Kelompok 2 (6-10) Kasus Hemodinamik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

MATRIKULASI KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

OLEH
PRODI NERS KELAS A / KELOMPOK II:

1. PUTU MITHA EKA GAYATRI (06)


2. I MADE SEDANA YOGA (07)
3. PUTU MAYA OKTAVIANTI (08)
4. NI PUTU OLLWAN ANTARI (09)
5. NI WAYAN ARI RAHAYUNI (10)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2021
Tugas :

Lakukan analisis terhadap kasus berikut, analisis data yang diperlukan tetapi
belum terkaji, penanganan kasus, serta pemantaun hemodinamik yang dibutuhkan.

Penyelesaian:

1. Laki-laki, 6 tahun diantar ke UGD dengan keluhan utama luka tusuk pisau
pada bagian perut ± 2 jam SMRS (Sebelum Masuk Rumah Sakit). Tampak
usus dan omentum keluar melalui perut dari tempat luka tusuk. Pasien
mengalami perkelahian dengan laki-laki yang tidak dikenalnya. Pada
pemeriksaan fisik: pasien lemah tampak sakit berat, kesadaran
composmentis, temperatur 360C, tekanan darah 90/40 mmHg, denyut nadi
130x/menit teraba lemah, frekuensi nafas 24x/menit, dan saturasi oksigen
92%.
Analisis Kasus
Ds :
Keluarga pasien mengatakan pasein mengalami luka tusuk pisau pada
bagian perut ± 2 jam SMRS (Sebelum Masuk Rumah Sakit).
Do:
- Pasien tampak lemah, kesadaran composmentis, temperatur 360C,
tekanan darah 90/40 mmHg, denyut nadi 130x/menit teraba lemah,
frekuensi nafas 24x/menit, saturasi oksigen 92%, suara napas
vesikuler, CRT > 2 detik, konjungtiva anemis, akral dingin, terdapat
tanda syok perdarahan derajat empat pada regio abdomen ditemukan
luka, tepat digaris tengah, lima sentimeter di bawah pusat, terdapat
luka terbuka ukuran lima sentimeter kali empat koma lima sentimeter
tranversal, bentuk elips, batas tegas, tepi rata, kedua sudut lancip,
kedalaman empat sentimeter.
- Hasil pemeriksaan laboratorium pasien ditemukan hemoglobin 9,3
g/dL kemudian menurun menjadi 3,1 g/dL.
Masalah:
Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ditandai dengan
syok perdarahan derajat empat dari rongga intraabdomen yang terkena
luka tusuk, frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah
menurun, turgor kulit menurun dan membran mukosa kering
Penanganan Kasus:
- Dalam ATLS terdapat langkah-langkah, sebagai berikut: Airway dan
stabilisasi vertebra cervicalis, breathing dan ventilasi diberikan
Oksigen 10 lpm Non-rebreathing masker, circulation dan kontrol
perdarahan, disability, exposure.
- Kontrol perdarahan dilakukan laparotomy explorasi emergency untuk
menghentikan perdarahan, yaitu diberikan tranfusi masif PRC (Packed
Red Cell), TC (Thrombocyte Concentrate) dan FFP (Fresh Frozen
Plasma).
- Pemeriksaan fisik untuk mendeteksi tanda- tanda peritonitis dan tanda-
tanda vital diulang setiap 2 jam selama 48 jam, sementara tes
laboratorium rutin dilakukan pada jam ke- 2, 4, 8, 16, dan 24. Pasien
diberikan vaksin tetanus dan satu dosis antibiotik profilaksis (ampisilin
dan sulbaktam). Pada kasus ini, pasien diberikan injeksi antibiotic
spektrum luas sebagai profilaksis.
Pemantauan Hemodinamika
- Monitor tekanan darah diatas 90 mmHg
- Monitor hemogoblin

2. Laki-laki, 38 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dalam


kondisi perdarahan dari mulut setelah mengalami kecelakaan lalu lintas
dengan kendaraan bermotor. GCS 9 (E2V3M4), tekanan darah 90/40
mmHg, denyut nadi 130x/menit teraba lemah, frekuensi nafas 28x/menit
Ds:
Keluarga pasien mengatakan pasein mengalami kecelakaan lalu lintas
menggunakan sepeda motor dan mengeluarkan darah dari mulutnya dan
terdapat perdarahan dari mulut hidung, telinga, dan sempat muntah setelah
kecelakaan
Do:
GCS 9 (E2V3M4), tekanan darah 90/40 mmHg, denyut nadi 130x/menit
teraba lemah, frekuensi nafas 28x/menit, kesadaran somnolen, CRT > 2
detik, akral dingin, suhu 360C, terdapat perdarahan di hidung dan telinga,
tampak darah keluar dari mulut berwarna merah gelap, saturasi oksigen
90%
Masalah:
Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif dibuktikan dengan cedera kepala
Penanganan Kasus:
Pasien dilakukan primary survey dengan analisa masalah pada Airway
(patenkan jalan napas, stabilisasi kecurigaan adanya trauma servikal
dengan melakukan imobilisasi manual), Breathing dengan oksigenasi 4
l/menit menggunakan nasal canul, dan Circulation sudah terpasang infus
o
dan dilakukan head up 30 . Kemudian dilakukan Secondary Survey
pemeriksaan nervus kranialis dan pemeriksaan laboratorium. Dilakukan
monitoring serta evaluasi tanda-tanda vital dan progresifitas dari
keberhasilan terapi.
Pemantauan Hemodinamika
- Monitor tekanan darah diatas 90 mmHg
- Monitor hemogoblin
- Montitor saturasi

3. Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sejak ± 4 jam SMRS.  Nyeri
dirasakan terus menerus, seperti ditusuk-tusuk yang menjalar hingga ke
punggung dan hulu ati. Pasien merasa sesak pada posisi berbaring dan
bertambah sesak jika berjalan. Tekanan darah 85/50, nadi lemah 51 kali/
menit, frekuensi nafas 30 kali per menit, saturasi oksigen 94%.
Ds:
Kelaurga pasien mengatakan pasien mengeluh nyeri dada kurang lebih 4
jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengatakan sesak muncul saat
berbaring dan berjalan, nyeri dirasakan terus menerus pada dada, seperti
ditusuk-tusuk benda tajam, yang menjalar hingga ke punggung dan huku
ati, lamanya dirasakan ± 5 menit
Do:
Kesadaran pasien apatis, GCS (E4V4M5), tekanan darah 85/50, nadi
lemah 51 kali/ menit, frekuensi nafas 30 kali per menit, saturasi oksigen
94%, suhu 360C, pasien tampak meringis, skala nyeri 8, keringat dingin,
CRT > 2 detik, akral dingin, warna kulit pucat, tampak sesak
Masalah:
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload
ditandai dengan pasien tampak sesak, tekanan darah menuruh 85/50
mmHg, nadi teraba lemah 51 kali/ menit, CRT > 2 detik, dan warna kulit
pucat.
Penanganan Kasus:
Pasien dilakukan primary survey dengan analisa masalah pada Airway
(patenkan jalan napas), Breathing dengan oksigenasi 6 l/menit
menggunakan nasal canul, dan Circulation sudah terpasang infus dan
posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki kebawah, kemudian
dilakukan pemeriksaan EKG, monitor tanda – tanda vital setiap 2 jam dan
monitor pemberian obat untuk meningkatkan tekanan darah (Dobutamin)
Pemantauan Hemodinamika
- Monitor tekanan darah diatas 90 mmHg
- Monitor frekuensi dan irama jantung
- Monitor frekuensi nadi
- Monitor frekuensi pernapasan pasien

Anda mungkin juga menyukai