ACARA II Sanitasi Udara Dan Ruang
ACARA II Sanitasi Udara Dan Ruang
ACARA II Sanitasi Udara Dan Ruang
TUJUAN
Tujuan dari praktikum acara sanitasi udara dan ruang adalah sebagai
berikut:
1
2
B.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dibahas mengenai beberapa infeksi atau penyakit
asal udara yang umum dan penting. Penyebab penyakit ini dipindahkan
melalui udara dan memasuki inang lewat saluran pernafasan, termasuk
hidung, faring (pangkal tenggorokan) trakea, bronki dan paru-paru. Beberapa
dari pathogen asal udara ini menyebabkan penyakit pada saluran dari
pathogen asal udara menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan yang lain
menyerang bagian tubuh lain (seperti polio, virus yang menyerang otak dan
susunan syaraf tulang belakang ) tetapi menggunakan jalan masuk yang sama
ke dalam tubuh. Suatu ciri khas penyakit asal udara ialah kecenderungannya
untuk berjangkit sebagai epidemik, muncul secara eeksplosif dan menyerang
banyak orang dalam waktu singkat (Hadioetomo, 1988).
Udara bukan merupakan habitat jasad renik terdapat dalam udara
sebagai kontaminan atau sebagai spora jamur yang terbesar dari udara.
Banyak kuman pathogen terbesar di udara melalui butir-butir debu atau
melalui residu tetesan air yang ludah yang kering, karena itu perlu dilakukan
tindakan-tindakan pengendalian. Sebagai tambahan pada spora jamur yang
tersebar dengan cara alamiah, jasad renik pathogen terdapat di udara bersama
dua jenis partikel; residu tetesan dahak yang telah di uapkan (inti tetesan), dan
partikel debu yang jatuh lebih besar. Kedua jenis partikel ini sangat berlainan
dalam hubungannya dengan sumbernya, kebiasaannya mengendap, artinya
dalam penyakit, dengan cara-cara yang harus digunakan untuk nilai dan
mengendalikannya (Jawetz, 1992).
Mikroorganisme berdasarkan pengaruh hidupnya terhadap kehidupan
manusia
terbagi
mikroorganisme
menjadi
dua
non-pathogen.
yaitu
mikroorganisme
Mikroorganisme
pathogen
pathogen
dan
adalah
Sedangkan mikroorganisme
non-pathogen adalah
mikro-
yang
paling
utama
untuk
mempertahankan
kehidupan.
perkembangbiakan
pathogen
perlu
C.
METODOLOGI
1. Alat
a. Cawan petri
b. Inkubator
2.
3.
c. Pembakar spiritus
d. Lap
e. Meja
Bahan
a. Laboratorium THP
b. Kamar mandi lantai 1 gedung B
c. Kantin
d. Media agar
e. Alkohol
f. Air
Cara Kerja
a. Sanitasi Udara
Di siapkan Cawan Petri yang berisi media
Setelah 30 menit, cawan ditutup dan di inkubasi selama 1 hari pada suhu 30C
b.
D.
Sanitasi Ruang
Perlakuan
Laboratorium THP bagian belakang
Kamar mandi lantai 1 gedung B
Kantin bagian selatan
Laboratorium THP bagian depan
Kamar mandi Gedung D
Kantin Bagian Utara
Jumlah koloni
28
TBUD
TBUD
80
80
TBUD
Densitas
0,0013384
TBUD
TBUD
23568
2356,8
TBUD
Keterangan :
TBUD : Terlalu Banyak Untuk Dihitung
Sumber : Laporan Sementara
Pentingnya sanitasi udara dalam Teknologi Hasil Pertanian yaitu untuk
mengetahui
udara yang
partikel-partikel debu atau tetesan air yang terdapat dalam udara dapat
membawa mikroba. Udara dapat bertindak sebagai tempat persediaan
kontaminan. Jenis dan jumlah mikroba yang ada dalam udara sangat
bervariasi tergantung lokasi dan musim. Hujan dan salju dapat menghilangkan
mikroorganisme,
sehingga
ketika
sebelum
dibersihakn,
KESIMPULAN
Dari praktikum sanitasi udara dan ruang maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1.
2.
dengan
jumlah
koloni
28
dan
densitas
0,0013384
mikroba/jam/m2.
3.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA
Carr, Richard. 2001. Excreta-Related Infections And The Role Of Sanitation In The
Control Of Transmission. WHO. ISBN: 1 900222 28 0.
Damayanthi, Evy., Lilik N. Yuliati., Vitriani Y. Suprapti dan Fitriana Sari. 2008.
Aspek Sanitasi dan Higiene di Kantin Asrama Tingkat Persiapan Bersama
(TPB) Institut Pertanian Bogor. Jurnal Gizi dan Pangan Vol.3(1):22-29.
Fitria, Laila. 2008. Kualitas Udara Dalam Ruang Perpustakaan Universitas X di
tinjau Dari Kualitas Biologi, Fisik dan Kimiawi. Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Indonesia : Depok.
Hadioetomo, Ratna Siri. 1988. Dasar Dasar Mikrobiologi 2. Universitas Indonesia :
Jakarta.
Hadioetomo, Ratna Siri. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan Prosedur
Dasar Laboratorium. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Pertanian Bogor.
Hunt, Alistair. 2011. Policy Interventions To Addres Health Impacts Associated With
Air Polution Unsafe Water Supply and Sanitation, and Hazardous Chemicals.
OECD Environment Working Papers No.35.
Jawetz, Ernest. 1992. Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan. Buku Kedokteran
:Jakarta.
Nurrahman., Mifbakhuddin dan Dewi Purnamasari. 2010. Hubungan Sanitasi
Dengan Total Mikroba dan Total Kaloform Pada Jamu Gendong di RT 1 / RW
2 Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal
Kesehatan. Vol.3(1).
Paramaputri, Rizky Handayani. 2012. Pengujian Sanitasi Udara dan Ruangan.
Gadjah Mada Press :Yogjakarta.
Stephen, Sebudde., Kabagambe Rugamba Geofrey and Muganwa Margaret. 2012.
Hygiene And Sanitation In Public Eating Places In One Municipal Health
System of Uganda. Erudite Journal of Medicine and Science Researche.
Vol.1(1):1-8
LAMPIRAN PERHITUNGAN
ACARA II
SANITASI UADAR DAN RUANG
Perhitungan kelompok 2:
Densitas mikroba/ jam/ m2 = Jumlah koloni x waktu (jam) x luas cawan (m2)
= 28 x 0,5 x ( r2 t)
= 28 x 0,5 x (
22
7
x (0,045)2 x 0,015 )
= 28 x 0,5 x (
22
7
x 0,002025 x 0,015 )
= 28 x 0,5 x 0, 0000955
= 0,0013384 jam/m2
Densitas=Jumla h koloni x (
Jumla h koloni x (
14 x (
10.000
)
.r 2
10.000
)
3,14 . 4,52
14.000
)
63,585
2.201,777 mikroba/m2
10.000 cm2
)
luas media cm2