Sub Surface Drainage

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 66

Kuliah ke : 2.

DRAINASE BAWAH PERMUKAAN


(subsurface drainage)

DRAINASE BAWAH PERMUKAAN/ Subsurface


Drainage adalah saluran drainase /pembuang
yang berada di bawah permukaan tanah.

Konstruksi saluran dapat berupa :


1. Pipa / paralon/beton/baja
2. Bentuk bisa bulat/segi empat

Dapat juga saluran tersebut berupa galian seperti


parit memanjang dengan penampang tertentu,
kemudian diurug dengan material porous.
CONTOH BENTUK SALURAN :

Muka tanah

galian tanah
diisi material
porous

2
Perencanaan subsurface drainage
a. Subsurface Drainage
Perencanaan subsurface drainage digunakan pada :

- tanah yang drainasinya jelek


- ground water table nya tinggi

Pada perencanaan saluran subsurface drainage


biasanya menggunakan Tile Drain yang mempunyai
keuntungan :

- mendrain kelebihan air di root zone


- menurunkan water table
Caranya adalah :
1. membuang air bebas yang tidak diperlukan oleh
tanaman
2. menaikkan volume tanah
3. menaikkan sirkulasi udara
4. meningkatkan kapasitas tanah untuk mengikat
air
Cirinya :
- terbuat dari tanah liat yang dibakar dan pervious
berbentuk lingkaran dengan diameter d = 10
30 cm
- biasanya diletakkan di dalam tanah
4
Gambar cross section of a tile drain in pervious soil

Envelope filter

Tile/pipa drain
7,5-15 cm
gwt
gwt

7,5 -15 cm graded filter

Tanpa filter Dengan envelope filter

5
Untuk kebanyakan tanaman titik puncak water table
minimal berada 1 1,5 m di bawah permukaan tanah dan
close drain diletakkan 0,30 m di bawah titik puncak
water table

Umumnya 1-1,5 m
D Water table after drawdown

Muka air 0,3m

a Drain spacing=S Tile drain b

Impervious layer
6
lanjutan
Dalam hal ini :
S = jarak 2 tile drain = drain spacing
a = kedalaman dari lapisan impervious dari
pusat drain
b = tinggi maksimal dari water table sampai
lapisan impervious

Beberapa rumus yang sering dipergunakan dalam


perhitungan tile drain :

q = 4 k (b2 a2)/S2

7
S2 = 4 k ( b2 a2)/q

q tergantung dari debit infiltrasi ke dalam tanah


biasanya q = 1% x curah hujan rata-rata
tahunan dalam 24 jam
= 1 % x R24

Sehingga persamaan Drain Spacing / jarak pipa drain :

S = (8,64.106.4.k (b2 a2)/R24)1/2

8
b. Drainage coefficient (DC)

Drainage coefficient (DC) adalah tingkat kecepatan air


yang dipindahkan oleh sebuah saluran pembuang. DC
dinyatakan dalam kedalaman air ( cm atau m) yang
dipindahkan dalam 24 jam dari daerah drainasi.
Harganya tergantung pada :
- besarnya curah hujan
- tipe tanah
- tipe tanaman
Direkomendasikan : 1% x (Peff)24
Umumnya DC = 1 2,5 cm/hari untuk tanah mineral

9
Untuk tanah organis DC = 1,25 10 cm/hari

Untuk perhitungan dimensi tile drain :


- berdasar rumus Manning
- pipa diusahakan diletakkan pada slope longitudinal
S = 0,05% - 3 %, minimal 0,2 %
- minimal diameter pipa drain = 10 15 cm

10
Pertanyaan umpan balik

Pada tanah yang groundwater tablenya cukup tinggi


(mendekati permukaan tanah), apa akibat yang akan
terjadi pada tanaman.
Menurut saudara penanganan drainasi pada tanah
yang groundwater tablenya cukup tinggi apakah
selalu menggunakan subsurface drainage

11
Tugas terstruktur

saudara diperkenankan untuk mengambil buletin


ilmiah/jornal tentang drainasi, kemudian saudara
revieu untuk dipresentasikan

12
Daftar Pustaka

Varshney.R.S.,Gupta.S.C, 1979, Theory & Design of


Irrigation Structures, Volume One, Canals and
Tubewells

James N.Luthin, 1966, Drainage Engineering Jonh


Wiley & Sons, INC. New York/London/Sydney

13
Penggunaan Persamaan Hooghoudt
a. Aliran Pada Saluran Terbuka
Saluran terbuka paralel yang mencapai lapisan
impermeable dengan muka air yang rendah di dalam
saluran

S = 4 k m02/L2

L2 = 4 k m02/S

14
Untuk pipa paralel L2= 4.k.m0 2 /S
q atau S

S
mo Lap.impermeable
L

15
Saluran terbuka paralel yang mencapai lapisan
impermeable dengan muka air yang tinggi di dalam
saluran dan untuk pipa paralel

S = ( 8 k d mo + 4 k mo2)/ L2 (1)

L2 = ( 8 k d mo + 4 k mo2)/ S
Dalam hal ini D = real depth : diameter saluran
d = imajinary depth : diameter
tube

16
q atau S

k1
m0

s
D k D s
k2

L L
Lap.impermeable

17
lanjutan

K1 = katas ; k2 = kbawah

L2 = ( 8 kbawah d mo + 4 katas mo2) / S (2)

Jika mo <<< D atau katas (k1) <<< kbawah (k2)


maka:

L2 = 8 k2 d mo/S
Dimana d = f (L,ro,D)
ro = perimeter basah/
Nilai d dari tabel

18
lanjutan

d tergantung pada L, kemudian :


estimasi L dengan estimasi d (persamaan 2)
Koreksi d dengan menghitung nilai L (tabel)
Hitung L lagi dengan mengkoreksi d (pers.2)
Koreksi d dst sampai diperoleh L dan d cukup sesuai

19
Tabel 3.1 untuk r0=0,04m

20
Tabel 3.1 untuk ro=0,10 m

21
Tabel 3.1 untuk ro=0,40 m

22
Tabel 3.2

23
Gambar 3.8

24
Gambar 3.9

25
Gambar 3.10

26
Gambar 3.11

27
Gambar 12

28
Gambar 13

29
Contoh soal

Diketahui data-data sbb:


S = 10 mm/hr = 0,01 m/hr
K = 1 m/hr
D=5m
mo= 0,5 m
ro= 0,04 m
Hitung jarak antar saluran drainnya

30
Untuk pertama diperkirakan d = 4 m

L2 =(8x1x4x0,5 + 4x1x0,52)/0,01 = 1700


L = 41 m
Dari tabel 3.2 diberikan data :
untuk ro = 0,04 ; D = 5 ; L = 40
= D/ro = 5/0,04 = 125
= L/ro = 40/0,04 = 1000
= 59, maka d = 2,36
Estimasi pertama terlalu besar, estimasi kedua d=2

31
Dengan d=2

L2 = (8x1x2x0,5 +4x1x0,52)/0,01 = 900


Atau L = 30 m
Dari tabel .3.1 didapatkan untuk ro=0,04
D=5 dan L=30 ; d=2,01
Nilainya mendekati estimasi kedua, sehingga
diambil drain spacing L=30 m

32
Formula Ernst

Membagi aliran menjadi 3 komponen :


1. Aliran vertikal
2. Aliran horizontal
3. Aliran radial

33
Formula Ernst secara umum mempunyai hubungan
sbb:

h = q.Dr/k1 + q.L2/8.k.D + (q.L/ k) Ln.Do/U


= hv + hh + hr
h = perbedaan antara ketinggian air di saluran
drainase dengan tengah-tengah aliran air

34
Untuk tanah homogin Do>1/4 L

h = q.L2/8.k1.D1 + (q.L/ .k1) Ln Do/U

Untuk tanah dengan dua lapisan berbeda:

K1k2, maka h=(q.L2)/8(k1D1+k2D2) +


( q.L/ k 2)Ln Do/U
K1<<k2, maka h = q.Dv/k 1 + q.L2/8.k2,D2 +
(q.L/ k 2) LnDo/U
K1>> k 2, maka digunakan formula Hooghoudt

Untuk tanah 2 lapisan ,drains selalu di atas lapisan

h =q.Dv/k1 + q.L2/8(k1D1-k 2 D 2) +
(qL/ k1) Ln a.Dv/U
a : faktor geometri untuk aliran radial tergantung pada
kondisi aliran
Tanah homogin.
Didalam tanah homogin, D 2 = 0, gambar 2, didapatkan a=1
Dv =y+h
(k D)h = k1.D1
Kr = k1
Dr = Do
Jadi Pers: h = q.Dv/kv + q.L2/8 (kD)h +( q L/ .kr).Ln a.Dr/U .....(1)
Menjadi :
h = q (y1+h)/k1 +q.L2/8k1.D1 + (q.L/ k1) Ln.Do/U.... (2)
Dimana :
h : total hydraulic head dari water table ke titik tengah
q : drain discharge rate per unit surface area ( m/day)
Kr : hydraulic conductivity di lapisan tanah dengan aliran radial
Dr : thickness of layer over which radial flow is considered (m)
Y : kedalaman air pada saluran
36
Geometri pada aliran
2 dimensi

Geometri Pers. Ernst untuk


Tanah homogin

37
Geometri Pers. Ernst untuk
2 lapisan tanah dengan drain
di dalam lapisan terbawah

Geometri Pers. Ernst untuk


2 lapisan tanah dengan drain
Di dalam lapisan paling atas

38
Jika letak drain berada di dalam lapisan tanah seperti pada gambar 4
dan k 1 <k 2, gaya vertikal pada lapisan kedua dapat diabaikan

Untuk aliran horizontal ketebalan lapisan pada aliran vertikal harus


dipertimbangkan sama Dv=2 D1

Untuk aliran horizontal : (kD)h = k1.D1 +k 2.D 2


dimana k1<k 2 dan D1<D 2 diabaikan
(kD)h = k 2.D 2

Untuk aliran radial Dr = Do

Untuk aliran horizontal dan aliran radial Do = L

Pers. yang digunakan :


h = q.2D1/k1 + q.L2/8k 2.D 2 + (q.L/ k 2) Ln Do/U

39
Jika drain berada diatas dua lapisan tanah
seperti pada gambar 4. Kondisi ini diikuti
dengan pengaruh faktor geometri a

1. K 2 >20 K1
faktor geometri a=4
h = q (y+h)/k1+q L/{8(k1D1+k 2 D 2)}+(q.L/ k1)
Ln 4Do/U

2. 0,1k1<k 2 <20k1
faktor geometri a harus ditentukan dari nomogram
(gambar 12)

40
3. 0,1 k1>k 2
faktor geometri a = 1
lapisan tanah bawah dapat dipertimbangkan
sehingga tembus air, persamaan yang digunakan :

h = q(y+h)/k1 +q.L2/8k1.D1 +(q.L/ k1).Ln Do/U


Dimana :
U = b + 2y (S2 + 1)0,5
b = lebar dasar saluran
y = kedalaman air
s = slope tebing
Untuk drain dari pipa :
U = b + 2 ro
ro = jari-jari drain 41
Pengembangan pada persamaan Ernst
Tahap 1. cek profil tanah, jika tanah homogin atau jika
lapisan drain lebih besar L, maka digunakan pers:
h = q(y+h)/k1 +q.L2/8k1.D1 +(q.L/ k1).Ln Do/U

Jika tidak, maka langkah 2 :


hitung hv = q.Dv/kv

Seandainya nilai ini tergantung L, maka dapat dihitung


dengan pers:
h = h hv = q.L2/8(kD) +(q.L/ kr).Ln a.Dr/U

42
Tahap 3.

Menentukan faktor geometri a

Jika k 2 > 20 k1, maka a=4, gunakan pers.4

Jika 0,1 k1<k 2 <20 k1, maka tentukan a dari


Gambar 12 dan Pers.4

Jika k 2 <0,1 k1, maka a =1, maka tanah homogin,


gunakan pers biasa (Hooghoudt)

43
Contoh soal
Diketahui data-data sbb:
Lebar saluran b=0,25 m; ro=0,1 m; Do=5 m; h=0,6 m
Q = 0,002m/day; k=0,8 m/day
Hitung L= ?

Jawab:
Seandainya tanah homogin, maka digunakan Pers.2 dan gambar
13.
U = 0,25 + 2. 2ro = 0,25 + 4. 0,1 = 0,65 m
h = q.L2/{8(k1D1) }+(q.L/ k1).Ln Do/U
= 0,002.L2/(8x0,8x5,30)+(0,002.L/ x0,8)Ln.5/0,65
L =-0,8{(0,64+4x0,3x3000,5}/2x0,03 = (- 0,8 6,05)/0,06

L > 0, maka L = 87,5 m

44
Jika menggunakan nomogram (gambar 13)

kD = k1 (Do + h)
= 0,8 x 5,30 = 4,2 m2/day
h/q = 0,6 / 0,002 = 300
Wr = (1/ kr).Ln a.Dr/U
= (1/ .0,8).Ln 5/0,65
= 0,8

Dari grafik F.13 didapat L = 88 m

45
Contoh latihan
Diketahui dua lapisan tanah K 1 =0,2 m/day dan k 2
=2m/day. Perbedaan kedua lapisan itu 0,50m
dibawah dasar saluran (Gambar 4).
Tebal lapisan bawah terhadap lapisan kedap air D 2
=3m, lebar dasar saluran 0,50m, slope tebing 1:1,
dalam air Y=0,30 m. Hydraulic head h=1,20m pada
debit q=10 mm/day
Hitung L=?

46
Penyelesaian : dari informasi Gambar 4
h = 1,2 m; Y = 0,30 m
q = 0,01 m/day; Do=0,5 +0,3 = 0,8 m
K 1 = 0,2 m/day; D 1 =0,8 + .1,2 =1,4 m
K 2 = 2 m/day; D 2 = 3,0 m
U = 0,5 +2x0,3x20,5 = 1,35 m
Tahap 1:
Asumsi Do< L Pers.1

Tahap 2 :
hv=q.Dv/Kv = q (h+y)/k 1
= 0,01 (1,2 +0,3)/0,2 = 0,075 m
h =h hv = 1,2 0,075 = 1,125 m

47
Tahap 3 :
Jika k 2 /k 1 = 10, tentukan a dari gambar 12
D 2 /D 1 = 3/0,8 =3,8 (interpolasi antara 2 dan4)
dibaca axis vertikal a = 4

(kD)h = k 1 D 1 + k 2 D 2 = 0,2x1,4 + 2x3 = 6,3 m 2 /day


Wr =(1/ k).Ln aDr/U
2
= (1/ k).Ln 4Dr/U
= (1/ .0,2).Ln 4x0,8/1,35 = 1,37 day/m

Kemudian
h = 1,125 m = q.L 2 /8 (kD)h +(q.L/ kr).Ln aDr/U
= 0,01.L 2 /8x6,3 + 0,01 x1,37 L
48
Atau :
0,2 L 2 + 13,7 L 1125 = 0

Dengan Pers. ABC

L = {-13,7 +(13,7 2 + 4x0,2x1125)}/2x0,2

L = (- 13,7 + 33)/0,4 = 48 m

49
b. Aliran radial

radial

A1 A2

50
lanjutan
x = D/21/2 = 0,707 D

Persamaan untuk aliran di bawah level dari drain


tube

S = ( k mo)/ L(ln.L/ ro + 2 ln.coth 2 n D/L)

Dengan d =( L/8)/ (ln. L/ ro +2ln.coth 2 n


D/L)

51
Pertanyaan umpan balik

Apa yang saudara ketahui tentang persamaan


Hooghoudht
Pada persamaan Hooghoudht kalau Katas lebih besar
dari K bawah apa artinya terhadap lapisan tanah
tersebut.

52
Tugas terstruktur

Diberikan data- data sbb:

S = 20 mm/hari
k = 1 m/hari
D=6m
mo = 0,5 m
ro = 0,04 m
Hitung drain spacingnya.

53
Daftar Pustaka

Varshney.R.S.,Gupta.S.C, 1979, Theory & Design of


Irrigation Structures, Volume One, Canals and
Tubewells

James N.Luthin, 1966, Drainage Engineering Jonh


Wiley & Sons, INC. New York/London/Sydney
Ledeboer.H.F dan Soebagio Tj, 1987, Agricultural
Drainage Lecture notes of course PTA-663 of
UGM?Unibraw S2-Program Soil & Water Management
Vol I,II dan III

54
Tinjauan aspek hidrolika pada perencanaan dan pengelolaan
saluran drainasi

a. Maksud dan Tujuan


Maksud : pengenalan teori dan rumus-rumus
hidrolika dasar yang ada hubungannya dengan
saluran drainasi.

Tujuannya : penggunaan teori dan rumus-rumus


hidrolika dasar untuk merencanakan dan
mengoperasikan saluran drainasi.

55
Dua aspek hidrolika pada perencanaan saluran
drainasi yang harus diperhatikan yaitu :

1. Kestabilan saluran drainasi terhadap erosi oleh


aliran air dan
2. Kapasitas saluran untuk mengalirkan debit
rencana

56
b.Kestabilan saluran tanah terhadap erosi oleh
aliran air

Muka air
m
h 1

Dasar sal

57
Tampak pada gambar bahwa erosi pada saluran tanah
dapat terjadi di talud maupun dasar saluran. Untuk
menghindari adanya erosi pada prinsipnya ada dua
cara yaitu :

1. Regime theory

2, Tractive force theory

58
Rumus-rumus dari regime theory kebanyakan dijabarkan
dari kondisi saluran irigasi dari tanah yang sudah stabil.
Pada umumnya rumus-rumusnya adalah rumus empiris,
diantaranya rumus Kennedy (1895), Simons dan Albertson
(1963) serta Blench (1970) dll

Rumus tractive force theory lebih berdasarkan pada


mekanisme dari gerak suatu partikel tanah didalam suatu
aliran air.
tractive force theory jika dibandingkan dengan regime
theory lebih mengandalkan pada perumusan matematis
dari mekanisme gerak suatu partikel tanah dalam aliran
air.

59
Rumus Kennedy (1895)
Kennedy menghasilkan rumus untuk kecepatan yang
tidak menyebabkan pengendapan maupun penggerusan
bagi air yang membawa lumpur.

V0 = C YX
dimana : Vo = kecepatan rata-rata yang tidak
menyebabkan pengendapan maupun
penggerusan (fps)
Y = kedalaman air (ft)
x = 0,64 (konstante)

60
Harga koefisien C tergantung dari pada material yang
membentuk tubuh saluran.
C = 0,56, untuk tanah yang sangat halus
C = 0,84, untuk tanah yang berpasir halus
C = 0,92, untuk tanah yang sangat kasar
C = 1,01, untuk tanah lumpur berpasir
C = 1,09, untuk tanah lumpur kasar

Untuk air bersih (tak membawa lumpur) dianjurkan untuk


mengambil harga x = 0,50

61
Prosedur perencanaan

Dari macam material pembentuk tubuh saluran


didapat n (angka kekasaran), miring tebing z serta
kecepatan max yang diijinkan V (tabel)
Hitung jari-jari hidrolis R dengan rumus Manning
Luas penampang basah A dihitung dengan A =Q/V,
dimana V kecepatan yang diijinkan
Keliling basah P dicari dengan P = A/R
Dengan harga-harga A, R yang telah diperoleh maka B
dan Y dapat dicari
Beri tinggi jagaan secukupnya.

62
Tabel Fortier &Scobey untuk kecepatan maks. yang diijinkan

Macam material n Air bersih Air yang mengandung


tanah koloid
V (fps) V(fps)
Pasir halus koloid 0,02 1,50 2,50
Lempung pasiran 0,02 1,75 2,50
Lanau lempung 0,20 2,00 3,00
Lanau aluvial 0,02 2,00 3,50
Lempung biasa 0,02 2,50 3,50
Lempung keras 0,025 3,75 5,00
Gravel halus 0,02 2,50 5,00
Gravel kasar 0,025 4,00 6,00

63
Pertanyaan umpan balik

Mengapa dalam perencanaan saluran drainasi


memperhitungkan aspek hidrolika
Jika saluran tidak stabil apa yang akan terjadi pada
saluran tersebut.
Berikan contoh-contoh untuk saluran yang tidak
stabil dan saluran yang stabil

64
Tugas terstruktur

Tentukan dimensi saluran dengan penampang


trapesium bila diketahui S = 0,0016; Q = 11 m3/det;
saluran tersebut digali pada tanah yang mengandung
lempung keras; n = 0,025 dan z = 2

65
Daftar Pustaka

Kinori B.Z. 1970, Manual of Surface Drainage


Engineering, Elsevier Publishing Company,
Amsterdam-London-New York
Henderson FM, 1966, Open Channel Flow
Macmillan Publishing CO.,INC, New York
Ranga Raju KG, 1986, Aliran Melalui Saluran
Terbuka Penerbit Erlangga

66

Anda mungkin juga menyukai