Pedoman Pengelolaan PM Daerah Penyangga
Pedoman Pengelolaan PM Daerah Penyangga
Pedoman Pengelolaan PM Daerah Penyangga
PENGELOLAAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
DI DAERAH PENYANGGA
Oleh :
Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata
Alam
Direktorat Jenderal PHKA
Departemen Kehutanan
Direktur
Halaman
KATA PENGANTAR ................................... i
DAFTAR ISI ................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ..................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................... v
I. PENDAHULUAN ..................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................. 2
1.2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran ............... 5
1.3. Ruang Lingkup ................................... 6
1.4. Batasan dan Pengertian ........................ 6
V. PELAKSANAAN PENGELOLAAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ........... 36
LAMPIRAN ................................................. 47
2.1.2. Tujuan
Tercapainya pengelolaan kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang efektif dan
efisien, serta terwujudnya fungsi dan
manfaat kawasan konservasi bagi
masyarakat.
3.1.3. Sasaran
1). Terbangunnya kesadaran dan partisipasi
masyarakat terhadap kelestarian fungsi
dan manfaat kawasan konservasi.
2). Terlaksananya pengelolaan
pemberdayaan masyarakat di daerah
penyangga oleh UPT Ditjen PHKA
secara berhasil guna dan berdaya guna,
berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku.
3). Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
yang berada di daerah penyangga
kawasan konservasi.
BAB III
PERENCANAAN
PENGELOLAAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
3.1.1. Visi
3.1.2. Misi
1). Strategi
Internal UPT
Pemerintah
Perorangan/Donor
Lembaga Konservasi
Mitra (stakeholders) terkait lainnya.
Secara garis besar proses perencanaan dalam
pengelolaan pemberdayaan masyarakat dapat
dilihat pada gambar berikut :
Karakteristik
Masyarakat
Di DP Peraturan
Perundangan &
Kebijakan
Permasalahan
Pemberdayaan
Masyarakat (PM)
Kendala :
Biofisik
Manajemen
Tujuan dan Sasaran Hasil Identifikasi
Teknologi PRA
Modal Pengelolaan PM
dll
Alternatif Kegiatan
Evaluasi Terhadap
Alternatif Kegiatan
(Sesuai Potensi,
Sosekbud, kendala, R
PRA, dll)
E
V
Pilihan Kegiatan I
E
W
Rencana Kegiatan
Implementasi/
Pelaksanaan
Kegiatan
Pedoman Pengelolaan Pemberdayaan Masyarakat Di Daerah Penyangga 25
Keberlanjutan Monitoring &
Kegiatan PM Evaluasi
Gambar 2. Proses berulang (iterative process)
perencanaan pengelolaan PM di daerah penyangga.
BAB IV
PENGORGANISASIAN
PENGELOLAAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
3). Pendamping/Fasilitator
Melakukan pendampingan masyarakat
dalam semua kegiatan (pembentukan
kelompok, penyusunan struktur organisasi
kelompok, penyusunan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga kelompok,
penyusunan Rencana Umum kelompok,
Rencana Definitif Kebutuhan kelompok,
dll).
5). Peneliti
Melaksanakan kegiatan penelitian atas semua
tahapan kegiatan, sebagai dasar dalam
pengambilan kebijaksanaan dalam
pengembangan Pemberdayaan Masyarakat
selanjutnya.
LAMPIRAN
1. Pengertian
a. Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah
Sekumpulan pendekatan dan metode yang
mendorong masyarakat pedesaan untuk turut
serta meningkatkan dan menganalisis
2. Prinsip-prinsip PRA
Prinsip-prinsip dari pelaksanaan PRA, antara lain :
a. Prinsip Belajar dari Masyarakat,
b. Prinsip masyarakat sebagai pelaku, dan orang luar
sebagai fasilitator,
c. Prinsip saling belajar, Saling berbagi pengalaman,
d. Prinsip keterlibatan semua kelompok masyarakat,
e. Prinsip santai dan informal,
f. Prinsip menghargai perbedaan,
g. Prinsip Triangulasi (pemeriksaan dan periksa
ulang),
Penggunaan variasi dan kombinasi berbagai
teknik PRA,
Menggali berbagai jenis dan sumber
informasi,
Team PRA yang multidisipliner.
h. Prinsip mengoptimalkan hasil,
3. Teknik PRA
Banyak teknik yang digunakan dalam pelaksanaan
PRA, antara lain :
1. Penelusuran Alur Sejarah Lokasi,
2. Pembuatan Bagan Kecenderungan dan
Perubahan,
3. Penyusunan Kalender Musim,
4. Pemetaan,
5. Penelusuran Lokasi/Desa (Transek),
6. Pembuatan Sketsa Kebun,
7. Pembuatan Bagan Hubungan Kelembagaan
(Diagram Venn),
8. Analisa Matapencaharian,
9. Wawancara Semi Terstruktur,
10. Pembuatan Bagan Arus Masukan dan
Keluaran,
11. Pengorganisasian Masalah,
12. Pembuatan Bagan Peringkat (Matriks
Ranking/Analisa Pilihan),
13. Penyusunan Rencana Kegiatan.
4. Tahapan dalam Pelaksanaan PRA
Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan PRA
meliputi :
2. Penyadaran masyarakat,
Melalui bentuk kegiatan : Pelatihan dan Fasilitasi,
antara lain Pelatihan Budidaya, Pelatihan
Ketrampilan masyarakat, kepramukaan,
pencegahan kebakaran hutan, dll.
5. Pengembangan ekowisata
Melalui bentuk kegiatan : pengembangan desa
wisata, home stay, home industry, kerajinan
tangan, etalase, warung, peralatan camping, dll.