Tanam Dan Pola
Tanam Dan Pola
Tanam Dan Pola
0
BAB I
PENDAHULUAN
Tanam adalah kegiatan menempatkan bahan tanam dapat berupa benih atau bibit pada media tanam, baik media tanah
maupun media bukan tanah dalam suatu bentuk atau pola tanam sebagai awal dari budidaya tanaman. Dalam proses
penanaman, perlu mengatur jarak tanam yang bertujuan agar tanaman mendapatkan lingkungan pertumbuhan yang baik serta
memudahkan pemeliharaan tanaman dan populasinya per hektar. Selain jarak tanam, hal yang perlu diperhatikan dalam
proses penanaman yakni waktu tanam dengan tujuan agar tanaman dapat tumbuh dan panen pada saat yang tepat dan sesuai
dengan iklim dan persyaratan tumbuh tanaman. Pengaturan waktu tanam yang tepat juga dapat meminimalkan serangan
hama dan penyakit, serta bermanfaat dalam pengaturan panen dan penjualan produk.
Usaha penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur susunan tata letak dan tata urutan selama periode waktu tertentu
disebut
dengan pola tanam. Pola tanam merupakan salah satu proses penanaman yang sangat penting. Karena pola tanam bertujuan
agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pada ketiga kriteria tersebut, dapat dilakukan dengan efisien.
Maka dari itu, diperlukannya alat bantu tanam yang bermanfaat untuk menghemat waktu dan tenaga kerja.
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TANAM
Tanam adalah kegiatan menempatkan bahan tanam dapat berupa benih atau bibit pada media tanam, baik media tanah
maupun media bukan tanah dalam suatu bentuk atau pola tanam sebagai awal dari budidaya tanaman (Cardwell, 1984).
Sedangkan menurut (musyafa,2011) tanam adalah menempatkan bahan tanam berupa benih atau bibit pada media tanam
baik media tanah maupun media bukan tanah dalam suatu bentuk pola tanam. Pada saat menanam ada beberapa faktor yang
harus diperhatikan antara lain jarak tanam, pola tanam, dan waktu tanam.
jarak tanam adalah memberikan jarak antar tanaman sehingga tiap tiap tanaman mendapatkan ruang yang sesuai agar
pertumbuhannya berjalan dengan baik. Sedangkan pola tanam adalah suatu urutan tanam dalam satu bidang lahan dan dalam
satu periode waktu tertentu. Faktor lain yang harus diperhatikan pada saat menanam selain jarak tanam dan pola tanam
adalah waktu tanam, pengaturan waktu tanam penting karena berkaitan dengan ketersediaan air yang melimpah pada saat
Alat bantu tanam berfungsi untuk memudahkan dan mempercepat kegiatan penanaman dengan jarak tanam tertentu. Alat
bantu tanam dibuat sesuai dengan kebutuhan jarak tanam yang diinginkan, misalnya 2020 cm atau dengan system jajar
legowo 40x20x12.5 cm. Di Negara maju seperti Jepang, mereka sudah menggunakan alat bantu rice transplanter yang
Waktu tanam suatu tanaman tergantung pada faktor Agroklimat selama satu musim, periode pertumbuhan tanaman, dan daur
hidup suatu tanaman. Waktu tanam dalam budidaya tanaman di Indonesia sangat penting, karena berkaitan dengan
ketersediaan air yang melimpah pada musim hujan dan keterbatasan air pada musim kemarau. Ada tanaman yang cocok
ditanam di musim penghujan, tetapi ada yang lebih baik bila ditanam di musim kemarau. Penanaman di luar musim (off
season) dapat dilakukan dengan meningkatkan pemeliharaan dan perawatannya. Di musim hujan air berlebihan dan ditanah-
tanah sawah tidak banyak tanaman yang baik ditanam, kecuali padi. Sedang pada musim hutan tersebut, di tanah-tanah
kering, walaupun suplai tanah air baik untuk banyak tanaman, akan tetapi cuaca yang lembab dan matahari jarang bersinar
menyebabkan banyak serangan penyakit. Di musim kemarau, serangan hama lebih banyak mengancam, disamping terlalu
Contoh tanaman yang cocok ditanam di musim kering (kemarau), yakni : kacang kacangan, ubi ubian, wortel, dan
singkong. Sedangkan contoh tanaman yang cocok ditanam di musim penghujan, yakni : padi dan jagung.
2.4 Jarak Tanam
Jarak tanam adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberi ruang tumbuh pada tiap tiap tanaman agar tumbuh
dengan baik. Jarak tanam akan mempengaruhi kepadatan dan efisiensi penggunaan cahaya, persaingan diantara tanaman
dalam penggunaan air dan unsure hara sehingga akan mempengaruhi produksi tanaman (Hidayat, 2008).
Jenis-jenis jarak tanam yang umum digunakan oleh petani adalah bujur sangkar, persegi panjang, dan zigzag. Jarak tanam
berbentuk bujur sangkar yaitu menanam tanaman dengan bentuk bujur sangkar dan memiliki jarak antar tiap tanaman yang
sama misalnya 2020 cm, jarak tanam persegi panjang adalah menanam tanaman dengan berbentuk persegi panjang yaitu
memiliki ukuran panjang dan lebar yang berbeda atau memiliki sekat antara baris satu dengan yang lain jarak tanam persegi
panjang banyak digunakan dalam budidaya tanaman jagng dengan jarak tanam 70cm (jarak antar baris) x 30 cm ( jarak
dalam baris), dan jarak tanam zigzag yaitu menanam tanaman dengan pola seperti jajar genjang atau zigzag.
Fungsi jarak tanam bagi tanaman adalah untuk menurunkan tingkat kompetisi suatu tanaman dengan tanaman yang lain
untuk mendapatkan sinar matahari yang optimal sehingga fotosintesi suatu tanaman tersebut tidak terhambat oleh tanaman
yang lainnya, untuk menurunkan tingkat kompetisi suatu tanaman dengan tanaman yang lain untuk mendapatkan unsur hara
dari dalam tanah, dan juga untuk meningkatkan zona perakaran suatu tanaman, zona pertumbuhan suatu tanaman, dan
Pola tanam atau (cropping patten) iyalah suatu urutan pertanaman pada sebidang tanah selama satu periode. Lahan yang
dimaksut bisa berupa lahan kosong atau lahan yang sudah terdapat tanaman yang mampu dilakukan tumpang sirih. (saiful
anwar, 2011)
Pola tanam adalah usaha yang dilakukan dengan melaksanakan penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur susunan
tata letak dari tanaman dan tata urutan tanaman selama periode waktu tertentu, termasuk masa pengolahan tanah dan masa
Pola penanaman dapat dengan dua sistem yaitu sistem monokultur dan polikultur. Monokultur adalah penanaman satu jenis
tanaman pada lahan dan waktu penanaman yang sama. Sedangkan polikultur adalah penanaman lebih dari satu jenis tanaman
Pola tanam dibagi menjadi dua yaitu pola tanam monokultur dan polikultur. Monokultur adalah menanam satu jenis tanaman
pada lahan dan waktu penanaman yang sana dan polikultur adalah menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam satu lahan.
Pertanian monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja,
atau kedelai saja. Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian.
Penanaman monokultur menyebabkan terbentuknya lingkungan pertanian yang tidakmantap. Buktinya tanah pertanian harus
diolah, dipupuk dan disemprot dengan insektisida. Jika tidak, tanaman pertanian mudah terserang hama dan penyakit. Jika
tanaman pertanian terserang hama, maka dalam waktu cepat hama itu akan menyerang wilayah yang luas. Petani tidak dapat
panen karena tanamannya terserang hama. Kelebihan sistem ini yaitu teknis budidayanya relatif mudah karena tanaman yang
ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. Di sisi lain, kelemahan sistem ini adalah tanaman relative mudah
B. Polikultur
Polikultur berasal dari kata poli yang artinya banyak dan kultur artinya budaya. Polikultur ialah pola pertanian dengan
banyak jenis tanaman pada satu bidang lahan yang terusun dan terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang lebih
baik.
Dengan pemilihan tanaman yang tepat, sistem ini dapat memberikan beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut :
Mengurangi serangan OPT (pemantauan populasi hama), karena tanaman yang satu dapat mengurangi serangan OPT
lainnya. Misalnya bawang daun dapat mengusir hama aphids dan ulat pada tanaman kubis karena mengeluarkan bau allicin,
Menambah kesuburan tanah. Dengan menanam kacang-kacangan- kandungan unsur N dalam tanah bertambah karena
adanya bakteri Rhizobium yang terdapat dalam bintil akar. Dengan menanam yang mempunyai perakaran berbeda, misalnya
tanaman berakar dangkal ditanam berdampingan dengan tanaman berakardalam, tanah disekitarnya akan lebih gembur.
Siklus hidup hama atau penyakit dapat terputus, karena sistem ini dibarengi dengan rotasi tanaman dapat memutus siklus
OPT,
Memperoleh hasil panen yang beragam. Penanaman lebih dari satu jenis tanaman akan menghasilkan panen yang beragam.
Ini menguntungkan karena bila harga salah satu komoditas rendah, dapat ditutup oleh harga komoditas lainnya.
Tumpangsari adalah penanaman lebih dari satu tanaman pada waktu yang bersamaan atau selama periode tanam pada satu
tempat yang sama. Beberapa keuntungan dari sistem tumpangsari antara lain pemanfaatan lahan kosong disela-sela tanaman
pokok, peningkatan produksi total persatuan luas karena lebih efektif dalam penggunaan cahaya, air serta unsur hara,
disamping dapat mengurangi resiko kegagalan panen dan menekan pertumbuhan gulma
Jika tanaman tumpang sari berhasil semua, masih dapat diperoleh nilai tambah
Mengurangi erosi dan jika salah satu tanaman gagal panen, dapat diperoleh tanaman yang satu lagi (Thahir, 1999).
Salah satu jenis tanaman yang dapat dijadikan sebagai tanaman sela pada tanaman jagung adalah tanaman kedelai. Tanaman
jagung dan kedelai memungkinkan untuk ditumpangsari karena tanaman jagung menghendaki nitrogen tinggi, sementara
kedelai dapat memfiksasi nitrogen dari udara bebas sehingga kekurangan nitrogen pada jagung terpenuhi oleh kelebihan
Jagung dan kedelai yang ditanam secara tumpang sari akan terjadi kompetisi dalam memperebutkan unsur hara, air dan sinar
matahari. Sehingga pengaturan sistem tanam dan pemberian pupuk sangat penting untuk mengurangi terjadinya kompetisi
tersebut.
Tumpang gilir dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat
keuntungan maksimum.
Pengolahan yang bisa dilakukan dengan menghemat tenaga kerja, biaya pengolahan tanah dapat ditekan, dan kerusakan
Hasil panen secara beruntun dapat memperlancar penggunaan modal dan meningkatkan produktivitas lahan
Kondisi lahan yang selalu tertutup tanaman, sangat membantu mencegah terjadinya erosi
Kondisi lahan yang selalu tertutup tanaman, sangat membantu mencegah terjadinya erosi
Sisa komoditi tanaman yang diusahakan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau Contoh: jagung muda, padi gogo,
Merupakan pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam
yang bersamaan atau waktu yang berbeda).
Pada umumnya tipe ini dikembangkan untuk mengintensifikasikan lahan. Dengan demikian kemampuan lahan untuk
menghasilkan sesuatu produk pangan semakin tergali. Oleh karena itu pengelola dituntut untuk semakin jeli menentukan
tanaman apa yang perlu disisipkan agar waktu dan nilai ekonomisnya dapat membantu dalam usaha meningkatkan
pendapatan.
Merupakan penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur
jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit.
Merupakan penanaman dua jenis tanaman atau lebih yang dilakukan secara bergiliran. Setelah tanaman yang satu panen
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam melakuakan budidaya pertanian salah satu kegiatan terpentingnya adalah menanam. Menanam merupakan kegiatan
menempatkan bahan tanam dapat berupa benih atau bibit pada media tanam, baik media tanah maupun media bukan tanah
dalam suatu bentuk atau pola tanam sebagai awal dari budidaya tanaman. Dalam menanam ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan antara lain adalah jarak tanam, waktu tanam, alat bantu tanam dan pola tanam. Jarak tanam yang umum
digunakan antara lain adalah bentuk bujur sangkar, persegi panjang, dan zigzag. Waktu tanam menjadi faktor penting dalam
kegiatan menanam karena waktu menentukan jenis tanaman apa yang sesuai dan ketersediaan air yang tersedia. Seperti pada
saat musim hujan ketersediaan air yang berlimpah dan pada saat musim panas ketersediaan air terbatas. Melakukan kegiatan
menanam dengan menggunakan alat bantu tanam sangat membantu dalam mengefisienkan waktu kerja dan juga dapat
mengatur jarak tanam dengan rapi sehingga jarak antar tanaman ke tanaman lain seragam. Selain ketiga hal tersebut pola
tanam juga merupakan faktor yang harus diperhatikan saat melakukan kegiatan budidaya, pola tanam dibagi menjadi dua
yaitu monokultur dengan satu jenis tanaman pada luasan lahan tertentu dan dalam waktu yang bersamaan dan yang kedua
adalah polikultur yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam luasan lahan tertentu dalam waktu yang bersamaan.
3.2 SARAN
Dalam melakukan budidaya pertanian, menanam sangatlah penting dan perlu diperhatikan karena tanam merupakan tahapan
awal yang menentukan keberhasilan dari budidaya. Tanam yang salah akan berdampak negatif pada hasil pertanian atau
bahkan akan mengakibatkan kegagalan. Oleh sebab itu tanam dan pola tanam harus diperhatikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Caldwell, and B.T. Kang. 1994. Place for alley cropping in sustainable agriculture in the humid tropics. Trans. 15th World
Hidayat, N., 2008, Pertumbuhan dan Prodiksi Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) Varietas Lokal Madura Pada Berbagai
Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Fosfor. Serial online pertanian trunojjoyo
Musyafa, 2012. musafaalihyar.blogspot.co.id, Pola tanam. diakses pada tanggal 20 maret 2016
Saiful Anwar, 2011. lampung.litbang.deptan.go.id, pola tanam. diakses pada tanggal 20 maret 2016