Sap Bayi Baru Lahir
Sap Bayi Baru Lahir
Sap Bayi Baru Lahir
B. Pokok Bahasan :
Bayi Baru Lahir
x. Memperhatikan
y.Menjawab pertanyaan
z. Memperhatikan
Post- 15 a. Mengevaluasi proses a. Merespon dan Tanya Lisan
Conference menit pembelajaran hari ini bertanya jawab
b. Membuat kesimpulan Memperhatikan Ceramah
tentangb.
materi yang telah
c. disampaikan Ceramah
Mengadakan kontrak
c. Memperhatikan
d. pertemuan akan datang
Menutup pertemuan /
d. Menjawab salam
mengucapkan salam
E. Evaluasi Penilaian
1. Jenis Evaluasi : Pertanyaan
2. Bentuk Evaluasi : Tes tertulis dan lisan
3. Alat Evaluasi : Soal tes (terlampir)
F. Daftar Pustaka
a. APN. (2008) Jakarta: JNPK-KR
b. Depkes RI. (2010) Buku Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Jaringan Nasional Pelatihan
Klinik- Kesehatan Reproduksi Departemen Kesehatan Republik Indonesia
c. Nanny Vivian Lia Dewi, S.ST. (2010) Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta:
Salemba Medika
Lampiran I
Lampiran II
Evaluasi
A. Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian bayi baru lahir?
2. Bagaimana asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir normal?
B. Jawaban
1. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat
badannya 2.500-4.000 gram. (Dewi Lia, 2010)
2. a. Membersihkan jalan nafas
1) Letakan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
2) Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala
tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang.
3) Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kasa
steril.
4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebaynyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan
kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
b. Memotong dan merawat tali pusat.
1) Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat
steril.
2) Merawat tali pusat yaitu Cuci tangan dengan sabun dan air bersih, bersihkan dengan lembut kulit
disekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus dengan longgar/tidak terlalu rapat
dengan kasa steril/bersih, popok atau celana bayi diikat di bawah tali pusat
c. Mempertahankan suhu tubuh bayi.
1) Keringkan bayi secara seksama
2) Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
3) Tutup bagian kepala bayi
4) Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusukan bayi
5) Tunggu minimal enam jam setelah lahir untuk memandikan bayi (lebih lama jika bayi mengalami
asfiksia atau hipotermi). (APN, 2008)
Di bawah ini, beberapa hal berkaitan dalam menjaga suhu tubuh bayi, yaitu mekanisme
kehilangan panas pada bayi, adalah sebagai berikut :
a) Evaporasi adalah kehilangan panas melalui penguapan air pada kulit bayi yang basah.
b) Konduksi adalah kehilangan panas melalui benda-benda padat yang berkontak dengan kulit bayi.
c) Konveksi adalah pendinginan melalui aliran udara di sekitar bayi.
d) Radiasi adalah kehilangan panas melalui benda padat dekat bayi yang tidak berkontak secara
langsung dengan kulit bayi.
d. Memberikan obat tetes / salep mata
Memberikan obat tetes mata (larutan perak nitrat atau neosporin) atau salep mata (eritromysin
0,5% atau tetrasiklin 1%) dalam 1 jam pertama setelah bayi lahir.
e. Pemantauan pada Bayi Baru Lahir
1) Suhu badan dan lingkungan.
2) Tanda-tanda Vital, antara lain :
a) Pada pernapasan normal, perut dan dada bergerak hamper bersamaan tanpa adanya retraksi,
tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi maupun ekspirasi. Gerakan pernapasan 30-50 kali per
menit.
b) Nadi dapat dipantau di semua titik nadi perifer.
c) Tekanan darah dipantau hanya bila ada indikasi.
d) Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur atau ketiak, suhu tubuh bayi normal 36,50C sampai
37,50C.
e) Denyut jantung bayi normal Berkisar antara 100-180x/menit.
3) Berat badan.
4) Mandi dan perawatan kulit.
5) Pakaian.
Di Susun Oleh :
Novi Anggraheni
Leni Oktarina
Fitri Hanaviah
Sri Mella
Kegiatan
No Materi Kegiatan
1 Pembukaan (10 menit) Membuka pertemuan dengan mengucapkan
salam.
Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus
pertemuan kali ini.
Menyampaikan waktu / kontrak waktu yang
akan digunkakn dan mendiskusikan dengan
peserta pada pertemuan kali ini.
Memberi sedikit gambaran mengenai
informasi yang akan disampaikan pada hari
ini.
2 Proses (30 menit) Isi materi penyuluhan
Menjelaskan tentang pengertian bayi baru
lahir
Menjelaskan pengertian tanda - tanda bahaya
bayi baru lahir
Menjelaskan tanda - tanda bahaya pada bayi
baru lahir
Menyimpulkan seluruh materi yang telah
diberikan
3 Evaluasi (18 menit) Memberikan soal secara lisan kepada peserta
secara bergantian.
Peserta mengerti seluruh materi penyuluhan
yang telah disampaikan.
4 Penutup (2 menit) Penyuluh mengucapkan terima kasih atas
segala perhatian peserta.
Mengucapkan salam penutup.
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masa neonatal masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran. Bayi
adalah anak yang belum lama lahir. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500-4000 gram. Bayi adalah individu baru
yang lahir di dunia. Dalam keadaannya yang terbatas, maka individu baru ini sangatlah
membutuhkan perawatan dari orang lain.
Rencana asuhan pada bayi hari ke 2 sampai ke 6 setelah lahir harus di buat secara menyeluruh
dan rasional sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya atau sesuai dengan keadaan bayi
saat itu, apakah dalam keadaan normal atau sehat atau mengalami gangguan / sakit. Pada bayi –
bayi yang lahir di rumah sakit, atau klinik – klinik bersalin, asuhan pada bayi usia 2 – 6 hari ini
juga harus di informasikan dan di ajarkan pada orang tua bayi, sehingga pada saat kembali ke
rumah, mereka sudah siap dan dapat melaksanakannya sendiri. Secara umum asuhan yang di
berikan pada bayi usia 2 – 6 hari meliputi hal – hal yang berkaitan dengan minum, BAK, BAB,
tidur, kebersihan kulit, keamanan, tanda – tanda bahaya, dan penyuluhan sebelum pulang.
Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal di dunia pada bulan pertama kehidupan dan
dua pertiganya meninggal pada minggu pertama. Penyebab utama kematian pada minggu
pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan persalinan seperti asfiksia, sepsis dan
komplikasi berat lahir rendah. Kurang lebih 98% kematian ini terjadi di Negara berkembang
dan sebagian besar kematian ini dapat dicegah dengan pencegahan dini dan pengobatan yang
tepat.
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada masa
perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan. Masalah ini timbul
sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai, manajemen
persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu
meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang kecil..
MATERI PENYULUHAN
DAFTAR PUSTAKA