Agama Bab 14
Agama Bab 14
Agama Bab 14
Pewartaan Yesus
Dalam kegiatan pewartaan Kerajaan Allah yang dilakukan oleh Yesus Kristus Sang Juru Selamat, Yesus selau menggunakan perumpamaan, yaitu adalah perumpamaan (semacam analogi) yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya Perumpamaan-perumpamaan Yesus ini cukup sederhana dan cukup mudah untuk diingat yaitu adalah cerita yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perumpamaan tersebut masih dapat diceritakan dari mulut ke mulut, sebelum akhirnya menjadi bentuk tertulis, bertahun-tahun setelah wafatnya Yesus. Salah satu sifat perumpamaan adalah penggambaran secara sepintas sebuah cerita yang sederhana dan lugas, namun memiliki makna yang jauh lebih dalam jika direnungkan lebih jauh.
Bentuk-Bentuk Perumpamaan
a. Perumpamaan berupa kisah nyata. Perumpamaanperumpamaan ini menggunakan ilustrasi dari kehidupan sehari-hari yang sudah dikenal oleh para pendengar. Setiap orang mengakui kebenaran dari kisah itu, sehingga tidak ada dasar bagi para pendengar untuk mengajukan keberatan dan kritik. Semua orang telah melihat bahwa benih tumbuh dengan sendirinya (Markus 4:26-29); ragi mengkhamirkan seluruh adonan (Matius 13:33); anakanak bermain di pasar (Matius 11:16-19; Lukas 7:31, 32); seekor domba yang meninggalkan kumpulannya (Matius 18:12-14)
b. Perumpamaan-perumpamaan berupa cerita. Berbeda dari perumpamaan berupa kisah nyata, perumpamaan ini tidak berdasarkan pada kenyataan atau tata cara yang sudah diterima secara umum. Perumpamaan berupa kisah nyata dipaparkan sebagai kisah nyata yang sedang terjadi, sedangkan perumpamaan berupa cerita menunjuk pada suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau. Biasanya berkenaan dengan pengalaman seseorang. Matius 13:24-30. Lukas 16:1-9
c. Ilustrasi. Cerita-cerita ilustrasi yang muncul di Injil Lukas biasanya dikategorikan sebagai cerita-cerita contoh. Perumpamaan orang Samaria yang baik hati (Lukas 10:30-37); perumpamaan orang kaya yang bodoh (Lukas 12:16-21); perumpamaan orang kay a dan Lazarus (Lukas 16:19-31); dan perumpamaan orang Farisi dan pemungut cukai (Lukas 18:9-14), dll
Tujuan Perumpamaan
Perumpamaan-perumpamaan Yesus menunjukkan bahwa Yesus sepenuhnya mengenal keragaman seluk beluk kehidupan manusia. Yesus mengajarkan perumpamaan untuk mengkomunikasikan pesan keselamatan dengan cara yang jelas dan sederhana. Pendengar-Nya dapat mengerti dengan mudah kisah tentang anak yang hilang, dua orang yang mempunyai hutang, perjamuan makan yang besar, serta kisah tentang orang Farisi dan pemungut cukai. Di dalam perumpamaan, mereka bertemu Yesus sebagai Kristus, yang mengajar dengan otoritas tentang berita penebusan Allah yang didasarkan pada kasih-Nya.
c. Melalui pewartaan tersebut Yesus telah melakukan berbagai tindakan yang menunjukkan bahwa setiap manusia itu adalah sama di mata Allah Bapa, tidak ada yang berbeda.
Perumpamaan Terdapat
a. dalam Injil Matius b. dalam Injil Markus c. dalam Injil Lukas d. dalam Injil Yohanes
Contoh-Contoh Perumpamaan
Perumpamaan dua macam dasar (Matius 7:24-27) Perumpamaan seorang penabur (Matius 13:3-23) Perumpamaan benih yang tumbuh (4:26-29) Perumpamaan biji sesawi (Markus 4:30-34) Perumpamaan tentang pelita (Lukas 8:16-18) Orang Samaria yang murah hati (Lukas 10:25-37) Perumpamaan Gembala yang baik (Yohanes 10:1-21) Perumpamaan pokok anggur yang benar (Yohanes 15:115)
Penyembuhan Pengusiran setan Menurut Injil Sinoptik, Yesus melakukan banyak pengusiran setan dari orang-orang yang kerasukan setan. Mereka dicatat dalam ketiga Injil Sinoptik, tetapi tidak di Injil Yohanes. Mengendalikan alam Injil mencatat beberapa kisah tentang kuasa Yesus terhadap alam, seperti memberi makan 5000 orang, menghentikan badai dan berjalan di atas air. Kuasa atas kematian Injil Kanonikal melaporkan tiga kasus di mana Yesus membangkitkan orang mati, yaitu anak Jairus, anak janda di Nain, dan Lazarus. Selain itu ia sendiri bangkit dari kematian, yang merupakan mujizat yang terbesar.
Jenis-Jenis Mukjizat
Nilai-Nilai Duniawi
Nilai-niali duniawi mencangkup : a. Uang atau harta b. Kekuasaan c. Kehormatan atau gengsi d. Solidaritas