Sap Mobilisasi Dini Post Op
Sap Mobilisasi Dini Post Op
Sap Mobilisasi Dini Post Op
OLEH:
KELOMPOK IIIA
Sasaran
Tempat
Hari/Tanggal
Waktu
Penyuluh
: Kelompok IIIA
A. Latar Belakang
Masalah
kesehatan
perkembangan
ilmu
terus
berkembang
pengetahuan
dan
mengikuti
teknologi
serta
mencapai
pengetahuan
tujuan
semakin
pembangunan
berkembang
kesehatan.
tapi
bisa
Walaupun
saja
dalam
seorang
pasien
memerlukan
perawatan
yang
bahkan
Pengembalian
penyembuhan
fungsi
fisik
fisik
pasien
pasien
itu
post-op
sendiri.
laparatomi
yang
mobilisasi
tempat
menyebabkan
dini
dan
tidur
mereka
memilih
(Kozier
et
tidak
mau
untuk
al,
melakukan
istirahat
hospitalisasi,
pasien
tempat
mungkin
tidur
membolehkan
pergerakan
lain
sering memilih
untuk
di
melakukan
untuk
tetap
aktivitas
2006).
di
mereka
atau
Banyak
imobilisasi,
yang
diderita.
menjalani
paska
atau
karena
operasi
laparostomi.
Padahal
post
laparatomi
memerlukan
perawatan
yang
merupakan
pasien
yang
bentuk
telah
perawatan
menjalani
yangdiberikan
operasi
pembedahan
nyeri,
mengembalikan
sebelum
fungsi
operasi,
mempersiapkan
mempercepat
pasien
semaksimal
mempertahankan
pulang,
hal
ini
penyembuhan,
mungkin
konsep
dilakukan
seperti
diri
sejak
dan
pasien
yang
tidak
mendapatkan
perawatan
maksimal
sendiri.
Laporan
Departement
Kesehatan
Indonesia
memerlukan
intervensi
melalui
perawatan
dengan
latihan
maksud
pernapasan
maka
untuk
dan
perlu
dilakukannya
mengurangi
mobilisasi
tegangan
dini
untuk
B. Tujuan intruksional
1.
Tujuan umum
Setelah
mengikuti
kegiatan
mobilisasi
pendidikan
kesehatan
dini
dan
mendemonstrasikan
Tujuan Khusus :
Setelah
mengikuti
penyuluhan
diharapkan
peserta
akan
mampu :
1) Mampu
menjelaskan
tahap-tahap
mobilisasi
dini
post
mobilisasi
dini
operasi
2) Mampu
mendemonstrasikan
tahap-tahap
dengan mandiri
C. Sub pokok bahasan
1. Pengertian mobilisasi dini post operasi
2. Tujuan mobilisasi dini post operasi
3. Macam-macam mobilisasi post operasi
4. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
mobilisasi
post
operasi
5. Rentang gerak dalam mobilisasi
6. Manfaat mobilisasi dini
7. Kerugian bila tidak melakukan mobilisasi
8. Indikasi dilakukan mobilisasi
9. Kontraindikasi dilakukan mobilisasi
10. Pedoman pelaksanaan mobilisasi
11. Tahap-tahap mobilisasi dini post operasi
D. Sasaran
Sasaran penyuluhuan adalah pasien, keluarga pasien, dan
pengunjung di ruang Flamboyan.
E. Metode
Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah,
tanya jawab dan demonstrasi.
F. Media
Media yang digunakan saat penyuluhan adalah leaflet
G. Pengorganisasian
Pembicara : M. Aminullah
Moderator : Julia Sumarsih
Observer : Eka Marianti
Fasilitator : Sabrun Jamil Setiawan
Waktu
5
menit
Kegiatan
Kegiatan
Penyuluhan
peserta
Membuka
dengan Mendengarkan
salam
Memperhatikan
Memperkenalkan
diri
Metode
Media
Cerama
Menjawab
pertanyaan
Menjelaskan
maksud dan tujuan
penyuluhan
Kontrak waktu
Menggali
pengetahuan
peserta
sebelum
dilakukan
penyuluhan
Penyajian
15
menit
Menjelaskan
tentang:
1.
Pengertian
Mobilisasi
Dini
Post Operasi
2.
Tujuan
Mobilisasi
Dini
Post Operasi
3.
