(Dokumen) Laporan Keuangan Pokok Ppu
(Dokumen) Laporan Keuangan Pokok Ppu
(Dokumen) Laporan Keuangan Pokok Ppu
Rajudin, SKM
NIP 197312051993031001
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
PERNYATAANTANGGUNGJAWAB..................................................................................iv
BAB I.............................................................................................................................. - 1 -
LAPORAN KEUANGAN POKOK PUSKESMAS............................................................- 1 -
A. RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN................................................................- 1 -
B. LAPORAN REALISASI ANGGARAN...................................................................- 8 -
C. NERACA............................................................................................................. - 9 -
D. LAPORAN OPERASIONAL...............................................................................- 10 -
E. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS..................................................................- 11 -
BAB II........................................................................................................................... - 12 -
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN...................................................................- 12 -
A. PENJELASAN UMUM.........................................................................................- 12 -
A. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN.............- 21 -
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA........................................................- 31 -
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL...........................- 42 -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS...............- 47 -
F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.............................................- 48 -
BAB III............................................................................................................................ - 1 -
PENUTUP...................................................................................................................... - 1 -
iii
PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT.PUSKESMAS BABULU
Jl. Propinsi Km.48BabuludaratTelp. ( 0543 ) 5232453E-mail: [email protected]
Rajudin, SKM
NIP 197312051993031001
iv
BAB I
Laporan Keuangan UPT Puskesmas Babulu Tahun 2017 dan 2018 ini telah
disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-
kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan
Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan realisasi pendapatan, belanja, dan
pembiayaan selama suatu periode. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
mengungkapkan kegiatan keuangan Puskesmas yang menunjukkan ketaatan
terhadap APBD dengan menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan
sumber daya ekonomi yang dikelola oleh Puskesmas dalam satu periode
pelaporan. LRA menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya dalam satu periode pelaporan.
a. Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Puskesmas yang
menambah saldo kas Puskesmas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak Puskesmas, termasuk yang perlu dibayar
kembali oleh pemerintah daerah.
b. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Puskesmas yang
mengurangi saldo kas Puskesmas dalam periode tahun anggaran
bersangkutan termasuk yang akan diperoleh pembayarannya kembali dari
pemerintah daerah
c. Transfer
Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas
pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana non Kapitasi
JKN dari BPJS Kesehatan.
d. Surplus/defisit
1
Surplus/defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja
selama satu periode pelaporan.
a. Pendapatan Rp
b. Belanja Rp xxx
c. Transfer Rp xxx
d. Surpus (Defisit) = (a – (b+c)) Rp xxx
e. Pembiayaan (Neto) Rp xxx
f. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran = (d – f) Rp xxx
Akuntansi LRA ini lebih detail diatur dalam PSAP Nomor 02 tentang Laporan
Realisasi Anggaran.
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran
dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja
–LRA selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2017 dan 2018.
Realisasi Pendapatan Puskemas Babulu pada TA 2017 dan 2018 adalah berupa
Pendapatan yang bersumber dari pendapatan JKN berupa Dana Kapitasi dan
Non Kapitasi serta Pendapatan dari Retribusi pelayanan kesehatan. Untuk tahun
2018 realisasi pendapatan sebesar Rp.980.195.735 atau mencapai 84 persen
dari Anggaran Pendapatan-LRA tahun 2018 sebesar Rp 1.168.571.050
sedangkan realisasi pendapatan-LRA tahun 2017 sebesar Rp.960.317.000 atau
naik sebesar 78,5 persen dari realisasi pendapatan tahun 2017.
2. NERACA
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu
entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal
pelaporan. Neraca disusun dengan sistem sentralisasi dan desentralisasi.
Dengan Sistem sentralisasi, neraca disusun secara terpusat oleh Puskesmas.
Pada pemerintah daerah, satuan kerja perangkat daerah merupakan entitas
akuntansi dan pelaporan yang berkewajiban menyusun laporan keuangan yang
akan digabungkan oleh bagian keuangan Pemerintah Daerah menjadi lapoan
keuangan pemerintah daerah.
2
keuangan Dinas Kesehatan. Neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana
(net asset). Ekuitas dana merupakan selisih dari aset setelah dikurangi
kewajiban, atau dalam persamaan akuntansi dapat dirumuskan:
Hubungan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dapat digambarkan sebagai berikut:
Neraca
Aset Rp 5.606.295.035 Kewajiban Rp 0
Ekuitas Dana
Rp5.606.295.035
Total Rp 5.606.295.035 Total Rp 5.606.295.035
3
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO,
yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode
sampai dengan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp.980.195.735 dan untuk
tahun 2017 sebesar Rp 960.317.000, sedangkan jumlah beban tahun 2018 adalah
sebesar Rp.915.368.280; sedangkan untuk tahun 2017 belanja sebesar
Rp.895.634.965 Untuk tahun 2018 terdapat Surplus/Defisit dari Kegiatan
Operasional senilai Rp. 64.827.455 .dan untuk tahun 2017 terdapat
Surplus/defisit sebesar Rp.64.682.035. Dari perbandingan pendapatan dan
belanja tahun 2018 dan 2017 terdapat kenaikan dalam pendapatan –LO sebesar
2,1 persen dan belanja juga mengalami kenaikan sebesar 2,2 persen. Kemudian
untuk Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa tidak ada informasi
karena belum tersedia atau belum ada kegiatan non operasional disebabakan
karena Puskesmas belum menerapkan pola PPK-BLUD.
Ekuitas adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek dan jangka
panjang. . Ekuitas terdiri dari:
4
Rp -
Total Ekuitas akhir tahun Rp
1.919.618.844
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2018 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk
Tahun 2018 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) adalahbagian yang tak terpisahkan dari
laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan
keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. CaLK ditujukan agar
laporan keuangan dapat dipahami dan dibandingkan dengan laporan keuangan
entitas lainnya. CaLK sekurang-kurangnya disajikan dengan susunan sebagai
berikut:
4). pengungkapan informasi yang diharuskan oleh PSAP yang belum disajikan
dalam lembar muka laporan keuangan;
5). pengungkapan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang timbul
sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja
dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas;
6). informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang
tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
5
CaLK meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam LRA, Neraca, dan LAK. Termasuk pula dalam CaLK adalah
penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh SAP serta
pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-
komitmen lainnya.
4). Investasi;
10). Persediaan, baik yang untuk dijual maupun untuk dipakai sendiri;
Suatu entitas pelaporan juga dapat mengungkapkan hal-hal berikut ini apabila
6
belum diinformasikan dalam bagian manapun dari laporan keuangan, yaitu:
1). domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta jurisdiksi dimana entitas
tersebut beroperasi;
Catatan atas Laporan Keuangan diatur secara detail dalam PSAP Nomor 04
tentang Catatan atas Laporan Keuangan.
7
B. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
2017
Anggaran Realisasi Realisasi
(Rp) (Rp) (Rp)
1
2
3
4
6
7 1,168,571,050 980,195,735
8 1,168,571,050 980,195,735
9
10
11
12
13 1,785,542,560 915,368,280
14
15
16
17
18
19
20
21 42,000,000 42,000,000
22 1,827,542,560 957,368,280
23
24 (658,971,510) 22,827,455 -3% 183,781,400
8
C. NERACA
NERACA
PER 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
- - - 0.0%
KEWAJIBAN
- - - 0.0%
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
EKUITAS
EKUITAS 5,606,295,035 4,646,485,628 959,809,407 2065.7%
5,606,295,035 4,646,485,628 959,809,407 2065.7%
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 5,606,295,035 4,646,485,628 959,809,407 2065.7%
9
D. LAPORAN OPERASIONAL
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
10
E. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
- 0.0%
- 0.0%
- 0.0%
1,919,618,814 #DIV/0!
11
BAB II
A. PENJELASAN UMUM
A.1. Profil dan Kebijakan Keuangan UPT Puskesmas BABULU
Dasar Hukum UPT Puskesmas Babulu didirikan sebagai salah satu upaya pemerintah
Entitas dan
daerah dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan untuk meningkatkan
Rencana kualitas pelayanan kesehatan. Organisasi dan tata kerja Puskesmas
Strategis
diatur dengan Peraturan menteri Kesehatan no 75 tahun 2016 tentang
Puskesmas.
