Buku Analisis, Manajemen Dan Strategi PDF
Buku Analisis, Manajemen Dan Strategi PDF
Buku Analisis, Manajemen Dan Strategi PDF
PEMASARAN PRODUK
Ebookpangan.com
2006
a. Definisi Pemasaran
Pada mulanya, pemasaran (marketing) dipandang tidak jauh berbeda
dengan penjualan. Banyak perusahaan yang percaya bahwa dengan usaha dan
biaya yang cukup, hampir setiap produk dapat dijual lewat iklan yang agresif.
Namun berangsur-angsur disadari bahwa memuaskan kebutuhan tertentu bagi
pelanggan adalah penting dalam meraih sukses. Pergeseran dramatis ini
merupakan komponen pokok dalam apa yang sekarang di namakan konsep
pemasaran.
Perkembangan fungsi, kegiatan serta cara pandang permasaran sudah
tentu akan diikuti oleh perubahan pemahaman akan pemasaran yang diberikan
oleh para ahli di bidang ini. Keanekaragaman pengertian yang diberikan dapat
timbul sebagai akibat berbedanya sudut pandang dalam merumuskan definisi
pemasaran. Ada ahli yang merumuskan definisi pemasaran. Ada ahli yang
merumuskan definisi pemasaran berdaserkan fungsi atau tujuan pemasaran,
kegiatan pemasaran itu sendiri, dan yang memformulasikan dengan
memadukan dari sudut pandang di atas. Beberapa definisi pemasaran
dijabarkan di bawah ini:
1. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana seseorang atau
sekelompok orang memperoleh apa yang dibutuhkannya dan diinginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai (Kotler, 1994).
2. Pemasaran sebagai usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang
atau jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat, pada tempat yang
tepat dan waktu, serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi
yang tepat (Assauri, 1992).
3. Pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada dan
pembeli potensial, namun tidak berakhir pada waktu penjualan atau
2
b. Fungsi Pemasaran
Pemasaran mempunyai 9 (sembilan) fungsi berikut:
1. Perdagangan (Merchandising)
Perencanaan yang berkenaan dengan pemasaran barang/jasa yang tepat
dalam jumlah tepat dan harga selaras, termasuk di dalamnya faktor-faktor
lain seperti bentuk, ukuran dan kemasan.
2. Pembelian (Buying)
Fungsi pembelian adalah pengadaan bahan sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
3. Penjualan (Selling)
Penjualan adalah salah satu aspek pemasaran yang menekankan aktivitas
pertukaran barang atau jasa. Penjualan bersifat dinamis, apalagi yang
dinamakan personal selling, karena orang harus diyakinkan untuk
membeli sesuatu barang/jasa, yang mempunyai arti komersil baginya.
4. Transportasi (Transportation)
Transportasi adalah perencanaan, seleksi dan pengerahan semua alat
pengangkutan untuk memindahkan barang dalam proses pemasaran.
5. Penggudangan (Storage)
Berarti menyimpan barang selama waktu barang tersebut dihasilkan dan
dijual. Kadang-kadang selama dalam fase penyimpanan ini perlu
dilakukan pengolahan lebih lanjut.
6. Standardisasi (Standardization)
Penetapan batas-batas dasar yang harus dipenuhi oleh barang-barang
buatan pabrik, sehingga barang yang dihasilkan akan memiliki kesamaan
dengan yang lain.
7. Keuangan (Financing)
Suatu usaha mencari, serta mengurus modal dan kredit yang terkait
dengan transaksi dalam mengalirkan arus barang dan jasa dari produsen
sampai ke konsumen.
8. Komunikasi (Communication)
Fungsi ini dapat memperlancar hubungan di dalam suatu perusahaan dan
pelaksanaan hubungan ke luar (information research, advertising, publicity
dan lain-lain).
