Perencanaan Sistem Persampahan (Studi Kasus Tps Cisaranten Kulon Kota Bandung)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 30

LATAR BELAKANG

• Masalah yang dihadapi oleh Pemerintah Kota


Bandung akibat pertambahan dan perkembangan
jumlah penduduk tersebut adalah masalah
persampahan
• Setiap hari sampah di Kota Bandung sekitar 1.600
ton
• TPS di Kota Bandung penuh sampah >>> kumpul –
angkut – buang
• Penelitian untuk mengetahui mekanisme
pelaksanaan kegiatan penanganan dan pengelolaan
sampah di TPS
TUJUAN
• Mengetahui timbulan dan komposisi sampah yang masuk ke TPS.
• Mengetahui karakteristik sampah di TPS melalui penentuan nilai
kadar air, kadar volatil, kadar abu dan nilai kalor dari sampah.
• Mengetahui cakupan pelayanan dan efektifitas gerobak sampah
yang masuk ke TPS.
• Mengetahui pengelolaan dan penanganan sampah di TPS seperti
pemilahan, pengomposan atau pengurangan oleh sektor informal.
• Mengetahui pola serta waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan
sampah dari TPS menuju TPA.
• Membuat usulan sistem pengumpulan sampah di TPS berdasarkan
kondisi yang ada.
• Membuat DED dan RAB perbaikan TPS berdasarkan kondisi yang
ada.
METODOLOGI PENELITIAN
Pengumpulan Data

Data Primer

Data Sekunder
Wawancara dan
Hasil Laboratorium
Observasi

Analisis Data

Desain Pengelolaan dan


Pengolahan di TPS (fisik dan
non fisik)
GAMBARAN UMUM
A. Lokasi dan Kondisi Eksisting TPS Jati

• Di RW 02 Kelurahan Cisaranten Kulon Kecamatan Arcamanik


• Luas 152,88 m2
• Persawahan di utara dan timur, pemakaman umum di selatan dan jalan
cisaranten di barat
• Melayani 32 RT yang berada di 5 RW
• 1 buah kontainer (10 m3) dan bangunan tidak permanen yang ditempati
oleh pemulung
B. Penanganan Sampah di Wilayah Pelayanan TPS Jati

Penanganan sampah di wilayah


pelayanan TPS Jati diatur pada
Peraturan Walikota Bandung Nomor
316 Tahun 2013
• Pembayaran retribusi pengumpulan
sampah dari sumber menuju ke TPS
oleh RT
• Pembayaran retribusi pengangkutan
sampah dari TPS menuju ke TPA oleh
PD Kebersihan, Pembagian golongan
rumah tinggal ini didasari atas kriteria
besar daya listrik per rumah tinggal,
luas tanah, dan luas bangunan rumah
tinggal warga
PEMBAHASAN
B. Alur Sampah

Masih memakai pola lama (konvensional) yaitu Angkut – Kumpul - Buang


1. Timbulan dan komposisi sampah TPS
A. Timbulan Sampah
B. Komposisi Sampah
2. Karakteristik sampah TPS (nilai kadar air, kadar
volatil, kadar abu dan nilai kalor)

Sampel
Sampah TPS

Pemanasan

105o C
Nilai Kalor :
Kadar Air : Kadar Kering :
3.881,78
32% 68%
kkal/kg-kering
Pemanasan

550o C
Kadar Volatil :
Kadar Abu : 5%
95%
3. Cakupan pelayanan dan volume gerobak
Durasi Pengumpulan Sampah

• Menggunakan gerobak sampah


• 5 RW dengan penduduk 8.969
Jiwa
• 32 gerobak yang masuk ke TPS
Jati
• Kapasitas bervariasi
• Beroperasi setiap hari
• Sekali ritasi perhari
Tabel jarak dan waktu tempuh rata-rat gerobak sampah

• RW 02 memiliki rute terdekat


• Rute terjauh adalah RW 05
• Jarak > 500 meter dinilai terlal jauh
• Pengumpulan sampah dari gerobak
menjadi motor sampah
• Motor sampah, waktu tempuh yang
dapat dipersingkat dan memberi
kemudahan kepada petugas

Peta Rute dan jarak gerobak ke TPS


4. Pengelolaan dan penanganan (pemilahan,
pengomposan dan pengurangan oleh sektor informal)
di TPS
• Tidak terjadi pemilahan dan
pengomposan di TPS
• Pengurangan sampah oleh
sektor informal di TPS 5,6 %,
sekitar 1,150 m3
• Jenis barang yang dikumpulkan
: plastik dan kardus
• Pemulung kg/gerobak/hari,
pengumpul 6 kg/gerobak/hari
• Harga jual ke pengepul untuk
kertas adalah Rp.1.000/kg
sedangkan plastik Rp.2.000/kg
5. Pola dan waktu pengangkutan dari TPS
menuju TPA
A. Pola Pengangkutan oleh Truk Sampah

Proses pengangkutan sampah


oleh truk PD Kebersihan dengan
sistem kontainer pada TPS ini
berjenis HCS 2
A. Proses Loading dan Unloading Kontainer Truk Sampah

Total waktu proses menaikan dan menurunkan kontainer di


TPS Jati 6,41 menit dan dalam sekali ritasi di TPS Jati waktu
yang dibutuhkan oleh truk adalah 4 jam 4 menit 41 detik
(asumsi truk hanya melayani TPS Jati).
6. Usulan sistem pengumpulan sampah
di TPS
1. Mengganti sarana
pengumpulan menjadi motor
sampah karena wilayah
layanan dengan TPS Jati yang
cukup jauh (di atas 500
meter).
2. Motor didesain terpilah
dengan dimensi 1,5 m3
3. Waktu operasional motor
sampah adalah setiap hari
dengan satu atau dua kali
ritasi.
7. DED dan RAB perbaikan TPS

Peta Eksisting Location TPS Jati

Berdasarkan
karakteristik
sampah
rekomendasi
TPST dengan
teknologi
Komposing
Rencana Kebutuhan Ruang

• Area Pre-processing
• Area Pemilahan
• Area Pengolahan
• Area Pematangan
Kompos
• Area Kontainer
• Area kantor
operasional &
pengelolaan
(Materi Bidang
Sampah I PPLP, 2012)
Rencana Kebutuhan Ruang
• Area Pre-Processing
• Ruang Pencacahan sampah
• Ruang Sortir sampah organik
Organik
Dimensi/v Satua
Uraian
olume n
Dimensi/vol
Volume Sampah Organik 12,44 M3 Uraian Satuan
ume
Tinggi Bak (Buku Materi Bidang
0,50 M Volume sampah yang akan
Sampah I PPLP, 2012) 9,95 M3
dicacah (80%)
Luas Bak Sampah 24,88 M2
Volume residu (20%) 2,49 M3
Luas Jarak Antara (Buku Materi
10,00 M2 kapasitas alat cacah 2,00 M3/Jam
Bidang Sampah I PPLP, 2012)
luas alat (1x2x1) 2,00 M2
Luas Total (Luas Bak Total + Luas
34,88 M2 jam 4,98 Jam
Jarak antara
tinggi bak penampung
1,00 M
cacahan
• Ruang Sortir sampah Anorganik luas bak penampung cacahan 9,95 M2
luas jarak antara 13,00 M2
Uraian Dimensi/volume Satuan Luas total 24,95 M2
volume anorganik (m3) 8,3 M3
(m) 0,3 M
luas bak (m2) 27,6 M2
luas jarak antara (m2) 9,2 M2
luas total (m2) 36,8 M2
Rencana Kebutuhan Ruang
• Ruang Penimbunan sampah
Anorganik hasil Sortiran • Area Kontainer
Sesuai kriteria desain area
Uraian volume tinggi luas kontainer untuk TPST dengan
Plastik (m3) 1,99 0,50 3,98
Kertas (m3) 3,15 0,50 6,30 luasan 500 sampai dengan 1000
Kaleng (m3) 0,17 0,50 0,33 M2 yaitu seluas 120 M2 atau 8 x
residu 2,99 0,50 5,97
Luas Total 8,29 2,00 16,59 15 meter
Total Residu 5,47 0,50 10,95

• Ruang Pematangan • Ruang Operasional dan


maintenance
Dimensi/volum
Uraian
e
Satuan Terdiri dari ruang operasional,
volume hasil cacahan 10,0 M3 Ruang istrahat, sholat dan kamar
Volume timb windrow 298,6 M3
luas penampang 2,0 M2 mandi, ruang pengelola idealnya
panjang tumpukan 149,3 M berukuran 4x6 meter atau 24 m2.
lebar tumpukan 1,8 M
luas area timbunan 261,3 M2
Site Plant
Denah
Rencana Sirkulasi

Aliran Sampah
Aliran
OrganikSampah
AnOrganik
Aliran Truk
sampah
Aliran Motor
Sampah
Denah dan Tampak Bangunan
Denah dan Tampak Bangunan
Denah dan Tampak Bangunan
Rencana Anggaran Biaya
Rencana Kelembagaan

• Pengomposan di TPS Jati menggunakan sistem aerator bambu


• Kelebihan sedikit waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
operasional dan monitoring dan biaya relatif murah.
1. Sampah organik 2. Ditimbun di aerator bambu, 5.Masa Pematangan
yg sudah dipilah tinggi timbunan max. 120 cm kompos 15 hari

3. Sampah Ditimbun selama


30 hari dengan dilakukan 4. Setelah umur 30 hari,
monitoring timbunan di bongkar

Rencana Kelembagaan
• Pengelola TPST dari KSM/masyarakat
• Jumlah pengelola TPST 7 orang, 1 orang koordinator, 2 orang menangani
sampah anorganik dan 4 orang menangani sampah organik
• Meskipun dikelola oleh KSM harus ada pendampingan dan pengawasan
minimal dari pihak Kelurahan.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
• Timbulan sampah 5.191,68 kg atau 20,738 m3 dengan densitas 0,25 ton/m3.
Komposisi , organik 60% dan anorganik 40%.
• Karakteristik sampah , kadar air 32%, kadar kering 68%, kadar volatil 95% dan
kadar abu 5%.
• Melayani 5 RW (8.969 Jiwa) sebanyak 32 buah gerobak dan sekali ritasi per hari.
Terjauh RW 5 dan Terdekat RW 2.
• Tidak ada pengelolaan sampah (komposing dan pemilahan), pengurangan sektor
informal (pemulung) 5,6 %, sekitar 1,150 m3.
• Pengangkutan HCS2 dan total waktu proses menaikan dan menurunkan kontainer
6,41 menit.
• Usulan sistem pengumpulan menggunakan motor pemilahan, 1 atau 2 kali ritasi
perharinya.
• Usulan redesain TPS Jati adalah TPST komposing. Biaya redesain Rp.
1.479.135.238.
B. Saran

Saran Untuk Pemerintah RT/RW dan Warga Setempat


• Perlu adanya sosialisasi, penyuluhan, praktek dan penyepakatan aturan
bersama terkait praktek 3R dan pemilahan sampah dari sumbernya.
• Pengumpulan sampah yang terjadwal setiap
Saran untuk Pemerintah Kota Bandung
• Perlu penambahan frekuensi pengangkutan
• Petugas pengangkut sampah kinerjanya ditingkatkan lagi (reward dan
punishment).
• Peremajaan dan penambahan alat angkut dan kontainer sesuai kebutuhan
di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai