Katabolisme Asam Lemak & Seny. Nitrogen

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

BIOKIMIA

“KATABOLISME ASAM LEMAK DAN


SENYAWA NITROGEN”

REGULER 2 - 17 G

DOSEN PEMBIMBING : PUTRI EKA SARI, S.Si., M.Si.

ANGGOTA :

1. AHMAD ZAENAL ABIDIN (3422117009)


2. FITRIA SALAMAH (3422117113)
3. GISCA INDRA SUSANTI (3422117117)
4. LEDY RAMADHINIA (3422117165)
5. RIO DIAH KUMALASARI (3422117268)

AKADEMI FARMASI IKIFA

TAHUN AJARAN 2017-2018


i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karena berkat ridho-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas Biokimia tentang Katabolisme Asam Lemak dan
Senyawa Nitrogen
Dalam menyusun makalah ini, terdapat hambatan yang kami alami, namun
berkat dukungan, dorongan dan semangat sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam makalah yang
kami susun ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk penyempurnaannya.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

I. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1

II. RUMUSAN MASALAH ................................................................... 2

III. TUJUAN ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3

I. KATABOLISME ASAM LEMAK ................................................... 3

A. Fungsi Katabolisme Asam Lemak ............................................. 3

B. Proses Katabolisme Lemak ........................................................ 3

II. BADAN KETON ............................................................................... 8

A. Pengertian Badan Keton ............................................................ 8

B. Metabolisme Badan Keton......................................................... 9

III. KATABOLISME ASAM AMINO .................................................. 11

A. PENGERTIAN ........................................................................ 11

B. CONTOH KATABOLISME ASAM AMINO (TIROSIN) ............. 14

IV. KATABOLISME NUKLEOTIDA .................................................. 15

A. Pengertian Nukleotida.............................................................. 15

B. Katabolisme Purin.................................................................... 17

C. Katabolisme Pirimidin ............................................................. 17

BAB III PENUTUP ................................................................................. 19

Kesimpulan :.......................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Salah satu ciri yang menunjukkan gejala hidup pada makhluk hidup
adalah melakukan metabolisme. Semua bahan makanan seperti glukosa, asam
amino, dan asam lemak dapat menjadi sumber energi (ATP). Caranya adalah
dengan melakukan transformasi energi melalui proses metabolisme yang
berlangsung di dalam sel tubuh. Energi antara lain berguna untuk otot, sekresi
kelenjar, memelihara membrane potensial sel saraf dan sel otot, sintesis
substansi sel.
Metabolisme diadopsi dari bahasa yunani μεταβολισμος atau dibaca
metabolismeos atau perubahan. Metabolisme merupakan semua reaksi kimia
yang terjadi di dalam tubuh organisme termasuk di tingkat selular untuk
mempertahankan kelangsungan hidup.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis karena metabolisme terjadi
selalu menggunakan katalisator enzim. Mengapa demikian? Karena enzim
dibutuhkan untuk memperlancar proses metabolisme, tanpa enzim proses ini
tidak akan berjalan dengan baik alias terhambat. Dengan kata lain control dari
metabolisme yang terus berjalan dalam tubuh makhluk hidup bergantung pada
aktivitas enzim.
Enzim merupakan senyawa protein yang berperan dalam metabolisme
yaitu sebagai biokatalisator yang mampu mempercepat reaksi kimia tetapi
tidak ikut bereaksi. Enzim bekerja dengan cara menurunkun energi aktivitasi.
Factor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim antara lain suhu, pH, zat
peghambat (Inhibitor), activator dan konsentrasi. Level enzim pada tubuh
makhluk hidup tergantung kebutuhan metabolisme.
Metabolisme secara umum terbagi atas 2
yaitu katabolisme dan anabolisme yang pastinya memiliki tugas atau
perannya masing-masing.

1
1. Katabolisme
Katabolisme merupakan reaksi penguraian senyawa yang
kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim.
Contohnya yaitu respirasi yang merupakan proses penguraian bahan
makanan yang menghasilkan energi. Berdasarkan kebutuhan akan O2,
terdapat respirasi aerobik (C6H12O6 + 6O2 à 6H2O + 6CO2 + 675 kkal) dan
anaerobik (C6H12O6 à 2C2H5OH + 2CO2 + 21 kkal).
2. Anabolisme
Anabolisme merupakan reaksi penyusunan zat yang berlangsung di
dalam sel. Anabolisme memiliki beberapa jenis yaitu :
Anabolisme karbohidrat yang termasuk proses fotosintesis, siklus
Calvin (proses penggunaan ATP dan NADPH untuk mengubah
CO2 menjadi gula), kemosintesis (penyusunan bahan organic dengan
menggunakan energi dari pemecahan senyawa kimia.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud katabolisme asam lemak?
2. Apa yang dimaksud dengan badan keton?
3. Bagaimana proses katabolisme asam amino?
4. Apa yang dimaksud dengan katabolisme nukleotida?

III. TUJUAN
1. Dapat menjelaskan katabolisme asam lemak
2. Dapat menjelaskan tentang badan keton
3. Dapat menjelaskan tentang katabolisme asam amino
4. Dapat menjelaskan tentang katabolisme nukleotida

2
BAB II
PEMBAHASAN

I. KATABOLISME ASAM LEMAK


Proses katabolisme lemak terdapat dalam semua bagian tubuh manusia
terutama dalam otak. Lemak mempunyai peran sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum. Pada katabolisme lemak, asam lemak akan
mengalami pemotongan unit dua karbon berturut-turut secara oksidatif yang
disebut dengan oksidasi beta.
Jumlah ATP yang dihasilkan katabolisme lemak ialah 44 ATP dari
glikolisis 8 ATP dan siklus krebs 36 ATP. Hasil katabolisme asam lemak
didalam sel adalah panas dan energi
Katabolisme lemak dimulai dengan pemecahan lemak menjadi
gliserol dan asam lemak. Gliserol yang merupakan senyawa dengan 3 atom C
dapat dirubah menjadi gliseraldehid 3 fosfat, selanjutnya gliseral dehid 3
fosfat mengikuti jalur glikolisis sehingga terbentuk piruvat. Sedangkan asam
lemak dapat dipecah menjadi molekul-molekul dengan 2 atom C. Molekul
dengan 2 atom C ini kemudian diubah menjadi asetil koenzim A, sedangkan
satu molekul lemak (18 ) dapat menghasilkan 10 asetil koenzim A. Oleh sebab
itu, dalam proses katabolisme, energi yang dihasilkan lemak lebih besar dari
pada yang dihasilkan oleh karbohidrat. Energy yang dihasilkan dari 1 gram
karbohidrat sebesar 4,1 kkal, sedangkan dari 1 gram lemak dihasilkan energy
sebesar 9 kkal.

A. Fungsi Katabolisme Asam Lemak


1. Sebagai penyusun struktur : membran sel dalam hal ini lipid berperan
2. Sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
3. Sebagai cadangan energi : lipid disimpan sebagai di jaringan adipose
4. Sebagai hormone dan vitamin membantu regulasi proses-proses
biologis.

B. Proses Katabolisme Lemak

3
Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam
lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi
trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak
tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi. Proses
oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.
Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan
protein, asetil KoA dari jalur ini pun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat
sehingga dihasilkan energy.
Lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Untuk dapat
menghasilkan energi, asam lemak akan mengalami oksidasi yang terjadi di
dalam mitokondria, sedangkan gliserol di rombak secara glikolisis. Gliserol
dalam glikolisis akan di ubah kembali menjadi dihidroksi aseton fosfat.
Oksidasi asam lemak juga melalui lintasan akhir yang dilalui karbohidrat,
yaitu siklus krebs.
Setelah berada didalam mitokondria, asam lemak akan mengalami
oksidasi untuk menghasilkan energi. Oksidasi asam lemak terjadi dalam dua
tahap, yaitu oksidasi asam lemak yang menghasilkan residu asetil KoA dan
oksidasi asetil KoA menjadi karbon dioksida melalui siklus krebs.
Tujuan utama katabolisme lemak adalah untuk membebaskan energi
yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat
dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila dalam
lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi anaerob.Katabolisme
lemak berlangsung di membran luar mitokondria. Katabolisme lemak yang
menghasilkan 44 ATP adalah katabolisme 1 mol asam lemak 6 karbon melalui
siklus asam sitrat.
Lemak lebih besar energinya dari pada karbohidrat dikarenakan lemak
lebih banyak mengandung hydrogen terikat dan merupakansenyawa karbon
yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat dan protein banyak
mengandung oksigen dan lebih sedikit hydrogen terikat adalah senyawa yang
lebih teroksidasi..
Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energy dan
apabila ada pembakaran sempurna akan membebaskan energy lebih banyak

4
karena adanyya pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron
yang dibebaskan menunjukkan jumlah energy yang dihasilkan. Glukosa dan
asam glutamate dapat menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP,
sedangkan katabolisme asam heksanoat dengan jumlah karbon yang sama
dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga jumlah energy
yang dihasilkan pada lemak lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan
pada karbohidrat dan protein. Sedangkan jumlah energy yang dihasilkan
protein setaradengan jumlah yang dihasilkan dengan karbohidrat dalam berat
yang sama.
Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan
mengonsumsi makanan yang mengandung lemak akan lebih memberikan rasa
kenyak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat. Karena rasa kenyang
tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolism lemak untuk menghasilkan
energi yang lebih besar.

Nugroho menguraikan proses katabolisme asam lemak sebagai berikut:


1. Katabolisme Gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi
sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur
metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol
mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat.
Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk
dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.
2. Oksidasi Asam Lemak (Oksidasi Beta)
Beta Oksidasi adalah proses degradasi oksidatif asam lemak
menjadi asetil Ko-A. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam
lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya
ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh
enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase). Asam lemak bebas pada umumnya
berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak rantai panjang ini
akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin.
Masuknya asil KoA ke dalam mitokondria

5
Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria
dijelaskan sebagai berikut:
1. Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan
dikatalisir oleh enzimtiokinase.
2. Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim
karnitin palmitoiltransferase I yang terdapat pada membran eksterna
mitokondria menjadi asil karnitin.Setelah menjadi asil karnitin, barulah
senyawa tersebut bisa menembus membrane interna mitokondria.
3. Pada membran internal mitokondria terdapat enzim karnitin asil
karnitin translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke
dalam dan karnitin keluar.
4. Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi
dengan KoA dengan dikatalisir oleh enzim karnitin
palmitoiltransferase II yang ada di Membrane interna mitokondria
menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.
5. Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk
dalam proses oksidasi beta.
Oksidasi β mendegradasi asam lemak menjadi molekul dengan 2
atom C. Oksidasi β merupakan jalur utama dari degradasi asam lemak.
Langkah-langkah dalam β oksidasi asam lemak adalah sebagai
berikut.
Proses degradasi asam lemak terjadi di mitokondria. Asam lemak
yang terdapat pada sitoplasma harus diaktivasi terlebih dahulu menjadi asil
lemak-KoA sebelum masuk mitokondria. Asil lemak-KoA tidak dapat
begitu saja menembus membran mitokondria, molekul tersebut harus
dibawa oleh pembawa (karier) yang disebut karnitin. Asil lemak-KoA
akan berikatan dengan karnitin membentuk asil lemak karnitin dan
menembus membran mitokondria. Di dalam mitokondria, asil lemak
kornitin akan bereaksi dengan koenzim A sehingga terbentuk asil lemak
KoA dan karnitin kembali. Karnitin kemudian akan keluar mitokondria
untuk membawa asil lemak-KoA yang lainnya.

