SP Harga Diri Rendah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

POLTEKKES PROVINSI BENGKULU

MK.KEPERAWATAN
JIWA I
MODUL STRATEGI KOMUNIKASI PADA PASIEN
HARGA DIRI RENDAH
OLEH : DANIRUL SANADI, SKM

2014

JL. INDRA GIRI NO.4 PADANG HARAPAN BENGKULU


TELP.(0736)349489, 20655
KASUS HDR

Nona “B” umur 40 tahun, belum menikah, saat ini dirawat di RSJ Bengkulu untuk
yang ke 6 kalinya. Ketika di kaji ia mengatakan malu karena diusianya sekarang belum
menikah dan mengatakan tidak ada laki laki yang mau dengan dirinya karena
kondisinya yang miskin, jelek dan gangguan jiwa. Menurutnya tidak ada yang bisa
dibanggakan pada dirinya. Saat interaksi ia lebih banyak menunduk ( tidak ada kontak
mata) dan bicara seperlunya (jawaban yang singkat) dengan nada yang pelan.

TUGAS ANDA :
1. Buatlah strategi pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan kasus di
atas, yang terdiri dari proses keperawatan secara singkat dan strategi
komunikasi terapeutiknya
2. Peragakan strategi komunikasi pada pasien HDR seperti yang tertuang
berikut ini secara berpasangan dengan teman anda, gunakan tekhnik
komunikasi terapeutik.
3. Dokumentasikan implementasi dan evaluasi dari hasil role play yang anda
lakukan secara berpasangan tersebut

1
SP PADA PASIEN HDR

PASIEN KELUARGA

SP.I SP.I

1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan


positif yang dimiliki klien. keluarga dalam merawat klien.
2. Membantu klien menilai kemampuannya 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan
yang masih dapat digunakan. gejala HDR yang dialami pasien serta
3. Membantu klien memilih kegiatan yang proses terjadinya.
akan dilatih sesuai kemampuannya. 3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien
4. Melatih klien sesuai kemampuan yang dengan HDR.
dipilih.
5. Memberikan pujian yang wajar terhadap
keberhasilan klien.
6. Menganjurkan klien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.
SP.II. SP.II.

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian 1. Melatih keluarga nenpraktekkan cara


pasien. merawat pasien dengan HDR.
2. Melatih kemampuan kedua. 2. Melatih keluarga melakukan cara
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam merawat langsung kepada pasien HDR.
jadwal kegiatan harian.

SP.III.

1. Membantu keluarga membuat jadwal


aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning).
2. Menjelaskan follow up pasien setelah
pulang.

2
HARGA DIRI RENDAH

SP. I. PASIEN :
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
2. Membantu klien menilai kemampuannya yang masih dapat digunakan.
3. Membantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuannya.
4. Melatih klien sesuai kemampuan yang dipilih.
5. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien.
6. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

a. Orientasi

“Assalammualaikum B perkenalkan saya mahasiswa perawat Poltekkes Provinsi


Bengkulu, nama saya DS, B bisa panggil saya D saya disini akan merawat B selama 2
minggu kedepan bagaimana keadaan B hari ini ? B terlihat segar….”. “Bagaimana kalau hari
ini kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang pernah B lakukan “ Setelah
itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat B lakukan dirumah sakit “Dimana kita
duduk ? bagaimana kalau diruang tamu ? berapa lama bagaimana kalau 20 menit ?”

b. Kerja

“Apa saja kemampuan yang B miliki ? bagus, apa lagi ? saya buat daftarnya ya ! apa
saja kegiatan rumah tangga yang biasa B lakukan ? bagaimana dengan merapikan kamar ?
menyapu ? mencuci piring ……….dst,, “wah bagus sekali ada 5 kemampuan dan kegiatan
yang B miliki , dari 5 kegiatan atau kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan
dirumah sakit ? “coba kita lihat, yang pertama bisakah …? Yang kedua ….. sampai 5
(misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan ) bagus sekali masih ada 3 kegiatan yang masih
bisa dilakukan dirumah sakit ini”

“Sekarang, coba B pilih satu kegiatan yang masih bisa dilakukan dirumah sakit ini “
oh…yang nomor satu, merapikan tempat tidur..? kalau begitu bagaimana kalau sekarang kita
latihan merapikan tempat tidur “ mari kita lihat tempat tidur B… coba lihat , sudah rapikah
tempat tidur B ? Nah, kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal
dan selimutnya.. bagus! Sekarang kita angkat seprainya dan kasurnya kita balik….Nah,
sekarang kita pasang lagi seprainya, kita mulai dari atas, ya bagus! Sekarang sebelah kaki
tarik dan masukan, lalu sebelah pinggir masukan. Sekarang ambil bantal dan rapikan
letakkan diatas sebelah kepala … mari kita lipat selimut dan letakan sebelah bawah, nah
bagus….!”

3
“B sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali … coba perhatikan ,
bedakah dengan sebelum dirapikan ? bagus ! Coba B lakukan dan jangan lupa memberi tanda
M (mandiri) kalau B lakukan tanpa disuruh , tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa
melakukan, dan T tidak melakukan”

c. Terminasi

“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapikan tempat


tidur? ternyata B banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan dirumah sakit ini , salah
satunya merapikan tempat tidur yang sudah B praktikan dengan baik sekali.. nah,
kemampuan ini dapat juga dilakukan dirumah setelah pulang,,”

“Sekarang mari kita masukan pada jadwal harian B.. mau berapa hari sekali
merapikan tempat tidur ? bagus, 2 kali, pagi-pagi mau jam berapa ? lalu sehabis istirahat jam
16.00 “Besok kita latih lagi kemampuan yang kedua, B masih ingat kemampuan apa lagi
yang dapt dilakukan dirumah sakit selain merapikan tempat tidur ? ya bagus...,cuci piring.
Kalau begitu kita akan latihan mencuci piring besok, B mau jam berapa latihan mencuci
piringnya, bagaimana kalau jam 09.00 ? baiklah besok jam 09.00 didapur ini sehabis makan
pagi… sampai jumpa ya ? “

SP.II. PASIEN

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.


2. Melatih kemampuan kedua.
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

a. Orientasi
‘Assalamualaikum” “Bagaimana perasaan B pagi ini ?” “Wah tampak cerah “
“Bagaimana B, sudah dicoba merapikan tempat tidur sore kemaren atau tadi pagi ?”
“Bagus (kalau sudah dilakukan, kalau belum bantu lagi) sekarang kita akan latihan
kemampuan ke 2, masih ingat apa kegiatan itu B ? “Ya benar, kita akan latihan
mencuci piring didapur ruangan ini . waktunya sekitar 15 menit, mari kita kedapur !”

b. Kerja
“B, sebelum kita mencuci piring , kita perlu siapkan dulu perlengkapannya, yaitu
sabut/tapes untuk membersihkan piring, sabun khusus untuk mencuci piring dan air
untuk membilas, B bisa menggunakan air yang mengalir dari keran ini. “Oh.. ya,
jangan lupa sediakan tempat sampah untuk membuang sisa makanaan, sekarang saya

4
perlihatkan dulu ya, caranya.. setelah semua perlengkapan tersedia, B ambil satu
piring kotor lalu buang dulu sisa kotoran yang ada dipiring tersebut ketempat sampah.
Kemudian B bersihkan piring tersebut dengan menggunakan sabut/tapes yang sudah
diberikan sabun pencuci piring. Setelah selesai disabuni, bilas dengan air bersih
sampai tidak ada busa sabun sedikitpun dipiring tersebut. Setelah itu B bisa
mengeringkan piring yang sudah bersih tadi di rak yang sudah tersedia didapur., nah,
selesai…….. “Sekarang coba B yang melakukan” “Wah… bagus sekali… B dapat
memperaktikan cuci piring dengan baik. sekarang dilap tangannya ya”

c. Terminasi
“ Bagaimana perasaan B setelah latihan cuci piring ? Bagaimana jika kegiatan cuci
piring ini dimasukan menjadi kegiatan sehari hari B, mau berapa kali B mencuci
piring? Bagus sekali, B mencuci piring tiga kali setelah makan.
Besok kita akan latihan untuk kemampuan ketiga setelah merapikan tempat tidur dan
mencuci piring. Masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar kita akan latihan
mengepel.. Mau jam berapa? sama dengan sekarang? Sampai jumpa......................

SP I. KELUARGA

1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.


2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala HDR yang dialami pasien serta proses
terjadinya.
3. Mendemonstrasikan cara-cara merawat pasien dengan HDR
4. Memberi kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara merawat

I. Orientasi:
“Assalamualaikum! Bagaimana keadaan bapak / ibu pagi ini?”
“Bagaimana kalau kita bercakap cakap tentang cara merawat B?”
“Berapa lama ? Bagaimana kalau 30 menit? Baik, mari duduk di ruangan
wawancara!”
II. Kerja
“Apa yang bapak / ibu ketahui tentang masalah bapak B !”
“Ya memang benar sekali pak/bu B itu memang tampak tidak percaya diri dan sering
menyalahkan diri sendiri misalnya B sering menyalahkan dirinya dan mengatakan
dirinya adalah orang paling bodoh sedunia dengan kata lain anak bapak/ibu memiliki
masalah dengan harga diri rendah yang ditandai dengan munculnya pikiran - pikiran
yang selalu negative terhadap dirinya sendiri”. “Bila keadaan ini terus menerus seperti

5
itu B bisa mengalami hal yang lebih berat lagi misalnya B jadi malu bertemu dengan
orang lain seperti mengurung diri”.
“Sampai disini bapak/ibu mengerti apa yang di maksud degan harga diri rendah?”
“Bagus sekali bapak / ibu sudah mengerti ?”
“Setelah kita mengerti bahwa masalah B dapat menjadi masalah serius maka kita
perlu memberikan perwatan yang baik untuk B”
”Bapak/ibu apa saja kemampuan yang dimiliki B? Ya benar.. dia juga mengatakan hal
yang sama (kalau sama kemampuan yang dikatakan B). “B itu telah berlatih
melakukan 2 kegiatan yaitu merapikan tempat tidur dan cuci piring . serta telah di
buat jadwal untuk melakukannya… untuk itu bapak/ibu dapat mengingatkan bapak B
untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal tersebut. ”Tolong bantu menyiapkn
alat2nya ya pak/buk,, dan jangan lupa memberikan pujian agar harga dirinya
meningkat …”
”Ajak pula memberi tanda cek lest pada jadwal kegiatannya ,, “selain itu bila B tidak
dirawat lagi dirumah sakit, bapak/ibu tetap perlu memantau perkembangan B , jika
masalah harga dirinya muncul lagi dan tidak dapat tertangani lagi, bapak/ibu bisa
bawa B kepuskesmas… “nah bagaimana kalau sekarang kita praktekan cara
memberikan pujian pada B ,,” temui B daan tanyakan kegiatan yang sudah
dilakukannya lalu berikan pujian.. ”katakan : bagus sekali B kamu telah terampil
sekali mencuci piring “ “coba bapak ibu peraktikan sekarang “ bagus !
III. Terminasi
“ Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah percakapan ini ?” dapatkah bapak/ibu
menjelaskan kembali masalah yang dihadapi B dan bagaiman cara merawatnya ?
“bagus sekali bapak/ibu dapat menjelaskan dengan baik, nah, setiap bapak/ibu kemari
lakukan seperti itu, nanti dirumah juga demikian, Bagaimana kalau kita bertemu lagi 2
hari mendatang untuk berlatih cara memberikan pujian langsung kepada B “ Jam
berapa bapak/ibu datang ? baiklah saya tunggu, sampai jumpa?

SP. II. KELUARGA

Melatih keluarga mempraktikan cara merawat pasien dengan masalah harga diri rendah
langsung kepada pasien

a. Orientasi
“ Assalmualaikum pak/bu” “Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini?” “Bapak/ibu
masih ingat latihan merawat anak bapak/ibu yang kita pelajari 2 hari lalu ?” “Baik,
hari ini kita akan praktikan langsung kepada B “Waktunya 20 menit” “Sekarang
mari kita temui B”

6
b. Kerja
“ Assalamualaikum B , bagaiman perasaan B hari ini ?” “Saya hari ini datang
bersama orang tua B, seperti yang saya katakan kepada B sebelumnya bahwa orang
tua B juga ingin merawat B agar B cepat pulih” (kemudian saudara berbicara kepada
keluarga sbb ) :
“Nah pak/bu, sekarang bapak/ibu bisa mempraktekan apa yang sudah dilatihkan
beberapa hari yang lalu, yaitu memberikan pujian terhadap perkembangan anak
bapak/ibu” (saudara mengobservasi keluarga mempraktekan cara merawat pasien
seperti yang telah dilatihkan pada pertemuan yang lalu) “Bagaimana perasaan B
setelah berbincang-bincang dengan orang tua B ?”
“ Baiklah sekarang saya dan orang tua B keruang perawat dulu” (saudara dan
keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga )

c. Terminasi
”Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita latihan tadi ?”
“Mulai sekarang bapak sudah dapat melakukan cara merawat tadi kepada B” Tiga
hari lagi kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman bapak/ibu melakukan
cara merawat yang telah kita pelajari, waktu dan tempatnya sama dengan sekarang
pak bu” ”Assalamualaikum”

SP.III. KELUARGA

1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat


(discharge planning).
2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang.

a. Orientasi
“ Assalamualaikum pak/ bu”
“ Karena hari ini B sudah boleh pulang, maka kita akan membicarakan jadwal B
selama di rumah. “ Berapa lama bapak/ ibu ada waktu?” ”Mari kita bicarakan di
kantor.”

b. Kerja
“ Pak/ bu ini jadwal kegiatan B selama di rumah sakit. Coba diperhatikan, apakah
semua dapat dilakukan di rumah?” Pak/ bu, jadwal yang telah dibuat selama B
dirawat dirumah sakit tolong dilanjutkan di rumah, baik jadwal kegiatan maupun
jadwal minum obatnya.”

7
“Hal- hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh
B selama di rumah. Misalnya kalau B terus- menerus menyalahkan diri sendiri dan
berfikiran negative terhadap diri sendiri, menolak minum obat atau memperlihatkan
perilaku membahayakan orang lain. Jika itu terjadi segera hubungi perawat K di
puskesmas Nusa Indah, puskesmas terdekat dari rumah bapak/ ibu, ini nomor telpon
puskesmasnya: ( 0736) 223xx.”
“ Selanjutnya perawat K tersebut yang akan memantau perkembangan B selama
dirumah.”

c. Terminasi
“ Bagaimana pak/ bu? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian B untuk
dibawah pulang. Ini surat rujukan untuk perawat K di PKM Nusa Indah. Jangan lupa
kontrol ke PKM sebelum obat habis atau bila ada gejala yang tampak. Silakan
selesaikan administrasinya!”

Anda mungkin juga menyukai