10 Perancangan Saluran
10 Perancangan Saluran
10 Perancangan Saluran
BKK2220128
PERANCANGAN
SALURAN
Anri Noor Annisa Ramadan, S.T., M.T.
Program Studi Teknik Sipil UNPER
1
Jl. Pembela Tanah Air 177, Kahuripan, Tasikmalaya
Perancangan Saluran Untuk Aliran
Seragam
• Di dalam praktek sering dijumpai perlunya perencanaan saluran baik untuk
jaringan irigasi maupun jaringan drainase.
• Sehubungan dengan keperluan tersebut maka perencanaan saluran
terbuka pada dasarnya merupakan perencanaan penampang saluran yang
mampu mengalirkan debit dari suatu lokasi ke lokasi lain dengan lancar,
aman dan dengan biaya yang memadai.
• Selain aspek hidraulik yang menjadi pertimbangan utama, aspek-aspek lain
yang perlu dipertimbangkan adalah :
1. aspek ekonomi,
2. aspek keamanan lingkungan, dan
3. aspek estetika.
2
Saluran Tahan Erosi
• Sebagian besar saluran yang diberi lapisan dan saluran yang bahan-bahannya
merupakan hasil rakitan pabrik dapat menahan erosi dengan baik sehingga
dianggap tahan erosi (nonerodible).
• Saluran tanpa lapisan biasanya peka terhadap erosi (dapat tererosi), kecuali yang
digali pada dasar yang keras misal terbuat dari batu.
3
Saluran Peka Terhadap Erosi dan Tahan Erosi
4
Bahan Tahan Erosi dan Pelapisan
• Bahan-bahan yang digunakan untuk melapisi saluran agar tahan erosi
meliputi :
1. Beton
2. Pasangan batu
3. Baja
4. Besi tuang
5. Kayu
6. Kaca
7. Plastik, dll.
• Tujuan melapisi suatu saluran pada umumnya untuk mencegah erosi,
tetapi kadang digunakan untuk memeriksa kehilangan air akibat
rembesan.
5
6
Saluran Berlapis
• Pada saluran berlapis, kecepatan maksimum yang diizinkan (maximum
permissible velocity), yaitu kecepatan yang tidak menimbulkan erosi dapat
diabaikan, asalkan airnya tidak mengangkut pasir, kerikil, atau batu-batu.
• Namun bila di atas saluran berlapis ini terjadi kecepatan yang sangat besar, maka
akan terdapat kecenderungan bagi air yang berkecepatan tinggi untuk merusak
saluran yang ada.
7
Kecepatan Minimum yang Diizinkan
• Penampang terbaik harus dijaga agar tetap dalam dimensi yang direncanakan.
• Sehingga harus dijaga agar tidak terjadi endapan yang dapat mengurangi luas
penampang.
• Dalam hal ini harus ditetapkan besarnya kecepatan minimum yang diijinkan.
• Yaitu kecepatan minimum yang tidak menyebabkan terjadinya pengendapan
yang diikuti dengan tumbuhnya tanaman pada endapan tersebut.
• Besarnya kecepatan minimum yang diijinkan sangat tergantung pada jenis
material yang diangkutnya.
• Untuk saluran irigasi di Indonesia kecepatan minimum yang diijinkan adalah :
0,30 m/s - 0,76 m/s
8
Kemiringan Saluran (So)
• Kemiringan memanjang dasar saluran (S0) biasanya diatur oleh
keadaan topografi dan tinggi energi yang diperlukan untuk
mengalirkan air.
• Dalam penentuan kemiringan dasar saluran, kehilangan energi
harus dijaga sekecil mungkin.
9
Kemiringan Saluran (So)
• Dimana :
• W = Tinggi jagaan dalam (ft)
• c = Koefisien Koefisien yang bervariasi bervariasi dari
• 1,5 ft pada Q = 20 cfs sampai
• 2,5 ft pada Q = 3000 cfs
• y = Kedalaman Kedalaman air dalam (ft)
13
Tinggi Jagaan
• Untuk keperluan keperluan perencanaan perencanaan irigasi irigasi di
Indonesia Indonesia. Standarisasi Standarisasi Perencanaan Perencanaan
Irigasi Irigasi Departemen Departemen Pekerjaan Pekerjaan Umum RI,
mensyaratkan tinggi jagaan minimum sebagai berikut :
14
Pertimbangan Perencanaan Saluran
• Pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah debit bertambah besar
dengan keliling basah paling minimum.
• Sehingga dari tinjauan aspek hidraulik diantara semua bentuk
penampang akan terdapat suatu penampang dengan bentuk
geometri dan luas dan keliling basah sedemikian sehingga
menghasilkan debit aliran terbesar.
• Penampang semacam ini disebut penampang terbaik (the best
hydraulic section) atau penampang paling efisien, atau penampang
paling ekonomis.
15
Penampang Segiempat
• Saluran penampang segiempat umumnya digunakan untuk saluran
drainase di perkotaan atau untuk flume (talang untuk jaringan irigasi).
• Penampang segiempat cenderung dihindari karena tebingnya yang tegak
sehingga memerlukan konstruksi yang lebih mahal daripada dinding
yang mengikuti garis-garis kemiringan lereng alam tanah, yaitu
penampang trapesium.
• Untuk keperluan saluran drainase perkotaan bentuk penampang persegi
empat ini makin dipertimbangkan penggunaannya karena dua hal
berikut ini :
1. Terbatasnya lahan
2. Estetika
16
Penampang Segiempat
B = 2y
17
Penampang Trapesium
• Saluran terbuka penampang trapesium banyak digunakan di dalam
praktek.
• Kemiringan tebing saluran trapesium dapat disesuaikan dengan
kemiringan lereng alam tanah yang ditempatinya.
• Untuk saluran buatan, fator ekonomis juga menjadi pertimbangan,
oleh karena itu juga perlu dicari penampang hidrolik terbaiknya
dengan cara sebagai berikut :
18
Penampang Trapesium
19
Penampang Hidraulik Terbaik
• Unsur geometris dari enam penampang hidraulik terbaik dimuat
dalam Tabel 7-2 namun penampang ini tidak selalu dipakai dalam
praktek, akibat kesulitan dari pembangunannya dan pemakaian
bahannya.
• Secara umum suatu saluran harus dirancang untuk efisiensi hidraulik,
akan tetapi dapat diubah seperlunya agar praktis.
20
21
Penentuan Ukuran Penampang
1. Kumpulkan semua keterangan, taksir n dan pilih S.
2/3 2/3 𝑛𝑄
2. Hitung faktor penampang AR dengan persamaan : 𝐴𝑅 = 𝑆
3. Persamaan A dan R dapat dilihat dalam Tabel penampang, lalu hitung
kedalamannya. Bila ada ukuran lain yang tidak diketahui misalnya b
dan z dari suatu penampang trapezium maka taksirlah nilai-nilai yang
belum diketahui ini lalu cari kedalamannya berdasarkan persamaan di
atas.
4. Bila penampang hidraulik terbaik diperlukan langsung, masukkan
dalam persamaan di atas, nilai-nilai A dan R yang diperoleh dari table
7-2 dan hitung kedalamannya.
5. Periksa kecepatan minimum yang diijinkan apabila aliran membawa
lumpur atau tanaman air.
6. Perkirakan tinggi jagaan dan pelapisan yang diperlukan.
7. Simpulkan hasil perhitungan dengan sket berdimensi.
22
Contoh Soal 1
• Untuk mengalirkan air sebesar Q = 11 m3/s diperlukan suatu saluran tahan erosi
yang mempunyai kemiringan dasar S= 0,0016 dan koef. Manning n = 0,025.
• Rencanakan penampang saluran :
1. tanpa mempertimbangkan penampang hidrolik terbaik.
2. dengan mempertimbangkan penampang hidrolik terbaik.
23
Jawab
• Tanpa mempertimbangkan penampang hidrolik terbaik.
• Yang menjadi pertimbangan adalah tersedianya lahan dan jenis tanah.
Dengan mempertimbangkan ketersediaan lahan misalnya diambil :
▪ Lebar dasar saluran : b = 2 m
▪ Kemiringan tebing : z = 2
• dengan menggunakan persamaan Manning :
2/3
𝑛𝑄 0,025 × 11
𝐴𝑅 = = = 6,875
𝑆 0,0016
24
Jawab
• Dari ketiga jenis penampang tersebut yang memerlukan lebar dan
kedalaman terkecil adalah penampang persegi empat, tetapi dinding
tegaknya yang menjadi masalah, karena memerlukan struktur yang
dapat menahan lereng alam tanah yang digali untuk saluran.
• Hal yang hampir sama dari tiga jenis tersebut adalah kedalaman aliran
yang cukup dalam yaitu 1,90 m sampai 2,07 m, kedalaman ini tidak
direkomendasi karena terlalu dalam untuk keselamatan manusia.
25
Saluran Peka Erosi (Mudah Tererosi)
• Kesulitan yang dihadapi dalam perencanaan saluran mudah tererosi adalah
pada kenyataanya stabilitas dari saluran mudah tererosi tidak hanya
tergantung pada parameter hidrolik saja tetapi tergantung pula pada sifat-
sifat material tanah yang di gali untuk saluran.
• Didalam praktek terdapat tiga tipe penampang saluran tidak stabil yaitu :
• Tipe 1 : Dasar dan dinding saluran mudah tererosi, tetapi tidak terjadi
endapan. Hal ini terjadi pada saluran dimana alirannya tidak membawa
angkutan sedimen tetapi mempunyai energi cukup besar yang dapat
mengakibatkan terjadinya erosi. Kondisi semacam ini biasanya terjadi di
hulu sungai yang mempunyai kemiringan dasar curam.
26
Saluran peka erosi (mudah tererosi)
• Tipe 2 : Kondisi dimana tidak terjadi gerusan tetapi terjadi pengendapan.
Kondisi ini terjadi apabila aliran membawa angkutan sedimen tetapi
kecepatannya kecil sehingga memungkinkan terjadi sedimentasi. Kondisi
semacam ini biasanya terjadi di hilir atau di muara yang mempunyai
kemiringan dasar landai.
• Tipe 3 : Kondisi dimana aliran membawa angkutan sedimen, dan
kecepatannya memungkinkan untuk terjadi sedimentasi, tetapi lahan yang
digali untuk saluran juga mudah tererosi. Kondisi semacam ini biasanya
terjadi di tengah sampai hilir.
• Adanya kesulitan dalam hubungan antara aliran dan kondisi tanah tempat
saluran serta angkutan sedimen maka dicari hubungan antara debit aliran
atau kecepatan rata-ratanya dengan sifat-sifat fisik tanah yang digali untuk
saluran serta jumlah dan tipe sedimen yang diangkut.
27
Perancangan Saluran Peka Erosi
• Perancangan saluran peka erosi digunakan dengan dua pendekatan, yaitu :
1. Kecepatan maksimum yang diizinkan, dan
2. Metode gaya tarik/seret
28
Kecepatan Maksimum yang Diizinkan
• Kecepatan maksimum yang diijinkan adalah kecepatan yang tidak menyebabkan
erosi.
• Kecepatan ini merupakan kecepatan rata-rata terbesar yang tidak menyebabkan
erosi pada penampang saluran.
• Kecepatan tersebut sangat bervariasi dan tidak ada yang tepat, serta hanya dapat
ditentukan menurut pengalaman perencana.
29
Kecepatan maksimum yang diizinkan
kkd = kubik kaki per detik
0 = gaya Tarik satuan
1 kkd = 0,028 m3/s
1 Kaki (feet) = 0,305 meter
1 Pon = 0,454 kg
30
31
32
Perancangan Dasar Saluran Peka Erosi Berdasarkan Metode
Kecepatan Yang Diizinkan
1. Untuk jenis material yang membentuk tubuh saluran diperkirakan
harga n dan kecepatan maksimum yang diijinkan (Tabel diatas) serta
kemiringan tebing.
2. Hitung jari-jari hidrolik R dari penerapan persamaan Manning.
2/3 𝑛𝑉
𝑅 =
𝑆
𝑄
3. Hitung luas penampang basah dari persamaan kontinuitas. 𝐴 = 𝑉
4. Hitung keliling basah dari harga A dan R yang telah diperoleh
𝐴
tersebut diatas. P=
𝑅
5. Dengan didapatnya harga A dan P maka dapat v. dihitung harga y.
33
Contoh Soal 2
1 2/3 1/2
𝑣 = 𝑅 𝑆0
𝑛
𝑛𝑣 0,025 × 1,22
𝑅2/3 = = = 0,7625
𝑆01/2 0,0016 1/2
𝑅 = (0,7625)2/3 = 0,67 𝑚
iii. Perhitungan luas penampang basah dilakukan
dengan menerapkan hukum kontinuitas.
Q = A×V
atau
Q 11
A= = =9,016 m 2
V 1,22
A 9,016
P= = =13,46 m R
0,67
v. Dari harga A dan P dapat dihitung harga y
sebagai berikut
atau
B =13,46 − 2y 5
Apabila harga ini dimasukkan ke dalam
persamaan luas :
y 2 − 5,44y +3,65 =0
𝑦 = 0,783 𝑚 ≈ 0,79 m
Maka
B =13,46 − 2×0,79 5 = 9,9 m≈10 m
• Di dalam praktek dimensi penampang dengan lebar B = 10 m dan
kedalaman air hanya 0,80 m dimensi yang kurang baik karena apabila
sesuatu hal debit aliran berkurang maka kedalaman air menjadi
sangat dangkal, dan terjadi kecenderungan aliran berada di tengah
dan berbelok-belok
40
Karena lebar dasar saluran jauh lebih besar daripada kedalaman aliran B > 6y, maka
saluran termasuk saluran lebar sekali, untuk itu maka perhitungan harus di ulang
dengan memperkirakan lebar menjadi B < 10 m, dengan kedalaman air y < 1,50 m.
41
Dengan dimensi ini hitung harga kecepatan aliran untuk
y = 1,20 m.
A = (B +zy )y
=(6 +2×1,20)1,20
A =10,00 m 2
Q 11
V= = =1,09 m det <1,20 m det
A 10
Perancangan Saluran
Tanah Berdasarkan
Gaya Tarik
43
44
45
46
47
48
Saluran Berlapis Rumpus (Rumput)