Ringkasan RDTR Jogja
Ringkasan RDTR Jogja
Ringkasan RDTR Jogja
Yogyakarta adalah rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah Kota Yogyakarta
yang dilengkapi dengan peraturan zonasi Kota Yogyakarta. Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) dan Peraturan Zonasi Kota Yogyakarta Tahun 2015 – 2035 dijelaskan dalam
beberapa bab yaitu:
Bab 1 menjelaskan ketentuan umum rencana detail tata ruang yang dibagi menjadi empat
bagian. Bagian pertama (pasal 1) menjelaskan pengertian yang berkaitan dengan Peraturan
Daerah. Bagian kedua (pasal 2) memuat sistematika peraturan daerah yang dibagi atas
Peraturan Daerah ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I Ketentuan Umum
Bab II Tujuan Penataan Bagian Wilayah Perkotaan;
Bab III Rencana Pola Ruang;
Bab IV Rencana Jaringan Prasarana;
Bab V Penetapan Sub BWP yang Diprioritaskan Penanganannya;
Bab VI Ketentuan Pemanfaatan Ruang;
Bab VII Peraturan Zonasi;
Bab VIII Hak, Kewajiban dan Peran Masyarakat;
Bab IX Penyidikan;
Bab X Ketentuan Pidana;
Bab XI Ketentuan Lain-lain;
Bab XII Ketentuan Peralihan; dan
Bab XIII Ketentuan Penutup.
Bagian ketiga menjelaskan azaz dan manfaat peraturan daerah. Bagian keempat
menjelaskan ruang lingkup pengaturan yaitu paragraf 1 pasal 5 berisi muatan rencana detail
tata ruang, paragraf 2 menjelaskan bagian wilayah perkotaan pasal 6 yaitu memuat luasan
wilayah 3.250 Ha dan batas-batas administrasi Kota Yogyakarta pasal 7 menjelaskan bagian
wilayah perkotaan (BWP) Kota Yogyakarta yang dibagi atas 14 sub BWP wilayah kecamatan
dan 45 (empat puluh lima) blok wilayah kelurahan serta sebarannya.
Bab II memuat Tujuan Penataan Bagian Wilayah Perkotaan pasal 8 sebagaimana dimaksud
adalah mewujudkan BWP Kota Yogyakarta dalam mendorong pengembangan ekonomi
perkotaan yang didasarkan pada kegiatan pariwisata, pendidikan dan budaya.
Bab III memuat Rencana Pola Ruang yang dibagi atas tiga bagian. Bagian pertama
menjelaskan rencana pola ruang yang terdiri dari : Zona lindung dan Zona budidaya. Bagian
Kedua menjelaskan Zona Lindung dibagi atas Zona Cagar Budaya(SC); Zona Ruang Terbuka
Hijau (RTH) kota; dan Zona Perlindungan Setempat (PS). Zona Cagar Budaya dan Ilmu
Pengetahuan meliputi subzona cagar budaya bersejarah dan ilmu pengetahuan beserta
dengan peta sebarannya. Zona Ruang Terbuka Hijau Kota menjelaskan Subzona RTH yang
dibagi atas subzona RTH-1 seluas 26 Ha di sebagian Blok M5 Muja-muju dan sebagian Blok
F1 Rejowinangun berupa Kebun Binatang Gembiro Loka, subzona RTH-2 seluas 24 Ha
berupa Taman, Hutan Kota dan Lapangan Olah Raga, dan subzona RTH-3 seluas 15 Ha
berupa Taman Makam Pahlawan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU). Zona Perlindungan
Setempat berupa subzona sempadan sungai dan peta sebaran zona dan subzonanya. Bagian
Ketiga Zona Budidaya terdiri dari Zona perumahan (R); Zona perdagangan dan jasa (K); Zona
perkantoran (KT); Zona sarana pelayanan umum (SPU); Zona industri (I); dan Zona
peruntukan lain (PL). Zona Perumahan dibagi atas subzona rumah kepadatan tinggi (R-1),
dan subzona rumah kepadatan sedang (R-2) serta sebaran peta zona dan subzonanya. Zona
Perdagangan dan Jasa dibagi atas 14 sub BWP perdagangan dan jasa. Zona Perkantoran
seluas 84,5 Ha meliputi subzona kantor pemerintah dan swasta (KT) dan peta zona dan
subzonanya. Zona Sarana Pelayanan Umum meliputi Subzona sarana pendidikan (SPU-1);
Subzona sarana transportasi (SPU-2); Subzona sarana kesehatan (SPU-3); dan Subzona
sarana olah raga dan rekreasi (SPU-4) serta peta sebaran zona dan subzonanya. Zona
Industri berupa subzona industri kecil atau industri rumah tangga (I) serta peta sebaran zona
dan subzonanya. Zona Peruntukan Lain berupa subzona pariwisata (PL) ditetapkan seluas
kurang lebih 116,75 Ha serta peta sebaran zona dan subzonanya.
Bab IV Rencana Jaringan Prasarana Bagian Kesatu Umum Pasal 22 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf c terdiri dari : Rencana pengembangan jaringan pergerakan;
Rencana pengembangan jaringan energi/kelistrikan; Rencana pengembangan jaringan
telekomunikasi; Rencana pengembangan jaringan air minum; Rencana sistem pengelolaan
air limbah; Rencana pengembangan jaringan drainase; dan Rencana pengembangan
prasarana lainnya.
Bab V Penetapan Sub BWP yang Diprioritaskan Penanganannya
Bab VI Ketentuan Pemanfaatan Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e,
berpedoman pada: Rencana pola ruang; Rencana jaringan prasarana; Peraturan zonasi; dan
Renetapan sub BWP yang diprioritaskan penanganannya.
Bab VII Peraturan Zonasi berisi fungsi, manfaat dan materi serta rincian peraturan
zonasi.
BAB VIII beirisi HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT
Peran serta, Tata cara proses perencanaan tata ruang wilayah, pemanfaatan ruang,
pengendalian pemanfaatan ruang
BAB IX PENYIDIKAN menjelaskan kewenangan khusus pegawai negeri sipil tertentu
dilingkungan instansi pemerintah yang lingkup dan tanggung jawabnya di bidang penataan
ruang sebagai penyidik
BAB X KETENTUAN PIDANA menjelaskan bahwa Setiap orang yang melanggar ketentuan
dalam Peraturan Daerah akan dikenakan sanksi.
BAB XI KETENTUAN LAIN-LAIN
Menjelaskan Jangka waktu rencana detail tata ruang BWP Kota Yogyakarta yaitu 20 tahun,
peninjauan kembali Rencana Detail Tata Ruang.
BAB XII KETENTUAN PERALIHAN menjelaskan semua pemanfaatan ruang di BWP Kota
Yogyakarta yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini, harus disesuaikan dengan
ketentuan dalam Peraturan Daerah ini diberi masa transisi selama 3 (tiga) tahun sejak
Peraturan Daerah ini ditetapkan.
BAB XIII KETENTUAN PENUTUP menjelaskan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta ini mulai
berlaku sejak tanggal diundangkan dan maka Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat
II Yogyakarta Nomor 5 Tahun 1991 tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kotamadya
Daerah Tingkat II Yogyakarta Tahun 1990-2010 dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.