9. Resiko manajemen (Management Risk)
Cara bagaimana menangani atau menghadapi kemungkinan resiko rugi,
karena rusaknya barang, hilangnya barang yang diakibatkan oleh
kekeliruan operasi dari fungsi yang lain.
c. Konsep Pemasaran
Bila dilihat dari sisi perusahaan, maka terdapat 5 (lima) konsep pemasaran,
yaitu:
1. Konsep produksi: konsumen akan menyukai produk yang tersedia secara
luas dengan harga yang murah.
2. Konsep Produk: konsumen akan menyukai produk yang berkualitas,
berpenampilan dan berinovasi paling baik.
3. Konsep Penjualan: konsumen akan membeli produk, jika perusahaan
melakukan upaya-upaya promosi dan penjualan yang agresif.
4. Konsep Pemasaran: konsumen akan membeli produk bila dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
5. Konsep Sosial: konsumen akan membeli produk bila dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mempertahankan dana
mempertinggi kesejahteraan masyarakat.
Konsep pemasaran yang dikemukakan tersebut, secara garis besarnya
dapat ditinjau dari 3 (tiga) komponen, yaitu:
1) Berdasarkan keinginan dan kebutuhan konsumen
2) Pengembangan organisasi yang terpadu dalam strategi pemasaran
3) Untuk pencapain tujuan.
Konsep Marketing ini lebih dipertajam lagi pada beberapa usaha,
antara lain berdasarkan orientasi produksi, orientasi penjualan dan orientasi
sosial, yaitu:
1) Orientasi produksi yang didasarkan atas kualitas dari pengawasan internal.
2) Orientasi penjualan (bukan orientasi pemasaran) adalah yang tertarik
dalam menjual dan merupakan prioritas. Konsep ini menekankan
hubungan baik dengan konsumen, yaitu kepuasan pelanggan.
3) Orientasi sosial adalah yang lebih tajam mementingkan masalah sosial
seperti ramah lingkungan, misal body shop.
C. MANAJEMEN PEMASARAN
pemasaran
diharapkan
akan
menganalisa
situasi
Observasi sendiri
Pelanggan
Pesaing
Pengaruh lingkungan
Penelitian pasar
Percobaan
Konsultan
Penjualan personal
tujuan
dan
sasaran
yang
akan
dicapai
dengan
11
c. Segmentasi Pasar
Memilih
jenis
sasaran
pemasaran
tentunya
dapat
membantu
untuk
dipasarkan,
misalnya
bagi
yang
yaitu
segmentasi
pasar
berdasarkan
pada
misalnya
apakah
menginginkan
kualitas
atau
apakah
akan
dipasarkan
untuk
yang
dapat
15
D. STRATEGI PEMASARAN
a. Pengertian
Strategi merupakan istilah populer dikonteks bisnis dan dunia usaha.
Strategi telah diartikan sebagai berikut oleh para pakar, yaitu:
1. Chandler (1962): penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang suatu
perusahaan, serta adopsi, tindakan-tindakan dan alokasi sumber-sumber
daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut.
2. Paley (1989): menentukan apa yang perlu dicapai oleh suatu perusahaan
yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan dan tujuan perusahaan yang
perlu ditentukan.
3. Segev (1997): seni mengatur sarana (dana, manusia dan bahan) untuk
mencapai tujuan perusahaan (laba, kepuasan, konsumen dan pertumbuhan
perusahaan).
4. Hax and Majluf (1996): konsep multidimensi yang mencakup semua
kegiatan kritis suatu perusahaan yang memberikan kesatuan, arah dan
tujuan, serta memfasilitasi perubahan-perubahan yang diperlukan yang
dipicu oleh lingkungan perusahaan.
rencana
pemasaran.
Suatu
pengembangan
yang
16
frekuensi
penggunaan
dari
produk
yang
bersangkutan.
d. Mempertahankan pangsa pasar sekarang.
2. Perusahaan penantang pasar (Market Challenger)
Yang dikategorikan sebagai penantang psar adalah perusahaan-perusahaan
yang memutuskan untuk melakukan konfrontasi langsung dengan
pemimpin pasar dan dengan pihak lain, dalam usaha meningkatkan pangsa
pasarnya. Perusahaan yang termasuk dalam kategori penantang pasar
dapat meningkatkan pangsa pasarnya dengan cara:
1) Menyerang langsung para pesaingnya (Pepsi Cola vs Coca Cola)
2) Memanfaatkan daerah-daerah dimana para pesaingnya lemah
3) Merebut pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan lain yang lebih
kecil.
Taktik yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan ini adalah:
1) Potongan/penurunan harga
2) Memproduksi produk-produk yang kualitasnya lebih rendah, tetapi
dengan harga yang lebih murah.
3) Memproduksi/menawarkan produk-produk yang berkualitas tinggi
4) Memperpanjang lini produknya untuk mengurangi biaya
5) Menggiatkan promosi
18
6) Menyempurnakan distribusi
7) Meningkatkan pelayanan
Agar dapat sukses, perusahaan dengan tipe ini, biasanya harus
mengembangkan lebih dari satu taktik.
c. Bauran Pemasaran
Dalam dunia pemasaran yang sangat kompleks, setiap program atau
kegiatan yang dilaksanakan harus ditunjang oleh suatu analisa yang baik dan
diharapkan dapat membantu mensukseskan kegiatan pemasaran. Analisa
dalam pemasaran tentunya tidak akan lepas dari analisa bauran pemasaran,
karena pengambilan keputusan di bidang pemasaran hampir selalu berkaitan
dengan perubahan bauran pemasaran. Dalam konsep utama yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam usaha mengejar tujuan utama, yaitu
keuntungan maksimum.
Pemasaran dalam suatu perusahaan harus memiliki suatu strategi
terpadu yang bertujuan pada kepuasan konsumen. Untuk mengembangkan
strategi ini, perusahaan menggunakan perubahan yang mempengaruhi
permintaan (demand) yang menjadikan bauran pemasaran. Bauran pemasaran
itu sendiri lebih nampak seperti suatu teka-teki silang, yaitu angka-angka yang
harus dikombinasikan dengan sebaik-baiknya dalam mencapai sukses, antara
lain:
1) Produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
2) Jaringan distribusi yang digunakan oleh perusahaan (grosir, penyalur,
pengecer), agar produk dan jasa tersebut dapat sampai ke tangan
konsumen.
3) Harga-harga yang ditentukan oleh perusahaan
4) Promosi (adventensi, penjualan individu, sales promotion dan publisitas)
20
Hal yang dijabarkan sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Kotler
(1993), yaitu bauran pemasaran adalah campuran dari perubahan pemasaran
yang dapat dikendalikan oleh suatu perubahaan untuk mengejar tingkat
penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Faktor-faktor lain yang
dapat sebagai komponen bauran pemasaran adalah program pemasaran,
tawaran pemasaran 4P, yaitu product, place, price dan promotion atau 3P 1D
(product, price, promotion dan distribution).
Tabel 2. Komponen bauran pemasaran
PRODUK
DISTRIBUSI
HARGA
PROMOSI
Figur
Tipe jaringan/mediator
Daftar Harga
Gabungan
promosi
Kualitas
Toko/penyalur lokasi
Kredit
Audio visual
Kemasan
Gudang
Diskon
Kopi
Merek
Pemilihan dan
Waktu
Jaminan
Tingkatan pelayanan
Kemudahan
Penjualan
individu
Jenis
Alokasi
Sales
Promotion
Publisitas
1. Produk
Produk merupakan hasil dari kegiatan perusahaan berupa barang dan jasa
yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam
perusahaan, produk merupakan dasar untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pengertian produk menurut Swasta dan Irawan (1983) adalah Produk
adalah suatu sifat yang kompleks, baik dapat dirasakan atau tidak dapat
dirasakan, termasuk pembungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan
pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa produk itu tidak
hanya berupa unsur fisik, tetapi pemuas kebutuhan konsumen. Dalam
kaitannya dengan strategi pemasaran, maka berbagai jenis kebijaksanaan
dan siasat dari sisi produk meliputi:
1) Jumlah dan macam barang yang akan ditawarkan
Strategi pemasaran yang diperlukan, antara lain:
1. Pengembangan barang
2. Penciptaan barang baru
3. Pemasaran aneka barang
4. Pelayanan khusus (teknik pemeliharaan dan pasca jual) yang
meliputi:
i) Garansi jaminan untuk jangka waktu tertentu terhadap
kerusakan.
ii) Perbaikan penggantian bagian-bagian yang rusak.
iii) Penyediaan suku cadang.
iv) Pemeliharaan (pelayanan purna jual).
v) Pemberian keterangan Cuma-Cuma untuk pemakaina dan
pemeliharaan.
vi) Reputasi barang yang berhubungan dengan kualitas, daya
tahan/keawetan, bentuk model dan warna.
2) Jenis-jenis barang. Strategi pemasaran dari sisi produk juga tidak kalah
pentingnya, dan secara umum dilakukan dengan pertimbangan:
22
Berdasarkan pemakaian:
1. Durable goods, yaitu barang yang tahan dipakai berkali-kali,
misalnya pakaian, lemari es, kipas angin, dan lain-lain.
2. Non Durable goods, yaitu barang yang dipakai hanya sekali atau
beberapa kali saja, misalnya pakaian dan makanan.
3. Service, yaitu kegiatan jasa yang ditawarkan untuk dijual,
misalnya cukur rambut, reparasi dan lain-lain.
Berdasarkan usaha memperolehnya:
1. Convenience goods, yaitu barang-barang yang biasa dibeli
pembeli secara cepat, sering dan tanpa mempertimbangkan
untuk dibandingkan dengan harga dan lain.
2. Shopping goods, yaitu barang-barang yang dibeli setelah
melaui
proses
seleksi,
biasanya
melalui
perbandingan
25
menarik
pembeli
sebanyak-banyaknya,
dengan
26
jual yang salah berakibat fatal bagi keuangan perusahaan dan akan
mempengaruhi arus kas serta kontinuitas perusahaan. Dalam hal ini, selain
faktor-faktor tersebut, masalah promosi, balik modal, distribusi persediaan
dan harga-harga berbeda pada lokasi berbeda
3. Promosi
Promosi memegang peranan penting dalam rangka perusahaan
memasarkan produk, apakah itu produk lama maupun produk yang baru?
Promosi menurut Kotler (1993) adalah: berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mengkombinasikan manfaat produk dan membujuk para
langganan dan konsumen yang menjadi sasaran untuk membeli produk
itu. Berdasarkan definisi tersebut, konsumen sebagai sasaran bagi
perusahaan harus diberi dorongan dan pengertian tentang manfaat yang
akan diperolehnya dari sebuah produk, sehingga konsumen tertarik untuk
membelinya.
3 (tiga fungsi utama dari kegiatan promosi adalah:
1) Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian dari
calon pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal dari
proses pengambilan keputusan barang dan jasa.
2) Menciptakan dan menimbulkan daya tarik pada diri calon pembeli.
3) Mengembangkan rasa ingin tahun pada calon pembeli untuk memiliki
barang yang ditawarkan.
Ramuan komunikasi pemasaran (Promotional mix) terdiri atas 4
(empat) sarana penting, yaitu:
1) Periklanan (advertising), yaitu setiap bentuk penyajian dan promosi
yang bersifat massal dengan menggunakan media seperti radio,
televisi, majalah dan surat kabar.
2) Personal selling, yaitu penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan
dengan seseorang atau lebih calon pembeli, dengan tujuan agar dapat
merealisasikan penjualan.
28
4. Distribusi
Dalam rangka memperlancar arus barang dan jasa dari
produsen ke konsumen, maka salah satu faktor penting yang tidak
boleh diabaikan adalah memilih secara tepat saluran distribusi.
Menurut Nitisemito (1981), yang disebut saluran distribusi adalah
lembaga-lembaga distributor atau penyalur yang mempunyai
kegiatan untuk menyalurkan/menyampaikan barang atau jasa
produsen sampai ke konsumen.
Distribusi barang merupakan kegiatan penyampaian barang
dari produsen ke tangan pembeli yang meliputi kegiatan berikut:
1) Persediaan barang
2) Pengendalian persediaan
31
Pengendalian Pasar
Rencana pemasaran yang baik harus merumuskan cara-cara
pengendalian yang akan digunakan pada kegiatan pemasaran
terutama pada kebijaksanaan P3D. pengendalian digunakan untuk:
1. Menghindari penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga
tujuan dari sasaran dijamin akan dapat terjadi.
2. Memperbaiki penyimpangan yang timbul, sehingga tujuan dan
sasaran tercapai
3. Efisiensi pelaksanaan kegiatan dalam usaha mencapai tujuan
dan sasara yakni membandingkan antara hasil yang dicapai dan
biayanya.
1) Efisiensi artinya: apakah P3D sudah dilakukan dengan cara
yang paling ekonomis dalam jangka pendek maupun jangka
panjang?
2) Bagaimana perbandingan satu cara P3D pemasaran terhadap
32
cara yang lain, dilihat dari biaya dan hasil yang kurang
dicapai?
3) Untuk meningkatkan efisiensi kegiatan pemasaran perlu
dilakukan analisa perbandingan biaya, antara lain:
-
e.
Tipe pembeli
Secara umum, calon pembeli dapat dikelompokkan menurut
tipenya, yaitu:
1. Tipe pembeli yang ragu-ragu
2. Tipe pembeli yang tergesa-gesa
3. Tipe pembeli yang curiga
4. Tipe pembeli yang pendiam
5. Tipe pembeli yang banyak bicara (cerewet)
6. Tipe pembeli yang tegas
7. Tipe pembeli yang hemat
33
muka
seperti
akan
mengambil
keputusan
4. Proses terjadinya pembelian
Terjadinya pembelian hasil produk tertentu oleh pembeli dapat
dilihat dari prosesnya, yaitu:
1. Pembelian karena kebiasaan yang tidak banyak
membutuhkan rencana dan pertimbangan
2. Pembelian karena adanya dorongan pribadi atas
inisiatif penjual
3. Pembeli karena adanya dorongan emosional.
34
5. Motivasi pembelian
Motivasi calon pembeli untuk membeli produk tertentu dapat
dilihat dari hal berikut:
1. Manfaat
2. Kebanggaan
3. Meniru
4. Ingin tahu lebih mendalam
5. Bersaing
6. Iri hati
6. Mengatasi keberatan pembeli
Dalm dunia usaha, terjadi keberadaan atau proses dari
pihak pembeli adalah sesuatu yang biasa. Hal tersebut dapat terjadi kapan dan
dimana saja. Untuk itu, wirausahawan harus mampu untuk menghadapi hal
tersebut, agar dapat ke luar dari permasalahan dengan baik, dalam arti dapat
memuaskan dirinya sendiri maupun pembeli. Pada umumnya, keberatan dari
pembeli terhadap sesuatu produk yang dibelinya dapat terjadi karena hal
berikut:
1) Tekanan-tekanan/paksaan kepada calon pembeli
2) Kurang sopan santun dari wiraniaga
3) Lamban dalam pelayanan
4) Memberi keterangan yang kurang meyakinkan
5) Penjual/pengusaha yang bersikap masa bodoh
Beberapa cara yang dapat untuk mengatasi keberatan pembeli adalah:
1) Meyakinkan pembeli dan bukan mengelabuhi, yakni dengan memberi
keterangan yang jujur tentang harga, manfaat, keunggulan dan kelemahan
serta tingkat kualitas produk
2) Tidak menertawakan pembeli
3) Tidak membantah keberatan-keberatan pembeli
4) Tidak menentang pembicaraan pembeli, tetapi mendengarkannya
5) Menjawab keberatan pembeli secara ringkas.
35
Sumber :
Musa Hubeis dkk. Bahan Kuliah Pengenalan Manajemen Usaha atau Proyek dalam
Industri Pangan, untuk mata kuliah Kewirausahaan pada Jurusan teknologi Pangan
dan Gizi, Fateta, IPB.
36