Laporan Kerja Praktek
Laporan Kerja Praktek
Laporan Kerja Praktek
PENDAHULUAN
penambangan. Dengan eksplorasi yang baik akan mendapatkan hasil yang baik dan
dengan hasil yang baik akan sangat menentukan tindakan yang akan diambil dalam
proses penambangan tersebut. Salah satu hal yang dapat menentukan layaknya
sampel dari area yang akan ditambang dan untuk mendapatkan sampel yang baik
diperlukan suatu proses pengambilan sampel yang sering disebut pengeboran pada
drilling) yang bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang kondisi
mendapatkan arah azimuth dan dip sesuai dengan yang telah ditentukan dan
mendapatkan inti bor yang utuh, dengan recovery yang maksimal (jika mungkin
Pada aktivitas ini kami melakukan kerjasama berupa kerja praktek dengan PT.
Lokasi pengeboran pada PT. Bumi Suksesindo tepatnya terletak di daerah Kec.
1
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tahap & mekanisme
tujuan penelitian ini untuk memahami proses dan tahap – tahap pengeboran
Dalam pembahasan kerja praktek pada PT. Bumi Suksesindo ini penulis
1. Proses & tahap dalam melakukan pengeboran metode directional drilling dan
2
Penelitian terletak di walayah IUP PT BSI, Dusun Pesanggaran, Kec.
Pesanggaran, Kab. Banyuwangi, Prov Jawa Timur. Ada dua titik lokasi fokus
penelitian, Pertama di titik drilling site & titik kedua di Coreshed (Gambar 1.1).
wilayah penelitian.
yang berbeda.
3
1.6.1. Fisiografi Regional
Gambar 1.2`. Peta Fisiografi Jawa Tengah & Jawa Timur (van Bemmelen, 1949).
dikelompokkan kedalam lima zona (van Bemmelen, 1949), dari selatan ke utara :
1. Zona PegununganSelatan
2. Zona Solo
3. Zona Kendeng
4. Zona Randublatung
5. Zona Rembang
anomali gayaberat di bagian utara Jawa Timur (Sutarso dan Suyitno, 1976). Elemen
struktur dengan anomali positif adalah Zona Kendeng dan Zona Rembang,
disamping arah barat timur yang mengikuti zona tersebut, juga terdapat struktur
4
yang berarah NE-SW memotong disekitar batas zona Rembang dan volkanik
Muria.
Gambar 1.3. Kolom Korelasi Peta Lembar Blambangan (A. Achidan & S. Bachri,
1993).
- Formasi Jaten
Lokasi tipe satuan ini terdapat dikali Jaten (Sartono, 1964), 4 km disebelah timur
Donorejo, Pacitan. Formasi ini terdiri dari konglomerat, batupasir kuarsa dan
5
Gastropoda, Pelecypoda, Koral, Bryozoa, Foraminifera, baik planktonik maupun
lingungan transisi hingga neritik dangkal pada umur Zona N9-N10, Miosen Tengah
- Formasi Jaten
Lokasi tipe satuan ini terdapat dikali Jaten (Sartono, 1964), 4 km disebelah timur
Donorejo, Pacitan. Formasi ini terdiri dari konglomerat, batupasir kuarsa dan
lingungan transisi hingga neritik dangkal pada umur Zona N9-N10, Miosen Tengah
6
- Formasi Wuni (Tmw)
Batuan sedimen formasi wuni (Tmw) terdiri atas breksi gunungapi, konglomerat,
batupasir tufan, tuf, napal dan batugamping tufan. Secara Stratigrafi Formasi Wuni
- Formasi Punung
daerah ini dapat dipisahkan menjadi 2 Litofasies yaitu: Fasies Klastika dan Fasies
Tengah – Miosen Atas. Fasies klastika tersusun oleh perselingan batupasir tufaan,
meter.
- Batuan terobosan
Batuan terobosan yang diketahui meliputi andesit porfir dan intrusi granodiorit
- Aluvium (Qa)
Tersusun endapan lepas berupa kerikil, pasir, lanau, koral dan lumpur yang
terendapkan secara tidak selaras, terbentuk pada lingkungan sungai, rawa dan
7
pantai. proses pengerjaan kembali (reworking) endapan tersebut masih terus
Blambangan
& S. Bachri,
Peta geologi
(A Achidan
regional
1993).
8
1.6.3. Struktur Geologi Regional
wilayah Jawa Tengah, di selatan Yogyakarta hingga Jawa Timur. Zona ini dibentuk
9
oleh dua kelompok besar batuan yaitu batuan volkanik dan batugamping. Dari
geologi daerah penelitian dimulai pada Kala Oligosen Akhir (periode Paleogene
mendatar. Akibat gaya extensional ini juga menghasilkan bentukan lipatan antiklin
yang ditunjukan dengan kimiringan dip yang berlawanan yaitu pada Formasi
10