Bab III (Ventilator)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1.1 VENTILATOR

Ventilasi mekanik adalah suatu alat bantu mekanik yang berfungsi memberikan
bantuan nafas pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui
jalan nafas buatanadalah suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh
proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi ( Brunner dan Suddarth, 2002).

Beberapa keadaan seperti asidosis dan alkalosis membuat keadaan tubuh membuat
kompensasi dengan berbagai cara untuk menyeimbangkan keadaan PH darah mendekati
normal 7,35-7,45 dan kadar PO2 dalam darah mendekati 80-100 mmHg. Kompensai dapat
berupa hyperventilasi jika keadaan hipoksemia, atau pemenjangan waktu ekspirasi jika terjadi
hyperkarbia (peningkatan kadar CO2 dalam darah). Tetapi kompensasi alamiah tidak
sepenuhnya dapat mengembalikan kadar asam basa dalam darah menjadi normal, tetapi dapat
mengakibatkan kelelahan otot-otot nafas dan pasien pada akhirnya menjadi hipoventilasio
dan terjadi apneu.

Ventilator memberikan bantuan dengan mengambil alih pernafasan pasien yang dapat di
set menjadi mode bantuan sepenuhnya atau bantuan sebagian. Mode Bantuan sepenuhnya
diantaranya VC (Volume Control) PC (Pressure Control), CMV (Control Minute Volume).

Standar Operasional (SOP)


1. Ventilator pressure cycle
a. Persiapan alat :
- Ventilator, O2, dan Udara tekan
- Air viva (amubag)
- Regulator
b. Hubungkan ventilator dengan sumber listrik
c. Hubungksn ventilator dengan O2 dengan udara tekan
d. Isi humidifier dengan air aquades sesuai kebutuhan
e. Putar tombol kearah ON
f. Setting ventilator :
- PIP
- CPAP/peep
- Flow gas
- Rate
- Waktu inspirasi
- FiO2 disesuaikan kebutuhan
g. Hubungkan alat dengan pasien
2. Ventilator volume cycle
a. Setelah ventilator dilakukan set
b. Tekan tombol ON
c. Setting ventilator :
- Hitung tidal volume 7-8 kali BB (berat badan)
- RR = 20-24x / menit
- FiO2 disesuaikan
- Peak flow minimal 10liter/ menit
- Settingan yang lain akan menyesuaikan
d. Hubungkan ventilator dengan pasien

3.1.2 Latar Belakang Alat USG

Sejarah awal pengudaraan mekanikal bermula dengan pelbagai versi dimana yang
akhirnya dipanggil paru-paru besi, satu bentuk ventilator tekanan negatif noninvasive
digunakan secara meluas semasa wabak polio abad ke-20 selepas pengenalan "respirator
peminum" pada tahun 1928, dan penambahbaikan seterusnya diperkenalkan oleh John Haven
Emerson pada tahun 1931. Lain-lain bentuk ventilator noninvasive, juga digunakan secara
meluas untuk pesakit polio, termasuk lapisan baja Ventilasi dwifasa, katil goyang, dan agak
primitif mesin tekanan positif. Pada tahun 1949, John Haven Emerson membangunkan satu
assister mekanikal untuk anestesia dengan kerjasama jabatan bius di Universiti Harvard.
Ventilator mekanikal mula digunakan semakin dalam penjagaan anestesia dan intensif
semasa tahun 1950-an. Pembangunan mereka dirangsang oleh kedua-dua keperluan untuk
merawat pesakit polio dan peningkatan penggunaan penenang otot semasa anestesia.
Relaxant ubat melumpuhkan penyakit dan memperbaiki keadaan operasi untuk pakar bedah,
tetapi juga melumpuhkan otot pernafasan.

Di United Kingdom, Radcliffe Timur dan Beaver adalah contoh awal, kemudian
menggunakan motor pengelap automotif untuk memacu belos yang digunakan untuk
mengembungkan paru-paru. Motor elektrik adalah, bagaimanapun, masalah dalam operasi
masa itu, seperti penggunaan mereka disebabkan bahaya letupan dalam kehadiran anestetik
mudah terbakar seperti eter dan siklopropana. Pada tahun 1952, Roger Manley Hospital
West minster, London, membangunkan ventilator yang sepenuhnya didorong oleh gas, dan
menjadi model yang paling popular digunakan di Eropa. Ia adalah reka bentuk yang elegan,
dan menjadi kegemaran besar dengan bius Eropa selama empat dekad, sebelum pengenalan
model dikawal oleh elektronik. Ia adalah bebas daripada kuasa elektrik, dan tidak
menyebabkan bahaya letupan. Mark I unit telah dibangunkan untuk menjadi Manley Mark II
dalam kerjasama dengan syarikat Blease, yang dikeluarkan beribu-ribu unit-unit ini. Prinsip
operasinya adalah sangat mudah, aliran gas masuk telah digunakan untuk mengangkat satu
unit belos wajaran, yang jatuh bersela di bawah graviti, memaksa gas pernafasan ke dalam
paru-paru pesakit.

Tekanan inflasi boleh diubah oleh gelongsor berat alih di atas satu belos. Jumlah gas
yang dihantar adalah laras menggunakan slider melengkung, yang terhadap belos lawatan.
Baki tekanan selepas selesai juga dikonfigurasi, menggunakan lengan kecil wajaran dilihat
ke kanan panel hadapan yang lebih rendah. Ini adalah satu unit yang mantap dan
ketersediaan digalakkan pengenalan teknik pengudaraan tekanan positif ke dalam amalan
arus perdana Eropa anestetik. Pembebasan 1955 Forrest Burung "Burung Universal
Perubatan alat pernafasan" di Amerika Syarikat, berubah dengan pengudaraan mekanikal
telah dilakukan dengan mengganti kotak hijau kecil menjadi satu sekeping biasa peralatan
perubatan. Unit ini telah dijual sebagai Mark 7 alat pernafasan dan rasmi dipanggil
"Burung". Ia adalah alat pneumatik dan oleh itu tidak memerlukan sumber kuasa elektrik
untuk beroperasi.

Persekitaran penjagaan intensif di seluruh dunia revolutionalized pada tahun 1971


oleh pengenalan ventilator servo pertama 900 (Elema-Schnander). Ia adalah ventilator
elektronik yang kecil, senyap dan berkesan, dengan servo terkenal maklum balas sistem yang
mengawal apa yang telah ditetapkan dan mengawal penghantaran. Untuk pertama kalinya,
mesin boleh menyampaikan jumlah set dalam pengudaraan kawalan kelantangan. Ventilator
digunakan di bawah peningkatan tekanan (HYPERBARIC) memerlukan langkah berjaga-
jaga khas dan ventilator beberapa boleh beroperasi di bawah syarat-syarat ini. [4] Pada tahun
1979, Sechrist Industries memperkenalkan Model mereka 500A ventilator yang direka
khusus untuk kegunaan dengan dewan HYPERBARIC.

Pada tahun 1991 servo 300 ventilator siri diperkenalkan. Platform siri servo 300
membolehkan rawatan semua kategori pesakit, dari dewasa hingga warga tua, dengan satu
ventilator tunggal. Servo 300 siri gas penyampaian sistem yang benar-benar baru dan unik,
dengan tindak balas pantas aliran mencetuskan. Satu konsep modular, bermakna bahawa
hospital mempunyai satu model ventilator seluruh jabatan ICU bukannya armada dengan
jenama dan model yang berlainan bagi keperluan pengguna yang berbeda, telah
diperkenalkan dengan servo-i pada tahun 2001. Dengan konsep ini modular jabatan ICU
boleh memilih mode dan pilihan, perisian dan perkakasan yang diperlukan bagi kategori
pesakit tertentu.

Cara kerja alat Ventilator

Pesawat servo ventilator terdiri dari dua bagian, bagian atas adalah bagian pneumatik
dan bagian bawah adalah bagian elektronik. Bagian Pneumatik selain merupakan bagian
lintasan udara, yang juga berisi sensor tekanan udara, sensor aliran udara dan sensor kadar
Oksigen.

Udara masuk kealat ini melalui sebuah mixer (pencampur) antara oksigen murni
dengan udara tekan. Tekanan udar masuk ke mixer diharapkan sekitar 4- 6 bar (400- 600
Kpa). Output dari mixer ini juga dapat diatur kadar oksigeennya antara 21- 100%. Udara
campuran masuk ke ventilator, kemudian udara ini disaring dengan saringan bakteri agar
tidak ada bakteri yang amsuk ke pasien. Udara campuran ini juga melewati sensor oksigen
untuk mengetahui kadar oksigennya. Tekanan udara diatur lagi untuk mendapatkan tekanan
udara yang dibutuhkan, sesuai dengan keadaan pasien. Pengatur tekanan udra campur ini
terdiri dari katup udara masuk, pegas pengatur dan bellow. Untuk orang dewasa tekanan
udara normal diatur sekitar 60 Kpa. Dalam rangakaian ini juga terpasang katup pengaman
yang terbuka jika, tekanan udara mencapai hingga 120 Kpa, sehingga udara dengan tegangan
tinggi akan dikeluarkan.

Aliran udar dimonitor oleh flow Tranduser yang sangat peka terhadap aliran udara.
Sinyal listrik flow Tranduser ini menjadi input blok pengatur inspirasi (blok 2), sinyal akan
mengatur membukannya katup inspirasi. Periode pembukaan dan lamanya katup terbuka
diatur oleh sinyal dari blok 1 level frekuensinya. Tergantung dari mode yang dipilih, aktup
inspirasi akan terbuka dengan lebar tertentu oleh sinyal adri Flow randuser maupun sinyal
dari Tranduser tekanan yang telah dibandingkan dengan settingan yang diproses oleh blok 2.
Udara dengan kecepatan tertentu atau dengan tekanan tertentu, hasil pengaturan katup
inspirasi inilah yang akan dihembuskan ke paru- paru pasien setelah mengalami proses
pelembababn dan penghangatan. Pada cicle inspirsi ini juga dilakukan monitoring misalanya
tekanan udara pada rongga pernafasan dan kadar oksigen. Kadar oksigen ini dimonitor oleh
oksyhen cell dan merupakan reaksi kimia, dimana sel oksigen akan mengalami tegangan
yang besarnya sesuai dengan kadar oksigen yang lewat sel oksigen tersebut. Sinyal- sinyal
monitoring ini diproses dalam blok monitorin ( blok 4) dan akan menampilkan pada display
seven segmen. Selain itu blok 4 merupakan penghubung dengan panel input atau output
untuk sambungan dengan peralatan lain.

Ketika udara berada dalam paru- paru maka terjadi keadaa diam dimana katup
inspirasi dan ekspirasi tertutup.Dalam keadaan ini paru paru mengembang dan
terjapertukaran oksigen dengan karbondioksida.

Blok diagram alat


Cara kerja blok diagram

1. Gas Inlet Blok


Adalah blok inlet dimana konektor Air dan O2 dihubungkan, agar mesin mendapat supplay
Air dan O2 maka blok ini harus dihubungkan dengan sumber gas yang biasanya dari system
gas medis central rumah sakit atau tabung gas medis. Selain itu didalam blok ini juga
terdapat pressure sensor dimana apabila tekanan kurang / lebih maka alarm akan
bekerja.Apabila tekanan berlebih maka pressure reducer akan otomatis membuang tekanan
yang berlebih tersebut. Ada juga didalamnya non return Valve. Dimana valve ini berfungsi
supaya gas yang masuk tidak kembali lagi keluar.

2. Mixer
Blok ini berfungsi untuk mencampur antara Air dan O2 yang masuk dari gas inlet blok,
karena mesin ventilator mengolah campuran antara Air dan O2 dan diproses secara elektronik
dan pneumatic,

3. Inspratory valve
Adalah valve yang mengatur inspirasi gas yang telah dicampur oleh mixer.

4. Humidifier
Merupakan blok untuk melembabkan gas yang mengalir ke pasien agar pernafasan pasien
menjadi lembab, karena apabila udara kering yang mengalir maka akan berakibat buruk pada
pasien tersebut.

5. Flow sensor
Merupakan sensor yang dapat mendeteksi flow/aliran gas yang akan masuk ke pasien.
Flow sensor ini juga berfungsi sebagat sensor agar Minute Volume dan Tidal Volume untuk
pasien itu sesuai dengan butuhan.

6. Expiratory Valve
Valve ini merupakan valve ekspirasi

Cara Kerja Keseluruhan Dari Blok Diagram Ventilator


Langkah pertama O2 dan Air Pressure masuk ke mixer, agar oksigen tercampur. Kemudian
setting tidal volume berapa banyak yang akan diberikan ke pasien. Kemudian respirasi rate
ditentukan kecepatan below/motor setelah itu udara yang di proses dan masuk ke below dan
dihantarkan ke inspirasi valve untuk ditampung sementara sehingga agar sesuai dengan
settingan. Setelah itu apabila telah diperintahkan udara akan masuk ke inspirasi portbahwa
udara akan dihantarkan. Kemudian udara akan dihangatkan oleh humidifier dan diteruskan ke
pasiensehingga Pasien merasa nyaman untuk menghirup udara atau O2. Setelah itu udara atau
CO2 di keluarkan dari Pasien dan menuju ke Water Trap untuk pemisahan udara dengan
kadar air agar supaya tidak masuk ke Expirasi Port dan Expirasi Valve agar tidak terjadi
kelembapan di Expirasi. Setelah itu dibuang ke pembuangan.

Klasifikasi
Ventilator mekanik dibedakan atas beberapa klasifikasi, yaitu:
1. Ventilasi mekanik diklasifikasikan berdasarkan cara alat tersebut mendukung ventilasi,
dua kategori umum adalah ventilator tekanan negatif dan tekanan positif.
a. Ventilator Tekanan Negatif
Ventilator tekanan negatif mengeluarkan tekanan negatif pada dada eksternal. Dengan
mengurangi tekanan intratoraks selama inspirasi memungkinkan udara mengalir ke dalam
paru-paru sehingga memenuhi volumenya. Ventilator jenis ini digunakan terutama pada gagal
nafas kronik yang berhubungn dengan kondisi neurovaskular seperti poliomyelitis, distrofi
muscular, sklerosisi lateral amiotrifik dan miastenia gravis. Saat ini sudah jarang di
pergunakan lagi karena tidak bias melawan resistensi dan conplience paru, disamping
itu ventla tor tekanan negative ini digunakan pada awal awal penggunaan ventilator.
b. Ventilator Tekanan Positif
Ventilator tekanan positif menggembungkan paru-paru dengan mengeluarkan tekanan
positif pada jalan nafas dengan demikian mendorong alveoli untuk mengembang selama
inspirasi. Pada ventilator jenis ini diperlukan intubasi endotrakeal atau trakeostomi.
Ventilator ini secara luas digunakan pada klien dengan penyakit paru primer. Terdapat tiga
jenis ventilator tekanan positif yaitu tekanan bersiklus, waktu bersiklus dan volume bersiklus.
2. Berdasarkan mekanisme kerjanya ventilator mekanik tekanan positif dapat dibagi menjadi
empat jenis yaitu : Volume Cycled, Pressure Cycled, Time Cycled, Flow Cycle.
a. Volume Cycled Ventilator.
Volume cycled merupakan jenis ventilator yang paling sering digunakan di ruangan
unit perawatan kritis. Perinsip dasar ventilator ini adalah cyclusnya berdasarkan volume.
Mesin berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah mencapai volume yang ditentukan.
Keuntungan volume cycled ventilator adalah perubahan pada komplain paru pasien
tetap memberikan volume tidal yang konsisten. Jenis ventilator ini banyak digunakan bagi
pasien dewasa dengan gangguan paru secara umum. Akan tetapi jenis ini tidak dianjurkan
bagi pasien dengan gangguan pernapasan yang diakibatkan penyempitan lapang paru
(atelektasis, edema paru). Hal ini dikarenakan pada volume cycled pemberian tekanan pada
paru-paru tidak terkontrol, sehingga dikhawatirkan jika tekanannya berlebih maka akan
terjadi volutrauma. Sedangkan penggunaan pada bayi tidak dianjurkan, karena alveoli bayi
masih sangat rentan terhadap tekanan, sehingga memiliki resiko tinggi untuk terjadinya
volutrauma.
b. Pressure Cycled Ventilator
Perinsip dasar ventilator type ini adalah cyclusnya menggunakan tekanan. Mesin
berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah mencapai tekanan yang telah ditentukan. Pada
titik tekanan ini, katup inspirasi tertutup dan ekspirasi terjadi dengan pasif. Kerugian pada
type ini bila ada perubahan komplain paru, maka volume udara yang diberikan juga berubah.
Sehingga pada pasien yang setatus parunya tidak stabil, penggunaan ventilator tipe ini tidak
dianjurkan, sedangkan pada pasien anak-anak atau dewasa mengalami gangguan pada luas
lapang paru (atelektasis, edema paru) jenis ini sangat dianjurkan.
c. Time Cycled Ventilator
Prinsip kerja dari ventilator type ini adalah cyclusnya berdasarkan waktu ekspirasi
atau waktu inspirasi yang telah ditentukan. Waktu inspirasi ditentukan oleh waktu dan
kecepatan inspirasi (jumlah napas permenit). Normal ratio I : E (inspirasi : ekspirasi ) 1 : 2.
d. Berbasis aliran (Flow Cycle)
Memberikan napas/ menghantarkan oksigen berdasarkan kecepatan aliran yang sudah
diset.
Mode Ventilator Mekanik
Secara keseluruhan, mode ventilator terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu mode bantuan
sepenuhnya dan mode bantuan sebagian.
1. Mode bantuan penuh terdiri dari mode volume control (VC) dan pressure control
(PC). Baik VC ataupun PC, masing-masing memenuhi target Tidal Volume (VT) sesuai
kebutuhan pasien (10-12 ml/kgBB/breath).
a. Volume Control (VC)
Pada mode ini, frekwensi nafas (f) dan jumlah tidal volume (TV) yang diberikan
kepada pasien secara total diatur oleh mesin. Mode ini digunakan jika pasien tidak sanggup
lagi memenuhi kebutuhan TV sendiri dengan frekwensi nafas normal. Karena pada setiap
mode control, jumlah nafas dan TV mutlak diatur oleh ventilator, maka pada pasien-pasien
yang sadar atau inkoopratif akan mengakibatkan benturan nafas (fighting) anatara pasien
dengan mesin ventilator saat insfirasi atau ekspirasi. Sehingga pasien harus diberikan obat-
obat sedatif dan pelumpuh otot pernafasan sampai pola nafas kembali efektif. Pemberian
muscle relaksan harus benar-benar dipertimbangkan terhadap efek merugikan berupa
hipotensive.
b. Pressure Control (PC)
Jika pada mode VC, sasaran mesin adalah memenuhi kebutuhan TV atau MV melalui
pemberian volume, maka pada mode PC target mesin adalah memenuhi kebutuhan TV atau
MV melalui pemberian tekanan. Mode ini efektif digunakan pada pasien-pasien dengan kasus
edema paru akut.
2. Mode bantuan sebagian terdiri dari SIMV (Sincronous Intermitten Minute Volume),
Pressure Support (PS), atau gabungan volume dan tekanan SIMV-PS.
a. SIMV (Sincronous Intermitten Minute Volume)
Jika VC adalah bantuan penuh maka SIMV adalah bantuan sebagian dengan targetnya
volume. SIMV memberikan bantuan ketika usaha nafas spontan pasien mentriger mesin
ventilator. Tapi jika usaha nafas tidak sanggup mentriger mesin, maka ventilator akan
memberikan bantuan sesuai dengan jumlah frekwensi yang sudah diatur. Untuk memudahkan
bantuan, maka trigger dibuat mendekati standar atau dibuat lebih tinggi. Tetapi jika kekuatan
untuk mengawali inspirasi belum kuat dan frekwensi nafas terlalu cepat, pemakaian mode ini
akan mengakibatkan tingginya WOB (Work Of Breathing ) yang akan dialami pasien. Mode
ini memberikan keamanan jika terjadi apneu. Pada pasien jatuh apneu maka mesin tetap akan
memberikan frekwensi nafas sesuai dengn jumlah nafas yang di set pada mesin. Tetapi jika
keampuan inspirasi pasien belum cukup kuat, maka bias terjadi fighting antara mesin dengan
pasien. Beberapa pengaturan (setting) yang harus di buat pada mode SIMV diantaranya: TV,
MV, Frekwensi nafas, Trigger, PEEP, FiO2 dan alarm batas atas dan bawah MV.
b. Pressure Support (PS)
Jika PC merupakan bantuan penuh, maka PS merupakan mode bantuan sebagian
dengan target TV melalui pemberian tekanan. Mode ini tidak perlu mengatur frekwensi nafas
mesin karena jumlah nafas akan dibantu mesin sesuai dengan jumlah trigger yang dihasilkan
dari nafas spontan pasien. Semakin tinggi trigger yang diberikan akan semakin mudah mesin
ventilator memberikan bantuan. Demikian pula dengan IPL, semaikin tinggi IPL yang
diberikan akan semakin mudah TV pasien terpenuhi. Tapi untuk tahap weaning, pemberian
trigger yang tinggi atau IPL yang tinggi akan mengakibatkan ketergantungan pasien terhadap
mesin dan ini akan mengakibatkan kesulitan pasien untuk segera lepas dari mesin ventilator.
Beberapa pengaturan (setting) yang harus di buat pada mode VC diantaranya: IPL, Triger,
PEEP, FiO2, alarm batas atas dan bawah MV serta Upper Pressure Level. Jika pemberian IPL
sudah dapat diturunkan mendekati 6 cm H2O, dan TV atau MV yang dihasilkan sudah
terpenuhi, maka pasien dapat segera untuk diweaning ke mode CPAP (Continuous Positive
Air Way Pressure).
c. SIMV + PS
Mode ini merupakan gabungan dari mode SIMV dan mode PS. Umumnya digunakan
untuk perpindahan dari mode kontrol. Bantuan yang diberikan berupa volume dan tekanan.
Jika dengan mode ini IPL dibuat 0 cmH2O, maka sama dengan mode SIMV saja. SIMV + PS
memberikan kenyamanan pada pasien dengan kekuatan inspirasi yang masih lemah.
Beberapa pengaturan (setting) yang harus di buat pada mode VC diantaranya: TV, MV,
Frekwensi nafas, Trigger, IPL, PEEP, FiO2, alarm batas atas dan bawah dari MV serta Upper
Pressure Limit.
d. CPAP (Continous Positif Airway Pressure)
Mode ini digunakan pada pasien dengan daya inspirasi sudah cukup kuat atau jika
dengan mode PS dengan IPL rendah sudah cukup menghasilkan TV yang adekuat. Bantuan
yang di berikan melalui mode ini berupa PEEP dan FiO2 saja. Dengan demikian penggunaan
mode ini cocok pada pasien yang siap ekstubasi.

Anda mungkin juga menyukai