Laporan Cabe Rawit

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

A.

LATAR BELAKANG

Di bidang pertanian pupuk merupakan salah satu komponen penting bagi tanaman.

Karena dalam pupuk terdapat unsur hara yang berperan penting tehadap pertumbuhan dan

produksi tanaman.

Menurut bang Sofwat 88 UGM dalam situs www.sofwat88ugm.dagdigdug.com, unsur

hara punyusun pupuk diantaranya adalah Nitrogen, Phospor dan Kalium.

Unsur nitrogen merupakan unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya terhadap tanaman.

Peran utamanya adalah merangsang pertumbuhan vegetatif (batang dan daun) dan

meningkatkan jumlah anakan. Sedangkan jika kelebihan unsur nitrogen dapat menyebabkan

tanaman menjadi lambat panen karena pertumbuhan vegetatif yang memanjang dan kualitas

buah menjadi menurun.

Unsur phospor mempunyai peran utama bagi pertumbuhan tanaman diantaranya yaitu

memacu terbentuknya bunga, menurunkan aborsitan, memperkuat batang tumbuhan sehingga

tidak mudah rebah dan memperbaiki kualitas buah. Jika tanaman kekurangan unsur phospor

dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil dan jumlah anakan sedikit.

Unsur kalium merupakan satu-satunya kation monovalen yang esensial bagi tanaman.

Peran utamanya adalah sebagai aktivator berbagai enzim. Dengan adanya kalium dalam tanah

membuat ketegaran tanaman terjamin, pertumbuhan akar terangsang, tanaman lebih tahan

hama dan penyakit, memperbaiki kualitas buah dan mengurangi pengaruh kematangan yang

dipercepat oleh phospor. Apabila tanaman kekurangan unsur kalium menyebabkan

pertumbuhan kerdil dan daun tampak kering dan terbakar pada sisi-sisinya. Sedangkan jika

tanaman kelebihan unsur kalium menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar

magnesiun daun menurun dan terganggunya aktivitas fotosintesis.

Pupuk yang beredar dalam masyarakat ada dua macam, yaitu pupuk organik dan pupuk

anorganik.
Pupuk anorganik merupakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan kimia. Menurut

Sudaryanto Djambari seorang peneliti pada pusat pengkajian dan penerapan Teknologi

Budidaya Pertanian deputi TAB, BPPT dalam situs www.iptek.net.id, pupuk organik

seharusnya hanya bersifat suplementasi terhadap hara alamiah yang telah ada dalam tanah.

Dampak dari pemakaian pupuk anorganoik secara terus menerus tidak tampak dalam waktu

yang singkat, namun akan tampak dalam kurun waktu yang relatif lama. Pengaruh pupuk

anorganik bagi lingkungan khususnya pada tanah dapat memberikan dampak negatif bila

dilakukan terus menerus. Karena menyebabkan mikroorganisme di dalam tanah banyak yang

mati, sehingga penguraian bahan organik di dalam tanah akibat sisa-sisa pupuk yang tidak

terserap tanaman akan terganggu dan membuat kondisi tanah menjadi mengeras, bergumpal

dan PH menurun. Selain menimbulkan dampak negatif pada kondisi tanah, pupuk anorganik

juga berdampak negatif pada kesehatan manusia yaitu menimbulkan penyakit yang berbahaya

dan bagi tanaman adalah menimbulkan tanaman menjadi rawan terhadap hama.

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan atau sisa-sisa tumbuhan

yang telah membusuk. Kotoran hewan yang dijadikan pupuk organik contohnya adalah

kotoran ayam, kotoran kambing dan kotoran sapi. Sedangkan sisa-sisa tumbuhan yang telah

membusuk contohnya kompos jerami padi dan kompos daun lamtoro.

Menurut Nasir, SP., MBA dalam situs www.deptan.go.id, perhatian masyarakat terhadap

pertanian dan lingkungan beberapa tahun terakhir menjadi meningkat. Keadaan ini

disebabkan karena semakin terasanya dampak negatif yang besar bagi lingkungan. Jika

dibandingkan dengan dampak positifnya bagi peningkatan produktvitas tanaman pertanian,

pengaruh bahan kimia tersebut tidak sebanding. Bahan kimia yang selalu menjadi alasan

produktivitas dan ekonomi ternyata saat ini lebih banyak menimbulkan dampak negatif, baik

bagi kehidupan manusia maupun lingkungan sekitar.


Penggunaan pupuk anorganik yang terus menerus dapat merusak biota tanah, keresistenan

hama dan penyakit serta dapat merubah kandungan vitamin dan mineral beberapa sayuran

dan buah. Hal ini membuat banyak masyarakat saat ini lebih memilih mengkonsumsi sayuran

dan buah, terutama komoditi segar yang bebas bahan kimia. Melihat kecenderungan

masyarakat tersebut salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam bidang pertanian adalah

mengembangkan sistem pertanian organik.

Telah dijelaskan di atas bahwa pupuk organik berasal dari kotoran hewan maupun sisa-

sisa tumbuhan yang telah membusuk. Oleh karena bahan dasar pembuatan pupuk organik

sangat bervariasi maka kualitas sangat beragam sesuai dengan bahan asal.

Saat ini telah beredar pupuk organik berasal dari kotoran hewan yang mutu dan

kualitasnya sangat beragam dan belum teruji keefektivitasannya. Oleh karena itu pengguna

perlu teliti dan hati-hati memilih jenis pupuk yang akan dipakai sesuai komodititas tanaman

yang ditanam.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah pengaruh pemberian pupuk organik dengan dosis yang berbeda

terhadap pertumbuhan tanaman cabe rawit?


2. Bagaimanakah pemberian pupuk organik dengan dosis 80% kompos & 20% pupuk

cair terhadap pertumbuhan tanaman cabai ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pertumbuhan tanaman cabae rawit dengan pemberian pupuk

organik dengan dosis 80% kompos & 20% pupuk cair.

D. MANFAAT PENELITIAN

Memberikan informasi kepada pembaca khususnya yang berkecimpung di bidang

pertanian tentang pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman cabe rawit.

LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN PUPUK

1. Menurut Nasih Widya Yuwono dalam situs www.nasih.staff.ugm.ac.id, pupuk mempunyai

pengertian secara luas dan khusus. Dalam arti luas, pupuk adalah suatu bahan yang

digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehingga menjadi lebih baik

bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang khusus, pupuk adalah suatu bahan yang

mengandung satu atau lebih hara tanaman.

2. Menurut Hasibun dalam blog rioardi.wordpress.com yang dikutip oleh Rioardi. Pupuk

merupakan bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila ditambahkan ke dalam tanah

atau tanaman dapat memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, sifat biologi tanah dan dapat

meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Jadi, pupuk adalah suatu bahan yang berfungsi untuk memperbaiki sifat tanah dan

meningkatkan pertumbuhan tanaman.

B. UNSUR PENYUSUN PUPUK

Menurut bang Sofwat 88 UGM dalam situs www.sofwat88ugm.dagdigdug.com, unsur

hara penyusun pupuk diantaranya adalah Nitrogen, Phospor dan Kalium.

Unsur nitrogen merupakan unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya terhadap tanaman.

Peran utamanya adalah merangsang pertumbuhan vegetatif (batang dan daun) dan

meningkatkan jumlah anakan. Sedangkan jika kelebihan unsur nitrogen dapat menyebabkan

tanaman menjadi lambat panen karena pertumbuhan vegetatif yang memanjang dan kualitas

buah menjadi menurun.

Unsur phospor mempunyai peran utama bagi pertumbuhan tanaman diantaranya yaitu

memacu terbentuknya bunga, menurunkan aborsitan, memperkuat batang tumbuhan sehingga


tidak mudah rebah dan memperbaiki kualitas buah. Jika tanaman kekurangan unsur phospor

dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil dan jumlah anakan sedikit.

Unsur kalium merupakan satu-satuya kation monovalen yang esensial bagi tanaman.

Peran utamanya adalah sebagai aktivator berbagai enzim. Dengan adanya kalium dalam tanah

membuat ketegaran tanaman terjamin, pertumbuhan akar terangsang, tanaman lebih tahan

hama dan penyakit, memperbaiki kualitas buah dan mengurangi pengaruh kematangan yang

dipercepat oleh phospor. Apabila tanaman kekurangan unsur kalium menyebabkan

pertumbuhan kerdil, daun tampak kering dan terbakar pada sisi-sisinya. Sedangkan jika

tanaman kelebihan unsur kalium menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar

magnesiun daun menurun dan terganggunya aktivitas fotosintesis.

C. MACAM-MACAM PUPUK

Dalam situs www.wikipedia.com, macam-macam pupuk dibagi berdasarkan sumber

bahan pembuatan, bentuk fisik, atau berdasarkan kandungannya.

1. Pupuk Berdasarkan Sumber Bahan Pembuatan

Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk yaitu pupuk

organik atau pupuk alam dan pupuk kimia atau pupuk buatan. Pupuk organik mencakup

semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan.

Sedangkan pupuk kimia dibuat melalui proses pengobatan oleh manusia dari bahan-bahan

mineral.

2. Pupuk Berdasarkan Bentuk Fisik

Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair.

Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran atau kristal. Pupuk

padatan biasanya diaplikasikan ke tanah. Sedangkan pupuk cair diperdagangkan dalam

bentuk konsentrat atau cairan dan diberikan secara disemprot ke tubuh tanaman.
3. Pupuk Berdasarkan Kandungannya

Terdapat dua kelompok berdasarkan kandungannya: pupuk tunggal dan pupuk

majemuk. Pupuk tunggal mengandung hanya satu unsur, sedangkan pupuk majemuk paling

tidak mengandung dua unsur yang diperlukan.

