Menentukan Impedansi Karakteristik Dari Suatu Saluran Dua Kawat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

MENENTUKAN IMPEDANSI KARAKTERISTIK DARI

SUATU SALURAN DUA KAWAT

1. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengukur impedansi karakteristikdari suatu saluran simestris.


2. Mengukur arus masukan dan tegangan masukan pada saluran, bila terminalnya
hubung singkat dan bila ujung salurannya terbuka.
3. Menghitung impedansi karakteristik dari nilai-nilai yang diperoleh dalam
pengukuran.
4. Menentukan magnitude impedansi karakteristik sebagai suatu fungsi frekuensi.
5. Menentukan terminal saluran terbaik untuk transmisi dalam rentang frekuensi
medium.
6. Mengetahui efek panjang saluran pada impedansi karakteristik.

2. DIAGRAM RANGKAIAN
Rangkaian 1 :
Rangkaian 2 :

3. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN


- 2 buah model saluran transmisi 0,9 ; 0,85 km
- 2 buah resistor terminating 300 ohm
- 1 panel lintasan universal
- 1 catu daya
- 1 generator fungsi 0,2 Hz 200 kHz
- 1 buah Osiloskop dual-trance dengan input diferensial
- 2 probe test, 10 : 1
- 2 adapter probe
- 1 multimeter
- 1 set kabel penghubung dan plug
4. PENDAHULUAN
Agar dapat memperkirakan kemampuan penggunaan suatu saluran untuk suatu rentang
frekuensi transmisi, perlu diketahui impedansi karakteristik saluran.
Dari magnitude impedansi karakteristik, saluran dapat disesuaikan dengan suatu harga
optimum.
Impedansi karakteristik tergantung dari konstruksi geometric saluran. Sebagaimana
digambarkan dalam rangkaian ekivalen dibawah ini, impedansi karakteristik tersebut dapat
direpresentasikan dengan sederetan resistor yang sangat kecil dan koil-koil yang terhubung
seri serta sambungan parallel dari sejumlah kapasitor-kapasitor yang sangat kecil dan
konduktansi.

Gambar. 3

Resistansi R dari suatu saluran tergantung pada diameter saluran dan bahan yang
digunakan dalam pembuatan kawat.
Nilai resistansi R ditulis dalam Ohm/km.
Induktansi L, kapasitansi C, dan konduktansi G, semua tergantung pada jarak antar
saluran, diameter saluran dan isolasi bahan yang digunakan.
Induktansi dituliskan dalam mH/km, kapasitansi dalam nF/km dan konduktansi dalam
S/km.
Sebagai contoh, nilai-nilai karakteristik saluran yang mempunyai diameter 0,9 mm,
dengan isolasi plastik adalah :
R = 57,8 ohm/km
L = 0,7 mH/km
C = 34 nF/km
G = 1 S.km
Diagram berikut ini, menunjukkan metoda pengukuran impedansi karakteristik.
Gambar 4.
1. Dengan saluran yang berujung terbuka, pengukuran tegangan dan arus tak
langsung dibuat untuk menentukan seluruh nilai konduktansi (G) dan seluruh nilai
kapasitansi (Xc).
resistansi saluran berujung terbuka

Gambar 5.

2. Dengan keluaran terhubung singkat (gb. 3) resistansi total dari seluruh resistor (R)
dan induktansi koil (XL) yang terhubung secara seri diukur.
resistansi hubungan singkat.

Impedansi karakteristik dihitung dari nilai-nilai yang diperoleh untuk Ro dan Rsh,
untuk setiap frekuensi yakni :

Dalam latihan ini, digunakan sebuah model saluran transmisi, yang mempunyai
rangkaian ekivalen sebagai berikut :
Gambar 6. Simulasi dari nilai-nilai konduktansi, telah dihilangkan.

Gelombang yang merambat pada saluran transmisi yang panjangnya tak


berhingga, tidak akan mempengaruhi apa yang ada diujung saluran. Perbandingan
antara tegangan dan arus diujung masukan saluran sesungguhnya dapat dianggap sama
dengan perbandingan antara tegangan dan arus setelah mencapai ujung lainnya. Dapat
diartikan bahwa arus dan tegangan diantara kedua kawat penghantar saluran itu
memandang saluran transmisi sebagai suatu impedansi. Impedansi inilah yang disebut
Impedansi Karakteristik (ZO) .

ZO = forwardarus/forwardtegangan(2.1)

Jadi dapat dikatakan bahwa impedansi karakteristik adalah impedansi yang


diukur diujung saluran transmisi yang panjangnya tak berhingga. Bila daya
dirambatkan pada saluran transmisi dengan panjang tak berhingga, maka daya itu

akan diserap seluruhnya disepanjang saluran sebagai akibat bocornya arus pada
kapasitansi antar penghantar dan hilangnya tegangan pada induktansi saluran.
Gambar Pengukuran Impedansi Karakteristik

Pada Gambar diatas, diperlihatkan bahwa impedansi yang dipandang pada titik
1-2 ke 1-2 berhingga) ke arah kanan adalah sebesar ZO juga. Tetapi dengan tingkat
tegangan dan arus yang lebih kecil dibandingkan dengan tegangan pada titik 1-2.
Sehingga bila impedansi pada titik 1-2 digantikan dengan impedansi beban sebesar
ZO, maka impedansi dititik 1-2 akan sebesar ZO juga. Impedansi karakteristik saluran
tanpa rugi-rugi (losses-line) dapat dituliskan sebagai berikut:

ZO = (akar L/C) [W/m].. (2.2)


dimana :

L = induktansi total kedua kawat penghantar sepanjang saluran l (Henry)

C = kapasitansi antar kedua kawat penghantar dalutan sepanjang l (Farad)

Besar impedansi karakteristik suatu saluran transmisi maupun bumbung


gelombang berbeda-beda dan nilainya ditentukan oleh ukuran fisik penampang dan
bahan dielektrik yang digunakan sebagai isolator.

5. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN


5.1 Membuat sebuah rangkaian seperti ditunjukkan dalam Gambar 5.
Mengatur osiloskop pada masukan diferensial.
Memasangkan probe tes 10:1 dengan hati-hati.
Catatan : Menggunakan defleksi yang sama untuk kedua kanal Y.

Ug = 4 Vpp 1,42 Vrms 5,25 dB, (mengusahakan agar nilai-nilai ini konstan
selama percobaan ; mengukur dengan sebuah mV meter atau dB meter).
Pada frekuensi yang telah ditentukan, melengkapi pengukuran yang diperlukan
untuk tabel 1.
Ue adalah tegangan masukan saluran yang harus diukur (pengukuran diferensial),
UR adalah tegangan jatuh pada resistor 300 ohm, yang digunakan untuk mengukur
arus masukan secara tidak langsung, Ie.

Dari nilai tegangan terukur, menghitung nilai-nilai Ro dan Rsh


; dimana , kemudian

. 300 ohm

Dari nilai-nilai Ro dan Rsh, menghitung impedansi karakteristik :

5.2 Mentransfer nilai-nilai impedansi karakteristik (Z) dalam grafik pada Grafik 1
5.3 Membuat rangkaian seperti dalam Gambar 6. Menentukan impedansi karakteristik
untuk frekuensi seperti tercantum dalam Tabel 2, mengikuti metoda yang
digunakan dalam poin 1.
Membandingkan nilai-nilai yang diperoleh dengan nilai-nilai dalam grafik.
5.4 Memeriksa hasil yang diperoleh
5.5 Menghitung resistansi terminating optimum untuk frekuensi medium transmisi,
800 Hz pada lembar kerja 4.
LAMPIRAN

Gambar rangkaian kondisi hubung singkat

Gambar rangkaian kondisi terbuka

Anda mungkin juga menyukai