TB SPAM Kita Sayang
TB SPAM Kita Sayang
TB SPAM Kita Sayang
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecamatan Aluh - Aluh merupakan salah satu kecamatan yang berada di
Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Dimana kecamatan ini memiliki
luas sebesar 82,48 km dengan jumlah penduduk 29.652 jiwa pada tahun 2014.
Kecamatan ini memiliki sarana dan prasarana yang mendukung wilayah ini terdiri
dari pasar, perkantoran, sekolah, permukiman, pertokoan, puskesmas, rumah sakit
tempat peribadatan, terminal dan lain - lain. Kecamatan Aluh - Aluh terletak pada
posisi koordinat 327 Lintang Selatan sampai 11453 Bujur Timur.
Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup.
Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung dengan air demi
mempertahankan hidupnya. Air yang digunakan untuk konsumsi sehari - hari
harus memenuhi standar kualitas air bersih. Kualitas air bersih dapat ditinjau dari
segi fisik, kimia, mikrobiologi dan radioaktif. Namun kualitas air yang baik ini
tidak selamanya tersedia di alam sehingga diperlukan upaya perbaikan, baik itu
secara sederhana maupun modern. Jika air yang digunakan belum memenuhi
standar kualitas air bersih, akibatnya akan menimbulkan masalah lain yaitu
kerugian bagi penggunanya.
Kebutuhan akan penyediaan dan pelayanan air bersih dari waktu ke waktu
semakin meningkat yang terkadang tidak diimbangi oleh kemampuan pelayanan.
Peningkatan kebutuhan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk,
peningkatan derajat kehidupan warga serta perkembangan kota/kawasan
pelayanan ataupun hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan kondisi sosial
ekonomi warga yang dibarengi dengan peningkatan jumlah kebutuhan air per
kapita. Peningkatan kebutuhan air tersebut jika tidak diimbangi dengan
peningkatan kapasitas produksi air bersih akan menimbulkan masalah dimana air
bersih yang tersedia tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
pada wilayah Aluh - Aluh.
Perlunya pembangunan Instalasi Pengolahan Air dengan memanfaatkan
sumber air bersih lainnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
akan semakin bertambah karena pertumbuhan jumlah penduduk, perkembangan
1
aktivitas masyarakat, dan kapasitas mata air yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan air penduduk. Sungai merupakan sumber air bersih lainnya yang
berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku air minum.
Oleh karena itu diperlukan suatu sistem penyediaan air bersih yang
memenuhi syarat yang terdiri dari 4 komponen yaitu sumber, transmisi, instalasi
pengolahan, dan distribusi. Sistem distribusi adalah sistem penyaluran air bersih
dari reservoir ke daerah pelayanan. Perencanaan jalur pipa distribusi sangat
penting karena menyangkut kebutuhan orang banyak dan merupakan bagian dari
pelayanan air bersih kepada masyarakat untuk mencapai target kualitas, kuantitas,
dan kontinuitas.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka kami mengambil judul
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum di Kecamatan Aluh Aluh,
Kabupaten Kotabaru.
1.2
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
2.1. Kondisi Geografis
Secara geografis kecamatan Aluh-Aluh terletak antara 3275 Lintang
Selatan dan 11453 Bujur Timur. Di sebelah Utara berbatasan dengan kota
Banjarmasin dan sebelah Timur, Kecamatan Kertak Anyar, Gambut & Beruntung
Baru dan sebelah Selatan dengan Kabupaten Tanah Laut dan sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala. Luas wilayah Kecamatan Aluh-Aluh
yang mencapai 82,48 Km2 atau 4,64 persen dari luas wilayah Kabupaten Banjar,
terbagi atas 19 desa, dengan desa terluas berada pada Desa Aluh-Aluh Kecil
dengan luas wilayah 6,80 Km2, sedangkan Desa Kuin Kecil dengan luas wilayah
paling kecil yaitu 1,77 Km2.
Ibu kota Kecamatan Aluh-Aluh berada di Desa Aluh-Aluh Besar. Desa yang
letaknya paling dekat dengan ibukota Kecamatan adalah Desa Pulantan dan desa
Simpang Warga yang hanya berjarak sekitar 1 Km dari ibukota kecamatan.
