Renstra PKM SP III Trans 2016-2021
Renstra PKM SP III Trans 2016-2021
Renstra PKM SP III Trans 2016-2021
Dengan memanjatkan Puji dan syukur atas berkat Rahmat Tuhan Yang
Maha Kuasa, Rencana Strategis Puskesmas SP III Trans tahun 2016–2021 telah
selesai disusun.
Dokumen Rencana Strategis ini disusun sebagai acuan bagi
penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat maupun dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya secara umum selama kurun waktu perencanaan yaitu tahun 2016
– 2021 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing – masing.
Akhirnya kami sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini . Kami menyadari
bahwa rencana strategis ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan
oleh sebab itu kami sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik sebagai
upaya kita bersama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
SELAMET SUBAGIO
NIP : 19681021 198911 1 001
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Maksud
1. Menjabarkan gambaran umum dan upaya kesehatan Puskesmas SP III
Trans dalam rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas.
2. Mewujudkan keterpaduan arah , strategi , keselarasan program dan
kegiatan sesuai dengan target dan sasaran yang ditetapkan.
3. Sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan operasionalisasi kegiatan
Puskesmas guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan secara
terpadu, terarah dan terukur.
4. Adanya tolok ukur sebagai bahan evaluasi kinerja tahunan program
kegiatan Puskesmas SP III Trans.
Tujuan
1. Menjabarkan visi, misi, program kerja puskesmas ke dalam program
kegiatan untuk periode waktu 2016 – 2021.
2. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang
dituangkan dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ).
3. Memberikan pedoman atau kerangka acuan dalam penyusunan
instrument pengendalian, pengawasan dan evaluasi program kegiatan
guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan.
C. Landasan Hukum
1. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 ).
2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah (
Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 124, tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437).
3. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lembaran Negara Nomor
4
4438).
4. Undang – Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 ( Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2007 Nomor 33 , tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700).
5. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Pembangunan Kesehatan Menuju
Indonesia Sehat 2010.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK//2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan
Tahun 2010 – 2014.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/V/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota.
11. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau di Provinsi
Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4344);
12. Peraturan Bupati Sekadau Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Sekadau Nomor 22 Tahun 2012 Tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas sebagai UPT Dinkes Kabupaten
Sekadau.
5
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan rencana strategis adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang, maksud dan tujuan,
landasan hukum
BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI PUSKESMAS SP III TRANS
Bab ini berisi tentang Visi, Misi, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk tahun 2016 –2021.
BAB VI PROGRAM, KEGIATAN , INDIKATOR KINERJA
A. STRUKTUR ORGANISASI
6
7
a. Berdasarkan Pendidikan
1. S1 Kedokteran Umum : 1 Orang
2. S1 Keperawatan : 1 Orang
3. S1 Kesehatan Masyarakat : 2 orang
4. D3 Keperawatan : 16 orang
5. D3 Perawat Gigi : 1 orang
6. D3 Asisten Apoteker : 1 orang
7. D3 Kebidanan : 12 orang
8. D3 Ahli Gizi : 1 orang
9. D3 Sanitarian : 1 orang
10. SMA : 2 Orang
11. SMP : 1 orang
b. Berdasarkan Golongan :
Golongan IV : 2 orang
Golongan IC : 6 orang
Golongan IB : 3 orang
Golongan IA : 1 orang
Golongan D : 1 orang
Golongan C : 4 orang
Golongan A : 1 orang
Keadaan Tenaga
Masalah yang dihadapi dalam hal ketenagaan adalah kurangnya
tenaga administrasi, dokter umum, dokter gigi, rekam medis, tenaga
sopir. Upaya pemenuhan kebutuhan adalah melalui pengusulan
penambahan sumber daya manusia sesuai kebutuhan dan kualifikasi
pendidikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau tiap tahunnya.
Tabel I
Sarana dan Prasarana Puskesmas SP III Trans
Keterangan /
No Jenis Sarana Jumlah Kondisi
e. Pembiayaan Kesehatan
berkeadilan yang mana semua ibu hamil dan bersalin mendapat jaminan
pembiayaan untuk persalinannya dan dapat memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk persalinannya.
Penjabaran tugas pokok pada masing – masing unit adalah sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas :
- Sebagai Manajer
- Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan supervisi.
- Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan.
- Sebagai tenaga ahli pendamping Camat.
- Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di
puskesmas
- Melakukan pengawasan melekat bagi seluruh pelaksanaan kegiatan
program dan pengelolaan
- Mengadakan koordinasi dengan Camat dan Lintas Sektoral dalam
upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerja.
- Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat dalam
rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
- Menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas dengan dibantu oleh staf
Puskesmas.
- Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas.
12
D. UPAYA KESEHATAN
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat , yang keduanya jika ditinjau
dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu :
I. GAMBARAN UMUM
A. Kondisi Umum
17
18
Tabel II
TIMPUK 135,22
SEMABI 66,28
PUSKESMAS 235,91
B. KEADAAN DEMOGRAFI
Tabel III
Luas Wilayah, Jumlah RW, Jumlah Penduduk, Jumlah KK dan Kepadatan
Penduduk di Wilayah Puskesmas SP III Trans Kec. Sekadau Hilir
JUMLAH
LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
DESA RUMAH
NO WILAYAH (RT) PENDUDUK JIWA/RUMAH PENDUDUK
TANGGA
(km2) TANGGA /km2
(KK)
1 2 3 4 5 6 7 8
Landau 34,41
2 39 3832 1012 3,79 111,36
Kodah
a. Desa Timpuk
- Jumlah pasar sederhana = 1 buah
- Jumlah toko/ kios/ warung = 76 buah
- Jumlah industri kecil = 12 buah
- Jumlah warung makan/ kantin = 1 buah
b. Landau Kodah
- Jumlah Pasar Sederhana =-
20
a. Rumah Sehat
Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat,sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, Sarana pembuangan air limbah,
ventilasi rumah baik, kepadatan rumah hunian yang sesuai dan lantai
rumah tidak terbuat dari tanah.
Di puskesmas SP III Trans Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten
Sekadau sebagian besar belum bisa digolongkan sebagai rumah sehat
karena belum sesuai dengan criteria.
b. Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan
Capaian indikator kinerja Puskesmas SP III Trans tahun 2015 yang merujuk
pada Standar Pelayanan Minimal meliputi :
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 60,90 %
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 38,80 %
3. Ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi yang
ditangani 100 %
4. Cakupan kunjungan neonatus 100 %
5. Cakupan kunjungan bayi 100 %
6. Jumlah bayi lahir dengan BBLR 1,4 %
7. Cakupan bayi berat badan lahir rendah / BBLR
25
Derajat Kesehatan
a. Angka Harapan Hidup ( AHH ) mengacu pada renstra Dinas Kesehatan
adalah 70,48 tahun .
b. Angka Kematian Bayi Pada tahun 2015 terdapat 3 kasus kematian bayi
dari 140 kelahiran hidup ( 2,14 ) .
c. Angka Kematian Ibu Pada tahun 2015 tidak ditemukan kasus kematian
ibu.
d. Angka Kesakitan Indikator derajat kesehatan angka Kesakitan di
Puskesmas SP III Trans adalah sebagai berikut :
A. KENDALA
Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas SP III Trans
terdapat beberapa kendala , antara lain :
1. Kendala Eksternal
30
31
2. Kendala Internal
a. Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan yang kurang mendukung serta
jumlah tenaga administrasi belum terpenuhi sehingga masih
banyaknya rangkap tugas.
b. Petunjuk teknis pelaksanaan beberapa program kegiatan belum jelas
sehingga belum terlaksana dengan baik dan laporan kegiatan belum
menghasilkan data yang akurat . Contoh : Upaya Kesehatan Usila,
Upaya Kesehatan Remaja, Upaya Kesehatan Kerja.
c. Sistem Informasi Kesehatan untuk mendukung manajemen kesehatan
masih belum optimal terutama akses informasi, ketepatan, akurasi,
kelengkapan yang berkaitan dengan lintas sektor.
32
B. PELUANG
1. Peluang Eksternal
b Terdapat peraturan perundangan yang terkait pelayanan kesehatan
yaitu :
1. Undang – Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1) mengamanatkan
bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara,
ayat (2) menyebutkan bahwa negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan, ayat (3) Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan umum yang layak. Berkaitan
dengan Undang – Undang Dasar 1945 tersebut selanjutnya
dijabarkan dalam Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN ) pasal 14 ayat
(1) menyebutkan bahwa Pemerintah secara bertahap
mendaftarkan penerima bantuan iuran sebagai peserta kepada
badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Ayat (2) bahwa penerima
bantuan iuran sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah fakir
miskin dan orang tidak mampu. Peraturan perundangan tersebut
merupakan peluang untuk mengembangkan sistem pembiayaan
pemeliharaan kesehatan.
2. Perundangan yang terkait dengan kewenangan Pemerintah
Daerah terhadap bidang kesehatan yaitu : Undang – Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah pasal 13 ayat
(1) e, yang menyebutkan bahwa penanganan bidang kesehatan
merupakan salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan
Pemerintah Provinsi dan Undang – Undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah terutama pasal 2 ayat (3), bahwa Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah
merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam rangka
33
2. Peluang Internal
3. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang semakin baik dan
mencukupi.
4. Pelaksanaan upaya kesehatan yang berjalan dengan baik sesuai
dengan perencanaan kegiatan baik upaya kesehatan perorangan
maupun upaya kesehatan masyarakat.
5. Ketersediaan obat yang mulai mencukupi baik dalam jenis dan
jumlahnya.
6. Terdapat berbagai sumber alokasi anggaran dalam pelaksanaan
pembangunan keshatan baik melalui Pemerintah Kabupaten (
APBD ), Pemerintah Pusat ( DAK , BOK, BPJS/Jampersal).
7. Keberadaan Pos Kesehatan Desa ( Poskesdes ) memberikan
kemudahan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
8. Peningkatan pengelolaan manajemen Puskesmas agar
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan sesuai dengan visi,
misi, terarah dan terukur.
C. RUMUSAN PERMASALAHAN
namun masih tetap menjadi persoalan utama sebab angka kematian ibu
di tingkat kabupaten masih tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan,
kematian ibu lebih banyak disebabkan oleh penyakit yang bukan akibat
langsung kehamilan namun telah ada sebelum kehamilan. Ini perlu
mendapat perhatian bagi pemberi pelayanan bagi ibu hamil terutama
dalam penapisan resiko yang ada bukan saja yang berkaitan langsung
dengan kehamilannya namun juga terhadap penyakit penyerta lainnya
yang diderita. Permasalahan lain yang juga dapat berpotensi
menimbulkan kematian ibu adalah perilaku dari ibu maupun lingkungan
keluarganya yang seringkali menolak bila dibutuhkan rujukan baik
selama masa kehamilan, persalinan maupun nifas.
2. Angka kematian bayi menunjukkan adanya peningkatan. Terdapat 5
kasus kematian bayi dengan penyebab kematian yaitu asfiksi 2 kasus,
BBLR 1 kasus, BBLSR 1 kasus dan kelainan kongenital 1 kasus.
3. Angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak menular
masih tinggi. Terutama kewaspadaan pada penduduk pendatang yang
membawa penyakit DBD, malaria, HIV/AIDS. Khusus untuk wilayah
Puskesmas Pakkat penyakit kusta masih menjadi perhatian karena
selalu ditemukan kasus baru tiap tahunnya. Disisi lain angka kesakitan
dan kematian pada beberapa penyakit tidak menular dan degeneratif
seperti DM, kardiovaskular dan kanker cenderung mengalami
peningkatan.
4. Kesadaran masyarakat khususnya ibu balita untuk menimbangkan
anaknya ke Posyandu masih sangat rendah hal ini ditunjukkan dengan
masih rendahnya cakupan D/S. Rendahnya cakupan kunjungan balita
ini dapat berakibat tidak terpantaunya status gizi balita secara
keseluruhan yang dapat berdampak adanya kasus balita dengan gizi
buruk maupun gizi kurang yang tidak terdeteksi dan tidak tertangani.
5. Kualitas kesehatan lingkungan masih rendah. Cakupan rumah sehat
masih rendah. Cakupan sanitasi dasar seperti cakupan jamban keluarga,
cakupan sarana pembuangan air limbah ( SPAL ) masih rendah .
36
A. VISI
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan
yang berisikan cita dan cita yang ingin diwujudkan. Visi berkaitan dengan
pandangan ke depan Puskesmas SP III Trans diarahkan agar dapat berkarya
secara produktif, inovatif, antisipatif sebagai rujukan pelayanan kesehatan
pertama masyarakat.
Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dan dengan
mempertimbangkan perkembangan masalah serta kecenderungan masalah
kesehatan ke depan maka ditetapkanlah Visi Puskesmas SP III Trans
Visi Puskesmas SP III Trans adalah ” sebagai sentra pelayanan
Kesehatan yang berkualitas, profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, menghasilkan layanan yang memuaskan ”.
B. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu
pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin
dicapai. Dengan adanya misi berarti membawa organisasi pada suatu
fokus dan diharapkan seluruh karyawan Puskesmas SP III Trans dan
pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal institusi Puskesmas SP
III Trans dan mengetahui program – program serta hasil yang akan
diperoleh pada masa yang akan datang.
Misi Puskesmas SP III Trans tahun 2016 – 2021 adalah sebagai
berikut :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas.
31
32
C. TUJUAN
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan merupakan
penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas secara umum adalah mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi –
tingginya.
Adapun tujuan khususnya adalah :
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit serta mencegah
meluasnya kejadian luar biasa ( KLB ).
2. Mengendalikan penyebaran penyakit menular melalui peningkatan
kegiatan surveilans.
3. Mengendalikan penyakit tidak menular dan masalah kesehatan lain
di masyarakat melalui peningkatan kegiatan promotif dan
memberdayakan pelayanan klinik konsultasi.
4. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan.
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat serta kemandirian individu, keluarga dan masyarakat di
bidang kesehatan.
6. Meningkatkan kelembagaan peran serta masyarakat dalam
33
pembangunan kesehatan.
7. Meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan.
8. Meningkatkan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya.
9. Meningkatkan kualitas tenaga yang ada di puskemas baik tenaga
kesehatan maupun tenaga lainnya.
10. Meningkatkan kesehatan anak sekolah dan remaja.
11. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
12. Melaksanakan upaya kesehatan gigi dan jiwa kepada masyarakat.
13. Meningkatkan status gizi pada bayi dan balita dengan meningkatkan
cakupan kunjungan posyandu.
14. Meningkatkan sistem manajemen pengelolaan obat dalam rangka
pemenuhan ketersediaan , mutu, jenis, jumlah obat dan perbekalan
kesehatan.
15. Melaksanakan pengobatan rasional di sarana kesehatan
16. Meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi dan anak sekolah agar
dapat terbentuk kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I)
17. Mengembangkan sistem informasi kesehatan yang cepat, tepat dan
akurat sehingga tersedia data kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
D. SASARAN
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang
akan dicapai atau dihasilkan oleh Puskesmas SP III Trans dalam
jangka waktu dua tahun terakhir. Sasaran merupakan bagian integral
dalam proses perencanaan strategis. Sasaran harus bersifat spesifik,
dapat dinilai, diukur dan menantang namun dapat dicapai. Berdasarkan
hal tersebut diatas, Pukesmas SP III Trans Kecamatan Sekadau Hilir
Kabupaten Sekadau menetapkan sasaran sebagai berikut:
E. STRATEGI
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi
yang akan dilaksanakan pada priode 2016 – 2021 adalah sebagai
berikut :
1. Mengembangkan surveilans penyakit dan masalah kesehatan
berbasis masyarakat
2. Meningkatkan peran serta masyarakat, kesadaran masyarakat, desa
siaga dan peningkatan KIE ( komunikasi, informasi dan edukasi )
dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit dan Kejadian
Luar Biasa (KLB) dan perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Pengembangan pengelolaan air minum / bersih , pembuangan air
limbah, jamban keluarga dan pembuangan sampah dengan
35
F. KEBIJAKAN
37
38
a. Tahun 2016 : 33 %
b. Tahun 2021 : 100 %
kali / tahun
a. Tahun 2016 ; 74,87 %
b. Tahun 2021 : 100 %
6. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
a. Tahun 2016 : 90 %
b. Tahun 2021 : 100 %
7. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
a. Tahun 2016 : 60,87 %
b. Tahun 2021 : 100 %
8. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6
– 24 bln BGM dari keluarga miskin : 100 % tiap tahunnya.
9. Cakupan Balita gizi buruk yang mendapat penanganan : 100
% tiap tahunnya
10. Cakupan rumah tangga dengan garam yodium baik
a. Tahun 2016 : 95 %
b. Tahun 2021 : 100 %
11. Cakupan Keluarga sadar gizi
a. Tahun 2016 : 40 %
b. Tahun 2021 : 75 %
E. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
1. Desa / kelurahan UCI
a. Tahun 2016 : 100 %
b. Tahun 2021 : 100 %
2. Cakupan imunisasi dasar :
- Cakupan BCG : 95 %
- Cakupan DPT/HB 3 : 95 %
- Cakupan Polio 4 : 95 %
- Cakupan Campak : 95 %
- Cakupan HB 0 : 95 %
42
F. Upaya Pengobatan
1. Cakupan pelayanan kesehatan remaja : 80 %
- Pemberian tablet tambah darah Fe kepada remaja
putri tingkat SLTP dan sederajat sejumlah 10 tab tiap
bulannya.
2. Cakupan kunjungan rawat jalan
a. Tahun 2016 : 40 %
b. Tahun 2021 : 50 %
3. Ketersediaan jenis dan jumlah obat essensial : 100 % setiap
tahun
4. Ketersediaan jenis dan jumlah obat generik : 100 % setiap
tahun
5. Penulisan resep obat generik 100 % setiap tahunnya