Evaluasi Sediaan Steril

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI DAN

TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL


UJI STERILITAS
Rabu, 26 September 2018
Shift A
Rabu, 07.00 – 10.00

LABORATORIUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI


SEDIAAN STERIL
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2018
UJI STERILITAS

I. Tujuan
1. Untuk mengetahui adanya jasad renik hidup atau yang
mempunyai daya hidup di dalam suatu ruangan aseptis
2. Melakukan uji sterilitas untuk mengetahui adanya
kontaminan pada sediaan streptomisin sulfat

II. Prinsip
1. Sterilisasi
Pembebasan suatu material bahan ataupun alat dari
berbagai mikroorganisme hidup atau stadium
istirahatnya (Schlegel, 1994).
2. Teknik Aseptis
Teknik yang digunakan dalam pencegahan kontaminasi selama
membuat dan mensterilkan medium kultur (Atkinson dan Fortunato,
1992).

III. Teori Dasar


Laminar air flow (LAF) adalah salah satu kelengkapan dasar
laboratorium di bidang biologi dan kedokteran, dimana aliran udara di
dalam laminar bergerak dengan kecepatan yang sama sepanjang garis
parable dengan pusaran minimal. LAF bekerja dengan meniupkan udara
steril secara kontinyu melewati tempat kerja sehingga bebas dari debu dan
spora-spora yang mungkin terjatuh pada media. Aliran udara ini akan ditarik
ke dalam melalui alat filter pertama (pre-filter) dan ditiupkan melalui filter
yang sangat halus yang disebut HEPA (High Efficiency Particulate Air
Filter) dengan menggunakan blower (Ansel,2005)
Prinsip kerjanya mensterilkan alat dengan bekerja secara aseptis
karena BSC (Biological Safety Cabinet) mempunyai pola pengaturan dan
penyaringan aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV
beberapa jam sebelum digunakan(Djide,2002)

IV. Alat dan Bahan


IV.1. Alat
LAF (Laminar Air Flow)
IV.2. Bahan
Etanol 70%

V. Data pengamatan
No. Prosedur Hasil
Persiapan Laminar Air Flow
1. Lampu UV dinyalakan untuk Lampu UV menyinari ruang
mempersiapkan sebelum interior Laminar Air Flow
digunakan bekerja
2. Dipastikan kaca penutup terkunci Kaca Penutup terkunci pada posisi
dan pada posisi terendah terendah
3. Lampu UV dimatikan segera saat Lampu UV dalam keadaan mati
akan dimulai bekerja
4. Lampu neon dan blower Lampu neon dan blower dalam
dinyalakan posisi “ON”
5. Diusap permukaan interior LAF Permukaan interior LAF telah
dengan alkohol 70 % diusap dengan Alkohol 70%
6. Biarkan alkohol 70% pada Alkohol 70% pada interior LAF
permukaan interior LAF menguap
menuguap
7. Ruang LAF siap untuk digunakan Ruang LAF sudah siap untuk
digunakan

VI. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan penggunaan biological safety cabinet
(BSC) atau biasa juga disebut laminar air flow (LAF) yang bertujuan untuk
menghilangkan mikroorganisme hidup atau menghindari alat-alat maupun
bahan-bahan yang digunakan dari paparan organisme hidup sehingga terbebas
dari kontaminan.

Dinamakan laminar air flow (LAF), karena pada alat ini terdapat aliran
udara dengan arah lurus (laminar) ke arah luar, sehingga mikroorganisme yang
ada di dalam alat dapat keluar terbawa aliran udara tersebut. Alat ini
digunakan untuk kerja steril dan termasuk salah satu alat sterilisasi radiasi
sinar UV. Pertama-tama, disemprotkan alkohol 70% pada seluruh bagian
dalam alat, karena alkohol 70% merupakan desinfektan yang dapat membunuh
mikroorganisme yang mungkin menempel pada bagian dalam alat. Kemudian,
kurang lebih 2 jam sebelum digunakan terlebih dahulu dinyalakan lampu UV.
Lampu UV digunakan sebagai media sterilisasi karena sinar UV yang
digunakan pada alat ini adalah sinar UV C dengan gelombang 280-10 nm
yang merupakan gelombang pendek dan memiliki karakteristik yang paling
kuat, sehingga mememiliki daya membunuh mikroorganisme yang sangat
efektif.

Setelah 2 jam, lampu UV dimatikan dan kemudian semprotkan


tangan , dan alat-alat yang akan digunakan dengan desinfektan alkohol 70%
untuk mensterilkan . Nyalakan lampu neon dan blower sebelum dilakukan
pengerjaan. Lampu dinyalakan agar kondisi LAF terang saat digunakan.
Sedangkan pada blower terdapat filter high efficiency particulate arrestance
(HEPA) yang berfungsi untuk mengaktifkan aliran udara laminar ke arah luar
agar mikroorganisme maupun partikel-patrtikel asing yang terdapat di dalam
alat terbawa keluar dan tidak menempel atau bahkan memasuki media. Setelah
selesai digunakan, alat-alat dibereskan , matikan blower dan lampu neon ,
kemudian disemprotkan kembali bagian dalam alat LAF untuk menjaga agar
tetap steril.

VII. Simpulan
1. Jasad renik hidup atau yang mempunyai daya hidup di dalam ruang
aseptis dapat diketahui melalui pemantauan lingkungan dengan
menempatkan cawan media untuk bakteri dan jamur di dalam LAF dan
di luar LAF, yaitu ada jasad renik yang masih hidup di ruang aseptis
mau pun di luar ruang aseptis.
2. Kontaminan pada sediaan streptomisin sulfat dapat diketahui melalui uji
sterilitas, yaitu didapati kontaminan berupa bakteri pada kontrol negatif
dan tabung 1 serta jamur pada semua tabung termasuk kontrol negatif.

DAFTAR PUSTAKA
Ansel. 2005.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Jakarta: UI Press.
Atkinson, L.J., dan Fortunato, N.H. 1992. Berry and Kohn’s Operating Room Technique,
8th Edition. Missouri: Mosby.

Djide, N. 2002. Sediaan Farmasi Steril. Makassar : UNHAS.

Schlegel, H.G. 1994. Mikrobiologi Umum Edisi Keenam. Yogyakarta: UGM Press.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai