BPPI-INDO-2015. Pertahanan PDF
BPPI-INDO-2015. Pertahanan PDF
BPPI-INDO-2015. Pertahanan PDF
BUKU PUTIH
PERTAHANAN INDONESIA
2015
2015
KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
BUKU PUTIH
PERTAHANAN INDONESIA
2015
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA 2015
ISBN 978-979-8878-04-6
Diterbitkan oleh:
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia
Jl Medan Merdeka Barat No 13-14 Jakarta
Telp: (021) 3828055
Fax: (021) 3810954
Website: www.kemhan.go.id
Email: [email protected]
BUKU PUTIH
PERTAHANAN INDONESIA
2015
DISAHKAN DENGAN
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 23 TAHUN 2015
TANGGAL : 20 NOVEMBER 2015
i
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
ii
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KATA PENGANTAR
D
engan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Buku Putih Pertahanan Indonesia yang merupakan amanat Undang-
Undang Pertahanan Negara Nomor 3 Tahun 2002 telah dapat
diselesaikan berkat kerja sama segenap pemangku kepentingan.
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang berada
di antara dua samudera dan dua benua memiliki posisi geografis unik dan
strategis. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat
secara langsung dengan sepuluh negara di kawasan. Indonesia juga
memiliki perairan sebagai salah satu urat nadi perdagangan internasional
yang menjadikan Indonesia rentan terhadap sengketa perbatasan
iii
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KATA PENGANTAR
iv
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KATA PENGANTAR
RYAMIZARD RYACUDU
v
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iii
Bab 1 PENDAHULUAN 1
Bab 2 PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS 5
2.1 Umum 5
2.2 Dinamika Keamanan Lingkungan Strategis di Kawasan Asia Pasifik 6
2.3 Modernisasi Kekuatan Militer 8
2.4 Isu Perbatasan Antarnegara 9
2.5 Konflik Intra dan Antarnegara 10
2.6 Kecenderungan Konflik Kontemporer 10
2.7 Isu Senjata Pemusnah Massal 11
2.8 Terorisme 12
2.9 Spionase 13
2.10 Kejahatan Lintas Negara 13
2.11 Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 14
2.12 Perubahan Iklim 15
2.13 Bencana Alam 16
2.14 Keamanan Pangan, Air, dan Energi 16
2.15 Epidemi 18
2.16 Perkembangan Lingkungan Strategis Nasional 19
2.17 Prediksi Ancaman Ke Depan 22
vi
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
DAFTAR ISI
vii
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
Buku Putih Pertahanan merupakan
kebijakan pertahanan secara menyeluruh dan
disebarluaskan kemasyarakat umum, baik
domestik maupun internasinal untuk menciptakan
saling percaya dan meniadakan potensi konflik
viii
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Bab 1
1.1 Perkembangan lingkungan strategis
yang dinamis dewasa ini memengaruhi
penyelenggaraan pertahanan negara. Dinamika Pertahanan negara diselenggarakan
yang perlu dicermati dalam kurun lima tahun ke untuk mempertahankan kedaulatan
depan diantaranya pertumbuhan ekonomi yang negara, keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan
berimplikasi pada perkembangan kekuatan
keselamatan segenap bangsa dari
militer khususnya di kawasan Asia Pasifik. ancaman dan gangguan terhadap
Dinamika ini sangat memengaruhi pola dan keutuhan bangsa dan negara. (Pasal
bentuk ancaman yang semakin kompleks dan 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2002 )
multidimensional, berupa ancaman militer,
ancaman nonmiliter dan ancaman hibrida
yang dapat dikategorikan dalam bentuk
ancaman nyata dan belum nyata. Wujud
ancaman tersebut diantaranya terorisme dan
radikalisme, separatisme dan pemberontakan
bersenjata, bencana alam, pelanggaran wilayah
perbatasan, perompakan dan pencurian
kekayaan alam, wabah penyakit, serangan siber
Sistem pertahanan negara bersifat
dan spionase, peredaran dan penyalahgunaan
semesta yang melibatkan seluruh
narkoba serta konflik terbuka atau perang warga negara, wilayah, dan
konvensional. Kondisi dalam negeri juga tidak sumber daya nasional lainnya,
dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan serta dipersiapkan secara dini oleh
pemerintah dan diselenggarakan
strategis yang dipicu oleh faktor ideologi,
secara total, terpadu, terarah, dan
politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan. berlanjut untuk menegakkan
Perkembangan ini menjadi tantangan yang kedaulatan negara, keutuhan
berpengaruh terhadap penyelenggaraan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa dari segala ancaman. (Pasal
pertahanan negara di Indonesia.
1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 3
1.2 Penyelenggaraan pertahanan negara Tahun 2002)
ditujukan untuk menjaga dan melindungi
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan segenap bangsa. Pertahanan
1
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PENDAHULUAN
Google
negara bagi bangsa Indonesia
disusun dalam suatu sistem
pertahanan semesta, tidak agresif
dan tidak ekspansif dalam rangka
melindungi kepentingan nasional.
Penyelesaian permasalahan
yang berkaitan dan memengaruhi Indonesia secara aktif mendorong
pertahanan negara, dilakukan kemitraan global, mengedepankan
semangat kebersamaan, dan
dengan mengedepankan diplomasi mewujudkan keseimbangan yang
yang diperkuat oleh kekuatan militer dinamis
modern.
Menyikapi setiap dinamika, Indonesia secara aktif mendorong
kemitraan global, mengedepankan semangat kebersamaan, dan
mewujudkan keseimbangan yang dinamis yaitu kondisi ditandai
dengan tidak adanya kekuatan negara yang dominan di suatu
kawasan. Hal tersebut dilakukan atas dasar keyakinan sebagai
peluang bagi peningkatan kerja sama dan kemitraan dalam
membangun kekuatan pertahanan untuk kemajuan suatu negara.
1.3 Indonesia tetap mengedepankan politik bebas aktif dengan
berpedoman kepada prinsip cinta damai tetapi lebih cinta
kemerdekaan, serta berpandangan bahwa negara tetangga adalah
sahabat yang memiliki komitmen bersama untuk menjaga stabilitas
keamanan di kawasan. Membangun kesamaan pandangan sangat
diperlukan guna memperkecil permasalahan yang dihadapi dalam
hubungan internasional, baik bilateral
maupun multilateral.
Pembangunan kekuatan
pertahanan tidak ditujukan sebagai
bentuk perlombaan senjata,
melainkan upaya pencapaian standar
profesionalisme angkatan bersenjata,
dengan mendasarkan pada visi, misi, Dalam hal mewujudkan kebijakan PMD,
Pemerintah perlu membangun kekuatan
nawacita, dan kebijakan Poros Maritim pertahanan maritim yang didukung
Dunia (PMD). Dalam hal mewujudkan teknologi satelit dan sistem drone.
kebijakan PMD, Pemerintah perlu membangun kekuatan pertahanan
maritim yang didukung teknologi satelit dan sistem drone.
Pembangunan pertahanan negara diselenggarakan dengan
tetap berorientasi pada keterpaduan pertahanan negara yaitu
2
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PENDAHULUAN
3
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
Dalam isu Laut Cina Selatan, Indonesia bukan
merupakan claimant state. Indonesia melakukan
kebijakan secara eksternal dan internal
guna mewujudkan situasi kawasan yang damai
serta masing-masing bisa menahan diri.
4
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS Bab 2
2.1 Umum
Dalam upaya pencapaian tujuan
nasional dan melindungi kepentingan
nasional, Kementerian Pertahanan (Kemhan)
merumuskan sejumlah faktor yang dapat Perkiraan ancaman, tantangan, dan
risiko penyelenggaraan pertahanan
dikategorikan sebagai ancaman. Proses negara dapat ditentukan melalui
analisis strategis dalam merumuskan ancaman analisis perkembangan lingkungan
dilaksanakan secara terus menerus terhadap strategis.
data, fakta, dan kecenderungan situasi pada
skala global, regional, dan nasional.
Perkembangan lingkungan strategis
secara umum menunjukkan gejala yang
semakin eskalatif dan kompleks diberbagai
belahan dunia. Hal ini menunjukkan cerminan
kelanjutan dari persoalan sebelumnya yang
diakibatkan oleh berbagai faktor yang melatar
belakanginya.
Google
5
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
Dengan potensi Asia Pasifik sebagai 2.2 Dinamika Keamanan Lingkungan Strategis
sebuah economic power-house (pusat di Kawasan Asia Pasifik
kekuatan ekonomi dunia), maka
dapat memicu munculnya tantangan Kawasan Asia-Pasifik adalah kawasan
keamanan, baik tradisional maupun yang strategis, baik dalam aspek ekonomi,
non-tradisional. politik, maupun militer. Di kawasan ini terdapat
negara-negara berpenduduk lebih dari satu
miliar (India dan Tiongkok), berteknologi
Google
militer modern, SDM militer yang besar, yang
berpengaruh terhadap ekonomi dan politik
global.
Dalam perspektif keamanan tradisional,
kawasan Asia-Pasifik memiliki peluang dan
tantangan yang sangat kompleks, serta
faktor risiko yang dapat menimbulkan konflik
antarnegara. Sengketa di Laut Cina Selatan,
Laut Cina Timur, Semenanjung Korea, dan
ketegangan di beberapa wilayah perbatasan
Perkembangan geopolitik dan antarnegara merupakan hal yang perlu disikapi
geostrategi pada tataran global, secara bijaksana. Sementara dalam perspektif
regional maupun nasional dewasa ini
keamanan non-tradisional, kawasan ini memiliki
menimbulkan tantangan terhadap
pertahanan negara yang semakin sejarah panjang penyelundupan narkotika,
dinamis dan kompleks penyelundupan manusia, penyelundupan
senjata, perompakan di laut, pencurian
kekayaan alam, serta separatisme. Selain itu,
dalam tiga dasawarsa terakhir isu terorisme
semakin menguat yang disebabkan oleh
berbagai faktor antara lain masalah ekonomi
dan paham radikal.
Perkembangan kawasan Asia Pasifik yang
6
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
Google
sangat dinamis akan berdampak pada masalah
ekonomi dan keamanan. Perkembangan yang
perlu dicermati dan berpengaruh terhadap
stabilitas keamanan adalah kebijakan ekonomi
dan militer Tiongkok, kebijakan strategis
Amerika Serikat (AS) di kawasan, dan sengketa
di Laut Cina Selatan.
Tiongkok dengan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi memungkinkan negara tersebut
melakukan modernisasi militernya. Kondisi
tersebut menimbulkan spekulasi dan tanggapan
beragam di negara-negara dalam kawasan dan
kekhawatiran terhadap keseimbangan militer,
sehingga, dapat menjadi dilema keamanan
bagi negara-negara di kawasan.
Kebijakan penyeimbangan kembali
(rebalancing) AS di kawasan Asia Pasifik
ditempuh melalui tiga inisiatif yaitu: keamanan
melalui kehadiran kekuatan militer, ekonomi
melalui Trans Pacific Partnership (TPP) untuk
mengimbangi Regional Comprehensive
Economic Partnership (RCEP) serta diplomacy
engagement.
Sengketa Laut Cina Selatan yang Keberadaan Amerika dan Tiongkok
melibatkan beberapa negara, dapat dalam isu Laut Cina Selatan,
diharapkan tidak mempengaruhi
memengaruhi stabilitas keamanan di kawasan kondisi keamanan, tetapi dapat
Asia Pasifik. Kawasan ini memiliki posisi meningkatkan pertumbuhan
geografi yang sangat strategis, dan potensi ekonomi, kesejahteraan,
sumber daya alam yang bernilai ekonomi tinggi. dan menjaga stabilitas, serta
perdamaian di kawasan.
Posisi geografi yang merupakan jalur pelayaran
dan komunikasi internasional, sedangkan
potensi sumber daya alam berpeluang untuk
dieksplorasi.
Sengketa di Laut Cina Selatan berpotensi
menjadi konflik bersenjata (terbuka) yang
disebabkan oleh tiga alasan. Pertama, para
pihak yang terlibat dalam sengketa Laut Cina
Selatan sering menggunakan instrumen militer
7
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
8
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
9
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
Indonesia memiliki tanggung jawab moral sebagai penjabaran tugas konstitusi negara untuk ikut
menciptakan perdamaian dunia.
10
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
11
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
12
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
2.9 Spionase
Spionase merupakan aktivitas
pengumpulan informasi dan data yang
dilakukan oleh suatu negara terhadap negara
lain dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi dan dokumen strategis melalui
berbagai cara dan metode. Dewasa ini
lingkungan strategis berkembang sangat
dinamis, penuh ketidakpastian dan kompleks,
sehingga sangat sulit bagi suatu negara untuk
mengetahui potensi dan hakikat ancaman serta
tantangan terhadap kepentingan nasionalnya.
Oleh karena itu, setiap negara akan berusaha
mendapatkan informasi dan dokumen strategis
melalui berbagai kegiatan spionase.
13
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
14
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
Google
bioteknologi, dan teknologi nano yang sulit
dideteksi. Disamping itu rekayasa teknologi
juga berkembang di dunia penerbangan,
pembuatan senjata nuklir maupun wahana
peluncur roket, peluru kendali maupun
wahana terbang tanpa awak serta teknologi
satelit juga dimanfaatkan untuk kepentingan
pertahanan negara.
Kemajuan teknologi dan informasi
Dari aspek pertahanan, ruang siber telah menyebabkan berbagai sektor
telah menjadi domain kelima yang dapat kehidupan menjadi terhubung dalam
dijadikan sebagai medan peperangan, selain suatu ruang siber yang tercipta oleh
medan perang darat, laut, udara dan ruang jaringan, kabel, dan alamat
Internet Protocol (IP) melalui komputer
angkasa. Penggunaan sistem, peralatan, dan sarana lain.
dan platform berbasis internet cenderung
semakin meluas yang berpotensi menjadi
kerawanan.
15
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
16
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
Google
pada tahun 2050 mencapai 10 miliar, sehingga
memerlukan tambahan pangan yang cukup
besar. Ke depan, diprediksi akan terjadi
kelangkaan pangan yang disebabkan oleh
beberapa hal seperti kerusakan lingkungan,
konversi lahan, tingginya harga bahan bakar
Google
fosil dan perubahan iklim.
Berkurangnya lahan pertanian sebagai
akibat pertumbuhan dan kebutuhan penduduk
yang pesat serta berkurangnya sumber daya
manusia pengelola pertanian, merupakan faktor
penting penyebab berkurangnya ketahanan
pangan. Ketergantungan pangan antarnegara Pada masa mendatang perlu
diprediksi masih dapat berkembang seiring diantisipasi terjadinya kelangkaan
pangan yang disebabkan oleh
bertambahnya jumlah penduduk. beberapa hal antara lain kerusakan
Krisis air bersih menjadi fenomena yang lingkungan, konversi lahan, tingginya
disebabkan penanganan lingkungan dan harga bahan bakar fosil, dan
aset alam yang tidak terkendali. Pengelolaan perubahan iklim.
sumber-sumber air bersih yang tidak terkendali Google
17
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
Google
2.15 Epidemi
Dunia masih menghadapi epidemi
beberapa penyakit infeksi yang berbahaya
pada manusia. Badan Kesehatan Dunia
(World Health Organization/WHO) terus
memberikan peringatan kepada dunia
bahwa penyakit infeksi berbahaya bagi
umat manusia belum sepenuhnya dapat
diatasi bahkan penyebarannnya cenderung
semakin luas.
Hampir setiap tahun ditemukan satu
hingga tiga varian penyakit infeksi baru
pada manusia atau penyakit lama yang
muncul kembali. Ada kecenderungan bahwa
penyakit infeksi pernapasan pada manusia
bertambah dengan munculnya kasus-kasus
Google baru pada populasi yang terindikasi di
kawasan tertentu. WHO telah mengumumkan
sejumlah penyakit yang masih mengancam
umat manusia, yaitu demam berdarah
(Dengue Fever), Tubercolosis (TBC),
Human Immunodeficiency Virus/Acquired
Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS),
penyakit sapi gila (Mad Cow) atau Variant
Ada kecenderungan bahwa penyakit
infeksi pernapasan pada manusia Creutzfeldt-Jakob Disease (VCJD), Avian
bertambah dengan munculnya Influenza (H5N1) atau flu burung (Bird
kasus-kasus baru. Flu), Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS), flu babi (Swine Flu/H1N1 flu virus),
Middle East Respiratory Syndrome (MERS),
Ebola, dan Avian Influenza (H7N9) atau flu
burung varian baru, serta virus Zika. Secara
geografis, kawasan Asia, Afrika Sub-Sahara,
Amerika Latin, dan Karibia diidentifikasi
oleh WHO sebagai wilayah yang rawan
terhadap munculnya berbagai penyakit yang
berbahaya.
18
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
Ideologi
Pancasila sebagai dasar dan ideologi
negara merupakan hal yang fundamental
dalam tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sebagai dasar negara, Pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum
yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sebagai ideologi negara Pancasila
merupakan falsafah dan pandangan hidup Pancasila
bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai Sudah Dilupakan Orang ?
moral, etika dan cita-cita luhur serta tujuan yang
akan dicapai bangsa Indonesia. Pengamalan
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara berupa nilai-nilai keselarasan,
keseimbangan dan keserasian, persatuan dan
kesatuan, kekeluargaan dan kebersamaan,
yang senantiasa menjadi landasan filosofis
bagi warga negara dalam bepikir, bersikap
dan bertindak dalam rangka penyelenggaraan
pertahanan negara.
Pengembangan nilai-nilai kebhinnekaan
dan nilai-nilai keadilan yang terdapat dalam
Pancasila dimaksudkan untuk mencegah
munculnya ego kedaerahan dan memperkuat
nasionalisme. Penerapan nilai-nilai Pancasila
akan meredam timbulnya aktivitas kelompok-
kelompok radikal dalam lingkungan masyarakat.
Politik
Kondisi politik nasional sedang Sistem demokrasi yang diharapkan
mengalami penataan secara signifikan pada dapat berjalan dengan baik, masih
perlu pembenahan terkait dengan
aspek infrastruktur politik, suprastruktur
penyelenggaraan pemilu.
politik, dan budaya politik. Isu-isu yang terkait
komitmen politik hendaknya dilaksanakan
secara proporsional pada semua aspek,
19
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
Google
sementara pemerintahan terus berupaya
membangun komunikasi politik secara
demokratis sesuai mekanisme hubungan
kerja. Selanjutnya dinamika politik yang
berkembang saat ini terus mengalami
pembenahan menuju tatanan yang
demokratis, sehingga sistem politik nasional
dapat berjalan dengan baik.
Sistem demokrasi yang diharapkan
dapat berjalan dengan baik, masih perlu
pembenahan terkait hasil penghitungan
suara pada pemilihan umum, komunikasi
politik Pemda dengan Pemerintah Pusat
yang belum optimal, Kepala Daerah
yang lebih mengutamakan kepentingan
daerah dibanding kepentingan nasional,
pemekaran wilayah dan sengketa
perbatasan wilayah, yang akan berpotensi
menimbulkan konflik.
Google
Ekonomi
Kecenderungan ekonomi global yang
diwarnai ketidakpastian mensyaratkan
kebijakan yang cepat, tepat dan terukur guna
merespon peluang dan tantangan termasuk
dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA). Kesiapan Indonesia dalam
Kecenderungan ekonomi global menghadapi lima bidang meliputi arus bebas
yang diwarnai ketidakpastian barang, jasa, tenaga terampil, modal, dan
mensyaratkan kebijakan yang cepat,
tepat dan terukur guna merespon investasi merupakan hal yang perlu diantisipasi
peluang dan tantangan termasuk secara menyeluruh.
dengan diberlakukannya Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA).
Pemerintah telah menyesuaikan target
pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan
kinerja perekonomian Indonesia. Kondisi
tersebut akan memengaruhi iklim usaha
terutama di sektor Usaha Kecil Menengah
(UKM) yang banyak menyerap tenaga
kerja.
20
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
Google
Sosial Budaya
Globalisasi yang sarat dengan semangat Google
21
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
Ancaman Nyata
Ancaman nyata merupakan ancaman yang sering terjadi
dan dihadapi setiap saat, dapat berasal dari dalam negeri maupun
luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara,
22
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
23
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
24
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
ESENSI
PERTAHANAN NEGARA
ESENSI
PERTAHANAN NEGARA Bab 3
3.1 Umum
Pertahanan Indonesia disusun dalam
Pertahanan yang bersifat semesta
suatu sistem pertahanan semesta untuk pada hakikatnya adalah suatu
mencapai tujuan nasional. Pertahanan yang pertahanan yang melibatkan
bersifat semesta pada hakikatnya adalah seluruh warga negara, wilayah, dan
suatu pertahanan yang melibatkan seluruh sumber daya lainnya.
warga negara sesuai peran dan fungsinya.
Keterlibatan setiap warga negara didasari
atas kecintaan kepada tanah airnya yang
diorientasikan terhadap cita-cita bersama Google
25
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
ESENSI
PERTAHANAN NEGARA
26
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
ESENSI
PERTAHANAN NEGARA
Google
3.4 Hakikat Pertahanan Negara
Pertahanan negara pada hakikatnya
adalah pertahanan negara yang bersifat
semesta, yang penyelenggaraannya didasarkan
pada kesadaran terhadap hak dan kewajiban
seluruh warga negara serta keyakinan akan
kekuatan sendiri. Kesemestaan mengandung
makna pelibatan seluruh rakyat dan segenap
sumber daya nasional, sarana prasarana
nasional, serta seluruh wilayah negara Kesemestaan mengandung makna
sebagai satu kesatuan pertahanan yang utuh pelibatan seluruh rakyat dan
dan menyeluruh dalam tatanan kehidupan segenap sumber daya nasional,
sarana dan prasarana nasional, serta
berbangsa dan bernegara. seluruh wilayah negara sebagai satu
Upaya pertahanan yang bersifat semesta kesatuan pertahanan yang utuh
merupakan model yang dikembangkan dan menyeluruh. ( UU No 3. Pasal 2
sebagai pilihan bagi pertahanan Indonesia Penjelasan)
yang diselenggarakan dengan keyakinan
pada kekuatan sendiri berdasarkan atas hak
dan kewajiban warga negara dalam usaha
pertahanan negara. Meskipun Indonesia
27
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
ESENSI
PERTAHANAN NEGARA
28
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
ESENSI
PERTAHANAN NEGARA
29
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
ESENSI
PERTAHANAN NEGARA
Google
penangkalan, penindakan, dan pemulihan.
Fungsi penangkalan merupakan
perwujudan usaha pertahanan negara dari
seluruh kekuatan nasional yang memiliki efek
psikologis untuk mencegah dan meniadakan
setiap ancaman, baik dari luar maupun
yang timbul di dalam negeri. Penangkalan
dilaksanakan secara fisik dan nonfisik, dengan
melakukan upaya membangun dan membina
kemampuan secara terintegrasi sesuai fungsi
Google pertahanan negara.
Fungsi penindakan dalam menghadapi
ancaman militer dilaksanakan dengan
mengerahkan kekuatan pertahanan militer
sesuai dengan mekanisme sistem pertahanan
semesta. Dalam menghadapi ancaman militer
yang berasal dari luar, penyelenggaraan
fungsi penindakan disesuaikan dengan bentuk
Fungsi penindakan dalam meng ancaman untuk menentukan jenis tindakan
hadapi ancaman militer menem yang diambil serta kekuatan pertahanan negara
patkan TNI sebagai Kekuatan Utama
pertahanan didukung Komponen yang digunakan. Ancaman militer berupa agresi
Cadangan dan Komponen Pendukung dihadapi dengan perang, dan bagi Indonesia
melalui mobilisasi. penyelenggaraan perang dilaksanakan secara
total dalam wujud perang semesta.
Fungsi penindakan dalam menghadapi
ancaman nonmiliter, dilaksanakan dengan
mengerahkan kekuatan pertahanan nirmiliter
sesuai dengan mekanisme sistem pertahanan
semesta. Penindakan terhadap ancaman
nonmiliter dilakukan dengan pendekatan
fungsional oleh K/L di luar bidang pertahanan
berdasarkan jenis dan sifat ancaman. Fungsi
penindakan diwujudkan dalam bentuk
langkah-langkah penyelamatan dengan
mengerahkan segala sumber daya dan
sarana prasarana nasional. Bentuk-bentuk
penindakan terhadap ancaman nonmiliter
yang berasal dari dalam negeri disesuaikan
30
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
ESENSI
PERTAHANAN NEGARA
31
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
ESENSI
PERTAHANAN NEGARA
Bangsa Indonesia menjunjung tinggi asas demokrasi yang mengutamakan kesetaraan dan kebersamaan.
32
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
ESENSI
PERTAHANAN NEGARA
Indonesia tidak memihak kepada salah satu blok dan menempuh cara-cara dialog dalam menangani
masalah internasional dan turut serta memelihara perdamaian dunia, dan berpartisipasi aktif dalaam
meredakan ketegangan international.
33
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
Pertahanan negara ke luar bersifat defensif aktif, tidak agresif
dan tidak ekspansif sejauh kepentingan nasional tidak terancam,
Indonesia tidak terikat atau ikut serta dalam suatu pakta
pertahanan dengan negara lain.
34
BUKU PUTIH
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PERTAHANAN
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
35
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
l
Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
l Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan
demokratis berlandaskan negara hukum.
l Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati
diri sebagai negara maritim.
l Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju,
dan sejahtera.
l Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
l Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
l Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Agenda Prioritas Pertahanan Negara.
36
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
Google
37
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
38
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
39
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
40
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
41
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
42
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
43
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
44
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
Google
sumber daya dan sarana prasarana nasional
serta seluruh wilayah negara untuk selalu
siap menjadi bagian dari sistem pertahanan
negara. Pemberdayaan pertahanan
negara juga bertujuan untuk meningkatkan
kesiapsiagaan secara terintegrasi guna
menghadapi situasi kontijensi dan eskalasi
ancaman sebagai dampak dari dinamika
perkembangan lingkungan strategis.
45
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
46
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
47
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
48
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
Kebijakan anggaran
pertahanan negara diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pertahanan
negara meliputi: Pertama,
dukungan anggaran pertahanan
militer diarahkan pada peningkatan
anggaran, untuk pencapaian tujuan strategis pertahanan negara
dengan memedomani prioritas dan sasaran bidang pertahanan,
serta tugas-tugas sesuai dengan rencana strategis pertahanan
49
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
50
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
51
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
52
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
53
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
54
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
55
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
56
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
l Komponen Utama
Komponen Utama adalah TNI yang siap digunakan untuk
melaksanakan tugas-tugas pertahanan. TNI bertugas untuk
menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan
wilayah dan melindungi keselamatan bangsa, melaksanakan
Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain
Perang (OMSP) serta ikut secara aktif dalam tugas pemeliharaan
perdamaian regional dan internasional.
l Komponen Cadangan
Komponen Cadangan terdiri atas warga negara, sumber daya
alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional
yang telah disiapkan dan diorganisasikan untuk dikerahkan melalui
mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat Komponen
Utama. Penyiapan dan pengorganisasian Komponen Cadangan
dibentuk dalam satuan-satuan sesuai kebutuhan Komponen
Utama, sehingga pada saat mobilisasi sudah dapat diintegrasikan
ke dalam kekuatan Komponen Utama.
57
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
l Komponen Pendukung
Komponen Pendukung terdiri atas warga negara, sumber
daya alam, sumber daya buatan serta sarana dan prasarana
nasional yang disiapkan dan ditata untuk meningkatkan kekuatan
dan kemampuan Komponen Utama dan Komponen Cadangan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Komponen Pendukung
dikelompokkan dalam segmen-segmen yang terdiri atas tiga
unsur, yakni Sumber Daya Manusia (garda bangsa, tenaga ahli/
profesi dan warga negara lainnya), Sumber Daya Alam/Buatan
yang diwujudkan menjadi logistik wilayah dan cadangan material
strategis serta sarana dan prasarana nasional yang dikelompokkan
dalam sarana dan prasarana matra darat, matra laut, dan matra
udara, serta industri nasional untuk digunakan bagi kepentingan
pertahanan.
58
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
l Unsur Utama
Unsur Utama terdiri atas K/L di luar bidang pertahanan yang
melaksanakan fungsi sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman
nonmiliter yang dihadapi, serta bersinergi dengan kekuatan bangsa
lainnya dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pertahanan negara.
59
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
Google
4.4.3 Sarana dan Prasarana Nasional
Ketersediaan sarana dan prasarana
nasional yang dikelola dan didayagunakan
secara profesional yang dilandasi kesadaran
bela negara warga negara dalam mendukung
suksesnya pembangunan nasional di segala
bidang, merupakan modalitas dan kekuatan
dalam mendukung pertahanan negara.
4.4.4 Nilai-Nilai
Komitmen dan kepatuhan seluruh warga
negara dalam membangun kekuatan bangsa
dengan segenap pranata, prinsip dan kondisi
yang diyakini kebenarannya serta digunakan
sebagai instrumen pengatur kehidupan
moral, identitas, karakter serta jatidiri bangsa
yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI
1945 merupakan modalitas yang mampu
mendinamisasikan pembangunan nasional di
segala bidang. Dalam perspektif pertahanan
negara, nilai-nilai tersebut menjadi landasan
aktualisasi cinta tanah air, kesadaran berbangsa
dan bernegara, rela berkorban bagi bangsa dan
60
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PEMBINAAN
KEMAMPUAN PERTAHANAN NEGARA
4.4.5 Teknologi
Penguasaan dan profesionalisme setiap warga negara di
bidang teknologi yang berdaya saing dalam rangka pengelolaan
sumber daya dan sarana prasarana nasional secara mandiri
merupakan kekuatan dalam melaksanakan pembangunan nasional
disegala bidang. Penguasaan teknologi yang dilandasi kesadaran
bela negara merupakan modalitas yang mendukung kemandirian
bangsa dalam memenuhi ketersediaan barang dan jasa dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia, pengembangan energi,
pengelolaan sumber daya mineral, industrialisasi, sosial budaya,
ekonomi serta pertahanan negara.
4.4.6 Dana
Pengelolaan dan pendayagunaan ketersediaan dana secara efektif,
efisien dan akuntabel merupakan dukungan bagi terlaksananya
pembangunan nasional disegala bidang, termasuk dalam
pengelolaan pertahanan negara.
Google
61
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
Penyelenggaraan industri
pertahanan bertujuan mewujudkan kemandirian
pemenuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan.
62
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
INDUSTRI PERTAHANAN
63
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
INDUSTRI PERTAHANAN
64
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
INDUSTRI PERTAHANAN
65
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
INDUSTRI PERTAHANAN
66
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
INDUSTRI PERTAHANAN
67
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
INDUSTRI PERTAHANAN
68
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
INDUSTRI PERTAHANAN
69
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
Kerja sama internasional
bidang pertahanan
diselenggarakan untuk
membangun saling
percaya antarbangsa
sekaligus sebagai modalitas
dalam mencegah konflik
dengan negara lain.
70
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
71
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
Asia Tenggara
l Brunei
Perjanjian kerja sama bidang pertahanan yang ditandatangani
Menteri Pertahanan Indonesia dan Menteri Pertahanan Brunei telah
diratifikasi pada tahun 2010 dengan ruang lingkup pertukaran data
teknis dan ilmiah, dukungan produksi dan pelayanan, pertukaran
informasi intelijen, ilmu pengetahuan, teknologi pertahanan dan
pendidikan. Sejumlah kegiatan kerja sama pertahanan kedua
negara pada setiap tahun berada pada level yang cukup signifkan,
antara lain melalui kunjungan antar pimpinan Kemhan dan Angkatan
Bersenjata, Latihan Bersama antara TNI dan Angkatan Bersenjata
Brunei serta pengiriman perwira siswa.
l Filipina
Nota Kesepahaman mengenai pembentukan Komisi
Bersama Indonesia-Filipina ditandatangani pada tahun 1993,
dengan menghasilkan berbagai kesepakatan kerja sama
72
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
l Laos
Indonesia dan Laos telah membangun hubungan kerja sama
yang baik antara lain: melaksanakan kunjungan pejabat militer,
kegiatan pendidikan dan latihan, serta penjajakan penggunaan
produk industri pertahanan Indonesia. Selama ini hubungan
antara Indonesia dengan Laos terjalin dengan baik dan akan terus
ditingkatkan pada masa mendatang.
73
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
l Myanmar
Indonesia dan Myanmar selama ini memiliki hubungan
historis yang baik pada masa perjuangan. Secara bertahap
Indonesia telah menjalin kerja sama antara lain: melalui
penempatan Athan Indonesia di Yangoon, melaksanakan saling
kunjung pejabat, kegiatan pendidikan dan latihan serta promosi
dan penjajakan penggunaan produk industri pertahanan
Indonesia. Selama ini hubungan antara Indonesia dengan
Myanmar terjalin dengan baik dan akan terus ditingkatkan pada
masa mendatang.
l Kamboja
Kerja sama bidang pertahanan antara Indonesia dan Kamboja
telah dimulai dengan ditugaskannya misi Kontingen Garuda XII B
di Kamboja tahun 1993. Kerja sama tersebut terus dipertahankan
hingga saat ini meskipun masih dalam komposisi belum terlalu
tinggi. Pelatihan pasukan pengawal PM Kamboja dan Kopasus
masih dilakukan secara berkala. Dalam aspek pertahanan lainnya,
kedua negara belum memiliki payung hukum yang dapat dijadikan
landasan kerja sama baik dalam bentuk Agreement maupun dalam
bentuk Memorandum of Understanding (MOU).
l Malaysia
Kerja sama bidang pertahanan dengan Malaysia telah
berlangsung cukup lama sejak ditandatanganinya perjanjian
keamanan di wilayah perbatasan kedua negara pada tahun 1972.
Kerja sama bidang pertahanan ini banyak dipengaruhi oleh faktor
non pertahanan yang mengemuka serta permasalahan perbatasan
yang belum selesai.
Lingkup perjanjian mencakup permasalahan umum di
perbatasan, promosi pembangunan sosial ekonomi perbatasan,
kerja sama operasi, dan fasilitasi kedua negara dalam operasi
Search and Resque (SAR) di perbatasan. Kegiatan pengamanan
perbatasan diselenggarakan kedua negara dalam wadah Komite
Perbatasan yang membahas isu-isu perbatasan. Model-model
kegiatan yang sudah ada, di antaranya, adalah kegiatan kerja
sama di bidang intelijen dan operasi dalam wadah General Border
Committee Malaysia-Indonesia (GBC Malindo).
74
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
l Singapura
Hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan
Singapura sangat erat karena bukan hanya karena faktor geografis
melainkan juga faktor sejarah. Kedua negara merupakan negara
tetangga yang abadi sehingga keamanan dan stabilitas di wilayah ini
menjadi kepentingan vital bersama, guna menjamin terlaksananya
pembangunan diberbagai bidang dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat kedua negara.
Singapura adalah mitra tradisional Indonesia dalam kerja
sama bilateral pertahanan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya
hubungan kedua negara di bidang pertahanan.
Kedua negara memiliki perjanjian tentang operasional Flight
Information Region (FIR) ditandatangani tanggal 21 September
1995. Disamping itu, secara paralel terdapat juga Perjanjian
Indonesia Singapura tentang Military Training Area (MTA) 1996-
2005 dan Singapura diberikan akses untuk latihan di ruang laut
dan udara Indonesia di Laut Natuna dan sekitarnya. Dalam konteks
ini, Pemerintah Indonesia berkomunikasi dengan Pemerintah
Singapura melakukan penataan kembali Flight Information Region
(FIR) sehingga hak eksklusif mengontrol kedaulatan wilayah udara
nasional tercapai.
l Thailand
Hubungan dan kerja sama di bidang pertahanan dengan
Thailand telah berlangsung lama dan terjalin dalam suasana yang
harmonis dan konstruktif. Kesepakatan kerja sama pertahanan
kedua negara berada pada tahap yang sangat baik. Kedua negara
telah mengembangkan kerja sama kegiatan di bidang pertahanan
dalam berbagai bentuk, seperti latihan bersama, pendidikan,
pertukaran informasi, dan pertukaran kunjungan pejabat tinggi
pertahanan dan Angkatan Bersenjata. Kerja sama pertahanan
dengan Thailand diperkuat dengan adanya penandatanganan
kerja sama pertahanan kedua negara pada tanggal 21 Mei 2015.
l Vietnam
Perjanjian kerja sama bidang pertahanan Indonesia dengan
Vietnam melalui Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah
Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam
75
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
l Timor Leste
Timor Leste merupakan mitra yang sangat baik dalam
membangun isu strategis keamanan perbatasan. Kerja sama
bidang pertahanan Indonesia dengan Timor Leste ditandai
dengan penandatanganan persetujuan kerja sama pada tanggal
19 Agustus 2011. Persetujuan ini meliputi dialog dan konsultasi
bilateral tentang isu-isu strategis pertahanan dan militer yang
menjadi kepentingan bersama, pertukaran informasi, peningkatan
kerja sama antarangkatan bersenjata, kerja sama dukungan
logistik, dan kerja sama lainnya.
Indonesia secara aktif menjalin kerja sama dibidang pertahanan dengan negara-negara di Asia Timur
dalam rangka membangun sikap saling percaya
76
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
l Jepang
Jepang merupakan mitra dalam kerja sama intelijen,
pelatihan teknis, pendidikan dan latihan, serta kerja sama bidang
ekonomi. Kesepahaman antara kedua negara untuk meningkatkan
dialog dan konsultasi bilateral tidak hanya pada bidang kerja sama
77
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
Google
ekonomi, melainkan juga politik
yang merupakan modalitas dalam
membangun hubungan kerja sama
di bidang pertahanan kedua negara.
Kerja sama di bidang pertahanan
yang telah terjalin dengan baik dan
terus dikembangkan pada bidang-
bidang lainnya, dalam rangka
mengoptimalkan kemampuan
pertahanan Indonesia.
Pada tanggal 23 Maret 2015, kedua negara telah
menandatangani kesepakatan kerja sama pertahanan. Ruang
lingkup kerja sama bidang pertahanan tersebut mencakup
pertemuan pejabat tinggi Kementerian Pertahanan, dialog dan
konsultasi antara institusi pertahanan; kerja sama di bidang
peningkatan kapasitas; pertukaran informasi tentang institusi dan
isu-isu pertahanan, keamanan maritim, bantuan kemanusiaan dan
tanggap bencana, pengobatan militer, pemberantasan terorisme,
pertahanan siber, kerja sama bidang pendidikan, dan pelatihan
militer. Disamping itu, kedua negara juga menyelenggarakan kerja
sama dalam peningkatan kerja sama perdamaian, peningkatan
kerja sama bidang peralatan dan tehnologi militer, peningkatan kerja
sama dukungan logistik, dan kerja sama lain sesuai kesepakatan.
Google
l Korea Selatan
Korea Selatan telah
menjadi mitra penting Indonesia
dalam pembangunan kapabilitas
pertahanan dan peningkatan
profesionalisme prajurit TNI.
Indonesia dan Korsel yang memiliki Dalam pembangunan kapabilitas
kesepakatan kerja sama di bidang pertahanan dan peningkatan pro-
fesionalisme prajurit TNI, Indonesia
pertahanan, antara lain: dialog dan Korsel telah menyepakati
bilateral rutin dan konsultasi tentang kerja sama kegiatan di bidang
isu-isu strategis dan keamanan, pertahanan, antara lain melalui nota
pertukaran pengalaman dan kesepahaman dan perjanjian di
bidang logistik, kerja sama industri
informasi pertahanan, pertukaran pertahanan serta barang dan jasa
personel untuk pendidikan, pelatihan untuk kepentingan pertahanan.
78
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
l Turki
Google
Persetujuan kerja sama bidang
pertahanan antara Indonesia dengan
Turki dimulai pada tanggal 29 Juni
2010. Persetujuan ini menekankan
hubungan persahabatan dan kerja
sama, yang dikembangkan dan
diperkuat berdasarkan prinsip-
prinsip kepentingan bersama dan kesetaraan bagi kepentingan
79
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
l Pakistan
Google
Pemerintah RI dan Pakistan
telah melaksanakan kerja
sama bidang pertahanan dalam
menjalin dan meningkatkan
hubungan yang bersahabat untuk
mempromosikan perdamaian,
stabilitas dan kesejahteraan bagi
rakyat kedua negara. Kedua
negara telah melakukan penandatanganan kerja sama pertahanan
pada tanggal 21 Juli 2010. Kedua negara juga berkeinginan
untuk meningkatkan dan memperkuat hubungan bilateral yang
sudah ada melalui kegiatan kerja sama di bidang pertahanan
berdasarkan kesetaraan, kemerdekaan politik non agresi dan
tidak campur tangan masing-masing urusan dalam negeri.
Indonesia sudah meratifikasi Defense Coorporation Agreement
(DCA) RI-Pakistan pada tahun 2015 guna memperkuat kerja sama
pertahanan yang akan memberikan kontribusi pada hubungan
saling menguntungkan kedua Kemhan. Ruang lingkup kerja sama
bidang pertahanan meliputi dialog dan konsultasi bilateral secara
berkala mengenai isu-isu strategis dan keamanan, pertukaran
informasi terkait kelembagaan dan masalah pertahanan, kerja
sama ilmu pengetahuan dan teknologi bidang pertahanan melalui
pertukaran personel, kunjungan, dan pelatihan. Disamping
itu, kerja sama ini juga mencakup promosi pengembangan
80
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
Australia
Hubungan antara
Indonesia dan Australia
memiliki sejarah yang
cukup panjang sejak
perjuangan bangsa
Indonesia mempertahankan
kemerdekaan. Dalam
perkembangannya, Komitmen kerja sama Indonesia dan Australia
hubungan bilateral antara di bidang pertahanan dituangkan dalam
bentuk Agreement between the Republic of
Indonesia dan Australia Indonesia and Australia on the Framework for
sangat dinamis. Indonesia Security Cooperation yang dikenal dengan
dan Australia berdekatan sebutan Lombok Treaty
secara geografis. Posisi
Indonesia dan Australia menjadi sangat penting secara geopolitik
bagi kedua negara untuk menjalin hubungan bilateral dan
berkontribusi menciptakan stabilitas dan perdamaian kawasan.
Kerja sama yang erat kedua negara dituangkan dalam Lombok
Treaty (Agreement between the Republic of Indonesia and Australia
on the Framework for Security Cooperation), yang ditandatangni
pada tahun 2006 dan telah ditindaklanjuti dengan pengaturan
antara Kementerian Pertahanan RI dan Departemen Pertahanan
Australia tentang kerangka kerja mengenai kerja sama keamanan
dan rencana aksinya di bidang pertahanan yang ditanda tangani
pada tahun 2012.
Ruang lingkup kerja sama meliputi: pertahanan, penegakan
hukum, pemberantasan terorisme, intelijen, maritim, keselamatan,
dan keamanan penerbangan, pencegahan proliferasi senjata
pemusnah massal, tanggap darurat, organisasi internasional yang
terkait dengan masalah-masalah keamanan, serta peningkatan
pemahaman antara masyarakat dan antarindividu.
Kedua negara sangat intensif menjalin komunikasi dan
81
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
82
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
AS (Framework Arrangement on
Cooperative Activities in the field of
Defence between Ministry of Defence
of the Republic of Indonesia and
Department of Defence of the United
States of America).
Persetujuan kerja sama di Komitmen kerja sama Indonesia
bidang pertahanan kedua negara dan Amerika Serikat di bidang
ditandatangani pada tahun 2010, pertahanan dituangkan dalam
disempurnakan dengan pernyataan bentuk Framework Arrangement on
Cooperative Activities in the field of
bersama pada tanggal 26 Oktober Defence between Ministry of Defence
2015. Bidang kerja sama yang of the Republic of Indonesia and
dikembangkan meliputi: dialog dan Department of Defence of the United
konsultasi bilateral tentang isu-isu States of America.
keamanan yang menjadi perhatian
bersama; meningkatkan sumber daya manusia pada institusi
pertahanan dan Angkatan Bersenjata kedua negara melalui
pendidikan dan pelatihan; proyek pengembangan kapasitas tentang
keamanan maritim; serta kerja sama logistik dan persediaan militer.
Kerja sama pertahanan kedua negara diimplementasikan
dalam bentuk: Indonesia-United States Security Dialogue (IUSSD);
United States-Indonesia Bilateral Defence Dialogue (USIBDD);
Military Assistance Program (MAP); International Military Education
and Training (IMET); Foreign Military Sales (FMS); dan Foreign
Military Financing Program (FMFP).
l Perancis
Perancis merupakan mitra penting dalam kerja sama
pengembangan teknologi Alutsista. Perjanjian kerja sama
antara kedua negara dalam bentuk pengaturan teknis kerja
sama bidang pertahanan ditandatangani pada tanggal 29
Februari 2012. Kerja sama ini menyepakati berbagai bidang,
diantaranya: pengembangan industri pertahanan, dialog
strategis pertahanan, pertukaran informasi intelijen, dan operasi
penjaga perdamaian.
Kerja sama dilakukan melalui pengadaan dan
83
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
l Spanyol
MoU kerja sama pertahanan RI-Spanyol ditandatangani
pada bulan Februari 2013. Indonesia menilai spanyol sebagai
mitra penting dalam kerja sama pengembangan kedirgantaraan.
Kerja sama kedirgantaraan antara Indonesia dengan Spanyol
dilakukan dalam pengembangan/produksi pesawat angkut
militer (antara lain pesawat CN-295). Di masa mendatang kerja
sama lain bidang pengembangan perkapalan akan segera
ditindaklanjuti untuk memperkuat dan mempermudah kolaborasi
industri pertahanan Indonesia-Spanyol. Lingkup kerja sama
yang terbentuk dalam wujud MoU mencakup: pertukaran
kunjungan pejabat tinggi, kebijakan pertahanan, pendidikan,
pelatihan dan latihan, bantuan medis, hukum militer, kunjungan
kapal perang, logistik, PKO, HA/DR, SAR, manajemen krisis,
C4ISR, industri pertahanan, riset, dan teknologi.
84
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
Google
l Inggris
Inggris merupakan mitra
dalam kerja sama pengembangan
kemampuan sumber daya manusia.
Program kerja sama pertahanan
RI-Inggris diwadahi dalam Joint
Statement yaitu: the launch
Bentuk kerja sama yang telah
of new modern defence and disepakati antara Indonesia dan
security relationship to address Inggris yakni peningkatan kapasitas
contemporary challenges, from co- bagi TNI di Pusat Studi Perdamaian
dan Keamanan.
operation on counter terrorism and
maritime security to UK support for
Indonesia security sector reform process. Pernyataan bersama ini
ditandatangani oleh kedua negara pada bulan November 2012.
Bentuk kerja sama yang telah disepakati antara lain:
peningkatan kapasitas bagi TNI di Pusat Studi Perdamaian dan
Keamanan yang diwujudkan dalam bentuk bantuan peralatan
audio visual untuk pelatihan bahasa, kursus-kursus, dan seminar
bagi anggota pasukan perdamaian.
Kerja sama bidang pertahanan dalam hal capacity building
SDM pertahanan telah dilakukan dalam berbagai bentuk pendidikan
dan pelatihan, termasuk di bidang kodifikasi dan peacekeeping.
Bentuk kerja sama lainnya berupa kontrak pembelian Alutsista TNI,
kegiatan pertukaran kunjungan pejabat tinggi baik militer maupun
sipil dari Kementerian masing-masing, pendidikan pelatihan dan
latihan, kunjungan kapal, logistik, operasi perdamaian, dan kerja
sama industri pertahanan telah masuk dalam lingkup MoU yang
disepakati kedua negara.
l Rusia
Rusia merupakan mitra lama dalam pengembangan bidang
pengadaan Alutsista, logistik, dan bantuan teknis, hal ini sesuai
perjanjian kerja sama yang sudah ditandatangani pada tahun 2003
dan diratifikasi tahun 2012. Cakupan kerja sama antara lain penye-
diaan peralatan militer dan perlengkapan terkait lainnya, pemeli-
haraan, perbaikan, peningkatan dan layanan teknik lainnya, pertu-
karan spesialis untuk membantu pelaksanaan program bersama di
bidang kerja sama teknik militer.
85
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
Google
Indonesia dan Rusia
berkomitmen untuk meningkatkan
terus kerja sama yang lebih
operasional di waktu yang akan
datang. Pemerintah Indonesia telah
menandatangani MoU tentang
asistensi dalam penerapan kerja Komitmen kerja sama Indonesia
dan Rusia di bidang pertahanan
sama Indonesia-Rusia di bidang atas kerja sama yang telah
teknologi militer dan perlindungan dibangun, dikukuhkan melalui
hak cipta. Disamping tiu, peningkatan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor
46 Tahun 2012 tentang pengesahan
kerja sama dilakukan melalui perjanjian kegiatan kerja sama di
pertemuan kerja sama teknik militer bidang pertahanan.
yang diadakan setiap tahun.
l Serbia
Kerja sama pertahanan antara RI dan Serbia dimulai sejak
bulan September 2011. Kerja sama bertujuan untuk membangun
prinsip-prinsip umum dan prosedur kerja sama dalam bidang
pertahanan yang bekerja atas dasar kesetaraan, timbal balik dan
kepentingan bersama, dan menghormati kedaulatan dan integritas
wilayah kedua negara. Kerja sama pertahanan yang dibuat
mencakup kebijakan pertahanan strategis, dukungan logistik dan
kerja sama industri pertahanan, pendidikan dan pelatihan, kerja
sama lain atas dasar kepentingan bersama yang disepakati oleh
para pihak atau otoritas yang berkompeten.
l Polandia
Kerja sama bidang pertahanan antara RI dan Polandia
terwadahi dalam Agreements yang ditandatangani kedua negara
pada tahun 2006. Kerja sama meliputi pertukaran informasi di
bidang pertahanan dan militer, kegiatan pelayanan pencarian
pertolongan, pertukaran para pejabat pendidikan pada institusi
internal dan pelatihan profesional, pendidikan militer dan pelatihan
bagi personel militer, disamping itu persetujuan tersebut juga
mewadahi kerja sama militer antara badan atau instansi khusus
melalui pertukaran data, kerja sama dalam bidang teknologi
pertahanan, persenjataan dan peralatan militer, teknologi
informasi dan komunikasi.
86
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
l Italia
Kerja sama bidang pertahanan
Indonesia dengan Italia meliputi:
pengoperasian dan pengolahan
pertahanan, pengalihan peralatan
dan perlengkapan pertahanan serta
jasa, pelatihan di bidang logistik,
penelitian dan pengembangan
bersama serta produksi bersama
peralatan, ekspor dan pengadaan
bersama peralatan pertahanan,
pertukaran informasi dan data
tentang logistik dan industri
pertahanan. Disamping itu, Google
l Ceko
Hubungan kerja sama persahabatan antara RI dan Ceko
dapat memberikan kontribusi pada perdamaian dan keamanan
internasional dengan cara menciptakan rasa saling percaya,
memahami dan kerja sama dalam hubungan internasional. Lingkup
kerja sama dengan Ceko meliputi: pertukaran informasi dalam
pengembangan urusan pertahanan, termasuk organisasi, doktrin
dan kebijakan; pertukaran perwira dalam rangka pendidikan,
pelatihan, saling kunjung dan penelitian bersama, pertukaran data
ilmu pengetahuan dan teknologi, tenaga ahli, pelatih dan bentuk
kerja sama teknis lain sesuai kepentingan RI dan Ceko, disamping
itu juga diselenggarakan kerja sama bidang pertahanan meliputi
teknologi dan industri pertahanan kedua negara, serta pertukaran
informasi intelijen.
l Belanda
Kerja sama bidang pertahanan kedua negara telah memiliki
payung kerja sama dalam bentuk MoU Pertahanan yang
ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI dan Kerajaan Belanda.
Kerja sama mencakup: dialog strategis mengenai isu keamanan
87
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
Google
regional dan internasional,
pertukaran kunjungan pejabat
militer dan sipil, kerja sama materiil
pertahanan, berbagi informasi,
pembinaan hubungan antara
lembaga Angkatan Bersenjata,
peningkatan pengembangan SDM
pada lembaga pertahanan, serta
bidang lain sesuai kesepakatan bersama.
88
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
89
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
Pada forum kerja sama pertahanan di kawasan Asia-Pasifik, Indonesia telah menjadi bagian
dari ASEAN Regional Forum (ARF).
90
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
Dialog informal internasional tahunan yang membahas isu-isu penting terkait pertahanan
dan keamanan di kawasan guna mendorong peningkatan kerja sama bilateral dan multilateral
dalam penyelesaian masalah.
91
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
92
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KERJA SAMA INTERNASIONAL
DI BIDANG PERTAHANAN
93
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
94
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
BELA NEGARA
95
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
BELA NEGARA
96
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
BELA NEGARA
97
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
BELA NEGARA
Google
7.3.2 Pembentukan Kader
Pembentukan kader bela negara dilakukan
dengan membentuk sikap mental dan perilaku
yang memiliki semangat patriotisme sesuai
peran dan profesi setiap warga negara. Dalam
kurun waktu 10 tahun ke depan pemerintah
menargetkan 100 juta kader bela negara
Google yang militan diseluruh wilayah Indonesia dan
akan terus dikembangkan seiring kebutuhan
pertahanan negara. Pembentukan kader
tersebut ditempuh melalui program reguler dan
program khusus sesuai dengan Desain Induk
yang disiapkan. Program reguler diperuntukkan
bagi warga negara yang belum pernah
mengikuti kegiatan pelatihan bela negara.
Sedangkan program khusus diperuntukkan
bagi warga negara yang pernah mengikuti
kegiatan pelatihan, untuk melaksanakan
kegiatan penyegaran guna mencapai standar
kader bela negara.
98
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
BELA NEGARA
99
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
Program MEF tidak bermaksud memperbesar kekuatan
pertahanan, tetapi bertujuan untuk mengembangkan
dan memodernisasi kekuatan pertahanan menjadi
lebih efektif dalam melaksanakan tugas-tugas militer,
termasuk tugas dalam misi perdamaian.
100
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
POSTUR
PERTAHANAN NEGARA
POSTUR
PERTAHANAN NEGARA Bab 8
8.1 Umum
Postur pertahanan negara diarahkan
sesuai dengan kemampuan pertahanan militer
dan pertahanan nirmiliter yang akan dicapai
dalam kurun waktu tertentu dan disesuaikan
dengan dinamika perkembangan lingkungan
strategis. Postur pertahanan negara
diwujudkan melalui pembangunan kekuatan
pertahanan negara yang tidak terlepas dari
visi, misi, Nawacita serta kebijakan Poros Postur TNI dibangun dan dipersiapkan
Maritim Dunia (PMD) termasuk berkomitmen sebagai bagian dari postur pertahanan
untuk mengembangkan pertahanan maritim negara untuk mengatasi setiap
ancaman militer dan ancaman
yang didukung oleh teknologi satelit dan sistem
bersenjata. (Pasal 11 ayat 1 Undang-
drone. Pembangunan postur dikembangkan Undang Nomor 34 Tahun 2004)
menuju kekuatan maritim regional yang disegani
di kawasan dengan prinsip defensif aktif dalam
rangka menjamin kepentingan nasional.
Postur pertahanan negara untuk
melindungi tujuan dan kepentingan nasional
yang diwujudkan sesuai dengan standar
kekuatan, kemampuan dan gelar pertahanan
negara. Postur pertahanan negara disesuaikan
dan diarahkan untuk menjawab berbagai
kemungkinan ancaman nyata dan belum
nyata, permasalahan aktual, serta mendukung
kemampuan pertahanan.
101
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
POSTUR
PERTAHANAN NEGARA
Kekuatan
Kekuatan Komponen Utama dibangun
melalui modernisasi Alutsista, peningkatan
pemeliharaan dan perawatan, pengembangan
organisasi, dan dukungan sarana dan
prasarana yang didukung pemberdayaan
industri pertahanan, profesionalisme, dan
kesejahteraan prajurit. Penataan organisasi
menjadi salah satu aspek yang dikembangkan
dalam membangun postur pertahanan militer.
Pembangunan kekuatan Komponen Utama
diorientasikan untuk mewujudkan strategi
militer yang mendukung Trimatra Terpadu.
Kekuatan Komponen Utama
dikembangkan untuk mampu menghadapi
tantangan yang semakin kompleks melalui
penggunaan kekuatan TNI secara terintegrasi
dan bersinergi dalam konteks operasi
gabungan. Penataan dan pembentukan 3 (tiga)
wilayah pertahanan dilakukan secara seimbang
Postur Pertahanan Militer yang
antara wilayah barat, tengah, dan timur sesuai
dibangun pada masa datang tidak dengan konstelasi geografi Indonesia.
diarahkan untuk menambah kekuatan
personel. Penataan organisasi menjadi
salah satu aspek yang dibenahi dalam Kemampuan
membangun Postur Pertahanan Pengembangan kemampuan pertahanan
Militer.. militer diarahkan pada kemampuan di bidang
intelijen, kemampuan di bidang diplomasi,
kemampuan di bidang pertahanan, kemampuan
pemberdayaan wilayah dan kemampuan
dukungan.
102
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
POSTUR
PERTAHANAN NEGARA
l Kemampuan Intelijen
Kemampuan intelijen meliputi pengembangan kemampuan
SDM yang profesional, didukung penggunaan teknologi yang
mampu melaksanakan tugas-tugas secara terintegrasi dan
bersinergi dengan pertahanan nirmiliter.
l Kemampuan Diplomasi
Kemampuan diplomasi dilakukan dengan menerapkan
manajemen yang mampu mendukung penyelenggaraan pertahanan
militer. Kegiatan diplomasi diarahkan untuk membangun sikap
saling percaya dan saling menghormati antarangkatan bersenjata
masing-masing negara serta untuk membangun persepsi daya
tangkal melalui berbagai bentuk kerja sama pertahanan.
l Kemampuan Pertahanan
Kemampuan pertahanan
mencakup pertahanan udara nasional,
pemukul strategis, peperangan
elektronika, dan pertahanan siber.
Kemampuan pertahanan udara
nasional dikembangkan dengan
melaksanakan pendeteksian,
pengamatan, pengintaian, dan
perlindungan terhadap seluruh
wilayah udara nasional. Kemampuan
ini diselenggarakan oleh Kohanudnas
dan unsur-unsur pertahanan udara
melalui sistem senjata pertahanan
udara yang digelar di tiap matra.
Kemampuan pemukul strategis
disiapkan dan diselenggarakan oleh
satuan Pasukan Pemukul Reaksi
Cepat TNI serta kekuatan pemukul
laut dan pemukul udara strategis.
Kemampuan pernika disiapkan Kemampuan pemukul strategis
dalam mendukung kegiatan operasi disiapkan dan diselenggarakan oleh
dan latihan TNI, yang meliputi alat satuan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat
peralatan pernika, sumber daya (PPRC) TNI serta kekuatan pemukul
laut dan pemukul udara strategis.
103
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
POSTUR
PERTAHANAN NEGARA
104
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
POSTUR
PERTAHANAN NEGARA
Gelar
Gelar pertahanan militer diselenggarakan dalam rangka
mempersiapkan pertahanan yang bersifat semesta, mempersiapkan
pertahanan defensif aktif dan menyusun pertahanan berlapis. Gelar
ini diselenggarakan dalam keterpaduan yang ditata secara seimbang
dan proporsional sesuai dengan karakteristik geografi Indonesia
sebagai fungsi penangkalan, penindakan, dan pemulihan.
TNI AD memiliki gelar kekuatan yang mencakup gelar
kekuatan terpusat, gelar kekuatan kewilayahan dan gelar kekuatan
pendukung. Gelar kekuatan terpusat terdiri atas gelar Kostrad
dan gelar Kopassus. Gelar kekuatan kewilayahan bertumpu pada
Kodam, sedangkan gelar kekuatan satuan pendukung bertumpu
pada gelar satuan Balakpus.
TNI AL memiliki gelar organisasi, kekuatan dan kemampuan.
Dalam postur disesuaikan dengan struktur organisasi pembentukan
Koarmada RI, mulai dari kekuatan terpusat, kewilayahan serta
pendukung. Gelar organisasi terdiri atas organisasi kekuatan
terpusat, organisasi kekuatan kewilayahan dan organisasi kekuatan
pendukung.
TNI AU melaksanakan gelar kekuatan yang diselenggarakan
dalam kerangka strategi pertahanan udara dengan konsep strategi
untuk memberikan efek daya tangkal dan mengamankan wilayah
dirgantara Indonesia sampai di luar wilayah ZEE Indonesia.
Penggelaran kekuatan TNI AU diarahkan untuk menghancurkan
kekuatan musuh dan memberikan payung udara guna melindungi
kekuatan TNI dalam penyelenggaraan operasi, baik di laut maupun
di darat.
105
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
POSTUR
PERTAHANAN NEGARA
Google
memperhatikan keseimbangan antara hak-hak
sipil dan kewajiban warga negara dalam usaha
pertahanan negara. Pelaksanaannya disusun
secara terencana, bertahap, dan proporsional
yang dikembangkan dan disiagakan di tiap
daerah sesuai kebutuhan setiap matra.
Komponen Cadangan ini mempunyai
kekuatan pengganda dalam memperbesar
dan memperkuat Komponen Utama dalam
penyelenggaraan pertahanan militer.
106
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
POSTUR
PERTAHANAN NEGARA
Kemampuan
Pengembangan kemampuan Unsur Utama K/L pada
pertahanan nirmiliter diarahkan pada kemampuan kewaspadaan
dini, kemampuan bela negara, kemampuan diplomasi, kemampuan
iptek, kemampuan ekonomi, kemampuan sosial, kemampuan moral
dan kemampuan dukungan penyelenggaraan pertahanan negara.
107
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
POSTUR
PERTAHANAN NEGARA
l Kemampuan Diplomasi
Google
Kemampuan diplomasi dilakukan
dengan menerapkan manajemen yang
mengimplementasikan kebijakan politik negara.
Diplomasi dioptimalkan untuk mendukung
upaya pertahanan negara, yang diarahkan
untuk membangun sikap saling percaya
Diplomasi diarahkan untuk dan saling menghormati kemerdekaan dan
membangun sikap saling percaya dan kedaulatan masing-masing negara, serta tidak
saling menghormati kemerdekaan
dan kedaulatan masing-masing
saling mengintervensi urusan dalam negeri
negara. masing-masing. Diplomasi juga digunakan
sebagai lapis pertahanan terdepan dalam
menyelesaikan setiap konflik antarnegara.
l Kemampuan Ilmu Pengetahuan dan
Google
Teknologi
Kemampuan Iptek dikembangkan untuk
mendukung pertahanan nirmiliter. Kemampuan
penguasaan teknologi secara umum dapat
meningkatkan kemampuan pertahanan nirmiliter,
melalui penguasaan teknologi kedirgantaraan,
kelautan, dan keantariksaan secara terbatas
dengan pemanfaatan teknologi satelit, siber dan
penguasaan teknologi modern lainnya dalam
mendukung pertahanan negara.
l Kemampuan Ekonomi
Kemampuan ekonomi diupayakan
sampai pada tingkat pertumbuhan yang
memadai, berdaya saing, dan mampu
108
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
POSTUR
PERTAHANAN NEGARA
l Kemampuan Sosial
Kemampuan sosial diaktualisasikan dalam tata kehidupan
berbangsa dan bernegara. Aktualisasi ini diarahkan untuk
menjunjung tinggi kerukunan dan hidup berdampingan secara
damai, tanpa mempersoalkan perbedaan suku, agama, ras, dan
golongan. Kemampuan sosial ini juga menjamin keselamatan
warga negara dari berbagai bencana. Perwujudan kemampuan
sosial dikembangkan melalui pendidikan, kesehatan, penanganan
bencana, dan ketaatan terhadap hukum. Faktor-faktor tersebut
memberikan kontribusi bagi pertahanan negara. Selain itu,
peran media massa, sistem komunikasi, dan informasi publik
dioptimalkan dalam mendukung implementasi kemampuan sosial
untuk keberhasilan usaha-usaha pertahanan negara.
109
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
POSTUR
PERTAHANAN NEGARA
l Kemampuan Moral
Kemampuan moral diaktualisasikan melalui komitmen
kebanggaan sebagai warga negara, percaya akan masa depan
bangsa yang lebih baik, setia kepada negara dan pemerintah,
memegang teguh nilai-nilai kebangsaan, serta menegakkan
nilai-nilai universal seperti demokrasi, hukum, dan hak asasi
manusia. Disamping itu, kemampuan moral juga diarahkan untuk
membangun keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
110
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
POSTUR
PERTAHANAN NEGARA
Gelar
Unsur Utama digelar pada lini depan (lapis pertama) di
daerah yang mengalami ancaman nonmiliter. Keberadaan K/L
sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai Unsur Utama untuk
mengatasi ancaman. Gelar Unsur Utama disesuaikan dengan
kantor atau badan di wilayah pada setiap Propinsi/Kotamadya/
Kabupaten di seluruh wilayah Indonesia.
111
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
Dalam pelaksanaan perang berlarut diperlukan upaya peningkatan pemberdayaan
wilayah pertahanan dengan cara aksentuasi keadaan geografi, demografi, dan kondisi
sosial agar menjadi kekuatan pertahanan yang efektif. Disamping itu, perlu adanya
pendayagunaan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya buatan, dan
sarana prasarana lainnya sehingga menjadi kemampuan cadangan dan pendukung
guna terwujudnya suatu kekuatan pertahanan negara yang handal.