Sedangkan desa yang jaraknya paling jauh dari ibukota kecamatan adalah Desa
Kuin Besar & desa Kuin Kecil yang jaraknya sekitar mencapai 26,70 Km.
2.2. Topografi
Kecamatan Aluh-Aluh terletak di sebuah ujung Kabupaten Banjar berbatasan
dengan muara Sungai Barito di laut Jawa (lihat peta Kecamatan Aluh-Aluh pada
Gambar 2.1. Daerah Kecamatan Aluh-Aluh merupakan daerah yang bertopografi
rawa-rawa di pinggiran muara sungai dan laut yang selalu digenangi air pasangsurut laut Jawa dan aliran anak sungai Barito, terkadang digenangi pula luapan
sungai Barito ketika musim hujan. Karena kondisinya yang berawa-rawa
demikian, sebagian besar tanah dan lahan di daerah ini berupa tanah berlumpur
atau lahan rawa dan persawahan pasang surut dengan sungai-sungai kecil
terbentuk akibat aliran pasang-surut, yang dipenuhi air di waktu pasang dan air
mudah hilang diwaktu surut.
JUMLAH
2005
PENDUDUK
27.388 jiwa
2006
27.623 jiwa
2007
30.092 jiwa
2008
28.206 jiwa
2009
29.554 jiwa
2010
27.285 jiwa
2011
27.599 jiwa
2012
28.033 jiwa
2013
28.507 jiwa
2014
29.464 jiwa
(Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar, 2016)
Unit
No Jenis Fasilitas
Fasilitas Kesehatan
1
Polindes
2
Puskesmas
3
Puskesmas
26
8
4
Unit
10
1
4
Pembantu
Fasilitas Tempat Ibadah
Fasilitas Umum Dan Rekreasi
1
Mesjid
32
1
Balai Pertemuan 1
2
Mushola/Langgar 80
2
Penginapan
7
3
Gereja
0
3
Kantor Pos
2
(Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar, 2016)
2.4. Klimatologi
Wilayah kecamatan Aluh-aluh beriklim tropis yang lembab dan panas.
Sesuai pengamatan stasiun Meteorologi Banjarbaru, keadaan temperatur
udara rata-rata maksimum kurang dari 34,825o C dan minimum kurang lebih
21,26o C ( keadaan bulan januari sampai desember 2011) dengan kelembaban
nisbi 81,15%. Jumlah hari dengan curah hujan terbanyak adalah terbanyak
adalah 30 hari dan banyaknya curah hujan rata-rata adalah 171,33 mm/thn.
Bulan-bulan basah terjadi pada bulan Nopember-Juni dan bulan-bulan
kering pada bulan Juli-Oktober. Data curah hujan ini diperoleh dari stasiun
Meteorologi Banjarbaru tahun 2011 ( Badan Pusat Statistik Kabupaten
Banjar). Jumlah curah hujan dan hari hujan rata-rata tahunan di wilayah ini
pada tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 2.3
April
219,3
20
Mei
72,5
15
Juni
188,2
30
Juli
24,7
11
Agustus
4,6
6
September
2,9
2
Oktober
16,5
1
Nopember
115,6
18
Desember
408,4
21
(Sumber : Petugas Klimatologi Kecamatan Aluh-Aluh)
BAB III
DASAR PERENCANAAN DAN KRITERIA DESAIN
3.1 Proyeksi Perkembangan Penduduk dan Fasilitas Kota
Prediksi jumlah penduduk dan fasilitas kota di masa yang akan datang
sangat penting dalam memperhitungkan jumlah kebutuhan air minum di masa
yang akan datang. Prediksi ini didasarkan pada laju perkembangan kota dan
kecenderungannya, arahan tata guna lahan serta ketersediaan lahan untuk
menampung perkembangan jumlah penduduk.
Dengan memperhatikan laju perkembangan jumlah penduduk dan fasilitas
kota masa lampau, maka metode statistik merupakan metode yang paling
mendekati untuk memperkirakan jumlah penduduk dan fasilitas kota di masa
mendatang. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menganalisa
perkembangan jumlah penduduk di masa mendatang yaitu :
3.1.1
Metode Aritmatika
Metode ini biasanya disebut juga dengan rata-rata hilang. Metode ini
dimana :
Pn
P0
Tn
= Tahun ke-n
T0
= Tahun dasar
Metode Geometrik
Untuk keperluan proyeksi penduduk, metode ini digunakan bila data
dimana :
Pn
Po
= Jangka waktu
;
Tabel 3.3 Perhitungan Metode Regresi Linear
Metode Eksponensial
Metode eksponensial dilakukan dengan menggunakan persamaan :
10
Metode Logaritmik
Metode logaritmik dilakukan dengan menggunakan :
11
Metode proyeksi yang dipilih adalah metode dengan nilai standar deviasi
terendah dan koefisien korelasi paling besar. Pola perkembangan kota sesuai
dengan fungsi kota di masa mendatang juga dijadikan acuan dalam menentukan
12
R2
ST
D
Aritmati
k
-0,22
Geometri
k
-0,14
Regresi
Linier
0,04
Eksponens
ial
0,04
995,60
959,92
884,04
884,16
Logaritmik
0,04
884,04
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tahun
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
Proyeksi
Penduduk
(Jiwa)
Proyeksi
Kepadatan Penduduk
(L = 11603.13 Km)
29464
28720
28785
28852
28918
28984
29051
29118
29184
29252
137
133
134
134
134
135
135
135
136
136
13
%
Pertumbuh
an
-0,025
0,002
0,002
0,002
0,002
0,002
0,002
0,002
0,002
10
2024
29319
136
0,002
Jenis Fasilitas
FASILITAS PENDIDIKAN
1 TK
2 SD
3 SMP
4 SMU
5 Perguruan Tinggi
TEMPAT IBADAH
1 Masjid
2 Musholla/langgar
3 Gereja
4 Pura/klenteng/vihara
FASILITAS KESEHATAN
1 Rumah sakit umum
2 Rumah sakit bersalin
3 Puskesmas
4 Pustu/klinik/posyandu
5 Apotek
FASILITAS PERNIAGAAN & JASA
1 Warung/kios
2 Toko/Pertokoan
3 Pasar
4 Supermarket
5 Terminal/stasiun
FASILITAS UMUM, REKREASI dan OLAH RAGA
1 Bioskop
2 Gedung serbaguna
3 Balai pertemuan
4 Gelanggang olahraga
5 Kolam renang
1000
1600
4800
9600
70000
30000
2500
30000
30000
240000
10000
30000
3000
10000
250
2500
30000
30000
30000
30000
480000
30000
30000
100000
14
Jenis Fasilitas
Fasilitas
Tahun 2014
(unit)
29464
1
2
3
4
TK
SD
SMP
SMU
Jumlah
10
33
12
4
59
1 Polindes
2 Puskesmas
Jumlah
10
5
15
1 Kantor Desa
Kantor
2
Kecamatan
3 Instansi Otonom
Jumlah
10
2024
29319
10
33
12
4
59
10
5
15
10
4
15
4
15
4
15
4
15
4
15
4
15
4
15
4
15
4
15
4
15
4
15
15
Jenis Fasilitas
Fasilitas
Tahun 2014
(unit)
29464
1 Masjid
2 Musholla
Jumlah
32
80
112
1 Pasar
2
Jumlah
1 Balai Pertemuan
2 Kantor Pos
3 Penginapan
Jumlah
1
1
1
1
1
FASILITAS UMUM, REKREASI DAN OLAHRAGA
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
7
7
7
7
7
7
10
10
10
10
10
10
2024
29319
32
80
112
1
1
2
7
10
1
2
7
10
1
2
7
10
1
2
7
10
1
2
7
10
16
17
Kategori Kota
1.
2.
3.
4.
Kota Metropolitan
Kota Besar
Kota Sedang
Kota Kecil
5.
Kebutuhan Air
SR
190
170
150
130
HU
30
30
30
30
Kota Kecamatan/Desa
100
30
(Sumber : Ismoyo, 2008)
Kriteria layanan tiap SR = 3 6 orang/rumah
Kriteria layanan tiap HU = 100 orang/HU
18
Perbandingan SRHU
90-10
80-20
80-20
70-30
70-30
19
Non-domestik
Satuan
Standar
Pengguna
(org/unit)
Kebutuhan
Air Bersih
70
15 - 30
240
15 - 30
360
15 - 30
360
15 - 30
750
15 - 30
FASILITAS PENDIDIKAN
1 TK
2 SD
3 SMP
4 SMU
5 Perguruan Tinggi
lt/org/har
i
lt/org/har
i
lt/org/har
i
lt/org/har
i
lt/org/har
i
TEMPAT IBADAH
1 Masjid
2 Musholla/langgar
3 Gereja
lt/unit/ha
ri
lt/unit/ha
ri
lt/unit/ha
ri
lt/unit/ha
ri
Pura/klenteng/vih
ara
FASILITAS KESEHATAN
Rumah sakit
lt/bed/ha
1
umum
ri
Rumah sakit
lt/unit/ha
2
bersalin
ri
lt/unit/ha
3 Puskesmas
ri
Pustu/klinik/posya lt/unit/ha
4
ndu
ri
lt/unit/ha
5 Apotek
ri
FASILITAS PERNIAGAAN & JASA
lt/unit/ha
1 Warung/toko/kios
ri
lt/unit/ha
2 Pasar
ri
lt/unit/ha
3 Supermarket
ri
Restoran/rumah
lt/kursi/h
4
makan
ari
lt/unit/ha
5 Koperasi
ri
6 Bank
lt/unit/ha
4
20
800 - 2000
300 - 1000
200 - 600
100 - 500
200 - 400
600 - 1000
1000 1200
800 - 1200
100
6 - 12
2500 5000
1500 2500
100
40 - 140
500 - 1000
1100 -
ri
lt/unit/ha
7 Asuransi
ri
lt/unit/ha
8 Terminal/stasiun
ri
FASILITAS UMUM, REKREASI dan OLAH
Kantor
1
pemerintah
lt/org/har
a. Kantor desa
i
b. Kantor
lt/org/har
kecamatan
i
c. Kantor
lt/org/har
kabupaten
i
d. Instansi
lt/org/har
otonom
i
lt/org/har
e. BUMN/BUMD
i
1500
1100
2000 45000
RAGA
15
10 - 50
30
10 - 50
50
10 - 50
30
10 - 50
500
10 - 50
21
Jenis Fasilitas
Standar
Pengguna
(jiwa/unit)
Kriteria
kebutuhan
air
(l/o/h)
(l/unit/hari
)
TK
70
20
SD
240
20
SMP
360
20
SMA
360
20
Rumah Sakit
400
Puskesmas
1200
Pasar
3000
2014
2015
29464
28720
28785
28852
28918
FASILITAS PENDIDIKAN
10
9
9
9
9
14000 12958 13050 13143 13235
33
33
33
33
33
15840 15616 15636 15656 15676
0
7
4
3
2
12
12
12
12
12
86400 85283 85382 85481 85581
4
4
4
4
4
28800 28242 28291 28341 28390
FASILITAS KESEHATAN
10
10
10
10
10
4000
3999
3999
3999
3999
5
5
5
5
5
6000
5970
5978
5986
5994
FASILITAS PERNIAGAAN
1
1
1
1
1
3000
3000
2996
2996
2997
22
2023
2024
28984
29051
29118
29184
29252
29319
10
13328
33
15696
1
12
85680
4
28440
10
13422
33
15716
1
12
85780
4
28490
10
13515
33
15736
1
12
85880
4
28540
10
13609
33
15756
1
12
85981
4
28590
10
13703
33
15776
3
12
86081
4
28641
10
13797
33
15796
4
12
86182
4
28691
10
3999
5
6002
10
3999
5
6010
10
3999
5
6018
10
4000
5
6026
10
4000
5
6034
10
4000
5
6042
1
2997
1
2997
1
2998
1
2998
1
2999
1
2999
Jenis Fasilitas
Standar
Pengguna
(jiwa/unit)
Kriteria
kebutuhan
air
(l/o/h)
(l/unit/hari
2014
29464
2015
28720
2023
29252
2024
29319
Masjid
Musholla
1
2
Hotel/pengina
pan
Balai
Pertemuan
Kantor Pos
Gedung
Perkantoran
50
TEMPAT IBADAH
32
32
32
32
32
32
1500
48000 47963 47966 47969 47973 47976
80
80
80
80
80
80
400
32000 31881 31891 31902 31913 31923
FASILITAS UMUM, REKREASI DAN OLAHRAGA
7
7
7
7
7
7
100
35000 34876 34887 34898 34909 34920
0
0
0
0
0
0
1600
0
0
0
0
0
0
2
2
2
2
2
2
1600
3200
2724
2766
2808
2850
2893
18
18
18
18
18
18
1600
28800 28760 28764 28767 28771 28774
Liter/hari
Liter/detik
447.6
00
5,18
441.8
22
5,11
442.3
35
5,12
23
442.8
53
5,13
443.3
74
5,13
443.8
95
5,14
32
47979
80
31934
32
47983
80
31945
32
47986
80
31955
32
47989
80
31966
32
47993
80
31977
7
34931
0
0
2
2936
18
28778
7
34942
0
0
2
2978
18
28782
7
34953
0
0
2
3021
18
28785
7
34965
0
0
2
3064
18
28789
7
34976
0
0
2
3107
18
28792
444.4
17
5,14
444.9
41
5,15
445.4
66
5,16
445.9
92
5,16
446.5
19
5,17
24
kedalaman
minimum
yang
tidak
boleh
diganggu,
setelah
yang terbatas dilihat dari segi kualitas, maka hal-hal yang perlu diperhatikan dari
kualitas air sumber adalah :
a. Sedapat mungkin tidak berwarna dan tidak berbau.
b. Tidak mengandung racun yang berbahaya.
c. Relatif mudah dalam pengolahan secara keseluruhan.
d. Sedapat mungkin tidak mengandung zat-zat tertentu diluar standar yang
sulit diolah.
Dari ketiga kriteria di atas, untuk sumber air baku pada wilayah perencanaan,
sudah mencukupi kriteria tersebut. Sehingga sungai tresebut dijadikan sebagai
unit air baku.
3.3.2
Unit Produksi
Tabel 3.14 Jenis dan komponen unit produksi sistem penyediaan air minum
No.
Jenis/Komponen
1.
Bangunan pengambil Air
Baku
2.
3.
4.
Penangkap Pasir
Sumur Penerima
Pembubuh Bahan Kimia
Keterangan
Jenis-jenis bangunan pengambil air
baku dapat dilihat pada SK SNI S2.1.1. tentang konstruksi Bangunan
Pengambil Air Baku
Berbentuk bak
Berbentuk bak
Terdiri dari prekhlorinasi pelunakan
air; koagulasi, netralisasi, disinfeksi
dan fluoridisasi lihat SK SNI S-1.3.11
tentang spesifikasi teknis bahan kimia
26
5.
Pengaduk Cepat
6.
7.
8.
Pengaduk Lambat
Bak Pengendap
Saringan Pasir Cepat
9.
10.
11.
12.
13
14
b. Fungsi
Unit produksi sistem pengolahan air minum berfungsi untuk mengolah air
baku untuk menjadi air minum. Untuk mencapai kualitas air yang sesuai dengan
standar kualitas air minum tersebut air baku diolah dengan proses pemisahan
partikel kasar, proses pemisahan tersuspensi, proses pemiasahan terlarut, proses
netralisasi dan proses disinfeksi.
Tabel 3.15 Fungsi setiap komponen instalasi unit produksi system penyediaan air
minum
No
Komponen
Fungsi
27
Bangunan Pengambil
Air Baku
1.
2.
3.
memudahkan pemompaaan.
Penangkap Pasir
Sumur Penerima
Prekhlorinasi
4.
5.
Pelunakan air
Koagulan
6.
akan
terbentuk
flok-flok
yang
demikian
diperoleh
aliran
yang
28
Pengaduk Lambat
8.
Bak Pengendap
Saringan Pasir Cepat
partikel
10.
12.
13.
Pasir
Clarifier
Pengolahan Lumpur
cara
15.
Netralisan
ke...tanpa...
Sebagai bahan untuk mencapai pH jenuhatau
nilai indeks tangier (langier indeks/LI)sama
16.
dengan
no;l,
sehingga
air
mencapai
Disinfektan
kesetimbangan
Sebagai bahan
Senyawa Fluor
penyebab penyakit
Untuk menambahkan kekurangan unsur fluor
18.
20.
dan
19.
koloidal
Lambat
14.
17.
tersuspensi,
mikroorgannisme.
Saringan
11.
untuk
membunuh
bakteri
Kimia
Generator Genset
Bangunan Penunjang
21.
22.
Kontrol
Laboratorium
23.
Gudang
24.
Bengkel
25.
26.
27.
28.
produksi
Sebagai tempat
Rumah
Pembangkit
untuk
mengatur
mengatur
operasi
dan
Listrik
Halaman
30
..(Persamaan 3.14)
ii.
c. Hidrolika Perpipaan
Dalam menelaah aspek hidrolika dalam pipa, digunakan asumsi/
anggapan sebagai berikut :
a. Air adalah fluida yang bersifat incomprsible
tidak mengalami perubahan volume apabila terjadi tekanan.
31
V
P
0
..
(Persamaan 3.15)
.. (Persamaan 3.16)
Setiap aliran air dalam pipa harus memenuhi azas kontinuitas debit
aliran :
Qin Qout
.. (Persamaan 3.18)
.. (Persamaan 3.19)
1
. .D 2
4
.. (Persamaan 3.20)
. .D 2 .v
4
.. (Persamaan 3.21)
Q 0,8.D 2 .v
.. (Persamaan 3.22)
32
Setiap aliran air dalam pipa harus memenuhi azas kontinuitas energi:
Etotin Etotout
2g
Etotin Etot1 z1 H 1
v 2
Etotout Etot 2 z 2
H 2 2 ...............(Persamaan
hL
3.25)
2g
Keterangan :
33
hL
L
(Persamaan 3.26)
.. (Persamaan 3.27)
Q 0,2785.C.D 2 , 63 .S 0 ,54
hL
2 , 63
0,2785.C .D
1,85
.L
.. (Persamaan 3.28)
Jenis (Material)Pipa
Nilai C
Perencanaan
1.
Asbes Cement
120
2.
3.
130
4.
130
5.
110
6.
110
7.
110
8.
110
120 -140
34
Karakteristik hidrolis :
1. Berdasarkan prinsip kontinuitas debit
2. Berdasarkan prinsip kontinuitas tekanan
Qin = Qout
hj 1 = hj 2
Qi
# pipe
i 1
# pipe
n.
i 1
(Persamaan 3.29)
Hi
Qi
Dengan nilai n :
Hazen Williams = 1,85
metode ini menggunakan cara iterasi sampai dengan nilai Qi
memenuhi suatu kriteria konvergensi (< 0,005 lt/dt).
36
37
Daftar Pustaka
Buku dan Jurnal :
BPPT. 2002. Model Pengelolaan Persampahan Perkotaan. Deputi Pengkajian Kebijakan Teknologi.
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2003. Pedoman Pengelolaan Persampahan Perkotaan bagi Pelaksana.
E. Damanhuri. 2001. Pengelolaan Sampah di Kawasan Metropolitan Minimasi Sampah Terangkut dan Optimasi TPA. Workshop
Pengelolaan Sampah Jakarta. Jakarta 15 11 2001.
Fadhilah, dkk, 2011
G.H. Tchobanoglous, H. Theissen, S.A. Vigil. 1993. Integrated Solid Waste Management. McGraw Hill.
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Kabupaten Kotabaru. 2011
Data Penduduk dan Fasilitas Umum :
Undang Undang dan Peraturan :
Undang Undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
Web :
Ardy, 2014)