Ebook Panel Surya
Ebook Panel Surya
Ebook Panel Surya
PEMASANGAN
PANEL SURYA
Penulis:
Bayu Rudiyanto
Risse Entikaria Rachmanita
Azamataufiq Budiprasojo
2023
Penulis:
Bayu Rudiyanto
Risse Entikaria Rachmanita
Azamataufiq Budiprasojo
copyright © 2023
Penerbit
Unisma Press
Gedung Umar bin Khattab Kantor Pusat LT. 3,
Universitas Islam Malang
Jl. Mayjen Haryono 193 Malang, 65144
Telp. 0341-551932 ext 232
[email protected]
Penerbit
Penulis
Kata Pengantar | v
Kata Sambutan | vii
Prakata | ix
Daftar Isi | xi
2.1. Monokristalin
Gambar 2.1 Proses dari batangan kristal silikon hingga modul surya
Keterangan gambar:
1. Batangan kristal silikon murni sebelum diiris
2. Kepingan kristal silikon yang diiris tipis
3. Sel surya monokristalin yang telah jadi, siap disusun
menjadi modul surya
4. Susunan sel surya monokristalin yang digabungkan
menjadi satu. Terlihat pada gambar, terdapat area kosong
pada modul surya tidak terisi karena bentuk dari kristal
silikon monokristalin.
1. Kelebihan
a. Memiliki tingkat efisiensi tertinggi pada 15 hingga 22%.
b. Membutuhkan lebih sedikit ruang dibandingkan dengan
jenis lain karena efisiensinya yang tinggi.
c. Produsen menyatakan bahwa sel surya monokristalin
bertahan paling lama, dengan sebagian besar memiliki
garansi 25 tahun.
d. Memiliki ketahanan panas yang lebih tinggi dibanding-
kan dengan panel lain.
2. Kekurangan
a. Monokristalin merupakan sel surya paling mahal di
pasaran, jadi tidak masuk dalam kisaran harga semua
orang.
b. Saat sedang bekerja cenderung mengalami peningkatan
suhu, namun hal tersebut adalah kerugian kecil jika
dibandingkan dengan sel surya lainnya.
c. Ketika silikon dipotong selama pembuatan, menghasil-
kan banyak limbah.
1. Bahan baku
Komponen dasar sel surya adalah silikon murni, yang tidak
murni dalam keadaan alaminya. Silikon murni berasal dari
silikon dioksida seperti kerikil kuarsit (silika paling murni)
atau kuarsa yang dihancurkan. Silikon murni yang
dihasilkan kemudian diolah dengan fosfor dan boron
untuk menghasilkan kelebihan elektron dan kekurangan
elektron masing – masing untuk membuat semikonduktor
yang mampu menghantarkan listrik. Hasil dari proses
tersebut menghasilkan disk silikon yang mengkilap dan
membutuhkan lapisan anti reflektif. Bahan yang digunakan
untuk membuat lapisan anti reflektif biasanya menggunakan
titanium dioksida.
5. Doping
a. Cara tradisional doping (menambahkan kotoran ke)
wafer silikon dengan boron dan fosfor adalah
memasukkan sejumlah kecil boron selama proses. Wafer
kemudian disegel kembali dan ditempatkan dalam
6. Lapisan anti-reflektif
Karena silikon murni mengkilap, ia dapat memantulkan
hingga 35 persen sinar matahari. Untuk mengurangi jumlah
sinar matahari yang dipantulkan, lapisan anti reflektif
diletakkan pada wafer silikon. Pelapis yang paling umum
digunakan adalah titanium dioksida dan silikon oksida.
Bahan yang digunakan untuk pelapisan dipanaskan
sampai molekulnya mendidih dan bergerak ke silikon dan
kondensor, atau bahan tersebut mengalami sputtering.
7. Enkapsulasi sel
Sel surya yang sudah jadi kemudian dienkapsulasi dengan
cara disegel ke dalam karet silikon atau etilen vinil asetat.
Sel surya yang dienkapsulasi kemudian ditempatkan ke
dalam bingkai aluminium yang memiliki mylar atau tedlar
pada lembar belakangnya yang mana juga terdapat
penutup kaca atau plastik.
2.2 Polikristalin
c) Bayangan benda
Bayangan benda atau kemungkinan terdapatnya shading
pada permukaan modul surya perlu diperhatikan.
d) Temperatur
Daya yang dihasilkan oleh modul surya tidak hanya
tergantung kepada besarnya intensitas radiasi yang
diterimanya, namun kenaikan temperatur pada modul
surya itu sendiri. Kenaikan temperatur pada modul
surya tidak hanya disebabkan oleh temperatur
lingkungan sekitar, namun juga sifat bahan
semikonduktor yang digunakan mampu menyerap
energi cahaya sekaligus panas dari radiasi matahari
(Khwee, 2013). Kenaikan suhu mengakibatkan tegangan,
daya, dan efisiensi modul surya turun. Sedangkan ketika
suhu pada panel surya menurun, akan meningkatkan
nilai tegangan daya dan efisiensi listrik pada panel surya
(Tiyas dan Widyartono, 2020)
3.3. Inverter
a. Inverter Jaringan
Inverter jaringan atau yang biasa disebut sebagai inverter
grid merupakan komponen elektronika yang
mengkonversi tegangan DC menjadi AC pada PLTS, baik
untuk digunakan langsung maupun menyimpan kelebihan
daya ke dalam baterai. Biasanya, string inverter ini
terkoneksi oleh suatu sistem pembangkit lain seperti listrik
dari genset, atau bidirectional inverter. String inverter juga
dilengkapi fitur MPPT agar daya keluaran PLTS selalu
pada kondisi maksimal mengikuti intensitas radiasi
matahari.
b. Inverter Baterai
Inverter baterai merupakan suatu komponen yang dapat
digunakan untuk mengubah tegangan input DC dari
baterai menjadi output AC ketika proses discharge, dan
untuk mengubah tegangan input AC dari grid menjadi
tegangan output DC pada saat proses charging atau
pengecasan. Inverter baterai pada sistem ini juga disebut
sebagai bidirectional inverter karena sifatnya yang dua
arah. output DC pada saat proses charging atau
pengecasan. Inverter baterai pada sistem ini juga disebut
sebagai bidirectional inverter karena sifatnya yang dua
arah.
a. Starting Battery
a) Gel cell
2. Multifungsi
Selain bisa digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik,
panel surya juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan
1. Kliplok
Kliplok adalah bagian dari rail mounting yang berfungsi
untuk menjepit gunungan atap, kliplok ini di bantu oleh
dua baut yang berada di bagian atas sehingga tidak
melubangi atap, dan untuk meminimalisir kebocoran pada
atap.
3. Rail
Rail adalah bantalan panel surya yang terbuat dari
alumunium yang kuat dan berfungsi untuk melindungi
panel surya sehingga panel surya tidak langsung terkena
atap. Rail ini memiliki variasi ukuran dan ukurannya
menyesuaikan drawing yang dibuat.
5. Mid clamp
Mid clamp berbentuk seperti huruf T, biasanya terletak di
antara panel surya yang berfungsi untuk menggabungkan
beberapa panel surya agar terlihat rapi dan ada jarak di
antara panel surya.
3. Breakdown Maintenance
Breakdown maintenance berbeda dengan kegiatan
pemeliharaan pertama dan yang kedua yang dilakukan
secara terencana. Terencana yang dimaksud disini adalah
terencana dalam segi persiapan waktu dan peralatan
cadangan yang akan dioperasikan bila peralatan utama
sedang dalam pemeliharaan. Breakdown maintenance
merupakan kegiatan pemeliharaan yang tidak terencana.
2. Pemeliharaan Inverter
a. Pemeriksaan alarm gangguan pada yang terjadi pada
inverter
b. Catat daya AC pada input dan output inverter dan
memastikan inverter masih dalam batas optimal.
c. Memastikan update firmware inverter dan sistem
monitoring lewat smartlogger.
1. Pemeliharaan Rutin
a. Memastikan SmartLogger jauh dari sumber panas.
b. Memastikan SmartLogger bebas dari interferensi
elektromagnetik yang kuat.
2. Pemecahan Masalah
a. Perbaikan SmartLogger yang tidak dapat dihidupkan
dengan melakukan pemeriksaan pada kabel daya output
DC adaptor daya ke port 12V IN pada SmartLogger
b. Perbaikan Smartlogger yang tidak dapat connect device
lain dengan melakukan pemeriksaan pada sambungan
kabel RS485 dikhawatirkan kabel longgar, terputus
ataupun terhubung terbalik.
c. Perbaikan jaringan komunikasi 4G yang tidak normal
dengan melakukan pergantian kartu SIM dan
pengencangan antena 4G.
3. Alarm Maintenance
a. Peringatan Circuit Breaker yang terputus diatasi dengan
melakukan perbaikan teknis berupa menyambungkan
kembali Circuit Breaker tersebut.
b. Peringatan Kesalahan pada SPD dapat diatasi dengan
melakukan pemeriksaan dan perbaikan pada kabel ke
SPD yang berpotensi kendur, terputus atau terhubung
terbalik.
c. Peringatan lisensi kadaluarsa dapat diatasi dengan
melakukan pergantian lisensi yang baru untuk
menggantikan lisensi yang lama.
4. Pemeliharaan Website
a. Melakukan upgrading pada versi firmware perangkat
b. Melakukan setting parameter keamanan
c. Mengirim perintah system maintenance
6. Energize
Energize adalah tahap akhir penyalaan seluruh instalasi
sistem PLTS dalam kondisi siap dilakukan pembebanan.
Contoh energize dapat dilihat pada gambar berikut:
a. Meteran 5m
b. Meteran roll
c. Kunci L
d. Kunci pas 13
e. Torsi
f. Ikat kail dengan tali karmantel dan beri selimut pada bagian
bawah rail menggunakan karung goni sebagai penahan,
pastikan ikatan sudah kuat
Pasca Pemasangan
a. Ukur hasil pemasangan dan bandingkan dengan gambar
perancangan.
b. Lakukan penyesuaian posisi mounting system sesuai
dengan keadaan di lapangan.
c. Pastikan tidak ada alat dan material yang tertinggal di
lokasi instalasi.
d. Pastikan lokasi instalasi bersih.
e. Pastikan tidak ada kerusakan pada atap lokasi instalasi.
2) Terjatuh
Kecelakaan ini dapat terjadi terutama pada PLTS atap
dimana permukaan atap tidak rata sehingga para
pekerja harus ekstra berhati-hati.
4) Dehidrasi berlebih
Pekerjaan yang dilakukan di siang hari dan dilakukan
secara manual menyebabkan dehidrasi terus menerus.
Oleh karena itu, para pekerja diharuskan minum paling
tidak setiap 15 menit sekali untuk mencegah terjadinya
dehidrasi berlebih.
1. AVO Meter
AVOmeter/multimeter merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur hambatan, tegangan dan arus listrik
berupa AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current).
Terdapat 2 jenis AVO meter yaitu analog dan digital.
AVOmeter analog ialah AVOmeter yang tampilan hasil
pengukurannya menggunakan skala dan jarum berputar
sedangkan AVOmeter digital adalah AVOmeter yang
2. Clamp-On Ammeter
Clamp-On Ammeter digunakan untuk mengukur arus
langsung (DC) yang dihasilkan panel surya. Alat ini juga
bisa digunakan untuk mengukur tegangan dan sirkuit
amperage layaknya multitester. Cara penggunaan alat ini
cukup mudah hanya menggunakan kabel disela-sela
pengait.
4. Kamera Thermal
Kamera thermal berfungsi sebagai mendeteksi adanya
tingkatan suhu berlebih pada panel surya yang dapat
mengakibatkan kebakaran sehingga merusak panel surya.
Cara penggunaan dari alat ini yaitu cukup arahkan kamera
pada panel surya yang ingin diketahui seberapa besar
suhunya.
4) Dari hasil pengukuran, satu sel saja dari satu panel surya
ditutup oleh bayangan akan berpengaruh terhadap
penurunan daya keluaran sebesar 38,01 %. Ketika 12 sel
dari satu panel surya ditutup oleh bayangan secara baris
akan berpengaruh terhadap penurunan daya sebesar
37,6%. Sedangkan penutupan 6 sel secara kolom dari satu
panel surya oleh bayangan akan mengurangi daya
keluaran sebesar 99,6 %. Begitu juga dengan penutupan 36
sel secara kolom dari satu panel surya oleh bayangan juga
akan mengurangi daya keluaran sebesar 99,89%.
Contoh:
Sebagai contoh, katakanlah Kita membutuhkan daya 200 amp-
jam per hari. Jika Kita berencana untuk melepaskan hingga 80
persen, tingkatkan total kapasitas baterai Kita dengan faktor
1. Modul:
Hal pertama yang perlu Kita pertimbangkan saat membuat
suatu sistem panel surya adalah Kita harus terlebih dahulu
menentukan output modul berdasarkan kapasitas baterai
dan waktu yang diperlukan untuk mengisi ulang baterai.
Sederhananya, output yang lebih besar, itu berarti Kita
akan dapat mengisi ulang dengan waktu lebih cepat. Pada
desain sistem panel surya Kita dapat menggunakan satu
atau lebih modul panel surya. Jika memang kebutuhan Kita
banyak, maka modul panel surya dapat disambungkan
secara seri atau paralel tergantung pada konfigurasi.
3. Pengontrol pengecasan.
Teknologi pelacakan titik daya maksimum atau yang dalam
bahasa inggris dikenal sebagai Maximum Power Point
Tracking (MPPT) adalah perangkat elektronik pada sistem
panel surya untuk meregulasi arus searah DC yang akan
diisikan ke baterai, sekaligus juga meregulasi arus yang
diambil dari baterai oleh suatu beban. Solar charge
controller mengatur overcharging (kelebihan pengisian -
karena baterai sudah 'penuh') dan kelebihan voltase dari
panel surya / solar cell. MPPT mampu menangani tegangan
yang tinggi mencapai 150V sampai dengan 600V. Dengan
pemasangan MPPT dimungkinkan untuk menggunakan
tenaga surya yang tersedia secara maksimal dan aman.
Pada pemasangan MPPT, beberapa modul bisa disusun
secara seri untuk meningkatkan tegangan output. Tiga
aturan untuk memilih pengontrol muatan MPPT adalah
sebagai berikut:
a. Sesuaikan voltase pengontrol muatan dengan tegangan
baterai; semua sistem 12V menggunakan pengontrol
12V.
4. Baterai:
Berbagai jenis baterai dapat digunakan untuk sistem 12
volt, termasuk baterai 2V, 6V, dan 12V. Seperti modul panel
surya, baterai dapat dihubungkan secara seri atau paralel
menyesuaikan apaka Kita menginginkan menaikkan
voltase atau arus listriknya.
atau
60 / 85% = 1.116 Wh