Buku Instalasi PLTS Dos & Don'Ts-dikonversi
Buku Instalasi PLTS Dos & Don'Ts-dikonversi
Buku Instalasi PLTS Dos & Don'Ts-dikonversi
Dipublikasikan oleh:
Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH
Energising Development (EnDev) Indonesia
Gedung De RITZ, Lantai 3
Jl. HOS. Cokroaminoto No.
91 Menteng, Jakarta Pusat
10310 Indonesia
Tel: +62 21 391 5885
Fax: +62 21 391 5859
Website: www.endev-indonesia.info
Penulis:
ing. Bagus Ramadhani, M.Sc.
Kontributor:
Amalia Suryani, M.Sc.
Atiek P. Fadhillah,
M.Sc.
Dipl.-Ing. Pelangi Saichu
M. Husni Mubarok, M.Sc.
Foto, gambar, dan elemen grafis lainnya adalah hak cipta intelektual yang dilindungi dan oleh
karena itu tidak boleh diekstraksi secara terpisah dari publikasi ini. Akan tetapi bab-bab
lengkap dari buku ini dapat diterjemahkan ke dalam bahasa lain dan dengan demikian direproduksi
untuk tujuan pelatihan, asalkan penerbit diberitahu tentang tujuan tersebut dan diberi
penghargaan yang layak.
Sangkalan:
Publikasi ini telah dibuat untuk mengilustrasikan contoh-contoh praktik yang baik dan
kurang baik dalam instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) off-grid. Meskipun segala
perhatian yang layak telah diambil dalam persiapan publikasi ini, penulis, kontributor, GIZ
dan setiap individu serta pihak lain yang terlibat tidak bertanggung jawab atas kerusakan,
cedera, atau kejadian yang tidak diinginkan lainnya sebagai akibat penerapan atau
interpretasi buku ini.
Tanggung jawab utama untuk kualitas, keandalan, dan keselamatan tetap ada pada para
desainer, pemasok, tim instalasi, dan pihak pengoperasi. Sangat disarankan bahwa setiap desain,
konstruksi, instalasi listrik dan mekanik, operasi, pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
dilakukan dan/atau diawasi serta diperiksa oleh teknisi dan insinyur yang berkualifikasi
Kata Pengantar
Dalam beberapa tahun terakhir, Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS) off-grid
mengambil peranan penting dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di daerah
perdesaan di Indonesia. Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi
Energi (EBTKE) dan sejumlah institusi lain termasuk sektor swasta, telah berusaha
meningkatkan kualitas dan keandalan instalasi sistem PLTS yang dibangun dengan dana
APBN maupun Dana Alokasi Khusus (DAK). Desain yang bagus dan kualitas yang baik
merupakan kunci penting dalam keandalan dan berkelanjutan sistem PLTS.
Untuk meningkatkan dan menyeragamkan kualitas PLTS serta menyebarluaskan
pengetahuan mengenai sistem PLTS off-grid yang baik kepada para pemangku
kepentingan termasuk Pemerintah Daerah, pelaku usaha, operator, teknisi, dan
inspektur energi terbarukan, pada tahun 2018 Ditjen EBTKE bekerja sama dengan GIZ
melalui Proyek Energising Development (EnDev) Indonesia menyusun Buku Instalasi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos and Don’ts sebagai rekomendasi praktik terbaik
instalasi PLTS off-grid di Indonesia.
Buku Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos and Don’ts ini menyajikan sekitar
600 foto instalasi PLTS off-grid yang telah dibangun, dan disertai dengan
rekomendasi dan landasan teori singkat tentang kondisi di dalam foto tersebut.
Buku ini diharapkan dapat dijadikan rujukan di dalam proses perancangan,
pemasangan, proses verifikasi, serta pengoperasian dan pemeliharaan sistem PLTS off-
grid sehingga keamanan dan keandalan sistem dapat terjamin, umur pakai
komponen meningkat, operasional yang lebih efisien, risiko kerusakan yang kecil, dan
memahami apa yang harus dilakukan jika terjadi kerusakan.
Akhirnya, kami berharap semoga Buku Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos
and Don’ts ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berpartisipasi
dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Daftar isi ii
Daftar Singkatan iv
AC Alternating Current
ACPDB Alternating Current Power Distribution
Ah Box Ampere hour
AM Air Mass
APAR Alat Pemadam Api Ringan
BCR Battery Charge Regulator
BMS Battery Management System
BRC British Reinforced Concrete
BTS Battery Temperature Sensor
CCV Closed Circuit Voltage
CV Constant Voltage
DC Direct Current
DCPDB Direct Current Power Distribution Box
DHI Diffuse Horizontal Irradiance
DJ EBTKE Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
DNI Direct Normal Irradiance
DoD Depth of Discharge
ELCB Earth-Leakage Circuit Breaker
EMC ElectroMagnetic Compatibility
EVA Ethylene-Vinyl Acetate
FSPC Frequency Shift Power Control
GB Gigabyte
GHI Global Horizontal Irradiance
GPRS General Packet Radio Service
GSM Global System for Mobile Communications
ID Identification
IP Ingress Protection
LED Light Emitting Diode
LPS Lightning Protection System
LVD Low Voltage Disconnection
MCB Miniature Circuit Breaker
MCCB Molded Case Circuit Breaker
MPPT Maximum Power Point Tracking
OPzV Ortsfest (stationary) PanZerplatte (tubular plate) Verschlossen (closed)
P3K Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
PLN Perusahaan Listrik Negara
Foto contoh-contoh instalasi dalam buku ini sebagian besar diambil dari hasil pemeriksaan teknis
yang dilakukan oleh GIZ pada kurun waktu 2013 hingga 2015. Berdasarkan hasil kunjungan ke lebih
dari 300 PLTS off-grid, diperoleh informasi berharga dalam bentuk kumpulan foto yang terkait
dengan kualitas instalasi dan kinerja sistem yang layak untuk dibagikan sebagai bahan
evaluasi demi meningkatkan kualitas instalasi PLTS off-grid.
Contoh instalasi yang baik merupakan rekomendasi agar keamanan sistem dan pengguna
tetap terjamin. Contoh tersebut berguna untuk menghindari situasi berbahaya atau
pengurangan umur pakai komponen. Sedangkan dengan adanya contoh instalasi yang kurang
baik, pengulangan kesalahan yang sama dapat dihindari. Dengan demikian PLTS off-grid akan
lebih dapat diandalkan, umur pakai komponennya meningkat, serta dapat beroperasi secara efisien
dengan risiko kerusakan yang lebih rendah.
Cakupan
Buku ini terbagi dari 14 bab yang topik bahasannya berdasarkan pada komponen inti dan
pendukung dalam PLTS off-grid. Karena gambar dianggap lebih efisien dan efektif dalam
menyampaikan informasi dibandingkan kata-kata, buku ini didesain dengan menyajikan
informasi dalam bentuk foto contoh- contoh praktik instalasi PLTS off-grid yang baik dan
kurang baik.
Setiap bab didahului dengan gambaran umum dan fungsi komponen, lalu dilanjutkan
dengan instalasinya. Masing-masing topik komponen dilengkapi contoh baik dan kurang baik
serta didukung penjelasan singkat di balik penilaian. Setiap pasang foto baik dan kurang baik
diikuti juga dengan landasan teori singkat tentang temuan di dalam foto serta rekomendasi untuk
meningkatkan kualitas instalasi. Penilaian terhadap praktik baik dan kurang baik didasarkan
pada standar internasional dan nasional yang relevan, instruksi dari produsen komponen, serta
praktik terbaik dalam melakukan instalasi PLTS off-grid. Pada pembahasan topik komponen
tertentu terdapat peringatan akan berkurangnya kinerja sistem hingga bahaya
keselamatan jika rekomendasi diabaikan.
Contoh instalasi yang kurang baik tidak selalu berarti bahwa kualitas keseluruhan PLTS kurang
baik. Foto tersebut merupakan contoh yang ditemukan di sebagian kecil lokasi sebagai contoh
untuk dihindari. Pada umumnya, sistem PLTS off-grid dibangun dengan baik dan beroperasi
secara efektif dalam menyediakan layanan energi untuk masyarakat.
Desain dan kualitas pengerjaan yang baik adalah upaya pertama untuk menghadirkan sistem
yang dapat diandalkan. Akan tetapi keberlanjutan sistem tidak dapat dipastikan jika tidak
dioperasikan dan dipelihara dengan baik. Buku ini juga memberikan beberapa rekomendasi
untuk operator dalam mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan pada PLTS off-grid. Isi
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos and Don’ts |
buku ini mencakup:
Dikarenakan buku ini didesain sebagai referensi pedoman instalasi secara umum, buku ini tidak
dapat menggantikan fungsi panduan instalasi dari produsen komponen (khususnya komponen
elektronika daya) serta standar internasional maupun nasional. Desainer, instalatir, inspektur,
maupun teknisi tetap harus merujuk kepada referensi yang bersifat khusus dan lebih rinci demi
menghadirkan sistem PLTS off-grid yang prima. Seiring dengan perkembangan teknologi baterai
maupun elektronika daya, diperkirakan akan ada perbedaan secara khusus dalam instalasi
PLTS yang terdapat di buku dengan instalasi PLTS off-grid terbaru yang tidak menjadi
cakupan buku ini.
Target pembaca
Buku ini ditujukan kepada siapa saja yang ingin mengembangkan pengetahuan teknisnya di
bidang PLTS off-grid. Namun target diutamakan pada praktisi yang terlibat langsung dalam
proses perencanaan, konstruksi, hingga pemeliharaan PLTS. Konten dalam buku ini
dimaksudkan untuk menjadi rujukan bagi praktisi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-
masing. Berikut adalah matriks untuk penggunaan buku.
Pembaca Informasi
Desainer sistem Konsep desain secara umum
Pemilihan komponen sesuai spesifikasi yang ideal
Perhitungan ukuran komponen untuk menghindari ketidakcocokan
kapasitas
Instalatir Rekomendasi untuk melakukan instalasi komponen yang baik
Cara menghindari instalasi yang kurang baik
Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan konfigurasi
parameter elektronika daya
Inspektur Hal-hal yang harus diuji saat inspeksi teknis atau komisioning
Dampak yang timbul jika tidak memenuhi syarat pengujian
Teknisi Cara memperbaiki dan meningkatkan instalasi yang kurang
baik
Operator Rekomendasi untuk melakukan pengoperasian dan pemeliharaan rutin
Terdapat beberapa kegiatan yang hanya dimaksudkan untuk dilakukan oleh orang yang
kompeten. Setidaknya instalatir, inspektur, teknisi, maupun operator mampu dalam mengidentifikasi
bahaya dan risiko yang terkait dengan instalasi dan penggunaan perangkat listrik dan baterai
serta pemasangan dan pengujian perangkat listrik.
Contoh instalasi yang baik. Instalasi dapat dipertahankan dan ditingkatkan untuk kinerja yang le
Contoh instalasi yang dapat diperbaiki dan ditingkatkan untuk menghindari kerusakan dan baha
Peringatan yang dapat menimbulkan kerusakan pada sistem maupun komponen atau
penurunan kinerja jika rekomendasi diabaikan.
Sistem fotovoltaik atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mengubah energi elektromagnetik
dari sinar matahari menjadi energi listrik. Pembangkit listrik berbasis energi terbarukan ini
merupakan salah satu solusi yang direkomendasikan untuk listrik di daerah pedesaan terpencil
di mana sinar mataharinya melimpah dan bahan bakar sulit didapat dan relatif mahal. Alasan
utama menggunakan teknologi fotovoltaik ini adalah sebagai berikut:
Tipikal sistem pembangkit listrik tenaga surya terpusat off-grid dengan larik (array) fotovoltaik dan rumah p
Sistem PLTS terdiri dari modul fotovoltaik, solar charge controller atau inverter jaringan,
baterai, inverter baterai, dan beberapa komponen pendukung lainnya. Ada beberapa jenis
sistem PLTS, baik untuk sistem yang tersambung ke jaringan listrik PLN (on-grid) maupun sistem
PLTS yang berdiri sendiri atau tidak terhubung ke jaringan listrik PLN (off-grid). Meskipun sistem
PLTS tersebar (SHS, solar home system) lebih umum digunakan karena relatif murah dan
desainnya yang sederhana, saat ini PLTS terpusat dan PLTS hibrida (PLTS yang dikombinasikan
dengan sumber energi lain seperti angin atau diesel) juga banyak diterapkan, yang bertujuan untuk
mendapatkan daya dan penggunaan energi yang lebih tinggi serta mencapai keberlanjutan
sistem yang lebih baik melalui kepemilikan secara kolektif (komunal). PLTS tersebar dapat
menjadi pilihan ketika persebaran rumah penduduk yang berjauhan satu sama lain.
Dibandingkan teknologi energi terbarukan lainnya, seperti pembangkit listrik tenaga air (hidro),
sistem PLTS relatif baru di Indonesia. Pemerintah pertama kali mengimplementasikan sistem
PLTS tersebar untuk listrik pedesaan pada tahun 1987. Seiring berjalannya waktu, penerapan
sistem PLTS di Indonesia telah berkembang dari sistem tersebar ke sistem komunal atau
terpusat. Terlepas dari kenyataan bahwa Indonesia telah menjajaki teknologi PLTS sejak tahun
1970-an, keahlian tentang sistem fotovoltaik masih dalam tahap awal. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya ketersediaan tenaga ahli, teknisi terampil, dan perusahaan rekayasa yang kompeten
untuk merancang, membangun, dan memelihara sistem.
Sementara itu, rantai pasokan suku cadang sistem PLTS yang lebih baik sangat diperlukan
untuk menjamin keberlanjutan sistem ini di Indonesia terutama di daerah pedesaan. Sangat
disadari, butuh waktu yang cukup lama untuk membangun penyedia layanan teknis dan suku
cadang di daerah pedesaan. Meskipun demikian, dengan tetap konsisten menjaga kualitas
sistem, kemungkinan rusaknya sistem akan berkurang dan umur pakai sistem akan lebih
panjang.
Secara singkat, DC adalah singkatan untuk direct current (arus searah), sementara AC adalah
singkatan untuk alternating current (arus bolak-balik). Penyambungan (coupling) mengacu
pada titik penyambungan di dalam sistem. Sistem DC-coupling menghubungkan rangkaian modul
fotovoltaik ke sisi DC sistem PLTS melalui solar charge controller. Sementara itu, sistem AC-coupling
menghubungkan rangkaian modul surya dan baterai ke sisi AC melalui inverter jaringan dan
inverter baterai. Jika ada kelebihan daya yang tidak digunakan oleh beban, maka kelebihan daya
akan dikonversi kembali ke DC oleh inverter baterai dan energi akan disimpan dalam baterai.
Gambar di bawah mengilustrasikan contoh sistem PLTS dalam konfigurasi DC-coupling.
Tipikal sistem pembangkit listrik tenaga surya terpusat off-grid dengan larik (array) fotovoltaik dan rumah p
Secara umum, kedua konfigurasi tersebut menggunakan komponen yang sama kecuali untuk
solar charge controller (SCC), komponen yang dipasang di sisi setelah kotak penggabung (combiner
box). Penggunaan SCC di dalam sistem DC-coupling diganti dengan inverter jaringan di dalam
sistem AC-coupling. Tabel berikut menjelaskan secara singkat fungsi masing-masing
komponen.
1 Rangkaian modul fotovoltaik Rangkaian modul fotovoltaik atau juga disebut larik atau array
terdiri dari beberapa modul yang dihubungkan secara seri
dan/atau paralel. Rangkaian ini mengubah radiasi sinar matahari
yang mengenai seluruh
permukaan rangkaian menjadi tenaga listrik.
2 Kotak penggabung
Kotak penggabung atau combiner box menggabungkan beberapa
string modul surya atau modul surya dalam konfigurasi paralel.
Kotak penggabung ini juga dilengkapi perangkat proteksi untuk
melindungi
Pengkabelan dari
3 larik fotovoltaik ke Pengkabelan menghubungkan keluaran dari kotak penggabung ke
rumah pembangkit solar charge controller yang berada di rumah pembangkit. Kabel
pada umumnya dipasang di bawah tanah dan harus tahan cuaca
maupun
Solar charge controller (SCC)
4 tahan sinar ultraviolet (UV).
SCC mengubah keluaran dari modul surya untuk mencapai tingkat
tegangan baterai dan mengendalikan proses pengisian baterai.
5 Panel distribusi DC
Kotak pembumian
12 (elektroda pembumian dan Kotak pembumian (grounding box) berfungsi sebagai tempat
ikatan ekipotensial) penanaman elektroda pembumian dan ikatan ekipotensial dari semua
sistem pentanahan komponen PLTS termasuk rangkaian modul surya,
rumah pembangkit, dan penangkal petir.
Distribusi tegangan
13 Distribusi tegangan menengah adalah solusi alternatif untuk
menengah
mengurangi rugi-rugi distribusi termasuk jatuh tegangan (voltage
drop). Distribusi tegangan menengah terdiri dari transformator
penaik dan penurun tegangan untuk mengubah tegangan dari
tegangan rendah ke menengah, dan sebaliknya. Distribusi tegangan
menengah diperlukan bila jarak dari sistem PLTS ke beban atau ke
sambungan pelanggan lebih dari 1 hingga 3 km, tergantung pada
ukuran kabel dan
14 Distribusi tegangan rendah beban yang tersambung.
dan lampu jalan Distribusi tegangan rendah terdiri dari tiang jaringan yang
dikombinasikan dengan lampu jalan untuk menopang kabel
saluran udara (overhead cable). Konfigurasi jalur distribusi
tersebut dapat berupa satu-fasa (230 VAC) atau tiga-fasa (400
15 VAC) tergantung pada
Rumah tangga
total kapasitas sistem.
Para pelanggan tersambung melalui tiang jaringan dan masing-
masing dilengkapi dengan soket dan tiga lampu LED (Light
Emitting Diode). Setiap instalasi rumah tangga dilindungi oleh
miniature circuit breaker (MCB) dan pembatas energi (energy limiter)
1.2. Sistem DC-couplinguntuk mengendalikan
Sistem dianggap memiliki konfigurasi penyambungan sistem DC (DC-coupling) jika komponen
utamanya terhubung di bus DC. Daya listrik dibangkitkan oleh modul fotovoltaik dan digunakan
untuk mengisi baterai melalui solar charge controller. SCC adalah pengonversi DC-DC untuk
menurunkan tegangan modul fotovoltaik ke level tegangan baterai yang juga dilengkapi
dengan maximum power point tracker (MPPT) untuk mengoptimalkan penangkapan energi.
Di siang hari, dengan radiasi sinar matahari yang cukup, baterai diisi untuk mencapai kondisi
pengisian (SoC, state of charge) yang maksimal. Seiring dengan meningkatnya permintaan listrik
hingga beban melebihi daya larik fotovoltaik yang terhubung, inverter baterai akan menyalurkan
energi dari baterai ke beban dan akan berhenti beroperasi ketika SoC baterai mencapai
batas minimum.
Pengisian
Pelepasan
Beban
Berbeda dengan sistem DC-coupling, inverter baterai dalam sistem AC-coupling bekerja secara
dua arah (bidirectional). Alat ini berfungsi sebagai pengatur pengisian baterai (charger) ketika
radiasi sinar matahari cukup, beban terpenuhi, dan baterai belum terisi penuh (SoC
rendah). Ketika beban
melampaui jumlah daya masukan modul fotovoltaik, biasanya pada malam hari atau saat hari sedang
berawan, maka inverter baterai akan beralih menjadi inverter mengubah arus DC-AC sehingga energi
dari baterai dapat digunakan untuk memenuhi permintaan beban.
Sistem konversi di sistem AC-coupling bekerja dalam dua cara. Hal ini menyebabkan rugi-rugi
konversi yang lebih besar dibandingkan sistem DC-coupling. Namun demikian, sistem AC-
coupling lebih menguntungkan jika kemungkinan beban pada siang hari lebih besar karena
dalam hal ini kerugian konversi hanya akan terjadi di inverter jaringan. Disisi lain, konfigurasi
AC memberi lebih banyak fleksibilitas untuk dengan mudah diperluas dengan tambahan
rangkaian modul fotovoltaik atau dijalankan secara hibrida bersama dengan pembangkit
listrik lainnya.
Mirip dengan sistem DC-coupling, inverter baterai harus bekerja secara paralel untuk mencapai
keluaran daya yang lebih besar. Karena inverter baterai adalah “otak” pembentukan jaringan
distribusi di dalam PLTS off-grid, harus ada setidaknya satu inverter yang bertindak sebagai
“master” yang menyediakan referensi tegangan dan frekuensi, sementara inverter baterai sisanya
bertindak sebagai “slave” yang bergabung di dalam jaringan. Konfigurasi inverter baterai dan
pembuatan jaringan (grid forming) akan dijelaskan lebih detail pada bab inverter baterai.
Photovoltaic Array
Cara mengidentifikasi kualitas modul fotovoltaik yang baik dan yang kurang
baik
Kiat-kiat untuk menghindari kerusakan pada modul fotovoltaik
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan ketika menggabungkan modul
fotovoltaik di dalam suatu rangkaian
Pedoman untuk meningkatkan kualitas instalasi rangkaian modul fotovoltaik
Modul fotovoltaik adalah salah satu komponen yang paling penting dalam sistem PLTS.
Modul fotovoltaik mengubah radiasi sinar matahari menjadi energi listrik melalui proses fotoelektrik.
Instalasi rangkaian modul fotovoltaik sendiri terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
Modul fotovoltaik
Interkoneksi modul
Struktur penopang
Pondasi
Modul fotovoltaik adalah rangkaian beberapa sel fotovoltaik yang terhubung secara seri.
Interkoneksi modul fotovoltaik adalah interkoneksi listrik untuk mengakumulasi daya keluara
Struktur penopang adalah struktur pemasangan yang menopang modul fotovoltaik dan men
Pondasi digunakan sebagai angkur struktur pemasangan ke dalam tanah. Bahan yang digu
sistem yang stabil.
Radiasi sinar matahari atau intensitas radiasi elektromagnetik sinar matahari yang
jatuh di permukaan. Radiasi diukur dalam satuan W/m2 dan nilainya bervariasi di
tempat yang berbeda. Oleh karena itu, pengukuran langsung radiasi atau pengolahan
data sekunder penting dilakukan sebelum merancang sebuah sistem PLTS. Daya
keluaran dari modul fotovoltaik berbanding lurus secara proporsional dengan radiasi
sinar matahari.
Orientasi dan kemiringan modul fotovoltaik. Modul fotovoltaik di dalam satu rangkaian
seri maupun paralel harus dipasang pada orientasi, kemiringan, dan sebaiknya pada
ketinggian yang sama.
Bayangan benda (shading) yang menghalangi sinar matahari dan penumpukan debu
yang dapat menghalangi transmisi sinar.
Kenaikan temperatur pada modul yang dapat menyebabkan berkurangnya efisiensi
modul fotovoltaik sesuai dengan koefisien temperatur dari modul (%/°C).
Bayangan adalah masalah yang sangat penting pada PLTS karena dapat secara signifikan
mengurangi kinerja sistem. Terkena bayangan sebagian maupun secara penuh tidak hanya
mengurangi produksi energi, namun juga berisiko mempengaruhi kondisi modul fotovoltaik.
Ketika terkena bayangan sebagian, pelepasan panas pada sel yang terkena bayangan
cenderung akan meningkat (dikenal sebagai titik panas atau hot spot) dan dapat mengurangi
umur modul fotovoltaik.
Bayangan
Bayangan oleh rumah pembangkit menyebabkan hilangnya daya keluaran dari modul yang terbayangi.
Bayangan dari pohon di sekitar modul dapat mengurangi produk
Melakukan identifikasi lokasi dengan benar selama studi kelayakan untuk memastikan bahwa
modul fotovoltaik akan bebas dari bayangan di sepanjang hari dan di sepanjang musim
dalam setahun.
Desain dengan benar tata letak tiap lokasi PLTS. Rangkaian modul fotovoltaik harus memiliki
jarak yang cukup satu sama lain untuk menghindari bayangan dari rangkaian
modul fotovoltaik yang berdekatan atau dengan bangunan yang lebih tinggi di
sekitarnya.
Selama proses komisioning pastikan modul fotovoltaik bebas dari bayangan di setiap saat
dan pertimbangkan kemungkinan bayangan di masa mendatang misalnya pohon yang
tumbuh.
Tumbuhan yang berada di bawah dan di sekitar rangkaian modul fotovoltaik harus tetap
rendah. Penting untuk melakukan pembersihan tumbuhan pada saat pemeliharaan rutin.
Tinggi
Jarak antar larik yang tidak mencukupi menyebabkan terjadinya bayangan antar modul (mutual shading) pada instala
Rangkaian modul fotovoltaik terlalu rendah. Tumbuhan bisa mem
Penting untuk menghitung secara akurat jarak antar rangkaian modul fotovoltaik, terutama jika rangkaia
Jarak minimum antar rangkaian modul fotovoltaik yang diperlukan (D) sangat tergantung pada titik linta
Tinggi (H)
Jarak (D)
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 [𝑚]
≥2
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙 𝑠𝑢𝑟𝑦𝑎 [𝑚]
Ada beberapa perangkat lunak yang bisa digunakan untuk menyederhanakan analisis bayangan
(misalnya PVsyst dan PV*SOL). Perangkat lunak ini memungkinkan para desainer untuk mendesain tata
letak sistem, lengkap dengan grafik lintasan matahari di lokasi yang ditetapkan dan perkiraan
jumlah keluaran energi yang mempertimbangkan rugi-rugi ketika rangkaian modul fotovoltaik
terkena bayangan.
Modul fotovoltaik
Modul fotovoltaik terdiri dari sejumlah sel fotovoltaik yang saling terhubung secara seri dan
diproduksi menjadi sebuah unit. Sel-sel tersebut berikut dengan kawat busbar penghubungnya
dilindungi oleh bahan pelapis atau enkapsulasi (encapsulating material) yang melindungi sel-sel
dari kontak langsung dengan lingkungan dan kekuatan mekanik yang dapat merusak sel-sel
yang tipis. Kinerja kelistrikan modul fotovoltaik dicirikan dengan kurva arus-tegangan (I-V).
Kurva tersebut menjelaskan operasi arus dan tegangan modul fotovoltaik pada radiasi sinar
matahari dan suhu tertentu. Karena modul fotovoltaik merupakan komponen utama dalam
PLTS, kualitas modul fotovoltaik yang baik sangatlah penting untuk mempertahankan
operasional sistem.
Kotak junction
(junction box)
Sel
Bingkai
Sisi depan Sisi belakang
Modul fotovoltaik berbasis silikon pada umumnya
Gunakan modul fotovoltaik dengan efisiensi yang lebih besar dari 15%. Menggunakan
modul fotovoltaik dengan efisiensi yang tinggi akan meminimalkan penggunaan
lahan.
Toleransi daya modul fotovoltaik harus kurang dari 2,5% di bawah kondisi uji standar (STC -
standard test conditions). Informasi ini dapat ditemukan di label kinerja modul fotovoltaik
di belakang setiap modul, misalnya: “Daya puncak 100 W ± 2%” atau “Toleransi keluaran ±
2%”.
Rangka modul fotovoltaik harus tahan terhadap korosi, yaitu aluminium anodized atau
pelapisan aluminium dengan zat warna.
Modul fotovoltaik harus mampu beroperasi pada tegangan sampai dengan 1000 VDC
dan direkomendasikan tidak lebih dari 1000 VDC. Tujuan mengatur batas untuk
maksimum tegangan sistem adalah untuk menyesuaikan dengan tegangan perangkat lain
yang terhubung ke modul fotovoltaik yang sebagian besar nilainya tidak lebih dari
1000 VDC.
Modul fotovoltaik harus diuji dan memenuhi standar kualitas sesuai dengan IEC
61215 untuk modul monocrystalline dan polycrystalline sedangkan tipe thin film
merujuk pada IEC 61646. Modul fotovoltaik juga harus memiliki masa garansi
yang melebihi 20 tahun operasi dengan penurunan kinerja maksimal 10%
per 10 tahun.
Bingkai
Kaca pelindung
Enkapsulasi
Sel fotovoltaik
Bahan enkapsulasi
Lembar insulasi
(backsheet)
Kotak junction
Bingkai atau frame biasanya terbuat dari aluminium anodized untuk menghindari
korosi. Oleh karena pemasangan bingkai dilakukan di akhir proses pembuatan, bingkai
memiliki fungsi untuk memastikan kekokohan panel.
Kaca pelindung melindungi sel fotovoltaik dari lingkungan dan memastikan
kekokohan panel. Karena fungsinya tersebut, kaca pelindung mengambil proporsi
tertinggi dari total berat modul fotovoltaik.
Enkapsulasi atau laminasi adalah lapisan antara sel fotovoltaik dan kaca pelindung.
Laminasi digunakan untuk mencegah kerusakan mekanis pada sel fotovoltaik dan
mengisolasi tegangan dari sel fotovoltaik dengan bagian modul lainnya. Biasanya
lembaran laminasi menggunakan bahan ethylene-vinyl acetate (EVA).
Sel fotovoltaik merupakan komponen utama dari modul fotovoltaik. Sel ini terbuat
dari bahan semikonduktor yang menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi
listrik. Sel-sel saling terhubung secara seri untuk mendapatkan tegangan total yang
lebih tinggi melalui kawat busbar. Bahan yang digunakan untuk sel fotovoltaik
umumnya adalah silikon, seperti polycrystalline dan monocrystalline.
Lembar insulasi (backsheet) terbuat dari bahan plastik untuk melindungi dan secara
elektrik mengisolasi sel-sel dari kelembaban dan cuaca.
Kotak penghubung (junction box) digunakan sebagai terminal penghubung
antara serangkaian sel fotovoltaik ke beban atau ke panel lainnya. Perangkat ini
berisi kawat busbar dari rangkaian sel fotovoltaik, kabel dan bypass diode.
Merek dan jenis modul fotovoltaik Pabrikan dan tipe produk modul fotovoltaik.
Jenis Jenis sel (misalnya monocrystalline, polycrystalline, dll)
Daya nominal modul fotovoltaik yang didapat dari kondisi
uji standar (STC, Standard Test Condition). STC meliputi
Module nominal power, PMAX [Wp]
kondisi uji dengan radiasi sinar matahari sebesar 1000 W/m 2,
suhu modul
25°C, dan massa udara1 (AM – air mass) sebesar 1.5 AM.
Tegangan pada keluaran dari modul fotovoltaik ketika tidak
Open circuit voltage, UOC [V]
ada beban.
Arus yang melalui modul fotovoltaik ketika terjadi hubungan
Short circuit current, ISC [A]
arus pendek.
Maximum power point voltage [Ump] Tegangan operasional pada daya maksimum.
Maximum power point current Arus operasional pada daya maksimum.
[Imp]
Tegangan maksimum dimana modul fotovoltaik dapat beroperasi
Maximum voltage [Umax]
dengan aman.
1 Massa udara (AM – air mass) merupakan ketebalan atmosfer. Massa udara di Eropa = AM1,5, sedangkan di
khatulistiwa sekitar AM1.
Sel fotovoltaik
Sel fotovoltaik sangat sensitif dan rentan terhadap kerusakan akibat beban mekanik. Pita busbar
tipis, yang melakukan interkoneksi antara sel-sel fotovoltaik, juga cenderung dapat retak
karena proses pembuatan modul fotovoltaik yang tidak tepat. Cacat ini dapat mengurangi
kinerja dan keluaran modul fotovoltaik bahkan bisa menimbulkan tidak ada keluaran sama
sekali.
Snail track
Snail track pada panel. Dalam jangka panjang, snail track akan men
2 Electroluminescence adalah suatu fenomena optis dan listrik dimana sebuah bahan memancarkan cahaya sebagai
respons terhadap arus listrik yang dialirkan pada bahan tersebut.
3 Snail track adalah tanda yang menyerupai jalur siput di atas permukaan sel fotovoltaik pada suatu modul fotovoltaik.
Sel fotovoltaik
Hot spot pada sebagian modul dapat mengurangi produksi yang
listrik dan jikaterbakar karena
dibiarkan dapatpeningkatan panas
merusak modul yang sig
surya
Suatu bagian yang diakibatkan oleh panas yang terlokalisasi pada sel fotovoltaik yang terjadi
ketika ada perbedaan pencahayaan di antara sel-sel fotovoltaik. Karena keluaran dari sel sebanding
dengan jumlah radiasi, sel-sel dapat berperilaku berbeda dan dapat menciptakan masalah ketika
dihubungkan secara seri. Sel dengan arus keluaran yang lebih rendah akan mengurangi dan
membatasi operasional arus seluruh rangkaian sel fotovoltaik (string). Hal ini menjadi lebih parah
jika sel-sel tersebut benar- benar tertutup dan menghilangkan daya total yang dihasilkan oleh
sel-sel yang terpapar sinar.
Karena ada keterbatasan di dalam sel untuk mengatasi disipasi daya, sel-sel tersebut dapat
menjadi terlalu panas sehingga menghasilkan hot spot. Penyebabnya tidak terbatas dikarenakan
terkena bayangan sebagian (partial shading), kecenderungan kenaikan suhu mungkin juga
berasal dari pemanasan karena buruknya kualitas sel, penyolderan yang buruk antara sel-sel
dan sel-sel yang memiliki nilai hambatan paralel (shunt resistance) yang rendah. Nilai hambatan
paralel yang rendah dapat menyebabkan hilangnya daya listrik di sel fotovoltaik.
Hubungkan dioda bypass secara paralel terbalik dengan sel atau sekelompok sel.
Selama operasi normal, ketika semua sel mendapat paparan sinar, sel-sel tersebut
menghasilkan listrik. Dioda bypass mulai beroperasi ketika satu atau beberapa sel
tertutup bayangan.
Modul fotovoltaik dilengkapi enam dioda bypass yang terletak di dalam kotak junction.
Salah satu fungsi kaca pelindung adalah untuk melindungi seluruh modul fotovoltaik. Kaca
pelindung tersebut harus bebas dari keretakan untuk memastikan kinerja modul fotovoltaik
yang optimal serta melindungi modul fotovoltaik. Namun, beberapa kerusakan mungkin tidak
dapat dihindari, misalnya tertimpa batu ketika terjadi tanah longsor, tertimpa pohon tumbang,
dan kesalahan manusia seperti penanganan material dan kemasan yang buruk selama
pengiriman dan penyimpanan di gudang. Kenaikan temperature yang signifikan karena
terjadinya hot spot, buruknya struktur penopang, dan tarikan yang disebabkan oleh rangka
modul fotovoltaik juga dapat menyebabkan retaknya kaca.
Modul fotovoltaik harus bebas dari keretakan dan hindari untuk menghubungkan
modul fotovoltaik yang retak ke suatu rangkaian modul fotovoltaik.
Mengapa modul fotovoltaik dengan kaca pelindung yang rusak tidak boleh terhubung?
Kelembaban, oksigen dan air bisa masuk ke bagian yang rusak dan menimbulkan
korosi pada kabel, dan dapat menyebabkan hubungan arus pendek.
Kerusakan kaca yang parah dapat membahayakan sel-sel fotovoltaik dan mengganggu koneksi
busbar di antara sel-sel sehingga dapat menyebabkan seluruh string terlepas dari jaringan.
Keretakan dapat mengurangi transmisi cahaya ke sel fotovoltaik sehingga mengurangi
keluaran daya dari modul fotovoltaik. Kerusakan akibat peningkatan pelepasan panas
atau pemanasan hot spot di sel dengan paparan sinar matahari yang minimal mungkin
dapat terjadi jika dioda bypass tidak dipasang di modul fotovoltaik.
Penurunan kinerja atau produksi listrik dari modul fotovoltaik.
Pastikan bahwa modul fotovoltaik terpasang pada penopang struktur dengan baik.
Tingkatkan penanganan material dan metode pengemasan selama transportasi.
Selalu simpan modul fotovoltaik lengkap dengan pembungkusnya di dalam kemasannya.
Periksa kondisi semua modul fotovoltaik secara teratur untuk mengidentifikasi
kemungkinan penyebab retak seperti terkena bahaya longsor atau modul fotovoltaik
yang
longgar. Modul fotovoltaik yang retak harus segera diganti dengan jenis modul
fotovoltaik yang sama.
Pasanglah rangkaian modul fotovoltaik dengan sudut kemiringan setidaknya 10° untuk
menyediakan mekanisme pembersihan melalui siraman air hujan. Modul fotovoltaik
harus dipasang dengan jarak yang cukup antara satu dengan yang lain.
Jadwalkan pembersihan rangkaian modul fotovoltaik secara teratur sesuai dengan
karakteristik lokasi. Pembersihan mingguan dianjurkan bila lokasi tersebut terletak di daerah
yang kering dan berdebu seperti di dekat pantai, dekat gunung berapi, gurun atau bukit
pasir.
Pastikan modul fotovoltaik bebas dari residu pada kaca pelindungnya selama pemasangan.
Laminasi
Delaminasi (pengelupasan lapisan) dapat terjadi antara kaca pelindung dan laminasi serta
antara laminasi dan sel fotovoltaik. Cacat terutama terjadi karena kualitas yang tidak memadai
dari perekat yang sensitif terhadap radiasi sinar ultraviolet (UV) dan kelembaban. Delaminasi
mengakibatkan berkurangnya transmisi cahaya sehingga mengurangi keluaran daya dan
berpotensi menimbulkan hotspot.
Backsheet atau lembar insulasi di bagian belakang terbuat dari lembaran tipis polimer yang
secara mekanikal harus kuat, tahan sinar UV, dan berfungsi sebagai penghalang yang baik terhadap
paparan langsung dari lingkungan seperti perlindungan dari cuaca, kotoran, dan kelembaban.
Lembaran ini juga mengamankan pengoperasian modul fotovoltaik karena lembaran ini
digunakan untuk mengisolasi tegangan DC yang tinggi pada string sel. Lembar insulasi di
bagian belakang modul fotovoltaik ini harus bebas dari keretakan, gelembung, dan delaminasi.
Hal ini untuk menghindari kebocoran air yang dapat mengurangi kinerja modul akibat korosi,
penurunan kualitas laminasi (encapsulant), dan hubungan arus pendek internal.
Lebih selektif dalam memilih bahan dan perekat yang tahan lama terhadap
kelembaban dan radiasi sinar UV.
Pengujian modul fotovoltaik dalam jangka panjang dengan paparan luar ruangan. Modul
fotovoltaik harus juga lulus tes sesuai dengan IEC 61730 – “Photovoltaic (PV) module
safety qualification” dan IEC 61701 – “Salt mist corrosion testing of photovoltaic (PV)
modules”.
Lakukan pemeriksanaan secara visual terhadap modul fotovoltaik sebelum pengiriman ke
lokasi.
Kotak junction
Kotak junction dipasang menggunakan sistem perekat yang berkualitas baik untuk
mempertahankan daya rekat jangka panjang.
Kotak junction harus tertutup dan disegel karet untuk menghindari masuknya air,
hubungan arus pendek, dan bahaya tersengat listrik karena adanya tegangan listrik. Kotak
penghubung yang baik harus memiliki tingat perlindungan minimal IP 65 yang
memberikan perlindungan terhadap debu dan semburan air bertekanan rendah.
Dilengkapi dengan gland kabel yang tepat sesuai dengan ukuran konduktor. Gland kabel
tersebut harus dikencangkan untuk menghindari masuknya air ke kotak.
Dilengkapi dengan dioda bypass untuk melindungi modul fotovoltaik dari kemungkinan
timbulnya titik panas (hot spot).
Gland kabel
Kotak junction terpasang dengan baik dan tertutup rapat di balik modul fotovoltaik.
Modul fotovoltaik harus dirancang untuk dapat menahan tekanan mekanis yang berat. Rangka
harus mampu menjaga bentuknya untuk memastikan kokohnya modul fotovoltaik dan menjaga
ikatan dengan struktur penopang. Selain itu, rangka yang tidak seragam dapat meningkatkan
tekanan pada kaca, sehingga dapat menyebabkan risiko retak bagi kaca pelindung dan sel
fotovoltaik dalam jangka panjang.
Bingkai modul fotovoltaik harus dalam kondisi baik dan dikencangkan dengan
aman.
PLTS dibangun dari koneksi seri dan paralel dari modul fotovoltaik individual untuk mencapai
tegangan dan arus yang dikehendaki. Pembangkit terdiri dari modul fotovoltaik individual yang
terhubung secara seri untuk menaikkan tegangan. Setelah tegangan keluaran yang
dikehendaki tercapai, sambungan secara seri dari modul fotovoltaik individual dihubungkan
secara paralel di dalam kotak penggabung (combiner box) untuk menaikkan arus. Keluaran daya
yang dikehendaki adalah linear (sebanding) dengan jumlah panel. Oleh karena modul
fotovoltaik memiliki keterbatasan tegangan, jumlah panel dan tegangan rangkaian terbuka
tidak boleh melebihi tingkat tegangan dari panel individual.
Kotak junction
(junction box)
Jumlah panel yang terbentuk secara seri harus mempertimbangkan tegangan masukan
maksimum dan minimum dari solar charge controller dan inverter jaringan.
Semua komponen harus memiliki rating insulasi 1000 VDC atau setidaknya sebesar tegangan
rangkaian terbuka maksimum di seluruh string modul fotovoltaik dalam kondisi apapun.
Tegangan string modul fotovoltaik tidak boleh melebihi rating tegangan (1000 VDC) atau
tegangan maksimum dari perangkat lainnya.
String modul fotovoltaik harus terdiri dari modul fotovoltaik degan karakteristik yang sama
untuk menghindari penurunan daya.
Menggabungkan modul fotovoltaik dengan karakteristik yang berbeda di dalam suatu rangkaian tidak
dianjurkan karena ketidakcocokan modul fotovoltaik akan mengurangi kinerja total suatu rangkaian.
Perhatikan bahwa rangkaian harus terdiri dari modul fotovoltaik dengan spesifikasi yang mirip
sebagai berikut: jenis sel (monocrystalline, polycrystalline atau thin film), daya nominal, tegangan
operasi dan arus pada daya maksimum, tegangan pada rangkaian terbuka, dan arus
hubung pendek.
Rangkaian modul fotovoltaik harus berisi modul fotovoltaik yang identik dengan
merek, jenis, dan karakteristik yang sama. Pada saat proses komisioning,
diwajibkan untuk melakukan verifikasi kinerja dari setiap string modul fotovoltaik
untuk keluaran yang diharapkan dan kesamaan antara tiap string modul
fotovoltaik.
Mengapa suatu rangkaian harus terdiri dari modul fotovoltaik yang sejenis?
Total arus dan tegangan di dalam rangkaian dibatasi oleh modul fotovoltaik yang
terlemah. Jika di dalam suatu string modul fotovoltaik ada modul fotovoltaik dengan
rating arus lebih rendah dari modul fotovoltaik yang lainnya, maka secara total arus akan
turun ke besaran arus yang dihasilkan oleh modul fotovoltaik yang terlemah ini. Untuk
modul fotovoltaik yang terhubung secara paralel, tegangan akan sama dengan rating
tegangan dari modul fotovoltaik yang terlemah.
MPPT di solar charge controller dan inverter jaringan sulit untuk menemukan tegangan dan
arus operasi yang paling optimal oleh karena adanya karakteristik yang berbeda.
Tingkat penurunan daya dan degradasi performa yang berbeda di antara modul fotovoltaik.
Apa yang bisa dilakukan ketika suatu modul fotovoltaik perlu diganti?
Ganti modul fotovoltaik yang rusak di string modul fotovoltaik hanya dengan modul
fotovoltaik dari merek, jenis, dan tingkat arus pada daya maksimum dan arus hubung
pendek
yang sama.
Ganti modul fotovoltaik yang rusak di blok modul fotovoltaik hanya dengan modul
fotovoltaik dari merek, jenis, serta tingkat tegangan pada daya maksimum dan sirkuit
terbuka yang sama.
Kabel tray
Meskipun kabel yang digunakan mempunyai fitur tahan sinar UV dan air, akan lebih
baik untuk memasang kabel di konduit kabel untuk membantu agar tahan terhadap
gerakan mekanis ketika angin bertiup kencang.
Kerusakan insulasi dapat menyebabkan bahaya sengatan listrik dan juga kegagalan
pembumian (ground fault).
Pasang modul fotovoltaik di dalam satu string dengan konfigurasi di mana bagian sisi
atas modul fotovoltaik ditempatkan sejajar dengan sisi atas modul fotovoltaik
lainnya.
Gunakan kabel yang lebih panjang untuk menghubungkan baris bagian atas dan baris
bagian
bawah. Jalur yang panjang akan sedikit meningkatkan tegangan jatuh tetapi mengurangi
risiko terhadap tegangan induksi.
Pasang kabel sepanjang kotak junction modul fotovoltaik untuk mengurangi jarak antara
kabel
positif dan negatif (lihat contoh konfigurasi di halaman 2-18).
Luas penampang dari kabel interoneksi antar modul surya dalam satu string modul
fotovoltaik tidak kurang dari 4 mm2. Hindari pembengkokan kabel yang
ekstrem. Minimum radius pembengkokan (bending radius) tidak kurang dari empat
kali diameter kabel (Radius ≥ 4D).
Apa yang harus dipertimbangkan ketika memilih konektor kabel modul fotovoltaik?
Sangat dianjurkan untuk menggunakan konektor yang sudah dirakit terlebih dulu
(pre-assembled atau dedicated plug-in) dari pabrikan modul fotovoltaik.
Gunakan konektor dengan model dan jenis yang sama untuk menghindari ketidakcocokan
dan
koneksi yang buruk. Direkomendasikan untuk menggunakan konektor MC4 dengan hambatan
maksimum 400 Ω.
Konektor harus memiliki rating tegangan maksimal sebesar 1000 VDC (atau lebih) dan
nominal
arus lebih tinggi dari arus hubung singkat string modul fotovoltaik.
Konektor MC4
Terminal
Kabel inti tunggal dan konektor MC4 digunakan untuk sekrup modul
interkoneksi dipasang tanpa perlindungan apapun. Terminal
fotovoltaik.
Hindari menggunakan terminal jenis sekrup dan pita insulasi listrik yang tidak
andal. Konektor berkualitas buruk dan tidak dilindungi serta peralatan yang di
bawah standar rating dapat menyebabkan busur listrik, panas berlebih, bahaya
sengatan listrik, dan risiko kebakaran.
Karena tegangan pada keluaran modul fotovoltaik akan selalu ada pada siang hari,
selalu gunakan sepasang sarung tangan terinsulasi ketika bekerja dengan konduktor
hidup. Modul fotovoltaik individual dapat menghasilkan tegangan yang lebih besar dari
30 VDC hingga 1000 VDC yang sangat berbahaya.
Selalu lepaskan string modul fotovoltaik dari beban sebelum menginterupsi sirkuit atau
melepaskan modul fotovoltaik.
Pasang atau ganti terminal jenis sekrup dengan konektor MC4 atau terminal jenis plug-
in. Pastikan bahwa konduktor telah terpasang dan terhubung dengan benar untuk
menghindari kontak yang buruk. Kontak yang buruk akan meningkatkan hambatan dan
dapat menimbulkan busur listrik.
Gunakan ukuran konektor yang benar untuk kabel yang digunakan. Pemasangan kabel yang
terlalu besar ukurannya akan menyebabkan masuknya air ke dalam koneksi internal.
Jika konektor MC4 atau terminal plug-in tidak tersedia, terminal jenis sekrup yang
memiliki tingkatan 1000 VDC dan dengan arus yang tepat dapat digunakan. Terminal harus
dipasang di dalam suatu kotak pelindung (enclosure) dengan skun kabel yang sesuai dan
terpasang dengan baik.
Pemilihan struktur penopang dan pondasi sangatlah penting untuk menentukan keandalan rangkaian
modul fotovoltaik. Identifikasi lokasi yang tepat penting dilakukan ketika studi kelayakan untuk
memperoleh informasi rinci mengenai jenis tanah, topografi tanah, luas lahan, kondisi iklim
setempat, dan sudut kemiringan yang dibutuhkan. Struktur harus dirancang untuk dapat
menopang modul fotovoltaik dan menyalurkan beban mekanis ke pondasi dengan baik.
Penyesuai kemiringan
Penopang modul
Tiang penopang
fotovoltaik
Struktur rangkaian modul fotovoltaik terdiri dari pondasi, tiang penopang, dan penopang modul
Rangkaian modul fotovoltaik harus dipasang dengan sudut kemiringan dan sudut azimut 6 yang tepat,
jarak yang cukup antara rangkaian modul fotovoltaik dengan bangunan atau pohon yang lebih
tinggi serta dengan pondasi yang sesuai.
S 0°03'53.7" N 1°03'17.9"
E 97°51'14.9" E 97°38'24.9"
6 Sudut azimut adalah arah kompas dari arah datangnya sinar matahari.
Arah hadap modul fotovoltaik sangat menentukan jumlah keluaran yang cukup dari pembangkit
listrik. Idealnya, arah hadap modul fotovoltaik harus diatur tegak lurus dengan sinar
matahari untuk menerima radiasi secara langsung. Arah hadap harus ditetapkan dengan baik
selama tahap desain dan konstruksi oleh karena modul fotovoltaik secara langsung terpengaruh
oleh arah hadap pondasi dan struktur.
Sudut kemiringan Sudut kemiringan atau sudut inklinasi ditentukan oleh garis lintang
lokasi. Di tempat yang terletak di dekat khatulistiwa seperti
Indonesia, datangnya sinar matahari hampir tegak lurus. Oleh
karena itu, sudut kemiringan 0° adalah sudut yang paling optimal untuk
menangkap radiasi langsung7. Namun demikian, sudut 0° atau sudut
yang relatif datar dapat menyebabkan genangan air atau penumpukan
debu di permukaan panel. Oleh karena itu, dianjurkan untuk
Sudut kemiringan dapat menempatkan modul fotovoltaik dengan sudut kemiringan minimal
diukur dengan 10° untuk mendapatkan mekanisme pembersihan diri, terutama di
menggunakan klinometer saat hari hujan.
atau busur derajat.
Di tempat dimana ketinggian matahari bervariasi sepanjang tahun, sudut
optimal untuk mempertahankan kinerja tinggi ditentukan
berdasarkan rata-rata ketinggian matahari di musim yang
berbeda.
Sudut azimut Sudut azimut juga dikenal sebagai arah datangnya sinar matahari.
Modul fotovoltaik harus diatur arah hadapnya untuk menghadap
khatulistiwa agar mendapatkan hasil energi yang optimal.
7 Jumlah total radiasi dari sinar matahari yang mencapai permukaan tanah diwakili oleh nilai Radiasi Global Horizontal (GHI
- Global Horizontal Irradiance). Nilainya meliputi nilai Radiasi Normal secara Langsung (DNI - Direct Irradiance Normal)
yang datang secara langsung dari matahari dan Radiasi Horisontal Tersebar (DIF - Diffuse Horizontal Irradiance) yang
Untuk lokasi dengan tanah yang stabil dan padat, seperti tanah berbatu atau berkerikil,
gunakan pondasi beton sebagai pilihan. Beton harus dibangun dengan campuran yang
baik dari semen, pasir, kerikil kasar, dan air. Campuran yang direkomendasikan
memiliki perbandingan 1 bagian semen, 3 bagian kerikil kasar, dan 3 bagian pasir.
Jika tanah tidak padat, seperti berawa atau tanah pertanian, penggunaan tiang pancang
dapat memberi kestabilan yang lebih baik untuk pondasi, meskipun pondasi beton yang
ditanam lebih dalam masih dapat digunakan.
Menggunakan pondasi beton pracetak sebagai alternatif. Beton akan dicetak
dalam lingkungan yang terkendali, mempercepat jadwal konstruksi, dan kualitasnya dapat
dengan ketat dikontrol. Namun demikian, pengangkutan blok beton pracetak ke lokasi
bisa menjadi masalah.
Pembangunan pondasi harus mematuhi dimensi minimal 35 cm x 35 cm x 60 cm (panjang x
lebar x tinggi). Jika ketinggian 60 cm yang digunakan, kedalaman pemasangan pondasi harus
setidaknya 40 cm atau dua pertiga dari total tingginya (20 cm dari tingginya tetap
terlihat).
8 Sudut datang adalah sudut antara kejadian radiasi sinar matahari dan normal-ke-permukaan-modul-fotovoltaik.
Baut angkur harus dimasukkan ke dalam pondasi dengan kedalaman ≥ 30 cm. Jarak antara
baut angkur ke tepi dan sudut pondasi tidak boleh terlalu dekat dengan tepinya (≥ 10 cm).
Pondasi harus diperkuat dengan kerangka baja 10 cm.
Jangan menggunakan kayu sebagai pondasi karena bahan kayu dapat lapuk dan
melemahkan struktur.
Kayu
Celah
Terlalu dekat
dengan pinggiran
Campuran beton yang buruk atau struktur yang keropos karena penggunaan air
yang berlebihan dan kurangnya kedalaman pondasi.
Ukuran pondasi yang kurang besar dan jarak antara baut angkur dan tepi pondasi yang tidak
mencukupi.
Hilangnya baut angkur yang dapat menyebabkan getaran dan meningkatkan tekanan
pada baut-baut lainnya.
Celah antara pelat dasar dan pondasi yang menyebabkan struktur tidak stabil.
Grout
Meskipun kualitas harus dijaga dari tahap awal, grouting9 adalah salah satu cara untuk mengisi celah.
Secara teratur periksa kondisi baut angkur. Baut harus terpasang erat dan bebas dari
korosi. Harus menggunakan besi anti karat atau besi galvanis.
Padatkan tanah sebelum membuat pondasi untuk menghindari struktur yang tidak stabil.
Buatkan saluran air disekitar pondasi untuk menghindari penggerusan tanah pada pondasi.
Selalu periksa kualitas beton dan lakukan tindakan pencegahan bila diperlukan.
Tindakan preventif terdiri dari grouting atau menambal tanda-tanda keretakan,
memperbesar ukuran
pondasi.
Tiang penopang
Gunakan pipa baja atau baja berbentuk L untuk penopang modul fotovoltaik. Dimensi
pipa baja harus memiliki diameter yang sama atau lebih besar dari 100 mm (≥ 4 inci)
dan dengan ketebalan minimal 3 mm. Jika baja berbentuk L yang digunakan, ukurannya
harus sama atau lebih besar dari 100 mm x 100 mm dan dengan ketebalan minimal
4 mm.
Tiang penopang harus memiliki pelat dasar berbentuk persegi empat dan berdiri bebas di
atas
pondasi. Pelat dasar ini harus memiliki ketebalan minimal 8 mm dan dimensi 200 mm x
200 mm dan juga harus memiliki empat lubang di semua sudutnya dan dipasang
dengan baut angkur ke pondasi.
Pastikan bahwa tidak ada celah antara bagian bawah tiang (kaki) dan pondasi.
Struktur penopang dan semua baut harus terbuat dari baja galvanis hot-dip.
Ketinggian modul fotovoltaik harus dipertahankan pada ketinggian minimum 70 cm dari
atas permukaan tanah agar terhindar dari debu tanah dan tumbuhan.
Semua baut pengikat harus dipasang dan diperiksa secara teratur. Tidak adanya baut
dapat membahayakan konstruksi dan dapat menyebabkan struktur runtuh.
10 Strut adalah potongan tipis panjang kayu atau logam yang digunakan sebagai penopang di suatu bangunan, kendaraan.
Penopang modul
Struktur penopang rangkaian modul fotovoltaik menggunakan metode rangka pemasangan untuk melekat
Untuk mencegah korosi galvanik antara bingkai (frame) aluminium dan struktur
pendukung, perlu dilakukan pemisahan menggunakan PVC atau ring pelat (washer)
yang terbuat dari baja anti karat. Semua bahan harus dari bahan non-korosif seperti
aluminium atau baja anti karat.
Gunakan baja anti karat di tempat dengan kelembaban tinggi dan kandungan garam tinggi.
Disarankan untuk memberi jarak antar rangka modul fotovoltaik minimum sebesar 20
mm untuk meningkatkan sirkulasi udara dan mengantisipasi pemuaian.
Sistem penyisipan
Modul fotovoltaik dipasang menyusur ke sisi dalam rel pemasang.
Untuk melindungi permukaan rangka dari kerusakan, dapat mempergunakan pelindung rangka dari PVC
Klem tengah
Modul fotovoltaik dijepit oleh klem di kedua sisi.
Klem dipasang pada struktur penopang sepanjang rangka modul fotovoltaik dan harus dalam posisi sime
Tidak boleh diberi tekanan yang berlebihan untuk menghindari kerusakan/deformasi rangka yang akan s
Klem tengah
Celah
Rel panel yang tidak cukup panjang. Rel harus diperpanjang atau
Modul fotovoltaik terpasang pada rel modul dengan menggunakan klem ujung di bagian akhir.
