Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Kusta
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Kusta
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Kusta
3. Intervensi Keperawatan
a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit.
Tujuan: Untuk memelihara integritas kulit/ mencapai penyembuhan tepat waktu.
Intervensi:
1) Kaji kulit setiap hari. Catat warna, turgor, sirkulasi dan sensasi. Gambarkan lesi
dan amati perubahan.
Rasional : Menentukan garis dasar dimana perubahan pada status dapat
dibandikan dan lakukan intervensi yang tepat.
2) Pertahankan/intruksikan dalam hygiene kulit, misalnya membasuh kemudian
mengerinkannya dengan berhati-hati dan melakukan masase dengan
menggunakan losion atau krim.
Rasional : Masase meningkatkan sirkulasi kulit dan meningkatkan kenyamanan.
3) Gunting kuku secara teratur
Rasional : Kuku yang panjang/kasar, meningkatkan resiko kerusakan dermal.
4) Dapatkan kultur dari lesi kulit terbuka.
Rasional : Dapat mengidentifikasi bakteri patogen dan pilihan perawatan yang
sesuai.
5) Gunakan/berikan obat topical atau sistemik sesuai indikasi.
Rasional : Digunakan pada perawatan lesi kulit.
6) Lindungi lesi dengan salep antibiotic sesuai petunjuk.
Rasional : Melindungi area lesi dari kontaminasi bakteri dan meningkatkan
penyembuhan.
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kuilit yang tidak baik.
Tujuan : Klien dapat mengembangkan peningkatan penerimaan diri
1) Kaji adanya gangguan pada citra diri pasien (menghindari kontak mata, ucapan
yang merendahkan diri sendiri, ekspresi perasaan muak terhadap kondisi
kulitnya).
Rasional : Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit atau keadaan yang
tampak nyata bagi pasien. Kesan seseorang terhadap dirinya sendiri akan
berpengaruh pada konsep diri.
2) Identifikasi stadium psikososial tahap perkembangan.
Rasional : Terdapat hubungan antara stadium perkenmbangan, citra diri dan
reaksi serta pemahaman pasioen terhadap kondisi kulitnya.
3) Berikan kesempatan untuk pengungkapan. Dengarkan (dengan cara yang terbuka,
tidak menghakimi) untuk mengespresikan berduka atau anseitas tentang
perubahan citra tubuh.
Rasional : Pasien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami.
4) Mendukung upaya pasien untuk memperbaiki citra diri.
Bersikap realistic selama pengobatan, pada penyuluhan kesehatan.
Rasional : Meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara pasien
dan perawat.
5) Berikan harapan dalam parameter situasi individu: jangan memberikan keyakinan
yang salah.
Rasional : Meningkatkan perilaku positif dan memberikan kesempatan untuk
menyusun tujuan dan rencana untuk masa depan berdasarkan realita.
6) Dorong interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitasi.
Rasional : Mempertahankan pola komunikasi dan memberikan dukungan terus
menerus pada pasien dan keluarga.
e. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan pada kulit, pertahanan tubuh
menurun.
Tujuan : Mencapai penyembuhan tepat waktu, tanpa komplikasi
1) Ukur tanda-tanda vital termasuk suhu
Rasional : Memberikan imformasi data dasar, peningkatan suhu secara berulang-
ulang dari demam yang terjadi untuk menujukkan bahwa tubuh bereaksi pada
proses infeksi yang baru, dimana obat tidak lagi secara efektive mengontrol
infeksi yang tidak dapat disembuhkan.
2) Tekankan pentingnya tekhnik cuci tanganyang baik untuk semua individu yang
dating kontak dengan pasien
Rasional : Mengcegah kontaminasi silang; menurungkan resiko infeksi.
3) Gunakan saputangan , masker dan tekniik aseptik selama perawatan dan berikan
pakaian yang steril atau baru.
Rasional : Mengcegah terpajan pada organisme infeksius.
4) Observasi lesi secara periodic.
Rasional : Untuk mengetahui perubahan respon terhadap terapi.
5) Berikan lingkungan yang bersih dan berventilasi yang baik. Periksa pengunjung
atau staf terhadap tanda infeksi dan pertahankan kewaspadaan sesuai indikasi.
Rasional : Mengurangi patogen pada system integument dan mengrangi
kemungkinan pasien mengalami infeksi nosokomial.
6) Berikan preparat antibiotic yang diresepkan dokter.
Rasional : Membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab
infeksi.
f. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi terhadap perawatan
kulit.
Tujuan : Klien mendapatkan imformasih yang adekuat tentang perawatan kulit.
1) Tentukan apakah pasien mengetahui (memahami dan salah mengerti) tentang
kindisi dirinya.
Rasional : Memberikan data dasar untuk mengembangkan rencana penyuluhan.
2) Jaga agar pasien mendapatkan informasi yang benar, memperbaiki kesalahan
persepsi /imformasi.
Rasional : Pasien harus memiliki perasaan bahwa ada sesuatu yang dapat mereka
perbuat. Kebanyakan pasien merasakan mamfaat dan merasa lebih.
3) Berikan imformasi yang spesifik dalam bentuk tulisan misalnya jadwal dalam
minum obat.
Rasional : Imformasi tertulis dapat membantu mengingatkan pasien.
4) Jelaskan penatalaksanaan minum obat: dosis, frekuensi, tindakan, dan perlunya
terapi dalam jangka waktu lama.
Rasional : Meningkatkan partisipasi klien, mematuhi aturan terapi dan mencegah
putus obat.
5) Berikan nasehat pada pasien untuk menjaga agar kulit tetap lembab dan fleksibel
dengan tindakan hidrasi serta lotion kulit.
Rasional : Stratum korneum memerlukan air agar fleksibilitas kulit btetap terjaga..
pemberian lotion untuk melembabkan kulit akan mencegah agar kulit tidak
menjadi kering, kasar, retak dan bersisik.
6) Dorong pasien agar mendapat status nutrisi yang sehat.
Rasional : Penampakan kulit mencerminkan kesehatan umum
seseorang.perubahan pada kulit dapat mendakan status nutrisi yang abnormal.
Nutrisi yang optimal meningkatkan regenerasi jaringan dan penyembuhan umum
kesehatan.
7) Tekankan perlunya atau pentingnya mengevaluasi perawatan atau rehabilitasi.
Rasional : Dukungan jangka panjang dengan evaluasi ulang kontinu dan
perubahan terapi dibutuhkan untuk penyembuhan optimal.
g. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Tujuan: Pasien dapat menunjukkan penurunan ansietas sehingga dapat menerimah
perubahan status kesehatannya dengan cara sehat.
1) Berikan penjelasan yang sering dan imformasi tentang prosedur perawatan.
Rasional : Pengetahuan diharapkan menurunkan ketakutan dan ancietas,
memperjelas kesalahan konsep dan meningkatkan kerjasama.
2) Libatkan pasien atau orang terdekat dalam proses pengambilan keputusan.
Rasional : Meningkatkan rasa control dan kerjasama, menurunkan perasaan tak
berdaya atau putuis asa.
3) Kaji status mental terhadap penyakit
Rasional : Pada awalnya pasien dapat men ggunakan penyangkalan untuk
menurungkan dan menyaring imformasi secara keseluruhan.
4) Berikan orientasi konstan dan konsisten.
Rasional : Membantu pasien tetap berhubungan dengan lingkungan dan realitas.
5) Dorong pasien untuk bicara tentang penyakitnya.
Rasional : Pasien perlu membicarakan apa yang terjadi terus menerus untuk
membuat beberapa rasa terhadap situasi apa yang menakutkan.
6) Jelaskan pada pasien apa yanga terjadi. Berikan kesempatan untuk bertanya dan
berikan jawaban terbuka atau jujur.
Rasional : Pernyataan kompensasi menunjukkan realitas situasi yang dapat
membantu pasien atau orang terdekat menerima realitas dan mulai menerima apa
yang terjadi.
7) Identifikasi metode koping atau penanganan stuasi stress sebelumnya.
Rasional : Perilaku masalalu yang berhasil dapat digunakan untuk membantu
situasi saat ini.
8) Dorong keluarga atau orang terdekat mengunjungi dan mendiskusikan yang
terjadi pada keluarga. Mengingatkan pasien kejadian masa lalu dan akan datang.
Rasional : Mempertahankan kontak dengan realitas keluarga, membuat rasa
kedekatan dan kesinambungan hidup.
9) Berikan sedative ringan sesuai indikasi.
Rasional : Obat ansietas diperlukan untuk periode singkat sampai pasien lebih
stabil secara psikis.