100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
181 tayangan

JALALUDIN

Artikel ini menganalisis profil aliran cairan dan penurunan tekanan pada pipa L menggunakan simulasi CFD. Penelitian ini melihat pola aliran, besarnya penurunan tekanan, dan hubungannya dengan viskositas cairan untuk berbagai jenis cairan seperti air, amonia, solar, bensin, dan etilen glikol dengan laju alir 14 ton/jam. Hasilnya menunjukkan semakin viskus cairan, semakin besar

Diunggah oleh

Nur Rokhma S
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
181 tayangan

JALALUDIN

Artikel ini menganalisis profil aliran cairan dan penurunan tekanan pada pipa L menggunakan simulasi CFD. Penelitian ini melihat pola aliran, besarnya penurunan tekanan, dan hubungannya dengan viskositas cairan untuk berbagai jenis cairan seperti air, amonia, solar, bensin, dan etilen glikol dengan laju alir 14 ton/jam. Hasilnya menunjukkan semakin viskus cairan, semakin besar

Diunggah oleh

Nur Rokhma S
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 3

Jurnal Teknologi Kimia Unimal 8 : 2 (November 2019) 53 - 72

Jurnal
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Teknologi
http://ojs.unimal.ac.id/index.php/jtk Kimia
Unimal

Analisa Profil Aliran Fluida Cair dan Pressure Drop pada Pipa L
menggunakan Metode Simulasi Computational Fluid Dynamic
(CFD)

Jalaluddin, Saiful Akmal, Nasrul Za, Ishak


Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Malikussaleh
Aceh, Indonesia

Abstrak

Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk


memindahkan fluida, baik cair, gas, maupun campuran cair dan gas dari suatu
tempat ke tempat yang lain, pipa memiliki berbagai ukuran dan bentuk
penampang. Penurunan tekanan (Pressure drop) aliran di dalam pipa sangat
penting untuk diketahui guna merancang sistem perpipaan. Kekasaran pipa,
panjang pipa, diameter pipa, jenis fluida, kecepatan dan bentuk aliran adalah hal
yang sangat terkait dengan penurunan tekanan (Pressure drop). Penelitian ini
bertujuan untuk Mengetahui hasil analisa aliran fluida yang terdapat dalam pipa L,
Mengetahui jenis pola aliran yang terbentuk di dalam pipa L, dan Mengetahui
berapa besar Pressure drop yang terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan
memvariasikan laju alir dan jenis fluida.. Pada penelitian ini dengan laju aliran 14
ton/jam menggunakan fluida air diperoleh bilangan reynold sebesar 35.252,5,
penurunan tekanan ΔP sebesar 2,78801 Bar. Pada fluida amonia diperoleh
bilangan reynold sebesar 160.720, penurunan tekanan ΔP sebesar 0,28127 Bar.
Pada fluida solar diperoleh bilangan reynold sebesar 16.999,2, penurunan
tekanan ΔP sebesar 3,16401 Bar. Pada fluida bensin diperoleh bilangan reynold
sebesar 90.199,7, penurunan tekanan ΔP sebesar 1,84231 Bar. Pada fluida etilen
glikol diperoleh bilangan reynold sebesar 1.652,26, penurunan tekanan ΔP
sebesar 4,49503 Bar Dari hasil tersebut dimana semakin besar viskositas dari jenis
fluida maka semakin tinggi penurunan tekanan (pressure drop) dan semakin kecil
nilai Reynol numbernya.

1. Pendahuluan

Computational Fluid Dynamics (CFD) merupakan salah satu cabang dari


mekanika fluida yang menggunakan metode numerik dan algoritma untuk
menyelesaikan dan menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan aliran
fluida. Sejarah CFD mulai dikenal pada tahun 60 - 70an yang memakai konsep
CFD yang menggunakan reaksi kimia, namun karena perkembangan jaman
membuat aplikasi CFD ini dibutuhkan dalam berbagai aplikasi lain. Contoh nya
Jalaluddin, dkk / Jurnal Teknologi Kimia Unimal 8 : 2 (November 2019) 56– 72

dengan cara menghitung nisbah (ratio) massa zat yang terkandung dalam suatu
bagian tertentu terhadap volume bagian tersebut. Hubungannya dapat dinyatakan
dalam persamaan berikut:
ρ=

Viskositas

Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap


deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi oleh temperatur,
tekanan, kohesi dan laju perpindahan momentum molekulernya. Viskositas zat
cair cenderung menurun dengan seiring bertambahnya kenaikan temperatur hal ini
disebabkan gaya – gaya kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami
penurunan dengan semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang
menyebabkan berturunnya viskositas dari zat cair tersebut. Viskositas dibedakan
atas dua macam, yaitu viskositas kinematik dan viskositas dinamik atau viskositas
mutlak.

Jenis-Jenis Aliran

1. Laminer
Aliran laminer didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam
lapisan-lapisan atau lamina-lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar.
Aliran laminer ini mempunyai nilai bilangan Reynoldsnya kurang dari 2000.
2. Transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminer ke aliran
turbulen. aliran turbulen mempunyai nilai bilangan Reynoldsnya antara 2000
sampai dengan 4000.
3. Turbulen

56
Jalaluddin, dkk / Jurnal Teknologi Kimia Unimal 8 : 2 (November 2019) 57– 72

Aliran turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan dari


partikel-partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami percampuran
serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar
momentum dari satu bagian fluida ke bagian fluida yang lain dalam skala yang
besar di mana nilai bilangan Reynoldsnya lebih besar dari 4000.

Debit Aliran Fluida

Debit aliran fluida merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung


kecepatan aliran fluida, yaitu diperlihatkan dalam persamaan
Q=

Kemudian dari persamaan kontinuitas akan didapatkan rumus seperti yang


ditunjukkan dalam persamaan
Q = A.V , dimana A = π D2

maka kecepatan aliran dalam suatu penampang adalah :


v=

Persamaan Kontinuitas

Persamaan kontinuitas mengatakan hubungan antara kecepatan fluida yang


masuk pada suatu pipa terhadap kecepatan fluida yang keluar(White.1988).
Hubungan tersebut dinyatakan dengan :
Q=AV
Debit adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir tiap
satuan waktu.
Q = V/ t
Jika disubtitusikan persamaan 6 dan 7 maka akan dihasilkan persamaan:
v=

57

Anda mungkin juga menyukai