Wa0011
Wa0011
Wa0011
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Kendaraan di era yang serba modern ini dituntut untuk lebih nyaman, mudah, dan aman
untuk dioperasikan di berbagai kondisi jalan.Salah satunya yaitu memperbarui sistem kemudi,
misalnya system kemudi konvensional dengan system kemudi yang telah menggunakan Power
Steering atau system kemudi yang lebih baru lagi yaitu Electric Power Steering.Dengan system
kemudi yang mudah untuk dijalankan dengan mudah tentu dapat memberi rasa nyaman dan
aman dalam mengendalikan mobil yang dikendarainya.Selain perkembangan system Electric
Power Steering ada juga perkembangan system kemudi yaitu FOUR WHEEL STEERING
(system kemudi 4 roda).Dari pendahuluan di atas, sesuai dengan yang akan di bahas yaitu
tentang sistem kemudi. Oleh karena itu makalah ini akan membahas secara rinci yang erat
kaitannya dengan sistem kemudi.
Rumusan Masalah
1. Mempelajari dan Mengetahui Lebih Detail Mengenai Sistem Kemudi dan jenis-jenisnya.
2. Mengetahui dan mempelajari tentang sistem kemudi 4 wheel steering.
BAB I
PEMBAHASAN
1. SISTEM KEMUDI
Sistem kemudi berfungsi untuk mengarahkan suatu kendaraan yang bergerak.Tanpa alat
kemudi, maka kendaraan tersebut tidak dapat diarahkan kekiri maupun kekanan. Baik
motor maupun mobil, sistem kemudi terletak pada bagian depan kendaraan. Seiring
berkembangnya zaman, telah tercipta suatu teknologi sistem kemudi 4 roda. Artinya ban
belakang juga dapat diarahkan untuk menentukan gerakan kendaraan. Dengan teknologi
seperti ini, posisi mobil akan seimbang oleh gaya sentrifugal. Sehingga resiko slip akibat
adanya perbedaan pengaturan arah dan besar sudut putar roda belakang dapat
dihindarkan. Untuk menambahkan kenyaman bagi pengemudi dan penumpang, sistem
kemudi 4 roda ini biasanya diplikasikan dengan sistem suspensi yang cocok seperti
Double Wishbone.
1. Model Worn and pin. Jika worn diputar oleh poros kemudi, maka pin yang berbentuk
tirus akan bergerak sepanjang worn. Hal ini terjadi karena pin, yang tidak kena worn dan
dihubungkan dengan lengan pitman, akan bergeser.
2. Model Screw and Nut. Pada model ini ujung poros utama dibuat berulir dan sebuah nut
(mur) dipasang pada uklir tersebut sehingga apabila poros diputar mur akan bergeser dan
bergerak.
3. Model Rack and Pinion. Poros kemudia dilengkapi oleh roda gigi pinion, sedangkan roda
gigi pinion tersebut dihubungkan dengan batang yang bergigi (rack), sehingga apabila
poros roda kemudi berputar, rack akan berbegerak mendatar. Mobil sport yang memiliki
kecepatan tinggi, semisal Maserati dan Lamborghini, serta kendaraan penumpang ringan
sudah menggunakan sistem ini sebagai perlengkapan standrad.
Keterangan Gambar :
1. Steering wheel
2. Steering coulomn
3. Universal joint
4. Housing steering rack
5. Booth steer
6. Tie rod
Cara kerja:
Pada waktu roda kemudi mulai diputar, dan pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan
menggerakkan rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke lengan
nakel pada roda-roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan satu roda
tertarik, hal ini menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.
Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk mengendalikan
roda-roda depan. Pinion yang dihubungkan dengan poros utama kemudi melalui poros
intermediate, berkaitan dengan rack.
Keuntungan :
1. Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang
ukuran kecil atau sedang.
2. Lebih cepat aus
3. Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan
4. Model Recirculating Ball. merupakan sistem kemudi yang paling banyak digunakan pada
kendaraan berat dan sedan. Hal ini karena kemudi ini mampu membelokan balok yang
cukup besar dan mempunyai daya tahan yang cukup tinggi.