Kotak penggabung
Fungsi utama kotak penggabung atau (combiner box) adalah untuk menggabungkan string
fotovoltaik modul agar mendapatkan arus keluaran larik fotovoltaik yang lebih tinggi. Masing-
masing String modul fotovoltaik dihubungkan pada busbar yang sama dan dilindungi secara
elektrik maupun mekanis di dalam selungkup pelindung (enclosure). Kotak penggabung
umumnya berisi perangkat proteksi arus lebih (overcurrent protection) string, perangkat proteksi
tegangan surja (surge protection device), busbar atau terminal tambahan, sakelar pemutus arus
dan batang pembumian (grounding bar). Keluaran gabungan dari kotak penggabung tersebut
kemudian dihubungkan langsung ke solar charge controller pada sistem DC-coupling atau ke
inverter jaringan pada sistem AC-coupling.
Selungkup pelindung
(enclosure) Segel karet
Busbar
Perangkat proteksi
string modul surya
Sakelar pemutus
Perangkat proteksi
Terminal kabel tegangan surja
string
Penempatan kabel
dari Batang pembumian
string modul surya (grounding bar)
Perangkat proteksi string modul fotovoltaik digunakan untuk melindungi individual string
modul fotovoltaik terhadap arus berlebih. Untuk tujuan ini biasanya digunakan sekering
atau MCB.
Busbar adalah titik sambungan untuk beberapa string modul fotovoltaik. Perangkat ini
membawa beberapa string ke konduktor yang sama. Busbar DC terbuat dari konduktor
tembaga padat dan berlapis timah untuk perlindungan terhadap korosi.
Sakelar pemutus memungkinkan kotak penggabung terputus secara aman dari solar charge
controller atau inverter jaringan saat pemeliharaan dilakukan.
Selungkup pelindung (enclosure) merupakan rumah dari komponen listrik dengan fungsi
untuk melindungi komponen dari paparan langsung terhadapa lingkungan dan mencegah
gangguan luar.
Tergantung dari konfigurasi string, komponen di dalam kotak penggabung harus mampu
beroperasi pada tegangan DC yang bisa mencapai 1000 VDC jika string yang tersambung memiliki
sirkuit tegangan terbuka (open circuit voltage) hingga 1000 VDC . Sistem AC-coupling dengan
inverter jaringan biasanya memiliki tegangan masukan lebih tinggi hingga 1000 VDC
dibandingkan solar charge controller pada sistem DC-coupling yang berada pada kisaran 150 VDC.
Meskipun sistem dengan tegangan lebih tinggi akan mengurangi rugi-rugi (losses) di sirkuit,
sistem dengan tegangan rendah dapat menjadi pilihan terkait keselamatan operator dengan
tegangan yang lebih rendah dan kurangnya ketersediaan komponen pendukung dengan
tegangan hingga 1000 VDC.
1
Peringkat atau rating IP adalah singkatan dari ingress protection atau perlindungan terhadap kebocoran yang
digunakan untuk menentukan tingkat efektivitas penyegelan (sealing) selungkup pelindung (enclosure) komponen-
komponen listrik terhadap gangguan dari benda-benda asing (alat, kotoran, dll.) dan kelembaban.
Selungkup pelindung
Kotak penggabung modul fotovoltaik diletakkan di luar ruangan dan mungkin terpapar
berbagai kondisi lingkungan seperti kelembaban, debu, dan hujan. Oleh karena itu, dibutuhkan
rating luar ruangan yang sesuai dan harus memiliki rating IP yang tinggi dan tahan sinar UV.
Pertimbangan khusus juga harus diberikan pada pengaturan panas di dalam selungkup pelindung
untuk meningkatkan umur pakai komponen-komponen di dalamnya.
Laba-laba
Sediakan penghalang antara bahan korosif dan kotak logam dengan cara melapisinya
dengan cat atau spray anti karat.
Pertimbangkan untuk menggunakan bahan baja anti karat jika kotak berjenis
logam dipersyaratkan.
Pelapisan kotak logam harus menggunakan proses galvanisasi dengan hot-dip galvanis atau
penambahan lapisan aluminium.
Gunakan kotak penggabung yang terbuat dari bahan anti karat seperti polikarbonat
atau poliester.
Kotak penggabung harus aman untuk disentuh jika terjadi gangguan insulasi atau
konduktor hidup bersentuhan dengan kotak. Hal ini dapat dicapai dengan
menerapkan isolasi ganda atau dengan membumikan (grounding) kotak jika kotak
terbuat dari bahan konduktif.
Kondisi lingkungan secara signifikan akan mempengaruhi temperatur lingkungan pada kotak
penggabung sehingga menurunkan kinerja komponen listrik internalnya. Kotak penggabung
harus dipasang di lokasi yang aman dan di bawah modul fotovoltaik untuk menjaga temperatur
dalam kotak yang dikehendaki.
Pindahkan dan pasang kotak penggabung di bawah modul fotovoltaik. Pastikan tidak ada
sinar matahari yang mengenai secara langsung sepanjang hari.
Atur ulang orientasi kotak sesuai dengan posisi yang telah ditentukan yang tertulis di
dalam spesifikasi agar tidak mengurangi rating IP.
Jika pemindahan tidak mungkin dilakukan, beri atap yang kokoh di atas kotak.
Kabel ties
Instalasi yang kurang baik dan tidak stabil, kabel ties mungkin tid
Kabel ties seharusnya tidak boleh digunakan untuk memasang kotak penggabung. Kotak
penggabung lebih baik dipasang pada struktur penopang dengan baut dan
mur.
Area yang luas di dalam kotak penggabung memberikan pendinginan yang lebih baik
bagi komponen listrik di dalamnya.
Memberikan ruang yang cukup untuk operator atau teknisi dalam melakukan perbaikan
dan pemeliharaan. Kotak penggabung yang sangat kecil rentan terhadap kesalahan tak
terduga.
Pada siang hari, tegangan DC akan selalu ada pada busbar walaupun sakelar
pemutus terbuka. Sangat dianjurkan untuk melakukan langkah-langkah
pencegahan sebelum membuka selungkup seperti memberi peringatan akan
tanda bahaya sengatan listrik.
Komponen di dalam kotak penggabung terdiri dari perangkat proteksi arus lebih string,
busbar, perangkat proteksi tegangan surja (surge protection device), sakelar pemutus, dan batang
pembumian (grounding bar). Komponen listrik harus dipilih dan dipasang dengan benar
untuk mendapatkan kinerja PLTS yang baik dan memberikan perlindungan pada PLTS.
Semua komponen harus dari tipe yang diperuntukkan bagi arus DC dan mampu bekerja
hingga pada tegangan maksimum dari string modul fotovoltaik.
Pastikan konduktor penghantar arus ukurannya benar dan dilindungi dengan perangkat
proteksi arus lebih untuk menghindari kenaikan temperatur kabel yang signifikan karena arus
hubung singkat. Ukuran perangkat proteksi juga harus benar untuk menghindari
perangkat tidak responsif atau trip secara tak terduga.
Dianjurkan menggunakan perangkat proteksi yang dapat diatur ulang (resettable),
misalnya DC MCB, dikarenakan terbatasnya suku cadang di daerah pedesaan.
Sakelar pemutus
Kotak penggabung
Setiap string modul fotovoltaik harus dilindungi dengan perangkat proteksi string jika kotak
penggabung memiliki lebih dari dua string yang dihubungkan secara paralel. Perangkat proteksi
ini akan melindungi kabel yang terhubung serta melindungi modul fotovoltaik dari arus berlebih dan
arus balik (reverse current) pada string modul fotovoltaik. Perangkat ini akan memutus string
yang mengalami gangguan dari rangkaian dan menjaga string lainnya untuk tetap
beroperasi.
I_Total = 8 A x 4 = Proteksi
Proteksi
Proteksi
arus
arus lebih 32A arus lebih
lebih
Sakelar Sakelar
pemutus pemutus
Arus balik pada string modul fotovoltaik akan muncul jika terjadi kesalahan pengkabelan atau
terjadi hubungan arus pendek (kortsluiten) pada modul fotovoltaik. Pada kondisi normal, arus
di setiap string dijumlahkan dan masuk ke solar charge controller. Begitu terjadi gangguan
pada string, tegangan string yang mengalami gangguan akan lebih rendah secara signifikan
dibandingkan string yang sehat. Hal ini menyebabkan mengalirnya arus dari string yang
sehat ke string yang mengalami gangguan.
Sejumlah besar arus dari string yang sehat dapat meningkatkan temperatur modul
fotovoltaik yang mengalami gangguan. Hal ini juga mungkin dapat menyebabkan kebakaran
jika tidak dilengkapi dengan perangkat proteksi arus lebih.
Apa yang harus dipertimbangkan saat memilih perangkat proteksi arus lebih string?
Dianjurkan untuk menggunakan MCB daripada sekering. MCB lebih sensitif, mudah
untuk mengidentifikasi gangguan, dapat diatur ulang, dan lebih aman.
Jika memilih untuk memakai sekering, gunakan jenis sekering yang dirancang khusus untuk
instalasi fotovoltaik.
Kemampuan perangkat proteksi harus mempertimbangkan faktor penurunan kinerja
(derating) pada temperatur ruangan yang tinggi. Perhitungan perangkat proteksi
sebaiknya mempertimbangkan faktor penurunan kinerja (derating) pada temperatur
sekitar 45°C.
Sekering utama atau sekering pada keluaran kotak penggabung tidak perlu dipasang
karena kemungkinan sangat kecil untuk sekering terputus akibat arus lebih. Dianjurkan
untuk melepas sekering utama dan menyambung kabel keluaran langsung ke MCB
utama karena sekering tersebut akan berkontribusi pada rugi-rugi pada rangkaian
yang tidak perlu.
Ganti semua MCB yang berjenis AC dengan perangkat proteksi yang diperuntukkan
bagi pemakaian pada tegangan DC.
Fungsi sakelar adalah untuk memutus sirkuit dari/ke sumber daya, dalam hal ini rangkaian
modul fotovoltaik dan beban. Selama terjadi pemutusan, kontak internal akan terlepas dan
busur listrik akan terjadi saat arus melintas di celah udara. Pada periode waktu ini,
busur listrik harus dipadamkan untuk menghentikan aliran arus yang melalui sirkuit. Karena
karakteristik tegangan AC dan DC yang berbeda, sakelar AC dan DC memadamkan
busur listrik dengan cara yang berbeda.
Sakelar AC
Di dalam rangkaian bertegangan AC, tegangan akan muncul 50 kali per detiknya secara
bergantian antara tegangan +V dan -V dalam bentuk sinusoidal (untuk jaringan listrik
dengan frekuensi 50 Hz). Karena ada titik di mana tegangan berada pada nilai 0 V,
sekering akan memutus sambungan dan juga memadamkan busur listrik pada 0 V.
Sakelar DC
Berbeda dengan rangkaian AC, rangkaian DC merupakan rangkaian dengan arus yang konstan
dan tidak bolak-balik. Karena tidak ada 0 V, sakelar AC tidak akan bisa memutus arus sirkuit DC.
Sakelar DC menggunakan magnet untuk menarik busur listrik dari celah udara dan
memadamkannya. Karena itu, jangan pernah menggunakan sekering AC yang tidak
dilengkapi magnet karena tidak dapat memadamkan busur listrik.
Sekering string
Blocking diode
Penggunaan sekering untuk melindungi string fotovoltaik dari arus balik lebih direkomendasikan
dibandingkan blocking diode. Blocking diode menyebabkan penurunan tegangan tambahan sekitar
0,5 V sampai 1 V yang menyebabkan rugi-rugi daya yang signifikan.
Mengapa perangkat proteksi string harus disediakan baik di sisi positif maupun negatif?
Untuk melindungi kabel string jika terjadi gangguan pembumian ganda. Gangguan
pembumian ganda terjadi saat sisi negatif dan positif menyentuh tanah pada saat yang
bersamaan. Dalam kasus ini, gangguan jalur arus via pembumian akan masih ada
jika perangkat proteksi tidak tersedia.
Memberikan isolasi di dalam rangkaian pada sisi positif dan negatif.
Hindari membuka tempat sekering atau melepas kabel pada terminal selama unit beroperasi a
Terminal busbar
Jaga jarak yang cukup antara busbar positif dan negatif. Dianjurkan untuk
memasang sambungan dari kutub yang berbeda pada sisi yang berbeda.
Pastikan tidak ada kontak antara konduktor kabel dan busbar untuk menghindari
kerusakan pada isolasi kabel yang rawan terhadap hubungan arus pendek
(korsleting).
Jika penataan ulang tidak memungkinkan, pasang pemisah non-konduktif antara busbar
positif dan negatif.
Selongsong isolasi (insulation tube) harus dipasang di permukaan busbar untuk mengurangi
risiko mengalami hubungan arus pendek serta mengurangi jarak di antara keduanya.
Busbar sisir (comb busbar) terlindungi dengan bahan isolasi untuk menghindari hubungan arus pendek yang tidak dise
Memutus rangkaian DC pada tegangan yang relatif tinggi dapat menyebabkan busur listrik dan
mungkin menyebabkan bahaya kebakaran. Sakelar harus dipasang pada keluaran kotak penggabung
untuk dapat memutus hubungan atau memisahkan larik fotovoltaik dan beban dengan aman. Sakelar
ini akan memastikan tidak adanya arus dan tegangan yang mengalir ketika melakukan perbaikan
dan pemeliharaan pada kotak penggabung, kabel ke rumah pembangkit, SCC atau inverter
jaringan.
Rating arus harus 1,25 kali lebih tinggi dari arus total string modul fotovoltaik yang
terhubung. Sebagai contoh, jika lima string modul fotovoltaik dengan arus sirkuit pendek
sebesar 8 A terhubung ke kotak penggabung, maka sakelar pemutus yang digunakan harus
yang memiliki rating 50 A (dari perhitungan: 8 A x 5 string x 1,25 = 50 A).
Sakelar harus yang diperuntukkan bagi tegangan DC dan nilainya sesuai dengan
tegangan maksimum sirkuit terbuka dari rangkaian modul fotovoltaik. Jika tegangan
mencapai 1000 VDC, empat kutub (pole) MCB diperlukan untuk memutus rangkaian.
Sakelar pemutus harus memungkinkan dilakukannya pemutusan hubungan yang aman.
Sebelum melakukan perawatan, sakelar pemutus harus mudah diakses oleh operator
atau teknisi.
DC MCB digunakan sebagai sakelar pemutus untuk memisahkan string modul fotovoltaik dari beban.
Pasang sakelar pemutus berkutub ganda (double-pole) pada sisi keluaran untuk
memutus rangkaian modul fotovoltaik selama perbaikan dan perawatan dilakukan.
Jika sakelar pemutus DC tidak tersedia, MCB DC berkutub ganda dengan rating
tegangan dan arus yang benar dapat digunakan.
Atur ulang pemasangan sekering menjadi konfigurasi horisontal untuk menghindari putusnya
sekering bagian atas yang tidak diinginkan. Kabel harus masuk ke dalam kotak
penggabung secara vertikal dari bawah.
Pemasangan kabel
Penggunaan ukuran konduktor inti tunggal dengan kuat hantar arus sesuai dengan arus larik modul fotovoltaik.
Kabel inti ganda dihubungkan secara paralel untuk meningkatka
2 Ground fault adalah gangguan hubungan arus pendek antara konduktor hidup ke pembumian.
3 Terminasi adalah proses pemasangan konektor atau kabel skun pada sebuah kabel.
4 Crimping adalah proses pemasangan konektor ke kabel dengan cara dijepit dan/atau disolder.
Terbakar
MCB dan kabel diberi label dan diberi kode warna Komponen
dengan
Instalasi tidak
benar.
Pembangkit berlabel
Listrik dan warna
Tenaga Surya: kabel
Dos and tidak
Don’ts | 3 sesuai standar.
Kotak Penggabung
Merah DC Positif
Hitam DC Negatif
Hijau / kuning Pembumian
Kabel harus diatur rapi dan tidak terlalu panjang. Kabel yang sangat panjang akan menyebabk
Solar charge controller (SCC) atau juga dikenal sebagai battery charge regulator (BCR) adalah
komponen elektronik daya di PLTS untuk mengatur pengisian baterai dengan menggunakan
modul fotovoltaik menjadi lebih optimal. Perangkat ini beroperasi dengan cara mengatur
tegangan dan arus pengisian berdasarkan daya yang tersedia dari larik modul fotovoltaik dan
status pengisian baterai (SoC, state of charge). Untuk mencapai arus pengisian yang lebih tinggi,
beberapa SCC dapat dipasang secara paralel di bank baterai yang sama dan menggabungkan
daya dari larik modul fotovoltaik.
Mengubah arus DC bertegangan tinggi dari larik modul fotovoltaik ke tegangan yang
lebih rendah baterai (tegangan sistem 48 VDC).
Melindungi bank baterai dari pengisian yang berlebih dengan mengurangi arus pengisian
dari
larik modul fotovoltaik di saat baterai sudah penuh. Tergantung pada teknologi baterai,
pengisian baterai yang berlebihan (overcharge) dapat menyebabkan timbulnya gas dan
ledakan.
Memaksimalkan transfer daya dari larik modul fotovoltaik ke baterai dengan menggunakan
algoritma maximum power point tracker (MPPT1).
Memblokir arus balik dari bank baterai di saat radiasi sinar matahari tidak mencukupi
atau di malam hari.
Mengukur dan memonitor tegangan, arus, dan energi yang ditangkap dari larik
modul fotovoltaik dan mengirimkannya ke bank baterai.
1 Maximum power point tracker (pelacak titik daya maksimum) adalah algoritma atau teknik yang digunakan oleh
solar charge controller atau inverter jaringan untuk melacak dan mendapatkan daya maksimum dari larik modul
fotovoltaik dalam kondisi tertentu
Kompartemen kabel
Memilih tipe dan desain SCC yang tepat merupakan hal penting untuk menjaga efisiensi PLTS
dan umur pakai dari baterai. Spesifikasi SCC ditentukan berdasarkan konfigurasi larik modul
fotovoltaik, sistem tegangan yang dipakai, dan karakteristik baterai. Oleh karena itu, penting
untuk memahami spesifikasi SCC agar tidak menyebabkan kerusakan pada komponen SCC
maupun baterai. Tabel di bawah ini menjelaskan istilah umum yang digunakan di dalam
spesifikasi.
Max. open circuit voltage [V] Tegangan DC maksimum dari larik modul fotovoltaik pada tegangan
larik terbuka (UOC)
MPP or operating range [V] Rentang tegangan untuk pelacak titik daya maksimum (MPPT)
Max. input current [A] Arus DC masukan maksimum dari larik modul fotovoltaik pada
arus hubungan arus pendek (ISC)
Output voltage [V] Tegangan keluaran atau tegangan nominal baterai
Max. battery charging current Arus keluaran untuk pengisian baterai (charging current)
[A]
Tegangan dan arus masukan (input) maksimum SCC harus lebih tinggi dari tegangan
dan arus maksimum larik modul fotovoltaik yang terhubung pada kondisi apapun,
dengan mempertimbangkan juga koefisien temperatur modul fotovoltaik.
Temperatur modul yang kurang dari 25°C akan menaikkan tegangan keluaran modul,
sementara temperatur yang lebih tinggi akan menaikkan arus keluarannya. Batas
aman (safety margin) sebesar 1,25 untuk arus dan tegangan masukan harus
dipertimbangkan.
Tegangan masukan maksimum SCC > 1,25 x UOC larik modul fotovoltaik
Arus masukan maksimum SCC > 1,25 x ISC larik modul fotovoltaik
Efisiensi yang tinggi (≥ 98%) pada tegangan sistem dan dilengkapi dengan MPPT.
Dilengkapi dengan sistem proteksi berikut ini:
a. Proteksi polaritas terbalik di sisi masukan (input reverse polarity), bila secara
tidak sengaja salah menghubungkan kabelnya.
b. Proteksi tegangan tinggi baterai (high voltage diconnect), yang secara
otomatis menghentikan proses pengisian di saat tegangan baterai telah mencapai
batas yang ditentukan untuk menghindari pengisian baterai yang
berlebihan.
c. Proteksi arus lebih (overcurrent), perangkat ini harus memiliki rating paling
sedikit 125% dari arus hubungan arus pendek larik modul fotovoltaik.
d. Proteksi ground fault, untuk melindungi kabel ketika konduktor modul
fotovoltaik bersentuhan dengan sistem pembumian (grounding).
e. Proteksi tegangan berlebih (overvoltage), dipasang di sisi masukan larik
modul fotovoltaik.
*)
C-rate adalah nilai yang menentukan durasi baterai untuk diisi atau dipakai
pada kapasitas penuh. Charging atau discharging rate atau I10 berarti arus yang
diperlukan untuk membuat baterai penuh dan habis terpakai waktu 10 jam, misalnya
I10 dari baterai 1000 Ah adalah 100 A. Baterai lithium-ion dapat digunakan untuk
aplikasi yang membutuhkan arus yang lebih tinggi hingga 1C.
Tampilan yang mudah digunakan untuk mengatur dan menunjukkan status SCC.
Tampilan ini akan membantu operator atau teknisi untuk dapat dengan
mudah memantau sistem.
Diuji dan disertifikasi sesuai standar IEC 62509. Standar ini mengatur
persyaratan minimum untuk fungsi dan kinerja solar charge controller.
Diproduksi oleh perusahaan terkemuka yang memiliki rekam jejak yang bagus
dan prosedur garansi yang jelas.
Hanya hubungkan merek dan tipe SCC yang sama secara paralel saat menghendaki
daya yang lebih tinggi.
Oleh karena persyaratan pemasangan berbeda antara produk, bab ini hanya akan membahas
aspek umum pemasangan. Untuk memperoleh informasi yang spesifik mengenai pabrikan atau
produk tertentu, sangat disarankan untuk mengikuti panduan penggunaan produk yang
bersangkutan.
Aliran udara yang baik sangatlah penting untuk menjaga temperatur perangkat pada
temperatur operasi yang ideal. Perangkat yang terlalu panas akan mengurangi daya keluaran sistem
atau bahkan membuat perangkat menjadi rusak. Untuk mekanisme pendinginan yang baik,
disarankan untuk mempertimbangkan jarak vertikal dan horisontal minimum antara perangkat
yang ditentukan oleh pabrikan. Jarak biasanya tergantung di mana heat sink dan ventilasi
Jarak minimum
Konfigurasi SCC dengan jarak bebas minimum yang dipersyaratkan oleh pabrikan (periksa panduan penggu
<15 cm
Heat sink
>15 cm Ventilasi
Harus ada jarak yang cukup antar SCC untuk proses pelepasan panas. Rating kinerja
yang diinginkan mungkin tidak tercapai jika jarak bebas (clearance) berada di
bawah yang dipersyaratkan yang menyebabkan naiknya temperatur
perangkat.
Bagaimana cara memperbaiki pengelolaan panas pada instalasi?
Atur ulang letak charge controller berdasarkan tata letak yang disarankan oleh
pabrikan. Secara umum, 20 cm adalah jarak antar perangkat yang dapat diterima, baik
untuk jarak vertikal maupun horisontal.
Pastikan temperatur ruangan tidak lebih dari 35°C dan temperatur perangkat tidak
lebih dari 45°C.
Peralatan daya elektronik tidak boleh dipasang di dalam sebuah kotak, kecuali jika
disediakan ventilasi yang memadai, misalnya pendingin aktif. Jika kotak tidak dilengkapi
dengan kipas pendingin, pindahkan SCC ke area terbuka di dalam rumah pembangkit
untuk mendapatkan pendinginan alami bagi perangkat.
Secara teratur bersihkan ventilasi SCC menggunakan lap kering untuk
menghindari penumpukan debu.
SCC
Pemasangan kabel solar charge controller mencakup kabel daya dan kabel komunikasi. Kabel
daya memudahkan distribusi daya dari larik modul fotovoltaik dan ke baterai, sementara kabel
komunikasi memastikan terjadinya komunikasi antar SCC untuk bertukar informasi,
memberikan kendali serta pengambilan data. Sangat penting untuk memasang kedua jenis
kabel ini dengan cara yang benar.
Mengapa pemasangan kabel solar charge controller harus dilakukan dengan tepat?
Mengurangi risiko terjadinya hubungan arus pendek dan sengatan listrik bagi
operator/teknisi.
Menghindari tegangan jatuh yang tinggi yang dapat menyebabkan terhentinya pengisian
baterai secara dini (sebelum waktunya).
Menyelaraskan status pengisian antar SCC untuk mendapatkan pengisian baterai yang
optimal dan berbagi informasi tentang temperatur di antara SCC untuk mengaktifkan
kompensasi temperatur.
Mengambil data pengukuran dari sistem pemantauan.
Terminal solar charge controller yang terpapar. Tegangan DC hingga 150 V pada terminal modul
fotovoltaik dapat menyebabkan sengatan listrik. Kabel daya dan komuikasi tidak boleh dipasang se
Kompartemen kabel SCC harus selalu tertutup. Tegangan DC yang berbahaya mungkin
terdapat pada terminal masukan. Sakelar pemutus pada kotak combiner harus
dimatikan sebelum bekerja di kompartemen kabel.
Gland kabel hilang. Tidak ada karet di sekitar tepi yang tajam dap
Pilihlah jenis dan penampang kabel daya yang benar sesuai dengan besarnya arus yang
mengalir, tegangan jatuh yang diizinkan, ukuran penampang kabel maksimum dan minimum
yang direkomendasikan oleh pabrikan, dan ukuran perangkat proteksi. Biasanya untuk
tegangan rendah DC digunakan kabel dengan insulasi PVC dengan jenis NYAF, NYY,
atau NYF.
Pasang gland kabel dengan ukuran yang benar untuk menghindari kontak langsung
antara kabel dan tepi yang tajam. Gland ini juga akan mencegah benda-benda lain
masuk ke dalam kompartemen kabel.
Gunakan konduit kabel untuk melindungi kabel dari gangguan lingkungan. Pasang
kabel komunikasi dan kabel daya pada konduit yang terpisah. Pegiriman data mungkin
terganggu ketika memasang kabel komunikasi dan kabel daya dalam jarak yang dekat
dikarenakan medan elektromagnetik disekitar kabel.
Max. 1% tegangan jatuh dan Irated kabel larik ≥ Irated MCB larik modul fotovoltaik
Max. 1% tegangan jatuh dan Irated kabel keluaran ≥ Irated MCB SCC
Irated MCB SCC ≥ 1.25 x Irated keluaran SCC
Dua kabel
Masukan dari modul surya
Terminal Terminal
Keluaran dari baterai positif negatif
Kabel tunggal per terminal dan warna insulasi kabel yang benar digunakan untuk kabel DC.
Lebih baik memasang kabel tunggal
dengan rating yang lebih tinggi dibandingkan du
Mengapa menggunakan kabel tunggal lebih baik dibandingkan dua kabel secara paralel?
Sebagian besar terminal sambungan dirancang untuk kabel tunggal, memasangkan dua
kabel di dalam satu terminal dapat mengurangi keandalan sambungan.
Perangkat proteksi atau MCB harus disediakan untuk setiap kabel. MCB akan mencegah
arus berlebih pada kabel terutama ketika arus tidak terbagi sama rata.
Pastikan kabel terpasang dengan aman untuk menghindari timbulnya busur listrik
dan kemungkinan meningkatnya temperatur pada terminal kabel.
Apa yang harus dilakukan jika salah satu SCC tidak berfungsi?
Lepaskan SCC secara dari sistem PLTS dengan mematikan perangkat proteksi pada sisi
masukan (di kotak penggabung) dan sisi keluaran (panel distribusi DC).
Amankan kabel yang tersambung dengan memisahkan kabel positif dan negatif agar
tidak menyentuh satu sama lain dan peralihan yang tidak disengaja yang dapat
menyebabkan hubungan arus pendek.
Kabel bertegangan tinggi mungkin ada di ujung kabel. Konduktor yang terlepas dari larik
modul fotovoltaik harus dilindungi dan diputuskan pada kotak combiner.
Kabel komunikasi tersambung dengan benar. Pada jenis ini, network terminator harus dipasang di setiap ujungnya.
Kabel pembumian
2 Jenis kabel untuk menghubungkan dua perangkat yang berbeda jenis, misalnya antara modem dengan komputer.
3 Jenis kabel untuk menghubungkan dua perangkat yang sama jenisnya, misalnya antara dua komputer secara langsung.
Proteksi ground fault secara otomatis akan membumikan jalur negatif larik
modul fotovoltaik ke tanah. Oleh karena itu, jangan membumikan jalur negatif
larik modul fotovoltaik secara terpisah. Gunakan proteksi ground fault eksternal
jika SCC tidak dilengkapi dengan proteksi yang dibutuhkan. Struktur penopang modul
fotovoltaik juga harus disambung ke pembumian dengan baik.
Jika beberapa solar charge controller terpasang secara paralel dan terhubung ke bank
baterai yang sama, hanya satu proteksi ground fault yang harus dipasang. Untuk
SCC yang memiliki proteksi ground fault terintegrasi, lepaskan sekering dari masing-
masing unit dan biarkan hanya satu unit yang ada sekeringnya.
Sensor temperatur baterai (BTS - battery temperature sensor) harus dipasang dengan benar
agar fungsi pengisian baterai sesuai-temperatur dapat berjalan dengan benar. Kompensasi bekerja
dengan menyesuaikan tegangan pengisian berdasarkan perubahan temperatur baterai. Tegangan
pengisian berkurang di saat temperatur mencapai di atas temperatur referensi (biasanya 25°C) dan
sebaliknya, sehingga mencegah pengisian baterai saat temperatur baterai tinggi.
Bagaimana cara untuk memasang sensor temperatur baterai (BTS) dengan benar?
Pasang sensor di terminal negatif baterai atau di antara dua baterai dari bank baterai
yang sama. Gunakan pita perekat untuk memasang BTS di bagian samping baterai dan
di bawah ketinggian tingkat cairan elektrolit.
Kabel BTS tidak boleh dipasang di konduit yang sama dengan kabel daya untuk
menghindari gangguan transmisi data.
Hanya satu BTS yang dibutuhkan jika beberapa SCC dipasang pada bank baterai yang sama.
Semua SCC di jaringan yang sama akan berbagi informasi temperatur baterai. Pada
kasus dimana BTS dipasang pada bank baterai yang sama, temperatur yang
tertinggilah yang akan digunakan sebagai masukan untuk mengubah tegangan
pengisian.
Pengaturan parameter adalah langkah yang penting di saat pemasangan untuk memastikan
proses pengisian baterai yang aman. Pengaturan parameter yang benar tidak hanya akan
memungkinkan SCC untuk bekerja secara efisien dalam larik paralel namun juga untuk
melindungi baterai dari pengisian berlebih, dengan demikian meningkatkan umur pakai baterai.
Parameter tersebut dapat dikonfigurasi sesuai dengan nilai yang disarankan dari pabrikan
baterai. Semua parameter dasar harus diatur dengan benar sebelum dilakukannya
komisioning.
Tegangan bulk, pada tahap bulk, baterai akan diisi dengan nilai batas maksimum arus yang diiz
Tegangan absorption, pada langkah ini, baterai akan diisi dengan tegangan konstan, yang ditet
Tegangan float adalah tegangan baterai setelah tahap absorption. Selama tahap floating, pengisia
Tegangan
Teknologi Tegangan Tegangan Tegangan Rekomendasi
nominal
baterai bulk [V] absorption [V] float [V] C-rate
per sel
[V]
Lead-acid
2V 2,4 V 2,4 V 2,25 V ≥ C10
(OPzV)
Lithium-ion 3,7 V 4,2 V 4,2 V - ≥ C1
Lithium-iron-
3,2 V 3,65 V 3,65 V - ≥ C1
phosphate
Label identifikasi
Nomor ID akan membantu operator atau teknisi untuk mengidentifikasi SCC. Nomor harus sesuai dengan nomor kot
Grid Inverter
Inverter jaringan atau dikenal juga sebagai inverter PV atau grid inverter adalah komponen
elektronik daya yang mengonversi tegangan DC dari larik modul fotovoltaik menjadi tegangan
AC baik untuk pemakaian langsung atau untuk menyimpan kelebihan daya ke dalam baterai.
Serupa dengan solar charge controller (SCC), perangkat ini juga dilengkapi dengan MPPT
(maximum power point tracker) untuk mengoptimalkan daya yang ditangkap dari larik modul
fotovoltaik.
Karena inverter ini tidak dapat beroperasi tanpa tegangan dan frekuensi jaringan, inverter
baterai harus tetap dalam kondisi operasional dan menjaga bank baterai tetap pada state of
charge baterai yang ditetapkan. Pada kasus khusus dimana tersedia tegangan jaringan,
inverter akan melakukan sinkronisasi dengan tegangan dan frekuensi jaringan agar dapat
bergabung dengan jaringan tersebut dan mengirimkan daya yang telah dikonversi ke jaringan
AC.
Anti-islanding1 atau mematikan otomatis inverter dari jaringan ketika jaringan listrik tidak
tersedia untuk memberikan keamanan terhadap jaringan.
Memaksimalkan transfer daya dari larik modul fotovoltaik ke baterai dengan
menggunakan algoritma MPPT.
1 Anti-islanding
adalah sebuah fitur inverter jaringan untuk mengetahui bila ada penghentian daya dan secara
otomatis akan mematikan sendiri dan menghentikan produksi listrik.
Keluaran dari inverter dapat dimasukkan ke dalam satu-fasa (220 VAC) atau tiga-fasa (380
VAC) tergantung pada jenis dan konfigurasi jaringan. Beberapa inverter jaringan biasanya memiliki
masukan dari multi-string untuk memungkinkan beberapa string dihubungkan tanpa
menggunakan kotak penggabung tambahan. Spesifikasi inverter jaringan ditetapkan berdasarkan
parameter-parameter berikut.
IDC max [A] Arus DC masukan maksimum dari larik modul fotovoltaik
IAC max [A] Arus keluaran maksimum pada tegangan yang ditentukan
Label yang terpasang pada inverter yang menunjukkan karakteristik kelistrikan inverter jaringan yang
terpasang.
Informasi yang tertulis pada label bermanfaat untuk mengidentifikasi jenis dan
spesifikasinya, terutama ketika melakukan pemeriksaan atau pemeliharaan.
Daya keluaran inverter jaringan harus berada pada kisaran 0,9 sampai 1,25 kali
dari kapasitas terpasang larik modul fotovoltaik yang tersambung. Namun
demikian, disarankan untuk menggunakan rasio 1:1 antara kapasitas PV dan daya
inverter dalam pengukuran agar tidak terjadi inefisiensi2 yang disebabkan oleh
ukuran inverter yang terlalu besar.
0,9 PDC larik modul surya ≤ PAC inverter jaringan ≤ 1,25 PDC larik modul
Nilai tegangan dan arus harus dipilih berdasarkan tegangan dan arus maksimum dari
larik modul fotovoltaik yang tersambung dalam kondisi apapun, dengan
mempertimbangkan koefisien temperatur modul fotovoltaik.
Efisiensi konversi yang tinggi (≥ 98%) dan dilengkapi dengan MPPT.
Dilengkapi dengan sistem proteksi berikut ini:
a. Input reverse polarity (alat proteksi polaritas terbalik di sisi masukan) bila secara
tidak sengaja salah menghubungkan kabel dari larik modul fotovoltaik.
b. Proteksi arus lebih (overcurrent) di sisi DC dan AC, nilai perangkat ini
harus setidaknya 125% dari arus hubung pendek larik modul
fotovoltaik.
c. Proteksi ground fault dari modul fotovoltaik untuk melindungi kabel
apabila konduktor modul fotovoltaik menyentuh sistem pembumian
(grounding).
d. Proteksi tegangan berlebih (overvoltage) di sisi masukan dari larik modul fotovoltaik.
Sebaiknya terdapat minimum dua inverter untuk menambah keandalan sistem PLTS
jika salah satu rusak. Direkomendasikan untuk hanya menggunakan inverter jaringan
dengan merk sama untuk menjaga konsistensi dalam protokol komunikasinya.
Tampilan yang mudah digunakan yang menunjukkan status inverter jaringan. Ini akan
membantu operator atau teknisi untuk memantau sistem dengan mudah.
Diuji dan disertifikasi menurut EN 50530, yang menjelaskan standar untuk
efisiensi keseluruhan inverter yang tersambung ke jaringan listrik PLN, serta IEC
62109 yang menguraikan standar keselamatan pengubah daya yang digunakan
dalam sistem PLTS.
Diproduksi oleh perusahaan terkemuka yang memiliki rekam jejak yang bagus
dan prosedur garansi yang jelas.
Dilengkapi dengan masukan multi-string dan modul komunikasi untuk keperluan
pemantauan.
Inverter jaringan harus memenuhi persyaratan dan diuji menurut EN 50530 dan IEC 62109 unt
Inverter jaringan ini dapat dipasang baik di luar maupun di dalam rumah pembangkit
tergantung pada rating IP yang telah ditentukan oleh pabrikan. Dalam kedua kasus tersebut,
jarak antar komponen penting diperhatikan untuk menghindari panas berlebih. Jarak minimum
30 cm secara horisontal dan 50 cm secara vertikal perlu dijaga agar tersedianya ruang untuk
pelepasan panas secara alamiah. Harus disediakan pula ventilasi yang baik di dalam ruangan
untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
Memasang inverter jaringan di dekat larik modul fotovoltaik lebih disarankan untuk
mengurangi rugi- rugi daya serta efisiensi biaya untuk kabel DC. Selain itu, memasang
inverter di luar juga akan memberikan pendinginan alamiah untuk inverter. Namun demikian,
beberapa pertimbangan mengenai perlindungan terhadap cuaca harus diperhitungkan.
Lokasi pemasangan harus berada di bawah atap atau di bawah modul fotovoltaik.
Kelas IP inverter minimal harus proteksi dengan kelas IP 54.
Struktur penopang harus sesuai untuk dapat menahan beban inverter..
Ventilasi inverter jaringan harus tetap bersih untuk meningkatkan pendinginan.
Bersihkan dengan lap kering untuk menghindari penumpukan debu yang menghalangi
ventilasi.
Kabel AC harus memiliki nilai yang sesuai untuk pemakaian di luar ruangan dan terlindung
dari
paparan sinar matahari secara langsung.
Interkoneksi inverter jaringan terdiri dari kabel daya, kabel komunikasi untuk pengiriman atau
pengambilan data, dan pembumian (grounding) komponen. Kabel dan pemasangannya harus
diukur dan dirancang sesuai standar nasional dan rekomendasi dari pabrikan.
Tempat masuk kabel yang kurang baik dan kabel dipasang tanpa
Pemasangan kabel yang rapi. Faktor derating kabel dan pemisahan antara kabel daya dan kabel komunikasi harus di
Komunikasi antar inverter jaringan terinterkoneksi melalui RS485 dalam konfigurasi berantai (daisy chain).
Pembumian
Ventilasi harus
(grounding) tambahan
tetap bersih
Pastikan kabel komunikasi tersambung dan berfungsi dengan baik. Gunakan kabel data
khusus untuk komunikasi antarmuka inverter.
Lakukan instalasi ulang terhadap kabel string modul fotovoltaik dan hubungkan kabel secara
langsung dari string modul fotovoltaik ke sisi masukan inverter jaringan. Lakukan
perancangan
string ulang jika diperlukan sesuai dengan spesifikasi masukan (input) inverter jaringan.
Perlu diingat bahwa tegangan string larik modul fotovoltaik dapat mencapai 1000
VDC. Selalu putuskan MCB pada sisi keluaran inverter jaringan, sisi masukan
modul fotovoltaik pada kotak penggabung, dan sakelar pemutus secara berurutan
ketika bekerja di inverter jaringan.
Larik modul
surya
dipisahkan String
digabungkan
String
digabungkan
String digabungkan menjadi larik (array) dan kemudian dipecah menjadi “string” individual
untuk menyesuaikan dengan terminal multi-input inverter jaringan. Kabel keluar dari kotak
combiner ke inverter jaringan harus dilindungi konduit kabel.
UOC string modul ≤ UDC max inverter jaringan ISC string modul ≤ IDC max inverter jaringan
Warna insulasi
Tidak ada MCB kabel salah
Warna kabel tidak sama dengan warna busbar
Perangkat proteksi inverter jaringan
dan kabel
Kabel keluar tidak dilindungi oleh MCB. Membiarkan kabel tidak terlindungi keluar
dapat tidak terpasang.
meningkatkan risikoKabel pembum
arus pada ka
Setiap inverter jaringan dan kabel keluar tidak boleh dibiarkan tidak terlindungi.
Jenis dan ukuran perangkat proteksi yang tepat sangatlah penting dalam
memberikan keamanan pada instalasi.
Pada prinsipnya, inverter jaringan dapat digunakan baik di sistem off-grid maupun on-grid.
Inverter bekerja dengan cara yang sama, yaitu dengan mengikuti tegangan dan frekuensi
jaringan. Dalam sistem on-grid, inverter akan terus memberikan daya selama matahari bersinar
dan jaringan mampu mandistribusikan daya yang dikonversi.
Di sisi lain, jika berbicara mengenai sistem PLTS off-grid, dimana operasinya berdasarkan
pada penyimpanan baterai dan beban, inverter jaringan dikendalikan oleh inverter baterai. Inverter
baterai harus berkomunikasi dengan inverter jaringan untuk membatasi daya keluarannya jika
bank baterai sudah terisi penuh dan daya yang dihasilkan modul fotovoltaik lebih tinggi dari
beban. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah frekuensi jaringan sehingga inverter jaringan
mengurangi daya keluarannya. Besarnya daya keluaran tersebut tergantung pada perubahan
frekuensi dengan menggunakan kontrol droop3.
Pengaturan inverter jaringan harus dikonfigurasi dengan benar ke mode off-grid. Mode off-grid
akan memungkinkan inverter untuk mengatur nilai rujukan yang dikhususkan untuk aplikasi off-
grid.
3 Droop
adalah strategi kontrol yang biasa diterapkan pada pembangkit untuk mengendalikan frekuensi utama (dan
terkadang untuk mengendalikan tegangan).
Parameter apa yang harus dipertimbangkan ketika mengatur parameter inverter jari
Country data set untuk menyesuaikan parameter ke jaringan yang dikehendaki. Untuk sistem yang berdi
Frekuensi dasar adalah frekuensi jaringan off-grid (stand-alone), yaitu 50 Hz.
Tegangan AC minimum adalah tegangan minimum sistem untuk beroperasi. Nilainya tergantung pada kis
Tegangan AC maksimum adalah tegangan maksimum sistem untuk beroperasi.
Frekuensi AC minimum adalah frekuensi minimum sistem untuk beroperasi. Umumnya, frekuensi ini dide
Frekuensi AC maksimum adalah frekuensi maksimum sistem untuk beroperasi.
Start power control frequency adalah titik di mana kontrol daya droop frekuensi mulai bekerja.
Maximum power control frequency adalah batas maksimum frekuensi untuk mengendalikan daya keluaran
Battery Bank
Dasar-dasar baterai
Baterai digunakan dalam sistem PLTS komunal untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh
modul fotovoltaik di siang hari, lalu memasok ke beban di malam hari atau saat cuaca
berawan. Baterai bertindak sebagai penyimpan energi sementara (buffer) untuk mengatasi
perbedaan antara pasokan listrik dari modul fotovoltaik dan permintaan listrik. Saat ini, baterai
merupakan cara paling praktis untuk menyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh rangkaian
modul fotovoltaik melalui reaksi elektrokimia. Komponen ini merupakan salah satu komponen
yang penting dan sekaligus rentan dalam sistem PLTS off-grid. Desain yang kurang baik atau
ukuran baterai yang tidak tepat dapat mengurangi umur pakai yang diharapkan,
berkurangnya energi, kerusakan, hingga bahaya keselamatan pada pengguna. Baterai
memiliki keterbatasan umur pakai yang bergantung pada perilaku penggunaan serta
temperatur pengoperasian.
Sebagai suplai bagi beban dengan tegangan dan arus yang stabil melalui inverter baterai,
juga dalam hal terjadi putusnya pasokan daya (intermittent) dari modul fotovoltaik.
Bertindak sebagai cadangan untuk mengatasi perbedaan antara daya yang tersedia dari
modul fotovoltaik dan permintaan dari beban.
Menyediakan cadangan energi untuk digunakan di hari-hari dengan cuaca berawan atau
pada kondisi darurat. Penentuan kapasitas baterai harus memperhitungkan hari-hari ketika
sistem berjalan penuh tanpa pasokan daya dari modul fotovoltaik untuk memenuhi
kebutuhan listrik (hari otonom).
Memasok daya ke komponen elektronika daya seperti solar charge controller dan inverter.
Bank baterai
Instalasi umum bank baterai lead-acid di dalam rumah pembangkit. Bank baterai disusun dari beberapa sel
Terdapat banyak teknologi baterai yang tersedia untuk sistem PLTS off-grid seperti lead-acid,
lithium ion, Zinc air, Nickel cadmium, dll. Namun, mempertimbangkan kematangan teknologi,
kinerja, serta keamanannya, hanya sedikit jenis baterai yang digunakan di daerah terpencil. Baterai
lead-acid paling
umum digunakan pada sistem PLTS off-grid, meskipun terdapat alternatif baterai penyimpan
yang lebih baru seperti Lithium ion dan Zinc air yang sudah mulai dipertimbangkan dengan umur
pakai yang lebih panjang. Baik baterai Lithium ion maupun Zinc air memerlukan sistem
pengelolaan baterai (battery management system) untuk keamanannya dan memperpanjang
umur pakai baterai. Dikarenakan densistas energi baterai lithium yang lebih tinggi (Wh/kg)
dibanding lead acid, terkadang penggunaannya lebih menguntungkan untuk dipakai di
daerah terpencil.
Terminal positif
Terminal negatif
Baterai berjenis lead acid dengan pemakaian hingga charge rendah (deep cycle) banyak
digunakan karena andal dalam waktu lama, lebih aman, mudah digunakan, dan biaya yang
relatif lebih rendah per siklusnya. Penting untuk menggunakan jenis baterai yang mudah dirawat
untuk dipasang di daerah terpencil dan sulit diakses. Jenis baterai OPzV atau Ortsfest (stasioner)
PanZerplatte (pelat tubular) Verschlossen (tertutup) adalah salah satu jenis baterai yang paling
banyak digunakan untuk sistem PLTS off-grid. Baterai ini adalah baterai valve regulated lead
acid (VRLA) dengan teknologi pelat tubular dan gel yang tidak bergerak (immobilized) sebagai
elektrolitnya untuk kinerja yang lebih tinggi.
Baterai ini mampu mencapai setidaknya 1500 siklus dengan 80% depth of discharge, dimana
sangat ideal untuk digunakan. Bab ini hanya akan menjelaskan instalasi untuk jenis
baterai tersebut.
Spesifikasi baterai
Baterai biasanya ditentukan oleh tegangan dan kapasitas nominalnya. Tegangan nominal pada
dasarnya adalah tegangan titik tengah baterai atau tegangan yang diukur saat baterai memiliki
status pengisian sebesar 50%. Sedangkan kapasitasnya adalah jumlah arus yang dapat
disediakan baterai untuk waktu tertentu (Ah). Kapasitas nominal biasanya diukur dengan
pemakaian baterai dalam 10 jam dengan pemakaian arus 1/10 dari kapasitas baterai.
Jenis sel
Disarankan agar baterai harus diuji sesuai dengan standar sebagai berikut: IEC 60896-21
– “Baterai lead acid stasioner – Bagian 21: Jenis dengan pengatur katup –
Metode pengujian”; IEC 60896-22 - “Baterai lead acid stasioner – Bagian 22:
Jenis dengan pengatur katup – Persyaratan”; serta IEC 61427 – “Sel dan baterai
sekunder untuk penyimpanan energi terbarukan – Persyaratan umum dan metode
pengujian” untuk memenuhi standar kualitas minimum.
Harga baterai masih relatif mahal dan mengambil porsi yang besar dari biaya modal di PLTS
Off-grid sehingga pemilihan dan penetapan kapasitasnya harus dilakukan dengan benar agar
kapasitas yang digunakan tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Kapasitas yang kurang dapat
menyebabkan pelepasan energi (depth of discharge) yang terlalu dalam sehingga mengurangi
umur pakainya serta energi yang tidak mencukupi di malam hari. Sedangkan kapasitas yang
berlebihan mengakibatkan penggunaan baterai yang tidak efektif. Penetapan kapasitas
dilakukan dengan menggunakan perhitungan matematis lalu dapat dikoreksi menggunakan
perangkat lunak simulasi seperti HOMER atau yang serupa untuk mencari solusi optimal.
Overcharge adalah kondisi ketika arus berlebih diterapkan pada baterai di akhir
pengisian. Overcharge menyebabkan terjadinya elektrolisis sehingga terjadi
pembentukan gas serta hilangnya air.
Siklus/ Cycle adalah satu kali urutan pengisian dan pemakaian. Lead acid baterai ditentukan
sebagai siklus pakai atau jumlah siklus sebelum baterai mengalami penurunan kapasitas atau
rusak. Idealnya, baterai yang baik harus memiliki setidaknya 2000 siklus atau setara
dengan 5 tahun operasi.
State of health (SoH) adalah rasio kondisi baterai saat ini terhadap kondisi ideal
atau
kapasitasnya ketika masih baru. SoH dinyatakan dalam persentase (%). Salah satu
alasan turunnya nilai SoH adalah meningkatnya hambatan internal baterai yang
membuat sebagian dari kapasitas baterai tidak dapat digunakan
Self-discharge rate adalah tingkat penurunan kapasitas baterai tanpa terhubung ke beban
atau
karena aktivitas kimia internal. Tingkat penurunan kapasitas pada baterai lead acid
biasanya maksimal 2% per bulan pada temperatur 20° C. Angka ini akan menentukan
persyaratan untuk pengisian daya baterai di saat tidak digunakan.
Kebutuhan energi di malam hari dan profil beban. Energi akan menentukan
kapasitas, sedangkan daya puncak menentukan pengeluaran arus maksimum yang
harus dijaga pada tingkat yang disarankan.
Perkiraan jumlah hari yang mampu menyediakan energi tanpa pasokan tenaga listrik
dari modul fotovoltaik atau selama cuaca berawan. Perkiraan umumnya dua atau
tiga hari.
Efisiensi bolak-balik (round-trip efficiency) baterai harus dipertimbangkan ketika menetapkan
kapasitas baterai, karena menimbulkan rugi-rugi di baterai secara signifikan.
Depth of discharge yang diizinkan harus diketahui untuk mencegah pemakaian energi
baterai yang terlalu banyak (deeply discharged). Depth of discharge juga mempengaruhi
siklus umur pakai baterai secara signifikan.
Jumlah siklus yang diperlukan untuk mencegah seringnya melakukan penggantian baterai.
Temperatur berpengaruh terhadap umur pakai dan kapasitas baterai.
Pengoperasian baterai
Pada saat pelepasan energi baterai, tegangan rangkaian tertutup (closed-circuit voltage, CCV)
dari baterai penurunan awal disebabkan oleh rugi-rugi hambatan (ohmic losses). Tegangan
tersebut menurun secara bertahap tergantung pada karakteristik baterainya, hingga terjadi
pemutusan karena tegangan yang rendah (low voltage disconnection, LVD). Dalam hal ini,
beban harus diputus untuk menghindari pelepasan energi sampai habis (deep discharge) dari
baterai sehingga menurunkan konsentrasi asam di dalam elektrolit dan timbul sulfidasi
pada terminal baterai.
1
Hoppecke, “Installation, commissioning and operating instructions for valve-regulated stationary lead-acid
batteries,” 2013.
2
Hoppecke, “Installation, commissioning and operating instructions for valve-regulated stationary lead-acid
batteries,” 2013.
Swallow discharge atau pelepasan energi baterai dengan depth of discharge yang sangat rendah, d
Arus pelepasan energi (discharging current) Semakin tinggi arus yang dipakai maka semakin re
Pengaturan tegangan pengisian. Tegangan yang tinggi saat pengisian baterai diatas batas yan
Pengisian baterai
Selama proses pengisian, khususnya di tahap absorpsi, terjadi pemuaian gas di dalam baterai
karena pemisahan air menjadi oksigen dan hidrogen sebagai akibat dari proses elektrolisis. Gas
terperangkap di dalam baterai dengan tekanan rendah dan membentuk air. Dalam beberapa
kasus, ketika tekanan meningkat secara signifikan dan mencapai batasnya, katup akan
melepaskan gas sehingga cairan elektrolit akan berkurang. Dalam hal ini, konsentrasi gas
hidrogen meningkat di dalam ruangan sehingga harus disediakan ventilasi yang baik. Fungsi
katup baterai penting untuk dijaga agar dapat mencegah kehilangan oksigen yang tidak perlu
pada tekanan yang lebih rendah. Efek munculnya gas ini juga lambat laun menyebabkan karat
pada pelat positif dari baterai.
Bank baterai harus diisi sesuai dengan spesifikasi dengan metode pengisian tiga tahap,
yaitu bulk, absorption, dan float. Pengisian dengan cara penyetaraan (equalization)
tidak boleh dilakukan untuk baterai berjenis lead acid OPzV atau GEL.
Hindari mengisi daya baterai dengan tegangan sangat tinggi yaitu tegangan maksimum
sebesar 2,4 V selama tahap bulk dan absorption. Arus pengisian baterai tidak boleh lebih
tinggi dari tingkat C10 dari bank baterai. Daya baterai yang berlebihan menyebabkan
berkurangnya kapasitas, peningkatan konsentrasi asam di dalam elektrolit, serta baterai
yang terlalu panas.
3
D. Linden and T. B. Reddy, “Handbook of batteries,” 2001.
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Fotovoltaik: Dos and Don’ts
Baterai
Asam sulfat bersifat korosif dan berbahaya yang dapat menyebabkan cedera serius
serta kebutaan. Hindari kontak dengan kulit dan segera bersihkan dengan air jika
terkena cairan ini. Selalu gunakan sarung tangan yang diinsulasi saat
membersihkan cairan.
Katup baterai yang rusak akan mudah mengeluarkan sebagian gas dan mengurangi kapasitas baterai.
Kerusakan katup baterai dapat menyebabkan kebocoran gas hidrogen dan mungkin
elektrolit. Kebocoran campuran hidrogen dan oksigen dapat menyebabkan risiko
ledakan apabila kandungan hidrogen di udara mencapai 4%, sementara elektrolit
sangat berbahaya dan korosif jika tumpah.
Pelepasan oksigen pada tekanan rendah akan menyebabkan kerugian yang tidak dapat
diperbaiki
Pastikan baterai dalam kondisi yang baik tanpa adanya kerusakan sebelum dipasang.
Baterai harus dikemas dengan benar selama pengiriman. Jangan pasang baterai
dengan katup yang rusak atau terminal yang rusak.
Korosi
Baterai harus diisi penuh setidaknya setiap bulan dan lakukan siklus pengisian baterai.
Caranya dengan memutus beban agar baterai terisi penuh dan menghubungkannya
kembali untuk melepas energi baterai. Jangan mengisi penuh baterai dan membiarkan
baterai kurang terisi karena menyebabkan korosi atau munculnya kristal sulfida
(sulphation) pada terminal negatif.
Baterai tidak boleh disimpan dalam waktu yang sangat lama dan dibiarkan pada kondisi SoC
yang rendah.
Hindari kontak langsung antara timbal (terminal baterai) dengan tembaga (konduktor).
Batasan temperatur
Temperatur ruang yang ideal dari ruang baterai harus berada di antara 20° C hingga 30° C. Di
beberapa lokasi, temperatur luar mungkin lebih tinggi. Dalam hal ini, perbedaan temperatur antara
ruang dalam dan luar ruang sebaiknya tidak lebih tinggi dari 2° C.
Perbedaan temperatur antar bank baterai tidak boleh lebih besar dari 3° C.
Penyimpangan temperatur akan menyebabkan kondisi pengoperasian yang berbeda
dan menyebabkan penurunan umur pakai yang berbeda pula.
Baterai yang rusak dapat dilihat dari peningkatan temperatur yang terjadi ketika
pengisian atau pemakaian karena tahanan internal yang tinggi dari baterai yang
rusak.
Tahanan internal yang tinggi juga dapat dilihat dari peningkatan atau penurunan tegangan
yang signifikan selama pengisian dan pemakaian. Baterai yang buruk cenderung
mencapai tahap absorption lebih cepat dalam proses pengisian atau mengalami
pemutusan yang lebih awal dalam proses pelepasan dan lebih cepat habis.
Deviasi dalam tegangan rangkaian terbuka yang lebih besar dari 0,5 V menandakan
bahwa baterai tidak pada state of charge dan state of health (SoH) yang sama.
Bank baterai terdiri dari satu rangkaian atau beberapa rangkaian baterai yang terhubung
secara paralel. Satu rangkaian terdiri dari sel baterai individual yang dihubungkan secara seri.