Macam-Macam
Mobilisasi
Post
Operasi
4.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Mobilisasi
Post
Operasi
5.
Rentang Gerak
dalam Mobilisasi
6.
Manfaat
Mobilisasi Dini
7.
Kerugian Bila
Tidak
Melakukan
Mendengarkan
Cerama
Leafl
Memberikan
h,Tany
et
dan
pertanyaan
dan a
jawab
mengenai
hal
tanggapan
yang
kurang
dimengerti
lemba
balik
Mobilisasi
8.
Indikasi
dilakukannya
mobilisasi
9.
Kontraindik
asi
dilakukannya
mobilisasi
10.
Pedoman
pelaksanaan
mobilisasi
11.
Tahap-Tahap
Mobilisasi
Dini
Post Operasi
Memberi
kesempatan
untuk
bertanya/diskusi
tentang
Penutup
10
menit
materi
penyuluhan
Menggali
Menjawab
pengetahuan
peserta
pertanyaan
setelah Memberikan
dilakukan
tanggapan
penyuluhan
balik
Menyimpulkan
hasil
kegiatan
penyuluhan
Menutup
salam
I. Evaluasi
Evaluasi Struktur :
Mendemonstrasik
an
tahap-tahap
mobilisasi
dengan
dini
Cerama
h,Tany
a
jawab
1. Kesiapan Materi
2. Kesiapan SAP.
Evaluasi Proses
1. Fase dilalui sesuai waktu yang direncanakan.
2. Mendapat respon dari audiens berupa :
a. Bertanya hal yang belum diketahui.
b. Menjawab pertanyaan penyuluh
dengan kriteria 75
Evaluasi Hasil
Klien (audiens) dapat :
1.
2.
Mampu
mendemonstrasikan
tahap-tahap
dini
J. Materi (lampiran 1)
K. Daftar Pustaka (lampiran 2)
Lampiran 1
Materi Penyuluhan
mobilisasi
bisa turun
dari
mandi
tempat
tidur,
berjalan
ke
kamar
dan
aspek
karena
hal
yang
itu
terpenting
pada
esensial
fungsi
untuk
fisiologis
mempertahankan
adalah
suatu
upaya
mempertahankan
kemandirian
sebagai suatu
kembali
normal
dan
atau
dapat
memenuhi
dan
pasien
kesempatan
perawat
dimana
dengan
pasien
cara
dalam
dibantu
dengan
menggerakkan
orang
lain
Kozier,
2000,
faktor-faktor
yang
Makin
seseorang
diikuti
akan
tinggi
oleh
tingkat
perilaku
pendidikan
yang
dapat
senantiasa
melakukan
mobilisasi
dengan
cara
yang sehat.
b. Proses penyakit atau trauma
Adanya
penyakit
tertentu
yang
diderita
seseorang
bebas.
Demikian
pula
orang
yang
baru
lebih
lamban.
Ada
kalanya
klien
harus
aktifitas
misalnya;
pasien
setelah
aktifitas
misalnya;
pasien
setelah
anak
akan
berbeda
tingkat
kemampuan
Secara
psikologis
mobilisasi
akan
sembuh.
Perubahan
gerakan
dan
posisi
ini
Pasien
mengetahui
manfaat
dan
keluarga
mobilisasi,
akan
dapat
sehingga
akan
Carpenito
(2000)
dalam
mobilisasi
gerak
kelenturan
pasif
otot-otot
ini
berguna
dan
untuk
menjaga
persendian
dengan
sendi
dengan
cara
menggunakan
otot-ototnya
Dengan
bergerak,
otot-otot
perut
dan
kuat
dengan
membantu
kembali
dan
demikian
memperoleh
dapat
anak
mengurangi
merasa
kekuatan,
sehat
rasa
dan
mempercepat
dan
kandung
kencing
lebih
baik.
Dengan
Aktifitas
ini
juga
membantu
mempercepat
terjadinya
mobilisasi
resiko
trombosis
sirkulasi
dan
tromboemboli,
darah
normal/lancar
terjadinya
trombosis
dan
beebrapa
kerugian
bila
tidak
melakukan
pasca
serangan
mobilitas fisik,
d. Pasien
post
stroke
dengan
kerusakan
serta
operasi
yang
memerlukan
latihan
kasus
tertentu
istirahat
di
tempat
tidur
pada
kasus
infark
Miokard
akut,
Disritmia
terutama
tolerasi
pada
klien
aktifitas
dengan
sangat
gangguan
penting
kardiovaskuler
waktu
sebelum
melakukan
mobilisasi,
saat
nadi
frekuensinya
mengalami
peningkatan,
darah
biasanya
terjadi
penurunan
tekanan
sistol/hipotensi orthostatic
c. Pernafasan
terjadi
peningkatan
frekuensi,
e. Kecepatan
dan
kecepatan
posisi
aktifitas
tubuh.disini
dan
ketidak
akan
mengalami
stabilan
posisi
tubuh
f. Adanya keluhan pusing atau kelemahan luar biasa
g. Status emosi labil.
11.
Mobilisasi
pasca
operasi
yaitu
proses
mobilisasi
pada
pasien
pasca
fisik
dengan
bisa
dilakukan
menggerakkan
tangan
di
atas
dan
tempat
kaki
yang
bisa ditekuk dan diluruskan, mengkontraksikan otototot termasuk juga menggerakkan badan lainnya,
miring ke kiri atau ke kanan.
b.Pada 12 sampai 24 jam berikutnya atau bahkan lebih
awal lagi badan sudah bisa diposisikan duduk, baik
bersandar maupun tidak dan fase selanjutnya duduk
di atas tempat tidur dengan kaki yang dijatuhkan
atau
ditempatkan
gerakkan.
c.Pada hari
di
kedua
pasien
yang
tidak
ada
lantai
pasca
dirawat
sambil
operasi,
di
kamar
hambatan
rata-rata
atau
fisik
digerakuntuk
bangsal
untuk
dan
berjalan,
kembali
ke
tubuh
operasi
belum
digerakkan
akan
mempengaruhi
sembuh
Padahal
yang
tidak
dikhawatirkan,
pada
baru
posisi
luka
saja
sepenuhnya
bahkan
tertentu
operasi
yang
selesai
dikerjakan.
masalah
justru
pasca
hampir
masih
ini
perlu
semua
jenis
akan
mengurangi
waktu
rawat
di
rumah
sakit,
dan
menjamin
pengaturan
bergerak,
sendi
hal
ini
sehingga
kelancaran
akan
juga
peredaran
metabolisme
tubuh,
mencegah
kekakuan
mengurangi
darah,
nyeri,
memperbaiki
mengembalikan
kerja
baik
juga
terhadap
pemulihan
fisik.
juga
penelitian
telah
ilmiah.
dibuktikan
Mobilisasi
melalui
sudah
penelitian
dapat
dilakukan
atau
anggota
gerak
tubuh
dapat
digerakkan
bisa
ditekuk
atau
diluruskan,
mengkontraksikan
pasca
operasi,
rata-rata
untuk
pasien
yang
untuk
berdiri
berjalan,
dan
berjalan
semestinya
di
sekitar
memang
kamar
sudah
atau
bisa
keluar
selang
yang
infus,
berhubungan
cateter,
dengan
pipa
tubuh,
nasogastrik
lain-lain.
Perangkat
ini
pastilah
berhubungan
bedah
akan
mengintruksikan
susternya
untuk
sadar
baik,
sudah
harus
bisa
menggerakkan
operasi
perhatian
utama
otot-otot
dada
menghirup
perut,
dan
jika
menyertai
yang
pada
pemulihan
untuk
pasca
diperhatikan
berbaring
kapan
tidak
di
diit
ada
tempat
makanan
dada,
kemampuan
pergerakan
Untuk
perangkat
operasi,
daerah
menjamin
nafas.
ada
di
terhadap
tetap
mengeluarkan
tidak
berlama-lama
dikerjakan
operasi
di
tambahan
yang
alasan
untuk
tidur.
mulai
Perlu
diberikan,
Yang
luka
operasinya
berada
di
areal
untuk
menggerakkan
otot
dan
persendian
di
dan
psikis
atau
elektrolitnya
subyektifitas
dan
terlepas
rasa
dari
nyeri
beban
seseorang,
dikerjakan
oleh
tenaga
medis.
Begitu
juga
lebih
pembedahan.
cepat
dan
leluasa
bergerak
pasca
Lampiran 2
Daftar Pustaka
Brunner&Suddarth.
2002.
Keperawatan
Medikal
Bedah
Vol
1.
Jakarta: EGC
Beyer,
Dudes
(1997).
The
Clinical
Practice
Of
Medical
&
Perry.
2005.
Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan