Bab Viii
Bab Viii
Bab Viii
1
1. Topik harus menarik perhatian penulis sendiri. Apabila topik sudah menarik perhatian penulis,
maka dengan sendirinya penulis akan berusaha secara teurs menerus mencari data-data untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Penulis akan terdorong untuk menyelesaikan
tulisan itu dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya suatu topik yang tidak menarik perhatian
penulis akan menimbulkan kekesalan bagi penulis dan pembciaraan yang tersendat-sendat
2. Topik harus diketahui oleh penulis. Dalam hal ini penulis sekurang-kurangnya mengetahui
prinsip-prinsip ilmiahnya serba sedikit.
3. Topik jangan terlalu baru, terlalu teknis dan terlalu kontroversal. Suatu topik yang terlalu baru
sangat sulit dikumpulkan data-datanya sebagai penunjang di perpustakana atau buku
referensi lainnya. Begitu juga dengan suatu topik yang terlalu teknis dan yang kontroversial
akan menimbulkan kesulitan pula bagi penulis untuk bertindak secara objektif
2. Pembatasan Topik
Panjang pendeknya suatu tulisan tidaklah menetuka kwalitas tulisan tersebut. Tulisan
yang pendek tetapi jelas, padat dan berguna bagi perbedaharaan pengetahuan dan bermakna bagi
kehidupan, pasti lebih dihargai daripada tulisan yang panjang tetapi bertele-tele atau tidak jelas
apa sesungguhnya yang akan disampaikan penulisnya.
Berdasarkan uraian di atas ini, suatu tulisan ada baiknya jangan telrebih luas dan jangan
pula terlalu sempit. Setiap penulis harus yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan
terbatas sesuai dengan pengetahuan penulis mengenai topik yang terlalu luas dan umum, akan
mengakibatkan uraian menjadi kabur dan cermat.
Supaya hal ini jangan terjadi, pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan
penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalah dan lebih mudah
memilih hal-hal yang mudah dikambingkan. Untuk membatasi suatu topik dapat dilakukan
dengan langkah-langkah berikut ini: :
a. Menetapkan topik yang ingin digarasi dalam suatu kedudukan sentral.
b. Ajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat
diperinci lebih lanjut ? Bila dapat, tempatkanlah perinciannya itu di sekitar topik tersebut.
c. Tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang dipilih.
d. Ajukan pertanyaan apakah pilihan tadi masih dapat dirinci
Demikianlah dilakukan secara berulang-ulang sampai diperoleh suatu topik yang khussu
yang akan digarap lebih lanjut. Di samping cara yang di atas, pembatasan topik ini dapat pula
dilakukan dengan cara lain, yaitu :
a. Pembatasan menurut tempat
b. Pembatasan menurut waktu / periode / zaman
c. Pembatasan menurut pembagian bidang kehidupan manusia.
d. Pembatasan menurut aspek khusus-umum
e. Pembatasan menurut hubungan klausal
2
f. Pembatasan menurut objek yang dibicarakan.
Contoh II
Topik : Pengangguran
Tujuan : Mencegah pengangguran
Pengungkapan maksud : dalam urain penulis akan mengemukakan bermacam-macam faktor
yang menimbulkan pengangguran itu, sehinga pemerintah dapat
mengambil langkah-langkah pencegahan
3
topik bahwaannya yang dikembangkan dari topik utama dari adalah murid, guru, sekolah, alat
peraga, kurikulum, metode mengajar, sistem evaluasi dan sebagainya
Struktur dan metode penyusunan sebaliknya memberi kemungkinan untuk menemukan
inter-relasi murid dan guru, dann sarana pendidikan, murid dan kurikulum, guru dan metode
menggarap, guru dan alat peraga dan sebagainya. Penulis harus menetapkan sebauh topik dan
berusaha memerinci topik itu dan mengevaluasi semuanya dalam sautu struktur yang jelas.
Selanjutnya, untuk menghasilkan sebuah tulisan yang baik penulis harus
mnengembangkan secara terus menerus suatu proses berpikir yang teratur. Proses berpikir yang
teratur ini harus menuju kepada suatu kesimpulan. Untuk itu pertmaa-tama penulis harus
mengumpulkan sejumlah data, fakta, informasi, opini, kemudain dan mengadakan evaluasi dan
selokasi atasan bahan-bahan informasi tadi, lalu mengoorganisasikannya ke dalam suatu
kerangka berfikir yang teratgur menuju kepda suatu kesimpulan. Berdasarkan kerangka tulisan
inilah nanti si penulis untuk mengembangkan tulisannya menjadi sautu tulisan yang baik dan
teratur.
4
2. Judul harus ekonomis, maksudnya judul tidak perlu terlalu panjang, cukup singkat, yang
penting tetap harus diperhatikan agar tidak mengurangi arti, isi atau luas cakupan masalah
yang dibahas dengan kata lain harus singkat.
3. Judul harus jelas dan logis maksud judul harus tetap mempunyai makna yang jelas, tidak
mendua arti, dan diusahakan menghindari kata-kata yang bersifat mengaburkan pengertian
agar dapat dipertanggungjawabkan.
4. Judul harus provokatif, maksudnya judul harus mampu mengundang rasa ingin tahu
pembaca terhadap isi tulisan itu, sehingga mereka tertarik untuk membacanya
SOAL-SOAL BAB VIII
5
BAB IX
KERANGKA TULISAN (OUTLINE)
6
5. Bila seorang pembaca kelak menghadpai tulisan yang telah siap, ia dapat
menyusutkannya kembali kepada tulisan yang hakekatnya sama dengan apa yang dibuat
penulisnya.
7
Urutan waktu ini biasnaya dipergunakan untuk membantu suatu kerangka tulisan yang
didasarkan pada tahap-tahap kejadian atau peristiwa yang hendak diuraikan. Bab-bab atau pasal-
pasal yang memakai pola ini disusun menurut urutan kejadiannya dalam hal ini peristiwa yang
satu mendahului peristiwa yang lain atau suatu peristiwa mengikuti peristiwa lainnya. Oleh
karena itu sering suatu peristiwa akan menajdi penting bila dirangkakan dengan peristiwa
lainnya.
Dalam bentuk tulisan naratif seperiti roman, novel dan cerpen sering kita jumpai urutan
peristiwa yang merupakan corak lain dari urutan waktu yang dimasudkan , yang biasa disebut
berplot flasback (sorot balik). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu peristiwa akan
menjadi jelas apabila dikaitkan dengan peristiwa lainnya.
8
dengan sendirinya pembaca semakin tertarik untuk membaca selanjutnya, sekaligus merasa
terbimbing untuk mengenal sesuatu yang selama ini belum dikenalnya.
9
masalah tertentu, kemudian berangsur-angsur mengemukakan hal-hal yang menjadi kesimpulan
umum sekaligus menjadi pemcegahan masalah tersebut.
Untuk menguraikan sesuatu dengan metode ini, ada tiga hal yang perlu diperhatikan
antara lain :
(1) Pertama kali menguraikan peristiwa atau persoalan tersebut
(2) Analisa menangani sebab-sebab atau akibat--akibat dari persoalan itu
(3) Alternatif-alternaif apa yang menjadi jalan kelaur atau jawaban dari masalah yang
dihadapi tersebut
10
a. Angka Romawi, I, II, III, IV, dsd dipakai untuk tingkatan pertama.
b. Huruf Kapital ,A B, C, D, dseb, dipakai untuk tinkat kedua
c. Hufuf Arab : 1, 2,3,4, dsb dipakai untuk tingkatan ketiga.
d. Huruf Kecil : a, b, c, d, dsb dipakai untuk tingkatan keempat.
e. Angak arab dalam kurung : (1), (2), (3), (4), dsb dipakai untuk tingkatan kelima
f. Huruf kecil dalam kurung : (a), (b), (c), (d), dsb dipakai untuk tingkatan keenam
TESIS : ...................................................................................................
MAKSUD : ...................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................................
A. .......................................................................................................
1. .....................................................................................................
a. ..................................................................................................
b. ..................................................................................................
2. .....................................................................................................
a. ..................................................................................................
b. ..................................................................................................
B.........................................................................................................
1. .....................................................................................................
2. .....................................................................................................
a. ..................................................................................................
b. ..................................................................................................
BAB II ............................................................................................................
11
A. .......................................................................................................
1. .....................................................................................................
2. .....................................................................................................
3.......................................................................................................
B. .......................................................................................................
1. .....................................................................................................
2. .....................................................................................................
C.........................................................................................................
1. .....................................................................................................
2. .....................................................................................................
3.......................................................................................................
a. ................................................................................................
b. ................................................................................................
BAB .III ............................................................................................................
A. .......................................................................................................
1. .....................................................................................................
a. ..................................................................................................
b. ..................................................................................................
2. .....................................................................................................
a. ..................................................................................................
b. ..................................................................................................
B.........................................................................................................
1. .....................................................................................................
2. .....................................................................................................
a. ..................................................................................................
b. ..................................................................................................
BAB .IV dst
12
SOAL-SOAL BAB IX
13
BAB X
PENGUMPULAN DATA DAN KUTIPAN
A.Pengumpulan Data
Dalam pembahasan terdahulu telah diungkapkan bahwa sebelum melakukan penulisan,
penulis terlebih dahulu telah menentukan topik yang akan digarap. Berdasarkan topik tersebut
juga telah dibatasi ruang lingkupnya dengan merumuskan beberapa permasalahan yang akan
dibahas, sekaligus membuat kerangka karan
14