Kamus Indikator Baru RS Balung
Kamus Indikator Baru RS Balung
Kamus Indikator Baru RS Balung
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mutu adalah faktor yang mendasar dari pelanggan. Mutu adalah penentuan
pelanggan berdasarkan atas pengalaman nyata pelanggan terhadap produk dan
jasa pelayanan, mengukurnya, mengharapkannya, dijanjikan atau tidak, sadar atau
hanya dirasakan, operasional teknik atau subyektif sama sekali dan selalu
menggambarkan target yang bergerak dalam pasar yang kompetitif (Wiyono,
1999).
Berbagai definisi tentang mutu berikut memberikan gambaran bahwa mutu
mengandung pengertian yang luas, sebagai contoh: Juran menyebutkan bahwa
mutu produk adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan pelanggan; Crosby mendefinisikan mutu adalah conformance to
requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan; Deming
mendefinisikan mutu, bahwa mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar;
Feigenbaum mendefinisikan mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya;
Garvin dan Davis menyebutkan bahwa mutu adalah suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.
Dari berbagai definisi tersebut diatas memberikan gambaran bahwa mutu
memiliki dimensi yang luas, namun secara keseluruhan definisi tentang mutu
menggambarkan sesuatu yang penting untuk diwujudkan oleh organisasi sebagai
bukti kemampuan organisasi memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
masyarakat.
Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur atau fenomena yang dapat
diukur. Indikator mutu asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu
pada indikator yang relevan berkaitan dengan struktur, proses, outcomes.
Selanjutnya indikator dispesifikasikan dalam berbagai kriteria.
Penetapan indikator mutu adalah mutlak diperlukan agar organisasi dapat
mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan dalam berbagai dimensi serta
selanjutnya dapat mengambil tindak lanjut atas hasil evaluasi yang diperoleh
1
sebagai dasar melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan hasil kearah yang
lebih baik.
Mutu asuhan kesehatan suatu organisasi pelayanan kesehatan dapat diukur
dengan memperhatikan atau memantau dan menilai indikator, kriteria, dan
standar yang diasumsikan relevan dan berlaku sesuai dengan aspek-aspek struktur,
proses, dan outcome dari organisasi pelayanan kesehatan tersebut.
Indikator mutu rumah sakit akan mencerminkan mutu pelayanan dari
rumah sakit tersebut. Fungsi dari penetapan indikator tersebut antara lain sebagai
alat untuk melaksanakan manajemen kontrol dan alat untuk mendukung
pengambilan ketetapan dalam rangka perencanaan kegiatan untuk masa yang
akan datang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan kamus indikator mutu Rumah Sakit Balung
Jember adalah untuk memberikan pedoman dalam upaya pengelolaan
mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Balung Jember.
2. Tujuan Khusus
a. Menjadi panduan dalam mengontrol mutu pelayanan
b. Mengarahkan upaya-upaya peningkatan mutu lebih spesifik dan
terarah
c. Memberikan kemudahan bagi unit kerja dalam memahami indikator
mutu yang dimaksud
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kamus indikator ini meliputi jenis dan macam indikator
mutu yang telah ditetapkan melalui keputusan Direktur Rumah Sakit baik pada
area manajemen, area klinis maupun sasaran keselamatan pasien dengan Qey
Performa Indicator (QPI) untuk masing-masing indicator yang dipilih.
BAB II
DEFINISI OPERASIONAL
A. Kamus indikator adalah buku yang berisi tentang berbagai macam indikator
mutu pelayanan yang telah ditetapkan beserta Key Performa Indicator nya
baik pada area manajerial, area klinis maupun sasaran keselamatan pasien.
2
B. Numerator (pembilang) adalah besaran nilai pembilang dalam rumus indikator
kinerja.
C. Denominator (penyebut) adalah besaran nilai pembagi dalam rumus indikator
kinerja.
D. Dimensi mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap
jenis dan mutu pelayanan yang diberikan, berdasarkan standar WHO dilihat
dari :
1. Kelayakan
2. Ketersediaan : tingkat perawatan dan pelayanan yang tepat, tersedia sesuai
kebutuhan.
3. Kesinambungan (Continuity ) : tingkat perawatan dan pelayanan
dikoordinasi antar disiplin ilmu, antar organisasi sepanjang waktu.
4. Ketepatan waktu (timelines): tingkat perawatan dan pelayanan yang
diberikan sesuai waktu yang diperlukan.
5. Keselamatan : tingkat perawatan dan pelayanan dimana risiko intervensi
dan risiko di lingkungan direduksi untuk pasien, keluarga, residen,
termasuk petugas kesehatan.
6. Kehormatan dan harga diri: tingkat perawatan dan pelayanan diberikan
dengan mengahargai kebutuhan, harapan dan keinginan individu, dimana
individu dilibatkan dalam ketetapan perawatan dan pelayanan mereka.
7. Manfaat: perawatan dan pelayanan yang diterima pasien bermanfaat.
8. Efektivitas : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai
pengetahuan untuk mencapai outcome yang diinginkan.
9. Efisiensi : hubungan antara outcome (hasil perawatan dan pelayanan) dan
sumberdaya yang digunakan untuk memberikan perawatan dan pelayanan.
10. Efficacy : tingkat perawatan dan pelayanan telah memenuhi harapan atau
outcome yang diinginkan.
E. Metodologi pengumpulan data:
1. Retrospektif : data diambil dari kegiatan yang telah lalu
2. Concurrent : data diambil dari kegiatan yang baru dimulai/ akan
dilakukan.
F. Sampel : merupakan jumlah pasien/ individu dari populasi yang akan
dimasukkan dalam analisa.
G. Kriteria :
1. Inklusi : jumlah sampel yang akan diambil, yang memenuhi kriteria yang
telah ditentukan untuk dianalisa.
2. Eksklusi : jumlah sampel yang tidak memenuhi kriteria untuk dianalisa.
H. Tipe Indikator: indikator yang diukur dapat diambil dari
3
1. Struktur : mengukur sarana prasarana/ sumber daya
2. Proses : mengukur proses/ kegiatan
3. Outcome : mengukur hasil dari suatu proses/ kegiatan
I. Sumber data : asal atau tempat memperoleh data (primer atau sekunder), atau
sumber bahan nyata/ keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang
berhubungan langsung dengan persoalan.
J. Pengumpul data: orang yang diberi tanggung jawab untuk mengumpulkan
data di setiap satuan kerja.
K. Periode waktu pelaporan: waktu pelaporan, harian, bulanan, triwulanan,
semester atau tahunan.
L. Tempat pengumpulan data: tempat/ satuan kerja yang mengumpulkan data
indikator kinerja mutu dan keselamatan pasien, adalah semua satuan kerja,
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan.
M. Target (dalam %) : sasaran (batas ketentuan) yang telah ditetapkan untuk
dicapai yang merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan
yang lebih spesifik dan terukur.
BAB III
INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT BALUNG JEMBER
Indikator Mutu Rumah Sakit Balung Jember terdiri atas 4 Indikator Mutu yaitu:
A. Indikator Mutu Klinis
1. Assesment pasien
2. Pelayanan laboratorium
3. Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostik
4. Prosedur bedah
5. Penggunaan antibiotik dan obat lainnya
6. Kesalahan pengobatan dan KNC
7. Anesthesi dan penggunaan sedasi
8. Penggunaan darah dan produk darah
9. Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan medik
10. Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilens dan pelaporan
4
B. Indikator Mutu Manajemen
1. Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat untuk memenuhi kebutuhan
pasien
2. Pelaporan yang di wajibkan oleh perundang –undangan
3. Manajemen resiko
4. Manajemen penggunaan sumber daya
5. Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga
6. Harapan dan kepuasan staf
7. Demografi pasien dan diagnosis klinis
8. Manajemen keuangan
9. Pencegahan dan Pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan
masalah bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf.
5
BAB IV
QEY PERFORMA INDIKATOR (QPI)
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
6
9 Ketersediaan isiAngka ketidak lengkapan Kepala unit rekam
dan penggunaan pengisian catatan medis (DPJP, medis
catatan rekam Informed consent, resume
medik medis, ringkasan keluar masuk)
dalam 24 jam setelah pelayanan
10 Pencegahan, - Angka kejadian infeksi Tim PPI
pengendalian, jarum infus/flebitis
pengawasan - Angka kejadian infeksi
serta laporan saluran kemih
infeksi - Angka kejadian luka
operasi
7
Target sampel dan ukuran □ ≥ 640, jumlah sampel 128
sampel (n): □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
□ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat pengambilan data Ruang Rawat Inap
Nama Indikator Angka ketepatan waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium Patologi
Kliniknon cito dan non emergensi
Program Mutu
Dimensi Efektifitas dan Keselamatan
Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
Dasar Pemikiran Standar Akreditasi RS
Definisi Operasional Tenggang waktu mulai sampel diterima petugas laboratorium sampai dengan
penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium dengan waktu maksimal 1 jam
berdasarkan hasil yang ditampilkan di SIMRS
Kriteria
a. Inklusi Seluruh pemeriksaan laboratorium non cito dan non emergensi
b. Eksklusi Sampel lisis (rusak), biakan kuman
Tipe Indikator Proses dan Outcome
Jenis indikator Persentase
Numerator Jumlah pemeriksaan laboratorium yang selesai dalam waktu 4 jam
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium non cito dan non emergensi
Cara pengukuran Jumlahpemeriksaan laboratorium yang selesai
dalam waktu 1 jam x 100%
Jumlahseluruh pemeriksaan laboratorium
non cito dan non emergensi
Standar 100%
Sumber data Rekam medis
8
Target sampel dan □ ≥ 640, jumlah sampel 128
ukuran sampel (n): □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
□ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat pengambilan Ruang Rawat Inap
data
Metodologi Retrospectif
pengambilan data
Pengumpul data Staf Laboratorium Patologi Klinik
Frekuensi penilaian data 1 bulan
Periode waktu pelaporan 3 bulan
Mohon dijelaskan Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC, penanggung jawab
mengenai rencana pelayanan akan melakukan analisis data terhadap ketepatan waktu
analisis penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik non cito dan non
emergensi. Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap
kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian
Mohon dijelaskan Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman Instalasi
bagaimana hasil-hasil Laboratorium Patologi Klinik
data akan disebarluaskan
pada staf
Penanggung jawab Kepala Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
Nama Indikator Meminimalkan jumlah kerusakan dan pengulangan foto rontgen (reject)
Program Mutu
Dimensi Efektifitas dan efisiensi
Tujuan Tergambarnya efektivitas dan efisiensi pelayanan rontgen
Dasar Pemikiran Standar Akreditasi RS
Definisi Operasional Kegagalan / pengulangan pelayanan
Kriteria
a. Inklusi Seluruh pemeriksaan radiologi
b. Eksklusi -
Tipe Indikator Proses dan Outcome
Jenis indikator Persentase
Numerator Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dan foto ulang yang
dilakukan dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh permintaan pemeriksaan foto dalam 1 bulan
Cara pengukuran Jumlah foto yang tidak dapat dibaca dan foto ulang x 100%
Jumlahseluruh permintaan pemeriksaan foto
Target pengukuran 100%
Sumber data Catatan data
9
Target sampel dan ukuran □ ≥ 640, jumlah sampel 128
sampel (n): □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
□ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat pengambilan data Instalasi Gawat Darurat
10
Target sampel dan ukuran □ ≥ 640, jumlah sampel 128
sampel (n): □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
□ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat pengambilan data Unit kamar operasi
Nama Indikator Penggunaan obat lainnya sesuai dengan pedoman praktek klinis
Program Mutu
Dimensi Keamanan dan efisiensi
Tujuan Tercapainya efesiensi dan penggunaan antibiotik secara rasional
Dasar Pemikiran Standar Akreditasi RS
Definisi Operasional Kegiatan penggunaan obat di unit pelayanan sesuai dengan pedoman
praktek klinik yang disesuaikan dengan clinical pathway
Kriteria
a. Inklusi Seluruh tindakan penggunaan antibiotik dan obat lainnya
b. Eksklusi
Tipe Indikator Proses
Jenis indikator Persentase
Numerator Jumlah obat yang digunakan pasien sesuai dengan pedoman praktek
klinik yang disesuaikan dengan clinical pathway
Denominator Jumlah semua obat yang digunakan pasien
Cara pengukuran Jumlah obat yang digunakan pasien sesuai dengan pedoman praktek
klinik yang disesuaikan dengan clinical pathway x100%
Jumlah semua obat yang digunakan pasien
Target pengukuran 100%
Sumber data Rekam Medik dan resep
Target sampel dan ukuran □ ≥ 640, jumlah sampel 128
sampel (n): □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
□ 64-319, jumlah sampel 64
11
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
12
Target sampel dan ukuran □ ≥ 640, jumlah sampel 128
sampel (n): □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
□ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat pengambilan data Ruang Rawat Inap
13
anesthesia yang tidak lengkap sebelum tindakan dilakukan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan anesthesia
Cara pengukuran Jumlah pasien yang akan dilakukan anesthesia-jumlah asesmen pre
anesthesia yang tidak lengkap sebelum tindakan dilakukan x100%
Jumlah seluruh pasien yang dilakukan anesthesia
Standar 100%
Sumber data Rekam Medik
Target sampel dan ukuran □ ≥ 640, jumlah sampel 128
sampel (n): □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
□ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat pengambilan data Unit kamar operasi
14
Jenis indikator Persentase
Numerator Jumlah kejadian reaksi tranfusi darah dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang mendapatkan tranfusi darah dalam satu
bulan
Cara pengukuran Jumlah kejadian reaksi tranfusi darah dalam satu bulan x100%
Jumlah seluruh pasien yang mendapatkan tranfusi
darah dalam satu bulan
Standar ≤ 0,01%
Sumber data Rekam Medik
Target sampel dan ukuran □ ≥ 640, jumlah sampel 128
sampel (n): □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
□ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat pengambilan data Kamar operasi, rawat inap, R. ICU, dan kamar bersalin
Nama Indikator Tingkat kelengkapan pengisian rekam medik pasien rawat inap
Program Mutu
Dimensi Kesinambungan, pendidikan, penelitian, dan perlindungan hukum
Tujuan Terlengkapinya pengisian rekam medis pasien rawat inap
Dasar Pemikiran Standar Akreditasi RS
Definisi Operasional Presentase rekam medis pasien rawat inap yang keluar rumah sakit yang
telah diisi secara lengkap.
Rekam medis disebut lengkap apabila rekam medis tersebut telah terisi
seluruh informasi tentang pasien termasuk resume medis, keperawatan,
15
dan seluruh hasil pemeriksaan penunjang serta telah diparaf/di tanda
tangani oleh dokter yang bertanggung jawab
Nama Indikator Angka kejadian infeksi karena jarum infuse/Angka Infekssi Aliran Darah
Primer (IADP)
16
Program Mutu
Dimensi Keselamatan
Tujuan Tersedianya data pencatatan dan pelaporan kejadian infeksi karena
pemasangan jarum infus dan catheter vena sentral (CVP) di RS
Dasar Pemikiran Standar Akreditasi RS
Definisi Operasional Kegiatan pengamatan faktor resko infeksi nosokomial, pengumpulan
data (cek list) pada pasien yang dilakukan pemasangan jarum infus dan
pemasangan catheter vena sentral (CVP) di Unit pelayanan RS
Kriteria
a. Inklusi Seluruh pasien yang dilakukan pemasangan jarum infus dan pemasangan
catheter vena sentral (CVP) di Unit pelayanan RS
b. Eksklusi -
Tipe Indikator Outcome
Jenis indikator Persentase
Numerator Jumlah kejadian infeksi dengan tanda-tanda infeksi akibat pemasangan
jarum infuse dan pemasangan catheter vena sentral (CVP)
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan pemasangan jarum infuse dan
pemasangan catheter vena sentral (CVP)
Cara pengukuran Jumlah kejadian infeksi dengan tanda-tanda infeksi
akibat pemasangan jarum infuse dan pemasangan
catheter vena sentral (CVP) x100%
Jumlah seluruh pasien yang dilakukan pemasangan jarum infuse dan
pemasangan catheter vena sentral (CVP)
Standar ≤ 1,5%
Sumber data Rekam Medik
Target sampel dan ukuran □ ≥ 640, jumlah sampel 128
sampel (n): □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
□ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat pengambilan data Ruang Rawat Jalan dan Rawat Inap
17
2) Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih
18
mengakibatkan infeksi saluran kemih dalam waktu 7 x 24 jam atau lebih.
Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap
kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian
Mohon dijelaskan bagaimana Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman ruang rawat
hasil-hasil data akan inap
disebarluaskan pada staf
Penanggung jawab Ruang rawat inap
19
Pengumpul data Register tindakan Kamar operasi dan Rekam Medik
Frekuensi penilaian data Setiap hari
Periode waktu pelaporan 1 bulan
Mohon dijelaskan mengenai Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC, penanggung
rencana analisis jawab pelayanan akan melakukan analisis data terhadap kejadian infeksi
dengan tanda-tanda infeksi akibat tindakan operasi yang mengakibatkan
luka pada kulit pasien di Unit pelayanan RS. Untuk bulan berikutnya
analisa akan dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan atau
penurunan angka capaian
Mohon dijelaskan bagaimana Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman ruang rawat
hasil-hasil data akan inap
disebarluaskan pada staf
Penanggung jawab Kamar Operasi dan rawat inap
20
staf karyawan
7 Demografi dan diagnosis Pembuatan 10 laporan Kepala unit rekam
klinis pasien penyakit terbesar medis
8 Manajemen keuangan Ketepatan waktu Bagian keuangan
pelaporan keuangan dan perpajakan
9 Pencegahan dan Ketaatan penggunaan Tim PPI
pengendalian dari alat pelindung diri
kejadian yang dapat petugas
menimbulkan masalah
bagi keselamatan pasien,
keluarga pasien dan staf
21
dan ukuran □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
sampel (n): □ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
22
regulasi yang berlaku ke dirjen pajak
Denominator Jumlah total laporan keuangan yang disampaikan ke Dirjen
pajak
Cara Jumlah laporan keuangan yang tepat dan patuh
pengukuran sesuai dengan regulasi yang berlaku ke dirjen
pajak x100%
Jumlah total laporan keuangan yang disampaikan
ke Dirjen pajak
Target sampel 1 kasus dalam setahun
dan ukuran
sampel (n)
Tempat Bagian Akuntansi Keuangan dan Pajak
pengambilan
data
Metodologi Concurent
pengambilan
data
Standar 100% tepat
Sumber data Laporan AR (Account Representatif)
Mohon Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
dijelaskan penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis data
mengenai terhadap laporan keuangan yang tepat dan patuh
rencana sesuai dengan regulasi yang berlaku ke dirjen pajak.
