Tugas Makalah Sejarah
Tugas Makalah Sejarah
Tugas Makalah Sejarah
DISUSUN OLEH :
Edbert E. / 9
Gavin Cakraditya / 12
Jason Avizkan / 16
Jonathan Tjandra / 19
Lowilius Wiyono / 23
Nathanael Lemuella / 28
XII MIPA 5
KATA PENGANTAR
Makalah ini kami buat dengan harapan agar makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca
terutama mengenai peranan Indonesia dalam Gerakan Non Blok
(GNB) dan dapat lebih memaknai dan semakin mencintai NKRI
tercinta ini. Kami juga berharap agar untuk ke depannya dapat
memperbaiki makalah ini dalam bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi dalam hal isi sehingga lebih
informatif bagi para pembaca.
Penyusun Makalah
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..2
Daftar Isi..3
BAB I :
PENDAHULUAN.................4
A. LATAR BELAKANG..4
B. RUMUSAN MASALAH.4
BAB II :
APA ITU GERAKAN NON-BLOK5
BAB III :
KONFERENSI ASIA AFRIKA SEBAGAI CIKAL BAKAL GERAKAN NON-BLOK.5
A. LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN KAA..5
B. KONFERENSI PENDAHULUAN SEBELUM KAA6
C. KONFERENSI ASIA AFRIKA.7
BAB IV :
PENDIRI GERAKAN NON-BLOK..9
BAB V :
PERANAN INDONESIA DALAM GNB DAN KTT X GNB..10
A. PERANAN INDONESIA DALAM GNB.....10
B. INDONESIA SEBAGAI TUAN RUMAH KTT X DAN KETUA GNB11
BAB VI :
PENUTUP..13
Daftar Pustaka.15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kondisi yang seperti ini, lahir dorongan yang kuat dari para
pemimpin dunia ketiga untuk dapat keluar dari tekanan dua Negara
tersebut. Soekarno, Ghandi dan beberapa pemimpin dari Asia serta Afrika
merasakan polarisasi yang terjadi pada masa tersebut adalah tidak jauh
berbeda dengan kolonialisme dalam bentuk yang lain.
B. RUMUSAN MASALAH
Indonesia sebagai salah satu negara pendiri dari GNB tentu memiliki
peranan yang penting dalam Gerakan Non-Blok dalam kampanye untuk
tidak memihak pada blok manapun. Muncullah pertanyaan mengenai
peranan Indonesia dalam GNB tersebut, yaitu sebagai berikut :
BAB II
BAB III
KONFERENSI ASIA AFRIKA
SEBAGAI CIKAL BAKAL GERAKAN NON-BLOK
1) Menolak pembentukan dua blok di dunia : Blok Barat dan Blok Timur,
serta menolak ikut serta dalam aktivitas dua kekuatan besar
tersebut
2) Mengusulkan untuk membentuk kelompok yang memperjuangkan
kemerdekaan dan kemakmuran dalam sebuah kerja sama yang
didasari oleh kepentingan bersama untuk melawan kekuatan
imperialis-kolonialis
3) Mengusahakan terselenggaranya konferensi anti imperialis-kolonialis
4) Meyakinkan peserta untuk memperhatikan sikap politik dunia dan
kerja sama Asia Afrika
5) Membawa kebijakan luar negeri yang bebas aktif dan kebijakan
bertetangga baik.
BAB IV
o Munculnya dua blok, yaitu Blok Barat di bawah Amerika Serikat dan
Blok Timur di bawah Uni Soviet yang saling memperebutkan
pengaruh di dunia.
o Adanya kecemasan negara-negara yang baru merdeka dan negara-
negara berkembang, sehingga berupaya meredakan ketegangan
dunia.
o Ditandatanganinya Dokumen Brioni tahun 1956 oleh Presiden
Joseph Broz Tito (Yugoslavia), PM Jawaharlal Nehru (India), Presiden
Gamal Abdul Nasser (Mesir), bertujuan mempersatukan negara-
negara non blok.
o Terjadinya krisis Kuba 1961 karena US membangun pangkalan
militer di Kuba secara besar-besaran, sehingga mengkhawatirkan AS
Dan tujuan mereka sebagai berikut :
o meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan dua blok
adidaya yang bersengketa;
o mengusahakan terciptanya suasana dunia yang aman dan damai;
o mengusahakan terwujudnya hubungan antarbangsa secara
demokratis;
o menentang kolonialisme, politik apartheid,dan rasialisme;
o memperjuangkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan kerja sama
atas dasar persamaan derajat;
Pembangunan Gerakan Non-blok dicanangkan dalam Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) yang dihadiri 25 negara dari Asia, Afrika, Eropa, dan
Latin Amerika diselenggarakan di Biograd (Belgrade), Yugoslavia pada tahun
1961. Pemimpin kharismatik dari Yugoslavia, Presiden Broz Tito, menjadi
pemimpin pertama dalam Gerakan Non-Blok. Sejak pertemuan Belgrade
tahun 1961, serangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok telah
diselenggarakan di Kairo, Mesir (1964) diikuti oleh 46 negara dengan
anggota yang hadir kebanyakan dari negara-negara Afrika yang baru meraih
kemerdekaan, kemudian Lusaka, Zambia (1969), Alzier, Aljazair (1973) saat
terjadinya krisis minyak dunia, Srilangka (1977), Cuba (1981), India (1985),
Zimbabwe (1989), Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan, dan terakhir di
Malaysia pada tahun 2003. Dengan didasari oleh semangat Dasa Sila
Bandung, maka pada tahun 1961 Gerakan Non Blok dibentuk oleh Josep
Broz Tito, Presiden Yugoslavia saat itu.
BAB V
Hal tersebut diatas, dirasa sangat perlu sebab Komisi Selatan dalam
laporannya yang berjudul The Challenge to the South (1987),
menegaskan bahwa negara-negara Selatan harus mengandalkan
kemampuannya sendiri, kalau sekedar berharap pada kerjasama Utara-
Selatan ibarat pungguk merindukan bulan. Sebaliknya, dialog Selatan-
Selatan akan memperkuat posisi tawar (bargaining position) negara-
negara berkembang (tidak dianggap lemah,tidak berdaya, dan tidak
mampu menjadi negara yang dapat menjalankan pemerintahan tanpa
intervensi).
BAB VI
PENUTUP
Motivasi utama pendirian Gerakan Non Blok pada tahun 1961 adalah untuk
menghindarkan perang serta memperkokoh perdamaian. Persaingan kekutan
militer yang sangat tajam antara AS dan Uni Soviet menimbulkan kekhawatiran
berbagai Negara bahwa kemungkinan akan pecah perang terbuka antara kedua
pihak.
Untuk menyikapi keadaan tersebut beberapa Negara melakukan inisiatif
dan memprakarsai sebuah gerakan yang diposisikan netral, tidak memihak serta
tidak berada di kedua belah pihak. Pendirian GNB didasari oleh semangat Dasasila
Bandung yang dihasilkan pada Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung.
1) http://faiz-marwan.blogspot.co.id/2014/05/peran-indonesia-dalam-
gerakan-non-blok.html
2) http://hadisfile.blogspot.co.id/2014/03/contoh-makalah-kaa-
gnb_5189.html
3) Habib, Muhammad dkk. 2015. Sejarah Indonesia 3. Jakarta : Yudhistira