112
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PEMBANGUNAN
PERTAHANAN NEGARA
PEMBANGUNAN
PERTAHANAN NEGARA Bab 9
9.1 Umum
Pembangunan pertahanan negara Pembangunan Pertahanan
dilaksanakan berdasarkan kebijakan strategis negara diarahkan untuk memiliki
pembangunan nasional yang tertuang pada kekuatan di atas Minimum Essential
Force pada akhir Renstra III tahun
RPJPN Tahun 2005-2025. Pembangunan 2024
pertahanan negara diarahkan untuk
membangun postur pertahanan yang tangguh
dan memiliki kekuatan penangkalan sebagai
negara kepulauan dalam mendukung kebijakan
PMD.
113
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PEMBANGUNAN
PERTAHANAN NEGARA
Google
sumberdaya laut, pembangunan infrastruktur
dan konektifitas maritim serta diplomasi maritim
untuk mencapai kesejahteran dan keamanan
nasional. Unsur pertahanan nirmiliter dibangun
sebagai kekuatan utama dalam menangkal
ancaman nonmiliter yang berdimensi ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi,
keselamatan umum, dan ancaman yang
berdimensi legislasi.
Google
9.3 Rancang Bangun
Rancang bangun pertahanan negara
dilaksanakan berdasarkan strategi pertahanan
yang merefleksikan kekuatan, kemampuan,
dan gelar kekuatan pertahanan. Pembangunan
pertahanan dikembangkan untuk mencapai
daya tangkal yang tinggi dalam menghadapi
ancaman nyata maupun belum nyata.
Pembangunan pertahanan negara bersifat
Pembangunan pertahanan negara
berpedoman pada kebijakan semesta dengan melibatkan seluruh rakyat,
pemerintah termasuk kebijakan segenap sumber daya dan sarana prasarana
PMD serta pilar-pilar yang terkait di
nasional, serta seluruh wilayah sebagai satu
dalamnya.
kesatuan pertahanan yang mengintegrasikan
dan menyinergikan kekuatan pertahanan militer
dan pertahanan nirmiliter, dengan berpedoman
pada kebijakan Pemerintah termasuk kebijakan
PMD serta pila-pilar yang terkait di dalamnya.
Pembangunan, pembinaan, dan
penggunaan postur pertahanan militer dan
nirmiliter dirancang untuk menghadapi ancaman
maupun potensi ancaman yang mungkin timbul
dalam rangka untuk menegakkan kedaulatan,
menjaga keutuhan wilayah NKRI, dan
melindungi keselamatan bangsa.
Pertahanan militer untuk Komponen Utama
dirancang agar memiliki kekuatan, kemampuan
dan gelar melalui pemenuhan kekuatan pokok
minimum (Minimum Essential Force/MEF) yang
114
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PEMBANGUNAN
PERTAHANAN NEGARA
115
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PEMBANGUNAN
PERTAHANAN NEGARA
TNI AD
Organisasi
Pengembangan organisasi
dilakukan dengan memedomani
kebijakan zero growth dan right
sizing yang diarahkan untuk
mencapai komposisi yang
proporsional antara satuan
operasional dan satuan pendukung
dengan perbandingan 80:20,
melalui pembentukan satuan baru
dan pengembangan satuan yang
telah ada. Pembentukan satuan baru meliputi: Satuan Tempur,
Satuan Bantuan Tempur dan Satuan Bantuan Administrasi, Satuan
Komando Wilayah, Satuan Intelijen, dan Badan Pelaksana Pusat,
sedangkan pengembangan satuan dalam rangka peningkatan
kemampuan.
Personel
Pembangunan postur personel TNI AD pada pertahanan
militer tetap mengacu pada rencana strategis pembinaan dan
penggunaan personel. Meskipun dilaksanakan pembangunan
dan pengembangan organisasi, namun kekuatan personel masih
mengacu pada kebijakan zero growth dan right sizing.
Materiil
Pengembangan materiil diarahkan untuk modernisasi
Alutsista dan non-Alutsista. Pengadaan baru untuk memenuhi
kebutuhan satuan maupun penggantian Alutsista/non-Alutsista
116
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PEMBANGUNAN
PERTAHANAN NEGARA
Pangkalan
Pengembangan pangkalan diarahkan untuk melanjutkan
pembangunan pangkalan satuan baru sesuai penahapan
pembangunan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Selanjutnya
pembenahan fasilitas pangkalan yang telah ada dalam rangka
meningkatkan kualitas.
TNI AL
Organisasi
Pengembangan organisasi
TNI AL diarahkan dalam rangka
mendukung penataan satuan,
serta melanjutkan validasi
organisasi. Validasi organisasi TNI
AL dilaksanakan dalam rangka
pembentukan Koarmada RI
terutama pembentukan organisasi
pendukung di bawah satuan kerja
(Satker) Koarmada.
Personel
Pembangunan personel TNI AL mengacu pada kebijakan
zero growth dan right sizing sehingga kekuatan personel
bersifat tetap namun kualitas tetap meningkat. Pembinaan
dan penggunaan personel TNI AL dalam rangka pola
karier dan peningkatan kemampuan SDM yang profesional
sejalan dengan modernisasi alutsista, untuk mengawaki
serta melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan
Alutsista TNI AL.
117
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PEMBANGUNAN
PERTAHANAN NEGARA
Materiil
Pembangunan materiil dilakukan melalui pengadaan materiil
meliputi: Kapal Republik Indonesia, Pesawat udara, Ranpur Marinir,
Peralatan Laut Khusus, Material Perbekalan dan Material Khusus.
Selain itu, dilaksanakan penghapusan KRI, Pesud, dan Ranpur
yang secara operasional sudah tidak efektif.
Pangkalan
Pembangunan pangkalan TNI AL dilaksanakan dalam rangka
mendukung pengembangan organisasi. Pembangunan tersebut
dilakukan dengan melanjutkan peningkatan Fasilitas Pelabuhan,
Fasilitas Perbekalan, Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan, Fasilitas
Perawatan dan Personel, serta Fasilitas Pembinaan Pangkalan.
Google
TNI AU
Organisasi
Pengembangan organisasi
diarahkan untuk mewujudkan
organisasi yang efektif dan efisien,
serta terlaksananya validasi
Kotama: Komando Pendidikan
Angkatan Udara dan Korps Pasukan
Khas. Kodikau menjadi Komando
Pendidikan dan Latihan Angkatan
Udara. Korpaskhas melanjutkan
validasi organisasi yang meliputi:
Wing, Pusat Pendidikan dan Latihan, Detasemen Bravo menjadi
Satuan Bravo.
Personel
Pembangunan postur personel TNI AU pada pertahanan
militer tetap mengacu pada rencana strategis pembinaan dan
penggunaan personel. Pembinaan dan penggunaan personel
TNI AU dalam rangka pola karier dan peningkatan kemampuan
SDM yang profesional sejalan dengan modernisasi alutsista,
untuk mengawaki serta melaksanakan kegiatan pemeliharaan
dan perawatan alutsista TNI AU. Pembangunan postur TNI AU
118
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PEMBANGUNAN
PERTAHANAN NEGARA
Materiil
Pembangunan materiil dilakukan dengan melanjutkan
pengadaan materiil Skadron Udara yang tergelar dengan
melengkapi skadron udara sesuai fungsi meliputi pesawat tempur,
pesawat angkut, pesawat VIP/VVIP, pesawat intai, pesawat
helikopter, pesawat latih, Pesawat Terbang Tanpa Awak, Satuan
Radar, Satuan Tembak Peluru Kendali jarak sedang, dan Baterai
Penangkis Serangan Udara jarak pendek.
Pangkalan
Pembangunan pangkalan dilakukan dengan melanjutkan
pembangunan pada tahap sebelumnya, yang meliputi: Pangkalan
Udara Tipe A, Lanud Tipe B, Lanud Tipe C, Lanud Tipe D,
Detasemen, dan Depo Pemeliharaan.
119
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PEMBANGUNAN
PERTAHANAN NEGARA
120
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PEMBANGUNAN
PERTAHANAN NEGARA
121
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PEMBANGUNAN
PERTAHANAN NEGARA
122
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PEMBANGUNAN
PERTAHANAN NEGARA
123
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
Kemhan
124
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
ANGGARAN
PERTAHANAN NEGARA
ANGGARAN
PERTAHANAN NEGARA Bab 10
10.1 Umum
Pembangunan pertahanan negara TNI dibiayai dari anggaran
sangat bergantung pada besarnya anggaran pertahanan negara yang berasal
pertahanan yang dialokasikan Pemerintah. dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara. (Pasal 66 ayat 1
Selama ini penentuan jumlah anggaran Undang-Undang Nomor 34 Tahun
pertahanan berdasarkan kepada faktor 2004)
kemampuan keuangan negara dan alokasi
prioritas pembangunan pada setiap Renstra
Pembangunan Nasional.
125
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
ANGGARAN
PERTAHANAN NEGARA
126
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
ANGGARAN
PERTAHANAN NEGARA
127
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PENUTUP
128
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
PENUTUP Bab 11
B
uku Putih Pertahanan ini merupakan dokumen
Pemerintah di bidang pertahanan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara. Isi dalam buku ini merupakan rangkuman
produk-produk strategis pertahanan negara untuk
memberikan gambaran secara umum tentang kebijakan
pertahanan negara, strategi pertahanan negara, dan
pembangunan postur pertahanan negara. Buku Putih ini
berlaku di lingkungan Kemhan, TNI, K/L di luar bidang
pertahanan dalam rangka penyelenggaraan pertahanan
negara, serta disebarluaskan kepada masyarakat umum,
baik domestik maupun internasional.
RYAMIZARD RYACUDU
129
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
130
BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL STRATEGI PERTAHANAN
Jalan Medan Merdeka Barat No. 13-14 Jakarta 10110