analisis Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap
kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Bagian Akuntansi Keuangan dan Pajak
bagaimana
hasil-hasil data
akan
disebarluas-kan
pada staf
Unit Pelaksana Bagian Akuntansi Keuangan dan Pajak
23
Judul Menghidupkan genset saat listrik PLN mati mendadak
Aspek Mutu Efektivitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan menghidupkan genset saat
listrik PLN mati mendadak
Definisi Lamanya petugas menghidupkan genset saat listrik PLN mati
Operasional mendadak maksimal 5 menit
Kriteria
a. Inklusi Semua faktor risiko yang teridentifikasi
b. Eksklusi -
Tipe Indikator Proses
Jenis indikator Rate Based
Frekuensi 1 bulan
Periode 3 bulan
Analisis
Numerator Jumlah waktu yang diperlukan untuk menghidupkan genset
dalam 1 bulan (jumlah menghidupkan genset ≤ 5 menit/
bulan)
Denominator Banyaknya kejadian listrik PLN mati mendadak dalam 1
bulan
Cara -
pengukuran
Standar Maksimal 5 menit
Sumber data Buku laporan listrik PLN mati mendadak
Target sampel 1 kasus dalam sebulan
dan ukuran
sampel (n)
Tempat Bagian Rumah Tangga/ Teknisi
pengambilan
data
Metodologi Concurent
pengambilan
data
Mohon Setelah dilakukan identifikasi Jumlah waktu yang diperlukan
dijelaskan untuk menghidupkan genset dalam 1 bulan (jumlah
mengenai menghidupkan genset ≤ 5 menit/ bulan). Untuk bulan
rencana berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap
analisis kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian
Mohon Data berupa uraian naskah dari prioritas masalah yang
dijelaskan ditetapkan dan rekomendasi serta tindaklanjutnya yang akan
bagaimana disebarluaskan ke seluruh unit
24
hasil-hasil data
akan
disebarluaskan
pada staf
Unit Pelaksana Bagian Rumah Tangga/ Teknisi
25
Sumber data Bagian Tata Usaha
Target sampel -
dan ukuran
sampel (n)
Tempat ICU
pengambilan
data
Metodologi Concurent
pengambilan
data
Mohon Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
dijelaskan penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis data
mengenai terhadap Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan
rencana analisis dilakukan minimal 3 bulan dalam satu tahun. Untuk bulan
berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap
kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Instalasi Rawat Intensif dan ruang ICU
bagaimana
hasil-hasil data
akan
disebarluaskan
pada staf
Unit Pelaksana Direktur
26
Judul Indeks kepuasan pasien dan keluarga pasien
Aspek Mutu Kepuasan pasien dan keluarga pasien
Tujuan Tergambarnya tingkat kepuasan pasien dan keluarga
pasien terhadap sistem yang berlaku di Rumah Sakit
Balung
Definisi Operasional Kepuasan pasien dan keluarga pasien adalah
pernyataan puas oleh pasien dan keluarga pasien
terhadap sistem yang berlaku di Rumah Sakit Balung
Kriteria
a. Inklusi Semua pasien dan keluarganya yang mendapatkan
pelayanan di Rumah Sakit Balung
b. Eksklusi Pasien dan keluarganya yang tidak bersedia menjadi
responden
Tipe Indikator Outcome
Jenis indikator Rate based
Frekuensi 1 tahun sekali
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian pasien dan keluarga
pasien yang mengatakan lebih baik saat disurvey
Denominator Jumlah total pasien dan keluarga pasien yang disurvey
Cara pengukuran Jumlah kumulatif hasil penilaian pasien
dan keluarga pasien yang mengatakan
lebih baik saat disurvey x 100%
Jumlah total pasien dan keluarga pasien
yang disurvey
Standar 70%
Sumber data Hasil survey kepuasan pasien dan keluarga pasien
Target sampel dan 150
ukuran sampel (n)
Tempat pengambilan Seluruh unit rawat inap dan rawat jalan
data
Metodologi Concurent
pengambilan data
Mohon dijelaskan Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
mengenai rencana penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis
analisis data terhadap Tingkat kepuasan pasien dan keluarga.
Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula
terhadap kecenderungan kenaikan atau penurunan angka
capaian
Mohon dijelaskan Data berupa grafik akan dipasang di papan
bagaimana hasil- pengumuman Instalasi
hasil data akan
disebarluas-kan pada
staf
Unit Pelaksana Bagian pemasaran
27
f) IAM 6: Harapan dan Kepuasan Staf
Judul Indeks Kepuasan Karyawan
Aspek Mutu Kepuasan karyawan
Tujuan Tergambarnya tingkat kepuasan karyawan terhadap sistem
yang berlaku di Rumah Sakit Balung
Definisi Kepuasan karyawan adalah pernyataan puas oleh karyawan
Operasional terhadap sistem yang berlaku di Rumah Sakit Balung
Kriteria
a. Inklusi Semua karyawan yang bekerja di Rumah Sakit Balung Jember
b. Eksklusi Karyawan yang tidak bersedia menjadi responden
Tipe Indikator Outcome
Jenis indikator Prosentase
Frekuensi 1 tahun sekali
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian karyawan yang mengatakan
lebih baik (untuk karyawan lama) dan memberi nilai ≥ 7
(untuk karyawan baru) saat disurvey
Denominator Jumlah total karyawan yang disurvey
Cara Jumlah kumulatif hasil penilaian karyawan saat disurvey
pengukuran Jumlah total karyawan yang disurvey
Standar 70%
Sumber data Hasil survey kepuasan karyawan
Target sampel □ ≥ 640, jumlah sampel 128
dan ukuran □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
sampel (n) □ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat Komite Medik
pengambilan
data
Metodologi Concurent
pengambilan
data
Mohon Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
dijelaskan penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis data
mengenai terhadap Tingkat kepuasan karyawan. Untuk bulan berikutnya
rencana analisa akan dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan
analisis atau penurunan angka capaian
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Komite Medik
bagaimana
hasil-hasil data
akan
disebarluas-kan
pada staf
Unit Pelaksana Bagian Kepegawaian
28
g) IAM 7: Demografi pasien dan diagnosis klinis
Judul Pembuatan 10 laporan penyakit terbesar
Aspek Mutu Manfaat
Tujuan Untuk mengetahui penyakit terbesar yang dirawat di rumah
sakit
Definisi Laporan jumlah 10 besar penyakit terbanyak yang dirawat di
Operasional rumah sakit baik rawat inap maupun rawat jalan berdasarkan
ICD X
Kriteria
a. Inklusi Laporan 10 besar penyakit
b. Eksklusi -
Tipe Indikator Outcome
Jenis indikator Data demografi
Frekuensi 1 bulan
Periode 3 bulan
Analisis
Numerator Jumlah 10 besar penyakit berdasarkan kode ICD X
Denominator -
Cara -
pengukuran
Standar -
Sumber data Rekam Medik
Target sampel -
dan ukuran
sampel (n)
Tempat Instalasi Rekam Medik
pengambilan
data
Metodologi Concurent
pengambilan
data
Mohon Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
dijelaskan penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis data
mengenai terhadap laporan 10 besar penyakit. Untuk bulan berikutnya
rencana analisa akan dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan
analisis atau penurunan
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Instalasi Rekam Medik
29
bagaimana
hasil-hasil data
akan
disebarluaskan
pada staf
Unit Pelaksana Unit Rekam Medik
30
pengambilan
data
Mohon Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
dijelaskan penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis data
mengenai terhadap laporan keuangan yang diselesaikan dan sudah
rencana ditandatangani direksi. Untuk bulan berikutnya analisa akan
analisis dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan atau
penurunan angka capaian
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Bidang keuangan
bagaimana
hasil-hasil data
akan
disebarluaskan
pada staf
Unit Pelaksana Bagian keuangan
31
Total jumlah petugas di unit pelayanan
Standar 100%
Sumber data Hasil survey
Target sampel -
dan ukuran
sampel (n)
Tempat Unit rawat inap dan rawat jalan
pengambilan
data
Metodologi Concurent
pengambilan
data
Mohon Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
dijelaskan penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis data
mengenai terhadap petugas yang menggunakan APD. Untuk bulan
rencana berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap
analisis kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Instalasi
bagaimana
hasil-hasil data
akan
disebarluaskan
pada staf
Unit Pelaksana Tim PPI
32
yang harus diwaspadai (LASA)
4 Memastikan lokasi Pelaksanaan pengisian Kepala unit kamar
pembedahan yang surgical safety bedah
benar, prosedur yang checklist (sign in, time
benar, pembedahan out, dan sign out) pada
pada pasien yang pasien operasi
benar
5 Mengurangi risiko Persentase keaatan Tim PPI
infeksi akibat petugas mencuci
perawatan kesehatan tangan pada enam
langkah five moment
cuci tangan
6 Mengurangi risiko Ketepatan asesmen Kepala unit ruang
cedera pasien akibat pasien risiko jatuh rawat inap
jatuh
33
sampel (n) □ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat Unit rawat inap dan rawat jalan
pengambilan
data
Metodologi Concurent
pengambilan
data
Mohon Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
dijelaskan penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis data
mengenai terhadap pasien baru yang terpasang
rencana gelang identitas di Ruang Rawat Inap. Untuk bulan berikutnya
analisis analisa akan dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan
atau penurunan angka capaian
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Instalasi
bagaimana
hasil-hasil data
akan
disebarluaskan
pada staf
Unit Pelaksana Rawat inap
34
nama terang
B. TbaK
Dilakukan saat:
1. Petugas menerima instruksi verbal per-
telepon/lisan dari DPJP
2. Petugas menerima laporan hasil tes
kritis/pemeriksaan cito
Selanjutnya petugas melaksanakan:
1. DPJP memberi konfirmasi dengan paraf saat
visit keesokan harinya
Kriteria
a. Inklusi Semua proses komunikasi yang dilakukan oleh petugas
saat melaporkan dan menerima perintah verbal melalui
telepon
b. Eksklusi Proses komunikasi verbal melalui telepon hanya proses
menerima perintah saja
Tipe Indikator Proses dan outcome
Jenis indikator Persentase
Frekuensi 1 bulan pengumpulan data
Periode Analisis 3 bulan analisis data
Numerator Jumlah komunikasi SBAR dan TbaK yang lengkap
Denominator Jumlah seluruh komunikasi SBAR dan TbaK yang
dilaksanakan
Cara pengukuran Jumlah komunikasi SBAR dan TBAK
yang lengkap x 100%
Jumlah seluruh komunikasi SBAR dan
TBAK yang dilaksanakan
Standar 80%
Sumber data Rekam Medik
Target sampel dan □ ≥ 640, jumlah sampel 128
ukuran sampel (n) □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
□ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat pengambilan Unit rawat inap
data
Metodologi Concurent
pengambilan data
Mohon dijelaskan Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
mengenai rencana penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis
analisis data terhadap kepatuhan petugas untuk melaksanakan
komunikasi efektif dalam melaporkan dan menerima
perintah verbal melalui telepon. Untuk bulan berikutnya
analisa akan dilakukan pula terhadap kecenderungan
kenaikan atau penurunan angka capaian
Mohon dijelaskan Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
35
bagaimana hasil- Instalasi
hasil data akan
disebarluas-kan pada
staf
Unit Pelaksana Unit Rawat Inap
36
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Instalasi Farmasi
bagaimana
hasil-hasil data
akan
disebarluas-kan
pada staf
Unit Pelaksana Instalasi Farmasi
37
out, dan sign out
4. Nama dan tanda tangan petugas di setiap tindakan
sign in, time out, dan sign out
38
e) ISKP 5: Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
Judul Presentase ketaatan petugas mencuci tangan pada enam
langkah five moment
Aspek Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan
pasien khususnya dari infeksi nosokomial
Definisi Kepatuhan kebersihan tangan adalah ketaatan petugas dalam
Operasional melakukan prosedur kebersihan tangan dengan menggunakan
metode 6 langkah dan lima momen. Lima momen yang
dimaksud adalah:
1) Sebelum kontak dengan pasien
2) Sebelum melaksanakan tindakan aseptik
3) Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
4) Setelah kontak dengan pasien
5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Kebersihan tangan bisa dilaksanakan dengan hand wash
(membersihkan tangan di air mengalir) atau hand rub
(membersihkan tangan dengan cairan hand rub)
Kriteria
seluruh petugas yang mempunyai opportunity/ indikasi cuci
c. Inklusi
tangan
d. Eksklusi -
Tipe Indikator outcome
Jenis indikator Persentase
Frekuensi Setiap 3 bulan
Periode 3 bulan
Analisis
Numerator Jumlah kumulatif kegiatan lima momen petugas di rumah
sakit melakukan kebersihan tangan dengan metode enam
langkah yang tepat dan benar dalam suatu periode survei
(momen)
Denominator Jumlah kumulatif seluruh kegiatan lima momen petugas yang
seharusnya melakukan kebersihan tangan dengan metode
enam langkah yang tepat dan benar dalam periode survei yang
sama (momen)
Cara Jumlah kumulatif kegiatan lima momen
pengukuran petugas di rumah sakit melakukan
kebersihan tangan dengan metode
enam langkah yang tepat dan benar
dalam suatu periode survei (momen) x100%
39
Jumlah kumulatif seluruh kegiatan lima momen petugas yang
seharusnya melakukan kebersihan tangan dengan metode
enam langkah yang tepat dan benar dalam periode survei yang
sama (momen)
Standar 100%
Sumber data Data survei
Target sampel □ ≥ 640, jumlah sampel 128
dan ukuran □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
sampel (n) □ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Pavilyun,
pengambilan Instalasi Peiristi, Instalasi Rawat Intensif
data
Metodologi Concurent
pengambilan
data
Mohon Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
dijelaskan penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis data
mengenai terhadap kepatuhan cuci tangan. Untuk bulan berikutnya
rencana analisa akan dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan
analisis atau penurunan angka capaian
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Instalasi
bagaimana
hasil-hasil data
akan
disebarluaskan
pada staf
Unit Pelaksana Tim PPI
40
Jenis indikator Persentase
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien risiko jatuh yang dilakukan asesmen
risiko jatuh
Denominator Jumlah seluruh pasien dengan risiko jatuh
Cara pengukuran Jumlah pasien risiko jatuh yang dilakukan
asesmen risiko jatuh x
100%
Jumlah seluruh pasien dengan risiko jatuh
Standar Rekam medis dengan sampling
Sumber data 100%
Target sampel dan □ ≥ 640, jumlah sampel 128
ukuran sampel (n) □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
□ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat pengambilan Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi
data Pavilyun, Instalasi Peiristi, Instalasi Rawat Intensif
Metodologi Concurent
pengambilan data
Mohon dijelaskan Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
mengenai rencana penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis
analisis data terhadap kelengkapan asesmen risiko jatuh pada
pasien baru dalam waktu 24 jam. Untuk bulan
berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap
kecenderungan kenaikan atau penurunan angka
capaian
Mohon dijelaskan Data berupa grafik akan dipasang di papan
bagaimana hasil-hasil pengumuman Rawat Inap
data akan disebarluas-
kan pada staf
Unit Pelaksana Kepala unit rawat inap
41
rawat inap
2 I-NSC-2 : I-Nursing Pasien yang Tim PPI
Sensitive Care (I-NSC) mendapatkan luka
akibat tekanan/
dekubitus (derajat II)
selama masa rawat inap
3 I-NSC-4 : I-Nursing Jumlah pasien jatuh Kepala ruang rawat
Sensitive Care (I-NSC) dengan atau tanpa cidera inap
dalam 1 bulan
4 I-PC-1 : I-Perinatal Pasien melahirkan Kepala ruang
Care(I-PC) secara normal/sectio bersalin dan
cesarean (elektif) perinatologi
dengan usia kehamilan ≥
37 minggu dan < 39
minggu
5 I-PC-5 : I-Perinatal Inisiasi Menyusui Dini Kepala ruang
Care (I-PC) (IMD) bayi baru lahir bersalin dan
selama rawat inap di perinatologi
Rumah Sakit
42
yang berhubungan dengan stroke dan perawatannya selama
di rumah sakit. Edukasi yang disampaikan meliputi
pengertian stroke, penyebab, gejala, penanganan,
pencegahan, dan perawatan setelah rawat inap atau di rumah
Kriteria
a. Inklusi seluruh pasien yang sudah terdiagnosis stroke
b. Eksklusi -
Tipe Indikator Proses
Jenis indikator Persentase
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien stroke iskemik atau hemoragik (atau keluarga
pasien atau non keluarga) yang diberikan materi edukasi
secara keseluruhan
Denominator Jumlah seluruh pasien stroke iskemik atau hmoragik yang
dipulangkan dengan umur ≥ 18 tahun
Cara pengukuran Jumlah pasien stroke iskemik atau hemoragik
yang diberikan materi edukasi secara keseluruhan x100%
Jumlah seluruh pasien stroke iskemik atau hmoragik yang
dipulangkan dengan umur ≥ 18 tahun
Standar 100%
Sumber data Bukti edukasi rekam medis
Target sampel □ ≥ 640, jumlah sampel 128
dan ukuran □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
sampel (n) □ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat Rekam Medis dan rawat inap
pengambilan
data
Metodologi Concurent
pengambilan
data
Mohon Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
dijelaskan penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis data
mengenai terhadap pasien stroke iskemik atau hemoragik (atau
rencana analisis keluarga pasien atau non keluarga) yang diberikan materi
edukasi secara keseluruhan. Untuk bulan berikutnya analisa
akan dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan atau
penurunan angka capaian
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Ruang rekam medic dan rawat inap
bagaimana hasil-
hasil data akan
disebarluaskan
43
pada staf
Unit Pelaksana Rawat inap
44
dijelaskan penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis data
mengenai terhadap angka kejadian borok tekan (dekubitus) derajad II
rencana pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Untuk bulan
analisis berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap
kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Rawat inap
bagaimana
hasil-hasil data
akan
disebarluas-kan
pada staf
Unit Rawat inap
Pelaksana
c) I-NSC-4: I-Nursing Sensitive Care (I-NSC)
Judul Jumlah pasien jatuh dengan atau tanpa cidera dalam 1
(satu) bulan
Aspek Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi
pasien
Definisi Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh
Operasional selama dirawat baik akibat jatuh dari tempat tidur, di
kamar mandi, dsb, yang berakibat kecacatan atau
kematian
Kriteria
a. Inklusi Semua pasien jatuh dengan atau tanpa cidera di rumah
sakit
b. Eksklusi pasien yang dirawat dalam 1 bulan
Tipe Indikator outcome
Jenis indikator Persentase
Frekuensi 1 bulan
Periode 1 bulan
Analisis
Numerator Jumlah pasien jatuh dengan atau tanpa cidera
Denominator Jumlah pasien yang dirawat dalam bulan tersebut
Cara Jumlah pasien jatuh dengan atau tanpa cidera x 100%
pengukuran Jumlah pasien yang dirawat dalam bulan tersebut
Standar 0%
Sumber data Laporan insiden keselamatan pasien
Target sampel □ ≥ 640, jumlah sampel 128
dan ukuran □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
45
sampel (n) □ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat Unit rawat inap
pengambilan
data
Metodologi Concurent
pengambilan
data
Mohon Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
dijelaskan penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis data
mengenai terhadap pasien jatuh dengan atau tanpa cidera yang
rencana dirawat di rumah sakit. Untuk bulan berikutnya analisa akan
analisis dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan atau
penurunan angka capaian
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Rawat inap
bagaimana
hasil-hasil data
akan
disebarluas-kan
pada staf
Unit Rawat inap
Pelaksana
46
b. Eksklusi Seluruh pasien yang menjalani persalinan di rumah sakit
Tipe Indikator Outcome
Jenis indikator Persentase
Frekuensi 1 bulan
Periode 1 bulan
Analisis
Numerator Jumlah pasien dengan persalinan normal elektif dan
sectio caesaria elektif pada usia kehamilan ≥ 37 minggu
dan < 39 minggu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang menjalani persalinan di
rumah sakit
Cara Jumlah pasien dengan persalinan normal elektif
pengukuran dan sectio caesaria elektif pada usia
kehamilan ≥ 37 minggu dan < 39 minggu 100%
Jumlah seluruh pasien yang menjalani persalinan di
rumah sakit
Standar 100%
Sumber data Rekam medis
Target sampel □ ≥ 640, jumlah sampel 128
dan ukuran □ 320-639, jumlah sampel 20% dari total populasi
sampel (n) □ 64-319, jumlah sampel 64
□ < 64, jumlah sampel 100% populasi
Tempat Ruang Bersalin
pengambilan
data
Metodologi Restrospektif
pengambilan
data
Mohon Setelah data dikumpulkan selama satu bulan oleh PIC,
dijelaskan penanggung jawab pelayanan akan melakukan analisis data
mengenai terhadap pasien dengan persalinan normal elektif dan
rencana sectio caesaria elektif pada usia kehamilan ≥ 37 minggu
analisis dan < 39 minggu di rumah sakit. Untuk bulan berikutnya
analisa akan dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan
atau penurunan angka capaian
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Ruang Bersalin
bagaimana
hasil-hasil data
akan
disebarluaskan
pada staf
47
Unit Ruang bersalin
Pelaksana
48
rencana rumah sakit. Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan
analisis pula terhadap kecenderungan kenaikan atau penurunan angka
capaian
Mohon Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
dijelaskan Ruang Bersalin
bagaimana
hasil-hasil data
akan
disebarluaskan
pada staf
Unit Kamar bersalin
Pelaksana
BAB V
INDIKATOR KERJA UNIT PELAYANAN
RUMAH SAKIT BALUNG JEMBER
Indikator Kerja Unit Pelayanan Rumah Sakit Balung Jember adalah sebagai
berikut:
