Laporan Pilot Plant Distilasi
Laporan Pilot Plant Distilasi
Laporan Pilot Plant Distilasi
DISTILASI FRAKSIONAL
KELAS 3B / D3
Oleh :
TUJUAN
(1) Mengerti dan memahami proses distilasi dalam kolom fraksinasi,
(2) Mengoperasikan peralatan distilasi dengan benar dan aman,
(3) Dapat menghitung plate, efisiensi tahap dan yield proses distilasi
(4) Dapat menghitung kebutuhan steam beserta panas yang dipertukarkan untuk proses distilasi.
DATA PENGAMATAN
Konsentrasi Feed awal (N) : 17 (24.4oC)
Rate Cooling Water : 1.6 m3/a
Suhu Stream Awal : 90oC
Konsentrasi Awal
Destilat : 85
Feed : 17
Bottom :4
Luas (A) : 6.3 m3
Panas Laten : 589.3 x 10-7 m
Rate Per Ratio
20/30 = 50L / Jam
30/30 = 60L / Jam
30/40 = 70L / Jam
A. Reflux Ratio
ANALISA DATA
a. Menghitung Jumlah Plate
Rumus Perhitungan :
𝑚 1000
N : 𝑥 => m = ….
𝑀𝑟 𝑉
Q rata− rata
U :
𝛥𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 𝑥 𝐴
Contoh Perhitungan :
𝑚 1000
N : 𝑥 (massa bisa di dapat dari densitas yang diukur dengan
𝑀𝑟 𝑉
piknometer)
𝛥𝑇 max − 𝛥𝑇 𝑚𝑖𝑛
ΔT LMTD : [( 𝛥𝑇 𝑚𝑎𝑥 )]
ln( )
𝛥𝑇 𝑚𝑖𝑛
3.9 − 3.8
= [( 3.9 )]
ln( )
3.8
= 3.849784
Q1 : m x Cp x ΔT LMTD > Cp etanol = 1,92
= 24.3517 x 1,92 x 3.849784
= 179.997646
Q2 : m x Panas Laten > Panas Laten = 0,00005893
= 24.3517 x 0,00005893
= 0.001435046
Q rata− rata
U :
𝛥𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 𝑥 𝐴
89.9995404
=
3.849784 𝑥 6.3
= 3.71076482
PEMBAHASAN
Taufan Prastiya
Pada praktikum ini kami melakukan pengamatan pada proses destilasi fraksinasi dan heat
exchanger. Dalam prosesnya destilasi adalah proses pemisahan antara zat satu dengan yang lain
dengan memanfaatkan perbedaan titik didih yang terjadi 2 fase yaitu fase uap merupakan destilat
dan untuk fase cair merupakan bottom product. Pada skala pilot plant alat destilasi ini
dihubungkan dengan heat exchanger yang berfungsi untuk penukar panas. Bahan yang akan
dipisahkan adalah campuran air dan etanol.
Sebelum menyalakan alat, mengatur valve terlebih dahulu dengan V1 awal (tutup)
sedangkan V1 saat proses (open), V2 (tutup), V3 (buka), V4 (tutup), V5 (buka), V6 (tutup), V7
(tutup), V8 (tutup), V9 (buka), V10 (tutup), V11 (buka), V12 (tutup), V13 (tutup), V14 (tutup),
V15 (tutup), V16 (tutup), dan V17 (tutup).Memastikan valve yang dibuka maupun ditutup sesuai
prosedur. Setelah itu menjalankan alat destilasi dengan menyalakan pompa dan steam dan
ditunggu sampai ada tetes pertama pada destilat. Kemudian dilakukan proses destilasi ini
variabel reflux ratio yang digunakan yaitu 20/30, 30/30, 30/40. Setiap 10 menit melakukan
perubahan satu rasio ke rasio yang lain dan pada variable ratio masing-masing tersebut diambil
sampel pada feed, bottom dan destilat. Dari praktikum untuk rasio 20/30 dihasilkan sebanyak 4
plate, pada 30/30 sebanyak 3 plate, dan pada 30/40 sebanyak 3 plate, untuk di pilot plant sendiri
mempunyai plate sebanyak 12 plate. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin
tinggi perbandingan reflux rasio maka kadar etanol yang dihasilkan semakin besar dan semakin
besar kadar etanol yang dihasilkan maka jumlah plate yang dibutuhkan semakin banyak.
Setelah itu dari hasil analisa heat exchanger dapat diketahui bahwa harga U pada bottom
terlihat stabil tidak ada perbedaan yang signifikan, sedangkan harga U tetinggi pada destilat
terdapat pada refluk ratio 20/30 sebesar 3.43350547 namun dengan refluk ratio yang lain
perbedaanya hanya sedikit sehingga kebutuhan cooling water yang dibutuhkan untuk menukar
kalor lebih besar dibandingkan dengan refluk ratio yang lain. Pada refluk ratio 30/30 terdapat
perubahan suhu yang signifikan seperti pada tabel 2. Dimana perbedaan suhu masuk adalah 69oC
diubah menjadi 30oC. Dari perbandingan yang sama yaitu refluk ratio 30/30 dan 30/40 terdapat
perbedaan yang signifikan.