D. PUPUK ORGANIK

Pupuk organik adalah bahan penyusunnya yang sebagian besar berasal dari tanaman

atau hewan yang telah melalui proses rekayasa untuk menyediakan hara dan bahan organik,

memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Menurut Jabri tanah 05 dalam blog jabritanah.wordpress.com, macam-macam pupuk

organik antara lain pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos. Pupuk kandang adalah pupuk

yang berasal dari kotoran hewan ternak. Pupuk hijau adalah pembenaman bagian-bagian

tanaman yang masih muda dengan cara membenamkan ke dalam tanah dengan maksud

meningkatkan bahan organik dan unsur hara terutama N ke dalam tanah yang bertujuan untuk

meningkatkan produksi tanaman. Kompos merupakan hasil akhir dari proses fermentasi

tumpukan-tumpukan sampah yang berasal dari sisa tanaman ataupun hewan.

Cara mengaplikasikan pupuk organik pada musim hujan adalah pemberian pupuk

kandang yang diberikan pada permukaan tanah. Sedangkan pada musim kemarau, pupuk

kandang harus dibenamkan ke dalam tanah agar tidak kering.

Kelebihan dari pemberian pupuk organik antara lain yaitu tidak menyebabkan polusi

lingkungan, memiliki kandungan hara makro dan mikro yang cukup dibutuhkan oleh

tanaman, meningkatkan aktivitas biologi tanah, mampu menekan Al dengan membentuk

kompleks Al-organik pada tanah masam, meningkatkan KTK, memperbaiki struktur tanah

dan meningkatkan kemampuan tanah menahan air. Dan kekurangannya adalah dibutuhkannya

jumlah yang banyak akibat rendahya hara makro yang terkandung di dalamnya, kurang

ekonomis dalam transportasi dan kesediaan hara lambat.


E. CABE RAWIT

Lombok rawit dapat ditanam baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, pada

musim kemarau maupun musim pemnghujan. Tanah yang cocok untuk tanaman ini dalah

tanah yang subur gembur cukup mengandung humus dan tersedianya saluran pembuangan air

yang baik. (Sugeng, 1981:92).

Dalam situs www.wikipedia.com, cabe rawit adalah tumbuhan anggota genus capsicum.

Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara

Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan Cili Padi.

Klasifikasi ilmiah:

Kerajaan : plantae

Ordo : solonales

Famili : solanaseae

Genus : capsicum

Spesies : frustescens

F. PENGARUH PUPUK ORGANIK TERHADAP TANAMAN

Dalam blog jabber.rob.co.id, dituliskan pengalaman Pak Slamet Rejosari, Garung,

Wonosobo, bahwa pemakaian pupuk kandang sapi bagus untuk tanaman sayuran. Tetapi tidak

bagus untuk tanaman cabai. Hal tersebut dapat terjadi karena pupuk kandang sapi

berkandungan nitrogen yang jauh lebih banyak dari unsur kalium yang pada fungsinya adalah

berbentuk pati sehingga tanaman cabai pohonnya terlihat subur tetapi buah cabai kepes

(daging tipis).
Sehingga pemakaian pupuk kandang sapi dapat diganti dengan pupuk kandang yang

berasal dari pupuk kandang kambing, karena kandungan nitrogen dan kalium hampir

seimbang.

Menurut Ir. Mulyani Sutejo dalam buku berjudul Pupuk dan Cara Pemupukan,

komposisi unsur hara macam-macam pupuk kandang sebagai berikut:

Jenis Pupuk Wujud Bahan N P2O5 K2O

(%) (%) (%) (%)


Pupuk Sapi Padat 70 0,40 0,20 0,10
Cair 30 1,00 0,20 1,35
TOTAL - 0,60 0,15 0,45
Pupuk Kambing Padat 67 0,75 0,50 0,45
Cair 33 0,35 0,05 2,10
TOTAL - 0,95 0,35 1,00
Pupuk Ayam TOTAL - 1,00 0,80 0,40
(Sutejo, 2002:99)

Dari tabel tersebut dapat dilihat kandungan atau komposisi unsur hara dari pupuk sapi,

pupuk kambing dan pupuk ayam. Komposisi unsur hara dari pupuk-pupuk tersebut

mempunyai pengaruh terhadap tanaman sebagai berikut:

1. Pupuk sapi mempunyai kandungan nitrogen sebanyak 0,60%, phospor 0,15%, dan kalium

0,45%. Kandungan terbanyak yang dimiliki pupuk sapi adalah unsur nitrogen. Pengaruh

pupuk sapi terhadap tanaman adalah merangsang pertumbuhan batang dan daun serta

meningkatkan jumlah anakan. Sehingga pupuk sapi cocok untuk tanaman sayuran.

2. Pupuk kambing berkandungan nitrogen 0,95%, phospor 0,35% dan kalium 1,00%.

Kandungan nitrogen dan kalium hampir seimbang. Sehingga pupuk kambing bagus bagi

tanaman yang berbuah. Karena pupuk kambing mempunyai pengaruh pada tanaman untuk

merangsang pertumbuhan vegetatif, merangsang pertumbuhan akar, membuat tanaman lebih

tahan terhadap hama dan memperbaiki kualitas buah.

3. Pupuk ayam berkandungan nitrogen 1,00%, phospor 0,80% dan kalium 0,40%. Kandungan

nitrogen lebih banyak dari phospor dan kalium, tetapi kalium yang dikandungnya juga
mendekati keseimbangan dengan nitrogen. Sehingga pupuk ayam bagus bagi sayuran atau

tanaman berbunga. Karena berpengaruh untuk merangsang pertumbuhan vegetatif dan

memacu terbentuknya bunga.

METODOLOGI

A. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM

Waktu : 9 Juni sampai 2 Juli 2010

Tempat : Rumah Kompos, Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

B. ALAT DAN BAHAN

Alat :
1) Cangkul
2) Sekop
3) Ayakan
4) Penggaris
5) Pena/pensil

Bahan :
1) Tanah
2) Pupuk Kompos 8 kg
3) Pupuk Cair
4) Benih Cabai Rawit
5) 4 Polyback
6)

C. LANGKAH KERJA

a) Bahan disiapkan dan dipisahkan sesuai kelompoknya.

b) Bahan dicampur dengan perbandingan pupuk, tanah dan pasir adalah 1:2:1.

c) Bahan yang telah tercampur rata, dimasukan ke polibek dan benih dibenamkan di dalamnya.

d) Lakukan penyiraman setiap 1 hari sekali setiap sore.

e) Amati setiap perkembangan benih cabe rawit setiap 1 hari sekali.

f) Catat tinggi batang, jumlah bunga dan jumlah buah


HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PROSES PRAKTIKUM

Pelaksanaan praktikum dimulai tanggal 9 Juni 2010 di Rumah Kompos Fakultas

Pertanian Universitas Tanjungpura.

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian diantaranya adalah:

1. Pengaduk

Pengaduk yang digunakan berupa kering bukan sekop, karena kondisi tanah yang berair

yang disebabkan hujan.

2. Ember

Ember digunakan sebagai tempat pencampuran media tanam.

3. Polibek

Polibek yang digunakan berjumlah 4 buah. Jumlah ini dibagi 4 perlakuan yang tiap

perlakuannya dibagi menjadi 1 polibek.

4. Pupuk organik

Pupuk organik yang digunakan antara lain kompos dan upuk cair.

5. Tanah

Kondisi tanah saat pelaksanaan praktikum adalah basah.

6. Benih cabe rawit

Benih cabe rawit yang digunakan adalah benih cabe rawit yang telah siap tanam.

Masing-masing media tanam diberikan 2 benih cabe rawit. Hal ini dilakukan untuk

mengantisipasi jika ada salah satu benih cabe rawit yang tidak tumbuh.

B. HASIL PENELITIAN

Penelitian yang berjudul Pengaruh Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Tanaman

Cabe Rawit dilaksanakan pada Jumat, 9 Juni 2010 sampai Jumat, 2 Juli 2010 di SMA
Pangudi Luhur St. Vincemtius Giriwoyo. Penelitian dilakukan pada 3 kelompok pupuk

organik yaitu kelompok pupuk sapi, kelompok pupuk kambing dan kelompok pupuk ayam.

Ketiga kelompok pupuk organik tersebut mendapat perlakuan yang sama dan dilakukan 8 kali

pengamatan.

1. Kelompok Pupuk Sapi

Kelompok pupuk sapi terdiri dari 7 polibek. Setiap polibek ditanamai 2 benih cabe

rawit. Pengamatan pertama dan kedua benih cabe rawit belum tumbuh. Pengamatan ketiga,

benih cabe rawit telah berumur 7 hari setelah penanaman dan benih cabe telah tumbuh.

Dilihat dari sisi panjang batang benih, polibek a=benih cabe belum tumbuh; polibek b1=2cm

dan b2=2,5cm; polibek c1=1,2cm dan c2=0,9cm; polibek d1=1,3cm dan d2=mati; polibek

e1=1,5cm dan e2=mati; polibek f1=1,5cm dan f2=1cm; polibek g1=1,7cm dan g2=mati.

Dilihat dari sisi jumlah daun, polibek a=0; polibek b1=2 dan b2=2; polibek c1=2 dan c2=2;

polibek d1=2 dan d2=mati; polibek e1=2 dan e2=mati; polibek f1=2 dan f2=2; polibek g1=2

dan g2=mati. Pengamatan keempat, dilihat dari sisi panjang batang benih, polibek a1=1cm

dan a2=mati; polibek b1=3cm dan b2=3,5cm; polibek c1=2cm dan c2=mati; polibek

d1=2,2cm; polibek e1=2,5cm; polibek f1=2,2cm dan f2=2cm; polibek g1=2,3cm. Dilihat dari

sisi jumlah daun, polibek a1=2 sdan a2=mati; polibek b1=2 dan b2=2; polibek c1=2 dan

c2=mati; polibek d1=2; polibek e1=2; polibek f1=2 dan f2=2; polibek g1=2. Pengamatan

kelima, dilihat dari sisi panjang batang benih, polibek a1=1cm dan a2=mati; polibek b1=3cm

dan b2=3,5cm; polibek c1=2cm; polibek d1=2,2cm; polibek e1=2,5cm; polibek f1=2,5cm

dan f2=2cm; polibek g1=2,3cm. Dilihat dari sisi jumlah daun, polibek a1=2; polibek b1=4

dan b2=4; polibek c1=4; polibek d1=4; polibek e1=4; polibek f1=4 dan f2=3; polibek g1=3.

Pengamatan keenam, dilihat dari sisi panjang batang benih, polibek a1=2cm; polibek

b1=4,1cm dan b2=4,5cm; polibek c1=3cm; polibek d1=3,2cm; polibek e1=3,5cm; polibek

f1=3,4cm dan f2=2,6cm; polibek g1=3cm. Dilihat dari sisi jumlah daun, polibek a1=2;
polibek b1=4 dan b2=4; polibek c1=4; polibek d1=4; polibek e1=4; polibek f1=4 dan f2=4 ;

polibek g1=4. Pengamatan ketujuh, dilihat dari sisi panjang batang benih, polibek a1=2,5cm;

polibek b1=4,5cm dan b2=5cm; polibek c1=3,7cm; polibek d1=4cm; polibek e1=4cm;

polibek f1=4cm dan f2=3cm; polibek g1=3,5cm. Dilihat dari sisi jumlah daun, polibek a1=3;

polibek b1=5 dan b2=5; polibek c1=5; polibek d1=5; polibek e1=4; polibek f1=5 dan f2=5;

polibek g1=5. Pengamatan kedelapan, dilihat dari sisi panjang batang benih, polibek a1=3cm;

polibek b1=5,5cm dan b2=6cm; polibek c1=5cm; polibek d1=5cm; polibek e1=4,5cm;

polibek f1=4,5cm dan f2=4cm; polibek g1=4cm. Dilihat dari sisi jumlah daun, polibek a1=4;

polibek b1=6 dan b2=6; polibek c1=6; polibek d1=6; polibek e1=4; polibek f1=6 dan f2=6;

polibek g1=5. Selama pengamatan yang dilakukan benih cabe rawit belum memiliki cabang.

Tabel 1

Tabel pengamatan pengaruh pupuk sapi terhadap pertumbuhan tanaman cabe rawit.

Tinggi Batang (cm) Jumlah Bunga Jumlah Buah


Hari, tanggal
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Jumat, 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11-6-2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Hari, Panjang Batang (cm) Jumlah Cabang Jumlah Daun


tanggal a b c d E f g a b c d e f g a b c d e f g
Senin, 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14-6-2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 2 1, 1, 1, 1, 1, 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2
Kamis, 2 3 5 5 7
17-6-2010 0 2, 0, - - 1 - 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 - - 2 -
5 9
1 3 2 2, 2, 2, 2, 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2
Minggu, 2 5 2 3
20-6-2010 - 3, X - - 2 - 0 0 0 0 0 0 0 - 2 X - - 2 -
5
1, 3 2 2, 2, 2, 2, 0 0 0 0 0 0 0 2 4 4 4 4 4 3
Rabu, 4 2 5 5 3
23-6-2010 - 3, X - - 2 - 0 0 0 0 0 0 0 - 4 X - - 3 -
5
2 4, 3 3, 3, 3, 3 0 0 0 0 0 0 0 2 4 4 4 4 4 4
Sabtu, 1 2 5 4
26-6-2010 - 4, X - - 2, - 0 0 0 0 0 0 0 - 4 X - - 4 -
5 6
2, 4, 3, 4 4 4 3, 0 0 0 0 0 0 0 3 5 5 5 4 5 4
Selasa,
5 5 7 5
29-6-2010
- 5 X - - 3 - 0 0 0 0 0 0 0 - 5 X - - 5 -
3 5, 5 5 4, 4, 4 0 0 0 0 0 0 0 4 6 6 6 4 6 5
Jumat,
5 5 5
2-7-2010
- 6 X - - 4 - 0 0 0 0 0 0 0 - 6 X - - 6 -
0 = belum tumbuh X = tumbuh - mati - = mati

2. Kelompok Pupuk Kambing

Kelompok pupuk kambing terdiri dari 7 polibek. Setiap polibek ditanamai 2 benih cabe

rawit. Pengamatan pertama dan kedua benih cabe rawit belum tumbuh. Pengamatan ketiga,

benih cabe rawit telah berumur 7 hari setelah penanaman dan benih cabe telah tumbuh.

