Public Speaking
Public Speaking
Public Speaking
Apapun posisi dan kedudukan Anda dalam sebuah organisasi, Anda perlu menyampaikan ide,
gagasan dan pembicaraan di depan umum.
Inilah 5 fondasi dasar untuk merencanakan dan menampilkan public speaking yang sukses.
Hindari rasa gugup dengan menguasai topik yang akan Anda bicarakan. Oleh karena itu,
pelajari dengan baik apa yang akan Anda sampaikan. Tidak ada yang lebih menakutan
daripada berbicara tentang sesuatu yang tidak Anda kuasai.
Kenali pula urutan dari pesan yang akan Anda sampaikan. Dengan menguasai urutan, Anda
terbantu untuk menyampaikan materi secara runtut dan mudah dipahami.
Jika Anda seorang peneliti menyampaikan presentasi hasil penelitian di depan para
profesional di bidang tersebut, maka Anda bisa menggunakan istilah teknis yang rumit.
Misal Anda harus menyampaikan topik tersebut di hadapan anak sekolah? Tentu Anda pun
harus menggunakan pendekatan yang berbeda.
Perhatikan juga lokasi dan tempat di mana Anda akan tampil. Apakah ruangan yang dipakai
cukup. Jika Anda akan menampilkan presentasi PowerPoint perhatikan apakah layar
proyektor tersedia? Bagaimana dengan sound system? Apakah bekerja dengan sempurna?
Semakin matang persiapan Anda, maka semakin mulus jalan Anda menyampaikan public
speaking yang memukau.
3. Never Apologize
Jangan meminta maaf.
Selama sesi public speaking, ada banyak hal yang terlewati oleh audiens Anda.
Oleh karena itu, jika Anda melewati beberapa bagian dari pidato Anda atau Anda lupa akan
sesuatu, jangan khawatir. Kemungkinan besar audiens tidak menyadarinya. Anda bisa terus
melanjutkan bagian berikutnya tanpa harus khawatir berlebihan.
Pandu audiens Anda menguasai bagian penting dari presentasi, bukan bagian-bagian yang
kecil.
Jadi jangan pernah meminta maaf karena Anda lupa atau melewati hal-hal kecil. Mereka tidak
menyadarinya. Mereka juga ingin Anda tampil dengan maksimal.
Karena itu, selalu berpikiran positif dalam public speaking dan fokus pada hal-hal penting,
bukan hal-hal kecil yang sepele.
Bayangkan diri Anda memberikan pidato dan presentasi yang meyakinkan, menyampaikan
poin-poin penting dengan gesture dan body language yang meyakinkan.
Jangan lupa bayangkan juga audiens Anda akan bertepuk tangan dengan penampilan Anda
yang memukau.
Visualisasi positif seperti ini akan membuat Anda rileks dan nyaman sehingga akhirnya
mampu memberikan pidato dan public speaking yang menarik.
Ketika sesuatu terjadi, misalnya ada gangguan pada presentasi Anda, atau Anda lupa sesuatu,
suara Anda bisa jadi mulai berubah dan terdengar bergetar tidak meyakinkan karena gugup.
Anda memberikan pidato, ceramah, atau presentasi untuk alasan yang penting. Ingat alasan
itu dan fokus pada apa yang paling penting yakni pesan Anda.
Temukan semangat untuk menghibur, mendidik, memberi inspirasi dan memotivasi audiens.
Dengan cara ini Anda akan menemukan tujuan dan maksud mengapa Anda tampil di depan
umum.
Jangan lupa juga untuk selalu belajar dan melatih keterampilan Anda memberikan presentasi
dan public speaking yang memukau.
http://www.presentasi.net/public-speaking-toastmasters-international-indonesia/
Public Speaking adalah komunikasi lisan berupa pidato, ceramah, presentasi, dan jenis berbicara di
depan umum (orang banyak) lainnya.
Public Speaking juga diartikan sebagai "pembicaraan publik" yang maksudnya berbicara di depan
orang banyak juga.
Banyak orang takut Public Speaking dengan ragam alasan: suka merasa gugup, grogi, merasa tidak
bisa, tidak biasa, takut salah ucap, takut "nge-blank", dan sebagainya yang masuk kategori "demam
panggung".
Berikut ini Teknik Dasar Public Speaking untuk Pemula, meliputi hal-hal terpenting seputar Public
Speaking.
Caranya, antara lain, tiup lilin yang menyala dalam jarak 1 meter, berulang-ulang, minimal 10x; tarik
nafas sedalam mungkin (lewat hidung), lalu keluarkan lewat mulut pelan-pelan sambil berdesis
"zzz.... zzzz... zzzzz...".
Gunakan suara asli (natural), jangan meniru suara orang lain atau dibuat-buat. "Merdukan" dengan
"suara perut" (diafragma). Ini bisa dilatih.
Siapa yang tidak melakukan persiapan, dia sedang mempersiapkan kegagalan. Who doesn't prepare
he prepares fail. Maka, bersiaplah dengan mendalami materi, tema, topik, busana, kondisi fisik (biar
fit), dan latihan! Practise makes perfect, doesn't it?
Takut lupa materi? Takut nge-blank saat tampil di podium? Ini dia pilihan menguasaan materi:
menggunakan.membawa catatan sebagai contekan (using notes), menggunakan alat bantu visual
seperti infocus (using visual aids as notes), membaca naskah lengkap (reading complete text), dan
menghafalnya (memorize). Dua terakhir tidak disarankan untuk digunakan.
http://www.romelteamedia.com/2014/08/7-teknik-dasar-public-speaking.html
1. Public speaking atau kemampuan presentasi anda dihadapan orang lain akan memberikan
beberapa dampak positif, antara lain :
3. Meningkatkan efektif pelatihan yang akan anda buat. materi presentasi akan dengan
mudah dimengerti oleh audiens anda, sehingga akan lebih mudah mereka jalankan
2. Siapa saja yang membutuhan ilmu presentasi atau public speaking ini ?
Para Menejer, Sales, Pemimpin Perusahan, Perusahan dan staf yang memberikan presentasi
kepada klien
Ada beberapa kriteria yang harus anda lihat dan perhatikan sebelum menggunakan jasa
pembicara yang akan mengajar Public Speaking :
1. Latar belakang pembicara. Apakah sang pembicara memiliki pengalaman dalam dunia
presentasi atau ilmu public speaking yang dia ajarkan didasari latar belakang
pembicara sebagai host atau presenter TV
2. Materi yang di ajarkan. Perhatikan materi yang diajarkan, apakah sesuai dengan
kebutuhan anda
3. Metode pelatihan yang dilakukan. Cek metode pelatihan yang dilakukan, apakah ada
metode untuk memaksimalkan latihan dalam pelatihan tersebut, berapa banyak latihan
yang dilakukan
4. Cara membawakan seminar. Cara membawakan seminar adalah sebuah poin penting,
tidak saja hanya isi presentasi yang penting akan tetapi cara membawakannya juga
merupakan titik penting. presentasi yang hidup membuat suasana pelatihan akan
menarik dan enak untuk dinikmati audiens
1. Cara mengatasi rasa takut dalam presentasi. Harus diberikan tips dan cara untuk
mengatasi kegugupan, ketakutan dan ketidak percayaan diri dalam presentasi.
2. Cara menyusun isi presentasi. Termasuk teknik pembukaan, membuat isi presentasi
dan teknik penutupan yang berkesan.
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikator yang baik yaitu apabila ia berkomunikasi sesuai dengan motivasi dari dalam
dirinya. Yakni motivasi untuk memberikan pengetahuan baru bagi pendengarnya. Artinya,
motivasi akan menjadi lebih penting dibandingkan umur, jabatan, status keuangan, ras,
agama, pendidikan, jenis kelamin, dan berbagi unsur lainnya saat berkomunikasi. Namun,
permasalahannya yaitu tidak semua orang mampu berbicara dengan baik dan benar di depan
banyak orang. Hal tersebut sesuai dengan pengalaman saya dan sebagian teman saya, bahwa
untuk berbicara di depan banyak orang terdapat beberapa halangan yang terkadang tidak bisa
diidentifikasikan alasannya. Oleh karena itu, saya tertarik untuk membahas masalah ini
sebagai bahan penulisan laporan kali ini.
Setiap orang pasti merasa tidak percaya diri (grogi) untuk berbicara di depan umum.
Akibatnya, muncullah suatu persepsi bahwa untuk menjadi seorang public speaking haruslah
memiliki kemampuan mendasar yang dinamakan softskill. Akan tetapi, masih banyak
pulapublic speaking ternama yang berkata bahwa dirinya selalu mengalami grogi sesaat
sebelum berbicara di depan para calon pendengarnya. Artinya, keterbatasan softskill bukanlah
alasan bagi seseorang untuk tidak mampu terampil berbiacara di depan orang banyak.
Ketidakpercayaan diri itu dipengaruhi oleh sejauh mana seseorang mempersiapkan dirinya
untuk tampil di depan publik, baik dari segi topik pembicaraan, fisik, maupun mental.
Permasalahan lain yang saya alami yaitu kurangnya penguasaan materi yang akan
disampaikan. Seorang pembicara selalu berharap mendapatkan banyak dukungan terhadap
pendapat dan materi yang akan ia sampaikan. Akan tetapi, sebagian besar orang cenderung
merasa rendah diri terhadap permasalahan ini. Khususnya ketika ia membandingkan dirinya
dengan tingkat status, nilai, penampilan, penghasilan, atau kecerdasan dari calon pendengar
yang akan dihadapinya. Secara langsung hal ini akan menyebabkan depresi. Maka dari itu,
dibutuhkanlah sebuah kekuatan dari dalam diri individu untuk selalu berpikir positif. Potensi-
potensi yang ada pada diri mereka hanya butuh ditampilkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Banyak tokoh yang terkenal dan menorehkan sejarah dunia, bukan karena kekayaan atau
jabatannya, melainkan karena kemampuan mereka dalam hal menginspirasi jutaan orang.
Kemampuan inilah yang dinamakan dengan public speaking. Mengikuti perkembangan
zaman, kemampuan ini mungkin tidak dapat membuat kita melakukan hal yang sama seperti
tokoh-tokoh terdahulu. Akan tetapi, hampir dipastikan kemampuan ini mampu membawa kita
memperoleh kesuksesan di berbagai bidang.
Tujuan public speaking tidak terlepas dari tujuan komunikasi, yaitu menyampaikan pesan
atau ide kepada publik dengan metode yang sesuai sehingga publik bisa memahami pesan
atau ide, dan kemudian memperoleh manfaat dari pesan tersebut. Sehubungan dengan ini
seorang public speaker pun dituntut untuk mampu memilih metode yang tepat untuk
menyampaikan pesannya.
Metode public speaking[1] yang dimaksud dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
2. Manuscript speech, artinya seseorang dapat melihat naskah saat menyampaikan gagasannya.
Dalam hal ini saya sertakan contoh naskah yang dapat dibaca oleh seorang perwakilan
mahasisawa dalam penerimaan dan perpisahan mahasiswa KKP. (Lampiran 1 dan Lampiran
2)
Selain itu, untuk menjadi seorang public speaker yang baik harus mempuyai kepercayaan diri
yang tinggi, persiapan yang optimal, penguasaan kata-kata yang baik, kontak mata dan gerak
tubuh yang baik, dan kemampuan mengendalikan audiens.
Orang yang rendah diri atau depresif ialah mereka yang tidak pernah mencoba menunjukkan
potensi yang ia miliki. Akibatnya, rasa percaya diri tetap terkalahkan oleh rasa takut dan rasa
gugup yang selalu membayangi pikirannya sebelum bertindak. Perlu disadari bahwa
ketakutan itu perlahan-lahan akan hilang apabila kita sering mencoba melakukan hal yang
kita takutkan, lalu membuat kesalahan, dan kemudian dengan cermat mengambil pelajaran
dari setiap pengalaman yang didapatkan. Seperti yang dinyatakan oleh Dale Carnegle, 2006,
bahwa cara tercepat dan terbaik untuk mengalahkan rasa takut adalah dengan melakukan apa
yang kita takutkan.
Sedangkan pendapat lain yang mungkin dapat mempentuk pola berpikir positif [2] dapat
diperhatikan melalui pernyataan berikut:
Penelitian membuktikan bahwa orang yang menyesuaikan antara citra diri [3]dan ideal diri
mereka cenderung secara sosial bersikap tenang, percaya diri, dan cerdik. Sebaliknya orang
yang kurang menyesuaikan diri cenderung menjadi depresi, cemas, gelisah, dan kurang
mampu dalam keterampilan sosial. (Andrew McCarty, Ph. D, 2007).
Hampir 98% orang yang tidak menderita depresi ialah mereka yang berpikir dengan
prasangka positif, (Andrew McCarty, Ph. D, 2007). Maka dari itu, untuk mempertinggi
penghargaan diri kita, kita harus berusaha berpikir positif tentang diri kita. Kita harus percaya
bahwa kita mempunyai pemikiran positif dalam diri kita.
Tabel 1. Persentase Hal yang Ditakuti Oleh 3000 Orang Amerika Berdasarkan Hasil Survei
The Peoples Almanact Book of Lists
2 Ketinggian 510 17
6 Penyakit 270 9
7 Kematian 270 9
8 Terbang 240 8
Melalui tabel tersebut diperoleh data bahwa sebagian besar orang justru lebih takut ketika
akan menghadapi orang banyak. Untuk mengatasinya, kita harus menemukan karakter sejati
diri kita. Karakter sejati ialah kepribadian diri yang telah diarahkan kepada kepribadian yang
diinginkan. Jika telah terbentuk karakter sejati, maka seseorang akan terlepas dari ketakutan
dan rasa gugup. Seorang tokoh, Dale Carnegle, berpendapat bahwa cara tercepat dan terbaik
untuk mengalahkan rasa takut adalah dengan melakukan apa yang kita takutkan.
Selain itu, rasa takut dan gugup dapat diminimalkan dengan melakukan beberapa pendekatan,
yaitu: a) pendekatan rasional, artinya berpikir untuk tidak menjadi seorang penakut dan
menguatkan motivasi[4] komunikasinya saat berbicara, b) pendekatan fisik, yakni dengan
melakukan relaksasi dan mendatangkan rasa sakit sementara yang dimaksudkan untuk
mengalihkan rasa sakit itu sendiri, c) pendekatan mental, yang dapat dilakukan dengan
memvisualisasikan audiens dan berbicara pada diri sendiri untuk meyakinkan diri sebelum
tampil, d) tindakan praktis, yakni dengan membuat persiapan yang optimal dan bertindak
seolah-olah berani saat berbicara.
2.3. Strategi dan persiapan yang baik sebelum berbicara di depan publik
Tugas seorang public speaker adalah menyampaikan ide kepada audiens dan ide tersebut
berpotensi untuk mempengaruhi tindakan audiens. Untuk itu, sangat diperlukan persiapan
yang optimal sebelum melakukan presentasi di depan audiens. Saya merangkum strategi dan
persiapan tersebut dalam lima hal, yaitu:
1. Pengenalan Audiens
Pengenalan audiens dapat membekali kita dalam memilih bahan, menyusun, dan
menyajikannya dengan strategi yang tepat. Hal ini dikarenakan pengetahuan kita tentang
publik akan menjadi konkret.
Untuk mengenali calon audiens, terdapat hal-ha umum dan khusus yang perlu diperhatikan,
antara lain:
1. Hal umum
Jumlah audiens, rentang usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, sosial-politik-
ekonomi, dan adat budaya.
1. Hal khusus
1. Pengorganisasian Materi
Semakin banyak informasi yang dapatkan maka akan semakin baik persiapan materinya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Pengenalan Tempat
Seorang pembicara yang baik akan mengenali terlebih dahulu medan dimana ia akan
berbicara. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Hadir sekurang-kurangnya satu jam sebelum acara dimulai untuk melihat kondisi fisik
secara keseluruhan
Perhatikan syarat kebutuhan anda untuk berbicara, seperti kelengkapan audio visual
1. Penampilan Fisik
Audiens cenderung akan memberikan penilaian ketika mendapat kesan pertama yang
diberikan oleh pembicara. Maka dari itu, banyak hal yang harus diperhatikan secara mendetil,
antara lain:
Keadaan tangan santai dan dapat melakukan gerakan yang seproporsional mungkin
Berbiara efektif merupakan sarana penyampaian ide kepada orang atau khalayak secara lisan
yang mudah dicerna atau dimengerti oleh pendengarnya. Pada dasarnya, berbicara efektif
pada kesempatan apapun terdiri dari tiga unsur poko, yakni pembukaan, isi atau inti
permasalahan, dan penutup.
2.4.1.1. Pembukaan
Misi
2.4.1.3. Penutup
Untuk menjadi pembicara yang menarik dan dapat memberikan pengaruh bagi pendengar,
diperlukan teknik-teknik public speaking,antara lain:
Pembukaan adalah impresi pertam, artinya hal itu dapat mempengaruhi pandangan audiens
terhadap public speaker selama presentasi. Sesingkat apapun waktu untuk melakukan
presentasi, pembukaan tetaplah harus penuh kehangatan. Pembukaan dapat dilakukan dengan
sebuah ilustrasi atau cerita yang sedang marak, tetapi relevan dengan topik pembiaraan. Saat
menyampaikannya, tunjukkan wajah yang bersahabat, ramah, dan dekat.
Gunakan Joke
Humor kemungkinan mengandung resiko. Hal ini dikarenakan oleh sifatnya yang universal,
sedangkan selera tiap individu sanagt personal dan individual. Tetapi, meskipun mengandung
resiko humor yang baik dapat menjadi awal yang efektif untuk mencari perhatian para
pendengar. Bahan-bahan joke sangat luas, karena dapat diambil dari berbagai cerita, kasus
sehari-hari, gambar iklan, pengalaman orang lain, hasil riset, dan sebagainya.
Penyampaian vokal yang baik didapatkan apabila seorang public speaking menguasai tiga hal
berikut:
Pernapasan
Posisi yang baik untuk mengontrol pernapasan adalah berdiri tegak agar memberikan ruang
yang lebih baik kepada paru-paru. Untuk berbicara di depan publik, diperlukan ruang suara
yang solid agar dapat menyampaikan kalimat yang panjang pada volume suara yang benar.
Volume
Keberhasilan dalam berbicara tidak selalu ditentukan oleh kerasnya suara. Volume suara
ketika berbicara di depan publik hanya sedikit lebih keras dari volume berbicara sehari-hari.
Berbicara dengan volume keras hanya diperlukan pada bagian-bagian tertentu saja.
Selebihnya, berbicara keras terlalu sering dapat menyebabkan tenggorokan rusak dan audiens
pun bosan.
Ekspresi vokal
Ekspresi adalah faktor penting dalam pengolahan suara. Suara yang baik akan lebih berarti
jika disertai dengan ekspresi yang tepat. Ekspresi terdiri dari tiga komponen, yaitu: a) pitch,
faktor tinggi rendahnya suara, b) pace, faktor kecepatan berbicara, c) phrasing,faktor
kecakapan memenggal kalimat, dan disertai dengan jeda.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kepentingan akan kemampuan berbicara di depan publik sudah sangat mutlak. Kemampuan
ini mendasari kesuksesan setiap orang diberbagai bidang. Seorang Public speaker dengan
perannya sebagai pemberi pengaruh dan manfaat bagi para pendengar dituntut untuk tampil
meyakinkan. Semua perkataan, penampilan, dan perilakunya dapat saja menjadi inspirasi
bagi para pendengarnya. Untuk itu, unsur motivasi komunikasi harus melekat dalam diri
seorang public spekerguna menghindari kekhawatiran-kekhawatiran yang membuat ia ragu
dengan kemampuannya.
http://agusa08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/makalah-public-speaking/
Nah yang satu ini juga salah. Karena public speaking dapat
dilakukan karena kita terbiasa dan sering berlatih. Semakin sering
kita mengasah kemampuan kita public speaking maka akan
menonjol pula kemampuan kita.
To Persuade
To Educate
Merubah Mindset
Menjadi Spontan
Menulis isi dari presentasi kita dalam bentuk poin poin salah satu
acara agar performa kita tidak membosankan di hadapan audience
karena presentasi yang kita sampaikan berbentuk seperti paragraf.
Menguasai Materi
6. WHO?
3. Evaluasi
Salah satu penyebab rasa gugup kita ialah ketika kita hendak
memulai presentasi tetapi kita membanding bandingkan diri kita
dengan orang lain yang jauh lebih mahir. Hal ini menyebabkan
munculnya rasa grogi atau nervous yang bisa berakibat buruk untuk
penampilan kita ketika melakukan public speaking. Cukuplah
menjadi diri anda sendiri dan percaya diri dengan kemampuan
yang anda miliki. Jika kita mampu menguasai suasana maka
audience akan terbawa suasana yang lebih positif.
7. Persiapkan materi
Gugup itulah yang sering kita alami di saat kita sedang melakukan
sesuatu yang belum pernah kita kerjakan. Gugup dapat juga sering
muncul bagi yang sudah terbiasa dan menguasai materi. Misalnya
banyak di antara para hadirin yang membuat kita menjadi tidak
pede. Maka cara mudah untuk menghilangkan rasa grogi adalah
tarik nafas dengan dalam-dalam lakukan seperti itu hingga rasa
grogi kita menjadi berkurang.