Sifat-Sifat Bunyi
Sifat-Sifat Bunyi
Sifat-Sifat Bunyi
Pengertian Bunyi
Di dalam fisika, bunyi adalah suatu gelombang yang dihasilkan oleh benda yang bergetar. Benda
yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Sumber bunyi yang bergetar juga menggetarkan
molekul udara di sekitarnya sehingga menghasilkan gelombang longitudinal.
Gelombang longitudinal tersebut dapat merambat melalui medium yang berupa zat cair, padat,
maupun gas. Semakin rapat susunan partikel mediumnya, semakin cepat pula bunyi merambat.
Sifatnya yang berupa gelombang menyebabkan getaran bunyi tidak dapat dilihat oleh mata, namun
dapat didengar oleh telinga.
1/4
Sifat-sifat Bunyi
Untuk mengenali bunyi lebih dalam lagi, hal yang pertama kali harus kita lakukan adalah
mengenali sifat-sifat bunyi. Ada setidaknya enam sifat dari bunyi yang harus kita ketahui, yaitu:
1. Gelombang bunyi memerlukan medium
Karena bunyi merupakan gelombang yang bergerak, maka dalam pergerakannya, gelombang
bunyi memerlukan media penghantar, sebagaimana yang telah disampaikan di atas. Tanpa
adanya media penghantar yang berupa zat gas, cair, dan padat, gelombang bunyi tidak dapat
tersampaikan.
Contohnya adalah astronot di luar angkasa yang hampa udara. Di ruang hampa udara, bunyi tidak
dapat terdengar, meski ada sumber bunyinya. Ini karena di luar angkasa tidak ada media
penghantar bunyi (dalam hal ini udara).
2. Gelombang bunyi dapat dipantulkan
Di antara sifat-sifat bunyi adalah dapat mengalami pemantulan (refleksi), ini karena bunyi
merupakan gelombang longitudinal, sifat umum gelombang (seperti wi-fi, ombak, dll) adalah dapat
dipantulkan. Begitu juga dengan bunyi.
Sebagaimana jenis gelombang yang lain, hukum pemantulan pada bunyi juga sama, yaitu sudut
datang = sudut pantul. Inilah mengapa jika kamu berbicara di ruangan tertutup, akan terjadi yang
namanya gema (gaung), itu karena pantulan yang dihasilkan bersamaan dengan bunyi asli.
3. Gelombang bunyi dapat dibiaskan
Salah satu sifat gelombang yang juka berlaku pada bunyi adalah mengalami pembiasan (refraksi).
Contohnya adalah fenomena petir yang terdengar lebih keras pada malam hari dibanding siang. Ini
karena suhu udara atas pada siang hari lebih dingin dibanding suhu udara bawah. Sementara
pada malam hari sebaliknya.
Suhu udara yang lebih panas menyebabkan bunyi mengalami pembiasan, sehingga suara yang
dihasilkan tidak sekeras suara aslinya.
4. Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar/sama dengan arah
getarnya. Maksudnya, jika arah getarnya ke arah kanan, maka gelombang bunyi ini akan
merambat ke arah kanan sampai mengecil, mengecil, dan kemudian habis. Seperti ombak.
5. Gelombang bunyi mengalami pelenturan
Gelombang bunyi dapat mengalami pelenturan (difraksi) dengan mudah. Ini karena gelombang
bunyi di udara memiliki panjang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Nah,
gelombang yang panjang itu akan lebih mudah mengalami difraksi.
Contohnya adalah ketika kita mendengar suara mesin mobil di belokan, meski kita belum melihat
mobilnya, tapi kita sudah dapat mendengar suaranya. Ini karena gelombang bunyi lebih dulu
sampai kepada penerima ketimbang kecepatan mobil.
6. Gelombang bunyi mengalami perpaduan
Salah satu sifat dari sifat-sifat bunyi adalah dapat mengalami perpaduan (interferensi). Maksudnya
adalah, bunyi yang kita dengar dari dua buah sumber yang berbeda, namun apabila memiliki
frekuensi yang sama, maka kita akan mendengarnya lebih keras lagi.
Contohnya, dua buah loudspeaker atau headset menyetel sebuah lagu. Biasanya, speaker atau
headset tersebut akan memisahkan antara suara 1 dengan suara 2 nya. Meski begitu, kita tidak
kesulitan mendengarnya karena suara 1 dan suara 2 masih memiliki frekuensi yang sama.
Pengertian resonansi
Resonansi adalah fenomena ikut bergetarnya suatu benda yang diakibatkan oleh adanya getaran
dari benda lain. Getaran dari benda lain tersebut dapat ikut menggetarkan suatu benda sehingga
menghasilkan bunyi baru. Contohnya adalah garpu tala.
Jenis-jenis bunyi
Berdasarkan tingkat kekuatan frekuensinya, gelombang bunyi dapat dibagi menjadi tiga jenis.
Jenis-jenis bunyi tersebut adalah infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik.
1. Infrasonik
Bunyi infrasonik, yaitu bunyi yang frekuensi getarannya di bawah 20 Hertz, suara infrasonik dapat
didengar oleh anjing, jangkrik, angsa, serta kuda.
2. Audiosonik
Bunyi audiosonik adalah bunyi yang frekuensi getarannya mulai dari 20 sampai dengan 20.000
Hertz (getaran per detik), frekuensi bunyi ini adalah rentang bunyi yang dapat didengar oleh telinga
manusia.
3. Ultrasonik
Sementara itu bunyi ultrasonik hanya dapat didengar oleh hewan seperti kelelawar dan lumbalumba. Frekuensi getaran ultrasonik adalah semua bunyi yang frekuensinya di atas 20.000 Hertz.