Analisis Jurnal Nematoda Jaringan
Analisis Jurnal Nematoda Jaringan
Analisis Jurnal Nematoda Jaringan
MAKALAH
oleh:
Kelompok 3
Agustin Dian R.
122310101063
Muhamad Tutus P.
122310101071
Riska Umaroh
132310101023
142310101022
142310101069
152310101128
Wirawan Ardi R.
152310101319
oleh:
Kelompok 3
Agustin Dian R.
122310101063
Muhammad Tutus P.
122310101071
Riska Umaroh
132310101023
142310101022
142310101069
152310101128
Wirawan Ardi R.
152310101319
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
mengenai penyakit yang disebabkan oleh nematoda jaringan (filariasis limfatik)
dengan tepat waktu.
Saat menyelesaikan tugas ini, kami banyak mendapatkan bimbingan,
bantuan dan saran dari berbagai pihak, oleh karena itu kami ingin menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Ns.Retno Purwandari, S.Kep., M.Kep, selaku Penanggung Jawab Mata
Kuliah (PJMK) Ilmu Dasar Keperawatan 1B
2. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini.
Kami menyadari dalam menyelesaikan tugas ini banyak kekurangan dari
teknik penulisan dan kelengkapan materi yang jauh dari sempurna. Kami juga
menerima kritik dan saran yang membangun sebagai bentuk pembelajaran agar
meminimalisir
kesalahan
dalam
tugas
berikutnya.
Semoga
dengan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN...........................................................................
1.1 Latar belakang..............................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................
1.3 Tujuan Masalah............................................................................
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................
BAB 2. PEMBAHASAN..............................................................................
2.1 Judul Jurnal..................................................................................
2.2 Penulis Peneliti.............................................................................
2.3 Nama Jurnal.................................................................................
2.4 Ringkasan Jurnal..........................................................................
2.4.1 Problem.............................................................................
2.4.2 Intervention........................................................................
2.4.3 Comparation.......................................................................
2.4.4 Outcome.............................................................................
BAB 3. ANALISIS JURNAL .....................................................................
3.1 Analisis Jurnal..............................................................................
BAB 4. IMPLIKASI ....................................................................................
4.1 Implikasi Keperawatan................................................................
BAB 5. PENUTUP.......................................................................................
5.1 Kesimpulan..................................................................................
5.2 Saran.............................................................................................
Daftar Pustaka
1
1
1
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
5
6
6
9
9
10
10
10
BAB 1.PENDAHULUAN
2.
3.
Kabupaten Sarmi"?
Bagaimana implikasi yang berhubungan dengan jurnal tersebut?
1.
2.
3.
informasi
kepada
masyarakat
tentang
penyakit
filariasis,
Comparation, Outcome))
2.4.1
Problem
Dalam jurnal berisi tentang penelitian untuk mengetahui pengaruh
2.4.2
Intervention
Pengumpulan data primer dilakukan berdasarkan wawancara terpimpin
Analisis data
Comparation
Beberapa penelitian sebelumnya sudah menguji terkait kejadian
filariasis. Peneliti pertama yang dilakukan oleh paiting, Y.S . Setiani, Onny.
Sulistiyani (2012) di kabupaten kepulauan yaapen provinsi papua. Penelitian
yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan kasus kontrol (case
control study). Populasi adalah semua penduduk yang berdomisili di Kampung
Saruman dan Kampung Windesi, Distrik Windesi, Kabupaten Kepulauan Yapen,
Provinsi Papua. Penentuan kasus dan kontrol dilakukan dengan cara
screeningtest terhadap warga Kampung Saruman dan Kampung Windesi pada
tanggal 30 s/d 31 Agustus 2010. Jumlah sampel ditentukan dengan perbandingan
satu kasus dan dua kontrol (1 : 2), jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30
responden yang terdiri dari 10 kasus dan 20 kontrol yang telah dilakukan
matching berdasarkan umur, jenis kelamin dan pekerjaan. Hasil penelitian yang
dilakukan paiting dkk yaitu ada hubungan yang signifikan antara kelengkapan
pakaian saat menokok sagu dengan kejadian filariasis, dimana responden yang
menokok sagu tanpa menggunakan pakaian lengkap (baju lengan panjang dan
celana panjang) mempunyai risiko terinfeksi filariasis sebesar 7,327 kali lebih
besar dibandingkan dengan mereka yang menokok dengan menggunakan
pakaian lengkap.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Yahya & Santoso (2012) dengan
penelitian studi endemisitas
Penelitian ini dengan Pemeriksaan darah dilakukan pada 500 penduduk di lima
desa yang ada di wilayah Kecamatan Pemayung dengan batas umur lebih dari
dua tahun pada semua jenis kelamin dan darah yang diambil berasal dari jari
manis tangan kiri. Pada masing-masing Desa diperiksa minimal 100 penduduk.
Waktu pengambilan darah dimulai pukul 20.00. Hasil penelitian yang dilakukan
santoso dkk yaitu tingkat kepatuhan masyarakat yang tinggi (97%) terhadap
pengobatan massal filariasis telah menurunkan Mf rate dari 2,52% menjadi
0,15%. Kegiatan pengobatan massal yang dilakukan di Kabupaten Belitung
Timur disertai dengan kegiatan penyuluhan serta mendapat dukungan dari
instansi terkait sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap upaya penbotan massal filariasis.
2.4.4
Outcome
Hasil penelitian yang didapatkan pada responden yang mendapatkan upaya
pelayanan kesehatan kategori kurang adalah 7,779 kali lebih besar dari pada
responden yang
3.1 ANALISIS ISI JURNAL (uraikan isi jurnal secara khusus disertai referensi
yang mendukung)
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles,
Culex, Armigeres. Cacing tersebut hidup di saluran dan kelenjar getah bening
dengan manifestasi klinik akut berupa deraam berulang, peradangan saluran dan
saluran kelenjar getah bening (Masrizal, 2013). Seseorang dapat tertular atau
terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif
yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III (L3). Kemudian memasuki
periode laten atau prepaten. Periode laten adalah waktu yang diperlukan antara
seseorang mendapatkan infeksi sampai dtemukannya rnikrofilaria di dalam
darahnya. Waktu ini sesuai dengan pertumbuhan cacing hingga dewasa sampai
melahirkan rnikrofilaria ke dalam darah dan jaringan.
Penyebaran nyamuk pembawa cacing filaria tidak lepas dari peranan
lingkungan di sekitar nyamuk baik fisik, biologis, ekonomi dan sosial budaya.
Menurut Masrizal (2013) lingkungan biologis adalah semua makhluk hidup yang
berada di sekitar manusia yaitu flora dan fauna, termasuk manusia. Misalnya,
wilayah dengan flora yang berbeda akan mampunyai pola penyakit yang berbeda.
Faktor lingkungan biologis ini selain bakteri dan virus patogen, ulah
manusia juga mempunyai peran yang penting dalam terjadinya penyakit, bahkan
dapat dikatakan penyakit timbul karena ulah manusia. Lingkungan biologi yang
diteliti dalam jurnal meliputi keberadaan tumbuhan air, semak liar, genangan air di
sekitar rumah dan tinggal di pinggir pantai. Hasil dalam jurnal menunjukkan bahwa
risiko kejadian filariasi pada responden yang sekitar rumah terdapat lingkungan
biologi yang mendukung breeding place dan resting place vektor adalah 5,481 kali
lebih besar dari pada responden yang tidak memiliki lingkungan biologi. Hal ini
sama dengan yang disampaikan secara teori bahwa tempat perkembangbiakan
nyamuk adalah pada genangan air dan nyamuk betina dewasa yang memilih tempat
peletakkan
telur.
Pemilihan
tempat
yang
disenangi
sebagai
tempat
tinggi sedangkan
BAB 4. IMPLIKASI
BAB 5. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Filariasis (penyakit gagi gajah) adalah penyakit menular menahun yang
disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk. Cacing tersebut hidup di
saluran dan kelenjar getah bening dengan manifestasi klinik akut berupa deraam
berulang, peradangan saluran dan saluran kelenjar getah bening (Masrizal, 2013).
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut
digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III (L3).
Penyebaran nyamuk pembawa cacing filaria tidak lepas dari peranan lingkungan di
sekitar nyamuk baik fisik, biologis, ekonomi dan sosial budaya.
1.2. Saran
Masyarakat harus lebih memperhatikan kebersihan lingkungan baik tumbuhan
liar maupun genangan air yang dapat mengundang larva nyamuk. Untuk tenaga
kesehatan untuk memberikan Health Promotion kepada masyarakat supaya dapat
menambahkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit filariasis limfatik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2004. Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor. Departemen
Kesehatan Republik. Jakarta.
Kemenkes RI., 2011. Promosi Kesehatan. Panduan Bagi Petugas Kesehatan di
Puskesmas. Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta.
Masrizal.
2013.
Penyakit
Filariasis
diakses
melalui
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=284171&val=7056&title=PENYAKIT%20FILARIASIS.
Pada