MAKALAH TEKPAN Terbaru
MAKALAH TEKPAN Terbaru
MAKALAH TEKPAN Terbaru
MAKALAH
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Kimia
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi Pakan tahun
ajaran 2017/2018
Oleh :
KELAS A
Kelompok 10
NOLDY DAVID PANJAITAN 200110150036
SUCI RAHAYU SAFITRI 200110150169
ESTHER NATALIA M 200110150196
NOUFAN FADILAH P. 200110150207
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2017
ii
Kata Pengantar
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
Kata Pengantar .. ii
I Pendahuluan.
1.1 Latar Belakang .. 1
1.2 Rumusan Masalah . 1
1.3 Maksud dan Tujuan .. 2
1.4 Kegunaan .. 2
II Tinjauan Pustaka.
2.1 Konsentrat . 3
2.2 Pengolahan Kimia . 3
III Pembahasan
3.1 Jenis-Jenis Pengolahan Basah Dingin .. 4
3.2 Proses yang Terjadi Selama Pengolahan Berlangsung . 5
3.3 Perubahan Komposisi Zat-Zat Makanan Setelah Pengolahan .. 7
3.4 Kualitas Bahan Pakan Hasil Pengolahan .. 9
IV Kesimpulan/Implikasi 11
V Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
1
PENDAHULUAN
Pakan merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam kegiatan usaha
ternak dari limbah industri lain seperti limbah pertanian dan perikanan, namun
karena berbahan baku limbah maka kebanyakan dari bahan tersebut memiliki
beberapa keterbatasan seperti kandungan nutrisi yang rendah serta tidak tahan
Salah satu cara pengolahan bahan pakan adalah dengan cara pengolahan
lebih tahan lama serta bisa juga meningkatkan kandungan nutrisinya. Oleh karena
itu untuk memahami lebih lanjut terkait pengolahan bahan pakan secara kimiawi
processing).
1.4 Kegunaan
(wet processing).
berlangsung.
pengolahan.
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsentrat
(Beta-N) dan rendah kandungan serat kasar (SK) yaitu lebih rendah dari 18%.
Kandungan protein pakan dapat dibagi 2 yaitu : konsentrat sumber energi, dan
serat kasar yang rendah, maka hampir semua konsentrat mempunyai kecernaan
yang tinggi. Butiran mengandung sejumlah besar pati yang dengan mudah dapat
dicerna dan diserap ternak. Sebaliknya protein dari butiran kebanyakan defisiensi
akan asam amino lisin. Hal ini buksn masalah yang besar untuk ternak
ruminansia, tetapi akan bermasalah pada ternak non ruminansia yang makanan
alkali, dan penambahan asam (Wulung, 2013). Terdapat beberapa manfaat dari
Pengawetan pakan
III
PEMBAHASAN
(soaking) merupakan salah satu jenis pengolahan bahan pakan secara kimiawi
dengan merendam bahan dalam larutan basa kuat seperti NaOH sehingga bahan
pengawetan butiran dengan kadar air yang tinggi. Perlakuan asam dapat
(HCl), oriofosfat (H3PO4) dan asam sulfat (H2SO4). Keuntungan perlakuan asam,
yaitu :
merenggangkan / memecah ikatan serat kasar dan protein kasar yang sulit
dicerna.
yang bersifat basa terutama basa-basa lemah sehingga menyebabkan suasana basa
(pH > 7). Salah satu senyawa kimia yang sering digunakan dalam proses tersebut
biasanya digunakan pada bahan pakan berupa limbah pertanian yang memiliki
kandungan serat kasar yang tinggi yang menyebabkan sulit dicerna oleh ternak.
protein.
NaOH terjadi proses hidrolisis polisakarida yang terkandung dalam bahan pakan
bahan pakan sehingga senyawa lignin yang sulit dicerna oleh ternak dapat
dipisahkan jadi bahan tersebut lebih mudah dicerna (Soedjono dkk, 1985). NaOH
juga dapat menghidrolisis gugus asetil pada khitin sehingga khitin akan
hasil bahwa penurunan kandungan khitin pada limbah udang yang diolah dengan
filtrat air abu sekam sebagai pengganti NaOH adalah sebesar 33,40%
dibandingkan dengan yang tidak mengalami pengolahan. Selain itu selama proses
perendaman juga terjadi penurunan bahan kering dari bahan pakan akibat
dan ikatan senyawa anorganik (mineral) sehingga yang awalnya senyawa tersebut
sehingga lebih mudah dicerna dan meningkatkan kecernaan dari bahan tersebut.
ikatan protein dengan mineral pada kulit udang yang akan memudahkan
asam asetat juga dapat merombak dan melarutkan ikatan mineral, menurut
mineral terlarut khususnya kalsium dan fosfor dalam bahan pakan akan
secara berlebih sehingga sebagian asam amino terekstrak dan lepas terbawa ke air
anhydrous (gas atau cairan), urea, garam ammonium ataupun bahan lain (manure
ayam, feses, urine, abu gosok). Perlakuan alkali diperlukan pada bahan pakan
limbah pertanian dengan kandungan serat kasar yang tinggi selain adanya ikatan
b-1,4 glycosida juga terjadi lignifikasi dari bagian selulosa yang menyebabkan
sukar dicerna.
pengawet.
NaOH kandungan serat kasar dalam bahan pakan mengalami penurunan karena
meningkat. Selain itu pengolahan dengan cara soaking juga dapat menurunkan
kandungan khitin pada limbah udang yaitu dengan menghidrolisis gugus asetil
pada khitin sehingga menjadi khitosan sehingga bahan lebih mudah dicerna.
mineral menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna.
Pada limbah kulit udang ikatan protein dengan mineral akan terurai dan
asetat juga dapat meningkatkan kandungan mineral terlarut seperti kalsium dan
bukan protein (NPN), Meningkatkan jumlah zat makanan tercerna (TDN = Total
Mencegah tumbuhnya jamur, Tidak ada residu mineral pada produk amoniasi.
cerna, disebabkan larutnya sebagian silikat dan lignin, bengkaknya jaringan akibat
ikatan ester pada gugus asam uronat diantara selulosa dan hemiselulosa yang
Bahan pakan yang telah diolah dengan cara soaking memiliki kecernaan
yang lebih baik dibandingkan dengan bahan pakan yang belum diolah sehingga
bahan pakan yang diberikan bisa lebih efisien karena zat-zat makanan yang dapat
dicerna oleh ternak juga semakin banyak. Namun apabila penggunaan NaOH
tidak sesuai dengan yang seharusnya maka akan menyebabkan penurunan bahan
kering akibat terlarutnya zat-zat makanan yang mudah larut dalam air sehingga
Bahan pakan yang diolah dengan cara acid treatment memiliki daya cerna
yang lebih tinggi daripada bahan yang tidak diolah, selain itu juga memiliki
kandungan mineral seperti kalsium dan fosfor yang lebih tinggi. Pengolahan
dengan acid treatment juga dapat meningkatkan kandungan protein yang dapat
dicerna oleh ternak, namun apabila konsentrasi asam yang digunakan terlalu
tinggi maka akan memutus ikatan hidrogen secara berlebih sehingga sebagian
protein kasar yang lebih tinggi dalam bentuk NPN. Penggunaan alkali treatment
juga dapat meningkatkan kandungan nutrisi yang dapat dicerna TDN dari suatu
bahan pakan, sehingga konsumsi pakan juga akan meningkat. Selain itu dengan
10
dilakukan pengolahan secara alkali treatment bahan pakan akan lebih awet
disimpan dalam jangka waktu lama karena terbebas dari serangan jamur dan
bakteriosida.
11
IV
KESIMPULAN/IMPLIKASI
lebih sederhana oleh senyawa basa atau asam dengan adanya pemecahan
kandungan silica.
basa atau asam yang ditabahkan. Bahkan dengan alkali treatment dapat
SARAN
pakan yang ada di Indonesia. Dengan adanya ilmu pengetahuan ini, hendaknya
DAFTAR PUSTAKA
Elita. 2002. Pengaruh Pengolahan Terhadap Kualitas Gelatin Kulit Ikan Hiu.
Seminar Nasional PATPI.ISBN : 979-95249-6-2, Malang.
Pfost, H.B. 1964. Feed Production Handbook. Feed Production School Inc.
Kansas City.
Soedjono, M., R. Utomo dan S.P.S Budhi. 1985. Pengaruh Perlakuan Alkali
Terhadap Kecernaan In Vitro Bagasse. Proceeding Seminar Pemanfaatan
Limbah Tebu Untuk Pakan Ternak. Pusat Penelitian Pengembangan
Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen
Pertanian, Bogor.