Dilihat dari sisi panjang batang benih, polibek a1=0,4cm sdan a2=0,5cm; polibek b1=0,5cm

dan b2=mati; polibek c1=1,cm dan c2=mati; polibek d1=0cm dan d2=mati; polibek e1=1cm

dan e2=0,8cm; polibek f1=0,4cm dan f2=0,5cm; polibek g1=0,3cm dan g2=0cm. Dilihat dari

sisi jumlah daun, polibek a1=0 dan a2=0; polibek b1=0 dan b2=mati; polibek c1=2 dan

c2=mati; polibek d1=0 dan d2=mati; polibek e1=2 dan e2=2; polibek f1=0 dan f2=2; polibek

g1=0 dan g2=0. Pengamatan keempat, dilihat dari sisi panjang batang benih, polibek

a1=2,1cm dan a2=1,7cm; polibek b1=1,6cm; polibek c1=1,8cm; polibek d1=1,5cm; polibek

e1=2cm dan e2=1,6cm; polibek f1=1,6cm dan f2=1,7cm; polibek g1=1,3cm dan g2=1cm.

Tabel 2

Tabel pengamatan pengaruh pupuk kambing terhadap pertumbuhan tanaman cabe rawit.

Hari, Panjang Batang (cm) Jumlah Cabang Jumlah Daun


tanggal a b c d e f g a b c d e f g a b c d e f g
Jumat, 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11-6-2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Senin, 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14-6-2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0, 0, 1 0 1 0, 0, 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0
Kamis, 4 5 4 3
17-6-2010 0, - - - 0, 0, 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - - - 2 2 -
5 8 5
2, 1, 1, 1, 2 1, 1, 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2
Minggu, 1 6 8 5 6 3
20-6-2010 1, - - - 1, 1, 1 0 0 0 0 0 0 0 2 - - - 2 2 2
7 6 7
2, 1, 1, 1, 2, 2 1, 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 2 3 3 2
Rabu, 1 7 8 6 3 4
23-6-2010 1, - - - 2 1, 1, 0 0 0 0 0 0 0 3 - - - 3 3 2
7 9 2
Sabtu, 3 2 2, 2, 3 2, 1, 0 0 0 0 0 0 0 4 3 4 4 4 4 3
5 1 5 7
26-6-2010 2, - - - 2, 2, 2 0 0 0 0 0 0 0 4 - - - 4 3 3
1 5 7
3, 2, 2, 2, 3, 3 2, 0 0 0 0 0 0 0 4 3 4 4 4 4 4
Selasa, 1 1 6 3 2 1
29-6-2010 2, - - - 2, 3 2, 0 0 0 0 0 0 0 4 - - - 4 4 4
5 7 2
3, 2, 3, 2, 3, 3, 2, 0 0 0 0 0 0 0 4 4 5 4 5 5 4
Jumat, 3 5 3 5 5 1 5
2-7-2010 3 - - - 3 3, 2, 0 0 0 0 0 0 0 5 - - - 5 4 4
5 5
0 = belum tumbuh X = tumbuh - mati - = mati

3. Kelompok Pupuk Ayam

Kelompok pupuk ayam terdiri dari 7 polibek. Setiap polibek ditanamai 2 benih cabe

rawit. Pengamatan pertama dan kedua benih cabe rawit belum tumbuh. Pengamatan ketiga,

benih cabe rawit telah berumur 7 hari setelah penanaman dan benih cabe telah tumbuh.

Dilihat dari sisi panjang batang benih, polibek a1=0,3cm dan a2=0,4cm; polibek

b1=1,5cm dan b2=1,8cm; polibek c1=1,5cm dan c2=1,2cm; polibek d1=1cm dan d2=mati;

polibek e1=0cm dan e2=mati; polibek f1= 0,5cm dan f2=1cm; polibek g1=1,2cm dan

g2=1,2cm. Dilihat dari sisi jumlah daun, polibek a1=0 dan a2=0, polibek b1=2 dan b2=2;

polibek c1=2 dan c2=1; polibek d1=2 dan d2=mati; polibek e1=0 dan e2=mati; polibek f1=2

dan f2=2; polibek g1=2 dan g2=2. Pengamatan keempat, dilihat dari sisi panjang batang

benih, polibek a1=1,3cm dan a2=mati; polibek b1=1,7cm dan b2=2cm; polibek c1=2cm dan

c2=1,3cm; polibek d1=1,5cm; polibek e1=0,7cm; polibek f1=1,2cm dan f2=1,4cm; polibek

g1=1,5cm dan g2=1,6cm. Dilihat dari sisi jumlah daun, polibek a1=2 dan a2=mati, polibek

b1=2 dan b2=2; polibek c1=2 dan c2=1; polibek d1=2; polibek e1=2; polibek f1=2 dan f2=2;

polibek g1=2 dan g2=2. Pengamatan kelima, dilihat dari sisi panjang batang benih, polibek

a1=1,3cm; polibek b1=2cm dan b2=2cm; polibek c1=2cm dan c2=1,3cm; polibek d1=1,5cm;

polibek e1=1cm; polibek f1=1,3cm dan f2=1,5cm; polibek g1=1,6cm dan g2=1,6cm. Dilihat

dari sisi jumlah daun, polibek a1=2; polibek b1=2 dan b2=3; polibek c1=4 dan c2=2; polibek

d1=3; polibek e1=2; polibek f1=2 dan f2=2; polibek g1=2 dan g2=4. Pengamatan keenam,

dilihat dari sisi panjang batang benih, polibek a1=1,7cm; polibek b1=2,3cm dan b2=2,5cm;
polibek c1=2,1cm dan c2=1,5cm; polibek d1=2cm; polibek e1=1,5cm; polibek f1=1,6cm dan

f2=1,7cm; polibek g1=2cm dan g2=2,4cm. Dilihat dari sisi jumlah daun, polibek a1=2;

polibek b1=4 dan b2=4; polibek c1=4 dan c2=2; polibek d1=3; polibek e1=2; polibek f1=2

dan f2=2; polibek g1=4 dan g2=4. Pengamatan ketujuh, dilihat dari sisi panjang batang benih,

polibek a1=2cm; polibek b1=3cm dan b2=3,2cm; polibek c1=2,7cm dan c2=1,7cm; polibek

d1=2,1cm; polibek e1=1,8cm; polibek f1=1,7cm dan f2=2cm; polibek g1=2,1cm dan

g2=2,6cm. Dilihat dari sisi jumlah daun, polibek a1=3; polibek b1=4 dan b2=4; polibek c1=4

dan c2=3; polibek d1=4; polibek e1=3; polibek f1=3 dan f2=3; polibek g1=5 dan g2=5.

Pengamatan kedelapan, dilihat dari sisi panjang batang benih, polibek a1=2,5cm; polibek

b1=3,5cm dan b2=3,5cm; polibek c1=3cm dan c2=2cm; polibek d1=2,5cm; polibek e1=2cm;

polibek f1=2cm dan f2=2,1cm; polibek g1=3cm dan g2=3,5cm. Dilihat dari sisi jumlah daun,

polibek a1=4; polibek b1=5 dan b2=6; polibek c1=6 dan c2=3; polibek d1=4; polibek e1=3;

polibek f1=4 dan f2=4; polibek g1=6 dan g2=6. Selama pengamatan yang dilakukan benih

cabe rawit belum memiliki cabang.

Tabel 3

Tabel pengamatan pengaruh pupuk ayam terhadap pertumbuhan tanaman cabe rawit.

Hari, Panjang Batang (cm) Jumlah Cabang Jumlah Daun


tanggal a b c d E f g a b c d e f g a b c d e f g
Jumat, 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11-6-2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Senin, 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14-6-2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0, 1, 1, 1 0 0, 1, 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 0 2 2
Kamis, 3 5 5 5 2
17-6-2010 0, 1, 1, - - 1 1, 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 - - 2 2
4 8 2 2
1, 1, 2 1, 0, 1, 1, 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2
Minggu, 3 7 5 7 2 5
20-6-2010 X 2 1, - - 1, 1, 0 0 0 0 0 0 0 X 2 1 - - 2 2
3 4 6
1, 2 2 1, 1 1, 1, 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 3 2 2 2
Rabu, 3 5 3 6
23-6-2010 - 2 1, - - 1, 1, 0 0 0 0 0 0 0 - 3 2 - - 2 4
3 5 6
Sabtu, 1, 2, 2, 2 1, 1, 2 0 0 0 0 0 0 0 2 4 4 3 2 2 4
26-6-2010 7 3 1 5 6
- 2, 1, - - 1, 2, 0 0 0 0 0 0 0 - 4 2 - - 2 4
5 5 7 4

Hari, Panjang Batang (cm) Jumlah Cabang Jumlah Daun


tanggal a b c d E f g a b c d e f g a b c d e f g
2 3 2, 2, 1, 1, 2, 0 0 0 0 0 0 0 3 4 4 3 3 5
Selasa, 7 1 8 7 1 4
29-6-2010 - 3, 1, - - 2 2, 0 0 0 0 0 0 0 - 4 3 - - 3 5
2 7 6
2, 3, 3 2, 2 2 3 0 0 0 0 0 0 0 4 5 6 4 3 4 6
Jumat, 5 5 5
2-7-2010 - 3, 2 - - 2, 3, 0 0 0 0 0 0 0 - 6 3 - - 4 6
5 1 5
0 = belum tumbuh X = tumbuh mati - =mati

C. ANALISIS DATA

1. Kelompok Pupuk Sapi

Dari hasil penelitian pada benih cabe rawit yang dilakukan dari 10 Juni 2 Juli 2010,

rata-rata panjang batang benih cabe rawit adalah polibek a=0,13cm; polibek b=0,25cm;

polibek c=0,22cm; polibek d=0,22cm; polibek e=0,196cm; polibek f=0,19cm; polibek

g=0,17cm. Rata-rata total panjang batang cabe rawit adalah 0,196cm. Panjang batang benih

cabe rawit tumbuh 0,196cm/hari. Rata-rata jumlah daun, polibek a=0,17; polibek b=0,26;

polibek c=0,26; polibek d=0,26; polibek e=0,17; polibek f=0,26; polibek g=0,22. Rata-rata

total jumlah daun cabe rawit adalah 0,23. Jumlah daun benih cabe rawit tumbuh 0,23/hari.

