Fermentasi Jerami

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Jerami Fermentasi: Panduan Lengkap Cara Membuat

Fermentasi Jerami dan Cara Pemberian Pakan Jerami


Fermentasi Pada Ternak

Panduan Teknis Beberapa Cara Pembuatan Fermentasi Jerami dan Cara Pemberiannya Pada
Ternak Sebagai Antisipasi Penyediaan Hijauan Pakan Ternak Saat Musim Kemarau

Fermentasi Jerami. Pemenuhan kebutuhan hijauan pakan ternak saat musim kemarau sering
terkendala sulitnya mencari hijauan segar untuk pakan ternak. Keterbatasan air saat musim
kemarau menjadikan hijauan terbatas karena sulit tumbuh. Sementara itu disisi lain ketersediaan
jerami padi melimpah saat menjelang kemarau karena biasanya saat tersebut jatuh panen raya padi
sawah. Salah satu cara antisipasi untuk pengadaan hijauan saat musim kemarau adalah dengan
memanfaatkan jerami, tetapi karena jerami masih miskin nutrisi maka perlu diolah lebih dahulu agar
lebih baik kandungan gizinya. Salah satu pengolahan jerami yang layak untuk dicoba dan dilakukan
adalah dengan Fermentasi Jerami.

Berikut ini adalah contoh-contoh pembuatan Jerami Fermentasi, jika ingin mencobanya silahkan pilih contoh
yang mana saja yang dianggap paling mudah atau pilih sesuai selera, semoga bermanfaat.

Contoh I : Proses Pembuatan Jerami Fermentasi

Bahan-bahan dan peralatan:

 1 ton jerami padi ,yang sudah kering


 20-25 Lt Molases/Gula pasir yg dilarutkan
 Probiotik / EM4
 250-300 Lt. : Air untuk melarutkan probiotik dan molases /15 Lt untuk jerami basah.
 Terpal/Plastik/Gelaran.
 Alat pemotong sabit atau sejenisnya atau bisa menggunakan mesin pencacah jerami.
 Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik

Cara membuat fermentasi jerami:

 Bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm
ditumpuk
 Sediakan Terpal/Plastik/Gelaran
 Larutkan bahan diatas tadi menjadi satu sesuai dengan perbandingannya,lalu siapkan terpal
plastik untuk alas mencampur antara jerami dengan campuran probiotik/Em4, Molase dan air.
 Jerami padi yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram
larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
 Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami ditutup ke dalam
Terpal/Plastik/Gelaran sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
 Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul

Cara Pemakaian Jerami Fermentasi


Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak kambing sesuai dengan
kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari tempat
penyimpanan supaya ditutup kembali dengan rapat, terhindar dari genangan air, terhindar dari terik
matahari dan air hujan.

Contoh II Proses Pembuatan Jerami Fermentasi

Pembuatan fermentasi jerami dilakukan pada tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari
langsung. Dimana untuk kapasitas 10 ton dapat dibuat bangunan dengan ukuran 4 x 5 m. Lantai
dasar dapat dibuat dari semen atau tanah yang dipadatkan dan ditinggikan dari tempat sekitarnya,
tanpa didinding. Bahan bangunan menggunakan kayu atau bambu. Untuk atap dapat berupa seng
atau bahan yang tersedia di tempat. Jarak lantai ke atap 3 m.

Proses fermentasi dilakukan dengan 2 tahap yaitu tahap fermentasi dan pengeringan

Tahap pertama

 Jerami padi yang baru dipanen dengan kadar air 65% dipotong-potong sepanjang 10-15 cm.
 Kemudian ditumpuk ditempat yang telah disediakan dengan ketinggian 20 cm.
 Taburi urea dan probiotik secara merata dengan takaran masing-masing 5 kg untuk setiap 1
ton jerami padi.
 Tambahkan lagi timbunan jerami padi setebal 20 cm lalu taburi lagi urea dan probiotik
secara merata, demikian seterusnya sampai tumpukan jerami padi mencapai 1-2 m.
 Diamkan selama 21 hari, agar proses fermentasi berlangsung secara sempurna

Tahap kedua:

 Tumpukan jerami padi yang telah mengalami proses fermentasi, dikeringkan disinar
matahari dan diangin-anginkan sehingga cukup kering sebelum disimpan pada tempat
terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung
 Setelah kering jerami fermentasi dapat diberikan kepada sapi sebagai pakan pengganti
rumput segar

Hasil fermentasi jerami yang baik ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut
 Baunya agak harum
 Warnanya kuning agak kecoklatan ( warna dasar jerami masih nampak kelihatan.
 Teksturnya lemas(tidak kaku)
 Tidak busuk dan tidak berjamur

Pemberian pada Ternak


Jerami padi yang difermentasi dijadikan sebagai pakan berserat utama untuk ternak sapi, diberikan
sebanyak 6-8 kg/ekor/hari. Sedangkan pakan konsentrat diberikan sebanyak 1 % dari berat badan
Formula ransum pakan konsentrat dapat disesuaikan dengan bahan yang ada ditempat, salah satu
contoh formula ransum pakan konsentrat adalah 2 bagian dedak, 1 bagian jagung dan 1 bagian
bungkil kelapa dan ditambahkan vitamin mineral sebanyak 1 kg untuk setiap 100 kg pakan
konsentrat.

Contoh Pembuatan Jerami Fermentasi III:

Proses Pembuatan Jerami Padi Fermentasi


Pembuatan jerami padi fermentasi dengan sistem terbuka. Proses fermentasi terbuka dilakukan
pada tempat terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. Bahan-bahan yang digunakan untuk
menghasilkan 1 ton jerami fermentasi adalah : 1 ton jerami padi segar, Probion (probiotik) 2,5 kg,
Urea 2,5 kg, dan air secukupnya.

Cara Pembuatan :

 Proses pembuatan dibagi dua tahap, yaitu tahap fermentatif dan pengeringan serta penyimpanan. Pada
tahap pertama, jerami padi yang baru dipanen dari swah dikumpulkan pada tempat yang telah
disediakan, dan diharapkan masih mempunyai kandungan air 60%.
 Jerami padi segar yang akan dibuat menjadi jerami padi fermentasi ditimbun dengan ketebalan kurang
lebih 20 cm kemudian ditaburi dengan Probion dan urea. Tumpukan jerami tersebut dapat dilakukan
hingga ketinggian sekitar 3 meter. Setelah pencampuran dilakukan secara merata, kemudian
didiamkan selama 21 hari agar proses fermentatif dapat berlangsung dengan baik.
 Tahap kedua adalah proses pengeringan dan penyimpanan jerami padi fermentasi. Pengeringan
dilakukan dibawah sinar matahari dan dianginkan sehingga cukup kering sebelum disimpan pada
tempat yang terlindung. Setelah proses pengeringan ini, maka jerami padi fermentasi dapat diberikan
pada ternak sebagai pakan pengganti rumput segar.

Contoh IV: Cara dan Proses Pembuatan Jerami Fermentasi Ala BPPT Jawa Barat:

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat. Pemanfaatan utama areal persawahan
adalah untuk menghasilkan komoditi pangan terutama tanaman padi. Daya dukung tanaman padi
sebagai sumber bahan baku pakan ternak cukup besar. Beberapa limbah yang dikeluarkan dari
usaha tanaman padi diantaranya jerami yang besarnya mencapai 100% dari produksi gabah,
bekatul 1,5%, dedak kasar 4% dan dedak halus 2,5% dan sekam 24%.
Limbah yang dihasilkan dari tanaman padi dapat digunakan secara keseluruhan. Jerami dapat
digunakan sebagai pupuk atau pakan ternak, sekam untuk litter, dedak dan bekatul untuk pakan
ternak dan merang sebagai media pertumbuhan jamur. Jerami melalui teknologi pengolahan yang
tepat dapat menjadi sumber pakan yang berlimpah bagi ternak.

Potensi fisik jerami yang sangat besar belum sepenuhnya dimanfaatkan. Pemanfaatan jerami
sebagian besar dibakar (37%) untuk pupuk, dijadikan alas kandang (36%) yang kemudian dijadikan
kompos dan hanya sekitar 15% sampai 22% yang digunakan sebagai pakan ternak. Kendala utama
penggunaan jerami sebagai bahan pakan ternak adalah kecernaan (45-50%) dan protein (3-5%)
yang rendah.

Nilai manfaat jerami padi sebagai bahan pakan ternak dapat ditingkatkan dengan dua cara, yaitu
dengan mengoptimumkan lingkungan saluran pencernaan atau dengan meningkatkan nilai nutrisi
jerami. Optimasi lingkungan saluran pencernaan terutama rumen, dapat dilakukan dengan
pemberian bahan pakan suplemen yang mampu memicu pertumbuhan mikroba rumen pencerna
serat seperti bahan pakan sumber protein.

Cara fermentasi jerami yang dilakukan oleh BPTP Jawa Barat adalah melalui proses anaerob (tanpa
membutuhkan udara) dengan memanfaatkan campuran beberapa bakteri seperti: Mikroba
proteolitik, lignolitik, selulolitik dan lipolitik.

Bahan dan alat yang digunakan cukup sederhana yaitu: 2 buah drum plastik bervolume 60-80 liter,
pompa/motor sirkulasi 1 unit, selang/paralon secukupnya. Sedangkan bahan yang digunakan, yaitu:

Formula I: jamur Trichoderma sp (1 liter), air bersih (100 liter), pupuk Za (1,5 kg), TSP (6 ons), KCl
(6 ons), tepung beras (1 kg), dan Gula merah/pasir/tetes (2 kg).

Formula II: jamur Trichoderma sp (1 liter), air bersih (60 liter), pupuk Za (1kg), TSP (1kg), KCl (1kg),
tepung beras (1kg), Gula merah/pasir/tetes (3kg), dan mineral (2 bungkus).

Selama proses pembuatan perlu ada langkah pengaktifan yaitu dengan pengadukan larutan selama 3
hari sampai menjadi rata. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jerami fermentasi
adalah (1) tumpukan jerami tidak kena hujan, bahan tidak terlalu basah; (2) pisahkan sesuai varietas
dan kondisi jerami (segar, layu atau kering); (3) fermentasi jerami segar dapat dilakukan dengan
cara menyemprotkan larutan starter : air : jerami = 1:100 pada setiap lapisan dengan perbandingan
1:10:100 untuk jerami yang sudah layu, perbandingan 1:20:100 untuk jerami kering dan apabila
jerami dalam keadaan basah cukup dilakukan dengan menggunakan perbandingan 1:5:100.

Susunlah jerami mentah ditempat yang sudah disediakan dengan tebal setiap hamparan 20-30 cm.
Lebar dan panjang hamparan sesuai dengan kebutuhan. Tinggi atau tebal lapisan dapat mencapai
2,5 meter dari dasar tumpukan. Kemudian simpan ditempat yang teduh dan tidak kena hujan.
Lama fermentasi lebih kurang 21 hari. Proses fermentasi jerami dapat berjalan dengan baik ditandai
pada tumpukan jerami tidak terbentuk panas atau keluar asap. Keadaan bahan yang terlalu basah
atau terkena air hujan maka akan terjadi pembusukan jerami akhirnya timbulah panas yang
menyebabkan hasil yang diperoleh tidak menjadi baik. Jerami fermentasi yang baik ciri-cirinya:
Bentuk jerami masih nampak segar tetapi texturnya sudah lunak dan warnanya ke-kuning-kuningan.

Penyimpanan jerami fermentasi: dapat dilakukan dengan cara tertutup dan terbukan. Cara terbukan
yaitu sebelum disimpan Jerami fermentasi harus dikering anginkan terlebih dahulu agar selama
penyimpanan tidak tumbuh jamur yang dapat merusak kualitas jerami yang sudah dihasilkan. Lama
penyimpanan hampir sama yaitu: dapat mencapai 2 tahun atau dapat disesuaikan dengan kondisi
fisiknya. Sedangkan cara terbuka dilakukan dengan cara: (a) Buat satu tonggak bambu setinggi
lebih kurang 6 meter, sebagai tonggak penguat tumpukan jerami; (b) Buat alas yang terbuat dari
tepas bambu yang diberi jarak sedikit dari permukaan tanah; dan (c). Susun Jerami di atas alas
secara melingkari tiang tonggak sampai terbentuk suatu lapisan melingkar. Kemudian menyusun
lapisan berikutnya dengan arah yang berlawanan. Tebal lapisan masing-masing lebih kurang 30 cm,
demikian selanjutnya sehingga diperoleh ketinggian lebih kurang 6 meter. Lama penyimpanan
yang ideal 1 tahun. Pemberian pakan jerami diberikan dalam bentuk aslinya tanpa mengadakan
pascapanen sekunder seperti pengepresan dan lain-lain. Waktu pemberian cukup 2 kali sehari
dengan dosis sesuai dengan umur sapi. Untuk umur sapi 1-2 tahun diberikan jerami 5 kg/ekor, umur
sapi 3 tahun diberikan 8 kg/ekor, dan umur sapi 4 atau lebih diberikan 9 kg/ekor.

Untuk melengkapi kandungan gizi pakan sapi penggemukan perlu dilakukan pemberian makanan
tambahan berupa tongkol/biji jagung fermentasi sebanyak 1 kg, dan 4 kg bekatul. Pada waktu
musim kemarau atau tidak cukup persediaan pakan, dapat diberikan hijauan sebanyak 25% saja
sedangkan lainnya dengan memberikan jerami fermentasi. Pemberian pakan ini cukup mendukung
pertumbuhan sapi dengan baik.

Sumber: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat

(Diolah dari berbagai sumber)


Close info

Additional information
Feedlot Sentul

<!--src=https://www.google.co.id/maps/place/PT+Fortuna+Megah+Perkasa/@-
6.5744469,106.8840044,15z/data=!4m2!3m1!1s0x0:0xefb3d5f9df525821?sa=X&ved=0ahUKE
wiBs5TD4bnQAhXBPY8KHf4uB5QQ_BIIWDAK;output=embed">-->
5/9

Profile
 Terbanyak Dibaca
 Terbaru

 Sapi Limousin
 Fermentasi Jerami Untuk Pakan Ternak Sapi
 Fungsi Operasional Unit-Unit Organisasi
 Manajemen Perusahaan
 Sekilas Tentang Kami
 Sapi Bx (Brahman Cross)
 Pengertian Rona Lingkungan
 Teknologi Pakan Dalam Penggemukan Sapi Secara Intensif
 Pola Organisasi dan Manajemen Perusahaan
 Syarat Sah Hewan Qurban Idul Adha

Next Tab

Head Office

Jl. I gusti Ngurah Rai 8C-D Klender Jakarta 13470 Indonesia


(+62 21) 86610180, 8614938
[email protected]

Feedlot Sentul

Desa Sumur Batu, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Indonesia


(+62 21) 87950575, 87951993
[email protected]

Feedlot Lampung

Desa Pardasuka, Kec. Ketibung, Lampung Selatan Indonesia


+62-812222438089, +62-8119933131
[email protected]

Teknologi Pakan Dalam Penggemukan Sapi Secara Intensif


Pakan yang baik untuk sapi adalah yang dapat memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, lemak,
vitamin, dan mineral. Protein berfungsi untuk mengganti sel-sel yang telah rusak, membentuk
sel-sel tubuh baru dan sumber energi. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi dan
pembentukan lemak tubuh. Lemak berfungsi untuk pembawa vitamin A,D,E,K dan juga sebagai
sumber energi.

Pada sapi yang digemukkan secara setengah intensif ( kereman ) dan full intensif ( dry lot
fattening ) lapisan lemak dapat menyelimuti serabut otot sehingga tekstur daging otot menjadi
lembut ( kualitas terbaik ).Mineral diperlukan untuk pembentukan jaringan tulang dan urat serta
mempermudah proses pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan.. Vitamin berfungsi untuk
mempertahankan kekuatan tubuh dan kondisi kesehatan.

Dalam hal ketersediaan pakan di pedesaan, jerami adalah sumber pakan yang paling banyak di
jumpai, sehingga fokus kita adalah pada jerami tersebut. Akan tetapi jerami adalah sumber pakan
yang berkualitas rendah, ini dapat dilihat kandungan yang terdapat didalamnya yaitu protein 4,5
– 5,5 % – lemak 1,4 – 1,7% – serat kasar 31,5 – 46,5 % – Daya cerna 30 % ( seandainya makan
10 kg jerami maka yang diserap hanya 3 kg lainnya menjadi kotoran ), bandingkan dengan
rumput gajah dimana protein 8,4 –11,4 % – lemak 1,7 – 1,9 % – serat kasar 29,5 – 33 % – daya
cerna 52 %, dari perbandingan tersebut terlihat bahwa jerami terlalu kasar dan sangat sulit
dicerna disamping kandungan protein dan lemak yang sedikit. Untuk meningkatkan mutu dari
jerami maka diperlukan perlakuan khusus, berikut beberapa cara untuk meningkatkan mutu
jerami :

1.Jerami padi dicampur dengan urea + starbioJerami yang akan dicampur harus ditimbang
terlebih dulu.Jerami bisa dalam keadaan kering ataupun basah ( segar ). Untuk jerami kering,
urea yang digunakan harus dilarutkan kedalam air terlebih dulu, setiap 100 kg jerami kering
dibutuhkan 100 liter air sebagai pelarut urea.Sedang untuk jerami segar, urea tak perlu dilarutkan
kedalam air.Bila jerami segar yang dipilih maka setiap 100 kg jerami di butuhkan 10 kg urea +
10 kg starbio untuk ditaburkan diatasnya( dengan kata lain 1 kg jerami dengan 1 ons urea + 1 ons
starbio ).Cara mencampurnya yaitu jerami di buat berlapis-lapis, setiap lapisan tebalnya 10 cm,
setelah lapisan pertama ditebarkan lalu di tumpuki lapisan kedua begitu seterusnya, kemudian
tutup tumpukan tersebut dengan plastik agar terjadi fermentasi, hindarkan dari terik sinar
matahari dan hujan. Tunggu 21 hari untuk diberikan hewan ternak. Pencampuran ini
dimaksudkan untuk menghancurkan ikatan silika dan lignin pada selulosa jerami, sehingga
mudah dicerna dan kaya akan nitrogen, tingkat daya cerna jerami dapat meningkat dari 30 %
menjadi 52 %.

2.Jerami Padi kering dengan tetes.Jeramipadi olahan ini dibuat dengan cara difermentasikan
selama 24 jam, yaitu jerami dipotong-potong, kemudian dicampur air dan tetes dengan
perbandingan 2 : 1. Untuk setiap 10 kg jerami kering dibutuhkan tetes 1,5 kg dan air 3 kg ( 3 liter
), ditambah super phospat 25 gram ( 1 sendok makan ) dan amonium sulfat 25 gram juga, tunggu
24 jam baru diberikan pada sapi.
3.Jerami padi kering dengan larutan NaOH
Olahan jerami padi kering dilakukan dengan cara jerami dicuci dengan NaOH. Jerami padi
sebanyak 1 kg disiram secara merata dengan larutan NaOH 30 gram + air 1 liter, kemudian
selelah disiram tunggu minimal 6 jam agar silika hancur. Menurut Ditjen peternakan bahwa
seekor sapi bisa diberikan jerami olahan ini sebanyak 5 kg + hijauan segar 5 kg + 5 gr mineral
campuran yang bisa dibeli di toko dan garam dapur dua sendok makan.

Setelah mengetahui tata cara peningkatan mutu jerami yang membuat kita tidak perlu mengarit
kesana kemari , sekarang kita membahas pakan tambahan yang berfungsi sebagai pemercepat
pertambahan bobot sapi. Pakan tambahan ini adalah syarat mutlak dalam penggemukan sapi
secara intensif. Berikut beberapa sumber pakan tambahan yang dapat di jumpai di kebanyakan
daerah, serta kandungan yang terdapat di dalamnya.

Tabel I

Protein %
Lemak % TDN*
Nama Pakan Bahan Kering
(dalam
(dalam 100kg) (dalam 100kg)
100kg)
Dedak Halus 14 % 3,32 % 87,6 % 86 %
Dedak kasar 9,9 % 2,10 % 56,3 % 84 %
Tepung Jagung 9,38 % 5,6 % 81,84 % 84,98 %
Gamblong 2,83 % 0,676 % 77,25 % 35 %
Ampas tahu 25,4 % 5,4 % 76,6 % 10,8 %
Kacang Kedele 48 % 3, 65 % 84,3% 87 %
Tepung Ikan 54,3 % 2,86 % 68,8 % 89 %

* TDN singkatan dari Total Digestible Nutrient, adalah jumlah persentase zat-zat makanan yang
dapat dicerna.Perhitungannya berdasarkan penjumlahan persentase dapat dicerna dari protein,
serat kasar, BETN ( Bahan Ekstrak Tiada Nitrogen ), serta ekstrak eter dengan konstanta 2,5.

Untuk lebih lengkapnya lihat Lampiran – Halaman paling belakang


Perlu di ketahui bahwa sapi mempunyai kemampuan mengkonsumsi pakan berdasarkan bobot,
semakin berat bobot maka semakin banyak kemampuan makannya, berikut perkiraan
kemampuan sapi dalam mengkonsumsi pakan :

Tabel II

Kemampuan Mengonsumsi
Pakan
Bobot ( kg )
( % dari bobot badan )
100 – 150 3,5
150 – 200 4
200 – 250 3,5
250 – 300 3
300 – 350 2,8
350 – 400 2,6
400 – 450 2,4
450 – 500 2

Perkiraan diatas berdasarkan pakan dengan kandungan kering. Contoh perhitungan bila kita
mempunyai sapi bakalan yang siap digemukkan berbobot 400 kg maka konsumsi bahan
keringnya adalah 400 x 2,4 % = 9,6 kg, dari kebutuhan ini kita bagi menjadi dua bagian yaitu 40
% pakan tambahan dan 60 % jerami atau rumput gajah, perbandingan ini sangat pas untuk
penggemukan secara intensif. Jadi untuk jerami di butuhkan 60 % x 9,6 = 5, 76 kg sisanya yaitu
3,84 kg berupa pakan tambahan seperti dedak, tepung jagung, gamblong atau yang lain
tergantung yang mana yang mudah didapatkan didaerah masing-masing. Berikut 2 jenis makanan
pokok ( makanan kasar ) yang merupakan sumber serat kasarbagi sapi yang umumnya di jumpai
di daerah.

Nama Bahan
Protein Lemak TDN
Pakan Kering
Jerami 4,5 % 1,4 % 30 % 86 %
Rumput 8,7 % 2,01 % 49,2 % 23,8 %
Gajah

Jadi sekarang bisa kita hitung angka riil yang dibutuhkah sapi yang berbobot 400 kg tersebut di
atas. Sudah didapat dari perhitungan bahwa jerami kering yang dibutuhkan adalah 5,76 kg berarti
kalo kita mengambil jerami pada umumnya dengan bahan kering 86 %perhitungannya riil
sebagai berikut :
5,76 kg x 100 / 86 = 6,7 kg dan bila pakan tambahan yang di berikan hanya dedak kasar maka
didapat 3,84 x 100 / 84 = 4, 57 kg. Jadi jelas sekarang untuksapi bobot 400 kg di butuhkan
jerami sawah atau hasil olahan seberat 6,7 kg timbangan dan dedak 4,6 kg timbangan (
pembulatan ).

PENYUSUNAN PAKAN TAMBAHAN YANG LENGKAP

Pakan tambahan seyogyanya tidak dedak saja, melainkan kombinasi dari berbagai jenis, untuk
itu sebelumnya kita ketahui terlebih dulu kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk
penggemukan.Berikut tabel kebutuhan nutrisi sapi jantan dalam berbagai kelompok umur :

Berat sapi
% SERAT KASAR % PROTEIN % TDN
( KG )
200 15 13 86
250 20 11,4 80
300 23 10,4 80
350 25 10 80
400 25 9,5 77
450 35 9 75
600 28 8 70
800 20 7 60

* Berdasarkan berat kering.

Sekarang kita coba menyusun ransum makanan sapi dengan maksimal pertambahan berat badan
yaitu 1 kg keatas berdasarkan tabel 1 – 4. Kita susun ransum sapi dengan bobot 400 kg. Telah
disinggung pada halaman sebelumnya bahwa untuk penggemukan secara intensif komposisi
hijauan( makanan kasar / serat kasar ) dengan konsentrat sebagai pakan tambahan dengan
perbandingan 60 % : 40 %. Sedang sumber makanan yang tersedia adalah sebagai berikut :
-Jerami (sebagai pengganti hijauan sumber serat kasar krn mudah didapat dan murah)
- dedak halus
-dedak kasarpakan tambahan
.-gamblong / ampas ketela
-tepung jagung
Sapi dengan berat 400 kg membutuhkan makanan dalam berat kering sebesar 400 kg x 2,6 %
(tabel 2)= 10,4 kg
Sekarang kita tentukan dulu serat kasar yang di butuhkan yaitu bersumber dari jerami. Karena
kita sudah tentukan perbandingan 60 % untuk sumber serat kasar, maka jerami dengan kadar
kering 86 % ( tabel 3 ) diperoleh :

( 10,4 kg x 60 % ) : 86 %=7,26 kg sedangkan sisanya untuk pakan tambahan 10,4 – 7,26 = 3,14
kg

Untuk menyusun pakan tambahan ini diperlukan prioritas pencapaian target protein saja, sedang
TDN hanya sebagai perbandingan. Karena penyusunan pakan tambahan yang terdiri dari 4
komponen atau bahan begitu sulit maka kita minta bantuan program untuk melakukan
perhitungan, program yang sederhana kita buat memakai microsoft excel, kami sebut dengan
Ransum ( klik saja ), sehingga didapatkan masing-masing komponen dengan memperhatikan
bahan kering seperti tabel 1 didapat angka riil sbb :

Dedak halus : 1,5 kg x 100 /86 = 1,16 kg


Dedak kasar : 0,3 kg x 100/84 = 0,78 kg
Gamblong: 0,75 kg x 100/35 = 2,14 kg
Tep. Jagung : 0,6 kg x 100/84,98 = 0,7 kg

Sekarang Anda sudah mampu menyusun ransum dengan tepat-akurat, selanjutnya perlu
mengetahui juga bahan-bahan tambahan yang mampu mempercepat pertumbuhan badan hewan
ternak yang banyak dijual di pasaran. Kelebihan bahan-bahan tersebut adalah mampu
mengefisienkan penyerapan makanan oleh ternak sehingga dapat mengurangi kebutuhan
makanan yang telah kita hitung berdasar perhitungan teori, namun mampu menambah berat
badan harian secara maksimal. Berikut bahan-bahan tersebut :

1. Bossdext
Merupakan suplemen ekstra berbentuk cair, formula ini terdiri dari enzim ekstrak tumbuhan
pilihan dan bahan lain yang bermanfaat untuk meningkatkan proses pencernaan sapi, serta
mengoptimalkan penyerapan dan efisiensi penggunaan pakan.Enzim yang terdapat dalam
Bossdext ( boss = sapi,dext = air ) terdiri dari single cell protein bactery dan pemberiannya
melalui oral dengan dicampur dan difermentasi lebih dulu dengan pakan tambahan sapi (
comboran ). Formula bossdext mengandung 32 enzim , 27 % substrat ( bionutrisi M.O ), 8 %
chellate, 7 % garam elektrolit, 8 % vitamin, 7% ekstrak tambahan dan 11 % pelarut. Enzim
adalah molekul protein yang berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi biokimia yang
diselenggarakan lewat aktivitas jasad renik. Sebagai katalisator, enzim dalam bossdext
memungkinkan reaksi penguraian serat kasar di dalam rumen berlangsung lebih cepat.Selain itu,
enzim ini juga mendukung aktivitas kerja mikroba rumen. Sedangkan chellate,vitamin dan garam
elektrolit akan menjaga keseimbangan dalam proses metabolisme. Menurut penemunya yaitu
HM Setio Hadi, penggemukan sapi dengan penggunaan Bossdext dapat meningkatkan bobot sapi
1,5 – 3,0 kg / hr bahkan ada yang mampu mencapai 4 kg /hr, asal bakalan sapi mempunyai
genetik baik. Bagaimana cara membuat Bossdext perlu diketahui pula oleh kita, berikut caranya :
Bossdext yang diambil dari kemasan / botol tidak dapat diberikan langsung kepada sapi,
melainkan harus dikultur terlebih dulu dengan melarutkannya kedalam air bersih, bebas kaporit
dan antiseptik dan ber pH antara 6,8 – 7,2. Sumber yang terbaik adalah air tanah. Wadah untuk
mengultur berupa bejana dari plastik atau tanah liat. Selama dalam proses pengulturan ini
dilakukan pemberian aerasi secara terus menerus dengan aerator. Proses pembuatan kultur di
lakukan ditempat teduh / tidak terkena sinar matahari secara langsung. Wadah tempat kultur dari
plastik PVC dan tidak berwarna hitam karena akan menghambat masuknya sinar tidak langsung
matahari yang membantu kerja bakteri pengurai. Berikut pembuatan kultur Bossdext :
1.Sediakan 3 ember plastik PVC bersih yang tidak berwarna hitam untuk seekor sapi.
2.Isi ember pertama dengan 5 liter air
3.Kocok isi botol bossdext, lalu ambil 30 mL ( dua tutup botol ) cairan bossdext dan masukkan
cairan tersebut kedalam ember pertama yang telah terisi 5 liter air.
4.Beri aerasi selama 3 hari terus menerus dengan menggunakan aerator seperti di akuarium air
hias yang banyak dijual di toko-toko ikan hias.Pemberian aerator ini akan menjamin
keberhasilan pertumbuhan kultur yang aerob.
5.Pada hari berikutnya yaitu hari ke –2 lakukan hal yang sama seperti langkah nomor 2 hingga
nomor 4 pada ember ke –2.
6.Pada hari berikutnya yaitu hari ke – 3 lakukan hal yang sama seperti langkah nomor 2 hingga 4
pada ember ke 3.

7.Pada hari ke-4 larutan kultur Bossdext pada ember pertama sudah dapat diberikan pada sapi.
Untuk menguji keberhasilan proses pembuatan kultur ini bisa dilakukan dengan meraba dinding
ember sebelah dalam yaitu terasa licin dan terdapat larutan menjendal yang berwarna bening ini
berarti pembuatan kultur Bossdext telah berhasil.
8.Cuci bersih ember pertama yang telah usai dipakai lalu buat larutan kultur baru untuk tiga hari
mendatang. Stu ember kultur bossdext untuk satu ekor sapi.
Kegagalan pembuatan kultur bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu standar baku air tidak
memadai, ember tidak terbuat dari bahan PVC misal seng, belanga, ban bekas dan berwarna
hitam, dosis dan prosedur salah, ruang pembuatan terlalu gelap atau terkena sinar matahari
secara langsung, ember tertutup rapat, gelembung aerasi terlalu besar, ember terkontaminasi zat
kimia misal sabun, deterjen, antiseptik. Sekarang kita membahas cara pemberian comboran
dengan Bossdext sebagai campurannya, sebagai berikut :

1.Siapkan pakan tambahan yang telah kita bahas sebelumnya, yaitu bisa dedak saja atau
kombinasi dari berbagai bahan sesuai perhitungan yang telah kita tentukan pada bagian
terdahulu, sesuai dengan bobot sapi pada tabel no.2
2.Ambil separuh dari larutan kultur bossdext dan tambahkan separuh pakan tambahan untuk
porsi sehari, jika pada perhitungan kita diatas menghasilkan angka 3,14 kg maka ambil 1,57 kg
untuk dicampurkan dengan separuh kultur bossdext, bisa ditambahkan garam dapur tanpa
yodium secukupnya.
3.Aduk rata campuran tersebut dan bila kurang encer bisa ditambah air.
4.Biarkan campuran ini 1 jam agar terjadi fermentasi
5.Sisa kultur dan pakan tambahan diperlakukan sama untuk porsi sore hari
6.Setelah comboran habis dimakanoleh sapi,beri minum sepuasnya.
7.Beri sapi pakan jerami kering setelah 1- 2 jam pemberian combor, yaitu saat sapi mulai
mengeluarkan air liur.
8.lakukan pemberian pakan dengan teratur setiap hari.

Demikian tata cara pembuatan kultur dan perlakuan bossdext dengan comboran.

2. Starbio

Sama halnya dengan bossdext, starbio adalah feed suplemen yang berfungsi membantu
meningkatkan daya cerna pakan dalam lambung ternak. Starbio ini terdiri dari koloni mikrobe 9(
bakterifakultatif ) yang berasal dari lambung ternak ruminansia dan dikemas dalam campuran
tanah dan akar rumput serta daun-daun yang telah membusuk. Mikroba yang terdapat
didalamnya adalah mikroba lignolitik, selulitik,proteolitik, dan fiksasi nitrogen non simbiotik.
Starbio dipasarkan berupa serbuk berwarna coklat. Bagaimana cara perlakuan starbio terhadap
makanan sapi bisa di baca pada bab awal. Dengan teknologi ini pertambahan berat sapi bisa 1,2
kg / hari.

3. Bioplus

Zat ini berupa serbuk yang didalamnya terdiri dari bakteri menguntungkan seperti Lactobacillus,
Streptomyces sp dan cendawan fermentor lain. Bioplus dikembangkan dari limbah rumah
pemotongan hewan . Isi rumen sapi yang ditampung di tempat pemotongan diseleksi dan
dipelihara ( fermentasi ) dengan diberi pakan jerami. Semakin bagus pertumbuhan koloni
mikrobe tersebut maka semakin bagus pengaruhnya untuk pemcernaan sapi.Mikrobe yang
mempunyai kemampuan tinggi mengurai pakan berserat adalah bakteri selulitik dan protozoa
selulitik. Protozoa yang berkembangbiak dalam rumen merupakan sumber protein hewani bagi
sapi. Pemberiannya dicampurkan dengan pakan tambahan ( comboran ). Dimana 1 kg bioplus
dapat dicampur dengan 400 kg comboran kering, dengan kata lain 2,5 kg comboran kering
bioplusnya 10 g. Bioplus ini mampu meningkatkan berat harian sapi sebesar 0,68 kg.

Ternak Kambing Tanpa Ngarit Tiap Hari Dengan Pakan


Fermentasi Dari Suplemen Terbaik
kambingternak14 ♦ July 9, 2015 ♦ Leave a comment

SOC-HCS (Suplemen Organik Cair) – Ternak kambing saat ini masih menjadi salah satu
usaha sampingan yang sering kita jumpai di berbagai daerah ,dan karena di setting sebagai jenis
sampingan maka dengan pengetahuan yang seadanya para peternak kambing hanya melakukan
pola ternak yang sama dari tahun ke tahun.

Yang terjadi adalah mereka jarang sekali menghitung secara bisnis apakah potensi nya sudah
benar-benar masksimal atau bahkan baru setengah atau malah mungkin baru seuprit .Tidak bisa
dipungkiri bahwa mayoritas peternak tidak menghitung secara cermat kalkulasi bisnis ternak
kambing ,dan sebenarnya sangat disayangkan.

Kurang nya pengetahuan terhadap ilmu-ilmu peternakan baru ,membuat hasil dari bisnis
sampingan ternak kambing ibarat kata hanya bisa di fungsikan untuk beli baju lebaran saja ,nah
cara pemberian pakan fermentasi ini adalah satu dari banyak cara memaksimalkan hasil ternak
para peternak tradisional.

Metode Pembuatan Pakan Fermentasi ini beberapa fungsinya adalah :

1. Membuat efektif biaya yang dikeluarkan peternak .Mayoritas peternak kambing tidak
menghitung ongkos upah diri sendiri ketika mereka harus meluangkan beberapa jam
untuk mencari pakan kambing baik dengan cara merumput ,cari jerami atau cari pakan
hijauan .Dengan penggunaan metode pakan fermentasi para peternak bisa membuat
pakan dalam jumlah banyak dan bisa disimpan ,jadi mereka tidak harus banyak
meluangkan waktu untuk cari pakan ,karena mereka selalu mempunyai stok berlimpah
pakan fermentasi .Waktu cari pakan yang bisa digantikan oleh jenis pakan fermentasi ini
bisa di gunakan untuk melakukan hal produktif lainnya.
2. Mampu membuka dan memberikan wawasan baru mengenai perkembangan ilmu
peternakan sehingga hasil peternakan para peternak tradisional pun meningkat dan bisa
memenuhi kebutuhan daging kambing untuk indonesia sehingga tidak perlu melakukan
impor daging kambing

Cara membuat pakan fermentasi pakan kambing dengan media jerami padi

Bahan dan Ukuran :

1. 1000 kg jerami padi ,dipilih yang sudah kering ,kemudian dicacah panjang 5 cm ,tujuan
pencacahan jerami ini untuk memudahkan terjadinya proses fermentasi dan ketika nanti
pakan fermentasi sudah siap diberikan ke kambing ,ternak kambing akan mudah
memakan dan mengunyahnya.
2. 20-25 liter ,tetes atau molase bila tidak ada dapat diganti dengan gula yang di larutkan
3. 1 botol ,probotik salah satunya adalah SOC-HCS (Suplemen Organik Cair)
4. 250-300 liter ,air untuk melarutkan probiotik dan tetes/15lt untuk jerami basah

Peralatan :

1. Temapt untuk Fermentasi Jerami dapat berupa tembok semen ,bis semen ,drum sesuai
kemampuan dan jumalh ternak
2. Alat pemotong ,sabit atau sejenisnya atau bisa menggunakan mesin pencacah jerami
3. Ember atau timba ,gembor ,terpal plastik ,atau karung plastik

Cara membuat :

1. Sediakan Tempat fermentasi ,pastikan kondisinya bagus


2. Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada di potong-potong dengan ukuran
kurang lebih 5 cm
3. Larutkan tetes serta probiotik SOC-HCS dengan air menjadi satu sesuai perbandingan
bahan-bahan diatas
4. Siapkan terpal plastik untuk alas mencampur antara jerami dengan campuran tetes SOC-
HCS dan air
5. Jerami padi yang sudah di potong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil
disiram larutan air tetes dan SOC-HCS sesuai perbandingan diatas sampai merata dan
jerami kelihatan basah
6. Setelah jerami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut ,jerami dimasukkan
ke dalam wadah sedikit demi sedikit sambil dimampatkan /di injak-injak supaya padat
7. Setelah mampat (padat) wadah tutup hingga rapat betul ,usahakan agar udara benar-benar
kosong
8. Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat di mulai diberikan pada Ternak Kambing sesuai
dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari
silo supaya ditutup kembali dengan rapat
9. Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air ,terhindar dari terik matahari dan air
hujan tidak boleh masuk ke dalam silo

Cara memberikan :

 Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore hari dengan ukuran : bobot kambing x 3%
pakan kering (jerami ynag telah di fermentasi)
 Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas 1) sebanyak 0,5 kg/ekor

Suplemen Organik Cair atau SOC HCS produk dari PT HCS, merupakan suplemen organik
terbaik khusus untuk binatang ternak Anda. Dengan SOC, Anda dapat menekan pengeluaran
selama produksi dan perawatan karena mampu mempercepat pertumbuhan ternak pedaging dan
meningkatkan kesuburan ternak petelur.

Manfaat Penggunaan SOC HCS


1. Membantu mengurangi tingkat stres pada hewan dan menekan timbulnya penyakit pada
ternak Anda.
2. Meningkatkan antibodi, sehingga hewan ternak tidak mudah sakit.
3. Mengurangi angka kematian hewan ternak
4. Memberikan efek merangsang nafsu makan pada hewan ternak.
5. Mempercepat pertumbuhan hewan ternak dan meningkatkan produksi daging,
6. Selain produksi daging, SOC juga baik untuk perkembangbiakan hewan ternak.
7. SOC membantu meningkatkan kesuburan pada hewan
8. Mempertinggi kualitas telur pada hewan unggas, maupun perkembangbiakan hewan
ternak lain seperti kambing dan sapi.

Cara Penggunaan SOC HCS


JENIS TERNAK TAKARAN TEKNIK APLIKASI
Unggas (ayam, itik) 2,5 cc atau 1/4 tutup botol SOC + 15 liter air 2 x sehari
Kambing 5 cc atau 1/2 tutup botol SOC + 15 liter air 2 x sehari
Sapi 10 cc atau 1 tutup botol SOC + 16 liter air 2 x sehari

Cara Fermentasi Jerami menggunakan SOC HCS


Bahan jerami sebagai media, terlebih dulu difermentasikan dengan 30 cc atau 5 tutup botol SOC
yang sudah dilarutkan dengan 45 liter air (boleh ditambah 1 tutup botol agar hasil maksimal).
Ditambah dengan bekatul untuk merapatkan jerami agar hasil fermentasi sempurna. Jerami
sebanyak 150 kg yang sudah diperlakukan (disemprotkan) dengan larutan di atas, lalu ditutup
rapat selama 24 jam.

Untuk anda yang ingin memesan produk kami SOC-HCS (Suplemen Organik Cair) silahkan
lakukan Format Pemesanan berikut :

Kode Pemesanan : RZL


Ketik Kode Pemesanan (RZL) : Jumlah Pesanan : Nama : Alamat Pengiriman :
No Hp / Telepon

Kirim ke 082 214 538 282


Contoh Format Pemesanan 2 Botol :

RZL : 2 Botol : Lusiana Dewi : Jalan Sudirman No.12 Bandung :085962451xxx


Kirim ke 082 214 538 282
Perlu anda ingat :
Jangan lupa untuk mencatat dan mengingat RZL sebagai kode produk yang
HARUS dicantumkan pada format SMS diatas, Sebagai bukti pemesanan yang
sah

Anda mungkin juga menyukai