Makalah
Makalah
Makalah
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmatNya
lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua
ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
Laporan ini kami susun karena merupakan salah satu tugas yang diberikan pada mata
pelajaran Biologi pada semester ganjil. Laporan ini akan membahas Menganalisis Proses
Katabolisme lemak dan protein.
Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran khususnya
bagi siswa dan siswi. kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan dalam laporan yang sederhana ini. Karena pada dasarnya kami
hanya manusia biasa yang masih dalam tahap belajar dan masih harus banyak melakukan
perbaikan.
kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang membantu kelompok
kami dalam menyusun makalah ini dan bagi semua pembaca makalah ini.
Penyusun
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulis
4. Manfaat
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makanan ini dicerna oleh alat pencernaan menjadi sari-sari makanan, kemudian
diserap oleh tubuh melalui pembuluh darah ke sel-sel tubuh.Di dalam mitokondria sel, zat
makanan ini diurai untuk menghasilkan energi. Proses ini disebut proses penguraian
atau katabolisme. Katabolisme merupakan salah satu proses metabolisme sel.
Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap
sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan
fungsinya, sel melakukan proses metabolisme.
Katabolisme disebut juga respirasi, merupakan proses pemecahan bahan organik
menjadi bahan anorganik dan melepaskan sejumlah energi (reaksi eksergonik). Respirasi
dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik sel tumbuhan
maupun sel hewan dan manusia.Respirasi ini dilakukan baik siang maupun malam.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah pengertian dari katabolisme?
2. Tahap-tahap apa sajakah yang terdapat dalam proses katabolisme lemak dan protein ?
3. Apa tujuan katabolisme lemak dan protein ?
4. Apa fungsi katabolisme lemak dan protein ?
C. TUJUAN PENULIS
1. Untuk mengetahui pengertian katabolisme
2. Untuk mengetahui tahap-tahap yang terdapat dalam proses katabolisme lemak dan protein
3. Untuk mengetahui tujuan katabolisme lemak dan protein.
4. Untuk mengetahui fungsi katabolisme lemak dan protein.
D. MANFAAT
1. Kita dapat mengetahui pengetian katabolisme.
2. Kita dapat mengetahui tahap-tahap dalam proses katabolisme lemak dan protein
3. Kita dapat mengetahui tujuan katabolisme lemak dan protein.
4. Kita dapat mengetahui fungsi katabolisme lemak dan protein.
5. Kita dapat mengetahui dimana tempat berlangsungnya katabolisme lemak dan protein.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2. Tahap-tahap apa sajakah yang terdapat dalam proses katabolisme lemak dan
protein.
A.Katabolisme lemak.
Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan
energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat
barulah asam lemak dioksidasi. Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan
menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme
karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat
sehingga dihasilkan energi (Nugroho, 2009). Lebih lanjut Nugroho menguraikan proses
metabolisme asam lemak sebagai berikut.
1. Katabolisme Gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber 5ormon. Gliserol
ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap
awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat.
Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton
fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.
2. Oksidasi Asam Lemak (Oksidasi Beta)
Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu
menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan
dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).
Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak
rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin.
Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut :
a. Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim
tiokinase.
b. Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil
transferase I yang terdapat pada 5ormone5 eksterna mitokondria menjadi asil karnitin.
Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut menembus hormon internal
mitokondria.
c. Pada hormon internal mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin translokase yang
bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar.
d. Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA dengan
dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di 5ormone5 interna
mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.
e. Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses
oksidasi beta.
Pada proses oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan
proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil KoA.
Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Menurut Poedjiadi (1994: 279-
280), tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pembentukan asil KoA dari asam lemak berlangsung dengan katalis enzim asil KoA
sintetase yang disebut juga tiokinase.
b. Reaksi kedua adalah reaksi pembentukan enoil KoA dengan cara oksidasi. Enzim asil
KoA 6ormone66nase berperan sebagai katalis dalam reaksi ini. Koenzim yang
dibutuhkan dalam reaksi ini adalah FAD yang berperan sebagai akseptor hydrogen. Dua
molekul ATP dibentuk untuk tiap pasang electron yang ditransportasikan dari molekul
FADH2 melalui 6ormon transport electron.
c. Pada reaksi ketiga, enzim enoil KoA hidratase merupakan katalis yang menghasilkan L-
hidroksiasil KoA. Reaksi ini ialah reaksi hidrasi terhadap ikatan rangkap anatar C-2 dan
C-3.
d. Reaksi keempat adalah reaksi oksidasi yang mengubah hidroksiasil koenzim A menjadi
ketoasil koenzim A. Enzim L-hidrokdiasil koenzim A 6ormone66nase melibatkan NAD
yang direduksi menjadi NADH.
e. Tahap kelima adalah reaksi pemecahan ikatan C-C, sehingga menghasilkan aseil koenzim
A dan asil koenzim A yang mempunyai jumlah atom C dua buah lebih pendek dari
molekul semula.
