemilik) pada umumnya dilaporkan melalui statemen laba-rugi, sedangkan pos-pos
yang merupakan transaksi modal dilaporkan melalui statemen laba ditahan atau
statemen perubahan ekuitas.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA