Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
A. LATAR BELAKANG
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan
mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke
lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban
menguap lewat kulit, pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa
kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil
penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat di
seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%. Untuk membakar
lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang
akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh
seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan
adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin banyak persediaan lemak
coklat bayi.
prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada
BBL. Pada bayi baru lahir, akan memiliki mekanisme pengaturan suhu tubuh yang
belum efisien dan masih lemah, sehingga penting untuk mempertahankan suhu tubuh
agar tidak terjadi hipotermi. Proses kehilangan panas pada bayi dapat melalui proses
konveksi, evaporasi, radiasi dan konduksi. Hal ini dapat dihindari bila bayi dilahirkan
dalam lingkungan dengan suhu sekitar 25-28 0C, dikeringkan dan dibungkus dengan
Intake makanan yang adekuat merupakan suatu hal yang penting untuk
mempertahankan suhu tubuh. Jika suhu bayi menurun, lebih banyak energi yang
peningkatan penggunaan O2, Bayi yang kedinginan akan terlihat kurang aktif dan
mengakibatkan hipoglikemi yang timbul dari efek hipotermi, begitu juga hipoksia dan
hiperbilirubinemia.
tindakan yang dilakukan harus menghindari terjadinya kehilangan panas pada bayi
B. TUJUAN UMUM
C. TUJUAN KHUSUS
memperagakan cara perawatan bayi yang dapat dilakukan dirumah, seperti perawatan
tali pusat, memandikan bayi, mencegah hipotermi dan menjemur bayi dibawah sinar
Terlampir
E. Media
Leaflet
F. Metode
G. Setting Tempat
Leader Co-Leader
Observer
Uraian Tugas :
1. Leader
2. Co-leader
3. Fasilitator
dijelaskan
d. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap anak, baik luar maupun dalam
4. Observer
a. Mencatat dan mengamati respon klien secara verbal dan non verbal
H. Pengorganisasian
I. Kegiatan penyuluhan
Memperhatikan
1. Evaluasi Struktur:
2. Evaluasi Proses:
penyuluhan
perhatian
3. Evaluasi Hasil:
b. Peserta dapat menjelasakan cara merawat tali pusat yang benar (70%)
1. Pemberian Nutrisi
a. Pengertian
Pemberan nutrisi disini lebih ditekankan pada pemberian ASI eksklusif. ASI
eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada
Menurut Dewa 2010, ASI Eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu saja
kepada bayi umur 0 6 bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai usia 6
bulan. Selama itu bayi tidak mendapatkan tambahan cairan lain dan juga makanan
tambahan.
Kebutuhan ASI pada bayi 240 cc/ hari yaitu 1 hari ibu menyusui bayinya
b. Komposisi Asi
(ASS), tetapi protein ASI ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi (lebih
mudah dicerna). Keistimewaan dari protein ASI ini adalah Rasio protein
80
b) ASI mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan air susu sapi mengandung
menyebabkan alergi.
c) ASI mengandung asam amino esensial taurin ynag tinggi, yang penting
d) Kadar methionin dalam ASI lebih rendah dari air susu sapi, sedangkan
e) Kadar tirosin dan fenilalanin lebih rendah, hal ini sangat menguntungkan
karena pada bayi prematur kadar tirosin yang tinggi dapat menyebabkan
b) Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah laktosa. Kadar laktosa
Kadar lemak dalam ASI dan air susu sapi relatif sama.
Merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin yang
larut dalam lemak (A,D,E, dan K) dan sumber asam lemak yang esensial,
namun tetap ada keistimewaannya yaitu, bentuk emulsi lebih sempurna, kadar
asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 x dalam air susu sapi. Asam lemak tak
jenuh yang terdapat dalam kadar yang tinggi yang terpenting adalah : rasio
asam linoleik; oleik yang cukup, asam lemak rantai panjang (arachidonic dan
docadexaenoic) yang berperan dalam perkembangan otak. Kolesterol yang
tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Fe dan Ca paling stabil, tidak
dipengaruhi oleh diit ibu. Garam organik yang terdapat dalam ASI terutama
adalah kalsium, kalium, dan natrium dari asam klorida dan fosfat, zat
Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. ASI merupakan sumber air
yang secara metabolik adalah aman. Air yang relatif tinggi dalam ASI ini akan
Kalori ASI relatif rendah jhanya 77 kalori/ 100 ml ASI. 90% berasal
minyak volatile.
