Makalah Pak Iqballl
Makalah Pak Iqballl
Makalah Pak Iqballl
Disusun oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain
itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang
dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen. Dalam
mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan
dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran
merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka
dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring
konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai
pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk
bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat
memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya.
Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan
produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
1. PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran.
Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar
sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan,
keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga
produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut
dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli
sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi :
1. William J Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang
bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun
pembeli yang potensial.
2. Philip dan Duncan.
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-
barang berwujud kepada konsumen.
3. American Marketing Association.
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang
dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Philip Kotler dan Geri Amstrong (2001 : 23) tentang bauran pemasaran adalah: saluran
pemasaran dapat dipandangan sebagai sistem penyerahan nilai pelanggan dimana masing-masing
anggota saluran menambah nilai bagi pelanggan. Oleh karena itu mendesain saluran distribusi
dengan menemukan nilai apa yang diinginkan oleh berbagai segmen sasaran dari saluran
distribusi. Salah satu strategi utama dalam menentukan keberhasilan mencapai tujuan kegiatan
pemasaran perusahaan adalah penentuan marketing mixnya. Penentuan ini secara lansung
berhubungan dengan langkah operasi perusahaan didalam pelaksanaan kegiatan berhubungan
dengan langkah operasi. Sehingga apabila marketing mix yang ditetapkan perusahaan tersebut
akan mengalami kegagalan dalam nencapai tujuan operasinya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian marketing
mix. Dalam Marketing Mix, ada unsur-unsur atau elemen yang menjadi dasar pertimbangan
pengambilan keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran, yaitu 4P ditambah
3P :
1. Product (Produk)
2. Price (Harga)
3. Place (Tempat)
4. Promotion (Promosi)
1. People
2. Process
3. Physical evidence
1. Produk ( Product )
Produk secara singkat menurut Philip Kotler “Dasar-dasar Pemasaran” (1989:89) dapat
didefinisikan sebagai berikut:
“Produk adalah apa yang dapat ditawarkan didalam pasar untuk dipertahankan, dimiliki,
digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan termasuk
didalamnya adalah objek fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan gagasan.”
Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud produk adalah suatu yang berwujud
maupun sesuatu yang tidak berwujud yang lazim disebut jasa. Dari definisi diatas terkandung
tiga makna yang perlu dibedakan:
1. Produk ini yang merupakan manfaat yang dicari oleh pembeli.
2. Produk formal yaitu obyek fisik yang ditawarkan seperti : kemasan, merek, mutu
3. Produk yang disempurnakan yaitu mencakup keseluruhan manfaat yang diberikan oleh produk
formal.
Dari ketiga makna produk, menumbulkan gagasan bagi pemasar selalu mempertimbangkan
konsumsi konsumen yaitu bagaimana cara seseorang membeli, bukan semata-mata dipengaruhi
oleh manfaat yang dicari, melainkan dipengaruhi oleh faktor –faktor lain yang menyertai barang
yang bersangkutan. Maka dari itu produk digolongkan menjadi:
2. Harga ( Price )
Dalam penetapan harga jual, perusahaan harus memperhatikan berbagai pihak antara lain
para konsumen akhir, para penyalur, saingan, para suplier, bahan, dana, tenaga kerja dan para
manager perusahaan yang bersangkutan. Segala keputusan yang berhubungan dengan harga akan
sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan perusahaan, baik menyangkut kegiatan penjualan
maupun aspek keuntungan yang mau dicapai oleh perusahaan. Dengan demikian semua
keputusan yang berkaitan dengan harga hendaknya harus dipertimbangkan secara sungguh-
sungguh dan mendalam serta memperhatikan aspek intern dan ekstern perusahaan.
Dengan deikian sebuah kebijakan dapat menjadi suatu tindakan konkrit yang secara rutin
diikuti bila mana sebuah situasi taktis atau strategis tertentu menuntutnya. Apabila produk
dipresepsikan berkualitas tinggi dan manfaatnya dianggap banyak, maka harga akan dinilai
murah. Tetapi apabila presepsi konsumen terhadap kualitas rendah dan manfaatnya dianggap
kurang, maka harga umumnya dianggap mahal, dengan dasar pemikiran yang demikian. Harga
bisa juga didefinisikan suatu takaran perbandingan antara pengorbanan dan manfaat dalam
pikiran (asumsi konsumen). Untuk mencapai keunggulan dalam harga, menurut Michael Treacy,
diperlukan keunggulan operasional (operational exelence) dengan keunggulan operasional akan
memberikan perpaduan kualitas, harga dan kemudahan dalam membeli (Michael Treacy & Fred
Wiessema, Op Cit 22)
Dengan keunggulan dalam pelaksanaan operasi perusahaan, maka perushaan akan dapat
menekan biaya produksi. Dengan demikian harga jual dapat ditekan lebih rendah lagi. Namun
presepsi konsumen tidak secara mutlak mampu membuat konsumen mengabaikan harga. Sebab
konsumen pada umumnya memiliki suatu acuan dalam menilai harga. Acuan atau dasar yang
sering dijadikan konsumen dalam menilai harga adalah:
a. Harga produk lain.
b. Perubahan waktu pembelian
c. Lingkungan pembelian
Selain hal penetapkan harga diatas , Perusahaan juga dapat menggunakan cara dengan
melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga
perangkat perimbangan berikut ini yakni:
1. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
a. Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)
Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini
menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
b. Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga
laba sasaran).
Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau
membuat target laba yang akan dicari.
2. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk
menetapkan suatu harga.
3. Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
a. Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan
permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah
dan pesaing utamanya.
b. Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup)
Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau
permintaan perusahaan.
3. Distribusi ( Place )
Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya dalam proses
pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang
tersebut kepasar. Hal ini menyangkut strategi penyaluran dan termasuk didalam pemiilihan
penyaluran distribusi.
Secara singkat saluran distribusi menurut Drs. Basu Swasta (1990) tersebut dapat
didefinisikan sebagai saluran distribusi untuk suatu barang adalah:
“Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen
sampai ke konsumen atau pemakai industri”
Willian J. Stanto (1986 : 81) membagi gambaran umum mengenai saluran distribusi yang
paling banyak digunakan untuk barang hasil produksi buat konsumen atau pemakai industri
antara lain:
a. Distribusi barang-barang konsumen
1. Produsen => Konsumen
Merupakan saluran distribusi paling pendek dan sederhana untuk arang konsumen tanpa campur
tangan perantara
2. Produsen => Pengecer => Konsumen
Dalam saluran distribusi ini, perusahaan pengecer besar membeli lansung dari produsen industri
3. Produsen => Pedagang besar => Pengecer => Konsumen
Disebut juga saluran tradisional karna beribu-ribu pengecer kecil dan produsen industri kecil
menganggap saluran ini sebagai saluran paling ekonomis.
4. Produsen => Agen => Pengecer => Konsumen
Dari pada menggunakan pedagang pasar, produsen banyak menggunakan agen, makelar atau
agen perantara lain untuk mencapai pasar eceran, khususnya perusahaan besar pengecer
5. Produsen => Agen => Pedagang besar => Pengecer => Konsumen
Untuk dapat mencapai pengeceran kecil, produsen juga menggunakan perantara yang
menghubungi pasar besar yang menjual kepada pengecer kecil.
b. Distribusi barang industri
i. Produsen => Pemakai Industri
Hubungan lansung ini menyalurkan produksi industri dengan nilai dolar lebih besar
dibandingkan dengan saluran distribusi lain
ii. Produsen => Distributor Industri => Pemakai
Perusahaan yang hendak memasarkan produk baru atau hendak memasuki pasaran baru lebih
suka menggunakan agen dari pada tenaga penjual
iv. Produsen => Agen => Distributor Industri => Pemakai
Cara ini dipakai dalam keadan produsen tidak menjual maupun menjual lewat agen lansung
kepada pemakai industri.
4. Promosi ( Promotion )
Luas ruang lingkup kegiatan promosi dipengaruhi oleh macam-macam kegiatan yang
dipergunakan. Dan kegiatan promosi dari perusahaan saingan merupakan faktor lain yang perlu
dipertimbangkan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya.
Promosi menurut Basu Swaswa Dh Op. Cit (273) adalah:
“Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisai
kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran.”
Philip Kotler “Manajemen Pemasaran Analisis” (1983 : 177) membagi kegiatan promosi
kedalam beberapa element, antara lain:
a. Periklanan
Yaitu setiap penyajian yang bukan dengan orang pribadi dan promosi, ide-ide, barang atau jasa
dengan pembayaran oleh suatu sponsor tertentu. Adapun fungsi-fungsi periklanan adalah sebagai
berikut:
- Memberikan informasi.
- Membujuk atau mempengaruhi
- Menciptakan kesan (image)
- Memuaskan keinginan
b. Penjualan pribadi (personal selling)
Yaitu penyajian yang secara lisan dalam percakapan bersama calon pembeli dengan tujuan
melaksanakan jual beli.
Fungsi dari tenaga penjualan adalah:
- Mengadakan analisa pasar
- Menentukan komunikasi
- Memajukan langganan
- Memperhatikan langganan
- Mengatasi masalah
- Mengatur waktu
- Mengalokasi sumber-sumber
- Meningkatkan kemampuan diri
c. Promosi dagang
Yaitu ransangan (stimulation) jangka pendek untuk mendorong jual beli suatu barang atau jasa.
