Memahami Budaya Dan Perbedaannya
Memahami Budaya Dan Perbedaannya
Memahami Budaya Dan Perbedaannya
1. Definisi Budaya
Budaya dapat didefinisikan bermacam-macam tergantung pada
sudut pandang stiap ahli. Berikut ini adalah beberapa definisi
tentang budaya.
a. Menurut Lehman, Himstreet dan Baty. Budaya diartikan
sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam
masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentu
saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di dalamnya
bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat
itu sendiri.
b. Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemrograman
kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu
kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal ini yang menjadi
kata kunci budaya adalah pemrograman kolektif yang
menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap orang
segera setelah kita lahir di dunia ini. Sebagai contoh, di Jepang
karika seorang bayi baru lahir, untuk beberapa tahun awal si bayi
tidur di kamar orang tuanya. Sedangkan di Inggris dan Amerika,
bayi yang baru lahir ditempatkan di kamar yang berbeda
beberapa minggu atau bulan kemudian.
c. Menurut Bovee dan Thill, budaya adalah system sharing atas
simbol-simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan
norma-norma untuk berperilaku. Dalam hal ini, semua anggota
dalam budaya memiliki asumsi-asumsi tersebut. Beberapa
budaya ada yang dibentuk dari berbagai kelompok yang berbedabeda dan terpisah, tetapi ada juga yang memiliki kecenderungan
homohgen. Kelompok berbeda (distinct group) yang ada dalam
wilayah budaya mayoritas lebih tepat dikatakan sebagai
subbudaya (subcultures). Indonesia adalah sebuah contoh
2. Komponen Budaya
Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, setiap elemen terbangun
oleh beberapa komponen utamanya, yaitu: nilai-nilai (baik atau
buruk, diterima atau ditolak), norma-norma (tertulis dan tidak
tertulis), simbol-simbol (warna logo suatu perusahaan), bahasa,
dan pengetahuan.
3. Tingkatan Budaya
Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat
tiga tingkatan budaya, yaitu:
a. Formal
Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi satu
kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan hal itu
bersifat formal/resmi. Dalam dunia pendidikan, tata bahasa
Indonesia adalah termasuk salah satu budaya tingkat formal yang
mempunyai suatu aturan yang bersifat formal dan terstruktur dari
dulu hingga sekarang. Contohnya, sebuah kalimat sebaiknya
terdiri dari subjek, predikat, objek. Dimensi waktu yang diukur
dengan satuan tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, dan detik
juga termasuk bagian dari budaya tingkat formal.
b. Informal
Pada tingkatan ini, budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu
masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya melalui apa
yang didengar, dilihat, dipakai (digunakan) dan dilakukan, tanpa
diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan. Contoh, mengapa
seseorang bersedia dipanggil dengan nama julukan bukan nama
aslinya, hal tersebut dilakukan karena dia tahu teman-temannya
biasa memanggil dengan nama julukan.
c. Teknis
Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan aturan-aturanmerupakan hal
yang terpenting. Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa
sesuatu harus dilakukan dan yang lain tidak boleh dilakukan.
Pada tingkat formal, pembelajaran dalam budaya mencakup
pembelajaran pola perilakunya, sedangkan pada tingkatan
teknis,aturan-aturan disampaikan secara logis dan tepat, seperti
kapan suatu kegiatan tertentu dapat diprediksi waktunya secara