Sap Bayi Baru Lahir

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Kamis, 05 Maret 2015

SAP BAYI BARU LAHIR

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


PRAKTIK KLINIK

Mata Kuliah : Praktek Klinik Kependidikan


(PKK) Kode Mata Kuliah : BD. 301
Beban Studi : 6 SKS
Pertemuan : II (Kedua)
Tanggal/Waktu : 09 Februari 2015/60 menit
Tempat Praktek : BPM Bidan Hj.Ponirah S.ST
Keb. Pembimbing : Maicy Vidini Rinky

A. Tujuan Pembelajaran Praktek Klinik


1. Tujuan Umum
Setelah melakukan pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat memberikan penyuluhan
tentang Bayi Baru Lahir
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran tentang Bayi Baru Lahir diharapkan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian Bayi Baru Lahir
b. Menjelaskan tentang ciri-ciri Bayi Baru Lahir normal
c. Mengevaluasi tentang penilaian Bayi Baru Lahir
d. Menjelaskan tentang tahapan Bayi Baru Lahir
e. Mengdemonstrasikan tentang asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir normal
f. Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya pada Bayi Baru Lahir
g. Menjelaskan tentang tanda-tanda bayi sakit
h. Mengdemonstrasikan tentang periode kunjungan neonatus
i. Menjelaskan tentang perubahan fisiologis pada Bayi Baru Lahir

B. Pokok Bahasan :
Bayi Baru Lahir

C. Sub Pokok Bahasan :


1. Pengertian Bayi Baru Lahir
2. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal
3. Penilaian Bayi Baru Lahir
4. Tahapan Bayi Baru Lahir
5. Asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir normal
6. Tanda-tanda bahaya pada Bayi Baru Lahir
7. Tanda-tanda bayi sakit
8. Periode kunjungan neonatus
9. Perubahan fisiologis pada Bayi Baru Lahir

D. Kegiatan Pembelajaran Praktek Klinik

Tahap Waktu Kegiatan Metode Media


Pembimbing Mahasiswa
Pre- 5 menita. Mengucapkan salam a. Menjawab salam Ceramah Lisan
b. Menjelaskan tujuan b. Memperhatikan
Conference
pembelajaran
c. Melakukan apersepsi
c. Memperhatikan
berkaitan dengan materi Bayi
Baru lahir
d. Memberikan penguatan
d. Memperhatikan
Kegiatan 40 a. Menjelaskan tentang a. Memperhatikan Ceramah Laptop
menit pengertian Bayi Baru Lahir
b. Menanyakan kepada
b. Menjawab Tanya
mahasiswa tentang pengertian pertanyaan jawab
Bayi Baru Lahir
c. Memberikan penguatan c.
kepada mahasiswa yang tela Memperhatikan Ceramah
h
menjawab pertanyaan
d. Mengklarifi-kasi jawaban
d. Memperhatikan Ceramah
mahasiswa
e. Menjelaskan tentang ciri-ciri Memperhatikan Ceramah
e.
Bayi Baru Lahir normal
f. Menanyakan kepada

mahasiswa tentang ciri-ciri Tanya


f. Menjawab jawab
Bayi Baru Lahir normal
g. Memberikan penguatan pertanyaan
kepada mahasiswa yang telah Ceramah
menjawab pertanyaan g. Memperhatikan
h. Mengklarifi-kasi jawaban
mahasiswa Ceramah
i. Mengevaluasi tentang
h. Memperhatikan Ceramah
penilaian Bayi Baru Lahir
j. Menjelaskan tentang tahapan
i. Memperhatikan
Bayi Baru Lahir Ceramah
k. Menanyakan kepada
mahasiswa tentang tahapan Tanya
j. Memperhatikan jawab
Bayi Baru Lahir
l. Memberikan penguatan Ceramah
kepada mahasiswa yang telahk. Menjawab
menjawab pertanyaan pertanyaan
m. Mengklarifi-kasi jawaban Ceramah
mahasiswa
n. Mengdemonstrasikan tentangl. Memperhatikan Ceramah
asuhan kebidanan pada Bayi
Baru Lahir normal
o. Menjelaskan tentang tanda- Ceramah
tanda bahaya pada Bayi Baru
. Memperhatikan
m
Lahir Tanya
p. Menanyakan kepada n. Memperhatikan
jawab
mahasiswa tentang tanda-
tanda bahaya pada Bayi Baru Ceramah
Lahir
q. Memberikan penguatan o. Memperhatikan
kepada mahasiswa yang telah Ceramah
menjawab pertanyaan
r. Mengklarifi-kasi jawaban Ceramah
p. Menjawab
mahasiswa
s. Menjelaskan tentang tanda- pertanyaan Tanya
jawab
tanda bayi sakit
t. Menanyakan kepada
mahasiswa tentang tanda- q. Memperhatikan Ceramah
tanda-tanda bayi sakit
u. Memberikan penguatan
kepada mahasiswa yang telah Ceramah
r. Memperhatikan
Ceramah
v. menjawab pertanyaan
Mengklarifi-kasi jawaban
s. Memperhatikan Ceramah
w. mahasiswa
Mengdemonstrasikan tentang
t. Menjawab
x. periode kunjungan neonatus
pertanyaan Tanya
Menjelaskan tentang
perubahan fisiologis pada jawab
y. Bayi Baru Lahir
Menanyakan kepada u. Memperhatikan Ceramah
mahasiswa tentang perubahan
fisiologis pada Bayi Baru
v. Memperhatikan
z.
Lahir
Memberikan penguatan w
kepada mahasiswa yang tela . Memperhatikan
h
menjawab pertanyaan

x. Memperhatikan

y.Menjawab pertanyaan

z. Memperhatikan
Post- 15 a. Mengevaluasi proses a. Merespon dan Tanya Lisan
Conference menit pembelajaran hari ini bertanya jawab
b. Membuat kesimpulan Memperhatikan Ceramah
tentangb.
materi yang telah

c. disampaikan Ceramah
Mengadakan kontrak
c. Memperhatikan
d. pertemuan akan datang
Menutup pertemuan /
d. Menjawab salam
mengucapkan salam

E. Evaluasi Penilaian
1. Jenis Evaluasi : Pertanyaan
2. Bentuk Evaluasi : Tes tertulis dan lisan
3. Alat Evaluasi : Soal tes (terlampir)

F. Daftar Pustaka
a. APN. (2008) Jakarta: JNPK-KR
b. Depkes RI. (2010) Buku Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Jaringan Nasional Pelatihan
Klinik- Kesehatan Reproduksi Departemen Kesehatan Republik Indonesia
c. Nanny Vivian Lia Dewi, S.ST. (2010) Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta:
Salemba Medika

Lampiran I

Bayi Baru Lahir ( BBL )


A. Definisi dan Tujuan
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan
berat badannya 2.500-4.000 gram. (Dewi Lia, 2010)
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dari kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000
gram.
Pemeriksaan Bayi Baru Lahir merupakan salah satu hal yang harus dikerjakan dalam
rangkaian pengumpulan data dasar (pengkajian data) pada bayi baru lahir sebagai dasar dalam
menentukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Dalam melakukan pemeriksaan ini
sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah
kehilangan panas.
Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai keadaan umum bayi,
menentukan status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan
ekstrauteri, dan mencari adanya kelainan / ketidaknormalan pada bayi baru lahir.

B. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal :


1. Lahir aterm antara 37-42 minggu.
2. Berat badan 2.500–4.000 gram.
3. Panjang badan 48–52 cm.
4. Lingkar dada 30–38 cm.
5. Lingkar kepala 33–35 cm.
6. Frekuensi denyut jantung 120–160 x/menit.
7. Pernafasan ± 40-60 x/menit.
8. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup.
9. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
10. Kuku agak panjang dan lemas.
11. Nilai APGAR >7.
12. Gerak aktif.
13. Bayi lahir langsung menangis kuat.
14. Genitalia.
a) Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang, serta adanya
labia mayora sudah menutupi labia minora.
b) Pada laki – laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang
berlubang.
15. Reflek rooting atau mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan daerah mulut,
sudah terbentuk dengan baik.
16. Reflek morro atau gerakan memeluk bila dikagetkan, sudah baik.
17. Reflek graping atau menggenggan, sudah baik.
18. Eliminasi baik, yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama, dan berwarna
hitam kecoklatan.
19. Secara neurologik. Bayi yang dilahirkan mempunyai sejumlah refleks. Hal ini merupakan dasar
bagi bayinya untuk mengadakan reaksi dan tindakan aktif. Refleks pada bayi diantaranya sebagai
berikut :
a) Rooting (membuka mulut).
b) Sucking (menghisap).
c) Swalling (menelan).
d) Graping (mengenggam).
e) Tonik neck (mengangkat leher).
f) Morro (terkejut).
g) Walking (melangkah).
h) Babinsky.

C. Penilaian Bayi Baru Lahir (BBL)


1. Apakah bayi cukup bulan?
2. Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium?
3. Apakah bayi menangis atau bernafas?
4. Apakah tonus otot bayi baik?
Jika bayi tidak cukup bulan dan atau air ketuban bercampur mekonium dan atau tidak menangis
atau tidak bernafas atau megap-megap dan atau tonus otot tidak baik, lakukan langkah resusitasi.

D. Tahapan Bayi Baru Lahir


1. Tahap I, terjadi segera setelah lahir, selama menit-menit pertama kelahiran. Pada tahap ini
digunakan sistem scoring apgar untuk fisik.
2. Tahap II, disebut tahap transisional reaktivitas. Pada tahap ini dilakukan pengkajian selama 24
jam pertama terhadap adanya perubahan perilaku.
3. Tahap III, disebut tahap periodic pengkajian dilakukan setelah 24 jam pertama yang meliputi
pemeriksaan seluruh tubuh.

E. Asuhan Kebidanan pada BBL Normal


1. Membersihkan jalan nafas
a) Letakan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
b) Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala
tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang.
c) Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kasa
steril.
d) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan
kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
2. Memotong dan merawat tali pusat.
a) Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat
steril.
b) Merawat tali pusat yaitu Cuci tangan dengan sabun dan air bersih, bersihkan dengan lembut kulit
disekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus dengan longgar/tidak terlalu rapat
dengan kasa steril/bersih, popok atau celana bayi diikat di bawah tali pusat.
3. Mempertahankan suhu tubuh bayi.
a) Keringkan bayi secara seksama
b) Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
c) Tutup bagian kepala bayi
d) Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusukan bayi
e) Tunggu minimal enam jam setelah lahir untuk memandikan bayi (lebih lama jika bayi mengalami
asfiksia atau hipotermi). (APN, 2008)
Di bawah ini, beberapa hal berkaitan dalam menjaga suhu tubuh bayi, yaitu mekanisme
kehilangan panas pada bayi, adalah sebagai berikut :
1) Evaporasi adalah kehilangan panas melalui penguapan air pada kulit bayi yang basah.
2) Konduksi adalah kehilangan panas melalui benda-benda padat yang berkontak dengan kulit
bayi.
3) Konveksi adalah pendinginan melalui aliran udara di sekitar bayi.
4) Radiasi adalah kehilangan panas melalui benda padat dekat bayi yang tidak berkontak secara
langsung dengan kulit bayi.
4. Memberikan obat tetes / salep mata
Memberikan obat tetes mata (larutan perak nitrat atau neosporin) atau salep mata (eritromysin
0,5% atau tetrasiklin 1%) dalam 1 jam pertama setelah bayi lahir.
5. Pemantauan pada Bayi Baru Lahir
a) Suhu badan dan lingkungan.
b) Tanda-tanda Vital, antara lain :
1) Pada pernapasan normal, perut dan dada bergerak hamper bersamaan tanpa adanya retraksi,
tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi maupun ekspirasi. Gerakan pernapasan 30-50 kali per
menit.
2) Nadi dapat dipantau di semua titik nadi perifer.
3) Tekanan darah dipantau hanya bila ada indikasi.
4) Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur atau ketiak, suhu tubuh bayi normal 36,50C sampai
37,50C.
5) Denyut jantung bayi normal Berkisar antara 100-180x/menit.
c) Berat badan.
d) Mandi dan perawatan kulit.
e) Pakaian.
f) Perawatan tali pusat.

F. Tanda-tanda bahaya pada Bayi Baru Lahir


1. Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit.
2. Terlalu hangat (>38oC) atau terlalu dingin (<36oC).
3. Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat atau memar.
4. Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, dan mengantuk berlebihan.
5. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan berdarah.
6. Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah, bengkak, bau busuk, keluar
cairan, dan pernafasan sulit.
7. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek atau cair, sering berwarna
hijau tua, dan terdapat lendir atau darah.
8. Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bisa tenang, menangis terus-menerus.

G. Tanda-tanda bayi sakit


Bayi Baru Lahir (BBL) dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa
tanda-tanda berikut :
1. Sesak nafas.
2. Frekuensi pernafasan 60 x/menit.
3. Gerak retraksi di dada.
4. Malas minum.
5. Panas atau suhu badan bayi rendah.
6. Kurang aktif.
7. Berat lahir rendah (1.500-2.500 gram) dengan kesulitan minum.

H. Periode kunjungan neonatus


1. Kunjungan neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan dalam kurun waktu 6-48 jam setelah bayi lahir.
2. Kunjungan neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke-3 sampai dengan hari ke-
7 setelah bayi lahir.
3. Kunjungan neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu minggu ke-2 setelah kelahiran.
4. Kunjungan neonatal ke-4 (KN 4) dilakukan pada kurun waktu minggu ke-6 setelah kelahiran.
(DepKes, 2010)

I. Perubahan Fisiologis pada Bayi Baru Lahir


1. Pernafasan dan peredaran darah
Pernafasan pertama pada bayi baru lahir normal pada waktu 30 detik setelah lahir. Pada menit-
menit pertama + 80 kali/menit disertai pernafasan cuping hidung rintihan berlangsung 10-15
menit. Dengan berkembangannya paru tekanan O2 dalam alveoli meningkat dan CO2 menurun.
Hal ini menyebabkan aliran darah ketubuh meningkat dan foramen ovale menutup. Sirkulasi
janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar badan ibu. Bunyi jantung pada
menit pertama 1-180 kali/menit.
2. Suhu
Pada saat lahir, bayi berada dalam suhu lebih rendah dari pada berada di dalam kandungan dan
dalam keadaan hypotermi ini dapat mengakibatkan hipoglikemia. Maka perlu mempertahankan
tubuh supaya suhunya berkisar 36-37°C.
3. Kulit
Terdapat vernik kaseosa yakni lemak putih yang melekat pada kulit bayi baru lahir. Mungkin
bercampur dengan cairan amnion, darah, faeces, mekonium, dibersihkan dengan kapas steril dan
kering atau dengan minyak steril. Sebab vernik kaesosa merupakan media yang paling baik
untuk kuman staphilokokus.
4. Feses
Feses berbentuk mekonium yang seperti tir hitam, pekat yang telah berada dalam saluran
pencernaan sejak janin 16 minggu, mulai keluar dalam 24 jam pertama sampai hari 2-3
selanjutnya hari 4-5 berwarna coklat kehijauan, kemudian kuning, lembek jika minum ASI.
5. Tali pusat
Tali pusat biasanya lepas dalam 10-14 hari setelah lahir. Perawatan tali pusat dibungkus dengan
kasa steril.
6. Air kencing
Bila kandung kencing belum kosong pada waktu lahir, air kencing akan keluar dalam waktu 24
jam. Yang harus dicatat ialah kencing pertama, frekuensi kencing berikutnya, serta warnanya.
Bila bayi tidak kencing atau kencingnya menetes dan tampak perubahan warna kencing, hal ini
harus segera dilaporkan kepada dokter.
7. Asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir (BBL)
a) Jaga kehangatan bayi.
b) Bersihkan jalan nafas (bila perlu).
c) Keringkan dan tetap jaga kehangatan.
d) Potong dan ikat tali pusat tanpa dibumbuhi apapun, kira-kira 2 menit setelah bayi lahir.
e) Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan cara kontak kulit bayi dengan kulit ibu selama
kurang lebih 1 jam.
f) Beri salep mata, diberikan 1 jam pertama setelah bayi lahir.
g) Berikan suntikan vitamin K1 1 mg intramuscular di paha kiri anterolateral setelah IMD (Inisiasi
Menyusu Dini), diberikan 1 jam pertama setelah bayi baru lahir.
h) Berikan imunisasi hepatitis B 0,5 ml intramuscular di paha kanan anterolateral, dan diberikan
kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin K1. (APN, 2008)

Lampiran II

Evaluasi

A. Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian bayi baru lahir?
2. Bagaimana asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir normal?

B. Jawaban
1. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat
badannya 2.500-4.000 gram. (Dewi Lia, 2010)
2. a. Membersihkan jalan nafas
1) Letakan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
2) Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala
tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang.
3) Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kasa
steril.
4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebaynyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan
kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
b. Memotong dan merawat tali pusat.
1) Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat
steril.
2) Merawat tali pusat yaitu Cuci tangan dengan sabun dan air bersih, bersihkan dengan lembut kulit
disekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus dengan longgar/tidak terlalu rapat
dengan kasa steril/bersih, popok atau celana bayi diikat di bawah tali pusat
c. Mempertahankan suhu tubuh bayi.
1) Keringkan bayi secara seksama
2) Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
3) Tutup bagian kepala bayi
4) Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusukan bayi
5) Tunggu minimal enam jam setelah lahir untuk memandikan bayi (lebih lama jika bayi mengalami
asfiksia atau hipotermi). (APN, 2008)
Di bawah ini, beberapa hal berkaitan dalam menjaga suhu tubuh bayi, yaitu mekanisme
kehilangan panas pada bayi, adalah sebagai berikut :
a) Evaporasi adalah kehilangan panas melalui penguapan air pada kulit bayi yang basah.
b) Konduksi adalah kehilangan panas melalui benda-benda padat yang berkontak dengan kulit bayi.
c) Konveksi adalah pendinginan melalui aliran udara di sekitar bayi.
d) Radiasi adalah kehilangan panas melalui benda padat dekat bayi yang tidak berkontak secara
langsung dengan kulit bayi.
d. Memberikan obat tetes / salep mata
Memberikan obat tetes mata (larutan perak nitrat atau neosporin) atau salep mata (eritromysin
0,5% atau tetrasiklin 1%) dalam 1 jam pertama setelah bayi lahir.
e. Pemantauan pada Bayi Baru Lahir
1) Suhu badan dan lingkungan.
2) Tanda-tanda Vital, antara lain :
a) Pada pernapasan normal, perut dan dada bergerak hamper bersamaan tanpa adanya retraksi,
tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi maupun ekspirasi. Gerakan pernapasan 30-50 kali per
menit.
b) Nadi dapat dipantau di semua titik nadi perifer.
c) Tekanan darah dipantau hanya bila ada indikasi.
d) Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur atau ketiak, suhu tubuh bayi normal 36,50C sampai
37,50C.
e) Denyut jantung bayi normal Berkisar antara 100-180x/menit.
3) Berat badan.
4) Mandi dan perawatan kulit.
5) Pakaian.

6) Perawatan tali pusat

SAP Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir

Created by fitri hanaviah on Selasa, 18 Agustus 2015


Hai, teman-teman blogga.
Mau bantu share tugas nih, barang kali ada yang butuh hehe
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
(SAP)

Di Susun Oleh :
Novi Anggraheni
Leni Oktarina
Fitri Hanaviah
Sri Mella

AKADEMI KEBIDANAN KARTINI


JL. Ciledug Raya No. 94-96, Cipulir, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12230 Telp.(021) 72792292,705 38170 Fax. (021) 727 92292

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyuluhan Kesehatan Pada Ibu Hamil


Sub Topik : Tanda - tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir
Hari / tanggal : 29 April 2015
Waktu : 60 menit
Penyuluhan / pembicara : Mahasiswi Akbid Kartini
Jakarta Peserta / sasaran : Ibu Hamil
Karakteristik : Ibu Hamil
Jumlah : 30 orang
: Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta diharapkan dapat mengetahui tanda - tanda bahaya pada
bayi baru lahir
Tujuan khusus :
Pada akhir pertemuan, peserta dapat :
1 . Memahami tentang tanda - tanda bahaya bayi baru lahir
2 . Membawa ibu segera ketenaga kesehatan bila terjadi dari tanda - tanda bahaya bayi baru lahir
Materi :
1 . Pengertian bayi baru lahir
2 . Pengertian tanda - tanda bahaya pada bayi baru lahir
3 . Tanda - tanda bahaya pada bayi baru lahir
Metode : Ceramah, Tanya Jawab
Media : Leaflet dan flipchart

Kegiatan
No Materi Kegiatan
1 Pembukaan (10 menit) Membuka pertemuan dengan mengucapkan
salam.
Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus
pertemuan kali ini.
Menyampaikan waktu / kontrak waktu yang
akan digunkakn dan mendiskusikan dengan
peserta pada pertemuan kali ini.
Memberi sedikit gambaran mengenai
informasi yang akan disampaikan pada hari
ini.
2 Proses (30 menit) Isi materi penyuluhan
Menjelaskan tentang pengertian bayi baru
lahir
Menjelaskan pengertian tanda - tanda bahaya
bayi baru lahir
Menjelaskan tanda - tanda bahaya pada bayi
baru lahir
Menyimpulkan seluruh materi yang telah
diberikan
3 Evaluasi (18 menit) Memberikan soal secara lisan kepada peserta
secara bergantian.
Peserta mengerti seluruh materi penyuluhan
yang telah disampaikan.
4 Penutup (2 menit) Penyuluh mengucapkan terima kasih atas
segala perhatian peserta.
Mengucapkan salam penutup.

TANDA – TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masa neonatal masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran. Bayi
adalah anak yang belum lama lahir. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500-4000 gram. Bayi adalah individu baru
yang lahir di dunia. Dalam keadaannya yang terbatas, maka individu baru ini sangatlah
membutuhkan perawatan dari orang lain.
Rencana asuhan pada bayi hari ke 2 sampai ke 6 setelah lahir harus di buat secara menyeluruh
dan rasional sesuai dengan temuan pada langkah sebelumnya atau sesuai dengan keadaan bayi
saat itu, apakah dalam keadaan normal atau sehat atau mengalami gangguan / sakit. Pada bayi –
bayi yang lahir di rumah sakit, atau klinik – klinik bersalin, asuhan pada bayi usia 2 – 6 hari ini
juga harus di informasikan dan di ajarkan pada orang tua bayi, sehingga pada saat kembali ke
rumah, mereka sudah siap dan dapat melaksanakannya sendiri. Secara umum asuhan yang di
berikan pada bayi usia 2 – 6 hari meliputi hal – hal yang berkaitan dengan minum, BAK, BAB,
tidur, kebersihan kulit, keamanan, tanda – tanda bahaya, dan penyuluhan sebelum pulang.
Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal di dunia pada bulan pertama kehidupan dan
dua pertiganya meninggal pada minggu pertama. Penyebab utama kematian pada minggu
pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan persalinan seperti asfiksia, sepsis dan
komplikasi berat lahir rendah. Kurang lebih 98% kematian ini terjadi di Negara berkembang
dan sebagian besar kematian ini dapat dicegah dengan pencegahan dini dan pengobatan yang
tepat.
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada masa
perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan. Masalah ini timbul
sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai, manajemen
persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu
meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang kecil..

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Bayi Baru Lahir


Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat
badan lahir 2.500-4000 gram dan telah mampu hidup di luar kandungan.
Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30 menit setelah
kelahiran.
2. Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar
akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur.
B. Pengertian Tanda – Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Tanda bahaya bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah pada bayi baru lahir yang
dapat mengakibatkan kematian pada bayi.
C. Tanda – Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Berikut berapa tanda yang perlu anda perhatikan dalam mengenali kegawatan pada bayi baru
(neonatus):
1. Bayi tidak mau menyusu
Anda harus merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti yang kita ketahui bersama,
ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau menyusu maka asupan nutrisinya kan
berkyrang dan ini akan berefek pada kondisi tubuhnya. Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika
sudah dalam kondisi lemah, dan mungkin justru dalam kondisi dehidrasi berat.
2. Kejang
Kejang pada bayi memang terkadang terjadi. Yang perlu anda perhatikan adalah bagaimana
kondisi pemicu kejang. Apakah kejang terjadi saat bayi demam. Jika ya kemungkinan kejang
dipicu dari demamnya, selalu sediakan obat penurun panas sesuai dengan dosis anjuran dokter.
Jika bayi anda kejang namun tidak dalam kondisi demam, maka curigai ada masalah lain.
Perhatikan freksuensi dan lamanya kejang, konsultasikan pada dokter.
3. Lemah
Jika bayi anda terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan biarkan kondisi ini
berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah yang berlebihan ataupun infeksi berat.
4. Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa yaitu sekitar 30-60 kali per
menit. Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per menit atau lebih dari 60 kali per menit maka
anda wajib waspada. Lihat dinding dadanya, ada tarikan atau tidak.
5. Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi kita merintih terus
menerus kendati sudah diberi ASI atau sudah dihapuk-hapuk, maka konsultasikan hal ini pada
dokter. Bisa jadi ada ketidaknyamanan lain yang bayi rasakan.
6. Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi. Yang harus anda
perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi tetap kering dan bersih. Bersihkan
dengan air hangat dan biarkan kering. Betadin dan alcohol boleh diberikan tapi tidak untuk
dikompreskan. Artinya hanya dioleskan saja saat sudah kering baru anda tutup dengan kassa
steril yang bisa anda beli di apotik.
7. Demam atau Tubuh Merasa Dingin
Suhu normal bayi berkisar antara 36,50C – 37,50C. Jika kurang atau lebih perhatikan kondisi
sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi anda kehilangan panas tubuh seperti
ruangan yang dingin atau pakaian yang basah.
8. Mata Bernanah Banyak
Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi yang berasal dari proses
persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat lalu konsultasikan pada dokter atau
bidan.
9. Kulit Terlihat Kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika kuning pada bayi terjadi
pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14 hari setelah lahir, kuning menjalar hingga telapak
tangan dan kaki bahkan tinja bayi berwarna kuning maka anda harus mengkonsultasikan hal
tersebut pada dokter.
Tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu saja tanda bahaya : Merujuk segera ke rumah
sakit atau puskesmas.Masalah atau kondisi akut perlu tindakan segera dalam satu jam kelahiran
(oleh tenaga di kamar bersalin) :
· Tidak bernafas
· Sesak nafas
· Sianosis sentral ( kulit biru)
· Bayi berat lahir rendah (BBLR ) < 2500 gram
· Letargis
· Hipotermi atau stress dingin (suhu aksila <36.5°c)
· Kejang
Kondisi perlu tindakan awal
· Potensial infeksi bakteri (pada ketuban pecah din atau pecah lama)
· Potensial sifilis (ibu dengan gejala atauserologis positif)
Kondisi malformasi atau masalah lain yang tidak perlu tindakan segera (oleh tenaga di
kamarbersalin):
· Lakukan asuhan segera bayi baru lahir dalam jam pertama setelah kelahiran bayi
· Rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang sesuai

DAFTAR PUSTAKA

Barbara , 2004. Perawatan ibu-bayi baru lahir.jakarta:EGC.


Saiffudin,Abdul Bahri.2006.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta: YBP-SP
Http://www.wordpress.com. Tanda – tanda bahaya pada bayi baru
lahir http://dyaha2440.blogspot.com/2014/03/babi-pendahuluan-1.html

Anda mungkin juga menyukai