c. Manfaat Pemberian Asi Ekslusif
b) Menjarangkan kehamilan
4) Bagi ibu
5) Bagi keluarga
a) Aspek Ekonomi : hemat karena tidak membeli susu formula dan bayi
1) Ambilah posisi yang benar-benar nyaman bagi ibu seperti duduk di kursi yang
ada sandaran punggung dan lengan, gunakan bantal untuk mengganjal bayi,
pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan
ibu
b) Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu
dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang
hitam
3) Bila bayi sudah selesai menyusui ( bayi sudah kenyang), lepaskan isapan bayi
keluar sendawa.
jam sekali
4) Usahakan tidak memberi dot atau susu botol pada bayi mantap dalam
menyusui
1) ASI baru dipompa segera ditempatkan pada lemari pendingin dan tidak
2) ASI disimpan dalaam botol yang steril. Diberi label tanggal dan jam simpan.
4) Cairkan ASI beku dengan menempatkan pada wadah yang tertutup dalam
dikandungnya.
2. Pengecekan Termogulasi
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan
mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke
lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban
menguap lewat kulit, pada lingkungan yang dingin , pembentukan suhu tanpa
kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil
penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat di
seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%. Untuk membakar
lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang
akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh
seorang BBL. Termogulasi pada bayi baru lahir (perlindungan termal) pada bayi baru
lahir secara umum dikatakan normal apabila memiliki ciri sebagai berikut :
b. Ukuran antropometri : berat badan berkisar antara 2500 gram 4000 gram,
pembentukan panas dan kehilangan panas agar dapat mempertahankan suhu tubuh di
Pada bayi-baru lahir, akan memiliki mekanisme pengaturan suhu tubuh yang
belum efisien dan masih lemah, sehingga penting untuk mempertahankan suhu tubuh
agar tidak terjadi hipotermi. Proses kehilangan panas pada bayi dapat melalui proses
konveksi, evaporasi, radiasi dan konduksi. Hal ini dapat dihindari bila bayi dilahirkan
dalam lingkungan dengan suhu sekitar 25-28 0C, dikeringkan dan dibungkus dengan
Intake makanan yang adekuat merupakan suatu hal yang penting untuk
mempertahankan suhu tubuh. Jika suhu bayi menurun, lebih banyak energi yang
peningkatan penggunaan O2, Bayi yang kedinginan akan terlihat kurang aktif dan
mengakibatkan hipoglikemi yang timbul dari efek hipotermi, begitu juga hipoksia dan
hiperbilirubinemia.
tindakan yang dilakukan harus menghindari terjadinya kehilangan panas pada bayi
a. Pengaturan suhu
Suhu dingin lingkungan luar menyebabkan air ketuban menguap melalui kulit
kembali panas tubuhnya melalui penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.
Lemak coklat tidak diproduksi ulang oleh bayi dan akan habis dalam waktu
Pusat pengendalian suhu pada bayi yang baru lahir belum sepenuhnya
berfungsi sehingga bayi tidak mampu untuk mengatasi perubahan yang ekstrim
Cara pengecekan suhu bayi yang lazim dikerjakan adalah dengan meletakkan
Setelah bayi dilahirkan, suhunya harus dicek setiap setengah jam sekali
sampai hasil pengecekan dua kali berturut turut menunjukkan suhu 36,5 0C.
Sesudah itu pengecekan suhu ini dilakukan setiap 4 jam sekali selama 24 jam
pertama dan kemudian jika tidak terdapat indikasi untuk pengecekan yang lebih
Suhu harus selalu diukur sebelum bayi ditelenjangi untuk dimandikan atau
dibersihkan dan bisa juga pengukuran suhu dilakukan sesudah bayi dimandikan.
d. Pengaturan panas
Bayi baru lahir memiliki kemampuan terbatas dalam mengatur suhu tubuhnya
2) Biasanya terjadi perubahan suhu yang dramatis pada lingkungan bayi tersebut
3) Bayi lahir dalam keadaan basah sehingga terjadi kehilangan panas melalui
evaporasi
4) Bayi baru lahiir memiliki permukaan tubuh yang luas jika dibandingkan
baik
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan
meninggalkan lingkungan rahim ibu yang hangat, bayi tersebut kemudian masuk
ke dalam lingkungan ruang bersalin yang jauh lebih dingin. Suhu dingin ini
merupakan hasil penggunaan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh, dan mereka
mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100 %. Untuk membakar lemak coklat,
seorang bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan
mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh
bayi baru lahir dan cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat
dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak
persediaan lemak coklat bayi. Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai
untuk meminimalkan kehilangan panas pada bayi baru lahir. Disebut sebagai
hipotermia bila suhu tubuh turun dibawah 360 C. Suhu normal pada neonatus
adalah 36 5 370 C.
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan dibawah normal. Adapun suhu
(suhu ketiak). Gejala awal hipotermi apabila suhu <36C atau kedua kaki &
tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi terasa dingin maka bayi sudah
menurut Sandra M.T. (1997) bahwa hipotermi yaitu kondisi dimana suhu inti
dapat terjadi karena penguapan ciran ketuban pada permukaan tubuh oleh
panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir,tubuh bayi tidak segera
timbangan yang temperatur nya lebih rendah dari tubuh bayi akan
c) Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar udara
panas juga terjadi jika terjadi konveksi aliran udara dari kipas
didekat benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu
tubuh bayi.Bayi bisa kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda
secara langsung .
metabolisme anaerob.
e) Shock.
f) Apnea.
Perawatan Metode Kanguru (PMK) pertama kali diperkenalkan oleh Ray dan
Martinez di Bogota, Columbia pada tahun 1979 sebagai cara alternatif perawatan
BBLR ditengah tingginya angka BBLR dan terbatasnya fasilitas kesehatan yang
ada. Metode ini meniru binatang berkantung kanguru yang bayinya lahir memang
sangat prematur, dan setelah lahir disimpan di kantung perut ibunya untuk
dalam perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain: merupakan cara
yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu adanya
kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan menjadi thermoregulator
meningkatnya hubungan antara ibu dan bayi serta meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
Pada awalnya, PMK terdiri dari 3 komponen, yaitu : kontak kulit ke kulit
bayi pada posisi tegakdi dada ibunya, di antara kedua payudara ibu, tanpa busana.
Bayi dibiarkan telanjang hanya mengenakan popok, kaus kaki dan topi sehingga
terjadi kontak kulit bayi dan kulit ibu seluas mungkin. Posisi bayi diamankan
dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan
atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi). Ujung pengikat tepat berada di
Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga agar saluran napas tetap
terbuka dan memberi peluang agar terjadi kontak mata antara ibu dan bayi.
pemberian ASI secara langsung maupun dengan pemberian ASI perah. Kangaroo
support merupakan bentuk bantuan secara fisik maupun emosi, baik dari tenaga
kesehatan maupun keluarganya, agar ibu dapat melakukan PMK untuk bayinya.
sehingga pada saat ibu pulang dengan bayi, ibu tetap dapat melakukan PMK
tepat guna yang sederhana, murah dan dapat digunakan apabila fasilitas untuk
1) PMK intermiten : Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan
sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu mengunjungi bayinya yang masih
berada dalam perawatan di inkubator. PMK dilakukan dengan durasi minimal satu
jam, secara terus-menerus per hari. Setelah bayi lebih stabil, bayi dengan PMK
2) PMK kontinu : Pada PMK kontinu, kondisi bayi harus dalam keadaan stabil, dan
bayi harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen. Kemampuan untuk
bermakna jumlah neonatus atau bayi baru lahir yang meninggal, menghindari bayi
meningkatkan pemberian ASI, dan meningkatkan ikatan (bonding) antara ibu dan
bayi.
inkubator). Data Cochrane menunjukkan bahwa jumlah kematian bayi yang dilakukan
PMK lebih sedikit dibandingkan bayi yang dirawat dalam inkubator. Penelitian di
Addis Abeba memperlihatkan jumlah bayi yang meninggal pada kelompok PMK
sebesar 22,5 % sedangkan pada kelompok non PMK sebesar 38% (p<0,05). Dari
kematian neonatal. Hal ini dapat dijelaskan lebih lanjut dalam beberapa manfaat PMK
Manfaat PMK dalam menstabilkan suhu, pernafasan dan denyut jantung bayi
pernapasan, dan laju denyut jantung bayi lebih cepat dari bayi yang dirawat dalam
inkubator. Bayi pada PMK merasa nyaman dan hangat dalam dekapan ibu sehingga
tanda vital dapat lebih cepat stabil. Penelitian oleh Yanuarso di RSCM
cepat mencapai kestabilan suhu tubuh dibanding BBLR tanpa PMK (120 menit vs.
180 menit).
mengurangi kejadian infeksi pada BBLR selama perawatan. Pada PMK, bayi terpapar
oleh kuman komensal yang ada pada tubuh ibunya sehingga ia memiliki kekebalan
tubuh untuk kuman tersebut. Rao dalam penelitiannya menunjukkan bahwa jumlah
BBLR yang mengalami sepsis sebesar 3,9% pada kelompok PMK dan 14,8% pada
manfaat PMK dalam menurunkan infeksi nosokomial pada usia koreksi 41 minggu
(RR 0,49, 95% CI 0,25 - 0,93). Manfaat lainnya dengan berkurangnya infeksi pada
bayi adalah bayi dapat dipulangkan lebih cepat sehingga masa perawatan lebih
Manfaat PMK lainnya adalah meningkatkan berat badan, panjang badan dan
lingkar kepala bayi. Penelitian menunjukkan bahwa kenaikkan berat badan, panjang
badan dan lingkar kepala BBLR yang menjalani PMK lebih tinggi secara bermakna
sedangkan Gupta menunjukkan kenaikan berat badan yang mirip yaitu 29 g/hari.
memiliki nilai perkembangan yang lebih baik secara bermakna dibandingkan BBLR
Pada berbagai penelitian terlihat bahwa PMK sangat erat kaitannya dengan
pemberian ASI. Pada PMK, ASI dapat selalu tersedia dan sangat mudah diperoleh.
Hal ini dapat dijelaskan karena bayi dengan PMK, terlebih pada PMK kontinu, selalu
berada di dekat payudara ibu, menempel dan terjadi kontak kulit ke kulit, sehingga
bayi dapat menyusu setiap kali ia inginkan. Selain itu, ibu dapat dengan mudah
pada mulut bayi, munculnya hisapan-hisapan kecil serta adanya gerakan bayi untuk
mencari puting susu ibunya. Ibu dapat menilai kesiapan menyusu bayinya dengan
memasukkan jari bersih ke dalam mulut bayi dan menilai isapan mulut bayi. Berikan
ASI saat bayi sudah terjaga dari tidurnya. Bila telah terbiasa melakukan PMK, ibu
dapat dengan mudah memberikan ASI tanpa harus mengeluarkan bayi dari baju
kangurunya.
Bayi yang mendapat PMK memperoleh ASI lebih lama dibandingkan bayi
bermakna. Posisi bayi yang mendapat PMK memudahkan ibu untuk memberikan ASI
secara langsung kepada bayinya. Selain itu, rangsangan dari sang bayi dapat
meningkatkan produksi ASI ibu, sehingga ibu akan lebih sering memberikan air
Pada PMK, pemberian ASI dapat dilakukan dengan menyusui bayi langsung
ke payudara ibu, atau dapat pula dengan memberikan ASI perah menggunakan
cangkir (cup feeding) dan dengan selang (orogastric tube). Pemberian ASI pada bayi
yang dilakukan PMK umumnya akan diteruskan di rumah saat dipulangkan, dan lama
pemberian ASI lebih panjang. PMK juga meningkatkan volume ASI yang dihasilkan
oleh ibu.
Bila bayi prematur atau BBLR pada awalnya tidak memungkinkan untuk
mendapat minum melalui mulut (asupan per oral), maka berikan melalui infus terlebih
dahulu. Bayi dapat dirawat dalam inkubator. Segera setelah bayi menunjukkan tanda
kesiapan menyusu yang ditandai dengan menggerakkan lidah dan mulut serta
keinginan menghisap (menghisap jari atau kulit ibu), maka bantulah ibu untuk
menyusui bayinya, pada saat ini dapat dimulai PMK intermiten. Ibu dibantu untuk
duduk dengan nyaman di kursi dengan bayi dalam posisi kontak kulit ke kulit. Akan
menolong bila ibu memerah sedikit ASI sebelum memulai menyusui untuk
melunakkan daerah puting susu dan memudahkan bayi untuk menempel. Walaupun
bayi PMK umumnya BBLR atau prematur dimana bayi belum dapat menghisap
dengan baik danlama, tetaplah menganjurkan ibu untuk mencoba menyusui terlebih
dulu, bila tidak berhasil dapat menggunakan metode minum yang lain.
Bayi dengan usia kehamilan antara 30 - 32 minggu, pemberian minum
biasanya masih memerlukan penggunaan pipa orogastrik. Ibu dapat memberikan ASI
perah secara teratur melalui pipa orogastrik. Ibu dapat melatih bayi menghisap dengan
membiarkan jari tangan ibu yang bersih berada dalam mulut bayi, saat bayi diberi ASI
melalui pipa orogastrik. Selain itu, dapat dicoba pemberian melalui gelas kecil (cup
Pemberian ASI perah melalui pipa orogastrik dapat dilakukan dalam posisi
kanguru. Pemberian ASI perah dengan menggunakan gelas kecil dilakukan dengan
kehangatannya. Setelah pemberian ASI perah selesai dilakukan, bayi dapat diletakkan
kembali dalam posisi kanguru. Bila memungkinkan, dapat dicoba pemberian ASI
yang diperah dari payudara ibu secara langsung ke dalam mulut bayi, cara ini juga
dapat dilakukan pada bayi dalam posisi kanguru. Posisikan bayi dalam posisi
kanguru, dekatkan mulut bayi keputing susu ibu, tunggu sampai bayi siap dan
membuka mulut dan matanya. Keluarkan beberapa tetes ASI, biarkan bayi mencium
dan menjilat puting susu dan membuka mulutnya, tunggu sampai ia menelan ASI.
Bila bayi kecil sudah mulai menghisap dengan efektif, mungkin sesekali ia
akan berhenti saat menyusu dengan jeda yang agak lama. Hal ini dapat terjadi karena
bayi kecil mudah lelah, menghisap agak lemah pada awalnya, dan memerlukan waktu
istirahat yang agak lama setelah menghisap. Ibu dianjurkan untuk tidak menarik bayi
dari puting susunya terlalu cepat. Biarkan bayi menempel di dada ibu, dan biarkan ia
menghisap kembali bila sudah siap. Umumnya bayi kecil perlu menyusu lebih sering,
setiap 2 hingga 3 jam. Pada awalnya, mungkin bayi tidak bangun untuk minum
umumnya sudah dapat menyusu langsung ke ibu. Namun sebaiknya, periksa terlebih
dahulu refleks hisap bayi, bila perlu, sesekali selingi pemberian ASI perah
menggunakan gelas kecil. Pastikan bayi menghisap dalam posisi dan pelekatan yang
d) Peluklah seluruh tubuh bayi, tidak hanya bagian leher dan bahu
bagian bawah
Untuk memantau kecukupan asupan ASI, timbang bayi sekali sehari hingga
seminggu, dan selanjutnya timbang bayi sekali seminggu sampai usia bayi
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai,
dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera
untuk jatuh sakit atau meninggal. Jika bayi dalam keadaan basah dan tidak
ruangan yang relatif hangat. Bayi prematur atau berat badan rendah sangat
4. Pencegahan Infeksi
Infeksi pada bayi cepat sekali meluas. Infeksi BBL lebih sering ditemukan di
RS daripada di rumah, dari ibu, petugas kesehatan, (dokter atau perawat) dan petugas
a. Tetanus neonatorum
b. CMV
Penyebab :
Infeksi neonatus dapat melalui beberapa cara blane (1961) dan dibagi dalam golongan
yaitu :
a. Infeksi intranatal
Kuman dari vagina naik dan masuk dalam rongga amnion setelah ketuban
juga dengan jalan kontak langsung dengan kuman yang terdapat dalam vagina mis
blenorea.
b. Infeksi antenata
Kuman mencapai janin melalui peredaran darah ibu ke plaseta dan selanjutnya
c. Infeksi pascanatal
Infeksi terjadi sesuda bayi lahir lengkap, infeksi terjadi akibat penggunaan
1. Kontak Tubuh. Kuman masuk ke dalam tubuh melalui proses penyebaran secara
3. Serangga
4. Udara
1. Sumber Penyakit
Sumber penyakit dapat memengaruhi apakah infeksi berjalan cepat atau lambat.
2. Kuman penyebab
4. Cara Penularan
menyebabkan penyebar.
Daya tahan tubuh yang baik dapat memperlambat proses infeksi atau
Diagnosis infeksi tidak mudah karena tanda khas seperti yang terdapat pada
bayi lebih tua sering kali tidak ditemukan, diagnosis dapat dibuat dengan
Diagnosis ini dapat dibuat apabila terdapat kelainan tingka laku bayi dapat
Tanda infeksi pada bayi biasanya tidak khas sperti yang terdapat pada bayi
a. Malas minum
b. Gelisah
e. Pergerakan kurang
f. Muntah
g. Diare
h. Odema
i. Perdarahan, ikterus, kejang, suhu meningkat, normal atau kurang dari normal.
a. Pencegahan Infeksi
pada bayi baru lahir karena bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi.Pada
saat penanganan bayi baru lahir, pastikan penolong untuk melakukan tindakan
pencegahan infeksi.
dengan bayi
bersih,
lingkungan bayi
6. Membersihkan muka, pantat,dan tali pusat bayi dengan air bersih hangat
Upaya dilakukan dengan cara merawat tali pusat agar luka tersebut
dan kematian. Tanda infeksi tali pusat yang harus di waspadai antara lain :
kulit disekitar tali pusat berwarna kemerahan, ada pus/nanah dan berbau
busuk.
kulit bayi baru lahir adalah meletakkan bayi di dada ibu, agar terjadi kontak
zat antibodi bayi yang sudah terbentuk dan terkandung dalam ASI.
Cara mencegah infeksi pada mata bayi baru lahir adalah dengan
memberikan salep mata atau obat tetes mata dalam waktu 1 jam setelah bayi
lahir untuk mencegah oftalmia neonatorium, biarkan obat pada mata bayi dan
salep mata pada bayi baru lahir merpakan seringnya kegagalan upaya
4. Imunisasi
Pada daerah risiko tinggi infeksi TBC , Imunisasi BCG harus segera di
berikan pada bayi segera setelah bayi lahir, pemberian dosis pertama tetesan
bertahap.
5. Pengawasan Terhadap Tanda-Tanda Bahaya (Emergency)
Memiliki bayi baru adalah suatu kebahagian tersendiri. Rasanya ingin yang
terbaik untuk bayi baru lahir kita. Ingin memproteksinya dari segala sesuatu yang
dapat membahayakannya. Bukan sebuah hal yang berlebihan jika anda melakukan
hal tersebut, mengingat bayi baru lahir memang masih dalam kondisi yang rentan.
Teori 2/3 mengemukakan bahwa hampir 2/3 kematian bayi terjadi pada masa
neonatal (0-28 hari) dan 2/3 dari kematian neonatal terjadi di minggu pertama ( 0-
7 hari). Hal ini tentunya membuat kita sebagai orang tua harus ebih ekstra dalam
memperhatikan kondisi kesehatan bayi kita. Berikut berapa tanda yang perlu anda
Anda harus merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti
yang kita ketahui bersama, ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi
tidak mau menyusu maka asupan nutrisinya kan berkyrang dan ini akan
berefek pada kondisi tubuhnya. Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika
sudah dalam kondisi lemah, dan mungkin justru dalam kondisi dehidrasi berat.
b. Kejang
saat bayi demam. Jika ya kemungkinan kejang dipicu dari demamnya, selalu
sediakan obat penurun panas sesuai dengan dosis anjuran dokter. Jika bayi
anda kejang namun tidak dalam kondisi demam, maka curigai ada masalah
Jika bayi anda terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan
biarkan kondisi ini berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah
d. Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa
yaitu sekitar 30-60 kali per menit. Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per
menit atau lebih dari 60 kali per menit maka anda wajib waspada. Lihat
e. Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi kita
merintih terus menerus kendati sudah diberi ASI atau sudah dihapuk-hapuk,
maka konsultasikan hal ini pada dokter. Bisa jadi ada ketidaknyamanan lain
f. Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi. Yang
harus anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi tetap
kering dan bersih. Bersihkan dengan air hangat dan biarkan kering. Betadin
dan alcohol boleh diberikan tapi tidak untuk dikompreskan. Artinya hanya
dioleskan saja saat sudah kering baru anda tutup dengan kassa steril yang bisa
Suhu normal bayi berkisar antara 36,50C 37,50C. Jika kurang atau
lebih perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi
anda kehilangan panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau pakaian yang
basah.
yang berasal dari proses persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika
kuning pada bayi terjadi pada waktu 24 jam setelah lahir atau 14 hari
setelah lahir, kuning menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan tinja
bayi berwarna kuning maka anda harus mengkonsultasikan hal tersebut pada
dokter.
Tanda biru bisa juga merupakan suatu kelainan darah, yang harus diwaspadai
jelas penyebabnya. Apalagi bila disertai tanda-tanda lainnya. Nah, berikut ini
sejumlah tanda biru yang berbahaya dan perlu dikenali orang tua.
Hemofilia
Bila anak mudah sekali terjadi bercak biru-biru pada kulit kala
di persendian akan terasa nyeri sendi dan otot, serta bengkak pada tanda
biru lebam itu; dan bila tergores, perdarahannya lama berhenti, maka patut
penyakit yang diturunkan dari orang tua. Jadi, meski terbentur ringan,
perdarahan atau bercak biru terus berlangsung. Hingga, anak harus tetap
dalam tubuh. Misal, bila trauma di kepala bisa terjadi perdarahan di otak
dan lainnya.
bercak lebam biru atau keunguan dan bintik merah seperti digigit nyamuk
(bila kulit agak diregangkan, bintik merah tetap tampak). Bintik merah ini
tubuh, bisa juga hanya di sebagian tubuh semisal di kaki. Gejala lain,
trombosit dalam darah, yaitu rendah atau kurang dari normal. Normalnya,
trombosit pada anak antara 150-400 ribu unit per mikroliter. "Penyebabnya
tak diketahui, tapi diduga karena ada infeksi virus atau kontak dengan zat
kimia, obat-obatan. Biasanya kelainan ini didapat, bukan sejak lahir," kata
konsultasikan ke dokter.
Kekurangan Enzim G6PD (glucose-6-phosphatase)
sudah besar. Kalau pada bayi, misal, bayi yang mengalami kuning cukup
Banyak sekali zat pemicunya, antara lain minum salisilat (obat panas) bisa
muncul biru-biru atau tanda lebam kebiruan, berupa bercak atau menyebar
di tubuh anak. Bisa juga karena penggunaan kapur barus. Hal ini terjadi
karena zat-zat tersebut dapat menyebabkan sel darah mudah pecah dan
terjadi perdarahan.
Kekurangan enzim tak dapat diobati karena tak ada terapi enzim, jadi
maka BAB-nya berwarna hitam atau bisa juga muntah warna merah. Jadi,
Leukemia
penyebabnya belum diketahui pasti, bisa karena infeksi virus atau ada zat