A. Gawat Darurat
1. Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat
2. Angka kematian pasien < 24 jam
3. Angka kegagalan pemasangan infus
49
4. Perawat UGD harus sertifikasi PPGD atau BTCLS
5. Dokter umum harus bersertifikasi ATLS/ACLS.
50
Sumber data Rekam medis
Unit Kepala unit gawat darurat
Pelaksana
51
Periode 1 tahun
Analisis
Numerator Jumlah tenaga perawat (paramedis) yang bersertifikat
PPGD/ BTCLS
Denominator Jumlah seluruh tenaga perawat (paramedis) yang
memberikan pelayanan di unit gawat darurat
Standar 100%
Sumber data SDM
Unit Unit diklat, kepala unit gawat darurat
Pelaksana
B. Rawat Jalan
1. Pemberi pelayanan di poli klinik spesialis
52
2. Pemberi pelayanan di poli klinik umum
3. Pemberi pelayanan di poli klinik ibu anak
4. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan
5. Waktu Tunggu Periksa Poli Umum
6. Resume Hasil MCU dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
dijanjikan
53
Periode 3 bulan
Analisis
Numerator Jumlah hari buka klinik umum yang ditangani oleh dokter
umum dalam waktu satu bulan
Denominator Jumlah seluruh hari buka klinik umum dalam waktu satu
bulan
Standar 100%
Sumber data Registes rawat jalan poliklinik umum
Unit Kepala unit rawat jalan
Pelaksana
54
Frekuensi 1 bulan
Periode 3 bulan
Analisis
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak
kedatangan semua pasien yang disurvey secara acak
sampai dilayani dokter spesialis, dokter umum dan atau
bidan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di survey (minimal n = 50)
Standar ≤ 60 menit
Sumber data Survey pasien rawat jalan
Unit Kepala unit rawat jalan
Pelaksana
e) Resume hasil MCU dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang dijanjikan
Judul Resume hasil MCU dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu yang dijanjikan
Aspek Mutu Klinis/keselamatan/efektivitas
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, tepat dan
responsif terhadap hasil Medical Check Up (MCU)
Definisi Kecepatan pelayanan poliklinik umum terhadap waktu
Operasional selesai hasil pemeriksaan Medical Check Up (MCU)
sesuai dengan janji selesai pemeriksaan yang tercantum
pada SPO/ Protap “Pelayanan Medical Check Up”
Frekuensi 1 bulan pengumpulan data periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah total pemeriksaan MCU dikurangi jumlah hasil
MCU yang tidak tepat waktu selesainya
Denominator Jumlah total pemeriksaan MCU
Standar 100%
Sumber data Buku register MCU
Unit Kepala unit rawat jalan
Pelaksana
C. Rawat Inap
1. Pemberi pelayanan di rawat inap
2. Kelengkapan asesmen awal medis dalam 24 jam
3. Angka kematian pasien > 48 jam
55
a) Pemberi pelayanan di rawat inap
Judul Pemberi pelayanan di rawat inap
Aspek Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap oleh tenaga yang
kompeten
Definisi Pemberi pelayanan rawat inap adalah dokter dan tenaga
Operasional perawat yang kompeten (minimal D3)
Frekuensi 6 bulan
Periode 6 bulan
Analisis
Numerator Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi
pelayanan di ruang rawat inap yang sesuai dengan
ketentuan
Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang bertugas
di rawat inap
Standar 100%
Sumber data Kepegawaian
Unit Kepala unit rawat inap
Pelaksana
56
lengkap
Denominator Total jumlah pasien baru di unit pelayanan medis
Standar 100%
Sumber data RM pasien dan Register pasien
Unit Unit pelayanan rawat inap, ICU, UGD dan poliklinik
Pelaksana
57
9. Ketepatan penilaian aldrete score pasien paska pembiusan
58
operasi
Denominator Total jumlah tindakan operasi yang dilakukan di kamar
operasi
Standar 0%
Sumber data Register penjadwalan operasi
Unit Unit kamar operasi
Pelaksana
59
adalah pada sisi kiri atau sebaliknya
Frekuensi 1 bulan dan sentinel event
Periode 1 bulan dan sentinel event
Analisis
Numerator Jumlah pasien yang dioperasi salah sisi dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Standar <1%
Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Unit Kepala unit kamar operasi
Pelaksana
60
Numerator Jumlah penundaan jadwal dan pembatalan tindakan
operasi
Denominator Total jumlah tindakan operasi yang dilakukan di kamar
operasi
Standar < 1%
Sumber data Register penjadwalan operasi
Unit Unit kamar operasi
Pelaksana
61
monitoring pasien selama proses penundaan berlangsung
Definisi Komplikasi anastesi adalah kejadian yang tidak
Operasional diharapkan sebagai akibat komplikasi anastesi antara lain
karena over dosis, reaksi anastesi dan salah penempatan
endotracheal tube
Frekuensi 1 bulan dan sentinel event
Periode 1 bulan dan sentinel event
Analisis
Numerator Jumlah pasien yang mengalami komplikasi anastesi
dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
Standar < 6%
Sumber data Rekam medis
Unit Unit kamar operasi
Pelaksana
62
Unit Unit kamar operasi
Pelaksana
63
Definisi Kematian ibu yang disebabkan karena eklampsia
Pre –eklampsia dn eklampsia mulai terjadi pada
Operasional
kehamilan trimester kedua, pre-eklampsia dan eklampsia
merupakan kumpulan dari dua dari tiga tanda, yaitu:
a. Tekanan darah sistolik > 160mmHg dan diastolik >
110 mmHg
b. Protein uria > 5 gr/ 24 jam 3+/4- pada pemeriksaan
kualitas
c. Oedem tungkai
Eklampsia adalah tanda pre eklampsia yang disertai
dengan kejang dan atau penurunan kesadaran
Frekuensi 1 bulan
Periode 3 bulan
Analisis
Numerator Jumlah kematian ibu pre-eklampsia/ eklampsia
Denominator Jumlah pasien – pasien persalinan dengan pre-eklampsia/
eklampsia
Standar 0%
Sumber data Rekam medik dan Laporan KKPRS
Unit Ruang kamar bersalin, kamar operasi dan rawat inap
Pelaksana
64
Unit Ruang kamar bersalin, kamar operasi dan rawat inap
Pelaksana
65
kehamilan trimester kedua, pre- eklampsia dan eklampsia
merupakan kumpulan dari dua dari tiga tanda, yaitu :
a. Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan diastolik >
110 mmHg
b. Protein uria > 5 gr/ 24 jam 3+/4- pada pemeriksaan
kualita
c. Oedem tungkai
Eklampsia adalah tanda pre eklampsia yang disertai
dengan kejang dan atau penurunan kesadaran
Sepsis adalah tanda-tanda sepsis yang terjadi akibat
penanganan aborsi, persalinan dan nifas yang tidak
ditangani dengan tepat oleh pasien atau penolong.
Partus Lama adalah fase laten yang lebih dari 8 jam/
persalinan yang berlangsung selama 12 jam atau lebih
tanpa kelahiran bayi/ terjadi dilatasi servik di kanan garis
waspada pada partograf.
Frekuensi 1 bulan
Periode 3 bulan
Analisis
Numerator Jumlah kematian pasien persalinan karena perdarahan,
pre-eklampsia/ eklampsia, sepsis dan partus lama
Denominator Jumlah pasien – pasien persalinan dengan pendarahan,
pre-eklampsia/ eklampsia, partus lama dan sepsis
Standar 0% / 1 kematian menambah 20% (standar nasional :
pendarahan < 1% pre- eklampsia <30%, sepsis < 0,2%)
Sumber data Rekam medik dan laporan KKPRS
Unit Ruang kamar bersalin, kamar operasi dan rawat inap
Pelaksana
66
Periode 3 bulan
Analisis
Numerator Jumlah persalinan dengan sectio caesarea diluar SC
primer dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh persalinan dalam 1 bulan
Standar 30% diluar SC primer (nasional : < 100%)
Sumber data Rekam medik
Unit Kamar bersalin
Pelaksana
a) Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama
< 72 jam
67
Judul Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif
dengan kasus yang sama < 72 jam
Aspek Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
Definisi Pasien kembali ke perawatan intensif dari ruang rawat
Operasional inap dengan kasus yang sama dalam waktu < 72 jam
Frekuensi 1 bulan
Periode 3 bulan
Analisis
Numerator Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan
kasus yang sama < 72 jam dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang intensif
dalam 1 bulan
Standar < 3%
Sumber data Rekam medis
Unit Unit intensif
Pelaksana
68
G. Radiologi
1. Penggunaan TLD untuk Radiografer
2. Penyimpanan larutan fixer, developer dan film sesuai dengan ketentuan
di brosur
3. Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan radiologi
69
Definisi Kegiatan menyimpan larutan fixer, developer dan film di
Operasional unit pelayanan radiologi sesuai dengan ketentuan yang
dipersyaratkan oleh brosur bahan dari segi empat, suhu
dan masa ED penyimpanan larutan fixer, developer dan
film
Frekuensi 1 bulan
Periode 3 bulan
Analisis
Numerator Jumlah bahan larutan fixer, developer dan film yang
disimpan sesuai dengan ketentuan brosur
Denominator Jumlah semua bahan larutan fixer, developer dan film
yang disimpan di unit pelayanan radiologi
Standar 100%
Sumber data Brosur bahan tersebut diatas
Unit Kepala unit radiologi
Pelaksana
70
Standar 100%
Sumber data Register di unit radiologi
Unit Kepala unit radiologi
Pelaksana
H. Laboratorium
1. Hasil lab sesuai dengan waktu janji hasil
2. Pengambilan sampel lebih dari 1 kali
3. Penyimpanan reagen sesuai dengan brosur
4. Expired Reagen
5. Hasil QC internal alat berada pada range ± 2 SD atau CV < 7%
6. Karyawan laboratorium mengikuti pelatihan phlebotomy
71
Pelaksana
72
Standar 100%
Sumber data Brosur reagen
Unit Kepala unit laboratorium
Pelaksana
d) Expired Reagen
Judul Expired reagen
Aspek Mutu Keamanan dan efisiensi
Tujuan Tercipta kualitas reagen yang optimal sebagai bahan
pemeriksaan pelayanan laboratorium
Definisi Proses penyimpanan reagen sesuai dengan waktu
Operasional berlakunya
Frekuensi 1 bulan
Periode 3 bulan
Analisis
Numerator Jumlah reagen yang sudah kadaluarsa/ expired dan atau
kadaluarsa/ expired kurang dari 6 bulan tersimpan di
laboratorium
Denominator Jumlah semua reagen yang disimpan di unit pelayanan
Standar 0%
Sumber data Brosur/ ketentuan expire- date pada etiket reagen
Unit Kepala unit laboratorium
Pelaksana
73
internal
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan yang ada di labortorium
Standar
Sumber data Laboratorium
Unit Kepala Unit Laboratorium
Pelaksana
I. Farmasi
1. Obat yang mendekati Expired Date < 3 bulan sudah dikembalikan
ke Logistik RSCH
2. Pengawasan inventori perbekalan farmasi di setiap unit terkait
dengan banyaknya obat Expired Date di rak Aktif
3. Meminimalkan stok obat yang kurang atau tidak berjalan (slow
moving / dead stock )
4. Pelayanan dan penyerahan obat kepada pasien lebih cepat
5. Obat Expired Date yang dimusnahkan pertriwulan
74
a) Obat yang mendekati Expired Date < 3 bulan sudah dikembalikan ke
logistik RSCH
Judul Obat yang mendekati ED 3 6 bulan sudah dikembalikan
ke logistik RSCH
Aspek Mutu Keamanan dan efisiensi
Tujuan Tercipta kualitas obat yang optimal yang diberikan ke
pasien, sehingga tergambar efektivitas pelayanan farmasi
Definisi Proses mengembalikan obat yang menjelang Expired
Operasional Date kurang dari enam bulan yang akan datang sehingga
ketepatan waktu penyimpanan obat pasien sesuai dengan
aturan dan ketentuan yang disyaratkan
Frekuensi 1 bulan
Periode 3 bulan
Analisis
Numerator Jumlah obat menjelang Expired Date kurang dari 3 bulan
yang dikembalikan ke logistik RSCH
Denominator Jumlah semua obat yang menjelang Expired Date kurang
3 bulan yang disimpan di unit pelayanan
Standar 100% (keterlambatan mengembalikan perbulan
mengurangi 25%)
Sumber data Brosur/ ketentuan Expired Date pada etiket obat
Unit Kepala unit farmasi dan logistik
Pelaksana
75
Analisis
Numerator Banyaknya obat di rak aktif yang ED
Denominator Jumlah total obat yang ada di rak aktif
Standar ED 0%
Sumber data Hasil stock opname
Unit Bagian logistik, farmasi dan unit pelayanan
Pelaksana
c) Meminimalkan stok obat yang kurang atau tidak berjalan (slow moving/
dead stock )
Judul Pengawasan inventori perbekalan farmasi di setiap unit
Aspek Mutu Efektivitas dan efisiensi
Tujuan Tergambar efisiensi dan efektivitas sediaan perbekalan
farmasi di unit pelayanan
Definisi Proses pengendalian terhadap sediaan perbekalan farmasi
Operasional di unit-unit pelayanan terkait dengan masa kadaluarsa
keluar masuknya obat atau barang umum di rak aktif
Frekuensi 1 bulan
Periode 3 bulan
Analisis
Numerator Banyaknya obat di rak aktif yang ED
Denominator Jumlah total obat yang ada di rak aktif
Standar ED 0%
Sumber data Hasil stock opname
Unit Bagian logistik, farmasi dan unit pelayanan
Pelaksana
J. Gizi
1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
3. Kesalahan dalam pemberian diet
4. Penyimpanan bahan makanan sesuai dengan ketentuan
a) Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
Judul Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
Aspek Mutu Klinis, Keamanan dan Efisiensi
Tujuan Tergambarkan kemampuan SDM rumah sakit dalam memenuhi
ketepatan waktu pemberian diet pasien, sehingga tergambar
76
Efektivitas pelayanan Unit gizi
Definisi Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien adalah
Operasional ketepatan penyediaan makanan, pada pasien sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan.
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang disurvey yang mendapat makanan
tepat waktu.
Denominator Jumlah pasien rawat inap yang disurvey / diberi diet dalam satu
bulan
Standar 100%
Sumber Data Catatan Diet pasien & Rekam Medik
Unit Pelaksana Kepala Unit Gizi/Kepala Unit Rawat Inap
77
Denominator Jumlah pemberian makanan pasien yang disurvey dalam satu
bulan
Standar 0%
Sumber Data Data survey Diet pasien
Unit Pelaksana Kepala Unit Gizi
k. Transfusi Darah
1. Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi
2. Angka reaksi transfusi darah
a) Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi
Judul Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi
Aspek Mutu Keselamatan dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam menyediakan
kebutuhan darah
Definisi Cukup jelas
Operasional
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah permintaan kebutuhan darah yang dapat dipenuhi dalam
1 bulan
Denominator Jumlah seluruh permintaan darah dalam 1 bulan
Standar 100 %
78
Sumber Data Survey
Unit Pelaksana Kamar operasi, Rawat Inap, R.ICU, kamar bersalin, dan
perinatologi.
l. Pelayanan Asuransi
1. Pasien dengan asuransi tertangani sesuai prosedur
a) Pasien dengan asuransi tertangani sesuai prosedur
Judul Pasien dengan asuransi tertangani sesuai prosedur
Aspek Mutu Efektivitas dan Efisiensi
Tujuan Tergambarnya Efektivitas dan efisiensi pelayanan
Definisi Proses pelayanan / penyelesaian administrasi pasien asuransi
Operasional sesuai dengan aturan / prosedur kepengurusan asuransi yang
79
disyaratkan.
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien asuransi yang ditangani sesuai prosedur
Denominator Jumlah seluruh pasien asuransi yang ditangani di RS Citra
Husada.
Standar 100 %
Sumber Data Sistem Klaim Asuransi
Unit Pelaksana Medical Assistence
m. Rekam Medik
1. Angka ketidak lengkapan pengisian catatan medis (DPJP, Informed
concent, Resume medis, ringkasan masuk keluar)
2. Rekam Medis rawat jalan dan rawat inap yang hilang/tidak ditemukan
3. Duplikasi rekam medis
4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan
5. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap
6. Ketepatan waktu pelaporan Angka Kesakitan dan kematian Rumah Sakit
(RL) ke Dinas Kesehatan dan Dirjen yanmed Depkes.
7. Pembuatan 10 laporan penyakit terbesar
80
dari pasien akan tindakan medik yang dilakukan
Definisi DPJP adalah Dokter Penanggung Jawab Pelayanan.
Operasional Informed Concent adalah persetujuan yang diberikan
pasien/keluarga pasien atas dasar penjelasan mengenai tindakan
medik yang akan dilakukan terhadap pasien.
Resume Medis adalah catatan kesehatan / medik pasien,
Ringkasan masuk keluar adalah merupakan ringkasan catatan
kondisi pasien dan tindakan yang telah dilakukan dari baru
masuk Rumah Sakit sampai Keluar Rumah Sakit
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah Rekam Medik ( pengisisan DPJP, Informed concent,
Resume Medis dan Ringkasan Masuk – Keluar) pasien keluar
Rumah Sakit yang tidak lengkap dalam 1 bulan
Denominator Jumlah total pasien yang keluar rumah Sakit dalam satu bulan
Standar 8%
Sumber Data RM pasien keluar Rumah Sakit
Unit Pelaksana Kepala Unit Rekam Medik
b) Rekam Medis rawat jalan dan rawat inap yang hilang/tidak ditemukan
Judul RM rawat jalan dan rawat inap yang hilang/tidak ditemukan
Aspek Mutu Efektivitas dan Kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambar tanggung jawab petugas Rekam Medik dalam
ketelitian menaruh dan menyimpan file Rekam Medik pasien
rawat jalan maupun pasien rawat inap.
Definisi Situasi tidak ditemukannya / hilangnya file rekam medik pasien
Operasional rawat jalan maupun pasien rawat inap yang tersimpan di ruang
Rekam Medik saat harus disiapkan / diperlukan.
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Banyaknya Rekam Medis pasien yang tidak ditemukan / hilang
pada bulan berjalan
Denominator Jumlah total Rekam Medis yang dicari / dikeluarkan untuk pasien
rawat inap dan rawat jalan lama pada bulan berjalan.
Standar 0%
Sumber Data Catatan Berkas RM yang tidak ditemukan / hilang.
81
Unit Pelaksana Kepala Bagian Rekam Medik
82
jalan yang diamati
Denominator Total sampel penyediaan rekam medis yang diamati (N tidak
kurang dari 100)
Standar Rerata < 10 menit
Sumber Data Hasil survey pengamatan diruang pendaftaran rawat jalan untuk
pasien baru / diruang rekam medis untuk pasien lama
Unit Pelaksana Kepala Unit rekam medis
83
Periode Analisis Tiap bulan dan 1 tahun
Numerator Jumlah Laporan yang tepat dilaporkan
Denominator Jumlah Laporan yang harus dilaporkan
Standar 100%
Sumber Data Buku ekspedisi Laporan RL
Unit Pelaksana Rekam Medik
n. Pengelolaan Limbah
1. Baku mutu limbah cair sesuai dengan aturan
2. Kualitas air sesuai dengan parameter Nasional
3. Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai aturan
a) Baku mutu limbah cair sesuai dengan aturan
Judul Baku mutu limbah cair sesuai dengan aturan
Aspek Mutu Efektivitas dan keamanan pasien/petugas /lingkungan.
Tujuan Tergambarnya kepedulian Rumah Sakit terhadap kualitas
keamanan limbah cair yang dibuang ke lingkungan sekitar RS.
Definisi Baku mutu adalah standar minimal pada limbah cair dan air
Operasional bersih yang dianggap aman bagi kesehatan , yang merupakan
ambang batas yang ditolerir dan diukur dengan indikator :
- BOD ( Biological Oxygen Demand ) : 30 mg/Lt.
- COD (Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/liter
- TSS (Total Suspended Solid) 30 mg/lite
84
- PH : 6-9
- Atau sesuai aturan pemerintah.
Frekuensi 6 bulan sekali
Periode Analisis 6 bulan sekali
Numerator Nilai Hasil Laboratorium pemeriksaan limbah cair pada IPAL RS
yang sesuai dengan baku mutu
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan Nilai Parameter standar pada
Permenkes RI No.492/Menkes/per/2010 dan peraturan gubernur
Standar Hasil Normal mengikuti standar Permenkes RI
No.492/Menkes/Per/2010 dan peraturan gubernur.
Sumber Data - parameter Permenkes RI No.492/Menkes/Per/2010
- Hasil periksaan limbah cair dan air bersih.
Unit Pelaksana Kepala IPRS / bagian Rumah Tangga RS
85
No.492/Menkes/Per/2010
Sumber Data - parameter Permenkes RI No.492/Menkes/Per/2010
- Hasil periksaan limbah cair dan air bersih.
Unit Pelaksana Kepala IPRS / bagian Rumah Tangga RS
86
Periode Analisis 1 bulan
Numerator Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan standar
prosedur operasional yang diamati
Denominator Jumlah total proses pengolahan limbah padat yang diamati
Standar 100 %
Sumber Data Catatan Expedisi pembuangan sampah
Unit Pelaksana Bagian Rumah Tangga RS / Katim PPI
87
Judul Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
Aspek Mutu Efektivitas dan Efisiensi
Tujuan Tergambarnya kepedulian administrasi rumah sakit dalam
menunjukkan akuntabilitas kinerja pelayanan
Definisi Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban rumah sakit
Operasional untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan melalui pertangungjawaban secara
periodic. Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap adalah
laporan kinerja yang memuat pencapaian indicator-indikator
yang ada pada SPM, indikator-indikator kinerja pada rencana
strategic bisnis rumah sakit dan indikator-indikator kinerja yang
lain yang dipersyaratkan oleh pemerintah daerah.
Laporan akuntabilitas kinerja minimal 3 bulan sekali
Frekuensi 1 tahun
Periode Analisis 3 tahun
Numerator Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan dilakukan
minimal 3 bulan dalam satu tahun
Denominator Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya disusun dalam satu
tahun
Standar 100 %
Sumber Data Bagian Tata Usaha
Unit Pelaksana Direktur
88
Numerator Jumlah Laporan keuangan yang tepat dan patuh sesuai dengan
regulasi yang berlaku ke dirjen pajak
Denominator Jumlah total laporan keuangan yang disampaikan ke Dirjen Pajak
Standar 100% tepat
Sumber Data Laporan AR (Account Representatif)
Unit Pelaksana Bagian Akutansi keuangan dan pajak.
89
Unit Pelaksana Bagian Administrasi
90
Unit Pelaksana Bagian IT
91
Numerator Banyaknya kunjungan ke kamar pasien yang berpotensi
bermasalah.
Denominator Total banyaknya pasien yang di rawat berpotensi bermasalah.
Standar 100 %
Sumber Data Data kunjungan ke kamar pasien dan data pasien yang berpotensi
bermasalah
Unit Pelaksana Costumer care
92
Denominator Jumlah total karyawan yang disurvey
Standar 70 %
Sumber Data Hasil survey kepuasan karyawan
Unit Pelaksana Departemen SDM
93
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu diterimanya lembar administrasi pasien
pulang dari unit pelayanan sampai kwitansi pasien pulang selesai
dbuat.
Denominator Total pasien pulang dalam periode tertentu. (minimal = 50)
Standar 30 menit
Sumber Data Catatan waktu penerimaan lembar administrasi
Unit Pelaksana Bagian Administrasi
94
setiap bulan berikutnya.
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator laporan keuangan yang diselesaikan dan sudah ditandatangani
direksi sebelum tanggal 20 setiap bulan berikutnya bernilai
100%, yang lebih dari tgl 20 bernilai 0 %
Denominator -
Standar 100 %
Sumber Data Tanggal selesai Laporan keuangan
Unit Pelaksana Bagian Keuangan
o. Ambulan
1. Ambulance dan persiapannya siap pakai
a) Ambulance dan persiapannya siap pakai
Judul Ambulance dan perlengkapannya siap pakai
Aspek Mutu Efektivitas dan Efisiensi
Tujuan Tergambarnya ketanggapan rumah sakit dalam menyediakan
kebutuhan pasien akan ambulance.
Definisi Kesiapan memberikan pelayanan ambulance adalah keadaan
Operasional ambulance yang digunakan oleh pasien/keluarga pasien di rumah
sakit dalam keadaan siap pakai dengan perlengkapan (alat
/alkes/obat-obatan) ambulance yang harus ada /disyaratkan.
Frekuensi Pengumpulan data 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah permintaan ambulance dalam satu bulan yang bisa
disiapkan
Denominator Jumlah seluruh permintaan penggunaan ambulance dalam satu
bulan
Standar 100 %
Sumber Data Laporan jaga sopir dan ceklist ambulance
Unit Pelaksana Sopir dan tim Ambulance UGD
95
3. Waktu berhenti beroperasinya komputer (down time) dan penanganan
gangguan teknis hardware atau software sesingkat mungkin.
4. Pembersihan area toilet umum agar tetap bersih, kering, hygienis dan
tidak berbau
5. Kehilangan inventaris alkes dan non alkes di masing-masing unit.
6. Perawatan rutin alkes dan non alkes
7. Kalibrasi alkes dan non alkes
8. Respon time terhadap panggilan teknisi
a) Menghidupkan Genset saat Listrik PLN mati mendadak
Judul Menghidupkan Genset saat Listrik PLN mati mendadak
Aspek Mutu Efektivitas , efisiensi dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan menghidupkan Genset saat
Listrik PLN mati mendadak
Definisi Lamanya petugas menghidupkan Genzet saat listrik PLN mati
Operasional mendadakmaksimal 5 menit
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah waktu yang diperlukan untuk menghidupkan Genset
dalam 1 bulan(Jumlah menghidupkan genset 5 menit / bulan)
Denominator Banyaknya kejadian Listrik PLN mati mendadak dalam 1 bulan
Standar Maximal 5 menit
Sumber Data Buku Laporan Listrik PLN mati mendadak
Unit Pelaksana Bagian Rumah Tangga / Tekhnisi.
96
operasional dari lembaga yang berwenang
Denominator Jumlah seluruh alat yang direncanakan tersertifikasi dan
mendapatkan ijin operasional dari lembaga yang berwenang.
Standar 100 %
Sumber Data Surat ijin dan sertifikat peralatan RS.
Unit Pelaksana Kepala IPRS / bagian Rumah Tangga RS
d) Pembersihan area toilet umum agar tetap bersih, kering, hygienis dan
tidak berbau
Judul Pembersihan area toilet umum agar tetap bersih, kering, hygienis
dan tidak berbau
Aspek Mutu Efektivitas dan efisiensi
Tujuan Tergambar tanggung jawab petugas Cleaning Service dalam
menjaga toilet umum tetap bersih, kering, hygienis dan tidak
berbau.
97
Definisi Kegiatan Pembersihan area toilet umum agar tetap bersih, kering,
Operasional hygienis dan tidak berbau saat digunakan oleh konsumen
Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisiss 3 bulan
Numerator Jumlah keluhan terhadap kebersihan toilet (bersih,
kering,hygienes dan tidak berbau)
Denominator Jumlah Total tindakan pemberihan toilet dalam 1 bulan.
Standar Keluhan Pelanggan terkait toilet 0 %
Sumber Data Loogbook Keluhan Pelanggan
Unit Pelaksana Bagian Cleaning Service/Rumah Tangga
98
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah alat yang dilakukan pemeliharaan (service) tepat waktu
dalam satu bulan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
Denominator Jumlah seluruh alat yang seharusnya dilakukan pemeliharaan
dalam satu bulan.
Standar 100 %
Sumber Data Jadwal Pemeliharaan Alkes dan non Alkes , Laporan Realisasi
Pemeliharaan Alat
Unit Pelaksana Kepala IPRS / bagian Rumah Tangga RS
99
tempat kerja user.
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah waktu yang diperlukan petugas tehknisi untuk datang ke
tempat panggilan dihitung dari awal memenggil user.
Denominator Banyaknya panggilan tehknisi dalam 1 bulan
Standar 5 menit
Sumber Data Laporan tekhnisi
Unit Pelaksana Bagian Rumah Tangga / Tekhnisi.
q. Laundry
1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang di unit kerja
2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap
a) Tidak adanya kejadian linen yang hilang di unit kerja
Judul Tidak adanya kejadian linen yang hilang di unit kerja
Aspek Mutu Efisiensi dan Efektivitas
Tujuan Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan laundry
Definisi Linen adalah alat tenun yang berupa kain yang digunakan di
Operasional seluruh pelayanan Rumah Sakit
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisis 1 bulan
Numerator Jumlah linen yang dihitung dalam sampling dalam satu bulan
Denominator Jumlah linen yang seharusnya ada pada saat sampling
Standar 100 % untuk masing-masing jenis linen
Sumber Data Buku catatan distribusi linen
Unit Pelaksana Kepala Unit Laundry, unit pelayanan keperawatan.