- Pembelian contoh (product sampling)
- Kupon atau nota
- Hadiah
- Kupon berhadiah
- Undian
d. Publisitas
Yaitu penggairahan bukan bribadi untuk meransang permintaan terhadap suatu barang atau jasa,
atau suatu unit niaga dengan menanam berita dengan sifat komersil dalam suatu media
penerbitan atau untuk memperoleh penyajian baik dalam siaran radio, TV, atau dipentas tanpa
lansung dibayar oleh seorang sponsor.
Sofyan Assauri memandang tentang sifat - sifat yang terdapat pada publisitas dalam buku
“Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi (260) adalah :
1. Tingkat kebenaran atau kepercayaan yang tinggi
Pemberian publisitasyang diberikan pada masyarakat dianggap sebagai suatu yang benar atau
lebih dipercaya daripada bila berita tersebut dikeluarkan dengan sponsor daripenjualan sebagai
bertanya tidak memihak.
2. Mendramatisir
Seperti advantasi, publisitas juga mempunyai kemampuan untuk menggambar produk atau jasa
perusahaan dalam bentuk cerita yang jelas. Oleh karena itu perusahaan harus dapat berusaha
mempengaruhi para konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atau produknya, yang
merupakan salah satu bauran pemasaran secara keseluruhan dan dikendalikan dengan baik akan
dapat meningkatkan penjualan dan market share.
Tambahan elemen pada bauran pemasaran menurut Zeithaml and Bitner yang di kutip
oleh Ratih Hurriyati ( 2008:62 ).
1) Orang ( People )
Menurut Boom dan Bitner dalam Effendi ( 2010:349 ), menerangkan bahwa people
berarti “orang yang melayani ataupun yang merencanakan pelayanan terhadap para konsumen”.
Karena sebagian besar jasa dilayani oleh orang, maka orang tersebut perlu diseleksi, dilatih,
dimotivasi, sehingga memberikan kepuasan terhadap konsumen dengan sikap perhatian,
responsif, inisiatif, kreatif, pandai memecahkan masalah, sabar dan ikhlas.
Dengan pelayanan yang baik, maka konsumen akan merasa terlayani dengan baik dan
besar kemungkinan konsumen tersebut akan kembali lagi membeli produk kita. Orang adalah
semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi
persepsi pembeli.
2) Sarana Fisik ( Physical Evidence )
Menurut Boom dan Bitner Dalam Effendi ( 2010:349 ), menjelaskan bahwa physical
evidence “merupakan bentuk fisik, berarti konsumen akan melihat keadaan nyata dan benda-
benda yang menghasilkan jasa tersebut”.
Sarana fisik ini merupakan satu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan, unsur-unsur yang
termasuk dalam sarana fisik antara lain : lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik,
peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya, yang disatukan
dengan servis yang diberikan.
Dengan kata lain, sarana fisik ( Physical Evidence ) yang menarik atau unik menjadi daya
tarik konsumen dalam membeli suatu produk. Misalnya ketupat dipakai untuk dekorasi saat
menyambut bulan Ramadhan atau pohon cemara dipakai untuk dekorasi saat menyambut Natal.
3) Proses ( Process )
Menurut Boom dan Bitner dalam Effendi ( 2010:349 ), menjelaskan bahwa “proses ini
terjadi diluar pandangan konsumen, konsumen tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi,
yang penting jasa yang dia terima harus memuaskan”. Proses ini terjadi berkat dukungan
karyawan dan tim manajemen yang mengatur semua proses agar berjalan dengan lancar.
Misalnya proses pemberian jasa yang dilakukan oleh bank berupa jasa transfer, administrasi dan
lain-lain.
Loveloct dan Wright ( 2002:13-15 ) mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix)
menjadi integrated service manajemen dengan menggunakan pendekatan “8P”, yaitu “Product
elemen, Place, cyberspace and time, Promotion and Education, Price and other user outlays,
Process, Productifity and quality, People, and Physical evidence. Dan dari variabel tersebut
dapat dijabarkan :
a) Product element adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai bagi
pelanggan.
b) Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana dan
bagaimana menyajikan layanan yang baik bagi pelanggan.
c) Promotion and education adalah semua aktifitas komunikasi dan perancangan insentif untuk
membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang
perusahaan berikan.
d) Price and user other outlays adalah pengeluaran uang, waktu dan usaha yang pelanggan
korbankan dalam membeli dan mengkonsumsi produk dan layanan yang perusahaan tawarkan
atau sajikan.
e) Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk
menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan.
f) Productifity and quality, productifity adalah sejauh mana efisiensi masukan-masukan kedalam
hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan quality adalah derajat
suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan,
dan harapan.
g) People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan
layanan ( Sevice production ).
h) Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata
kualitas produk dan layanan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
http://dansite.wordpress.com/2009/04/05/bauran-pemasaran-marketing-mix/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
http://serba-serbi-edukasi.blogspot.com/2010/11/makalah-bauran-pemasaran-marketing-
mix.html