HDR - Eva Novianti - 3a
HDR - Eva Novianti - 3a
HDR - Eva Novianti - 3a
DISUSUN OLEH :
E. Rentang Respon
F. Mekanisme Koping
Mekanisme koping :
Jangka pendek :
1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis :
pemakaian obat-obatan, kerja keras, nonoton tv terus menerus.
2. Kegiatan mengganti identitas sementara: ikut kelompok sosial,
keagamaan, politik.
3. Kegiatan yang memberi dukungan sementara : kompetisi olah raga
kontes popularitas.
4. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara :
penyalahgunaan obat-obatan.
Jangka Panjang :
1. Menutup identitas : terlalu cepat mengadopsi identitas yang
disenangi dari orang-orang yang berarti, tanpa mengindahkan
hasrat, aspirasi atau potensi diri sendiri.
2. Identitas negatif : asumsi yang pertentangan dengan nilai dan
harapan masyarakat
Mekanisme Pertahanan Ego:
Mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan adalah : fantasi,
disasosiasi, isolasi, proyeksi, mengalihkan marah berbalik pada diri
sendiri dan orang lain.
III. A. POHON MASALAH
VI. SUMBER
Herdman. 2011. Asuhan Keperawatan Jiwa.Yogyakarta: Nuha Medika.
Iskandar, M. D. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika
Aditama.
Keliat. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa: edisi 2. Jakarta: EGC.
Keliat, C. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Yogyakarta:
EGC.
Prabowo, E. 2014. Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan
Jiwa.Yogyakarta: Nuhamedika.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
SP I
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
Klien mengatakan bahwa dirinya orang yang tidak berguna
Klien mengatakan bahwa dirinya orang terbodoh sedunia
Klien mengaatakan bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan apapun.
Klien mengatakan bahwa dirinya hany aseorang pengangguran.
Klien mengatakan bahwa dirinya lebih senang menyendiri.
Klien mengatakan bahwa dirinya orang paling menderita di dunia.
b. Data Objektif
Klien tampak sering menyendiri
Klien tampak berbicara dengan suara lirih dk terdengaran hampir tidak
terdengar.
Klien tampak lebih banyak menunduk ketika berbicara sambil
memainkan jari-jari dan menggigit kukunya.
2. Diagnosa Keperawatan :
Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi kemmapuan dan aspek positif yang
dimiliki.
4. Tindakan keperawatan :
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
b. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat
digunakan
c. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan pasien
d. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
f. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
B. Proses Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan
1. FASE ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Bu, saya Dian Sugiharty, mahasiswi dari Poltekkes
Kemenkes Banten yang sedang praktek dirumah sakit ini?” “Nama ibu
siapa?” “Ibu lebih senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan ibu saat ini?” “silahkan ibu boleh cerita apa saja
kepada saya”
c. Kontrak
1) Topik
“Maukah ibu berbincang-bincang dengan saya mengenai
kemampuan yang ibu miliki dan juga hobi yang sering dilakukan
dirumah, bagaimana apakah ibu bersedia?”
2) Waktu
“Berapa lama ibu ingin berbincang-bincang?”
“Bagaimana jika 20 menit?”
3) Tempat
“Ibu ingin berbincang-bincang dimana?” “bagaimana jika kita
berbincang-bincang dikursi saja, baiklah bu”
4) Tujuan interaksi
“Tujuan kita berbincang – bincang saat ini adalah untuk mengenali
aspek positif yang dimiliki ibu”
2. FASE KERJA
“Kegiatan apa saja yang ibu lakukan jika dirumah?” “memasak, mencuci
pakaian, merapikan baju, mencuci piring, mengepel lantai. Wahh bagus
sekali, banyak kegiatan yang ibu lakukan”
“Lalu kegiatan apalagi yang ibu lakukan?” “Kalau tidak salah ibu juga
senang mencuci piring ya?” “Wah hebat sekali!”
“baik, ibu dari 6 kegiatan atau kemampuan ini yang mana yang masih ibu
kerjakan di Rumah Sakit. Coba kita lihat di daftar yah buk ( Ada 3
kegiatan yang bias dilakukan). ‘Wah bagus sekali ada 3 kegiatan yang bisa
ibu lakukan Rumah Sakit ini “.
“Sekarang coba ibu pilih satu kegiatan yang bisa ibu lakukan” “Ibu
memilih merapikan pakaian ? kalau begitu sekarang kita melakukan
latihan merapihkan pakaian ibu yah bu”
“Baik ibu, disini sudah ada 1 pakaian yang akan ibu coba rapihkan. Kita
coba yah buk, pertama coba lipat bagian kanan pakaian. Wahh bagus buk.
“Sekarang coba ibu lipat bagian kiri. Nah, sekarang kita lipat pakaian nya
menjadi 2 pakaian” “Wahh bagus sekali ibu”.
“Ibu sudah bisa melipat pakaian dengan baik, sekarang coba ibu bedakan
pakaian yang sudah dirapihkan dan yang belum, terlihat lebih rapihkan bu,
bagus sekali”
“Baik ibu, untuk kegiatan yang sudh kita lakukan hari ini kita masukan
kedalam jadwal harian ibu yah buk. Jika dalam satu hari ibu melakukan
kegiatan ini secara mandiri ibu bisa tulis dengan keterangan hurus M, Jika
ibu melakukannya dengan bantuan ibu bisa is dengan huruf B, Jika ibu
tidak melakukan kegiatan ibu bisa isi dengan huruf T”.
3. FASE TERMINASI
a. Evaluasi
1) Evaluasi klien (Subjektif)
“Untuk hari ini ibu sudah sangat bagus karena ibu sudah mau
bekerjasama dengan saya. Bagaimana perasaan ibu setelah kita
berbincang-bincang dan melakukan kegiatan sebelumnya?”
2) Evaluasi perawat (Objektif dan reinforcement
“Tolong ibu ceritakan kembali kemampuan dan kegiatan yang sering
ibu lakukan? “Bagus bu”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Baik ibu, ternyata ibu banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan
di Rumah Sakit ini, salah satunya merapikan pakaian yang sudah ibu
praktekkan dengan baik sekali”.
c. Kontrak Topik yang akan datang
1) Topik
“Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang ke-2. Ibu masih ingat
kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di Rumah Sakit selain
merapikan baju ? Yahh bagus mencuci piring. Kalau begitu kita akan
latihan mencuci piring besok”.
2) Waktu
“Jam berapa kita akan mulai mencuci piring ? Bagaimana jika jam
08.00 WIB pagi”.
3) Tempat
“Tempat untuk latihan mencuci piring besok di dapur yah buk”.
“Sampai bertemu lagi besok ya bu, Assalamualaikum
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien sudah tenang, sudah mau untuk berinteraksi dengan klien
lain atau perawat lain dan lingkungannya.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)
3. Tujuan Khusus
Klien dapat menilai kemampuan yang dapat dimiliki dan dapat
menetapkan jadwal kegiatan harian sesuai kemampuan yang
dimiliki
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2) Melatih kemampuan ketiga
3) Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan
harian
B. Proses Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“ Selamat Pagi ibu”. “Masih ingat dengan saya?”. “Iya,benar”.
2. Evaluasi
“ Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”.
“Bagaimana bu apakah sudah dicoba mencuci piring kemarin sore?
bagus”
3. Kontrak
a. Topik : “Kemarin kita sudah berjanji ya bu, bahwa jam 9
pagi kita akan melatih tentang kemampuan Ibu yang ke 3
yaitu mengepel, apakah ibu bersedia?”
b. Waktu : “Berapa lama ibu punya waktu dengan saya?”.
“Bagaimana kalau waktunya 10 menit saja, dari pukul
09.00 - 09.10?”.
c. Tempat : “ Ibu mau melakukannya dimana?”. “Bagaimana
kalau di ruangan ini saja?”
TERMINASI
1) Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif
“ Untuk hari ini ibu sudah bagus ya, bagaimana perasaan
ibu setelah latihan mengepel lantai ?”
b. Evaluasi Objektif
“Setelah saya ajarkan cara mengepel, coba ibu ulangi lagi
cara mengepel. Nahh bagus”
“Untuk mengepel juga kita masukan ya ke dalam jadwal
harian ibu. Ibu mau berapa kali sehari mengepel? Bagus,
satu kali yaitu sore dan ibu mau mulai jam berapa? Bagus
jam 17.00 ya.”
2) Rencana Tindak Lanjut
“Wah hebat ternyata ibu memiliki banyak kemampuan yang dapat
dilakukan selama dirumah sakit ini. Selain merapihkan tempat tidur
dan mencuci piring yang telah ibu latih sebelumnya ibu juga
mampu mengepel lantai dengan baik. Kemampuan ini juga bisa ibu
lakukan saat sudah pulang ke rumah nanti ya bu”
“Sekarang ibu bisa istirahat, kalau nanti ada yang mau diceritakan
atau ditanyakan, ibu bisa mencari saya di ruang perawat ya, ibu
bisa mengobrol lagi dengan saya. Saya tinggal ya bu, terima kasih
atas kerjasamanya, permisi”.
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
A. IDENTITAS
1. Nama pasien : Ny. P
2. Umur : 28 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Status Perkawinan : Belum menikah
5. Orang yang berarti : Orangtua
6. Pekerjaan : Tidak bekerja
7. Pendidikan : SLTA
8. Tanggal Masuk : 15 Agustus 2021
9. Tanggal pengkajian : 20 Agustus 2021
10. Diagnosa medic : Harga diri Rendah
11. Penampilan : Pasien tampak kumel dan kurang rapis
C. STATUS MENTAL
1. Emosi
lesu, pasien tampak tidak terlalu bersemangat dan sedih, serta pasien
kurang dalam berkontak mata
2. Konsep Diri
Citra Tubuh
Pasien mengatakan jika tidak ada bagian tubuhnya yang di senangi
maupun yang tidak disenangi.
Identitas diri
Pasien anak ke dua 3 dari 3 bersaudara
Fungsi Peran
pasien mengatakan didalam atau di rumah dirinya sebagai seorang
anak
Ideal diri
Pasien mengatakan jika dirinya ingin mempunyai pekerjaan seperti
saudaranya
Harga diri
Pasien mengatakan malu jika berhadapan dengan keluarganya karena
keluarganya sukses
3. Pola Interaksi
Pasien kooperatif tetapi kurang dalam berkontak mata saat berbicara dan
selalu menunduk sambil memainkan jari-jarinya dan terkadang menggigit
kukunya
4. Gaya Komunikasi
Pasien berbicara dengan suara lirih dan hamper tidak terdengar
E. RIWAYAT KELUARGA
1. Genogram
Ket :
Ayah Kakak PR
Ibu Pasien
kakak LK
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. P
Umur : 28 Tahun
No.CM :-
Tanggal pengkajian : 20 Agustus 2021
B. ALASAN MASUK
Klien tampak sering menyendiri dan selalu mengatakan orang yang tidak
berharga dan orang terbodoh sedunia. Klien merasa malu karena keluarganya
sukses semua, kakaknya sarjana dan bekerja di perusahaan dan instansi
pemerintah, sementara klien hanya pengangguran, klien mengatakan lebih
senang sendiri, dank lien merasa seperti orang yang paling menderita di dunia
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu ?
2. Pengobatan sebelumnya
3. Trauma
4. Anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa ?
D. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Pernafasan : 21 x/menit
BB : 55 kg
TB : 160 cm
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ket :
Ayah Kakak PR
Ibu Pasien
kakak LK
2. Konsep diri
a. Citra tubuh
Pasien mengatakan jika tidak ada bagian tubuhnya yang di senangi
maupun yang tidak disenangi
b. Identitas diri
Pasien anak ke dua 3 dari 3 bersaudara
c. Fungsi peran
pasien mengatakan didalam atau di rumah dirinya sebagai seorang
anak
d. Ideal diri
Pasien mengatakan jika dirinya ingin mempunyai pekerjaan seperti
saudaranya
e. Harga diri
Pasien mengatakan malu jika berhadapan dengan keluarganya karena
keluarganya sukses
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti / orang terdekat
Saat di rumah klien menagtakan dekat dengan ayahnya dan
klien mengatakan tidak mempunyai teman dekat dikamar dan pasien
tidak pernah berinteraksi atau mengobrol dengan teman sekamarnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Saat di rumah klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan
kelompok atau masyarakat di lingkungan. Saat di RS klien mengikuti
kegiatan harian seperti: senam, bersihbersih
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Saat di rumah kalien menagtakan lebih senang menyendiri karena
merasa malu, saat di rumah sakit klien mengatakan merasa malu
untuk berbicara dengan teman sekamar karena tidak tahu ingin
berbicara apa.
Masalah Keperawatan : isolasi social
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam, klien mengatakan selalu
beribadah 5 waktu
b. Kegiatan ibadah/menjalankan keyakinan
Pasien mengatakan bahwa ia sering melakukan ibadah sholat
c. Kepuasan dalam menjalankan keyakinan
Pasien belum merasa baik dalam menjalankan ibadahnya
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Pasien tampak memakai seragam pasien RSJ, rambut pasien tampak
rapih, naju bersih, tidak terdapat bau badan
2. Pembicaraan
Pasien berbicara suara lirih dan hampir tidak terdengar, kontak mata
minimal klien lebih banyak menunduk sambil memainkan jari-jarinya dan
tekadang menggigit kukunya
3. Aktifitas motoric
Lesu
Jelaskan
Klien tidak mau berinteraksi dan selalu menyendiri
4. Masalah keperawatan Tidak ada masalah
5. Alam perasaan
Sedih, Klien tampak sering menyendiri dan selalu mengatakan
orang yang tidak berharga dan orang terbodoh sedunia. Klien merasa
malu karena keluarganya sukses semua, kakaknya sarjana dan bekerja di
perusahaan dan instansi pemerintah, sementara klien hanya
pengangguran, klien mengatakan lebih senang sendiri, dank lien merasa
seperti orang yang paling menderita di dunia
6. Afek
Pasien tampak sedih
7. Interaksi selama wawancara
Pasien tidak dapat berinteraksi dengan baik selama wawancara, kontaka
mata pasien lebih banyak menunduk sambil memainkan jari-jarinya dan
terkadang menggigit kukunya
8. Persepsi
Tidak ada gangguan perseosi
9. Proses Fikir
Sirkumtansial
Jelaskan
Klien berbicara sesuai realita yang ada walaupun berbelit belit
Masalah keperawatan Tidak ada masalah
10. Isi Fikir
Pasien mengatakan merasa malu dan tidak ada gunanya karena kakaknya
sarjana dan bekerja di perusahaan dan instansi pemerintah, sementara
pasien pengangguran
11. Tingkat Kesadaran
Stupor
Disorentasi
Waktu : klien mengetahui tanggal, bulan ,tahun
Tempat : klien mengetahui bahwa dirinya sedang di rawat di ruang
psikiatri rumah sakit jiwa
Jelaskan
Klien selalu menunduk sambil memainkan jari jarinya dan terkadang
menggitnya
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
12. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka Panjang,
pendek, maupun saat ini, karena klien mampu menjawab tentang
pertanyaan hari ini, tanggal dan tahun klien mengingat kegiatan yang
dilakukan kemarin yaitu seperti senam dll
13. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien tidak mampu berkontsentrai secara penuh, karena klien
terlihat bingung dan sering berpaling muka saat diajak berbicara, klien
dapat berhitung dengan pertanyaan yang sederhana
14. Kemampuan penilaian
Klien mampu menilai antara masuk kamar setelah makan atau
membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih membereskan kursi
15. Daya Tilik Diri
Klien menyadari dirinya sedang mengalami suatu masalah/sakit
G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Pasien makan 3 x 1 hari
2. BAB/BAK
- BAB : Pasien buang air besar 1-2 x sehari, dengan konsistensis
lembek
- BAK : Pasien buang air kecil 3-4 x sehari
3. Mandi
Pasien mandi 2 x sehari secara mandiri
4. Berpakaian/berhias
Penampilan pasien rapih dan bersih
5. Istirahat dan tidur
Pasien tidur siang selama 30-60 menit sehari namun tidak sering, dan
tidur malam hari selama kurang lebih 7-8 jam/hari
6. Penggunaan obat
Klien minum obat secara teratur dengan bantuan perawat
7. Pemeliharaan kesehatan
8. Aktifitas dirumah
Pasien jarang melakukan aktivitas dirumah ia lebih senang menyendiri
I. ASPEK MEDIK
- Diagnose Medik : F.20.3 Skizofrema tidak terperinci
- Terapi Medik : 1. Clorpromazin 2x 100 mg
2. Halloperidol 2x 5 mg
3. Thrhexipenydil 2x2 mg
ANALISA DATA
DATA SENJANG MASALAH KEPERAWATAN
DS :
- Pasien mengatakan bahwa Gangguan harga diri rendah
dirinya tidak berharga.
- Pasien merasa dirinya bodoh
dan tidak memiliki kemampuan
apapun.
- Pasien mengatakan dia lebih
senang menyendiri
- Pasien mengatakan malu
dengan keluarganya
- Pasien mengatakan bahwa
dirinya seorang pengangguaran.
- Pasien merasa dirinya
menderita dan merasa dirinya
gagal
DO :
- Pasien tampak sering
menyendiri
- Pasien berbicara dengan suara
lirih dan hampir tidak
terdengar.
- Klien lebih banyak menunduk
sambil memainkan jari jarinya
dan terkadang menggigit kuku
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI EVALUASI
26 Agustus 2021 SOAP SP 1
DS S:
Klien mengatakan bahwa dirinya orang - pasien mengatakan tidak
yang tidak berguna mampu melakukan apa yang
Klien mengaatakan bahwa dirinya tidak diinstruksikan perawat
memiliki kemampuan apapun O:
- tidak ada kontak mata saat di
DO ajak bicara
Klien tampak sering menyendiri - ekspresi wajah datar
Klien tampak berbicara dengan suara - selalu menyendiri
lirih dk terdengaran hampir tidak - susah di ajak bicara
terdengar. - menghindar saat diajak
Klien tampak lebih banyak menunduk bicara
ketika berbicara sambil memainkan jari- A :
jari dan menggigit kukunya. - gangguan konsep diri belum
teratasi
Diagnosa Keperawatan: - pasien belum bisa
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah melakukan bina hubungan
saling percaya
- Membina hubungan saling percaya
dengan klien
- SP 1 : P : - Lanjutkan SP 1
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki pasien
Hasil : pasien mampu mengetahui
kemampuannya
2. Membantu pasien menilai kemampuan
pasien yang masih dapat digunakan
Hasil : pasien memahami apa yang
dijelaskan oleh perawat
3. Membantu pasien memilih kegiatan yang
akan dilatih sesuai dengan kemampuan
pasien
Hasil : pasien mampu memilih dan
memahami kegiatan yang akan dilatih
4. Melatih pasien sesuai kemampuan yang
dipilih
Hasil : pasien memahami dam mampu
melakukan yang sudah di instruksikan
oleh perawat
5.Memberikan pujian yang wajar terhadap
keberhasilan pasien
Hasil : pasien merasa sangat senang
6.Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.
Hasil: pasien mampu memahami dam
melakukannya secara mandiri untuk
kegiatannya
27 Agustus 2021 SOAP SP II
DS : S:
Klien mengatakan bahwa dirinya
orang terbodoh sedunia O:
Klien mengatakan bahwa dirinya - tidak ada kontak mata saat di
orang paling menderita di dunia. ajak bicara
Dx :
P : - lanjutkan SP III
- Harga diri rendah b.d koping individu
tidak efektif
RTL
Lanjutkan SP II
1. Mengevaluasi jadwal harian pasien
2. Melatih kemampuan kedua
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.
29 Agustus 2021 SOAP SP III
DS : S:
Klien mengatakan bahwa dirinya
orang paling menderita di dunia. O:
Klien mengatakan bahwa dirinya - tada kontak mata saat di ajak
hanya seorang pengangguran. bicara
DO : - ekspresi wajah tidak datar
Klien tampak berbicara dengan suara - tidak menyendiri lagi
lirih dk terdengaran hampir tidak - mudah di ajak bicara
terdengar. - tidak menghindar saat diajak
Klien tampak lebih banyak bicara
menunduk ketika berbicara sambil
memainkan jari-jari dan menggigit A : - harga diri rendah teratasi
kukunya
Dx : P : - hentikan intervensi
- Harga diri rendah b.d koping individu
tidak efektif
RTL
Lanjut SP III
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
Hasil : pasien mampu melakukan yang
sudah di intruksikan oleh perawat untuk
melatih mengepel
2. Latih kemampuan ketiga
Hasil : pasien mampu melakukan kegiatan
mengepel secara mandiri
3. Anjurkan pasien memasukkan dalam
kegiatan harian
Hasil : pasien memahami yang dianjurkan
oleh perawat