Studi Kasus KGDK 2018
Studi Kasus KGDK 2018
Studi Kasus KGDK 2018
Ny. M, usia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam sejak 3 hari yang lalu karena pneumonia
dan gagal jantung. Saat pertama kali datang, pasien mengeluh sesak nafas dan demam. Pasien
juga mengalami peningkatan berat badan dan ada edema di ekstremitas bawah. Selanjutnya,
pasien mendapatkan terapi lasix, terapi oksigen dan dipasang kateter. Dalam 1 hari terakhir
kondisi pasien memburuk sehingga dipindah ke ICU. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan
darah 82/66 mmHg, frekuensi nadi 82 x/mnt, frekuensi pernafasan 32x/mnt, suhu 38,4oC, SaO2
90% dengan O2 6 lt/mnt via masker. Kulit pasien lembab dan pucat, nadi cepat dan lemah
“hampir tidak teraba”, capillary refill 3 detik, dan pasien mengeluh mual. Terdengar bunyi
crackles dan wheezing disemua lapang paru. Pasien tampak lemah dan kesulitan menjawab
pertanyaan karena sedikit kebingungan. Urin output satu jam terakhir adalah 18 ml.
Tn. K, usia 60 tahun dirawat di ICU pasca operasi kateterisasi jantung. Klien terpasang ventilator
modus SIMV, PEEP 6 mmHg, FiO2 50%. Klien memiliki riwayat hipertensi, DM type 2, dan
AMI sejak dua tahun yang lalu. Hasil laboratorium sebelum operasi menunjukkan nilai elektrolit
normal, BUN 40 mg/dL, dan serum creatinin 2 mg/dL. Sehari setelah operasi, urin output pasien
menurun menjadi kurang dari 10 ml per jam. Klien kemudian diberikan cairan bolus NaCl
namun tidak ada peningkatan urin output. Lalu, klien diberi Furosemide via IV dan urinpun
meningkat sedikit menjadi 15 ml per jam untuk beberapa jam saja. Hasil pemeriksaan lab
menunjukkan potassium 5.9 mmol/L, BUN 70 mg/dL, serum creatinine 7.1 mg/dL, dan carbon
dioxide total content 16 meq/L. Hari berikutnya klien mengeluh sesak nafas, ada edema (derajat
2) dan crackles.
Ny H, usia 32 tahun, dirawat di ICU dengan penurunan kesadaran postpartum hari pertama.
Klien terpasang ventilator modus SIMV, PEEP 8 mmHg, FiO2 50%. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan GCS E2V3M4, tekanan darah 180/140 mmHg, frekuensi nadi 120 x/mnt, frekuensi
napas 24 x/mnt, terdengar suara crackles di semua lapang paru, suhu 37.5oC, produksi urin 200
cc/8 jam, ada edema di ekstremitas. Hasil pemeriksaan darah: Hb 11, Leukosit 20.300,
Trombosit 86.000, Ht 38.1%, GDS 130, Creatinin 0.4, Sodium 120 mmol/L, Cloride 95 mmol/L,
Calcium 2.3 mmol/L, potassium 4 mmol/L, lactate 2.2 mmol/L. Hasil pemeriksaan urin: protein
+3. Hasil pemeriksaan AGD: pH 7.33, pCO2 33mmHg, PaO2 100mmHg, HCO3 18 mmol/L, BE
-5, AaDO2 300mmHg, SaO2 98%. Klien saat ini mendapatkan terapi dormicum.
Tn S usia 49 tahun dirawat di ICU hari ke 15. Pasien terpasang tracheostomi yang terhubung
dengan ventilator modus Assist Control, Frekuensi pernapasan 25 x/mnt, PEEP 8 mmHg, FiO2
50%, Tidal volume 400 ml, terlihat adanya secret di jalan nafas dan terdengar suara ronchi
diseluruh lapang paru. Tekanan darah pasien 115/61 mmHg, frekuensi nadi 94x/mnt, suhu
37,3oC, dan CRT 3 detik. Keluarga mengatakan pasien sebelum masuk rumah sakit mengalami
luka di kaki dan 2 hari setelahnya pasien mengalami kejang-kejang dan badan pasien menjadi
kaku. Klien mendapatkan terapi muscle relaxan.
Tn J, usia 57 tahun dirawat di ICU pasca operasi Craniotomy hari ke 2. Pasien terpasang
ventilator modus SIMV, volume tidal 350ml, PEEP 8 mmHg, FiO2 50%, SpO2 100%, frekuensi
napas 15x/mnt, terdengar suara gurgling, terdengar suara ronkhi di seluruh lapang paru, tekanan
darah 180/100 mmHg, frekuensi nadi 115 x/mnt, suhu 38oC, GCS E1M4VET, terlihat cairan
residu berwarna hitam pada selang NGT. Hasil pemeriksaan BGA: pH 7.32, PaCO2 48 mmHg,
HCO3 28 mmol/L, PaO2 80 mmHg, BE -3, AaDO2 300, SaO2 94%. Keluarga mengatakan
pasien memiliki riwayat hipertensi. Hasil CT Scan menunjukkan adanya intracranial hemoragik,
tampak tanda-tanda peningkatan TIK. Hasil foto thorak menunjukkan adanya kardiomegali
suspek LVH dan gambaran oedema pulmo.
PENUGASAN.
a. Jelaskan istilah-istilah yang ada di dalam kasus!
b. Sebutkan data pengkajian yang perlu dikaji lebih lanjut/dilengkapi pada kasus.
c. Jelaskan kasus apa yang kemungkinan terjadi pada pasien!
d. Jelaskan patofisiologi kasus tersebut dalam bentuk pathway!
e. Susun diagnosa keperawatan yang dapat muncul beserta intervensinya. Urutkan
sesuai prioritas!
f. Jelaskan rasionalisasi dari setiap intervensi yang disusun