Laprak Modulus Elastisitas
Laprak Modulus Elastisitas
Laprak Modulus Elastisitas
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya semua benda yang ada di alam ini dapat mengalami
perubahan bentuk bila diberikan suatu gaya. Baja yang paling keras sekalipun bisa
berubah bentuknya bila diberikan gaya yang cukup besar.
Modulus elastisitas merupakan patokan keelastisan suatu benda. Kita
sebaiknya mengetahui modulus elastisitas. Karena setiap benda di sekeliling kita
pasti mempunyai nilai modulus elastisitas walaupun nilainya sangat kecil.
Oleh karena itu, praktikum fisika dasar mengenai modulus elastisitas ini
dilakukan.
1.2 Tujuan
a.
b.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tegangan
Gaya per satuan Luas disebut juga sebagai tegangan. Secara matematis
ditulis:
Ini adalah persamaan matematis dari Modulus Elastis (E). Jadi modulus
elastis sebanding dengan Tegangan dan berbanding terbalik Regangan.
2.3 Pelenturan
Modulus elastisitas kayu dapat dihitung melalui pemberian beban sebagai
tegangan yang diberikan pada kayu dan mengamati penunjukan oleh garis rambut
sebagai regangannya. Besar pelenturan ditentukan melalui
f=
B L3
48 El
f = pelenturan (cm)
B = berat beban (dyne)
L = panjang batang antara dua tumpuan (cm)
E = modulus elastisitas
b = lebar batang (cm)
h = tebal batang (cm)
I = momen inersia
BL
3
4 Eb h
Persamaan ini sering dikenal sebagai persamaan pegas dan merupakan hukum
Hooke. Hukum ini dicetuskan oleh Robert Hooke (1635-1703). k adalah konstanta
dan x adalah simpangan. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih alias F
mempunyai arah berlawanan dengan simpangan x. Ketika menarik pegas ke kanan
maka x bernilai positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan arah dengan simpangan
x). Sebaliknya jika pegas ditekan, x berarah ke kiri (negatif), sedangkan gaya F
bekerja ke kanan. Jadi gaya F selalu bekeja berlawanan arah dengan arah
simpangan x. k adalah konstanta pegas. Konstanta pegas berkaitan dengan
elastisitas sebuah pegas. Semakin besar konstanta pegas (semakin kaku sebuah
pegas), semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan atau meregangkan
pegas. Sebaliknya semakin elastis sebuah pegas (semakin kecil konstanta pegas),
semakin kecil gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas. Untuk
meregangkan pegas sejauh x, akan memberikan gaya luar pada pegas, yang
besarnya sama dengan F = +kx. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa x
sebanding dengan gaya yang diberikan pada benda.
Hukum hooke ternyata berlaku juga untuk semua benda padat, dari besi
sampai tulang tetapi hanya sampai pada batas-batas tertentu. Mari kita tinjau
sebuah batang logam yang digantung vertikal, seperti yang tampak pada gambar
di bawah.
Persamaan ini kadang disebut sebagai hukum Hooke. Kita juga bisa
menggantikan gaya berat dengan gaya tarik, seandainya pada ujung batang logam
tersebut tidak digantungkan beban.
Besarnya gaya yang diberikan pada benda memiliki batas-batas tertentu.
Jika gaya sangat besar maka regangan benda sangat besar sehingga akhirnya
benda patah. Hubungan antara gaya dan pertambahan panjang (atau simpangan
pada pegas) dinyatakan melalui grafik di bawah ini.
Gambar
5. Grafik
gaya dan
pertambahan panjang
Sumber: www. belajarfisikaasyik.blogspot.com
Jika sebuah benda diberikan gaya maka hukum Hooke hanya berlaku
sepanjang daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum hooke.
Jika benda diberikan gaya hingga melewati batas hukum hooke dan mencapai
batas elastisitas, maka panjang benda akan kembali seperti semula jika gaya yang
diberikan tidak melewati batas elastisitas. tapi hukum Hooke tidak berlaku pada
daerah antara batas hukum hooke dan batas elastisitas. Jika benda diberikan gaya
yang sangat besar hingga melewati batas elastisitas, maka benda tersebut akan
memasuki daerah plastis dan ketika gaya dihilangkan, panjang benda tidak akan
kembali seperti semula; benda tersebut akan berubah bentuk secara tetap. Jika
pertambahan panjang benda mencapai titik patah, maka benda tersebut akan
patah.
Berdasarkan persamaan hukum Hooke di atas, pertambahan panjang (delta
L) suatu benda bergantung pada besarnya gaya yang diberikan (F) dan materi
penyusun dan dimensi benda (dinyatakan dalam konstanta k). Benda yang
dibentuk oleh materi yang berbeda akan memiliki pertambahan panjang yang
berbeda walaupun diberikan gaya yang sama, misalnya tulang dan besi. Demikian
juga, walaupun sebuah benda terbuat dari materi yang sama (besi, misalnya),
tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda maka benda tersebut
akan mengalami pertambahan panjang yang berbeda sekalipun diberikan gaya
yang sama. Jika kita membandingkan batang yang terbuat dari materi yang sama
tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda, ketika diberikan gaya
yang sama, besar pertambahan panjang sebanding dengan panjang benda mulamula dan berbanding terbalik dengan luas penampang. Makin panjang suatu
benda, makin besar besar pertambahan panjangnya, sebaliknya semakin tebal
benda, semakin kecil pertambahan panjangnya. Jika hubungan ini kita rumuskan
secara matematis, maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut :
Meja
Dua buah tumpuan
Skala cermin
Kait yang dilengkapi garis rambut
Scientific Calculator
Bahan :
1. Seperangkat beban (6 Buah 500 gram)
2. Tiga buah batang kayu yang berbeda geometri
Batang I :
- Panjang = 80 cm
- Lebar = 1,5 cm
- Tebal = 1,5 cm
Batang II :
- Panjang = 80 cm
- Lebar = 2 cm
- Tebal = 1 cm
Batang III :
- Panjang = 80 cm
- Lebar = 1 cm
- Tebal = 1 cm
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
elastisitas.
Benda elastis adalah benda yang kembali ke bentuk semula bila gaya
dihilangkan.
Benda plastis adalah benda yang tidak dapat kembali ke bentuknya semula
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Tippler. 2000. FISIKA untuk sains dan teknik. Jakarta: Erlangga
Kanginan, Marthen. 2006. FISIKA untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Supiyanto. 2008. FISIKA untuk SMA kelas XI. Jakarta: Phibeta
Zaida, Drs.,M.Si. 2010. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jatinangor: FTIP
Unpad
http://belajarfisikaasyik.blogspot.com/elastisitas (diakses tanggal 14 Oktober 2013
pukul 14.35)
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum Hooke (diakses tanggal 14 Oktober 2013
pukul 14.40)
http://www.gurumuda.com/elastisitas/ (diakses tanggal 14 Oktober 2013 pukul
14.50)
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
MODUL 4
Modulus Elastisitas
Disusun oleh
Nama
NPM
: 240210130056
Kelompok / shift
: Kelompok 1/ TIP A2
Hari / tanggal
Waktu
: 10.00 WIB
Asisten