Asil KoA yang terbentuk pada reaksi tahap 5, mengalami metabolisme lebih lanjut melalui
reaksi tahap 2 hingga tahap 5 dan demikian seterusnya sampai rantai C pada asam lemak
terpecah menjadi molekul-molekul asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA dapat teroksidasi
menjadi CO2 dan H2O melalui siklus asam sitrat (Poedjiadi, 1994: 282). Asetil KoA yang
dihasilkan dari oksidasi asam lemak tidak berbeda dengan asetil KoA yang dibentuk dari
piruvat (Lehninger, 2005: 204).
B. Katabolisme Protein
Protein melalui proses hidrolisis diubah menjadi asam amino. Beberapa asam amino
dapat diubah menjadi asam piruvat dan asetil koenzim A setelah terlepasnya gugus amin dari
asam amino yang dilepas, kemudian gugus amin tersebut akan dibawa ke hati dan akan
dirombak menjadi amoniak (NH3) yang nantinya dibuang bersama dengan urin, 1 gram
protein dapat menghasilkan energi yang setara dengan 1 gram karbohidrat.
Terdapat 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
Ø Transaminasi : Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α ketoglutarat
menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat
Ø Deaminasi oksidatif : Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium Gugus-
gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam
siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal
berupa urin.
B. Katabolisme protein.
Selain karbohidrat, lemak dan protein juga dapat dirombak untuk memperoleh energi.
Perombakan atau katabolisme menghasilkan energi lebih sedikit dibandingkan karbohidrat,
sedangkan katabolisme lemak menghasilkan energi dua kali lebih banyak perunit massa.
Lemak merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh, bahkan kandungan energinya paling
tinggi diantara sumber energi lain, yaitu sebesar 9 kkal/gram. Perombakan lemak dimulai saat
lemak berada didalam sistem pencernaan makanan. Lemak akan dirombak menjadi asam
lemak dan gliserol.
Gliserol tersebut merupakan suatu senyawa yang mempunyai 3 atom C adalah hasil
pemecahan lemak kemudian diubah menjadi gliseraldehid 3-fosfat, selanjutnya gliseraldehid
3-fosfat mengikuti jalur glikolisis akan menjadi piruvat. Asam lemak sendiri akan pecah
menjadi molekul-molekul yang mempunyai 2 atom C, selanjutnya akan diubah lagi menjadi
asetil koenzim A.
Dengan demikian satu molekul glukosa akan menghasilkan 2 asetil koenzim A dan 1
molekul lemak yang mempunyai C sejumlah 18 dapat menghasilkan 10 asetil koenzim A,
sehingga kita dapat mengetahui bahwa selama dalam proses katabolisme, energi yang
dihasilkan lemak jauh lebih besar dibandingkan dengan energi yang dihasilkan karbohidrat.
Perlu Anda ingat bahwa 1 gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori,
sedangkan 1 gram lemak dapat menghasilkan energi sebesar 9 kalori.
Sedangkan protein merupakan biomolekul yang tersusun atas asam-asam amino.
Meskipun protein bukan merupakan sumber energi utama bagi tubuh, oksidasi asam amino
dapat memberikan sekitar 10% dari total energi yang diperlukan oleh tubuh. Didalam sistem
pecernaan makanan, protein dapat diuraika dirombak oleh enzim protease menjadi peptida-
peptida yang lebih sederhana, yaitu asam amino. Selanjutnya asam amino tersebut mengalami
deaminasi, yaitu pemutusan gugus amino dari asam amino.
Lemak merupakan molekul besar yang tersusun oleh 2 molekul kecil, yaitu asam
lemak dan gliserol. Lemak dapat tersusun oleh 2-20 atom karbon. Lemak berfungsi sebagai
cadangan energi yang tinggi. Satu gram lemak mempunyai kandungan energi yang lebih
besar (kira-kira 2 kali lipat) dibandingkan dengan 1 gram karbohidrat.
Salah satu contoh dari asam lemak yang mempunyai jumlah atom karbon sama dengan
glukosa (6 atom C) adalah asam heksanoat (heksa = enam).
Lemak akan diuraikan menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol dapat diubah menjadi
gliseraldehid fosfat dalam siklus glikolisis. Selanjutnya, akan masuk ke
tahapan dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan sistem transportasi elektron. Oleh karena
itu, dihasilkan energi yang setara dengan katabolisme karbohidrat (glukosa) yaitu 38 ATP.
Asam lemak akan dioksidasi menjadi asetil Ko-A. Oksidasi asam heksanoat (6 atom
C) akan menghasilkan 3 molekul asetil Ko-A (3 molekul masing-masing dengan 2 atom C)
yang akan masuk ke siklus Krebs. Cobalah kalian ingat kembali hasil akhir dari siklus Krebs.
Pada siklus Krebs tersebut dihasilkan 6 NADH, 3 FADH2, dan 2 ATP (dari 2 molekul asetil
Ko-A yang berasal dari 1 molekul glukosa). Dengan demikian, ATP yang dihasilkan oleh 3
molekul glukosa tentunya akan menghasilkan jumlah ATP lebih besar dibandingkan
katabolisme glukosa.
Oleh karena itu, semakin panjang rantai karbon penyusun asam lemak semakin
banyak jumlah energi yang dihasilkan. Selanjutnya, bagaimana dengan katabolisme protein?
Pemecahan atau katabolisme protein dilakukan oleh organisme, jika cadangan makanan
berupa karbohidrat dan lemak telah habis. Seperti halnya karbohidrat dan lemak, protein juga
merupakan molekul besar yang tersusun oleh molekul-molekul yang lebih kecil, yaitu
asam amino. Oleh karena itu, protein akan dipecah menjadi asam-asam amino penyusunnya.
Asam-asam amino seperti tirosin dan fenilalanin akan diubah menjadi fumarat. Metionin dan
valin akan menjadi suksinat, serta asam amino arginin, prolin, histidin, dan glutamin akan
diubah menjadi α-ketoglutarat. Selanjutnya, asam-asam amino tersebut masuk ke dalam
siklus Krebs. Beberapa asam amino dapat mengalami deaminasi atau pelepasan gugus
aminnya (-NH2). Kerangka-kerangka karbon hasil pemecahan asam amino tersebut akan
masuk ke siklus glikolisis, siklus Krebs dan dihasilkan jumlah energi yang setara
dengan katabolisme karbohidrat.
2. Berdiskusilah Bersama teman-temanmu untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan berikut :
3). Apakah kaitan proses katabolisme lemak dan protein dengan katabolisme karbohidrat?
JAWABAN
Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila ada
pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya pembebasan
elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan jumlah energi
yang dihasilkan. Perlu kamu ketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam
glutamat dapat menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP.
Sedangkan katabolisme asam heksanoat dengan jumlah karbon yang sama dengan
glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga jumlah energi yang dihasilkan pada
lemak lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan pada karbohidrat dan protein.
Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan jumlah yang dihasilkan
karbohidrat dalam berat yang sama.
Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika dibandingkan
dengan protein dan karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan
metabolisme lemak untuk menghasilkan energi yang lebih besar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Tujuan utama katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak adalah untuk membebaskan
13embra yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam
lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila dalam lingkungan tanpa
oksigen (anaerob) disebut fermentasi anaerob.
2) Katabolisme berfungsi untuk menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain dan
mnyediakan 13embra kimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel, serta
membantu proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi dengan mengubah
senyawa-senyawa makanan menjadi 13embra yang dapat berguna bagi tubuh manusia
maupun hewan.
3) Katabolisme Karbohidrat berlangsung di dalam mitokondria melalui tahap Glikolisis,
Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Krebs, dan Transpor Elektron. Sedangkan katabolisme
protein dan lipid berlangsung dimembrane luar mitokondria.
B. Saran
1) Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kami membutuhkan beberapa
saran dan kritik yang membangun untuk hasil yang lebih baik serta bermanfaat bagi
seluruh audience.
2) Untuk lebih memahami tentang Katabolisme dibutuhkan lebih banyak buku referensi
yang menjelaskan tentang hal ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://oaz3.blogspot.co.id/2013/04/katabolisme.html
http://www.biologi-sel.com/2012/06/katabolisme-karbohidrat-protein-lemak.html
http://artikelpengertianmakalah.blogspot.co.id/2015/04/katabolisme-karbohidrat-
respirasi-aerob.html
http://www.biologi-sel.com/2012/11/anabolisme-dan-katabolisme-part2.html