Hukum Pascal Dan Penerapanya Dalam Sistem Fluida Statis
Hukum Pascal Dan Penerapanya Dalam Sistem Fluida Statis
Hukum Pascal Dan Penerapanya Dalam Sistem Fluida Statis
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ilmu yang mempelajari gejala alam disebut sains. Sains berasal dari kata Latin yang
berarti mengetahui. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah fisika. Fisika
mempelajari gejala-gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya, bunyi, listrik, dan magnet.
Semua gejala ini berbentuk energi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa fisika adalah
ilmu yang mempelajari hubungan antara materi dan energi (Kanginan, 2007).
Perubahan global berlangsung cukup cepat menempatkan fisika sebagai salah satu
ilmu pengetahuan yang merupakan tulang punggung teknologi terutama teknologi
manufaktur dan teknologi modern. Teknologi modern seperti teknologi informasi,
elektronika, komunikasi, dan teknologi transportasi memerlukan penguasaan fisika yang
cukup mendalam.
Salah satu visi pendidikan sains adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang
handal dalam sains dan teknologi serta memahami lingkungan sekitar melalui pengembangan
keterampilan berpikir, penguasaan konsep esensial, dan kegiatan teknologi. Kompetensi
rumpun sains salah satunya adalah mengarahkan sumber daya manusia untuk mampu
menerjemahkan perilaku alam (Azizah & Rokhim, 2007).
Salah satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah fenomena fluida. Fluida
diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas
karena zat cair seperti air dan zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat seperti batu atau
besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air merupakan salah
satu contoh zat cair. Masih ada contoh zat cair lainnya seperti minyak pelumas, susu, dan
sebagainya. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang
dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain (Lohat, 2008).
Fenomena fluida statis (fluida tak bergerak) berkaitan erat dengan tekanan
hidraustatis. Dalam fluida statis dipelajari hukum-hukum dasar yang berkaitan dengan konsep
tekanan hidraustatis, salah satunya adalah hukum Pascal. Hukum Pascal diambil dari nama
penemunya yaitu Blaise Pascal (1623-1662) yang berasal dari Perancis (Kanginan, 2007).
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud hukum Pascal dalam sistem fluida statis?
2. Bagaimana cara menuliskan persamaan hukum Pascal?
3. Bagaimana penerapan hukum Pascal dalam sistem fluida statis?
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN FLUIDA
Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat
cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat
seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air,
minyak pelumas, dan susu merupakan contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan
ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain.
Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat
ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke
tempat lain (Lohat, 2008).
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari
pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang
dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari
(Lohat, 2008).
Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan fluida dinamis
(fluida bergerak). Fluida statis ditinjau ketika fluida yang sedang diam atau berada dalam
keadaan setimbang. Fluida dinamis ditinjau ketika fluida ketika sedang dalam keadaan
bergerak) (Kanginan, 2007).
Setiap fluida selalu memberikan tekanan pada semua benda yang bersentuhan
dengannya. Air yang dimasukan ke dalam gelas akan memberikan tekanan pada dinding
gelas. Demikian juga seseorang yang mandi dalam kolam renang atau air laut, air kolam atau
air laut tersebut juga memberikan tekanan pada seluruh tubuh orang tersebut (Lohat, 2008).
Tekanan total air pada kedalaman tertentu, misalnya tekanan air laut pada kedalaman
200 meter merupakan jumlah tekanan atmosfer yang menekan permukaan air laut dan
tekanan terukur pada kedalaman 200 meter. Jadi, selain lapisan bagian atas air menekan
lapisan air yang ada di bawahnya, terdapat juga atmosfer (udara) yang menekan permukaan
air laut tersebut (Lohat, 2008).
