0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan

TSS & TDS

Makalah ini membahas tentang Total Suspended Solid (TSS) dan Total Dissolve Solid (TDS) dalam air. TSS adalah padatan tersuspensi yang tertahan oleh saringan dengan ukuran 2μm atau lebih besar, sedangkan TDS adalah zat terlarut organik dan anorganik yang diukur dalam satuan mg/L. Makalah ini juga menjelaskan metode pengukuran dan penentuan kualitas air berdasarkan TSS dan TDS serta prosedur pengambilan samp

Diunggah oleh

h4n1_chan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan

TSS & TDS

Makalah ini membahas tentang Total Suspended Solid (TSS) dan Total Dissolve Solid (TDS) dalam air. TSS adalah padatan tersuspensi yang tertahan oleh saringan dengan ukuran 2μm atau lebih besar, sedangkan TDS adalah zat terlarut organik dan anorganik yang diukur dalam satuan mg/L. Makalah ini juga menjelaskan metode pengukuran dan penentuan kualitas air berdasarkan TSS dan TDS serta prosedur pengambilan samp

Diunggah oleh

h4n1_chan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 4

[Makalah] Total Suspended Solid (TSS) dan Total Dissolve Solid (TDS)

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan
digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan sehari-hari, termasuk kegiatan pertanian,
perikanan, peternakan, industri, pertambangan, rekreasi, olahraga dan sebagainya. Dewasa ini,
masalah utama sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi
kebutuhan manusia yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik terus
menurun khususnya untuk air minum. Sebagai sumber air minum masyarakat, air harus
memenuhi beberapa aspek yang meliputi kuantitas, kualitas dan kontinuitas (WHO, 2004).
Menurut Athena dkk (2004) ditinjau dari segi kualitas, air bersih yang digunakan harus
memenuhi syarat secara fisik, kimia, dan mikrobiologi. Menurut Sutrisno dan Suciastuti (2002),
persyaratan secara fisik meliputi air harus jernih, tidak berwarna, tidak berasa/tawar, tidak
berbau, temperatur normal dan tidak mengandung zat padatan (dinyatakan dengan TSS dan
TDS). Persyaratan secara kimia meliputi derajat keasaman, kandungan oksigen, bahan organik
(dinyatakan dengan BOD, COD, dan TOC), mineral atau logam, nutrien/hara, kesadahan dan
sebagainya (Kusnaedi, 2002). Adapun Penilaian kualitas perairan secara biologi dapat
menggunakan organisme sebagai indikator (Sutjianto, 2003).
Salah satu pengukuran yang dapat dilakukan untuk mengetahui baku mutu air adalah
melalui pengukuran kandungan zat padatan TSS (Total Suspended Solid) dan TDS (Total
Dissolve Solid). Berikut bahasan lengkap tentang TSS dan TDS.

A. Total Suspended Solid (TSS)
Total suspended solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari padatan
total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2m atau lebih besar dari
ukuran partikel koloid. TSS menyebabkan kekeruhan pada air akibat padatan tidak terlarut dan
tidak dapat langsung mengendap. TSS terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya
lebih kecil dari sedimen, misalnya tanah liat, bahan-bahan organik tertentu, sel-sel
mikroorganisme, dan sebagainya (Nasution, 2008) .
TSS merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan
berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi
kemampuan produksi zat organik di suatu perairan (Tarigan dan Edward, 2003). TSS umumnya
dihilangkan dengan flokulasi dan penyaringan. TSS memberikan kontribusi untuk kekeruhan
dengan membatasi penetrasi cahaya untuk fotosintesis dan visibilitas di perairan. Oleh karena itu
nilai kekeruhan tidak dapat dikonversi ke nilai TSS.
Kekeruhan sendiri merupakan kecenderungan ukuran sampel untuk menyebarkan cahaya.
Sementara hamburan diproduksi oleh adanya partikel tersuspensi dalam sampel. Kekeruhan
adalah murni sebuah sifat optik. Pola dan intensitas sebaran akan berbeda akibat perubahan
dengan ukuran dan bentuk partikel serta materi. Sebuah sampel yang mengandung 1.000 mg/L
dari fine talcum powder akan memberikan pembacaan yang berbeda kekeruhan dari sampel yang
mengandung 1.000 mg/L coarsely ground talc . Kedua sampel juga akan memiliki pembacaan
yang berbeda kekeruhan dari sampel mengandung 1.000 mg/L ground pepper, meskipun tiga
sampel tersebut mengandung nilai TSS yang sama.
TSS berhubungan erat dengan erosi tanah dan erosi dari saluran sungai. TSS sangat
bervariasi, mulai kurang dari 5 mgL
-1
yang yang paling ekstrem 30.000 mgL
-1
di beberapa
sungai. TSS ini menjadi ukuran penting erosi di alur sungai. Baku mutu air berdasarkan
peraturan pemerintah No.82 tahun 2001, batas ambang dari TSS di sungai 50 mg/L. Estimasi
nilai TSS diperoleh dengan cara menghitung perbedaan antara padatan terlarut total dan padatan
total menggunakan rumus:

TSS (mg/L) = (A-B) X 1000 / V
Keterangan:
A = berat kertas saring + residu kering (mg)
B = berat kertas saring (mg)
V = volume contoh (mL)
Menurut Alabaster dan Lloyd (1982) padatan tersuspensi bisa bersifat toksik bila
dioksidasi berlebih oleh organisme sehingga dapat menurunkan konsentrasi oksigen terlarut
sampai dapat menyebabkan kematian pada ikan.

B. Total Dissolve Solid (TDS)
Total Dissolve Solid (TDS) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organik maupun
anorganik) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS menggambarkan jumlah zat terlarut dalam
part per million (ppm) atau sama dengan milligram per liter (mg/L). Umumnya berdasarkan
definisi diatas seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan) harus dapat melewati saringan
yang berdiameter 2 micrometer (210
-6
meter). Aplikasi yang umum digunakan adalah untuk
mengukur kualitas cairan pada pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia,
pembuatan air mineral, dan lain-lain (Misnani, 2010).
Total padatan terlarut dapat pula merupakan konsentrasi jumlah ion kation (bermuatan
positif) dan anion (bermuatan negatif) di dalam air. Analisa total padatan terlarut merupakan
pengukuran kualitatif dari jumlah ion terlarut, tetapi tidak menjelaskan pada sifat atau hubungan
ion. Selain itu, pengujian tidak memberikan wawasan dalam masalah kualitas air yang spesifik.
Oleh karena itu, analisa total padatan terlarut digunakan sebagai uji indikator untuk menentukan
kualitas umum dari air. Sumber padatan terlarut total dapat mencakup semua kation dan anion
terlarut (Oram, B.,2010).
Sumber utama untuk TDS dalam perairan adalah limpahan dari pertanian, limbah rumah
tangga, dan industri. Unsur kimia yang paling umum adalah kalsium, fosfat, nitrat, natrium,
kalium dan klorida. Bahan kimia dapat berupa kation, anion, molekul atau aglomerasi dari ribuan
molekul. Kandungan TDS yang berbahaya adalah pestisida yang timbul dari aliran permukaan.
Beberapa padatan total terlarut alami berasal dari pelapukan dan pelarutan batu dan tanah
(Anonymous, 2010). Batas ambang dari TDS yang diperbolehkan di sungai adalah 1000mg/L.
Peningkatan padatan terlarut dapat membunuh ikan secara langsung, meningkatkan penyakit dan
menurunkan tingkat pertumbuhan ikan serta perubahan tingkah laku dan penurunan reproduksi
ikan. Selain itu, kuantitas makanan alami ikan akan semakin berkurang (Alabaster dan Lloyd
,1982).
Ada dua metode yang sering digunakan dalam pengukuran TDS, yaitu:
1. Gravimetri
Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi
pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan paling
sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Hal ini dikarenakan metode
gravimetri ditentukan melalui penimbangan langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain.
Bagian terbesar dari gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni
stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode
gravimetri memakan waktu yang cukup lama. Adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan
bila perlu digunakan faktor-faktor koreksi. Faktor paling penting dalam metode ini yaitu proses
pemisahan harus cukup sempurna sehingga kualitas analit yang ditimbang mendekati murni
(Irha, 2011).
2. Electrical Conductivity
Konduktivitas listrik air secara langsung berhubungan dengan konsentrasi padatan terlarut
yang terionisasi dalam air. Ion dari konsentrasi padatan terlarut dalam air menciptakan
kemampuan pada air untuk menghasilkan arus listrik yang dapat diukur menggunakan
conductivity meter. Electrical conductivity berfungsi mengukur konduktivitas listrik bahan-bahan
yang terkandung dalam air.
Semakin banyak bahan (mineral logam maupun nonlogam) dalam air maka hasil pengukuran
akan semakin besar. Sebaliknya, bila sangat sedikit bahan yang terkandung dalam air maka
hasilnya mendekati nol, atau disebut air murni (Insan, 2008). Prinsip kerjanya dengan
menghubungkan 2 buah probe ke larutan yang diukur, kemudian dengan rangkaian pemprosesan
sinyal akan mengeluarkan output yang menujukkan besar konduktivitas/daya hantar listrik
sampel air tersebut (Endrah, 2010).


C. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel air berdasarkan composite sample, dengan prosedur kerja
menurut Hadi (2003) dan Dirjen Pengairan Departemen Pekerjaan Umum (1991), sebagai
berikut :
1. Setelah alat pengambil sampel dipersiapkan, sampel diambil + 4 liter kemudian dicampurkan ke
dalam penampung sementara hingga merata, titik kedalaman pengambilan sampel adalah satu
meter di bawah permukaan air dengan titik pengambilan sampel air untuk tiap lokasi yaitu
bagian kiri, tengah dan kanan badan air.
2. Pemeriksaan unsurunsur yang dapat berubah dengan cepat, dilakukan langsung setelah
pengambilan sampel; unsurunsur tersebut antara lain; pH, suhu; kemudian hasilnya dicatat.
3. Pemberian label sampel air, selanjutnya sampel di analisis di laboratorium
4. Hasil analisa laboratorium kemudian diolah sebagai bahan pengolahan data dengan
menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP).
Data dianalisis dengan menggunakan Indeks Pencemaran menurut Kementrian Lingkungan
Hidup (2006), yang persamaannya sebagai berikut:

Pij =
Keterangan :
Pij = indeks pencemaran bagi peruntukan (j) yang merupakan fungsi dari Ci/Lij;
Lij = konsentrasi parameter kualitas air yang dicantumkan dalam baku mutu suatu peruntukan air (j);
Ci = menyatakan konsentrasi parameter kualitas air (i) yang diperoleh dari analisis cuplikan air pada
suatu lokasi pengambilan cuplikan dari suatu alur sungai;
(C1 / Lij) m = nilai, Ci/Lij maksimum
(C1 / Lij) R = nilai, Ci/Lij ratarata
Dengan evaluasi terhadap nilai PI adalah :
a. 0 Pij 1,0 = memenuhi baku mutu
b. 1,0 < Pij 5,0 = cemar ringan
c. 5,0 < Pij 10 = cemar sedang
d. Pij > 10 = cemar berat

Anda mungkin juga menyukai