6
Asil lemak KoA kemudian akan mengalami serangkaian proses
sebagai berikut.
 Proses dehidrogenasi asil lemak-KoA dengan enzim asil-KoA
dehidrogenase menghasilkan senyawa enoil-KoA. Pada reaksi ini FAD
sebagai koenzim direduksi menjadi FADH2.
 Ikatan rangkap pada enoil-KoA dihidrasi menjadi hidroksiasil-KoA
oleh enzim enoil Ko-A hidratase.
 Hidroksiasil Ko-A dioksidasi menjadi ketoasil-KoA menggunakan
enzimβ hidroksiasil-KoA dehidrogenase. Pada reaksi ini NAD sebagai
koenzim direduksi menjadi NADH.
 Reaksi tahap akhir dimana β hidroksiasil-KoA bereaksi dengan KoA
bebas menghasilkan asetil-KoA dan sisa asam lemak, reaksi tersebut
karena aktivitas enzim asetil-KoA asiltransferase.
 Asetil-KoA akan lepas dan meninggalkan sisa asam lemak yang akan
dipotong-potong lebih lanjut menjadi asetil-KoA yang lain.

Setiap asam lemak akan dipecah setiap 2 atom C sehingga apabila


asam palmitat (16 atom C) akan didegradasi menjadi 8 asetil-KoA (masing-

7
masing 2atom C). Asetil-KoA kemudian dapat masuk ke dalam siklus krebs
untuk menghasilkan ATP.
Karena tiap jenis asam lemak memiliki atom C yang bervariasi maka
jumlah asetil-KoA yang dihasilkan berbeda-beda. Sebagai contoh asam
palmitat di atas didegradasi menjadi 8 molekul asetil-KoA, asam oleat
menjadi 9 asetil-KoA, dan asam arakidonat menjadi 10 asetil-KoA.
Molekul asetil-KoA akan masuk siklus krebs untuk menjalani
serangkaian proses untuk menghasilkan ATP .

II. BADAN KETON


A. Pengertian Badan Keton
Badan keton, juga disebut badan aseton atau hanya keton, adalah
salah satu dari tiga senyawa yang dihasilkan bila hati memetabolisme
asam lemak. Ketiga jenis badan keton – asam asetoasetat, asam beta-
hidroksibutirat, dan aseton – dilepaskan ke dalam aliran darah setelah
metabolisme terjadi.
Pada individu sehat, tubuh menggunakan metabolisme karbohidrat
sebagian besar untuk bahan bakar sel-sel. Jika karbohidrat yang memadai
tidak tersedia, seperti selama kelaparan ekstrim, tubuh mulai metabolisme
lemak menjadi badan keton untuk menyediakan bahan bakar yang
diperlukan. Tingginya kadar keton dalam urin, suatu kondisi yang disebut
ketonuria, menunjukkan bahwa tubuh menggunakan sebagian besar lemak
untuk energi.
Badan keton dapat digunakan untuk energi. Badan keton yang
diangkut dari hati ke jaringan lain, di mana asetoasetat dan beta-
hidroksibutirat dapat dikonversi menjadi asetil-CoA untuk menghasilkan
energi, melalui siklus asam sitrat. Jantung mendapat sedikit energi dari
badan keton kecuali dalam keadaan khusus, terutama menggunakan asam
lemak. Otak mendapat porsi energi dari badan keton ketika glukosa kurang
tersedia (misalnya, selama puasa, olahraga berat, rendah karbohidrat, diet
ketogenik dan pada neonatus). Dalam hal glukosa darah yang rendah,

8
sebagian besar jaringan lain memiliki sumber energi tambahan selain
badan keton (seperti asam lemak), tetapi otak tidak.

B. Metabolisme Badan Keton


Tingkat asetil CoA dari Beta oksidasi meningkat lebih dari yang
dibutuhkan untuk masuk ke siklus asam sitrat dan mengalami ketogenesis
di mitokondria hati ( keton sintesis tubuh).
Asetoasetat, beta hidroksi butirat, dan aseton secara kolektif
dikenal sebagai badan keton. Sintesis badan keton terjadi selama kelaparan
yang parah atau berat pada penderita diabetes mellitus. Selama kondisi
seperti itu, tubuh benar-benar tergantung pada metabolisme sehingga
trigliserida sebagai simpanan untuk memenuhi kebutuhan energy.
Dalam sintesis, 2 molekul asetil Co-A mengembunbersama untuk
membentuk asetil CoA. Sebuah reaksi dikatalisis oleh Thoilase. Molekkul
lain dari asetil CoA bereaksi dengan CoA asetoasetil untuk membentuk 3-
hydroxy-3-metil glutaryl CoA (HMGCoA). Langkah ini adalah langkah
membatasi tingkat dan reaksi yang dikatalisis oleh enzim sintase
HMGCoA. Perhatikan bahwa senyawa ini juga merupakan pertengahan
dalam sintesis kolesterol di dalam sitosol sel hati tapi HMGCoA di
mitokondria menuju ke sintesis badan keton. HMGCoA terbentuk dalam
hepatosit mitokondria oleh kerja enzim HMGCoA liase diubah menjadi
asetoasetat. Ketika konsentrasi Asetoasetat yang sangat tinggi dalam
darah, secara spontan didekarboksilasi untuk aseton. Acteoacetat dapat
dikonversikan ke β-hidroksi butirat oleh enzim dehidrogenase. Ini adalah
Reaksi reversibel.
Bau aseton dapat dideteksi dalam napas seseorang yang memiliki
tingkat asetoasetat tinggi, sepserti pasien diabetes. Selama pasien DM
merasa lapar dan jaringan perifernya parah, maka akan sepenuhnya
tergantung pada badan keton. Bahkan, jaringan seperti jantung dan otak
ttergantung terutama pada badan keton selama kondisi tersebut untuk
memenuhi permintaan energy mereka.

9
Gambaran sintesis badan keton

Aceto asetil KoA dipecah menjadi dua molekul asetil KoA, yang
memasuki siklus TCA untuk produksi energi.

10
Asetil CoA membutuhkan oxaloacetat untuk masuk ke siklus TCA,
glukosa yang tidak membentuk oksaloasetat maka asetil CoA tidak bias
masuk siklus. Sehingga dialihkan ke sintesis badan keton. Demikianpiula
jika terjadi hipoglikemia, menyebbabkan berkurangnya insulin, lipolisis
meningkat, dan ketogenesis meningkat. Oxaloasetat juga dialihkan ke
glukoneogenesis yang menguras lebih lanjut siklus TCA. Jadi, asetil CoA
hanya dapat dikonversi ke badan keton.

III. KATABOLISME ASAM AMINO


A. PENGERTIAN
Katabolisme asam amino adalah proses pemecahan molekul asam
amino menjadi molekul yang lebih sederhana untuk dibuang gugus

11
aminanya dan rangka karbonnya digunakan sebagai penghasil energi.
Katabolisme asam amino dapat terjadi apabila tubuh kelebihan pasokan
asam amino dari makanan (karena tubuh tidak bisa menyimpan kelebihan
asam amino) atau karena tubuh sangat kekurangan energi disebabkan
kelaparan yang sangat ekstrim.
Saat seseorang lapar, glikogen akan dipecah untuk menghasilkan
glukosa. Apabila glikogen telah terpakai, lemak menjadi pilihan
selanjutnya untuk digunakan sebagai sumber energi. Apabila lemak sudah
terpakai, protein akan menjadi pilihan terakhir tubuh untuk mencukupi
kebutuhan energinya.
Katabolisme asam amino menghasilkan gugus amina dan rangka
karbon. Gugus amina akan diubah menjadi urea untuk dikeluarkan dalam
bentuk urin, sedangkan rangka karbon akan digunakan sebagai sumber
energi. Gugus amina dapat dibebaskan dari asam amino melalui reaksi
transaminasi, deaminasi, dan dekarboksilasi. Terdapat sekitar 12 asam
amino yang mengalami reaksi transaminasi dalam proses pemecahannya,
beberapa asam amino lain mengalami deaminasi dan dekarboksilasi.
Transaminasi adalah reaksi pemindahan gugus amina secara
enzimatik dari suatu asam amino ke suatu asam alfa keto (alfa
ketoglutarat) dan menghasilkan glutamat. Glutamat sendiri merupakan
jenis asam amino yang berfungsi mengumpulkan gugus amina hasil
transaminasi. Enzim amino transferase mengkatalisis reaksi transaminasi
melalui 2 langkah sebagai berikut.
 Gugus amina dari asam amino ditransfer ke enzim.
 Gugus amina ditransfer ke alfa ketoglutarat menghasilkan
glutamat dan enzim kembali seperti semula.
Reaksi deaminasi terbagi menjadi deaminasi oksidatif dan
deaminasi non oksidatif. Contoh asam amino yang mengalami deaminasi
oksidatif adalah glutamat yang dikatalisis oleh enzim L-glutamat
dehidrogenase yang dibantu oleh NAD+ dan NADP+. Glutamat akan
mengalami deaminasi menghasilkan alfa ketoglutarat dan ion ammonium
(NH4+). Contoh asam amino yang mengalami deaminasi non oksidatif

12
adalah serin. Enzim serin dehidrase akan melepaskan gugus amina dari
serin dan menghasilkan asam piruvat. Asam amino treonin juga dapat
mengalami deaminasi non oksidatif oleh enzim treonin dehidratase
menghasilkan keto butirat.
Dekarboksilasi adalah proses degradasi asam amino yang
menghasilkan senyawa amin. Contoh asam amino yang mengalami
dekarboksilasi adalah histidin yang akan diubah menjadi histamin dan
karbondioksida, reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim histidin
dekarboksilase. Triptofan juga akan mengalami dekarboksilasi dan
menghasilkan triptamin.
Sedangkan gugus amina di dalam jaringan akan duibah menjadi
amonia. Senyawa amonia merupakan racun yang dapat membahayakan
tubuh sehingga perlu diubah menjadi urea yang tidak beracun di dalam
hati. Urea kemudian akan dikeluarkan bersama dengan urin.
Rangka karbon hasil degradasi asam amino akan memasuki siklus
krebs untuk diolah menghasilkan energi. Apabila kebutuhan energi telah
tercukupi, rangka karbon akan diubah menjadi glukosa untuk asam amino
glukogenik atau ketosa dan asam lemak untuk asam amino ketogenik.

Rangka karbon asam amino masuk dalam siklus krebs

13
Masing-masing asam amino memiliki struktur rangka karbon yang
berbeda sehingga akan memasuki tahapan siklus krebs yang berbeda pula.
Asam amino asparagin misalnya, setelah mengalami deaminasi dan proses
lainnya akan berubah menjadi oksaloasetat, tirosin akan menjadi fumarat,
sedangkan valin akan menjadi suksinil-CoA. Selengkapnya dapat
diperhatikan pada gambar di atas.

B. CONTOH KATABOLISME ASAM AMINO (TIROSIN)


Semua asam amino yang membentuk piruvat (alanin, sistein, sistin,
glisin, hidroksiprolin, serin, dan treonin) juga membentuk asetil-KoA
lewat enzim piruvat dehidrogenase. Di samping itu, fenilalanin, tirosisn,
triptofan, lisin, dan leusin, membentuk aseil KoA tanpa pertama-tama
mebentuk piruvat.
1. Transaminasi tirosin membentuk p-Hidroksifenil-piruvat:
tranaminasi tirosin p-hidroksifenilpiruvat dikatalis oleh enzim tirosin-
α-ketoglutarat transaminase yang merupakan enzim yang dapat
diinduksi di hati manusia.
2. P-Hidroksifenilpiruvat membentuk homogentisat: reaksi yang tidak
lazim ini (gambar 32-13) melibatkan hidroksilasi cincin dan migrasi
rantai samping yang terkoordinasi.
3. Homogentisat oksidase membuka cincin aromatik: pemutusan
oksidatif cincin benzena homogensitat yang dikatalis oleh enzim
homogensitat oksidase di hati manusia akan membentuk
maleilasetoasetat.
4. Isomerase cis, trans membentuk fumarilasetoasetat: isomerasi
maleilasetoasetat yang dikatalis oleh enzim maleil-asetoasetat-
cis,trans-isomerase akan membentuk fumarilaseto-asetat.
5. Hidrolisis fumarilasetoasetat membentuk fumarat dan asetoasetat:
hidrolisis fumarilasetoasetat oleh enzim fumarilasetoasetat hidrolase
membentuk fumarat dan asetoasetat. Asetoasetat kemudian dapat
membentuk asetil KoA plus asetat lewat enzim β-ketiolase.

14
Ketika perubahan tirosin menjadi asetil KoA tidak dihasilkan
energi. Proses berlanjut di dalam siklus krebs. Di proses tersebut
dihasilkan 3 NADH, 2 FADH2, dan ATP. Jadi total energi yang dihasilkan
hanya pada siklus krebs yaitu 12 ATP.

Gambar 32-13. Intermediet pada


katabolisme tirosin

IV. KATABOLISME NUKLEOTIDA


A. Pengertian Nukleotida
Nukleotida adalah subunit yang terkait untuk membentuk asam
nukleat asam ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA), yang
berfungsi sebagai gudang sel informasi genetik. Nukleotida bebas
memainkan peran penting dalam isyarat sel dan metabolisme, melayani
operator dengan nyaman dan universal energi metabolisme dan energi
tinggi elektron.
Semua nukleotida terdiri dari tiga bagian: gula lima karbon, fosfat,
dan struktur kaya nitrogen yang disebut basa nitrogen. Gula dapat ribosa,
yang ditemukan dalam ribonukleotida dan RNA, atau deoksiribosa, yang
ditemukan dalam deoksiribonukleotida dan DNA.

15
Ada lima basa nitrogen. Pirimidin yang berukuran lebih kecil
disebut (sitosin, timin, dan urasil), hanya memiliki satu struktur cincin.
Purin yang berukuran lebih besar (adenin dan guanin) memiliki dua cincin.
Adenin, guanin, dan sitosin ditemukan baik pada ribonukleotida dan
deoksiribonukleotida, sedangkan timin hanya terjadi pada
deoksiribonukleotida dan urasil hanya di ribonukleotida.
Kelompok fosfat terikat pada karbon 5 gula (lihat Gambar diatas),
dan ketika nukleotida bergabung untuk membentuk RNA atau DNA, fosfat
dari satu nukleotida bergabung dengan gula dari nukleotida berikutnya
pada karbon 3, untuk membentuk tulang punggung gula-fosfat dari asam
nukleat. Dalam nukleotida bebas, mungkin ada satu, dua, atau tiga gugus
fosfat melekat pada gula, dengan rantai fosfat melekat pada 5 karbon.
Tiga nukleotida pantas mendapatkan pertimbangan khusus karena
peran khusus mereka dalam fungsi selular. Ini adalah adenosin trifosfat
(ATP), flavin adenin dinukleotida (FAD), dan adenin dinukleotida
nikotinamida (NAD+). Kebanyakan reaksi biosintesis membutuhkan
energi, yang biasanya disediakan oleh ATP. Ketika ATP dihidrolisis
menjadi ADP (adenosin difosfat) atau AMP (adenosin monofosfat), energi
dilepaskan. Dengan melepaskan energi ini untuk energi reaksi yang
membutuhkan, sehingga reaksi menjadi mungkin terjadi. Karena ATP
begitu sering digunakan dengan cara ini, yang biasa disebut “mata uang
energi sel.”
Molekul adenin yang mengandung juga koenzim penting, melayani
untuk membawa kelompok fungsional kimia yang diperlukan untuk
aktivitas enzim. Tiga adenosin penting yang mengandung koenzim adalah
koenzim A (CoA), FAD, dan NAD +. CoA membawa gugus asetil ke
dalam siklus Krebs (jalur metabolisme sentral dalam mitokondria), dan
FAD dan NAD + membawa elektron energi tinggi dari siklus Krebs ke
sistem transpor elektron, di mana energi mereka digunakan untuk
mensintesis ATP dari ADP dan fosfat anorganik.