Tekanan yang ditimbulkan oleh lapisan fluida yang ada di atas dapat dikatakan
sebagai tekanan dalam karena tekanan itu sendiri berasal dari dalam fluida sedangkan tekanan
atmosfer dapat kita katakana tekanan luar karena atmosfer terpisah dari fluida. Tekanan
atmosfer (dalam kasus ini merupakan tekanan luar) bekerja pada seluruh permukaan fluida
dan tekanan tersebut disalurkan pada seluruh bagian fluida. Oleh karena itu, tekanan total
fluida pada kedalaman tertentu selain disebabkan oleh tekanan lapisan fluida pada bagian
atas, juga dipengaruhi oleh tekanan luar (Lohat, 2008).
Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair pada dasar
wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di atasnya. Semakin ke bawah,
semakin besar tekanan zat cair tersebut. Sebaliknya, semakin mendekati permukaan atas
wadah, semakin kecil tekanan zat cair tersebut. Besarnya tekanan sebanding dengan pgh (p
= massa jenis, g = percepatan gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman) (Lohat, 2008).
Setiap titik pada kedalaman yang sama memiliki besar tekanan yang sama. Hal ini
berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan tidak bergantung pada bentuk wadah
tersebut. Apabila ditambahkan tekanan luar misalnya dengan menekan permukaan zat cair
tersebut, pertambahan tekanan dalam zat cair adalah sama di segala arah. Jadi, jika diberikan
tekanan luar, setiap bagian zat cair mendapatjatah tekanan yang sama (Lohat, 2008).
Jika seseorang memeras ujung kantong plastik berisi air yang memiliki banyak lubang
maka air akan memancar dari setiap lubang dengan sama kuat. Blaise Pascal (1623-1662)
menyimpulkannya dalam hukum Pascal yang berbunyi, “tekanan yang diberikan pada zat
cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah” (Kanginan, 2007).
Blaise Pascal (1623-1662) adalah fisikawan Prancis yang lahir di Clermount pada 19
Juli 1623. Pada usia 18 tahun, ia menciptakankalkulator digital pertama di dunia. Ia
menghabiskan waktunya dengan bermain dan melakukan eksperimen terus-menerus selama
pengobatan kanker yang dideritanya. Ia menemukan teori hukum Pascal dengan
eksperimenya bermain-main dengan air (Kanginan, 2007).
Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat bergerak maka
tekanan di suatu titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan air
tetapi juga oleh gaya yang dikerahkan oleh penghisap. Berikut ini adalah gambar fluida yang
dilengkapi oleh dua penghisap dengan luas penampang berbeda. Penghisap pertama memiliki
luas penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang kedua memiliki luas
penampang yang besar (diameter besar) (Kanginan, 2007).
(Sumber: 4.bp.blogspot.com)
Sesuai dengan hukum Pascal bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah, maka tekanan yang masuk pada
penghisap pertama sama dengan tekanan pada penghisap kedua (Kanginan, 2007).
P=F:A
F1 : A1 = F2 : A2
dengan P = tekanan (pascal), F = gaya (newton), dan A = luas permukaan penampang (m2).
Ada berbagai macam satuan tekanan. Satuan SI untuk tekanan adalah newton per
meter persegi (N/m2) yang dinamakan pascal (Pa). Satu pascal sama dengan satu newton per
meter persegi. Dalam sistem satuan Amerika sehari-hari, tekanan biasanya diberikan dalam
satuan pound per inci persegi (lb/in2). Satuan tekanan lain yang biasa digunakan adalah
atmosfer (atm) yang mendekati tekanan udara pada ketinggian laut. Satu atmosfer
didefisinikan sebagai 101,325 kilopascal yang hampir sama dengan 14,70 lb/in 2. Selain itu,
masih ada beberapa satuan lain diantaranya cmHg, mmHg, dan milibar (mb).
1 mb = 0.01 bar
1 bar = 105 Pa
Untuk menghormati Torricelli, fisikawan Italia penemu barometer (alat pengukur tekanan),
ditetapkan satuan dalam torr, dimana 1 torr = 1 mmHg (Tipler, 1998).
Hidraulika adalah ilmu yang mempelajari berbagai gerak dan keseimbangan zat cair.
Hidraulika merupakan sebuah ilmu yang mengkaji arus zat cair melalui pipa-pipa dan
pembuluh–pembuluh yang tertutup maupun yang terbuka. Kata hidraulika berasal dari bahasa
Yunani yang berarti air. Dalam teknik, hidraulika berarti pergerakan-pergerakan, pengaturan-
pengaturan, dan pengendalian-pengendalian berbagai gaya dan gerakan dengan bantuan
tekanan suatu zat cair (Krist, 1980).
Semua instalasi hidraulika pada sistem fluida statis (tertutup) bekerja dengan prinsip
hidraustatis. Dua hukum terpenting yang berhubungan dengan hidraustatistika adalah
1. Dalam sebuah ruang tertutup (sebuah bejana atau reservoir), tekanan yang dikenakan terhadap
zat cair akan merambat secara merata ke semua arah,
2. Besarnya tekanan dalam zat cair (air atau minyak) adalah sama dengan gaya (F) dibagi oleh
besarnya bidang tekan (A) (Krist, 1980).
Dari hukum Pascal diketahui bahwa dengan memberikan gaya yang kecil pada
penghisap dengan luas penampang kecil dapat menghasilkan gaya yang besar pada penghisap
dengan luas penampang yang besar (Kanginan, 2007). Prinsi inilah yang dimanfaatkan pada
peralatan teknik yang banyak dimanfaatkan manusia dalam kehidupan misalnya dongkrak
hidraulik, pompa hidraulik, dan rem hidraulik (Azizah & Rokhim, 2007).
F2 = (F : A1) x A2
Jika A2 jauh lebih besar dari A1, sebuah gaya yang lebih kecil (F1) dapat
digunakan untuk menghasilkan gaya yang jauh lebih besar (F2) untuk
mengangkat sebuah beban yang ditempatkan di penghisap yang lebih besar
(Tipler, 1998).
Sumber: www.yanto-triyanto.co.cc
Prinsip Kerja Pompa Hidraulik
Dalam menjalankan suatu sistem tertentu atau untuk membantu operasional dari
sebuah sistem, tidak jarang kita menggunakan rangkaian hidraulik. Sebagai contoh, untuk
mengangkat satu rangkaian kontainer yang memiliki beban beribu–ribu ton,
untuk memermudah itu digunakanlah sistem hidraulik.
Sistem hidraulik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk
melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip Pascal,
yaitu jika suatu zat cair dikenakan tekanan, tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan
tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidraulik adalah
menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidraulik untuk
menjalankan suatu sistem tertentu (Anonim, 2009c).
Pompa hidraulik menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada
suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang
berbentuk lain (energi tekan). Pompa ini berfungsi untuk mentransfer energi mekanik
menjadi energi hidraulik. Pompa hidraulik bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki
hidraulik dan mendorongnya kedalam sistem hidraulik dalam bentuk aliran (flow). Aliran ini
yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan dengan
cara menghambat aliran oli dalam sistem hidraulik. Hambatan ini dapat disebabkan oleh
orifice, silinder, motor hidraulik, dan aktuator. Pompa hidraulik yang biasa digunakan ada
dua macam yaitu positive dannonpositive displacement pump (Aziz, 2009). Ada dua macam
peralatan yang biasanya digunakan dalam merubah energi hidraulik menjadi energi mekanik
yaitu motor hidraulik dan aktuator. Motor hidraulik mentransfer energi hidraulik menjadi
energi mekanik dengan cara memanfaatkan aliran oli dalam sistem merubahnya menjadi
energi putaran yang dimanfaatkan untuk menggerakan roda, transmisi, pompa dan lain-lain
(Sanjaya, 2008).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup diteruskan sama besar ke segala arah.
P masuk = P keluar
F1 : A1 = F2 : A2
SARAN
DAFTAR RUJUKAN
Aziz, Kharimul, 2008. Pompa Hidrolik. (http://kharimulaziz.blogspot.com/2009/04/pompa-
hidrolik.html, diakses 9 November 2009).
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Resnick, Haliday. 1985. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
http://lusimira.blogspot.co.id/2010/01/hukum-pascal-dan-penerapanya-dalam.html