100
r. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
1. Angka kejadian infeksi luka infuse
2. Angka kejadian Infeksi Saluran Kemih
3. Angka infeksi daerah operasi
4. Ketaatan penggunaan Alat Pelindung diri petugas
5. Persentase Anggota Tim PPI Yang Terlatih
6. Angka kejadian petugas tertusuk jarum
101
tindakan pemasangan urine catheter yang mengakibatkan infeksi
saluran kemih dalam waktu 7 x 24 jam atau lebih di Unit
pelayanan di RS
Frekuensi Setiap hari
Periode Analisis 1 bulan
Numerator Jumlah kejadian infeksi dengan tanda-tanda infeksi padapasien
yang terpasang urine catheter selama 7 x 24 jam atau lebih
Denominator Jumlah seluruh tindakan pemasangan urine catheter
Standar 0%
Sumber Data Surveilence harian Nosokomial dan Rekam Medik
Unit Pelaksana Pelayanan Keperawatan
102
APD yang sudah dipersyaratkan.
Definisi Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat-alat yang harus digunakan
Operasional dalam bekerja untuk melindungi petugas dari risiko-risiko kerja.
Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah petugas di unit pelayanan dikurangi petugas yang tidak
menggunakan APD sesuai standar saat bekerja
Denominator Total jumlah petugas di unit pelayanan
Standar 100 %
Sumber Data Hasil survey
Unit Pelaksana Seluruh unit pelayanan medis & Keperawatan, Teknisi,Cleaning
Service,Dapur& Pramusaji
103
Standar 0%
Sumber Data Laporan K3 unit pelayanan
Unit Pelaksana UGD, VK, perinatologi, OK, ICU, Rawat Inap, Poliklinik,
Radiologi, Laboratorium, Cleaning Service.
104
Nomerator Jumlah pasien baru yang terpasang gelang identitas
Denominator Jumah seluruh pasien baru rawat inap
Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar 100%
105
teknik SBAR dan TBAK
A. SBAR
Dilakukan pada saat:
1. Serah terima pasien
2. Saat Petugas melaporkan kondisi pasien kepada DPJP.
Selanjutnya petugas melaksanakan:
1. Pencatatan instruksi di formulir terintegrasi
2. Petugas penerima perintah memberi paraf dan nama
terang
B. TBAK
Dilakukan saat:
1. Petugas menerima instruksi verbal per-telepon/lisan dari
DPJP
2. Petugas menerima laporan hasil tes kritis/pemeriksaan
cito
Selanjutnya petugas melaksanakan:
1. DPJP memberi konfirmasi dengan paraf saat visit
keesokan harinya
Frekuensi 1 bulan pengumpulan data
Periode Analisiss 3 bulan analisa data
Numerator Jumlah komunikasi SBAR dan TBAK yang lengkap
Denominator Jumlah seluruh komunikasi SBAR dan TBAK yang dilaksanakan
Standar 80%
Sumber Data Rekam Medik
Unit Pelaksana Unit Rawat inap
106
operasi atau tindakan invasif pada tempat yang akan dilakukan
tindakan
1. Operasi elektif dilaksanakan di ruang rawat inap
2. Operasi cito di IGD atau di ruang rawat inap
Frekuensi 1 bulan pengumpulan data
Periode Analisis 3 bulan analisa data
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan site marking
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi
Standar 100%
Sumber Data Rekam medik (lembar time out)
Unit Pelaksana Instalansi bedah Sentral
e) Kelengkapan Pengisian checklist Sign in, Time out, dan Sign out pada
pasien operasi
Judul Kelengkapan pengisian checklist sign in, time out, dan sign out
pada pasien operasi
Aspek Mutu Keselamatan Pasien
Tujuan Tergambarnya kepedulian dan ketelitian staf terhadap
keselamatan pada pasien operasi
Definisi Check list keselamatan pasien operasi terdiri dari:
Operasional 1. Pelaksanaan Sign In dilakukan sebelum tindakan induksi.
a. Diruang persiapan dipimpin oleh ketua tim identifikasi
b. Dikamar operasi dipimpin oleh dokter anesthesia dan perawat tim
dinyatakan siap
2. Pelaksanaan Time Out
dilakukan sebelum incisi area operasi,dipimpin oleh dokter
operator, dilakukan di kamar operasi, dihadiri oleh tim bedah.
3. Pelaksanaan Sign Out
dilakukan sebelum dilakukan tindakanpenutupan luka operasi,
dipimpin oleh dokter operator, dihadiri oleh tim bedah.
107
Out (tanggal, jam awal dan jam akhir)
3. Check list masing masing tindakan Sign In, Time Out, dan
Sign Out
4. Nama dan tanda tangan petugas disetiap tindakan Sign In ,
Time Out dan Sign Out
108
Judul Presentase Ketaatan petugas mencuci tangan pada enam langkah
lima moment
Aspek Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan
pasien khususnya dari infeksi nosokomial
Definisi Kepatuhan kebersihan tangan adalah ketaatan petugas dalam
Operasional melakukan prosedur kebersihan tangan dengan menggunakan
metode 6 langkah dan lima momen. Lima momen yang dimaksud
adalah:
1) Sebelum kontak dengan pasien
2) Sebelum melaksanakan tindakan aseptik
3) Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
4) Setelah kontak dengan pasien
5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Kebersihan tangan bisa dilaksanakan dengan hand wash
(membersihkan tangan di air mengalir) atau hand rub
(membersihkan tangan dengan cairan hand rub)
Frekuensi Setiap 3 bulan
Periode Analisiss 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif kegiatan lima momen petugas di rumah sakit
melakukan kebersihan tangan dengan metode enam langkah yang
tepat dan benar dalam suatu periode survei (momen)
Denominator Jumlah kumulatif seluruh kegiatan lima momen petugas yang
seharusnya melakukan kebersihan tangan dengan metode enam
langkah yang tepat dan benar dalam periode survei yang sama
(momen)
Standar 100 %
Sumber Data Data Survei
Unit Pelaksana Tim keselamatan pasien
109
Assessment resiko jatuh adalah assessment medis pada pasien
Definisi Operasional
yang memiliki resiko jatuh
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Jumlah pasien resiko jatuh yang dilakukan assessment resiko
Nomerator
jatuh
Denominator Jumah seluruh pasien dengan resiko jatuh
Sumber Data Rekam medis dengan sampling
Standar 100%
110
dapat menyebabkan konsekuensi yang serius dan bahkan
mengancam keselamatan banyak pasien.
Definisi Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat
Operasional dan tiba-tiba berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai
setengah atau lebih bagian tubuh berada di lantai, sehingga
memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai berat
atau tidak menimbulkan cedera.
Frekuensi Setiap bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien jatuh selama satu bulan
Denominator Jumlah pasien dirawat pada bulan itu
Standar 0%
Sumber Data Survei
Unit Pelaksana Ka. Rawat Inap
111
pncegahan, dan perawatan setelah rawat inap atau di rumah
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisiss 3 bulan
Numerator Jumlah pasien stroke iskemik atau hemoragik (atau keluarga
pasien atau non keluarga) yang diberikan materi edukasi secara
keseluruhan
Denominator Jumlah seluruh pasien stroke iskemik atau hemoragik yang
dipulangkan dengan umur ≥ 18 tahun
Standar 100%
Sumber Data Bukti edukasi Rekam medis
Unit Pelaksana Rawat Inap
112
yang berakibat kecacatan atau kematian
Frekuensi 1 bulan
Periode Analisiss 1 bulan
Numerator JUmlah pasien jatuh dengan atau tanpa cidera
Denominator Jumlah pasien yang dirawat dalam bulan tersebut
Standar 0%
Sumber Data Laporan Insiden Keselamatan Pasien
Unit Pelaksana Rawat inap
e) Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi baru lahir selama rawat inap
di Rumah Sakit
Judul Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi baru lahir selama rawat
inap di Rumah Sakit
113
inisiasi menyusui dini sebagai salah satu menurunkan angka
kesakitan dan kematian bayi baru lahir
Definisi Permulaan bayi menyusu pertama kali pada jam-jam pertama
Operasional setelah bayi lahir normal (pervaginam) hidup yaitu antara 5 – 10
menit
Frekuensi 1 Bulan
Periode Analisiss 3 Bulan
Numerator Jumlah bayi dilakukan IMD
Denominator Jumlah seluruh bayi lahir hidup pervaginam
Standar 100%
Sumber Data Rekam Medik
Unit Pelaksana Kamar Bersalin
BAB VI
PENUTUP
114
Pemenuhan tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan yang
bermutu tinggi harus menjadi prioritas dalam pengelolaan pelayanan kesehatan.
Keterjaminan mutu dan keselamatan pasien akan member kontribusi yang
dominan terhadap kepercayaan masyarakat yang berdampak pada eksistensi
institusi ditengah persaiangan global.
Keberadaan indikator klinik mutu pelayanan dan keselamatan pasien
rumah sakit bermanfaat untuk mengukur mutu pelayanan di rumah sakit. Oleh
karena itu, keberhasilan dalam memperthankan mutu seta upaya yang terus-
menerus dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien harus terus
dilaksanakan. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan upaya yang terpadu dari
semua komponen terlibat dalam pelayanan baik langsung maupu tidak langsung.
Dalam hal ini diperlukan komitmen pimpinan rumah sakit dan seluruh staf serta
karyawan untuk turut bertanggung jawab dalam rangka mewujudkan mutu
pelayanan yang berkualitas serta aman.
DAFTAR PUSTAKA
115
Joint Commission International. 2012, Joint Commission International
Accreditation Standard for Hospitals (including Standards for Academic
Medical Center Hospitals), 4th Ed, USA.
KARS. 2011. Standar Akreditasi Rmah Sakit. Jakarta
Menkes RI. 2008. Standar Pelayanan Minial Rumah Sakit. Jakarta
116