Masing-masing sel menghasilkan tegangan sekitar 2,1 V untuk baterai lead acid dan bervariasi
tergantung pada teknologi baterai serta kondisi state of charge-nya. Bank baterai kemudian
dikonfigurasi berdasarkan tegangan sistem yang diinginkan (tegangan baterai) dan
kapasitas.
Ketika membutuhkan tegangan yang lebih tinggi, baterai dengan kapasitas yang sama dihubungkan
secara seri sampai tegangan rangkaian baterai mencapai tegangan yang dibutuhkan, biasanya senilai
48 VDC. Sementara untuk meningkatkan kapasitas, rangkaian baterai dengan tegangan dan
karakteristik nominal yang sama dihubungkan secara paralel.
Baterai di bank baterai harus berada pada state of health dan state of charge yang sama.
State
of charge dilihat dari tegangan setiap sel selama kondisi rangkaian terbuka atau tanpa
beban. Tegangan di tiap sel sebaiknya tidak memiliki perbedaan hingga 0,02 V atau
mengacu pada
ketentuan pabrikan. State of charge harus disesuaikan sebelum pemasangan dilakukan.
Tegangan, arus, dan temperatur baterai harus diperiksa secara berkala untuk
dapat mengambil tindakan pencegahan jika tegangan dan temperatur baterai
menunjukkan
penurunan state of health.
Bagaimana konfigurasi yang pada umumnya dilakukan untuk bank baterai lea
NYAF 35 mm2 ≈
103 A max
Warna kabel yang berbeda untuk terminal yang sama dapat mem
Meski jenis dan luas penampangnya mirip. Kabel dengan insulasi warna kabel grounding tidak bisa digunakan untuk k
Kabel untuk rangkaian baterai harus dirancang dengan baik untuk mengakomodasi arus
selama pengisian dan pemakaian daya, serta memiliki ukuran kabel (rating) yang lebih
tinggi dari ukuran gawai proteksi arus berlebih di rangkaian tersebut. Sebaiknya tiap kabel
rangkaian baterai berpenampang minimal 50 mm 2, meski nilai aktual seharusnya mengikuti
arus beban.
Gunakan jenis kabel, panjang, penampang lintang, dan pengaturan kabel yang serupa untuk
memperoleh tahanan listrik dan penurunan tegangan yang sama diantara rangkaian baterai.
Hindari memperpanjang kabel menggunakan konektor tambahan serta gunakan kabel
yang utuh. Kualitas buruk dari konektor dan penyambungan kabel akan meningkatkan
tahanan.
Panjang kabel antara perangkat proteksi arus berlebih dan terminal baterai
harus sependek mungkin untuk menghindari penurunan tegangan yang signifikan.
Hal ini dapat menyebabkan pemutusan awal di saat pengisian dan pelepasan
energi.
4
International Electrotechnical Commission, “Low-voltage electrical installations - Part 5-52: Selection and
erection of electrical equipment - Wiring systems,” 2009.
Terminal baterai diberi penutup papan akrilik dan diberi label dengan tanda bahaya tegangan.
Terminal baterai selalu memiliki tegangan, oleh karena itu jangan meninggalkan
terminal tanpa proteksi. Bagian logam dapat memicu hubungan arus pendek yang tidak
disengaja. Gunakan kunci baut yang terisolasi ketika memasang sambungan.
Pastikan bahwa baterai selalu bersih dari debu dan uap air yang berlebihan
untuk meningkatkan jarak rambat (creepage distance) di antara terminal. Gunakan
hanya lap kain yang dibasahi air untuk membersihkan baterai. Lap yang kering dapat
menyebabkan timbulnya muatan elektrostatik melalui gesekan dan meningkatkan
risiko ledakan.
Pemasangan baterai mencakup penyusunan, pemasangan pada rak, dan persyaratan ruang
baterai harus didasarkan pada IEC 62485-2 - Persyaratan keselamatan untuk baterai
sekunder dan instalasi baterai - Bagian 2: Baterai stasioner.
Baterai dapat disusun secara vertikal atau horizontal. Namun, perlu ada tanda
peringatan khusus dari produsen seperti indikator panah ketika memasang baterai
secara horizontal. Pastikan bahwa pelat internal disusun secara vertikal (polaritas yang
sama disusun vertikal).
Baterai harus dipasang pada rak yang stabil dan kokoh untuk mencegah baterai jatuh
serta untuk pendinginan yang lebih baik.
Ruang baterai harus memiliki ventilasi yang memadai untuk mencegah konsentrasi gas
hidrogen yang tinggi di dalam ruangan selama pengisian. Baterai lead acid dapat
menghasilkan gas hidrogen yang dapat terbakar karena adanya busur listrik atau
percikan api.
Bank baterai tidak boleh ditempatkan dekat dengan sumber panas atau di tempat
yang langsung terkena sinar matahari. Temperatur tinggi dapat menyebabkan
berkurangnya umur pakai, kebocoran, atau bahkan ledakan.
< 10 mm
> 1 cm
Jarak antar sel baterai yang tidak memadai. Harus disediakan jar
Sel baterai dipasang dengan jarak yang cukup agar baterai dapat melepaskan panas.
Jauhkan baterai dari komponen yang dapat memercikan api sehingga mungkin
menimbulkan kebakaran seperti: api terbuka, busur listrik, percikan api, atau muatan
listrik statis.
5
North Star, “NSB OPzV Batteries - Tubular Gel Technology,” 2017.
Rak baterai
Tanpa rak
DC Distribution Panel
Panel distribusi DC atau dikenal juga dengan DC power distribution board (DCPDB) adalah
tempat terhubungnya solar charge controller (SCC), bank baterai, dan inverter baterai. Panel
ini mendistribusikan daya DC yang dikonversi dari solar charge controller ke bank baterai dan dari
bank baterai ke inverter baterai yang umumnya pada tegangan sistem 48 VDC. Panel distribusi
DC pada umumnya terdiri dari busbar sebagai titik sambungan dan perangkat proteksi untuk
melindungi bank baterai serta melindungi kabel dari SCC dan ke inverter baterai.
Selungkup
Proteksi kabel ke
inverter baterai
Proteksi kabel dari
SCC
Proteksi bank
baterai
Proteksi bank baterai digunakan untuk melindungi setiap string baterai dalam
bank baterai terhadap hubungan arus pendek. MCB atau sekering biasanya
digunakan untuk tujuan ini.
Terminal DC atau busbar adalah titik interkoneksi antara bank baterai, SCC, dan
inverter baterai. Perangkat ini bertujuan untuk menghubungkan beberapa
perangkat ke dalam sebuah konduktor yang sama. Perangkat ini terbuat dari
konduktor tembaga padat dan berlapis timah untuk proteksi korosi.
Proteksi kabel masuk dari SCC berfungsi untuk memberikan perlindungan tambahan
terhadap arus berlebih (overcurrent) atau hubungan arus pendek pada SCC dan
kabel dari SCC.
Proteksi kabel keluar ke inverter baterai melindungi kabel keluar menuju inverter
baterai terhadap arus berlebih dan hubungan arus pendek.
Selungkup (enclosure) tempat dipasangnya perangkat proteksi dan busbar.
Batang pembumian (grounding bar) menyediakan koneksi pembumian untuk
selungkup, jika selungkup terbuat dari bahan yang dapat menghantarkan
listrik.
Panel distribusi DC yang menghubungkan tiga string baterai, lima SCC dan tiga inverter
baterai
Apa yang harus diperhatikan ketika merancang sebuah panel distribusi DC?
Kondisi temperatur ruangan dan rugi-rugi daya komponen berpengaruh terhadap panas
di dalam panel. Pengelolaan panas yang baik diperlukan untuk menghindari penurunan
daya mampu (derating) komponen yang disebabkan oleh panas berlebih.
Pemisahan antara konduktor positif dan negatif harus dijaga agar tidak terjadi hubungan
arus
pendek yang tidak disengaja. Bank baterai memiliki kandungan energi yang tinggi,
sehingga mungkin akan timbul percikan api yang berarti.
Semua sambungan kabel harus dikencangkan dengan aman untuk mencegah bahaya
kebakaran.
Selungkup pelindung
Bahan polikarbonat, poliester, atau baja yang dicat dapat digunakan sebagai selungkup.
Panel harus memiliki insulasi ganda atau kelas proteksi II. Selungkup memiliki beberapa
lapisan bahan insulasi antara komponen-komponen internal dan permukaan selungkup untuk
melindungi operator atau teknisi dari tegangan sentuh.
Tindakan pengamanan tambahan seperti label dan perlindungan dari personel yang tidak
berwenang harus disediakan karena sistem beroperasi pada tegangan maksimal 56 VDC yang
dapat berbahaya untuk disentuh terutama pada kondisi basah.
Panel distribusi harus diukur dengan benar sesuai jumlah SCC, inverter baterai, dan bank
baterai yang perlu untuk dihubungkan.
Kualitas selungkup
Panel harus memiliki kelas proteksi minimal IP 3X atau terlindung terhadap benda padat
berukuran lebih besar dari 2,5 mm. Untuk mencapai hal ini, gland kabel pada tempat masuknya
kabel harus digunakan dan ventilasi selungkup tidak boleh terlalu besar untuk mencegah
binatang masuk.
Sealant
Cicak
Tutup bukaan besar di tempat masuknya kabel dengan menggunakan papan yang kuat
dan buatlah lubang untuk tempat gland kabel.
Gunakan gland kabel yang tepat sesuai dengan penampang kabel dan pasang kembali
semua kabel melalui gland kabel ini.
Gunakan warna insulasi kabel yang benar untuk menghindari salah tafsir fungsi untuk
setiap jenis kabel.
Pintu harus ditutup rapat dan dikunci.
Jika selungkup terbuat dari logam, pastikan panel dicat menggunakan spray anti karat.
Panel harus aman untuk disentuh pada kondisi apapun. Hal ini dapat dicapai
dengan menggunakan kotak yang memiliki insulasi ganda atau membumikan
panel beserta pintunya, jika menggunakan bahan logam.
Gambar kelistrikan dan label untuk semua komponen harus tersedia di lokasi
dan mungkin ditempelkan pada panel untuk membantu operator, teknisi, atau
petugas pemeriksa untuk mengidentifikasi komponen yang terpasang.
Jarak yang memadai antar komponen dan ruang internal yang lebih besar memungkinkan komponen listrik melepas
Perangkat proteksi melindungi kabel dan bank baterai dari arus berlebih dan hubungan arus
pendek. Perangkat ini akan memutuskan perangkat atau jalur yang rusak jika terjadi hubungan
arus pendek dan menjaga perangkat yang lain tetap beroperasi.
Gunakan hanya perangkat proteksi yang telah terbukti memiliki kemampuan memutus
arus DC dan dengan aman beroperasi pada tegangan sistem baterai.
Dianjurkan menggunakan MCB dibandingkan sekering. MCB atau MCCB (molded-case circuit
breaker) lebih sensitif, mudah mengidentifikasi kerusakan, dapat diset ulang, lebih
aman, dan bisa memutus sambungan dengan mudah. Menggunakan sekering akan
membutuhkan peralatan khusus dan suku cadang yang seringkali tidak tersedia di
daerah pedesaan.
Kemampuan perangkat proteksi untuk memilih untuk menjaga MCB, yang melindungi bank
baterai, menjadi perangkat terakhir yang jatuh (trip) jika terjadi kerusakan.
MCB melindungi kabel (+) dan (-) dari SCC Sekering jenis pisau (NT)
MCCB melindungi kabel (+) dan (-) dari bank baterai dan inverter
Kabel tidak terlindungi
Bank baterai, SCC, dan inverter baterai dilindungi oleh MCB dan MCCB di sisi positif dan negatif.
Kabel dari SCC dan ke inverter baterai tidak terlindungi oleh pera
Sambungan paralel
Pasanglah MCB khusus untuk tegangan DC pada setiap kabel masuk ke SCC dan kabel
keluar dari inverter baterai.
Jangan gabungkan beberapa instalasi ke dalam satu perangkat proteksi. Proteksi gabungan
akan kehilangan fleksibilitas instalasi, misalnya tidak dapat memutus hanya jalur yang rusak.
Gunakan hanya jenis sekering sakelar-pemutus dan jenis yang tersedia secara luas di
dalam negeri untuk memudahkan proses pemeliharaan dan perbaikan, serta untuk
menghindari kesulitan dalam mencari komponen pengganti.
Lakukan pemeriksaan secara rutin untuk memantau kondisi sekering. Pengukuran perlu
dilakukan jika ada tanda-tanda terbakar.
Kerusakan listrik harus ditemukan dan dihilangkan sebelum menyetel ulang (reset) MCB
atau mengganti sekering.
Harus disediakan sekering cadangan sebanyak 20% dari total jumlah sekering yang
terpasang
dengan ukuran dan kelas yang sama di dalam kotak.
Jangan pernah menginterupsi rangkaian atau melepas sekering selama operasi atau jika
sedang ada beban. Inverter baterai dan SCC harus dimatikan sebelum melepas sekering.
Jarak antara busbar positif dan negatif yang sangat dekat. Penat
Positif Negatif
Pemisahan yang cukup antara terminal positif dan negatif diperlukan untuk
menghindari hubungan arus pendek yang tidak diinginkan. Lebih mudah memisahkan
sambungan jika dipasang dengan pengaturan kiri dan kanan. Lihat Bab 3
mengenai cara memasang busbar positif dan negatif dengan aman.
Jalur keluar
Kabel bank baterai memiliki ukuran kabel yang sama dengan kabel keluar dan tidak dilindungi oleh perangkat prote
Jangan pernah membiarkan kabel tanpa proteksi arus lebih dan selalu gunakan
ukuran kabel yang sesuai. Hitung kuat hantar arus yang diperlukan berdasarkan
kemungkinan besarnya arus yang lewat serta metode pemasangannya1.
Battery inverter
Inverter baterai atau juga dikenal sebagai inverter yang berdiri sendiri (stand-alone) adalah
otak dari sistem PLTS off-grid berbasis komunal. Inverter baterai bertugas untuk membentuk jaringan
distribusi AC dengan mengatur tegangan dan frekuensi dalam batas yang diijinkan dan menjaga
keseimbangan energi di dalam jaringan. Inverter baterai biasanya dapat digunakan secara dua
arah (bidirectional) atau satu arah (unidirectional) tergantung pada konfigurasi dari sistem. Dalam
sistem penyambungan AC-coupling, inverter baterai berfungsi sebagai inverter (pengubah
tegangan DC-AC) serta charger (pengubah tegangan AC-DC). Jika terdapat kelebihan energi dari
modul fotovoltaik dan baterai tidak terisi penuh, inverter baterai bertindak sebagai charger. Dan
jika terdapat kekurangan energi dan baterai masih memiliki energi yang tersisa, baterai akan
mengeluarkan daya untuk memenuhi permintaan melalui inverter.
Beberapa inverter baterai dapat ditingkatkan dayanya atau diinterkoneksikan secara modular untuk
mencapai keluaran (output) yang lebih besar. Inverter baterai dapat dikonfigurasi secara paralel
sebagai klaster tunggal (single-cluster) dalam konfigurasi satu fasa atau tiga fasa serta
beberapa klaster (multi-cluster) dengan panel distribusi tambahan. Dalam konfigurasi multi-
cluster, jika satu klaster tambahan bermasalah, yang lainnya masih dapat beroperasi.
Inverter baterai
Instalasi inverter baterai pada umumnya dalam sistem pembangkit listrik tenaga surya off-grid
Mengubah tegangan DC dari bank baterai (48 VDC) ke jaringan listrik AC 230 VAC
Melindungi bank baterai dari pengisian yang berlebihan dengan mengurangi arus
pengisian (charging) ketika baterai sudah penuh. Pengisian baterai yang berlebihan dapat
menyebabkan timbulnya gas atau ledakan, tergantung pada teknologi baterai.
Melindungi bank baterai dari terkurasnya energi secara berlebih (deeply discharged) dengan
cara menghentikan keluaran ketika kondisi penyimpanan energi pada baterai (state of
charge) turun di bawah batas minimum. Karena inverter baterai membutuhkan baterai
untuk dapat beroperasi, terkurasnya daya baterai secara berlebih dapat
menyebabkan tidak beroperasinya inverter baterai atau terhentinya pasokan daya
listrik ke jaringan.
Memantau tegangan dan arus pengisian serta tegangan dan arus pelepasan
(discharging) dan energi ke dan dari bank baterai serta tegangan dan arus keluaran
AC
Saklar pemindah secara otomatis (automatic transfer switch) di saat inverter baterai
terhubung ke sumber daya lain seperti jaringan listrik eksternal atau pembangkit listrik
eksternal. Jaringan listrik eksternal atau pembangkit listrik eksternal dapat digunakan
sebagai cadangan ketika kondisi penyimpanan daya baterai sedang rendah.
Enam inverter baterai dari jenis SMA Tiga inverter dari jenis Schneider XW
Sunny Island 8.0H dipasang secara paralel untuk membentuk
6048 terhubung
jaringan
secara
distribusi
paralel
ACuntuk
tiga fasa
mendapat
berday
Minimal harus menggunakan dua inverter baterai untuk meningkatkan redundansi dalam sistem
Inverter baterai harus dapat beroperasi secara paralel. Kontrol daya inverter dilakukan dengan car
Fleksibel untuk dikonfigurasi dalam sistem fasa tunggal atau tiga fasa dan mudah diperluas denga
Ukuran inverter baterai harus sesuai dengan beban rata-rata dan beban puncak yang beroperasi sela
Efisiensi yang tinggi (≥ 94%) pada tegangan puncak sistem dan dilengkapi dengan MPPT.
Dilengkapi dengan sistem proteksi berikut ini:
Proteksi arus lebih dan arus hubung pendek di sisi tegangan AC, perangkat
harus dilindungi terhadap beban berlebih dan hubungan pendek selama
pemakaian.
Proteksi tegangan tinggi baterai, yang secara otomatis menghentikan proses
pengisian ketika tegangan baterai mencapai batas yang ditetapkan untuk menghindari
pengisian baterai yang berlebihan (overcharge).
Proteksi tegangan rendah baterai, yang secara otomatis mengalihkan inverter ke
status siaga atau benar-benar mati bila tegangan baterai atau SoC berada di bawah
batas yang telah ditetapkan untuk menghindari penggunaan energi yang
berlebih (deeply discharged) pada baterai.
Pengisian baterai dengan kompensasi temperatur (temperature-compensated
battery charging) adalah kemampuan inverter baterai dalam mengendalikan
tegangan pengisian berdasarkan temperatur baterai.
Tampilan antar muka yang ramah pengguna yang menunjukkan status inverter baterai
dan SoC dari bank baterai. Sistem manajemen baterai harus didasarkan pada
penetapan SoC yang tepat. Ini akan membantu operator atau teknisi untuk
memantau sistem dengan mudah.
Pengambilan data atau pemantauan data untuk mendapatkan data kinerja dari sistem
secara langsung dari inverter atau melalui sistem pemantauan jarak jauh yang terpisah.
Sesuai dengan tegangan sistem dan teknologi baterai yang terpasang (yaitu baterai
lead- acid, lithium-ion, zinc-air, dll.). Inverter harus dapat beroperasi dengan tegangan
sistem sebesar 48 VDC. Pengisian dan pengeluaran arus dan tegangan inverter baterai
tidak boleh lebih tinggi dari nilai yang diizinkan dari baterai yang terpasang. Batas
proteksi tegangan tinggi (high-voltage disconnect) dan proteksi tegangan rendah
(low-voltage disconnect) baterai harus dikonfigurasi secara berbeda untuk setiap
teknologi baterai. Jika jenis baterai lithium-ion atau zinc-air yang dipakai, sistem
manajemen baterai (battery management system, BMS) harus mampu membangun
komunikasi dengan inverter.
* I10 atau arus pelepasan nominal dalam 10 jam (Kapasitas [Ah] / 10 jam]
Diuji dan disertifikasi sesuai dengan standar IEC 61000, IEC 62109, dan IEC 61683.
Standar ini menjelaskan gangguan kompatibilitas elektromagnetik (electromagnetic
compatibility, EMC), keselamatan unit konversi daya, dan panduan mengenai cara
mengukur efisiensi inverter yang digunakan dalam sistem yang berdiri
sendiri (stand-alone).
Diproduksi oleh perusahaan terkemuka yang memiliki rekam jejak yang baik dan prosedur
garansi yang jelas.
Rating ingress protection (IP) dari inverter baterai setidaknya IP 40 untuk pemakaian
di dalam ruangan (indoor) untuk menghindari masuknya serangga, debu, zat
korosif, kelembaban dan air.
Tiga inverter dari jenis Leonics Apollo S-219C terhubung secara paralel
Tiga inverter menghasilkan
dari jenis Kehua Techdaya keluaran
15 kW. DBX 12-5 kW dipasang untuk menghasilkan day
IP 54 IP 20
Inverter baterai harus dipasang di dalam rumah pembangkit untuk melindungi perangkat dari
paparan sinar matahari secara langsung dan lingkungan yang keras. Pengelolaan panas yang
baik di dalam ruangan harus dipertimbangkan dengan menyediakan sirkulasi aliran udara yang
baik. Jarak bebas yang cukup antara inverter baterai harus dijaga untuk memungkinkan terjadinya
pembuangan panas.
Pengaturan pemasangan inverter baterai dengan jarak bebas minimum untuk bukaan lubang ventilasi dan pemasanga
Ventilasi
± 10 cm
± 30 cm
Jarak bebas yang memadai antara inverter untuk memastikan pasokan udara dan memungkinkan terjadinya pelepa
Udara hangat
Ventilasi terhalang
Lubang bukaan ventilasi dari inverter baterai tidak boleh terhalang oleh benda apa
pun untuk menghindari peningkatan panas yang signifikan pada inverter.
Meningkatnya panas akan mengurangi daya keluaran. Ventilasi inverter baterai
harus dibersihkan secara teratur dari penumpukan debu.
>1m ± 50 cm
Posisi inverter baterai harus diatur berdasarkan tata letak yang disarankan oleh
produsen. Tergantung pada lokasi ventilasi, jarak minimum antar inverter dianjurkan
tidak kurang dari 30 cm untuk menyediakan ruang pelepasan panas dan untuk
pemasangan kabel. Jarak bebas pada sisi depan inverter juga tidak boleh kurang
dari 1 meter.
Pastikan temperatur ruangan dari rumah pembangkit tidak melebihi 35°C atau perbedaan
antara temperature ruangan dan luas tidak lebih dari 2°C dikarenakan inverter yang
dipasang di dalam ruangan yang jumlahnya berlebihan.
Karena kayu rentan terhadap kerapuhan akibat basah, ganti struktur penopang dengan
struktur logam anti korosi. Jika rumah pembangkit tidak rawan banjir, inverter baterai
dapat dipasang diatas lantai secara langsung.
Blok beton yang berdiri bebas sangat tidak stabil. Pergerakan pada inverter dapat dengan
mudah menyebabkan robohnya seluruh instalas. Gunakan struktur yang lebih stabil untuk
menambah ketinggian instalasi inverter.
Mengurangi risiko terjadinya kabel yang terlalu panas, gangguan listrik, dan mungkin bahaya
sengatan listrik pada operator atau teknisi.
Agar pengoperasian paralel antar inverter baterai master dan slave serta antara klaster
utama
dan kluster tambahan dapat berjalan dengan baik.
Memperoleh data pengukuran dari inverter baterai melalui kabel komunikasi.
Master bertindak sebagai pusat kendali dan pemantauan serta berkomunikasi dengan
para slave di dalam klaster yang sama dan dengan master yang lainnya. Master
mengatur frekuensi dan tegangan yang harus diikuti oleh slave. Master tersebut juga
mengontrol operasi baterai dan menghubungkan atau memutuskan slave serta
memonitor status baterai.
Slave mengikuti pengaturan konfigurasi dan perintah dari master di dalam klaster.
Slave beroperasi berdasarkan perintah yang dikeluarkan oleh inverter dan memberikan
feedback kepada master-nya.
Main cluster adalah klaster yang memiliki tingkatan yang tertinggi di dalam sistem
multi- cluster. Master dari klaster utama lebih tinggi kedudukannya dibandingkan
dengan master dari klaster tambahan (extension). Tugas master adalah berkomunikasi
dengan panel multi- cluster, memulai dan menghentikan operasi dari seluruh sistem,
dan mengontrol serta memantau master lainnya.
Extension cluster adalah kluster tambahan dalam sistem multi-cluster yang berada di
bawah kendali klaster utama. Master dari klaster tambahan tersebut harus mengikuti
perintah yang dikirim oleh master dari klaster utama. Klaster tambahan tersebut
independen terhadap operasional seluruh sistem, yang berarti jika klaster mengalami
kerusakan, klister lain masih bisa tetap beroperasi.
Sumber: SMA1 dan Schneider2
Pasang konduit kabel untuk melindungi kabel serta mencegah beban mekanis pada
kabel dengan mencegah agar kabel tidak menggantung.
1
SMA, “Installation - Quick Reference Guide Off-Grid Systems,” 2014.
2
Schneider Electric, “Conext XW Multi-Unit Power Systems Design Guide,” 2016.
Panjang kabel di antara inverter baterai dan bank baterai serta panel distribusi AC di
dalam klaster yang sama harus identik untuk menghindari operasi yang tidak
simetris.
Gunakan jenis kabel yang tepat berdasarkan tegangan operasi, arus pengisian dan
pelepasan
maksimum, dan arus keluaran AC. Ukuran kabel harus dihitung berdasarkan IEC 60364
atau PUIL dan tidak boleh kurang dari 70 mm2 untuk DC dan 10 mm2 untuk AC atau
sesuai instruksi produsen. Arus puncak keluaran AC harus dipertimbangkan ketika
menetapkan ukuran kabel dan perangkat proteksi (rating arus kabel ≥ arus nominal MCB
≥ arus puncak keluaran AC).
Inverter baterai harus dipasang dekat dengan bank baterai yang terhubung. Panjang kabel
antara bank baterai dan inverter baterai tidak boleh melebihi 10 meter. Dan total
panjang jaringan komunikasi tidak boleh melebihi 40 meter.
Kabel daya dan kabel komunikasi tidak boleh dipasang berdekatan atau disatukan di dalam
konduit yang sama.
Beri label untuk setiap kabel daya dan kabel komunikasi untuk memudahkan identifikasi
kabel.
Kabel ethernet untuk sinkronisasi antara inverter baterai dan jaringan komunikasi terpasang dengan baik
Terminal Sinkronisasi AC
Pada jenis inverter baterai seperti di atas, jaringan klaster untuk sinkronisasi AC tidak
boleh diterminasi dengan terminator jaringan. Terminator jaringan hanya boleh
dipasang pada perangkat yang pertama dan yang terakhir dari jaringan komunikasi
data.
Silakan merujuk ke manual untuk jenis kabel komunikasi yang direkomendasikan. Beberapa
produsen hanya mengizinkan jenis kabel straight-thru Category 5 (CAT 5 atau CAT 5e)
dengan konektor RJ45. Menggunakan kabel twisted pair untuk koneksi sinyal dapat
mengurangi noise.
Ganti kabel ethernet dengan crimping berkualitas tinggi atau gunakan kabel yang disediakan
oleh produsen inverter. Kabel kecil mungkin tidak dapat menahan beban mekanis.
Panjang kabel yang berlebih harus dipotong dan konektor harus dapat menahan jaket
luar dengan menjepitkannya ke dalam konektor.
Gunakan strain relief boot di sekitar konektor untuk melindungi konektor dari tekukan
ekstrem pada kabel
Gland kabel digunakan untuk mengamankan kabel daya pada inverter baterai.
Multi-cluster box
Beberapa produsen memerlukan adanya panel distribusi tambahan untuk membangun sistem multi-
cluster dan untuk menghubungkan antara inverter baterai, inverter jaringan, dan beban. Panel
tersebut biasanya sudah dilengkapi dengan perkabelan, sakelar, dan perangkat proteksi. Panel
biasanya tersedia sesuai dengan jumlah inverter yang harus dihubungkan.
Mirip dengan solar charge controller, informasi mengenai temperatur baterai diperlukan
untuk mencegah pengisian baterai pada temperatur yang tinggi. Kompensasi pengisian daya
dilakukan dengan menyesuaikan tegangan pengisian berdasarkan peningkatan
temperatur baterai.
Sensor temperatur baterai terhubung ke inverter baterai (master) dan dipasang pada baterai untuk fitur kompensasi
Penetapan parameter inverter baterai merupakan langkah yang penting selama pemasangan
untuk memastikan operasi paralel dari beberapa inverter dan operasi baterai dapat berjalan
dengan aman. Parameter tersebut harus dikonfigurasi sesuai dengan instruksi produsen
dan nilai yang direkomendasikan dari produsen baterai. Konfigurasi inverter baterai dapat
dilakukan menggunakan panel kontrol sistem yang terhubung ke inverter master melalui
jaringan komunikasi data.
Conext SCP
Panel kontrol
Fasa 1, Master
Inverter baterai diberi label dengan tanda pengenal (ID) yang menunjukkan jenis perangkat dan koneksi fasa-nya
Konfigurasi dasar
Jenis perangkat untuk mengidentifikasi master dan slave
Moda operasi harus diatur ke moda berdiri sendiri (stand alone) atau off-grid
Jenis baterai dapat dipilih antara teknologi baterai lead acid (valve regulated atau
flooded) atau jenis lain seperti lithium-ion. Spesifikasi baterai OPzV adalah baterai jenis valve
regulated lead acid (VRLA).
Tegangan nominal baterai, yang biasanya ditetapkan pada 48 V DC. Tegangan baterai
harus berada dalam kisaran tegangan nominal baterai.
Kapasitas nominal baterai bank dalam Ah (Ampere-hour) berdasarkan kapasitas C10 bank baterai.
Jumlahkan kapasitas bank baterai jika beberapa rangkaian terhubung secara paralel.
Tegangan dan frekuensi jaringan distribusi diatur di 230 VAC dan 50 Hz.
Jumlah konduktor di jaringan untuk satu fasa maupun tiga fasa.
Klaster tunggal atau multi-cluster untuk menentukan konfigurasi sistem.
Jenis klaster yakni klaster utama (main cluster) atau klaster tambahan (extension cluster)
Alamat klaster dan jenis panel distribusi untuk mengidentifikasi alamat klaster tambahan
dan panel distribusi multi-cluster yang digunakan
Sumber energi yang terhubung seperti modul fotovoltaik yang dilengkapi dengan
inverter jaringan, generator, atau jaringan listrik eksternal
Konfigurasi tambahan untuk keluaran arus bertegangan AC hanya dilakukan di master
Tegangan dan frekuensi AC nominal dari jaringan yang berdiri sendiri dengan nilai 230 V / 50 Hz
Fungsi frequency droop adalah untuk mengatur perubahan frekuensi per kW
Tegangan minimum dan maksimum inverter adalah rentang operasi tegangan AC inverter
Frekuensi minimum dan maksimum inverter adalah rentang operasi frekuensi inverter
Konfigurasi tambahan untuk konfigurasi baterai hanya dilakukan di sisi master
Pemutusan arus tegangan rendah adalah batas pemutus (cut-off) dari tegangan baterai di
mana inverter harus berhenti beroperasi
Batas arus pengisian menentukan arus keluaran yang dapat diterima untuk mengisi (charge)
baterai. Nilai ini biasanya tergantung pada besarnya arus pengisian maksimum yang dapat
diterapkan ke baterai.
Siklus pengisian (charge cycle) adalah proses pengisian tiga tahap atau dua tahap tanpa adanya
tegangan float. Siklus tiga tahap terdiri dari tahap bulk atau tahap arus konstan, tahap absorption
atau tahap tegangan konstan, dan tahap float.
Pengaturan tegangan pengisian untuk memastikan pengisian baterai yang tepat. Lihat Bab 4
untuk nilai yang direkomendasikan untuk pengaturan tegangan. Tegangan yang direkomendasikan
untuk baterai lead acid OPzV adalah 2,35 - 2,4 V untuk tahap bulk dan absorption, dan 2,25
- 2,3 V untuk float atau konsultasikan dengan produsen baterai untuk batas yang
diperbolehkan.
Kompensasi temperature baterai adalah penyesuaian yang dibutuhkan per kenaikan temperatur
yang ditetapkan dalam mV per °C.
Bab 9:
Panel Distribusi AC
Panel distribusi AC atau dikenal juga sebagai AC power distribution box (ACPDB) digunakan
untuk membagi dan mendistribusikan daya dari inverter baterai untuk dialirkan pada beban
melalui beberapa lateral penyulang (sub-feeder). Panel ini adalah tempat di mana inverter
baterai terhubung secara paralel untuk menggabungkan daya keluaran serta perangkat proteksi
dari seluruh penyulang. Pada umumnya panel distribusi AC berisikan busbar, perangkat proteksi arus
lebih, perangkat proteksi tegangan surja, serta sistem pemantauan lokal seperti energi meter.
Panel distribusi AC dapat dikonfigurasikan dalam sususan satu fasa atau tiga fasa, tergantung
pada kapasitas dan topologi sistem.
Timer dan
Selungkup
kontaktor
MCB
Busbar
Sekering
Perangkat proteksi
tegangan surja
Meteran energi
Earth leakage
Transformator circuit breaker
arus
Batang pembumian
Earth-leakage circuit breaker (ELCB) atau gawai pemutus arus sisa mencegah orang terkena sen
Batang pembumian (grounding bar) memberikan pembumian pada selungkup, perangkat protek
Kualitas selungkup
Semua komponen yang teraliri listrik penting untuk diberi label peringatan yang jelas agar
operator atau teknisi waspada akan adanya tegangan berbahaya pada konduktor terbuka yang
ada di dalam panel. Selain label, panel juga harus dilengkapi dengan kunci untuk mencegah
orang yang tidak berkepentingan mengakses instalasi.
Pelabelan komponen
Gland kabel
Penggunaan
Gland kabel digunakan untuk mencegah binatang masuk sealant pada masukan kabel mengurangi fleksibilitas
ke panel.
Sambungan pembumian
Tidak ada jaminan bahwa pintu panel terhubung secara konduktif dengan
selungkup. Menyambungkan kabel pembumian pada pintu akan mengurangi risiko
tersengat listrik saat terjadi kegagalan isolasi.
Untuk mencegah pemutusan yang tidak perlu pada perangkat proteksi bagian hulu saat
terjadi kelebihan beban atau hubungan arus pendek.
Perangkat proteksi
MCB tiga-fasa
MCB ke feeder
Kabel pembumian
Instalasi yang tidak aman pada MCB. MCB seharusnya terpasang dan terlindungi di dalam panel.
Seluruh kabel fasa dan netral harus tersambung pada ELCB untuk
mendapatkan pengukuran yang akurat dari arus sisa. ELCB atau RCD hanya
dapat digunakan pada sistem pembumian berikut: TT, TN-S, atau TN-C-S.
Sekering
Pengukuran tegangan
Sambungan kabel dari instrumen pengukuran tegangan ke busbar tidak boleh dibiarkan
tanpa proteksi. Meteran energi yang rusak atau sambungan yang salah dapat
menyebabkan hubungan arus pendek.
Lakukan verifikasi saat komisioning bahwa perangkat proteksi berfungsi dengan benar
dan menggunakan rating yang benar (tidak terlalu rendah atau tinggi).
Lakukan pemeriksaan untuk memantau kondisi sekering secara berkala. Sekering yang
terbakar atau MCB yang jatuh (trip) harus segera diperiksa. Kerusakan listrik harus
ditemukan dan diperbaiki sebelum menyalakan MCB kembali atau sebelum mengganti
sekering.
Apabila menggunakan sekering, sediakan di dalam kotak minimal 20% cadangan sekering
dari
total sekering yang terpasang, dengan ukuran dan rating yang sama.
Indikator
Kabel yang tidak tersambung pada perangkat proteksi tegangan surja mebuat sistem dalam keadaan tidak terlindun
Tegangan surja dapat terjadi pada seluruh fasa, maka dari itu, seluruh fasa
termasuk netral harus terhubung pada perangkat perlindungan lonjakan listrik (SPD).
SPD harus disambungkan dengan pembumian.
Terminal busbar
Kabel fasa tidak melewati busbar netral. Hindari kontak langsung antara kabel dan busbar dari fasa yang berbeda.
Sistem pemantauan lokal dibutuhkan untuk memberikan informasi dasar seperti tegangan
sesaat, arus, frekuensi, daya, dan total energi yang dialirkan pada beban. Unit pemantauan ini
dapat berupa meteran digital atau analog. Sistem pemantauan local terdiri dari meteran
energi, pengukuran tegangan dan transformator arus (current transformer, CT) sebagai input
untuk meteran tersebut.
Pastikan seluruh fasa dan netral tersambung pada meteran energi untuk
pembacaan yang benar. Rasio transformator arus harus sesuai dengan arus
masukan pada meteran energi.
Pengukuran tegangan dan arus keluaran setidaknya harus terpasang pada panel
untuk menampilkan daya yang dialirkan ke beban. Informasi ini berguna bagi
operator atau teknisi untuk melihat daya sesaat dari pembangkit.
Instalasi kabel
Kabel pembumian
Warna insulasi yang salah (kabel pembumian) digunakan untuk kabel fasa.
Sambungan dan insulasi kabel yang tidak benar. Ganti kabel ters
Kabel harus diterminasi dan dikencangkan dengan baik. Pemipihan (crimping) dan sambungan y
Selotip listrik
Gunakan panel distribusi yang sudah dirakit dan diuji sebelumnya. Panel semacam ini
lebih dapat diandalkan karena panel tersebut sudah diuji untuk memastikan kualitas
instalasi.
Saat komisioning pastikan tidak ada kabel atau konektor yang terlalu panas. Verifikasi dapat
dilakukan secara visual, secara mekanikal dengan memeriksa kekencangan
sambungan, secara elektrikal dengan memeriksa tegangan dan arus, serta
berdasarkan panas.
Kamera infra merah dapat digunakan untuk mendeteksi panas yang tidak normal akibat
ukuran kabel yang terlalu kecil atau instalasi yang buruk. Pemeriksaan perlu dilakukan
apabila terdapat perbedaan suhu yang signifikan antar komponen. Temperatur kabel
dan terminal tidak direkomendasikan lebih dari 50°C saat beroperasi.
Lakukan pemeriksaan dan pemeliharaan secara rutin untuk memastikan tidak ada baut,
sekrup, atau kabel yang kendor akibat getaran atau variasi temperatur. Kencangkan kembali
baut apabila diperlukan.
Sambungan yang tidak benar dapat menyebabkan busur listrik. MCB tidak dilengkapi label.
Pemantauan (monitoring) adalah aktivitas yang sangat penting untuk mengevaluasi kinerja
sistem serta mendapatkan masukan untuk perbaikan sistem di masa yang akan datang.
Pemantauan dapat juga dikategorikan sebagai pemeliharaan prediktif dimana kinerja sistem diukur
secara berkelanjutan selama beroperasi. Pemantauan sistem dapat dilakukan dengan
pemeriksaan secara local dan/atau dari jarak jauh menggunakan perangkat penyimpan dan
pengirim data.
Instalasi sistem pemantauan secara umum, kabel komunikasi terhubung dalam rantai daisy1
PLTS off-grid harus dilengkapi alat pemantauan untuk mengawasi kondisi sistem dan untuk melakukan
pemeliharaan saat dibutuhkan. Sistem pemantauan jarak jauh secara umum terdiri dari
perangkat pemantauan sebagai pusat data dari perangkat individu serta panel kontrol
sistem. Proses pemantauan dilakukan dengan mengambil data seperti tegangan dan arus dari
tiap perangkat elektronik daya, data iradiasi dari pyranometer kemudian mengirim data ke
perangkat pemantauan melalui kabel komunikasi. Selanjutnya, data tersebut dapat secara langsung
divisualisasikan, disimpan di data logger atau ditransmisikan pada data cloud apabila terdapat
sinyal GSM/GPRS.
1
Rantai daisy (daisy chain) adalah rangkaian komponen yang saling terhubung atau berhubungan secara seri.
Data dikumpulkan oleh perangkat pemantauan dan disimpan pada kartu memori dengan
interval yang telah ditetapkan. Seluruh parameter yang diperlukan untuk analisis harus
terdaftar saat pemasangan sistem pemantauan. Saat dibutuhkan pelaporan, kartu memori
harus dikirim pada pemilik. Perlu diperhatikan bahwa panjangnya data yang tersimpan
dalam kartu memori bergantung pada variasi parameter yang direkam serta ukuran kartu
memori yang digunakan untuk sistem tersebut. Data baru akan menghapus data lama
apabila kartu memori penuh.
Sistem pemantauan menggunakan GSM/GPRS sangat dianjurkan karena lokasi yang jauh. Dengan
menggunakan metode ini, pemilik dapat mengakses data dari jauh tanpa harus datang ke
lokasi. Sistem ini mengumpulkan data dari parameter-parameter yang terdaftar, kemudian
mengirimkan data yang diperoleh ke penyimpanan data (data cloud) pemilik atau yang
disediakan oleh perangkat pemantauan.
Tiap metode yang disebutkan di atas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Pemeriksaan secara manual jelas merupakan cara yang paling handal untuk memantau
sistem karena operator akan memeriksa sistem secara langsung dan melaporkannya dalam
bentuk buku catatan (log book). Namun demikian, data detail yang dapat diperoleh dari
metode pemeriksaan manual ini terbatas, sehingga kurang menguntungkan untuk analisis
lebih lanjut. Implementasi sistem pemantauan bergantung pada situasi lokasi. Data logger
dapat dipertimbangkan untuk lokasi yang tidak memiliki jaringan seluler yang baik. Akan tetapi,
apabila jaringan seluler cukup kuat dan dapat diandalkan, pengiriman data real time
menggunakan GSM/GPRS harus dijadikan pilihan. Dalam hal ini, perangkat pemantauan
harus dilengkapi dengan router dan modem.
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos and Don’ts | 10
Sistem Pemantauan Bab 10
Sambungan
pyranometer
Ke
perangkat
Sambungan ke
komputer
Schneider SCC
Strain relief boot RJ45 tidak digunakan pada kabel berwarna abu-ab
Terminator jaringan terpasang pada perangkat pemantauan. Perangkat tersebut adalah perangkat pertama yang te
Jaringan komunikasi tidak diterminasi dengan terminator jaringan
Kabel ethernet berkualitas tinggi dengan strain relief boot harus digunakan untuk
mengurangi tekanan pada konduktor yang dapat mengakibatkan kegagalan
jaringan.
Jenis kabel straight-through sering digunakan untuk menyambungkan perangkat dengan
tipe yang berbeda. Silakan merujuk pada buku manual penggunaan dari pabrikan untuk tipe
kabel yang dianjurkan.
Saat jaringan tersambung secara rantai daisy, terminator jaringan harus tersedia pada
kedua ujungnya.
Pyranometer
Pyranometer tersambung pada perangkat pemantauan terpasang RS
melalui antarmuka namun
485.tidak tersambung pada perangka
Sambungan RS 485
Sambungan komputer
Pyranometer tersambung pada perangkat pengambil data tambahan. Data hanya dapat diperoleh dan dimonitor pada
Kabel data
Pyranometer
Pyranometer terkena cahaya matahari secara langsung memiliki
dan berada kemungkinan
pada bidang tertutup
yang sama bayangan
dengan danmodu
rangkaian nant
Pyranometer harus dipasang pada bidang yang sama dengan rangkaian modul
fotovoltaik untuk mewakili iradiasi aktual yang diterima oleh rangkaian modul
fotovoltaik.
Sama dengan modul fotovoltaik, pyranometer harus bebas dari bayangan dan tanpa
potensi tertutup bayangan di masa depan.
Pastikan validitas data iradiasi saat komisioning. Data dapat diambil dari kartu memori
pada perangkat pemantauan.
Permukaan kaca pyranometer harus selalu dibersihkan dan bebas dari kerusakan atau
kotoran untuk meningkatkan transmisi cahaya ke dalam elemen sensor.
Kinerja keseluruhan
Rasio kinerja (performance ratio)
Faktor kapasitas
Efisiensi solar charge controller
Efisiensi inverter baterai
Perilaku beban
Profil beban
Tren konsumsi
Kinerja baterai
Efisiensi baterai
State of charge baterai
Evaluasi tidak hanya meliputi kinerja sistem secara keseluruhan seperti rasio kinerja, namun
juga kinerja setiap komponen individu. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki desain atau
mengambil langkah pencegahan berkurangnya kinerja sistem, sebagai contoh: efisiensi
baterai, perilaku siklus baterai, rugi-rugi energi pada modul fotovoltaik yang diakibatkan
kotoran dan temperatur, dan sebagainya. Studi “Performance Analysis of Photovoltaic Mini-grid
for Rural Communities in Indonesia”2 dapat dirujuk sebagai metode evaluasi terperinci dan untuk
sistem AC dan DC-coupling. Studi tersebut didasarkan pada IEC 61724 – Photovoltaic system
performance dan dikombinasikan dengan beberapa literatur lainnya. Dalam kasus ini, terdapat
parameter-parameter yang harus diukur dan direkam dalam data logger untuk melakukan
evaluasi.
2Fadhilah, A., Ramadhani, B., “Performance Analysis of Photovoltaic Mini-grid for Rural Communities in Indonesia”, Jakarta,
2017.
TPV
G
UPV, IPV
USCC, ISCC
UBATT_INV_OUT, IBATT_INV_OUT
1
TPV
G
UPV, IPV
UGRID_INV, IGRID_INV
UBATT_INV_OUT, IBATT_INV_OUT
Terdapat parameter yang tidak diukur secara langsung oleh peralatan namun penting
untuk dimasukkan pada sistem pemantauan, yaitu temperatur modul dan temperatur ruangan
baterai. Data tersebut harus diukur menggunakan sensor tambahan dan disambungkan
pada perangkat pemantauan dengan protokol yang tersedia atau umumnya
menggunakan Modbus RS 485.
Seuruh parameter yang diperlukan harus terdaftar dan masuk dalam penyimpan
data atau kartu memori. Beberapa pabrikan hanya menyediakan jumlah data yang
terbatas untuk dapat disimpan di dalam data logger. Dalam hal ini, lebih baik
menyimpan kombinasi atau gabungan data dari beberapa komponen dengan
fungsi yang sama, sebab menyimpan data dari komponen individu tidak
memungkinkan akibat keterbatasan sistem.
Pastikan kartu penyimpan data atau kartu memori sudah diformat dan dimasukkan
pada perangkat pemantauan. Ukuran kartu memori harus sekurangnya cukup untuk satu (1)
tahun dengan interval pencatatan satu (1) menit. Sebaiknya sediakan kartu memori dengan
ukuran minimum 2 GB.
Data dalam kartu memori harus diverifikasi saat komisioning yang mencakup interval,
parameter yang tercatat (logged), dan akurasi nilainya. Data pengukuran selama
seminggu harus disediakan sebagai bagian dari laporan komisioning.
Analisis kinerja sederhana harus dilakukan saat komisioning untuk memvalidasi data dengan
menggunakan sekurangnya data pengukuran selama satu minggu. Proses ini
dapat
mengurangi anomali pada pengukuran, sehingga mencegah kesalahan analisis sesudahnya.
Kekurangan 125 W
Aliran daya yang tidak realistis dengan nilai daya masukan kuran
Antar muka jaringan sistem menunjukkan aliran daya yang benar. Jumlah daya masukan dan keluaran sesuai.
Bab 11:
Rumah Pembangkit
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat merancang rumah pembangkit
Contoh konstruksi pembangunan rumah pembangkit dan pagar
pelindung
Pemasangan kabel di dalam rumah pembangkit
Rumah pembangkit adalah tempat untuk melindungi seluruh perangkat, terutama peralatan
listrik yang sensitif dari lingkungan luar, cuaca, serta akses tanpa izin. Bangunan ini umumnya
terbagi dalam dua ruangan, yang terdiri dari ruangan baterai dengan bank baterai dan ruangan
control yang berisi komponen elektronik daya dan panel distribusi. Bangunan biasanya terbuat dari
beton atau poliuretan tergantung ketersediaan material dan spesifikasi. Dimensi serta tata letak
bangunan ini harus memberikan fleksibilitas untuk operator atau teknisi dalam
mengoperasikan sistem dan melakukan tindakan pemeliharaan maupun perbaikan.
Rumah pembangkit harus dirancang dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup,
serta aman dari air dan gangguan binatang. Insulasi panas yang baik harus disediakan
untuk mengurangi kenaikan temperatur di dalam rumah pembangkit akibat paparan sinar
matahari.
Lahan harus aman dari risiko bencana alam seperti banjir atau tanah longsor. Risiko
kerusakan
komponen akibat bencana alam harus dicegah.
Seluruh sistem pembangkit harus terlindung dari gangguan binatang dan orang yang
tidak berkepentingan dengan menggunakan pagar pelindung.
Rumah pembangkit sebaiknya berlokasi dekat pemukiman dengan tujuan mengurangi rugi-
rugi listrik dalam jaringan.
Tanda peringatan terhadap risiko bahaya dalam pekerjaan kelistrikan, seperti tersengat
listrik serta ledakan, harus tersedia pada sistem pembangkit untuk meningkatkan
kesadaran operator dan teknisi.
Rumah pembangkit beserta seluruh komponen listrik harus dibangun lebih tinggi
dari ketinggian banjir yang telah disurvei. Ketinggian banjir serta informasi historis
lainnya harus diperoleh dari masyarakat setempat sebelum pembangunan
dilakukan.
Bagaimana menghindari banjir dan risiko terjadinya tanah longsor?
Lakukan pemetaan bahaya banjir dan penilaian kondisi tanah saat studi kelayakan
untuk memilih tempat yang paling tepat untuk membangun pembangkit listrik.
Hindari membangun pembangkit dekat dengan daerah lereng yang curam dan resiko
longsor.
Apabila lokasi yang dipilih masih rentan terhadap banjir, lakukan survei terhadap sebab
dan sumber banjir, frekuensi terjadinya banjir, serta ketinggian banjir yang mungkin terjadi,
untuk digunakan sebagai referensi dalam merancang pondasi dan struktur
pendukung.
Sediakan sistem drainase yang cukup untuk menampung keseimbangan air di lokasi.
Bangun dinding penahan dan lakukan penanaman di area rumah pembangkit
untuk mengurangi bahaya tanah longsor.
Tanda peringatan
Rumah pembangkit yang dibangun dengan bersih dan rapi serta dilengkapi dengan tanda peringatan.
PLTS off-grid harus dilengkapi dengan pagar pelindung di sekelilingnya untuk melindungi
keseluruhan instalasi dari orang yang tidak berkepentingan dan binatang liar. Hal ini akan
memastikan tidak hanya operasional dari sistem, tapi juga sebagai tindakan keamanan untuk
menjaga jarak antara komponen berlistrik dengan orang-orang di luar area pembangkit listrik. Oleh
karena itu, pemasangan pagar yang kokoh dan benar menjadi penting.
Pagar pelindung terpasang dengan benar dengan jarak yang baik dari tanah serta dilengkapi tanda peringatan.
Jarak yang sangat tinggi antara pagar dan tanah akan memungk
Potongan kayu
Pondasi tidak terkubur dan tidak dalam bentuk balok yang lengk
Pasang pagar tambahan untuk menutupi celah. Celah antara pagar dan tanah tidak
boleh memungkinkan orang dan binatang untuk masuk, yang dapat membahayakan
instalasi.
Alternatif lain, bangun ulang pondasi atau perpendek ketinggian tersebut menjadi hanya
15 cm dari tanah apabila kontur tanah memungkinkan.
Tambal pondasi dengan campuran beton yang baik (satu takaran semen, tiga takaran
pasir, dan tiga takaran kerikil). Pastikan pondasi memiliki ketinggian yang cukup (45 cm) dan
pasang beton pada kedalaman 30 cm dan 15 cm bagian terlihat.
≥ 150 cm
30 cm 45 cm
Pondasi 20 cm
Engsel berkarat
Tebing curam
Pagar BRC harus dilapisi material seng (galvanis hot-dip) untuk mencegah
korosi terutama bila dipasang di tempat dengan kelembapan udara tinggi dan
berkadar garam tinggi.
Pondasi tambahan
≥ 20 cm
Pondasi yang sangat baik dengan jarak pinggiran beton yang sempurna dari dinding.
Area pondasi rumah pembangkit setidaknya harus lebih besar dari bangunan
rumah pembangkit dengan jarak 70 cm dari dinding di sisi depan serta 20 cm
untuk sisi lainnya. Pondasi tersebut harus dibangun dengan kedalaman
minimum 50 cm.
≤ 20 cm
Retakan
Celah
Longsor
Retakan
Kanopi
Kanopi tersedia untuk melindungi ventilasi dari sinar matahari secara langsung.
Kanopi harus dipasang untuk memberikan perlindungan bagi jendela dari kondisi cuaca
seperti hujan dan sinar matahari secara langsung.
Temperatur ruang baterai tidak boleh terlalu tinggi untuk memastikan umur pakai
baterai yang diharapkan. Temperatur ruangan 30°C dapat mengurangi umur pakai
baterai secara signifikan.
Menjaga konsentrasi hidrogen di dalam ruangan tetap rendah saat proses pengisian baterai
lead-acid. Hidrogen bersifat mudah meledak, bahkan percikan kecil dapat menyebabkan
ledakan.
Temperatur ruangan harus divalidasi tidak terlalu panas saat komisioning dan diperiksa
secara rutin oleh operator. Pendinginan harus dilakukan saat temperatur melebihi batas
yang direkomendasikan.
Pendinginan rumah pembangkit dapat dilakukan menggunakan metode aktif maupun pasif.
Pendinginan pasif adalah metode yang menggunakan rancangan bangunan untuk mengontro
Pilihan pendinginan pasif:
Ventilasi silang (cross-ventilation) dengan meletakkan jendela masuk dan keluar pada sisi berla
Turbin ventilator dapat meningkatkan laju ventilasi ruangan.
Panel insulasi untuk atap digunakan untuk mengurangi konveksi dengan cara menjebak udara
Jendela keluaran
Kipas pembuang
Udara panas
Jendela masukan
Kipas buang (exhaust fan atau kipas angin) dapat digunakan saat pendinginan pasif
atau konveksi alami tidak memadai untuk mengeluarkan panas atau meniupkan udara
dingin masuk. Kipas angin harus dikontrol oleh alat pengatur panas
(thermostat).
Alat pengondisi udara (AC, air conditioner) dapat secara signifikan menjaga
temperatur ruangan tetap dingin. Namun demikian, perangkat ini dapat
mengkonsumsi listrik setidaknya 10 kWh per hari. Ini bisa menjadi pilihan yang
menguntungkan ketika konsumsi energi AC per hari kurang dari energi yang
hilang karena masa pakai baterai berkurang. Sistem pengelolaan energi yang
pintar harus dipertimbangkan ketika menggunakan AC.
Kisi-kisi ventilasi
Bukaan ventilasi tertutup oleh kasa serangga untuk mencegah binatang memasuki rumah pembangkit.
Ventilasi harus selalu tertutup kisi-kisi ventilasi dan jaring atau kasa serangga
untuk meningkatkan aliran udara dan melindungi dari binatang.
Ujung tajam dinding baja dan gesekan dengan kabel dapat menyebabkan
terkelupasnya insulasi dan mengakibatkan hubungan arus pendek. Ruangan
(shelter) harus dibumikan.
Kabel harus dipasang dengan rapi dengan metode peletakan langsung. Faktor koreksi
akibat pengelompokan dan pemasangan bawah tanah harus dipertimbangkan
saat menghitung ukuran konduktor yang diperlukan.
Grid Distribution
Jaringan distribusi mengalirkan listrik dari rumah pembangkit ke rumah tangga melalui sistem
tegangan rendah (TR) sistem satu fasa (230 V) atau tiga fasa (400 V). Rancangan konfigurasi garis
pada dasarnya tergantung pada kapasitas PLTS off-grid dan jumlah konsumen. Sistem dengan
kapasitas setara atau lebih besar dari 15 kWp biasanya menggunakan konfigurasi tiga fasa,
sementara sistem yang lebih kecil menggunakan konfigurasi satu fasa. Sistem konfigurasi pada
PLTS off-grid umumnya menggunakan sistem radial yang mana jaringan listrik didistribusikan secara
radial dari inverter baterai sebagai penyulang (feeder) utama dan dicabangkan ke beberapa
saluran cabang (lateral penyulang) menuju sambungan rumah tangga yang dilayani.
Jaringan distribusi yang umum diaplikasikan pada PLTS off-grid yang terdiri dari distribusi tegangan menen
Pada jaringan distribusi satu fasa, daya dibagi ke beberapa saluran cabang pada panel
distribusi AC. Jumlah saluran cabang atau lateral penyulang tergantung pada lokasi dan jumlah
konsumen atau rumah tangga yang terhubung ke jaringan. Pada sistem tiga fasa, lateral penyulang
terhubung ke fasa yang berbeda dan harus didistribusikan secara merata untuk menghindari
tegangan yang tidak seimbang.
Komponen utama pada jaringan distribusi adalah tiang jaringan, kabel saluran udara dan kabel
penopang. Lampu penerangan jalan dibahas dalam bab ini karena menggunakan tiang jaringan yang
sama dan terpasang pada jalur distribusi yang sama meskipun lampu penerangan jalan bukan
merupakan komponen utama pada sistem distribusi. Jaringan distribusi mencakup jaringan tegangan
menengah (TM) ketika terdapat beban yang tinggi dan jarak yang relatif jauh antara
rumah pembangkit dan rumah tangga (konsumer) yang dapat menyebabkan jatuh tegangan
yang tinggi. Dalam hal ini, jaringan distribusi harus menggunakan trafo penaik tegangan tiga
fasa dari 400 V ke 20 kV dan trafo penurun tegangan dari 20 kV ke 400 V.
Jaringan distribusi menghantarkan listrik dari rumah pembangkit ke rumah tangga dan
dipasang di sepanjang jalan hingga mencapai pengguna listrik atau konsumen. Oleh karena itu,
kualitas instalasi yang aman dan andal harus terjaga untuk mencegah kecelakaan atau
kerusakan sistem. Kualitas instalasi yang kurang baik tidak hanya dapat mengakibatkan
seluruh penyulang mati tapi juga dapat menyebabkan sengatan listrik pada warga sekitar
jaringan ditribusi.
Apa yang harus diperhatikan saat merancang dan membangun jaringan distribusi?
Semua instalasi harus mengikuti standar praktis terbaik dan standar konstruksi lokal
untuk jaringan distribusi tegangan rendah, distribusi tegangan menengah serta instalasi
gardu distribusi1. Standar menjelaskan secara rinci jarak minimum antara permukaan tanah
dengan kabel saluran udara, rentang kabel yang memadai, penopang kabel yang
sesuai, dsb.
Kabel saluran udara harus kuat dan tahan cuaca. Kabel saluran udara pada PLTS off-grid
dianjurkan menggunakan kabel udara terpilin dengan spesifikasi NFA2X-T kabel terpilin 3x35
mm2 + 1x25 mm2 + 1x16 mm2 (tiga fasa + neutral + lampu jalan) untuk lateral
penyulang sambungan rumah tangga serta lampu penerangan jalan. Ukuran kabel
dapat berubah bergantung pada jarak dan beban.
Skema pembumian jaringan distribusi harus mengikuti peraturan setempat yang berlaku.
Sistem TN-C merupakan sistem yang umum digunakan di Indonesia untuk jaringan distribusi.
TN-C adalah konfigurasi dimana konduktor netral dan pembumian digabungkan (PEN).
Letak geografis rumah tangga. Pemetaan rumah tangga harus dilakukan sebelum
pembangunan untuk mengidentifikasi dan merancang rute jaringan distribusi, lokasi tiang
dan panjang total jaringan.
Penurunan tegangan pada jaringan yang dapat diterima tidak lebih besar dari 10% dari
nominal tegangan.
1
PT. PLN (Persero), Buku 1: Kriteria desain enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. Buku
3: Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah Tenaga Listrik. Buku 4: Standar Konstruksi Gardu
Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik. Buku 5: Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah
Jalur distribusi tegangan rendah pada PLTS off-grid pada umumnya ditempatkan di atas dan
dipasang pada ketinggian yang memadai di atas permukaan tanah. Hal ini bertujuan untuk menjaga
jarak aman antara jalur distribusi dengan penduduk. Pemasangan tiang jaringan dan konstruksi kabel
puncak tiang yang baik sangat penting dan harus dirancang sesuai dengan fungsi tiang dan
beban kerja.
Jalur Distribusi
Kardus
Kabel saluran udara harus jauh dari kontak fisik atau berdekatan dengan tepi
logam yang tajam untuk mencegah kerusakan pada insulasi. Kerusakan insulasi
meningkatkan risiko tersengat listrik dan hubungan arus pendek.
3
2
Tiang pertama terletak tepat di sebelah rumah pembangkit. Puncak tiang dibangun dengan konfigurasi
fixed dead-end yang menopang kabel terpilin dari rumah pembangkit ke tiang selanjutnya.
Perakitan sudut besar (α > 30°) dibangun dengan konstruksi fix dead-end atau adjustable dead-end. Konstru
3. Perakitan sudut kecil (0° - 30°) dibangun menggunakan konstruksi suspensi atau tiang penyangga.
Dalam konstruksi ini, klem suspensi digunakan untuk menahan kabel netral.
4. Tiang akhir dengan konstruksi adjustable dead-end dengan menggunakan span sekrup (turnbuckle).
Bagian ujung kabel pada tiang akhir harus tertutup rapi dan konduktor dilapisi dengan insulasi yang
baik.
Jarak ≈ 5 m
Jarak ≈ 2 m
Kabel saluran udara harus tidak mudah dijangkau oleh manusia. Jarak lendutan
tidak lebih rendah dari 60 cm untuk menghindari tegangan yang lebih tinggi
pada kabel.
Bagaimana memperbaiki instalasi yang demikian?
Tarik kabel pada konstruksi puncak tiang melalui strain clamp (klem tarik) dan sesuaikan
jarak minimum kabel dari permukaan tanah.
Pepohonan atau ranting harus dipotong apabila ranting mendekati jalur distribusi. Operator
harus melakukan pemeliharaan rutin untuk memeriksa potensi gangguan pada kabel
dari benda yang ada disekitarnya.
2
PT. PLN (Persero), “Buku 3 – Standard Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah Tenaga Listrik,” 2010.
3
1 Dekanewton (daN) = 10 newtons (N)
Klem tarik
Tension bracket
(braket ketegangan)
Braket suspensi
Klem tarik digunakan untuk menahan kabel saluran udara. Kabel dengan panjang tertentu harus disisakan untuk me
Kabel saluran udara menggantung bebas pada braket suspensi.
Banyak klem terkait pada satu braket suspensi. Klem service dead
Jarak ≈ 30 cm Sambungan layanan
Selalu gunakan konstruksi dan komponen yang sesuai dengan posisi dan
fungsinya. Kerusakan pada braket dapat terjadi jika beban mekanis terlalu besar
atau terlalu banyak klem yang dikaitkan.
Klem tarik
Kabel saluran udara digunakan sebagai penopang kontramast an
Konstruksi yang baik dari tiang distribusi sudut besar dengan braket tegangan dan klem tarik.
Konduktor terbuka
Ujung konduktor dipasang di dalam
pipa PVC. Konduktor netral dibumikan untuk menjaga sistem TN-C.
Konduktor terbuka tanpa insulasi apapun. Konduktor dapat berse
Jangan membiarkan konduktor yang dialiri listrik tanpa insulasi yang baik. Ujung
konduktor harus dipotong dengan panjang yang berbeda dan diberikan insulasi
pada ujung kabel untuk menghindari hubungan arus pendek antar
konduktor.
Jalur distribusi TM
Klem tarik
Pada tahap perencanaan, pastikan rute jaringan distribusi tidak melewati lokasi dimana
insulasi kabel akan terpapar resiko terkena api seperti pembakaran hutan,
dsb.
Hanya menggunakan komponen yang tepat sesuai dengan lokasi dan sudut dari jaringan
distribusi. Pemasangan yang buruk kurang baik dapat menyebabkan gangguan pada
sistem dan resiko keamanan pada manusia.
Kabel NYM harus diganti dengan kabel yang sesuai yaitu kabel tipe NFA2X-T 3x35mm2+N
untuk kabel saluran udara atau NFAAX 2x10 mm 2 untuk kabel sambungan rumah tangga.
Tiang jaringan
Tiang jaringan harus berdiri tegak dan kuat untuk menjaga instalasi jaringan distribusi dan mencegah
penduduk yang tidak sengaja menyentuh konduktor yang dapat meningkatkan resiko terkena
sengatan listrik. Tiang harus dirancang pada ketinggian sesuai standar lokal. Tiang harus
dibangun dengan pondasi beton dan jika diperlukan, guy wire (topang tarik) untuk menahan
beban yang disebabkan berat konduktor, tensile stress (regangan) akibat perubahan temperatur
dan angin.
20 cm 10 cm
20 cm
Tiang jaringan harus ditopang oleh pondasi beton untuk memperkuat posisinya.
Jenis dan ukuran pondasi harus disesuaikan dengan lokasi tiang dan kondisi
tanah.
Tiang kayu
Jarak antar tiang jaringan tidak boleh lebih dari 50 meter untuk menghindari
beban akibat lendutan kabel. Hal ini harus dipertimbangkan pada saat
perencanaan jalur jaringan distribusi di fasa awal proyek.
Lakukan perbaikan pada konstruksi beton pondasi dan tanam pondasi dan tiang
didalam tanah setidaknya 1/6 bagian dari pondasi dan tiang.
Dahan berbentuk “V” tanpa klem tambahan tidak dianjurkan untuk dipakai sebagai tiang
penopang kabel saluran udara, sebagai gantinya pasang tiang jaringan dengan konstruksi yang
dikhususkan untuk instalasi sudut kecil.
Saluran kabel
Tiang besi yang digalvanisasi dengan metode hot-dip dan bagian bawah tiang yang berdiameter lebih besar.
Hanya gunakan kawat baja yang sesuai dengan minimum penampang 50 mm2
sebagai
guy wire. Pastikan sudut guy wire tidak lebih kecil dari 60°.
Pastikan MCB pada feeder dalam keadaan mati. Ukur tegangan pada feeder dan pastikan
tidak ada tegangan pada jaringan. Lakukan pembumian pada feeder jika
memungkinkan. Tutup panel untuk memastikan tidak ada seorangpun yang dapat
mengoperasikan MCB.
Periksa kestabilan tiang dan gunakan peralatan keamanan yang benar sebelum menaiki
tiang.
Gunakan tangga yang sesuai dan dipasang dengan kokoh di tanah.
Periksa konstruksi puncak tiang, sambungan kabel dan tegangan kabel.
Kabel pembumian
Tiang dan konduktor netral dibumikan dengan kabel pembumian yang sesuai untuk menjaga konfigurasi TN-C.
Pembumian tiang dan konduktor netral harus dilakukan pada tiang pertama,
tiang akhir dan setiap 200 meter (5 tiang) dari tiang pertama. Ketika tiang
yang sama mengalirkan distribusi tegangan menengah dan tegangan rendah,
pembumian harus dilakukan setiap 3 tiang. Nilai resistansi pembumian tidak boleh
lebih besar dari 10 Ω.
Lampu penerangan jalan dipasang pada setiap 2 (dua) tiang jaringan dengan tambahan lengan
lampu (mounting arm) untuk pemasangan lampu penerangan jalan. Lampu penerangan jalan
pada umumnya dikendalikan oleh pengatur waktu (timer) atau sensor cahaya yang
dikombinasikan dengan kontaktor yang secara otomatis menyalakan dan mematikan lampu
berdasarkan sinar matahari. Untuk memiliki kendali terpusat dari semua unit, lampu penerangan
dipasang pada sebuah lateral penyulang yang terpisah dari sambungan rumah tangga.
Rumah lampu
Lengan lampu
Penggunaan lampu LED tahan air rating IP 65 untuk penerangan jalan sangat dianjurkan untuk menjaga umur pakai
MCB harus dipasang hanya untuk memutuskan satu lampu penerangan jalan
apabila terjadi hubungan arus pendek karena kerusakan lampu. Proteksi
tegangan surja kombinasi tipe 1 dan 2 juga harus dipasang pada tiang lampu
penerangan jalan yang memiliki instalasi pembumian.
Untuk mengurangi penurunan tegangan pada jalur distribusi karena jarak yang jauh antara
rumah pembangkit dengan rumah tangga, tegangan diubah menjadi tegangan menengah
pada 20 kV menggunakan trafo penaik tegangan dan diturunkan menggunakan trafo penurun
tegangan ke 400 V ketika mendekati sambungan rumah tangga. Tergantung pada panjang dan
beban di setiap fasa, distribusi tegangan menengah harus dipertimbangkan dari awal ketika jarak
lebih jauh dari 1 km. Hal ini disebabkan karena ketika jarak melebihi 1 km, penurunan
tegangan dapat melebihi 10% atau melampaui batas yang disyaratkan oleh standar.
Distribusi tegangan menengah terdiri dari trafo penaik dan penurun tegangan, panel
distribusi, perangkat proteksi seperti proteksi petir, proteksi arus lebih dalam bentuk fuse cut-
out (kombinasi fuse dengan sakelar), dan kabel saluran udara.
Traformator daya dipasang di tingkat yang lebih tinggi sesuai dengan peraturan setempat
atau minimum 4 meter untuk menghindari akses oleh orang yang tidak
berkepentingan.
Pasang pagar pengaman yang memadai dengan ketinggian minimum 2 meter dan
pengaman
anti panjat untuk mencegah manusia atau binatang mencapai area tegangan tinggi.
Pasang tanda bahaya listrik.
Pastikan komponen komponen berikut ini disambung ke pembumian: konduktor netral sisi
sekunder, badan trafo, penangkal petir dan bagian penghantar yang terbuka. Masing-masing
harus disambung ke pembumian menggunakan elektroda tersendiri dan dihubungkan
menggunakan konduktor tembaga minimum 50 mm2 .
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos and Don’ts | 12
Jaringan Distribusi
Kabel saluran udara tegangan menengah harus mempunyai tinggi minimum 6 meter
dari permukaan tanah dan 2.5 meter dari benda-benda seperti atap rumah, pepohonan,
antena, dsb.
Panel distribusi atau perangkat hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR) harus tersedia
pada sisi tegangan rendah transformator dan terletak di bagian bawah
gardu. Perangkat hubung bagi harus berisikan sakelar utama, busbar, perangkat
proteksi arus lebih dari penyulang.
Bab 13:
Sambungan Rumah Tangga
Contoh yang baik dan yang buruk dari instalasi sambungan rumah
tangga
Bagaimana cara memasang sambungan listrik yang aman di dalam
rumah
Kesadaran dalam menggunakan energi secara efisien
Sambungan rumah tangga termasuk layanan sambungan dari jalur distribusi jaringan tegangan
rendah menuju instalasi listrik di dalam rumah. Dimulai dari service drop yang mengantarkan
sambungan dari tiang jaringan menuju service connection lalu dilanjutkan dengan instalasi di
dalam rumah atau pengkabelan rumah. Listrik pada rumah tangga dipasok dengan daya satu fasa.
Dengan demikian, tiap rumah dilengkapi dengan alat pembatas energi yang dapat disesuaikan,
sebuah MCB sebagai perangkat pelindung, dan perlengkapan peralatan yang terdiri dari tiga
bohlam LED dengan saklar dinding, dan satu soket untuk beban tambahan. Gambaran dari
layanan sambungan yang umum, ditunjukkan pada diagram di bawah ini.
Dead-end clamp
Sambungan pelayanan
(kotak energi meter)
Perlengkapan Peralatan
Tiga soket bohlam lampu LED
Satu soket listrik
Jaringan distribusiService connection Sakelar dinding
Pengkabelan rumah
Keselamatan pengguna dan penggunaan energi yang lebih baik adalah hal utama yang harus
dipertimbangkan secara hati-hati dari sambungan rumah tangga. Instalasi rumah tangga harus
memiliki kualitas yang sangat baik dan dibuat seaman mungkin untuk mengurangi resiko
keselamatan dari pengguna akhir, terutama bagi yang belum familiar dan memiliki
pengetahuan yang terbatas mengenai kelistrikan. Hal ini sangat penting untuk menjamin bahwa
seluruh instalasi tidak berbahaya bagi pengguna selama mereka menjalankan aktivitas serta
memastikan tidak ada kemungkinan rusaknya sistem yang diakibatkan oleh hubungan arus
pendek. Oleh karena itu, penting bagi instalasi rumah tangga agar sesuai dengan persyaratan dari
regulasi nasional serta dipasang oleh instalatir profesional. Selain masalah keamanan, pengguna
perlu memahami dasar penggunaan energi. Hal ini termasuk bagaimana cara menghemat energi,
menggunakan peralatan yang efisien energi, serta menggunakan listrik untuk aktifitas yang
produktif.
Apa saja resiko yang harus dipertimbangkan saat instalasi pada rumah tangga?
Tersengat listrik diakibatkan oleh kontak secara langsung dan tidak langsung dengan
kabel konduktor yang aktif. Kontak tidak langsung terjadi saat adanya kegagalan isolasi
dan kabel konduktor yang aktif menyentuh bagian logam atau cairan.
Kebakaran yang diakibatkan elemen yang mengalami panas berlebih atau percikan busur
listrik. Elemen mengalami panas berlebih saat kapasitas peralatan tidak dihitung
dengan benar sesuai dengan bebannya. Percikan busur listrik terjadi saat ada sambungan
yang buruk antara konduktor.
Tegangan listrik yang rendah dikarenakan tegangan jatuh pada jaringan yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada beberapa peralatan rumah tangga yang sensitif, contohnya
kulkas, lampu, dan peralatan yang menggunakan motor listrik seperti bor, pompa, dsb.
Sambungan tenaga listrik atau service connection adalah kumpulan komponen, termasuk
penghantar yang terdapat di atas rumah, yang berfungsi untuk menyambungkan instalasi kelistrikan
rumah tangga dengan jaringan distribusi tegangan rendah. Service connection utamanya terdiri
dari service drop dan sambungan pelayanan.
Service drop
Service drop adalah kabel yang menghubungkan kabel distribusi tegangan rendah menuju
meteran energi dengan menggunakan tap connector. Service drop berfungsi untuk mengantarkan
layanan listrik pada rumah. Kabel terhubung pada service dead-end clamp di kedua ujungnya
untuk menyesuaikan ketegangan kabel.
Kabel service drop tidak terlalu kencang dan terpasang dengan baik pada dinding mengunakan klem kabel.
1
PT. PLN (Persero), Buku 2: Standar Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik, 2010.
Strain hook
Penggunaan service dead end clamp yang tidak tepat. Klem harus d
Strain hook terpasang untuk mengaitkan service dead end clamp. Tipe dari strain hook tergantung dari material permuka
Kabel ties yang MCB Kabel menyentuh bagian atap yang tajam
tidak tahan sinar ultraviolet (UV)
Kabel tie biasa digunakan untuk Kabel distribusi tidak seharusnya menyentuh ujung atap yang taj
mengikat kabel service drop. MCB tidak seharusnya terpasang di atap.
Selalu gunakan service dead-end clamp apabila jarak antara tiang dan rumah lebih
dari 3 meter. Dalam kasus ini, pemasangan tap connector di tengah cable span
boleh dilakukan. Namun demikian, kabel tetap harus berada menempel dengan
dinding
untuk mencegah kegagalan service drop connection yang disebabkan pergerakan
Bagaimana cara memperbaiki instalasi yang demikian?
Untuk meminimalisasi kerugian, kurangi panjang kabel dan sesuaikan service drop. Jarak
service drop dari atas ke tanah tidak boleh kurang dari 4 meter.
Instalasi MCB utama ke jaringan harus dapat mudah dijangkau oleh pengguna.
Usahakan untuk menghindari penggunaan kabel ties untuk mengencangkan instalasi. Pasang
service dead-end clamp dan kaitkan klem pada strain hook yang tersedia.
Tambahkan lapisan yang keras antara kabel dan sisi atap yang tajam. Alternatif lainnya
adalah memasang ulang service drop ke lokasi yang aman dari sisi atap yang tajam.
Sambungan pelayanan
Tap connector
180 cm
Plastik pembungkus untuk melindungi dari hujan
Energi meter tidak akan dapat dibaca bila terpasang pada gable (
Kotak energi meter terpasang pada ketinggian yang baik dari tanah dan terlindungi dari sinar matahari. Energi mete
Kotak energi meter harus dapat diakses secara visual dan secara fisik oleh pemilik
serta terpasang pada lokasi yang aman dengan jarak minimum 150 cm dari
tanah.
Di mana dan bagaimana cara memasang kotak energi meter?
Alat pembatas energi dan MCB harus terpasang di dalam kotak dengan rating
penggunaan di luar ruangan atau minimum IP 45.
Kotak energi meter harus terpasang pada ketinggian antara 150 cm hingga 200 cm.
pemasangan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan kesulitan pembacaan layar sedangkan
pemasangan pada ketinggian yang rendah dapat berbahaya bagi anak-anak.
Kotak energi meter harus dipasang di bawah atap untuk melindungi kotak dari sinar
matahari
secara langsung serta hujan.
Instalasi tanpa alat pembatas energi dan MCB atau juga dikenal sebagai
sambungan bypass dapat dianggap sebagai sambungan yang ilegal. Sambungan
bypass yang buruk dapat menghasilkan busur elektrik dan mengakibatkan
kebakaran terutama bila dipasang pada rumah yang terbuat dari kayu.
Mengapa alat pembatas energi dan MCB penting untuk instalasi rumah tangga?
Alat pembatas energi digunakan untuk mencegah penggunaan energi yang berlebih
oleh konsumen yang dapat menghabiskan seluruh energi yang tersedia dari sistem
PLTS.
Sambungan tanpa alat pembatas energi akan mengakibatkan alokasi energi yang tidak adil
di
antara pengguna.
MCB melindungi instalasi dari kelebihan arus dan hubungan arus pendek yang
dapat mengakibatkan kebakaran.
Segel kabel
Energi meter dengan IP 54 digunakan dan tersegel/ tertutup. MCB dapat diakses oleh pemilik.
Tanpa konduit
Atur ulang kabel, pasang kabel dalam konduit kabel dan letakan pada dinding.
Gunakan kotak percabangan sambungan untuk melindungi sambungan kabel dari sentuhan
langsung.
Jangan pernah sambungkan genset diesel rumah tangga dengan PLTS komunal secara
paralel.
Gunakan saklar pengalih antara PLTS komunal dengan genset apabila ingin
menggunakan instalasi rumah tangga yang sama.
Paparan cuaca langsung pada energi meter dengan rating IP yang rendah
dapat mengakibatkan kerusakan energi meter terutama untuk daerah pantai.
Energi meter dan MCB harus terpasang di dalam kotak yang aman serta tahan
terhadap cuaca untuk instalasi luar ruangan atau sedikitnya memiliki rating IP
45 atau lebih.
Pada desa yang memiliki keterbatasan jumlah alat pembatas energi dan MCB,
terkadang sambungan rumah tangga yang baru menggunakan sambungan bypass
yang dapat membahayakan instalasi rumah tangga serta PLTS off-grid. Untuk alasan ini,
dianjurkan untuk menyediakan sedikitnya 10% dari jumlah alat pembatas energi dan MCB
yang tersedia sebagai cadangan atau untuk penyambungan baru pada PLTS off-grid
sesuai kemampuan sistem.
Jumlah maksimum sambungan ditentukan oleh energi yang tersedia dari rangkaian modul
fotovoltaik dan daya keluaran maksimum dari inverter baterai. Perhitungan sederhana mengenai
bagaimana cara menghitung jumlah sambungan baru yang dapat dibuat sebagaimana dijelaskan
dalam bagan di bawah ini.
Dari hasil perhitungan tersebut, sistem PLTS dapat memberikan energi pada 65
sambungan lainnya namun tidak dapat memenuhi beban puncak. Maka dari itu,
berdasarkan perhitungan alokasi daya, hanya terdapat 15 rumah tangga tambahan yang
dapat terhubung pada sistem. Dalam hal ini, cadangan alat pembatas energi dan MCB
harus disediakan bagi operator lokal sebagai antisipasi adanya sambungan baru. Saat
menghubungkan sambungan baru pada feeder, sangat penting untuk memeriksa arus yang
ada pada feeder (silakan merujuk pada Bab 9 Panel Distribusi AC untuk melakukan
pemeriksaan). Sambungan rumah tangga yang baru harus tersambung pada lateral
penyulang (sub-feeder) dengan beban rendah.
C1 = 1 A
Seal
C4 = 4 A
Sebuah MCB 1 A digunakan untuk melindungi instalasi rumah tangga yang secara kasar setara dengan konsumsi da
Penggunaan rating MCB yang lebih tinggi (4 A). Rating tinggi dap
tap connector
menggantung
Tidak ada sepatu kabel
Sambungan rumah tangga yang tidak aman dan tidak rapi denga
Kabel seharusnya tidak tertutup cat.
Kabel untuk pembumian digunakan untuk kabel sambungan. Kabel juga tidak dilengkapi dengan sepatu kabel.
Selalu gunakan warna isolasi kabel yang tepat. Warna kuning-hijau hanya
boleh digunakan untuk pembumian. Kesalahpahaman terhadap warna kabel
dapat mengakibatkan hubungan arus pendek.
Pengkabelan untuk rumah dimulai dari MCB pada kotak energi meter, yang lalu mengalirkan
daya dari jaringan ke seluruh peralatan dalam rumah. Pengkabelan mencakup instalasi soket
lampu, soket keluaran, saklar dinding, kabel serta pembumian. Sangat penting bahwa instalasi
memiliki kualitas yang sangat baik serta aman dari bahaya sengatan listrik dan kebakaran.
Instalasi harus sesuai dengan IEC 60364 – instalasi elektrik untuk gedung serta PUIL
(Pedoman Umum Instalasi Listrik) untuk standar Indonesia.
Instalasi yang aman harus dapat dipastikan secara profesional saat komisioning.
Pemeriksaan
secara sampling harus dilakukan untuk memvalidasi hasil komisioning.
Seluruh peralatan elektrik yang membutuhkan pembumian atau umumnya dengan
kotak logam harus disambungkan dengan pembumian. Peralatan yang di sambungkan
dengan pembumian akan mengurangi aliran arus menuju tubuh orang yang menyentuh
peralatan listrik yang mengalami kegagalan insulasi.
Gunakan residual current device (RCD) untuk melindungi pengguna dari tersengat listrik saat
menyentuh konduktor yang teraliri listrik. Konduktor yang teraliri listrik tidak boleh
dibiarkan tidak terlindungi.
Gunakan peralatan yang terisolasi ganda untuk mencegah kebocoran atau kegagalan arus
pada rumah sambungan.
Operator lokal harus memeriksa kabel dan instalasi pembumian dari tiap rumah tangga
secara rutin. Sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan dua kali dalam
setahun.
Instalasi pembumian yang utama serta pembumian peralatan harus selalu dirawat
untuk untuk mengurangi resiko tersengat listrik dan kegagalan peralatan.
Kabel menggantung
Seluruh peralatan yang tidak tahan terhadap cuaca atau memiliki rating IP yang
rendah harus selalu terlindung dari hujan dan kelembapan.
Tanpa steker
Steker daya
Steker daya AC digunakan dengan tipe kabel yang tepat. Terminal dan kabel pembumian harus dihubungkan saat p
Instalasi yang sangat berbahaya. Kabel harus selalu dilengkapi d
Selalu gunakan kabel dengan isolasi ganda seperti NYM atau NYY. Gunakan kabel tiga
inti untuk fasa, netral dan konduktor pengaman dengan potongan melintang minimum
1,5 mm2. Kemampuan penghantar arus untuk NYM 1,5 mm2 adalah 18 A saat terpasang
pada 30°C.
Kabel harus dipasang di dalam konduit kabel untuk melindungi isolasi kabel dari kerusakan.
Pipa PVC atau konduit fleksibel dapat digunakan. Pemasangan kabel dengan isolasi tunggal di
dalam konduit.
Bohlam lampu harus dipasang pada soket berulir dan tidak dibiarkan menggantung.
Soket keluaran harus dilengkapi dengan pelindung terminal pembumian. Terminal
tersebut harus terhubung secara internal dengan kabel pembumian untuk memberikan
pembumian pada peralatan.
Untuk alasan keamanan, saklar dinding dan soket keluaran harus dipasang dengan
ketinggian
minimal 150 cm dari tanah dan mudah untuk digapai.
Sambungan dua atau lebih konduktor harus dilakukan dengan memilin konduktor
dan mengencangkannya dengan konektor kabel pilin. Hindari penggunaan selotip
elektrik karena konduktor dapat merusak selotip yang tipis dengan mudah dan
mengakibatkan konduktor kehilangan pelindungnya. Konduktor aktif yang tidak
terlindungi dapat mengakibatkan sengatan listrik dan merusak rangkaian. Kotak
percabangan harus selalu tersedia.
Instal ulang kabel dan pasang di dalam konduit untuk mengurangi ketegangan pada kabel.
Gunakan kabel ekstensi dengan terminal pembumian untuk memastikan sambungan
pembumian selalu ada.
Hindari memasang soket keluaran atau meletakkan kabel ekstensi terlalu redah yang mudah
dijangkau anak-anak. Seluruh tipe sambungan elektrik harus dipasang pada ketinggian
minimum 150 cm dari tanah.
Tegangan pada sambungan rumah terjauh dari rumah pembangkit tidak boleh
kurang dari 10% atau lebih dari 5% tegangan nominal. Dalam hal ini tegangan
tidak boleh lebih rendah dari 207 V untuk 230 V atau 198 V untuk 220 V. Selain
itu, tegangan maksimal tidak boleh lebih dari 241,5 V untuk 230 V dan 231 V
untuk 220 V.
Mengapa penurunan tegangan yang besar atau jaringan dengan tegangan yang
kurang, tidak diperbolehkan?
Tegangan yang rendah dapat mengakibatkan peralatan mengkonsumsi arus lebih tinggi
yang dapat memanaskan serta membahayakan isolasi kabel dan merusak peralatan dalam
rumah.
Penurunan arus juga dapat membuat MCB mengalami trip tanpa sengaja dikarenakan
naiknya
arus.
Motor atau kipas tidak akan bekerja secara efisien karena torsi yang dihasilkan pada
beban tidak tercapai. Hal ini dapat meningkatkan suhu kumparan serta mengurangi
umur pakai motor.
Untuk TV CRT (Catode Ray Tube), tegangan yang rendah dapat mengubah warna tampilan TV.
Radiasi matahari memang melimpah dan gratis, namun energi yang dapat ditangkap dan
disimpan berjumlah terbatas. Maka dari itu, sangat penting bagi pengguna listrik untuk dapat
menghemat energi dengan menggunakan energi listrik secara bijaksana hanya pada saat
dibutuhkan, dan gunakan komponen elektronik yang hemat energi. Menghemat energi tidak
hanya akan mengamankan ketersediaan energi pada pembangkit, namun juga
memperpanjang umur pakai baterai.
Penggunaan energi listrik tidak boleh hanya terbatas untuk penerangan dan hiburan. Energi
listrik harus juga digunakan aktifitas yang produktif seperti penerangan toko kecil, lemari
pendingin untuk menyimpan minuman dingin, toko kue, bengkel kecil, dan sebagainya.
Karena konsumsi daya dan energi dapat melebihi batas umum pada perumahan, regulasi atau
instalasi khusus harus dibuat oleh operator lokal dan tim manajemen desa. Keamanan energi
pada rumah pembangkit serta keamanan instalasi harus dipertimbangkan saat pemberian izin
untuk pemilihan peralatan.
Apa yang perlu dipertimbangkan saat seorang wirausaha mengajukan kegiatan produktif?
Memahami perilaku beban dari peralatan. Konsumsi peralatan tidak boleh melebihi
1000 W saat terhubung dengan sambungan rumah tangga satu fasa. Hal ini berarti
beberapa motor kecil seperti mesin jahit, mixer, atau blender masih boleh digunakan
untuk satu fasa. Pastikan bahwa MCB yang terpasang sudah sesuai dengan kemampuan
daya yang dibutuhkan jika akan menggunakan peralatan listrik tambahan.
Beban yang lebih tinggi atau motor yang lebih besar dari 1000 W harus mempertimbangkan
sambungan tiga fasa. Dalam hal ini, sambungan khusus harus didesain. Pastikan
regulasi mengenai penggunaan energi listrik untuk kegiatan produktif sudah dibuat di
desa, seperti tarif serta alokasi waktu operasi peralatan dengan beban yang lebih
tinggi.
Hitung kemungkinan penggunaan energi dan waktu dari peralatan. Energi untuk penerangan
rumah tangga harus diutamakan sebelum memenuhi energi untuk aktifitas
produktif menggunakan kelebihan energi. Sangat dianjurkan agar mengoperasikan
peralatan dengan beban yang tinggi untuk melakukan aktifitas produktif di siang
hari.
Untuk motor-motor dengan arus awalan yang tinggi, pertimbangkan penggunaan soft starter
pada fasilitas untuk menghindari gangguan pada jaringan.
Konservasi energi
Konservasi energi artinya perilaku mengurangi jumlah layanan energi seperti menyalakan
lampu hanya saat terdapat orang, mematikan TV setelah digunakan, tidak menggunakan kipas
saat udara dingin, atau gunakan sistem pengeras suara yang sederhana saat
menyelenggarakan suatu acara. Penggunaan energi yang tidak perlu dapat mengakibatkan
terbuangnya kuota energi pada alat pembatas energi.
Penggunaan energi yang sia-sia dan tidak perlu di siang hari akan mengurangi
kuota energi untuk penggunaan malam hari. Lupa mematikan lampu LED 5 W
di siang hari akan mengurangi kuota hingga 60 Wh dalam 12 jam atau sama
dengan seperlima bagian dari kuota harian 300Wh.
Pastikan lampu memiliki sudut penerangan yang lebar minimum 300°. Beberapa
bohlam LED konvensional hanya dapat mendistribusikan cahaya dengan sudut
120°. Lampu dengan sudut pencahayaan yang sempit tidak boleh dipasang secara
horizontal.
Efisiensi energi
Penghematan energi melalui penggunaan peralatan yang hemat energi dapat berkontribusi
secara signifikan dalam mengurangi konsumsi energi pada rumah tangga. Efisiensi energi adalah
sebuah cara penggunaan teknologi yang mengunakan energi lebih sedikit untuk mendapatkan
keluaran atau layanan yang sama, contohnya mengganti lampu pijar dan TV tabung (CRT)
dengan teknologi LED. Harga komponen yang hemat energi mungkin sedikit lebih mahal
dibandingkan dengan komponen konvensional. Namun, harga yang lebih mahal diganti dengan
konsumsi energi yang lebih sedikit serta umur pakai lebih panjang sehingga peralatan tersebut
lebih murah dalam jangka waktu pemakaian yang panjang.
Apa saja yang perlu dipertimbangkan saat membeli peralatan yang baru?
Lakukan analisis sederhana pada keuntungan biaya dari opsi yang berbeda. Pilih
peralatan yang paling efisien untuk harga terbaik.
Selalu lihat konsumsi daya dari peralatan sebelum membeli peralatan elektronik. Hal ini
untuk
mencegah penggunaan peralatan yang tidak optimal dikarenakan kelebihan beban pada MCB
atau kekurangan kuota.
Hitung perkiraan penggunaan energi harian untuk dicocokkan dengan kuota energi harian.
Sebuah contoh bagaimana menghitung daya puncak dan konsumsi energi harian pada rumah
W. Keluarga ini berencana membeli penanak nasi 300 W. Peralatan tersebut dilindungi oleh MC
Pembumian adalah suatu teknik untuk menyambungkan material yang bersifat konduktif
secara elektrik ke bumi. Pembumian bertujuan untuk memastikan instalasi yang aman dari
gangguan arus yang dapat membahayakan keselamatan pengguna. Pembumian menyambungkan
konduktor yang sedang aktif dan juga konduktor lain yang tidak sedang dialiri arus seperti
rangka modul fotovoltaik, struktur penopang, selungkup berbahan logam, dan peralatan
konduktif lainnya. Ketiadaan pembumian tidak saja akan menyebabkan bahaya sengatan
listrik tapi juga berpotensi memicu kerusakan instalasi terutama saat terjadi sambaran
petir.
Sambaran petir adalah salah satu ancaman bagi PTLS off-grid karena lokasi sistem yang berada
di ruang terbuka dan jauh dari struktur tinggi yang bersifat konduktif. Kerusakan sistem yang
tidak terduga dan juga kerusakan insulasi mungkin dapat terjadi jika tindakan pencegahan
seperti pemasangan sistem penangkal petir dan pembumian tidak dilakukan. Kerusakan yang
timbul dapat diakibatkan oleh sambaran petir secara langsung (petir menyambar langsung ke
struktur) dan sambaran petir tidak langsung (petir menyambar ke area sekitar struktur) yang dapat
mengakibatkan tegangan berlebih pada jaringan sistem.
Petir adalah pelepasan muatan listrik dengan aliran arus listrik yang tinggi diakibatkan oleh
adanya perbedaan potensial listrik antara awan dengan awan lainnya atau dengan bumi
(tanah). Pelepasan muatan listrik ini terjadi saat kapasitas insulasi udara terganggu dikarenakan
bertambahnya muatan listrik. Petir dari awan ke tanah adalah tipe petir yang paling sering
terjadi dan sering menimbulkan kerusakan. Kerusakan yang dapat terjadi akibat sambaran
petir dijelaskan dalam IEC 62305-1 dan dibagi menjadi S1, S2, S3, dan S4 berdasarkan lokasi
sambaran petir, seperti digambrakan pada gambar berikut ini. Kerusakan yang terjadi adalah
bingkai dan kaca pelindung modul fotovoltaik yang rusak, gangguan pada perangkat
elektronika daya atau perangkat sensitif lainnya akibat tegangan berlebih, insulasi kabel yang
rusak, dan sengatan listrik karena sentuhan dan tegangan yang berubah tiba-tiba dengan cepat
dikarenakan adanya impuls elektromagnetik dari petir.
Jenis kerusakan yang diakibatkan sambaran petir dan konsep zona proteksi petir
Untuk menentukan perlindungan yang sesuai terhadap sambaran petir, konsep mengenai zona
perlindungan sambaran petir seringkali didefinisikan. Zona perlindungan dibagi menjadi zona
luar (dari struktur perangkat sistem PLTS) diantaranya LPZ 0A yaitu zona yang rawan terkena
sambaran petir langsung dengan arus petir penuh, LPZ 0B yaitu zona yang beresiko terkena
sambaran petir dengan arus petir sebagian, dan zona dalam LPZ 1 dan LPZ 2.
Untuk menghindari kerusakan, sistem penangkal petir atau lightning protection system (LPS) harus
dipasang untuk melindungi PLTS off-grid dari sambaran petir baik sambaran langsung maupun
tidak langsung. LPS diklasifikasikan menjadi LPS internal dan eksternal. LPS luar (eksternal)
adalah sistem terminasi udara, konduktor penangkal petir (down conductor), dan system
terminasi pembumian yang utamanya menyediakan zona perlindungan dari sambaran petir
langsung pada struktur PLTS off-grid. Sementara itu, LPS dalam bertujuan untuk mencegah
percikan listrik dan kerusakan lainnya yang diakibatkan oleh adanya lonjakan tegangan. LPS
dalam terdiri dari ikatan ekipotensial, jarak pemisah, dan perangkat proteksi tegangan surja.
Koneksi pembumian harus dipasang dengan baik untuk meningkatkan keamanan dari instalasi
kelistrikan yaitu dengan mengurangi resiko sengatan listrik dari gangguan arus dan
mengurangi dampak buruk tegangan surja pada peralatan elektronik. Pembumian yang baik
meliputi konduktivitas tinggi dari konduktor, kemampuan konduktor pembumian untuk
menerima gangguan arus yang besar, resistansi dan impedansi kecil, tahan terhadap
Tanahkan kutub negatif rangkaian PV untuk menghindari adanya level tegangan negatif
relatif ke lingkungan sekitar.
Lepaskan energi pada modul yang telah terisi dengan cara membalikan tegangan pada
rangkaian PV di malam hari. Cara ini dapat dilakukan dengan peranti khusus yang
dilengkapi pelepas energi PV otomatis seperti PV offset box.
1
PID atau Potential Induced Degradation adalah fenomena yang biasanya memengaruhi modul
fotovoltaik berbasis silikon kristaline. PID diakibatkan oleh kebocoran arus dan potensial tegangan di
dalam modul antara sel surya dab bagian lain dari modul seperti bingkai yang dibumikan, kaca, dll.
Fenomena ini mengakibatkan penurunan performa yang cukup signifikan setiap tahunnya dan penurunan ini
semakin cepat dengan pengaruh kelembapan dan suhu.
Pembumian peralatan
Pembumian peralatan dibutuhkan untuk memastikan bagian terbuka konduktif yang tidak aktif
atau biasanya tidak dialiri arus di sistem PLTS off-grid berada pada level tegangan yang sama
dan potensial nol relatif terhadap bumi. Komponen yang tidak aktif mencakup bingkai modul
fotovoltaik, struktur penopang, konduit kabel berbahan logam, selungkup pada kotak
penggabung dan panel distribusi, kerangka perangkat elektronika daya, dan pagar BRC.
Instalasi pembumian yang baik melindungi pengguna atau operator dari tegangan sentuh,
terutama saat gangguan atau saat konduktor yang teraliri arus bersentuhan dengan
kerangka berbahan logam.
Karet
Masing-masing modul PV dibumikan dengan menyambungkan kabel pembumian secara langsung pada bingkai mod
Pengikatan antar modul PV dilakukan pada klem. Sebaiknya, klem
Pembumian struktur penopang yang baik dengan ukuran tepat dan diarahkan dengan baik.
Konduktor pembumian peralatan tidak lebih kecil dari 6 mm2 untuk tembaga, 16
mm2 untuk alumunium or 50 mm2 untuk baja.
Struktur penopang dari rangkaian modul fotovoltaik harus terikat satu sama lain
dengan cara menyambungkannya ke jaringan ikatan modul fotovoltaik. Koneksi ikatan
ekipotensial dipasang dibawah tanah dengan konektor silang anti korosi.
Solusi sementara menggunakan paku untuk mengencangkan konduktor pembumian di struktur penopang.
Skun tembaga
Ring baut
Korosi pada ring baut meningkatkan resistansi sambungan. Hindari kontak langsung antara logam berbeda dengan
Pagar disambung ke pembumian untuk melindungi manusia atau binatang dari sengatan listrik dari kontak tidak lan
Sistem pembumian
Jaringan TN-C biasanya digunakan untuk jaringan ditribusi rendah karena ini adalah
penyusunan pembumian yang paling hemat biaya. Sistem pembumian ini tidak memerlukan
konduktor tambahan untuk koneksi protective earth (PE), walaupun ini merupakan sistem
pembumian yang paling tidak aman dengan resiko terputusnya sambungan PEN yang
tinggi.
Untuk konduktor fasa yang lebih besar atau sama dengan 35 mm2 ukuran
konduktor pembumian harus setengah kali lebih kecil dari konduktor fasa.
Ikatan ekipotensial
Ikatan ekipotensial adalah koneksi secara elektrik seluruh kabel pembumian kecuali kabel
pembumian untuk fungsional komponen bersama-sama pada batang ikatan ekipotensial untuk
mencapai level potensial yang sama. Proses ini memastikan bahwa tidak akan ada aliran arus
pada bagian konduktif yang mungkin dapat mengakibatkan sengatan listrik saat terjadi gangguan
kelistrikan atau tersambar petir.
Ikatan ekipotensial harus ditempatkan dekat dengan jalur masuk konduktor pembumian yang
tersambung ke batang ikatan ekipotensial utama.
Pembumian harus dilabeli dengan peralatan pembumian sesuai diagram pembumian yang
dibangun
Pastikan bahwa koneksi antara konduktor pembumian, batang ikatan ekipotensial, dan
elektroda pembumian memiliki jalur rangkaian dengan resistansi rendah. Lakukan uji
pembumian lanjut untuk memverifikasi bahwa sambungan pembumian memiliki
resistansi
yang rendah.
Konduktor pembumian dan pengikat dari batang yang lain tersambung dengan baik pada batang ikatan ekipotensia
Pasang batang ikatan ekipotensial di dekat jalur masuk kabel untuk mencegah sebagian arus s
Elektroda pembumian
Elektroda pembumian adalah konduktor yang menyediakan koneksi ke tanah dan menentukan
tahanan pembumian sistem PLTS ke bumi. Rantai elektroda pembumian terdiri dari:
Konduktor elektroda pembumian yang menyambungkan antara ikatan ekipotensial utama ke
elektroda lain.
Klem elektroda pembumian untuk mengikat konduktor pembumian dan elektroda.
Elektroda pembumian. Penting untuk memperoleh tahanan pembumian yang rendah dengan
cara menggunakan material elektroda yang tepat, panjang yang tepat, pemasangan
yang tepat, dan resistivitas tanah yang rendah.
Resistivitas tanah adalah salah satu faktor kunci dalam merancang sistem pembumian, seperti
panjang elektroda atau jenis material elektroda, untuk mencapai resistansi pembumian
yang rendah. Resistivitas tanah adalah kemampuan tanah untuk mengalirkan listrik, yang
bergantung pada jenis tanah, kelembapan, dan temperatur.
Pemasangan batang pembumian yang tepat. Elektroda pembumian terpasang dengan baik dan berada pada lokasi
Klem G5
Klem digunakan untuk menyediakan koneksi pembumian yang lebih baik atau jalur dengan hambatan rendah.
Tambahkan jarak antara elektroda pembumian, setidaknya sampai sama dengan kedalaman
batang pembumian, untuk merasakan pengaruh resistansi tanah yang lebih tinggi.
Pemasangan batang yang dekat satu dengan lainnya menyebabkan penyilangan area
resistansi elektroda lain sehingga resistansi tidak akan berkurang secara
signifikan.
Pastikan bahwa resistansi dari sambungan tidak lebih besar dari 1 mΩ.
Lapisan proteksi karat atau plester anti korosi dapat digunakan untuk mengisolasi klem
pembumian dan melindungi sambungan ikatan dari karat, terutama saat sambungan berada
di bawah tanah.
Gunakan klem elektroda yang sesuai seperti tipe G5 atau klem baut U.
4.27 Ω 18.78 Ω
Pastikan bahwa lubang pembumian mengandung tanah berpori untuk menyerap air
dan menjaga kondisi saat basah. Lebih diutamakan untuk menjaga semua
koneksi (klem) diatas dasar tanah.
Kotak pengendali pembumian dibuat oleh tukang dan dicor serta diperhalus. Ketinggian
dan penutup dari kotak harus didesain agar mudah dilakukan perawatan.
Garam dan batu bara dapat ditambahkan kedalam tanah untuk menjaga agar tanah tetap
basah dan meningkatkan konduktivitas tanah. Sebagai aturan praktis, 8 kg garam per 1
M3 tanah sudah cukup untuk meningkatkan konduktivitas tanah secara signifikan.
Minimal 20% kelembapan harus dipertahankan untuk mendapatkan resistivitas yang kecil.
Konsentrasi yang lebih kecil dapat dengan cepat meningkatkan resistansi. Tanah harus
rutin disiram untuk menjaga agar resistivitas tetap rendah, terutama di musim
kemarau.
Kotak pembumian di area berbukit atau lanskap miring mungkin memiliki tanah yang
lebih kering karena permukaan air yang cepat kering. Selalu pilih lokasi kotak pembumian
yang tidak mudah untuk kering.
Ukur resistansi pembumian dengan menggunakan earth ground tester sebagai referensi
Sebelum melakukan instalasi, lakukan tes resistivitas tanah untuk mendapatkan
lokasi terbaik untuk instalasi dan untuk mengidentifikasi kedalaman penanaman
batang pembumian untuk memperoleh resistansi pembuian yang kecil.
Hitung panjang elektroda yang dibutuhkan untuk mendapatkan nilai resistansi 5 Ω.
Untuk mengurangi resistansi, tambahkan panjang batang atau pasang beberapa batang
secara paralel. Dari grafik berikut ini, setidaknya 20 m kedalaman penanaman
elektroda dibutuhkan untuk tanah beton agar mendapatkan nilai resistansi sebesar
5 Ω. Solusi lainnya yaitu dengan memasang beberapa batang secara parallel.
Rawa 20 – 40
Tanah berpasir
200 – 400
lembap
(1000 – 1100)
Bangun kotak pembumian untuk menjaga sambungan pembumian dan kondisi tanah.
2
Lightning Protection Guide, 3rd updated version, 2015, Dehn, Neumarkt, Germany
Sistem penangkal petir menyediakan sebuah zona perlindungan untuk memastikan keamanan
bagi sistem PLTS maupun manusia dan binatang dari sambaran petir, baik sambaran langsung
ataupun tidak langsung, dengan menggunakan peralatan seperti sistem terminasi udara, kabel
penghantar petir, pembumian dengan nilai hambatan yang kecil, ikatan ekipotensial, jarak
pemisah dengan komponen konduktif lainnya, dan proteksi surja. Standar IEC 62305-2 –
“Protection against lightning
- Part 2: Risk management” and IEC 62305-3 – “Protection against lightning – Part 3: Physical
damage to structures and life hazard” saat melakukan identifikasi resiko, kemungkinan
kerusakan, dan pengamanan yag dibutuhkan dari sambaran petir pada sistem
PLTS.
Pasang sistem terminasi udara yang memadai. Rangkaian modul fotovoltaik dan rumah
pembangkit harus berada dalam zona sistem terminasi udara.
Ukuran konduktor penangkal petir dan elektroda pembumian harus sesuai dengan kebutuhan
dan dipasang dengan baik.
Jarak pemisah antara sistem terminsasi udara dan baian konduktif lain seperti bingkai
modul fotovoltaik harus diajaga sedemikian untuk menghindari bunga api.
Semua elektroda pembumian seperti elektroda pembumian penangkal petir, elektroda
pembumian rangkaian modul fotovoltaik, dan elektroda pembumian utama harus
tersambung melalui ikatan ekipotensial.
Semua perangkat kelistrikan dan elektronik harus terlindung dari tagangan berlebih baik DC
maupun AC dengan menggunakan Surge Protection Device (SPD).
Untuk melindungi dari tegangan berlebih, hindari kabel yang terputar dalam pemasangan
sistem. Kabel positif dan negatif harus terpasang berdekatan. Lindungi kabel panjang di
dalam konduit logam yang dibumikan ke ikatan potensia untuk melindungi kabel dari
lonjakan
induktif.
DC SPD
AC SPD
Rumah pembangkit
Pemisah jarak
(separation distance)
Batang penangkal petir menyediakan jalur ke tanah yang dapat digunakan untuk
mengalirkan arus petir yang tinggi saat terjadi sambaran petir atau untuk menangkap
kilat.
Tiang penangkal petir menopang batang penangkal petir agar dapat mencapai
ketinggian yang ditargetkan. Tiang ini juga menunjang kawat pengencang untuk
menyediakan stabilitas terhadap tiang penangkal petir.
Konduktor penangkal petir menyediakan jalur arus sambaran petir yang aman
untuk disalurkan oleh elektroda pembumian.
Pembumian penangkal petir atau sistem terminasi bumi bertanggungjawab dalam
menyalurkan arus sambaran petir ke tanah.
Ikatan ekipotensial memastikan bahwa tidak ada perbedaan potensial atau
penurunan potensial antar elektroda pembumian.
Jarak pemisah adalah jarak antara sistem terminasi udara atau konduktor penangkal
petir dan komponen logam di dalam instalasi.
Perangkat proteksi surja melindungi peralatan kelistrikan dari lonjakan arus
dan tegangan saat terjadi sambaran petir.
Sistem penangkal petir harus didesain sesuai dengan IEC 62305 – Protection against lightning.
Sistem terminasi udara memberikan perlindungan dengan cara menarik muatan listrik
dan mengalirkannya ke kabel penangkal petir. Lokasi dan desain sistem terminasi udara harus
didefinisikan dengan benar agar pembangkit listrik mendapatkan perlindungan utuh dari sambaran
petir langsung. Beberapa metode seperti rolling sphere atau protective angle dapat digunakan
untuk memperkirakan luas area sistem terminasi udara yang mendapat perlindungan. Tiang
penangkal petir yang berdiri bebas menggunakan batang sistem terminasi udara dengan
desain protective angle biasanya digunakan di dalam sistem PLTS off-grid. Protective angle atau
sudut terlindungi adalah sudut antara ujung tiang penangkal petir dan proyeksinya ke tanah.
Area yang terlindungi adalah berupa area tiga dimensi yang berbentuk kerucut. Area
terlindungi akan bergantung pada ketinggian batang sistem terminasi udara dari tanah dan
kelas dari LPS seperti terdefinisi didalam IEC 62305-3.
17 m
Area terlindungi
Ketinggian dari tiang penangkal petir sebaiknya tidak lebih rendah dari 15 m agar
dapat mencapai radius perlindungan sebesar 20 m. Dengan mempertimbangkan
kelas LPS III (Sistem PLTS yang lebih besar dari 10 kWp), penambahan
ketinggian hanya akan menambah radius perlindungan hingga 2 meter.
Ikatan ekipotensial
Tambahkan radius pelindungan dengan mengganti batang franklin dengan batang early
streamer atau dengan memasang batang franklin tambahan. Metode desain rolling sphere
dapat dipertimbangkan saat memasang beberapa batang penangkal petir.
Pemasangan beberapa batang penangkal petir tidak dibutuhkan. Untuk PLTS yang relatif
kecil,
optimasi ketinggian tiang penangkal petir lebih dianjurkan daripada memasang
beberapa batang penangkal petir untuk menambah area perlindungan.
Ikatan ekipotensial dari batang penangkal petir harus dipasang di bawah tanah
menggunakan
sistem terminasi pembumian berjala.
Tiang
Kawat penopang
Konstruksi tiang penangkal petir yang sangat baik dengan tambahan kawat penopang untuk menambah stabilitas ti
Mengapa batang ESE atau batang penangkal petir aktif lebih dianjurkan daripada
batang penangkal pasif?
Batang ESE menyediakan radius perlindungan yang lebih jauh. Sistem ionisasi dari
batang ini diaktivasi oleh gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan saat badai dan
berujung pada terbentuknya streamer.
Batang ESE tidak lebih mahal dibanding pemasangan beberapa batang Franklin untuk
melindungi area yang lebih besar.
Batang ESE memiliki akurasi yang lebih baik saat mengalirkan arus ke batang penangkal
petir.
Konduktor penangkal petir terlindungi dengan baik di dalam pipa PVC dan dipancangkan pada tiang.
Jarak pemisah (separation distance) antara tiang penangkal petir, termasuk konduktor penangkal
petir dan bagian konduktif lainnya di area pembangkit seperti bingkai modul fotovoltaik
dan rumah pembangkit, harus dijaga untuk menghindari induksi tegangan dan busur listrik.
Tegangan surja dapat terjadi karena adanya medan elektromagnetik yang besar akibat aliran
arus pada tiang penangkal petir. Jarak pemisah adalah isolasi kelistrikan antara sistem
terminasi udara, termasuk konduktor penangkal petir dan bagian konduktif lainnya.
> 1 meter
< 1 meter
Tambah jarak pemisah antara batang penangkal petir dan rangkaian fotovoltaik untuk
menghindari busur listrik atau induksi tegangan dengan memindahkan lokasi
batang penangkal petir yang lebih jauh.
Jarak minimum sesungguhnya yang dibutuhkan pada pemisah jarak harus dihitung
berdasarkan IEC 62305-3, yaitu dengan mempertimbangkan kelas LPS, bahan insulasi,
pergerakan arus melalui terminal udara, dan konduktor penangkal petir, serta
ketinggian antar titik dimana jarak pemisah diukur ke tanah. Direkomendasikan jarak
pemisah tidak lebih dekat dari 1 meter (s ≥ 1 meter).
Perangkat proteksi surja atau Surge Protection Device (SPD) digunakan untuk melindungi
perangkat dari sambaran petir langsung, tidak langsung atau sambaran terdekat pada struktur yang
dibumikan, juga dari sambaran petir antar dan dalam awan yang dapat menghasilkan medan
elektromagnetik. Medan elektromagnetik ini yang menginduksi arus sesaat kedalam loop kabel.
SPD bekerja dengan mengalihkan lonjakan arus karena sambaran petir ke tanah. Pada fase ini,
impedansi dari saklar semikonduktor pada SPD menjadi kecil dan dengan aman mengalirkan
arus ke pembumian. Oleh
karena itu, pembumian pada SPD sangat dibutuhkan. Proteksi surja idealnya dipasang di
tempat awal masuknya kabel di rumah pembangkit untuk melindungi komponen elektronika
daya dari tegangan surja.
Perangkat pelindung surja tiga fasa dipasang di dalam panel untuk melindungi instalasi dari tegangan surja.
T2
SPD AC tipe 1 harus dipasang pada panel distribusi AC jika penangkal petir
eksternal dipasang (tanpa memperhatikan jarak pemisah). SPD tipe 1 dapat
mengalirkan arus petir parsial dengan arus impuls 10/350 μs.
Sambungan pembumian
Kabel pembumian
Penghitung sambaran petir dipasang untuk mengukur densitas dan jumlah sambaran petir di
lokasi PLTS off-grid. Data dari perangkat ini digunakan sebagai dasar pengambilan tindakan
pencegahan tambahan untuk menghindari kerusakan yang diakibatkan oleh sambaran petir
langsung atau tidak langsung, seperti penggantian sistem terminasi udara atau pada
perangkat proteksi surja.
Loop induktif