Dokumen tersebut membahas tentang kisah Maria dan Martha dalam Injil Lukas. Kisah ini menggambarkan dua sikap yang berbeda, yaitu sikap Maria yang hanya mendengarkan ajaran Yesus, sedangkan Martha sibuk melayani tamu. Dokumen ini menganalisis bahwa kedua sikap tersebut penting dan perlu diimbangi dalam kehidupan sehari-hari.
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
3K tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kisah Maria dan Martha dalam Injil Lukas. Kisah ini menggambarkan dua sikap yang berbeda, yaitu sikap Maria yang hanya mendengarkan ajaran Yesus, sedangkan Martha sibuk melayani tamu. Dokumen ini menganalisis bahwa kedua sikap tersebut penting dan perlu diimbangi dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang kisah Maria dan Martha dalam Injil Lukas. Kisah ini menggambarkan dua sikap yang berbeda, yaitu sikap Maria yang hanya mendengarkan ajaran Yesus, sedangkan Martha sibuk melayani tamu. Dokumen ini menganalisis bahwa kedua sikap tersebut penting dan perlu diimbangi dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang kisah Maria dan Martha dalam Injil Lukas. Kisah ini menggambarkan dua sikap yang berbeda, yaitu sikap Maria yang hanya mendengarkan ajaran Yesus, sedangkan Martha sibuk melayani tamu. Dokumen ini menganalisis bahwa kedua sikap tersebut penting dan perlu diimbangi dalam kehidupan sehari-hari.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
BAHAN KHOTBAH 2. Marta.
Dalam bacaan kita Marta digambarkan sebagai seorang
Senin, 6 Februari 2017 perempuan yang aktif dalam mengurus hal-hal yang praktis. Saat Lukas 10 :38-42 Yesus berada dalam rumah mereka, Marta dengan segera repot atau sibuk dengan tugasnya sebagai nyonya rumah. Agaknya Ibu-ibu yang diberkati oleh Tuhan, Marta lebih tua dari Maria dan boleh kita anggap dia sebagai Bacaan kita hari ini, mengambarkan suatu cerita klasik yang cukup kepala rumah tangga ( kita perhatikan bacaan kita, ayatnya yang aktual dan yang perlu diwacanakan kembali untuk merubah sudut ke- 38 “Martha menyambut Yesus dirumahnya”). Marta tidak pandang atau pola pemikiran kita terhadap dua tokoh perempuan hanya memperhatikan kehadiran Yesus, tetapi tamu-tamu yang yang tertulis dalam cerita atau bacaan ini. banyak yang datang bersama-sama dengan Yesus. Ia repot Coba… bayangkan kita bertamu kerumah sesama kita, lalu sudah melayani tamu-tamunya dengan makan dan minum. Dalam hampir 3 jam kita tidak disuguhkan minum, pada hal kita sudah haus kerepotan ini, bacaan kita mengambarkan satu sikap yang sangat sekali, Kira-kira apa yang ada dalam pikiran kita “….Sekenya ini manusiawi, yakni dia marah karena sikap adiknya. Dan orang…”. sebenarnya, ia juga memarahi Yesus, apabila kita jelih untuk melihat kata-kata yang dipakai oleh Martha, “…….tidakah Ibu-ibu sekalian, mari kembali melihat bacaan kita. Dalam Engkau peduli………”, suatu kalimat yang cukup pedas, pembacaan ini, dikemukan dua tokoh perempuan, yang secara meminta supaya Yesus menyuruh maria menolong dia. sepintas, kita bisa mengatakan bahwa keduanya memiliki sikap yang saling bertolak belakang. Baik untuk kita memperhatikan dua Ibu-ibu sekalian, kedua tokoh ini telah kita lihat bersama, sekarang tokoh ini. saya mau bertanya kepada kita sekalian diantara kedua tokoh 1. Maria. Dalam bacaan kita digambarkan bahwa, Maria adalah perempuan ini, siapa tokoh faforit kita dan apa alasanya? (yang pasti seorang yang hanya sanggup duduk dengan tenang, bukan karena nama saya Martha, makanya saya pilih Martha, bukan mendengarkan dan merenungkan perkara-perkara rohani. Mulai karena istri atau pacar saya Maria, maka saya pilih maria, dstnya). Yesus masuk dalam rumah mereka, Maria hanya mengindahkan Yesus dengan segala perkataanNya : dengan perhatian yang Pasti kita semua memilih Maria kan?!!! Yesus saja dalam bacaan bulat dan sikap yang manis, ia duduk didekat kaki Yesus, seperti ini, dia lebih memilih sikap Maria, tetapi sadarkah kita betapa seorang murid yang duduk didekat kaki gurunya. besarnya pengaruh Matha dalam kehidupan ini? Apabila kita menyepelehkan Martha, siapakah yang akan sibuk dengan hal-hal yang praktis? ada beberapa hal penting yang perlu kita garis bawahi, dalam Bagaimana dengan kita sekalian dalam pekerjaan kita sehari-hari? pembacaan kita: Ibu rumah tangga, pegawai negeri, dll? Pelayanan yang aktif dan Yesus, yang mengecam sikap Martha, tidak boleh kita praktis kepada Allah harus seimbang dengan kasih dan pengabdian mengartikan kata-kata ini, bahwa Yesus hanya lebih suka kepada yang terungkap dalam penyembahan kita, doa-doa kita dan watak Maria dan tidak suka kepada orang-orang yang wataknya persekutuan bersama Tuhan seperti ibadah-ibadah kita. seperti Martha. Yang menjadi inti persoalan adalah bagaimana Jangan sampai kita paling rajin pergi ibadah, rajin berdoa, rajin caranya dan kapan kita bisa menjalani kedua peran tersebut. membaca Alkitab lalu tidak mampu mengaplikasikan secara praktis. Jelas bahwa sikap Martha, yang terlalu aktif dengan hal-hal dan jangan sampai juga kita terlalu sibuk kerja lalu melupakan hal- praktis, telah membuat dia tertidur, lalu melupakan satu unsur hal yang sifatnya rohani. yang cukup penting yakni mendengar perkataan Yesus. Martha Jangan sampai kita terlalu sibuk menyiapkan yang fisik lalu tidak sadar bahwa ada waktunya untuk bekerja melayani Yesus melupakan persiapan rohani. Apakah yang akan kita lakukan setelah dan ada waktunya juga untuk mendengarkan Yesus dengan mendengar firman ini ajarannya. Martha mengira bahwa melayani Yesus cukup dengan makanan dan minuman. Ibu-ibu, ingatlah bahwa maria dan Martha sama-sama penting, Maria adalah seorang figur yang membuat kita pembaca artinya bahwa saat kita hidup, jangan hanya satu unsur saja yang simpatik dengan dia karena sikap yang manis untuk mendengar diutamakan, tetapi harus kedua-duanya. perkataan Yesus. Tapi, sadarkah kita bahwa ada juga satu unsur Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk melakukan yang cukup penting yang dilupakan oleh Maria dan kita FirmanNya dalam kehidupan kita, sehari-hari. Terpujilah Kristus. pembaca yakni melayani Yesus secara praktis. Maria mengira Amin. bahwa Yesus hanya dapat dilayani lewat mendengar dia saja dan kita tidak perlu dengan unsur lain yang bersifat praktis. Seharusnya, peran Maria dan Martha, kita miliki dalam kehidupan kita sehari-hari, karena kedua sikap ini memiliki nilai positif. Melayani Yesus secara praktis dan melayani Yesus secara rohani. Yesus tidak hanya menuntut satu sikap saja, tapi kedua-duanya.