Cara kerjanya :
Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang dihubungkan dengan
roda kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama kerja dari gigi cacing dam mur
pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan memindahkan gerak putar dari roda
kemudi ke gerakan mundur maju lengan pitman ( pitman arm ).
Lengan-lengan penghubung (linkage), mulai dari batang penghubung ( relay rod ), tie
rod, lengan idler ( idler arm ) dan lengan nakel arm dihubungkan dengan ujung pitman
arm. Sambungan tersebut memindahkan gaya putar dari kemudi ke roda-roda depan
dengan memutar ball joint pada lengan bawah ( lower arm ) dan bantalan atas
untukdigunakan .
Jenis ini biasanya digunakan pada mobil penumpang atau komersial.
Keuntungan :
1. Komponen gigi kemudi relative besar, dapat digunakan untuk
kendaraan sedang, mobil besar, dan kendaraan komersial.
2. Keausan relative kecil dan pemutaran roda kemudi relative ringan.
Kerugian:
1. Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion
tidak langsung
2. Biaya perbaikan lebih mahal
b. Steering gear
Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam
waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan
momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang
disebut juga perbandingan steering gear. Biasanya perbandingan steering gear antara
18-20 : 1. Perbandingan semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin
ringan akan tetapi jumlah putaran akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang
sama.
Ada beberapa macam tipe steering gear antara lain :
A. Model rack dan pinion
c. Steering Linkage
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari
steering gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik turun, gerakan roda
kemudi harus diteruskan keroda-roda depan dengan sangat tepat (akurat) setiap saat.
1. SISTEM KEMUDI EMPAT RODA (4 WHEEL STEERING)
Inovasi di bidang otomotif terus berkembang sejalan dengan banyaknya penemuan–
penemuan baru yang beredar dipasaran seperti Rem Antilock (ABS), pegas suspensi,
transmisi otomatis dan penggunaan engine berbahan bakar solar telah digunakan pada sedan
mewah dengan perubahan teknologi yang cukup berarti.Salah satu faktor penting untuk
mendapat perhatian di dunia otomotif adalah sejauh mana mobil yang semakin canggih
tersebut mempunyaistandar keamanan yang memadai, khususnya dalam hal stabilitas
sehingga pabrik mobil yang berlomba menciptakan kreasi dituntut agar tetap mengikutkan
faktor keselamatan bagi penumpang dan pengendara. Bentuk pengamanan pasif yang telah
dikembangkan antara lain berupa penggunaan sabuk pengaman tiga titik, pembuatan kantong
udara yang dapat menggembung jika terjadi benturan serta sistem ABS yang merupakan
kelengkapan mobil dan sudah banyak dipakai. Faktor stabilitas kendaraan saat ini sedang
dikembangkan dengan pesat, sehingga dimungkinkan kendaraan dapat dioperasikan pada
kecepatan tinggi dengan respon yang masih tetap dapat dikuasai dan dikendalikan secara baik
oleh pengemudi. Akibat gaya sentrifugal yang lebih besar dan tidak sesuai dengan keinginan,
dapat menimbulkan respon understeer dan respon oversteer. Untuk mengurangi efek akibat
gaya sentrifugal diatas, dibuatlah sistem Four Wheel Steering (4WS) yaitu dengan
membelokkan keempat roda sesuai yang dikehendaki. Bertambahnya jumlah kendaraan
bermotor khususnya kendaraan roda empat yang tidak sebanding dengan pertambahan ruas
jalan, mengakibatkan kepadatan lalu lintas sangat tinggi sehingga kendaraan sulit melakukan
manuver.Oleh karena itu diperlukan penambahan mekanisme pada kendaraan bermotor
sehingga dapat mengantisipasi kesulitan melakukan manuver tersebut.Salah satunya adalah
menggunakan sistem kemudi empat roda(4 WS).
Fungsi sistem 4 WS adalah meningkatkan kemampuan manuver (manuverability) pada
kecepatan rendah menengah (0 – 35 km/jam) dengan memutar sudut roda belakang
berlawanan dengan sudut roda depan, sementara pada kecepatan menengah ke atas (> 35
km/jam) berfungsi meningkatkan stabilitas (stabilability) kendaraan dengan memutar sudut
roda belakang searah dengan sudut roda depan. Gambar mengenai gerak roda depan dan roda
belakang untuk sistem kemudi dua roda (2 WS), sistem kemudi empat roda (4 WS) untuk
kecepatan rendah–menengah dan kecepatan menengah ke atas sebagaimana terlihat pada
Gambar 1.dua roda dan empat roda pada berbagai kecepatan
Sistem kemudi empat roda ini dirancang agar dapat berperan dalam hal :
Pertama : menjaga kestabilan kendaraan apabila berbelok dengan kecepatan tinggi sehingga
menghindari terjadinya kondisi "confusing" bagi pengendara.
Kedua : meningkatkan ketajaman dan kemampuan belok pada kecepatan rendah.
Sedangkan perubahan variabel operasi dilakukan terhadap kecepatan kendaraan untuk
kecepatan menengah keatas dan perubahan sudut steer depan. Dengan adanya perubahan–
perubahan variabel desain serta variabel operasi akan diperoleh variasi dari sudut steer roda
belakang dan diharapkan dapat dihasilkan hubungan antara pengaruh parameter desain
terhadap sudut steer roda belakang.
Sistem kemudi cerdas ini, sudut belok roda depan dan belakang dapat diatur sesuai
kondisi. Sistem ini merupakan paduan active steering yang mampu mengubah rasio putaran
kemudi sesuai kecepatan dengan mechatronic actuator yang menggerakkan roda belakang
sesuai sudut yang dibutuhkan.
Berbeda dengan sistem four wheel steering yang lama, tak ada hubungan mekanis antara
kemudi roda depan dengan belakang. Dan sudut belok roda belakang ditentukan oleh ECU
yang memantau berbagai aspek seperti kecepatan, derajat belok rodadepan,Maupun sudut
kemiringan mobil. Tentu saja sistem kemudi ini tidak terlepas dari beberapa sistem lainnya
seperti Dynamic Stability Control (DSC) maupun Integrated Chassis Management yang
sama-sama bertugas menjaga kestabilan kendaraan.
Pada kecepatan di atas 80 km/jam, roda belakang dapat bergerak dengan sudut
maksimum 3 derajat searah dengan roda depan. Hal ini meningkatkan kestabilan dan
keselamatan di berbagai manuver.Seperti saat mobil pindah jalur di jalan bebas hambatan
maupun melewati tikungan panjang.
Pada kecepatan rendah, mobil terasa tak begitu panjang sehingga mudah diajak
bermanuver. Pada kecepatan sampai 60 km/jam, roda belakang bergerak juga dengan sudut
3 derajat berlawanan arah dengan roda depan. Pada saat yang sama, Active Steering akan
menurunkan rasio putaran kemudi pada roda depan.
Kombinasi kedua fitur ini mampu menghasilkan kemampuan bermanuver yang baik
terutama di jalan sempit maupun berkelok tajam. Saat melakukan manuver untuk parkir,
mobil dengan panjang sumbu roda 3,21 meter ini, mengalami penurunan radius putar hingga
70 cm dibandingkan tanpa sistem ini. Selain beberapa keuntungan yang signifikan di atas,
pengemudi juga tidak perlu melakukan gerakan ekstra karena derajat belok roda depan
sudah mendapatkan kompensasi dari roda belakang selain Aktive Steering yang telah
diadaptasinya. Hal ini mereduksi segala usaha untuk memutar kemudi menjadi lebih rendah
lagi.Pengemudi maupun penumpang bisa sama-sama merasakan sensasi berkendara tanpa
mengorbankan kenyamanan.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Fungsi sistem 4 WS adalah meningkatkan kemampuan manuver (manuverability) pada
kecepatan rendah menengah (0 – 35 km/jam) dengan memutar sudut roda belakang berlawanan
dengan sudut roda depan, sementara pada kecepatan menengah ke atas (> 35 km/jam) berfungsi
meningkatkan stabilitas (stabilability) kendaraan dengan memutar sudut roda belakang searah
dengan sudut roda depan. Dengan sistem ini yaitu sistem kemudi four wheel steering maka
sistem kemudi tersebut diharapkan dapat di jalankan dengan mudah tentu dapat memberi rasa
aman dan kemudahan bagi pengemudi dalam mengendalikan mobil yang dikendarainya