12
Menciptakan produk layanana kesehatan baru sebagai kelanjutan
dari pelayanan yang telah diberikan sekarang ini dengan
pendekatan teknologi dan informasi kesehatan yang berkembang
pesat.
Mengembangkan sistem kesehatan dasar yang profesional dan
terpercaya.
Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang
andal kepada para pemangku kepentingan kesehatan di Pemerintah
daerah
13
saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan dan Permendagari 64/2013 tentang
penerapan standar akuntansi berbasis akrual di Pemda
Dasar A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran
14
LRA Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas
Puskesmas yang menambah Saldo kas Puskesmas dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
Puskesmas termasuk yang harus dibayar kembali oleh
Puskesmas kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya.
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas di
Berndahara dana Kapitasi dan bendahara penerimaan
pembantu.
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber
pendapatan.
15
Belanja (3) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas di
bendahara dana kapitasi dan bendahara pengeluaran pembantu
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Puskesmas.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari bendahara
dana kapitasi dan bendahara pengeluaran pembantu.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pembantu,
pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh kepala Puskesmas melalui
laporan SPTJB dan SP3B yang disahkan oleh Dinas Kesehatan.
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang
Pendapatan. Penyisihan piutang dan Aset Lainnya.
16
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
17
aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam
Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
18
Tertagih
dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan
penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang
dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya
penagihan yang dilakukan pemerintah.
19
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik
4 tahun
Modern)
20
A. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
21
dari retribusi harus disetor ka kas daerah satu hari setelah diterima oleh
bendahara penerimaan pembantu Puskesmas. Rincian pendapatan
Untuk pendapatan dari PAD lain yang sah terdiri dari pendapatan dana
kapitasi JKN, klaim non JKN, hibah dari APBD dan dana BOK serta
pendapatan lainnya dengan total untuk tahun 2018 sebesar Rp.
1.073.378.800 dan tahun 2017 sebesar Rp.885.003.485 dari realisasi
tahun 2018 dan 2017, secara total pendapatan mengalami kenaikan
sebesar 82 persen. Dari rincian pendapatan yang ada, pendapatan dari
dana kapitasi masih menjadi pendapatan tersebesar Puskesmas yang
nilainya semakin meningkat tiap tahun. Untuk tahun 2018 sebesar
Rp.1.168.571.050 dan tahun 2017 Rp. 960.317.000 atau meningkat
sebesar 84 persen.
22
Chart Title
1000000000
900000000
800000000
700000000
600000000
Axis Title 500000000
400000000
300000000
200000000
100000000
0
1 2
Axis Title
Pendapatan dari klaim pelayanan ke BPJS untuk tahun 2018 sebesar Rp.
885.003.250 dan tahun 2017 sebesar Rp. 863.148.500 atau mengalami
peningkatan sebesar 2,5 Persen. Untuk Pendapatan dari APBD dan BOK
dimasukkan sebagai pendapatan Puskesmas dengan pertimbangan
bahwa dana BOK dari APBN dipakai untuk pelaksanaan kegiatan dan
program di Puskesmas khususnya untuk kegiatan promotif dan preventif
walaupun dana BOK dikelola oleh Dinas kesehatan. Dari informasi
pendapatan Puskesmas di atas, tampak bahwa pendapatan Puskesmas
dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan baik dari sumber
retribusi maupun dari dana JKN. Hal ini dapat memberikan sinyal positif
bahwa dengan pola pengelolaan keuangan BLUD, diharapkan akan terjadi
peningkatan pendapatan yang signifikan di masa mendagtang akibat
efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan yang berdampak besar
terhadap peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas.
B.2. Belanja
Realisasi
Belanja di laporan LRA diakuiu dengan cara sebagai berikut:
Belanja
Puskesmas
1. diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas
RpRp
Puskesmas.
23
915.368.280 2. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pembantu,
pengakuan terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh Kepala Puskesmas. Akuntansi
belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur
berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam
dokumen anggaran
24
Puskesmas. Belanja barang dan jasa terdiri dari 14 item belanja
disesuaikan dengan telah disesuaikan dengan dokumen anggaran RKA
Puskesmas. Belanja barang dan jasa terdiri dari semua pos belanja dari
mulai belanja alat tulis kantor sampau honorarrium. Realisasi pendapatan
barang dan jasa tahun 2018 sebesr Rp. 915.368.280 dan realisasinya
tahun 2017 sebesar Rp. 723.135.600 Atau 26,6 persen dari realisasi tahun
2017. Dibandingkan dengan TA 2017, Realisasi Belanja TA 2018
mengalami kenaikan sebesar 52 .persen. Hal ini disebabkan antara lain:
Pos belanja ini berisi semua belanja bahan habis pakai yang akan habis
atau berikurang selama satu tahun anggaran. Untuk tahun 2018, realisasi
belanja sebesar Rp. 915.368.280 atau 52 persen dari anggaeran 2018.
Pos belanja ini berisi semua belanja berkaitan dengan kegiatan pelayanan
yang meliputi obat obatan bahan lab dsb.. untuk tahun 20`18 realisasi
belanja sebesar Rp……………… dan tahun 2017 sebesar Rp……………
atau naik ………… persen dari anggaran tahun 2018.
Pos belanja jasa kantor meliputi semua jenis belanja yang terkait dengan
pelayanan pendukung yang bersifat operasional kantor yang bersifat jasa,
seperti belanja air, listrik, telepon dll. Untuk beberapa jenis belanja ini,
masih sebagian didanai dari APBD dalam bentuk biaya operasional
Puskesmas.
25
Belanja Honorarium
Pos belanja ini terdiri dari honorarium PNS dan non Non PNS yang
sumber pendanaan dari JKN atau APBD. Contoh belanja ini adalah jasa
pelayanan, honor pejabat pengadaan, dll.
26
Belanja Modal B.2.3. Belanja Modal
Rp
73.770.000. Realisasi Belanja Modal tahun 2018 adalah sebesar Rp. 86.265.000
mengalami penurunan sebesar 41,7 persen bila dibandingkan dengan
realisasi Belanja Modal tahun 2017 sebesar Rp. 157.462.000 Hal ini
disebabkan karena di tahun 2017 melakukan renovasi gedung puskesmas
yang diikuti dengan penambahan peralatan dan mesin sebagai fasilitas
27
untuk peningkatan kualitasnya pelayanan kesehatan dan proses
akreditasi. Tabel anggaran dan realisasi belanja modal tampak sebgai
berikut:
BELANJA MODAL
2018 2017
No URAIAN Anggaran Realisasi Realisasi
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Belanja barang Pengadaan Alat-alat kedokteran umum - -
2 Belanja barang Pengadaan Alat-alat kedokteran gigi
3 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran / Kesehatan Lainnya
4 belanja barang almari pakaian pasien
5 belanja barang tempat tidur pasien
6 Belanja kursi tunggu pasien, lemari obat, toilet, gorden, linen, 24,500,000 24,500,000 31,900,000
Belanja lemari arsip, meja kerja petugas, AC, genset, pembuatan papan
7 17,500,000 17,500,000 21,500,000
nama
8 Belanja pembuatan billboard, pembuatan pagar FKTP, dan lain
9 Belanja instalasi Listrik/telepon, internet dll 43,262,000
10 Belanja perlengkapan kantor 4,800,000 4,800,000 60,800,000
11 Belanja Peralatan kantor 26,970,000 26,970,000
12 Belanja peralatan bengkel/kebersihan
13 belanja peralatan komunikasi dll
14 Belanja modal lainnya
Jumlah 73,770,000 73,770,000 157,462,000
28
Mesin Rp.0. Realisasi Belanja Modal TA 2018 dan TA 2017 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 dan Rp.0 Realisasi Belanja Modal TA 2018 mengalami
kenaikan sebesar............persen. Jika dibandingkan Realisasi Belanja
Modal TA 2017. Hal ini disebabkan adanya pengadaan alat kesehatan,
kendaraan, meubelair untuk pelayanan kesehatan dan pendukung
kesehatan.
29
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di Bendahara Dana C.1 Kas di Bendahara JKN
Kapitasi JKN
Rp.878.368.407 Saldo Kas di Bendahara JKN per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp. 878.368.407.dan Rp. 748.593.047 yang
merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab
Bendahara JKN yang berasal dari dana kapitasi JKN yang disetor oleh
BPJS kesehatan ke rekening Puskesmas yang sampai dengan akhir tahun
belum dibelanjakan.
Kas di Bendahara
pengeluafran pembantu C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Rp..0
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu per 31 Desember 201 8
dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp 0 .dan Rp. 0 Saldo kas di
bendahara pengeluaran pembantu merupakan saldo kas dari penerimaan
sumber dana APBD, dana BOK APBN, dan dana klaim pelayanan non
kapitasi BPJS. Sebenarnya saldo kas yang ada di bendahara
pengeluaran pembantu merupakan saldo kas yang telah terikat dengan
anggaran tertentu yang sudah pasti untuk penggunaan atau belanja
kegiatan yang telah dianggarkan, jadi saldo kas ini akan selalu bernilai
nihil di bendahara pengeluaran pembantu. Untuk pelayanan kesehatan
yang berbasis klaim, puslkesmas membuat tagihan klaim kepada BPJS
kesehatan sesuai tarif yang berlaku di BPJS kesehatan, kemudian
pembayaran tagihan klaim akan dibayarkan BPJS ke rekening kas
daerah.
30
KAS
KAS DI
KAS DI
BENDAHARA KAS DI
BENDAHARA
URAIAN PENGELUARAN BENDAHARA DANA
PENERIMAAN
PEMBANTU KAPITASI JKN
PEMBANTU
(DANA BOK)
Saldo per 31 Desember 2017 - - 748,593,047
Penambahan : - - 900,125,657
Saldo Awal - -
Transfer Masuk 900,125,657
Koreksi Nilai - - -
Pengurangan - - 21,757,250
Pengeluaran/SETOR KE KASDA 21,757,250
Koreksi Nilai - - -
C.2. Piutang
31
merupakan nilai kerugian piutang yang disebabkan karena tidak
tertagihnya piutang. Piutang yang disajikan sebesar nilai bersih yang
dapat direalisasikan (net realizable value), oleh karenanya terhadap
piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih dilakukan penyisihan.
Penyisihan piutang tidak tertagih dilakukan melalui estimasi berdasarkan
umur piutang (aging schedule). Piutang dalam aging schedule
dibedakan menurut jenis piutang, baik dalam menetapkan umur maupun
penentuan besaran yang akan disisihkan sesuai tabel berikut.
Umur Piutang
No Jenis piutang < 1 tahun >1 s.d 2 > 2 s.d 3 > 3 tahun
tahun tahun
1 Piutang pendapatan ……% ……% ……% ……%
2 Piutang lain-lain ……% ……% ……% ……%
3 Piutang lain-lain ……% ……% ……% ……%
Untuk Puskesmas Babulu, nilai penyisihan piutang tahun 2018 dan 2017
belum tersedia datanya karena belum ada nilai untuk penyisihan piutang.
32
Persediaan dinilai dengan metode FIFO (First In First Out). Harga pokok
dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan menjadi harga barang
yang digunakan/dijual pertama kali. Sehingga nilai persediaan akhir
dihitung dimulai dari harga pembelian terakhir. Rincian nilai persediaan
yang ada di Puskesmas dapat dirinci dalam tabel berikut ini:
33
medis.kesehatan yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan
2. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
3. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian
dan mainan anak-anak.
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap
dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai
aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Biaya
perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai
wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat
perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan
tempat yang siap untuk dipergunakan.
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi
yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang
dimaksudkan yang dikelompokkan berdasarkan jenis aset tetap sesuai
tabel di lampiran 1 Permendagri 64/2013
34
Biaya perolehan dari masing-masing Aset Tetap yang diperoleh secara
gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut
berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang
bersangkutan. Biaya perolehan Aset Tetap yang dibangun dengan cara
swakelola meliputi:
(2) Nilai pengeluaran belanja atas pemeliharaan aset tetap tersebut harus
sama dengan atau melebihi nilai satuan minimum kapitalisasi Aset Tetap.
Nilai satuan minimum kapitalisasi adalah penambahan nilai aset tetap dari
hasil pengembangan, reklasifikasi, renovasi, dan restorasi.Contoh
35
ditetapkan nilai satuan minimum kapitalisasi untuk pemeliharaan gedung
dan bangunan sama dengan atau melebihi dari Rp 20.000.000,00 (dua
puluh juta rupiah).
Rincian aset Puskesmas untuk tahun 2018 dan 2017 tersaji dalam tabel
berikut ini:
Dari tebel aset di atas, tampak bahwa nilai total aset tetap Puskesmas
tahun 2018 sebesar Rp 3.971.924.964 dan untuk tahun 2017 sebesar Rp
3.836.377.964. Nilai aset puskemas mengalami kenaikan sebesar RP
81.147.000 atau 3,53 persen dari nilai aset di tahun 2017 karena adanya
tambahan dari belanja modal dari sumber dana kapitasi, hibah APBD dan
APBN khususnya untuk aset Peralatan dan mesin. Rincian aset dapat
dijelaskan sebagai berikut:
C.4.1. Tanah
Pengurangan
Transfer Keluar
Reklasifikasi Keluar
Penghapusan/hilang/rusak
Koreksi Nilai
Jumlah Mutasi
Saldo per 31 Desember 2018
Nilai tanah Puskesmas sesuai daftar KIB aset tanah yang telah
direkonsiliasi dengan data di KIB aset pemerintah daerah Kabupaten
Penajam Paser Utara tahun 2017 senilai Rp. 181.200.000 dan tahun 2018
sebesar Rp. 181.200.000 Nilai tanah tahun 2018 sama dengan tahun 2017
dan tidak ada penyesuaian nilai untuk aset tanah.
Peralatan dan Mesin C.4. 2. Peralatan dan Mesin
Rp.1.849.247.190 Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2018 dan
2017 adalah Rp. 1.775. 477.190 dan Rp. 1.849.247.190 Saldo aset tetap
peralatan dan mesin tahun 2018 mengalami peningkatan 4,2 persen dari
tahun 2017. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
36
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
37
Pengerjaan Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2018 dan 2017
Rp ..........................
adalah masing-masing sebesar Rp ....................dan Rp0. yang merupakan
pembangunan gedung tempat kerja berupa bangunan kerja atau renovasi
yang proses pengerjaannya belum selesai sampai dengan tanggal neraca.
Keterangan formula
adalah sebagai berikut:
38
digunakan untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik
atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh
dari aset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik.
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap untuk per jenis aset per 31
Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing Rp ................dan
Rp ...............Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun
Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas
penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat
Aset Tetap selain untuk Tanah Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
39
EkuitasRp.1.919.618.814 C.6. Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih
antara aset dan kewajiban Puskesmas pada tanggal laporan neraca.
Saldo Ekuitas berasal dari Ekuitas awal ditambah (dikurang) oleh
Surplus/Defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai
persediaan, selisih evaluasi Aset Tetap, dan lain-lain. Rincian ekuitas
untuk tahun 2018 dan 2017 tersaji dalam tabel dibawah ini:
40
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
D.1. Pendapatan
Pendapata
n Retribusi Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan-LO diukur
dengan menggunakan nilai nominal kas yang masuk ke kas Puskesmas
dari sumber pendapatan dana kapitasi JKN, non kapitasi JKN, Retribusi
41
pelayanan kesehatan, dana BOK , dana APBD, dan sumber lainnya
yang sah dengan menggunakan asas bruto, yaitu pendapatan dicatat
tanpa dikurangkan/dikompensasikan dengan belanja yang dikeluarkan
untuk memperoleh pendapatan tersebut
42
Dari data di atas, tampak bahwa pendapatan retribusi terbesar berasal
dari kegiatan KIR KES sebesar Rp. 52.500.000 dan dususul dengan
pendapatan rawat jalan sebesar RP.13.500.000
Untuk pendapatan dari PAD lain yang sah terdiri dari pendapatan dana
kapitasi JKN, klaim non JKN, hibah dari APBD dan dana BOK serta
pendapatan lainnya dengan total untuk tahun 2018 sebesar Rp.
885.003.485 dan tahun 2017 sebesar Rp. 863.148.500 dari realisasi
tahun 2018 dan 2017, secara total pendapatan mengalami kenaikan
sebesar 23,5 persen. Dari rincian pendapatan yang ada, pendapatan
dari dana kapitasi masih menjadi pendapatan tersebesar Puskesmas
yang nilainya semakin meningkat tiap tahun. Untuk tahun 2018 sebesar
Rp……………….. dan tahun 2017 Rp……………… atau meningkat
sebesar ……….. persen
D.2. Beban/biaya
1. Beban diakui pada saat timbulnya hak tagih atau kewajiban untuk
membayar dari Rekening Kas Puskesmas.
2. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pembantu,
pengakuan terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
43
pengeluaran tersebut disahkan oleh Kepala Puskesmas.
Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan
diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum
dalam dokumen anggaran
Pos beban Pegawai terdiri dari belanja gaji dan tunjangan, honorarium
PNS dan Non PNS. Beban gaji dan tunjangan adalah beban gaji bagi
PNS yang dananya bersumber dari APBD, sedangkan beban honor
sumber dananya dari APBD dan APBN. Berikut tabel yang menyajikan
informasi beban pegawai dan tunjangan. Untuk pos Honorarium, terdiri
dari honor PNS dan Non PNS, pos honor ini menampoung semua
honorarium baik yang bersal dari sumber dana APBD dan APBN,
misalnya honor jasa, honor narasumber, honorn sebegaai PPK, pejabat
pengadaan dll.
44
1. Pengadaan belanja modal diikuti dengan peningkatan belanja
barang untuk mendukung rencana strategis yang dimulai pada TA
2019,
2. Kegiatan pemberdayaan masyarakat UKM yang dibiayai dari
belanja dana kapitais dan dana BOK untuk kegiatan pokok
puskesmas semakin meningkat dan direncanakan akan semakin
besar lagi di tahun mendatang
45
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
46
814. Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp..606.295.035 dan Rp.4.646.485.628 Nilai ekuitas
menunjukkan total aset dikurangi dengan total kewajiban. Jika puskesmas
tidak punya nilai kewajiban, maka total ekuitas = total aset. Total ekuitas
memberikan informasi bahwa modal puskesmas untuk menjadi BLUD
tercermin dari nilai ekuitas. Semakin besar nilai ekuitas, semakin bagus
potensi puskesmas dki masa mendatang
F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
47
BAB III
PENUTUP
Demikian penyusunan Laporan Keuangan pokok UPT Puskesmas Babulu yang terdiri dari
Neraca, LRA, LO, LPE dan catatan atas laporan keuangan untuk tahun 2018 dan 2017.
laporan keuangan ini kami susun sesuai Permendagri 64/2013 dan telah disesuaikan dengan
aturan perundangan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah. Meski[pun
demikian kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Keuangan yang telah kami sajikan ini
masih belum sempurna dalam arti belum semua akun akun dalam laporan keuangan berisi
nilai-nilai seperti yang ada dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini disebabkan
karena masih belum adanya transaksi keuangan yang diharapkan sesuai akun akun yang
ada.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyusunaan anggaran
dan pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan pada Pemerintah Kabupaten Jember baik
aparatur jajaran Pelayan Kesehatan, masyarakat maupun tim penilai PPK BLUD Kab
Jember.
Menyadari akan kekurangan yang ada, maka saran dan masukan untuk
kesempurnaan laporan ini, sangat diharapkan, utamanya sebagai perbaikan penyusunan
laporan keuangan di masa yang akan datang, sehingga sasaran dan tujuan laporan
pertanggungjawaban keuangan dapat tercapai dengan tepat
Rajudin, SKM