16
B. Katabolisme Purin
Pada manusia hasil akhir katabolisme purin adalah asam urat.
Sebagian mamalia (tidaktermasuk manusia) dapat mengoksidasi asam urat
menjadi allantoin, yang selanjutnya dapat didegradasi menjadi urea dan
amonia. Tahapan reaksi pembentukan asam urat serta berbagai kelainan
yang dapat terjadiakibat defisiensi enzim yang terkait adalah
sebagai berikut.
1. Gugus amino akan dilepaskan dari AMP membentuk IMP, atau dari
adenosinmembentuk inosin (hipoxantin).
2. IMP dan GMP oleh enzim 5’-nukleotidase akan diubah ke bentuk
nukleosida, yaituinosin dan guanosin.
3. Purine nukleosida fosforilase akan menubah inosin dan guanosin
menjadi basa purin,yaitu hipoxantin dan guanin.
4. Guanin akan mengalami deaminasi menjadi xantin.
5. Hipoxantin akan dioksidasi oleh enzim xantin oksidase membentuk
xantin, yangselanjutnya akan dioksidasi kembali oleh enzim yang
sama menjadi asam urat, yangmerupakan produk akhir dari proses
degradasi purin pada manusia. Asam urat akandiekskresikan ke dalam
urin.

C. Katabolisme Pirimidin
Katabolisme pirimidin terutama teradi di hati. Ekskresi aminoisobutirat
meningkat pada leukemia dan radiasi sinar X akibat peningkatan destruksi
sel dan DNAnya. Untuk pseudouridin yang terdapat daam tRNA, tidak ada
mekanisme hidrolisa atau fosforilasi untuk nukleosida inimenjadi basa
pirimidinnya (urasil), sehingga pseudouridin diekskresikan sebagai
pseudouridin dalam urin manusia. Hasil akhir katabolisme pirimidin
berupa CO2, ammonia, beta alanin, dan propionate serta mudah larut
dalam air.

17
18
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
1. Setiap makhluk hidup melakukan metabolism untuk menghasilkan energi.
2. Metabolisme terdiri dari 2 proses yaitu Katabolisme dan anabolisme.
3. Untuk menghasilkan energi, makhluk hidup melakukan serangkaian proses
katabolisme yang dimulai dari katabolisme karbohidrat. Namun, jika
jumlah karbohidrat tidak mencukupi, maka ada pilihan lain untuk
memperoleh energi, yaitu melalui proses katabolisme asam lemak,
menggunakan badan keton, dan katabolisme asam amino.
4. Semua proses katabolisme tersebut berakhir pada proses siklus krebs yang
menghasilkan ATP.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. kuliahkebidananbyluna.blogspot.com
2. www.kakakpintar.id
3. wahidatun-hanifah.blogspot.com
4. dr-suparyanto.blogspot.com
5. www.referensibiologi.com
6. www.edubio.info
7. www.sridianti.com

20

Anda mungkin juga menyukai