Laporan Case Report Infeksi
Laporan Case Report Infeksi
Laporan Case Report Infeksi
PENYAKIT INFEKSI
(Demam Thypoid)
DISUSUN OLEH:
Mutawaffika Mahir
11020140124
SUPERVISI:
FAKUTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
2017
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat :-
No.Register : XXXXXXX
dr.Jaga : dr. A
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Demam
Anamnesis Terpimpin :
Pasien masuk dengan demam sejak 5 hari yang lalu. Dirasakan naik turun
terutama pada malam hari. Kadang menggigil, batuk (+), lendir (+) warna putih.
Sejak 4 hari yang lalu. Mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati. BAK lancar, BAB
belum 2 hari.
a. Keadaan Umum
- Sakit Sedang
b. Tanda Vital
- Suhu : 37 C
- Berat badan - kg
- Tinggi badan - cm
c. Kepala
Kesan normal, tidak ada trauma atau benjolan, ubun-ubun besar menutup,
d. Mata
Konjungtiva kanan dan kiri pucat/ Anemis (+), tidak ada sclera ikterik
e. Telinga
Bentuk auricular normal, septum nasi di tengah, tidak ada deviasi, mukosa
tidak hiperemis, tidak ada edema concha. Tidak terdapat secret pada kedua lubang
g. Tenggorokan
h. Kulit
Bibir tampak kering (+), tidak ada sianosis dan stomatitis. Lidah kotor
j. Leher
k. Thoraks
a ) Inspeksi : Pada keadaan statis terlihat simetris kanan dan kiri, pada keadaan
dinamis dada terlihat simetris kiri dan kanan, tidak terdapat retraksi atau
b ) Palpasi : Fremitus tidak melemah pada lapangan paru kanan dan kiri.
c) Perkusi : Pada lapangan paru didapatkan bunyi sonor, Bp= Vesiculer, Br= Rh -
e) Auskultasi : Bunyi paru vesicular +/+, ronkhi -/-, wheezing -/- , bunyi
m. Abdomen
a) Inspeksi ; Turgor baik, dinding abdomen ikut gerak napas dan tidak adanya
c) Palpasi : Massa tumor (-), nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, lien tidak
teraba.
n. Punggung
p. Alat kelamin
Anjuran untuk istirahat mutlak ( tirah baring), pasien diberi diet lunak dan jika
anjuran minum banyak agar menjamin intake dan menjaga keseimbangan cairan
dan elektrolit.
RESUME
keluhan utama demam sejak 5 hari yang lalu pada tanggal 13 september 2017.
Dirasakan naik turun terutama pada malam hari kadang sampai menggigil. Pasien
sakit kepala (+), pusing (+), batuk (+) berlendir warna putih, nafsu makan
menurun. Sejak 4 hari yang lalu. Mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati. BAK lancar,
mulai tanggal 13-15 september 2017. Sepanjang masa perawatan didapatkan sifat
demam yang kadang meninggi saat malam hari, pasien merasa lemah dan batuk.
Selera makan pada pasien juga menurun dan selera minum ; biasa.
Pada pemeriksaan fisis pasien tampak sakit sedang / status gizi baik dan
- Suhu : 37 C.
menurunnya WBC dan PLT pada pasien tersebut, dan hasil tes widal didapatkan
(+).
fisik dan pemeriksaan penunjang pada pasien ini. Penegakan diagnosis demam
tifoid berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan darah, dimana ditemukan
hasil tes widal yang masuk dalam kriteria demam tifoid, dalam literature
1/320, ditambah dengan hasil pemeriksaan fisik kesan tifosa pada pasien ini
perjalanan hari perawatan keadaan umum pasien lemah, apati dan selalu
A. DEFINISI
Demam Tifoid adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh
pencernaan, serta gangguan susunan saraf pusat / kesadaran. Demam Tifoid pada
anak umumnya bersifat ringan dan mempunyai potensi sembuh spontan, namun
demam tifoid yang berat / dengan komplikasi harus ditangani secara adekuat.
B. EPIDEMOLOGI
negara maju dan yang sedang berkembang. Insiden sangat menurun di negara
maju. Di amerika serikat sekitar 400 kasus demam tifoid dilaporkan setiap tahun,
memberikan insiden tahunan kurang dari 0,2 per 100.000, yang serupa dengan
insiden tahunan di eropa barat dan jepang. Di eropa selatan insiden tahunan
adalah 4,3 - 14,5 per 100.000. Di negara yang sedang berkembang Salmonella
Typhi sering merupakan isolate Salmonella yang paling sering dengan insiden
yang dapat mencapai 500 per 100.000 ( 0,5 %) dan angka mortalitas tinggi.
Organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memperkirakan bahwa 12,5 juta kasus
kontak langsung atau tidak langsung dengan orang yang terinfeksi (pengidap sakit
atau kronis) diperlukan untuk infeksi. Penelanan makanan atau air yang
C. PATOGENESIS
sebagian lagi lolos masuk ke dalam usus dan selanjutnya berkembang biak. Bila
respons imunitas humoral mukosa (IgA) usus kurang baik maka kuman akan
lamina propria kuman berkembang biak difagosit oleh sel-sel fagosit terutama
oleh makrofag. Kuman dapat hidup dan berkembang biak di dalam makrofag dan
selanjutnya di bawa ke plak peyeri ileum distal dan kemudian ke kelenjar getah
meninggalkan sel-sel fagosit dan kemudian berkembang biak di luar sel atau
dan bersama cairan empedu dieksresikan secara intermitten ke dalam lumen usus.
Sebagian kuman dikeluarkan melalui feses dan sebagian masuk lagi ke dalam
sirkulasi setelah menembus usus. Proses yang sama terulang kembali, berhubung
makrofag telah teraktivasi dan hiperaktif maka saat fagositosis kuman salmonella
sakit kepala, sakit perut, instabilitas vascular, gangguan mental dan koagulasi.
hyperplasia jaringan dan nekrosis organ). Pendarahan saluran cerna dapat terjadi
akibat erosi pembuluh darah sekitar plaque peyeri yang sedang mengalami
Proses patologis jaringan limfoid ini dapat berkembang hingga ke lapisan otot,
reseptor sel endotel kapiler dengan akibat timbulnya komplikasi seperti gangguan
D. GAMBARAN KLINIS
gambaran klinis penyakit ini sangat penting untuk membantu mendeteksi secara
antara 3-30 hari, tergantung terutama pada besar inoculum yang tertelan.
anoreksia, mialgia, nyeri kepala dan nyeri perut berkembang selama 2-3 hari.
Walaupun diare berkonsistensi sop kacang mungkin ada selama awal perjalanan
penyakit, konstipasi kemudian gejala yang lebih mencolok. Mual dan muntah
adalah jarang dan memberi kesan komplikasi terutama jika terjadi pada minggu
kedua atau ketiga. Batuk dan epistaksis mungkin ada. Kelesuan berat dapat terjadi
pada beberapa anak. Demam yang terjadi secara bertingkat menjadi tidak turun-
sangat sakit, bingung dan lesu. Mengigau dan pingsan (Stupor) mungkin ada.
Tanda-tanda fisik adalah bradikardi relatif yang tidak seimbang dengan tingginya
demam. Hepatomegali, splenomegaly dan perut kembung dengan nyeri difus amat
lazim, lidah yang berselaput ( Kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta tremor).
Demam tifoid relatif jarang pada kelompok umur ini. Walaupun sepsis
klinis dapat terjadi, penyakit pada saar datang sangat ringan, membuatnya sukar di
diagnosis dan mungkin tidak terdiagnosis. Demam ringan dan malaise, salah
interpretasi sebagai sindrom virus, ditemukan pada bayi dengan demam tifoid
terbukti secara biakan. Diare lebih lazim pada umur ini (anak muda) dengan
demam tifoid dari pada orang dewasa, membawa pada diagnose gastroenteritis
akut. Yang lain dapat datang dengan infeksi saluran pernapasan bagian bawah.
E. DIAGNOSIS
Klinik :
1. Riwayat penyakit : Demam terus menerus 7 hari atau lebih, tinggi sore/malam
pucat )
Laboratorium :
Leukositosis dapat terjadi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder. Selain itu
hitung jenis leukosit dapat terjadi aneosinofilia maupun limfopenia. Laju endap
penanganan khusus. Pemeriksaan rutin yang dilakukan adalah uji widal dan kultur
organisme. Sampai sekarang, kultur masih menjadi standar baku dalam penegakan
diagnostic. Selain uji widal, terdapat beberapa metode pemeriksaan serologi lain
yang dapat dilakukan dengan cepat dan mudah serta memiliki sensitivitas dan
1. Darah : Rutin ( HB, leukosit, hitung jenis) dilakukan pada saat MRS dan
diulangi seminggu sekali. Trombosit, waktu pendarahan, PT, PTT diperlukan bila
ada tanda-tanda hemoragik. Khusus bila ada anemia ( Gambaran darah tepi,
hematocrit, retikulosit, besi serum, dan TIBC). Biakan darah dan uji gumpal widal
diperiksa pada waktu masuk rumah sakit dan diulangi setiap minggu.
2. Urin : Rutin (Aspek, sendimen), Biakan dan uji kepekaan (bila ada kecurigaan
ISK)
3. Radiologi : Foto thorax bila ada tanda-tanda infeksi paru, Foto polos perut (
Cross table lateral position) bila ada kecurigaan tanda-tanda perforasi usus dan
peritonitis.
ensefalitis/ensefalopati.
G. PENATALAKSANAAN
Sampai saat ini masih dianut trilogi penatalaksanaan deman tifoid yaitu
penyembuhan.
1. Simptomatis
- Anak baring terus di tempat tidur dan letak baring harus sering diubah.
- Makanan biasa, keadaan khusus ; makanan cair personde ( bila kesadaran jelas
- IVFD (bila ada dehidrasi berat, keadaan toksis, komplikasi berat) Maksud IVFD
berkesinambungan.
Menanggulangi sirkulasi :
- Renjatan berat ( Profound shock) diberikan ringer laktat diguyur sampai tekanan
darah terukur dan nadi teraba, kemudian jumlah cairan yang diberikan disesuaikan
2. Kausal
a. Kloramfenikol
Dosis 75 – 100mg/kgBB/hari, dibagi dalam 3 atau 4 dosis per oral atau parenteral,
Lama pemberian : 10 hari untuk demam tifoid ringan, 14 hari untuk Demam tifoid
berat, keadaan toksik dan komplikasi berat, bronchitis, pneumonia, masih demam
b. Obat Pilihan
pemberian 10 hari
10 hari.
3. Kortikosteroid
4. Tindakan khusus
a. Perforasi/ pendarahan ;
transfuse darah ( untuk atasi anemia pasca pendarahan dan renjatan/ syok
hemoragik), diberikan 10-20 cc/ kgBB, dapat diulangi sesuai keadaan penderita.
b. Renjatan septik
- Tinja ; Makroskopis
H. KRITERIA
2. Relaps :
- Klinis : tanpa penyulit / penyakit yang lain penderita masih demam setelah 14
3. Renjatan Septik
Tanda-tanda gangguan perfusi organ ( lesu, gelisah, kulit dingin dan lembab, akral
dingin dan kebiru-biruan, oligouri), tekanan darah sistol < 80 mmHg, nadi cepat
1. Standar Pelayanan Medik, 2013 “ Ilmu Kesehatan Anak “, Dept. Ilmu Kesehatan
Anak FK-UNHAS.