Rata-rata jumlah cabang adalah 0, karena selama pengamatan benih cabe rawit belum

mempunyai cabang.

Pengaruh pupuk sapi terhadap pertumbuhan tanaman cabe rawit adalah meningkatkan

pertumbuhan jumlah daun karena perbandingan antara panjang batang dengan jumlah daun

adalah 0,197 : 0,23.

2. Kelompok pupuk kambing

Dari hasil penelitian pada benih cabe rawit yang dilakukan dari 10 Juni 2 Juli 2010,

rata-rata panjang batang benih cabe rawit adalah polibek a=0,14cm; polibek b=0,11cm;
polibek c=0,14cm; polibek d=0,11cm; polibek e=0,28cm; polibek f=0,29cm; polibek

g=0,11cm. Rata-rata total panjang batang cabe rawit adalah 0,17cm. Panjang batang benih

cabe rawit tumbuh 0,17cm/hari. Rata-rata jumlah daun, polibek a=0,196; polibek b=0,17;

polibek c=0,22; polibek d=0,17; polibek e=0,22; polibek f=0,196; polibek g=0,17. Rata-rata

total jumlah daun cabe rawit adalah 0,19. Jumlah daun benih cabe rawit tumbuh 0,19/hari.

Rata-rata jumlah cabang adalah 0, karena selama pengamatan benih cabe rawit belum

mempunyai cabang.

Pengaruh pupuk kambing terhadap pertumbuhan tanaman cabe rawit adalah

meningkatkan pertumbuhan jumlah daun karena perbandingan antara panjang batang dengan

jumlah daun adalah 0,17 : 0,19.

3. Kelompok pupuk ayam

Dari hasil penelitian pada benih cabe rawit yang dilakukan dari 10 Juni 2 Juli 2010,

rata-rata panjang batang benih cabe rawit adalah polibek a=0,11cm; polibek b=0,15cm;

polibek c=0,11cm; polibek d=0,11cm; polibek e=0,09cm; polibek f=0,09cm; polibek

g=0,14cm. Rata-rata total panjang batang cabe rawit adalah 0,12cm. Panjang batang benih

cabe rawit tumbuh 0,12cm/hari. Rata-rata jumlah daun, polibek a=0,17; polibek b=0,24;

polibek c=0,196; polibek d=0,17; polibek e=0,13; polibek f=0,17; polibek g=0,26. Rata-rata

total jumlah daun cabe rawit adalah 0,19. Jumlah daun benih cabe rawit tumbuh 0,19/hari.

Rata-rata jumlah cabang adalah 0, karena selama pengamatan benih cabe rawit belum

mempunyai cabang.

Pengaruh pupuk ayam terhadap pertumbuhan tanaman cabe rawit adalah meningkatkan

pertumbuhan jumlah daun karena perbandingan antara panjang batang dengan jumlah daun

adalah 0,12 : 0,19.

Dari analisis data masing-masing kelompok pupuk organik didapat perbandingan

antara kelompok pupuk sapi, pupuk kambing dan pupuk ayam. Perbandingan panjang batang
yaitu 0,197 : 0,17 : 0,12 dan perbandingan jumlah daun yaitu 0,23 : 0,19 : 0,19. Dari kedua

perbandingan, pupuk sapilah yang berpengaruh lebih besar terhadap pertumbuhan tanaman

cabe rawit dibandingkan pupuk kambing dan pupuk ayam. Sedangkan pupuk kambing dan

pupuk ayam memiliki pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan jumlah daun.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik

kesimpulan bahwa pupuk sapi baik bagi pertumbuhan tanaman cabe rawit dibanding pupuk

kambing dan pupuk ayam.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, penulis memberi saran:

1. Kepada petani, khususnya petani cabe rawit sebaiknya menggunakan pupuk sapi

untuk mempercepat pertumbuhan tanaman cabe rawit.

2. Sebaiknya pupuk kandang yang digunakan sebagai campuran media tanam dalam

keadaan kering dan halus (telah disaring) begitu pula tanah dan pasir. Supaya dalam

pencampurannya dapat merata.


DAFTAR PUSTAKA

Sugeng. 1981. Bercocok Tanam Sayuran . Semarang : Aneka Ilmu.

Sutejo. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan . Jakarta : Rineka Cipta.

jabber.rab.co.id. 2009.

jabritanah.wordpress.com. 2009. Pupuk Organik.

rioardi.wordpress.com. 2010. Jenis-jenis Pupuk.

www.nasih.staff.ugm.ac.id. 2006. Pengertian Pupuk.

www.sofwat88ugm.dadigsdug.com. 2009. Peran NPK.

www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai