Klasifikasi Nyeri Kepala
Klasifikasi Nyeri Kepala
Klasifikasi Nyeri Kepala
a. Migren
b. Tension Type Headache
c. Cluster headache
d. Other primary headaches
A . MIGREN
Merupakan serangan nyeri kepala berulang bervariasi dalam intensitas,
frekuensi dan lamanya. Serangan seringkali berawal unilateral biasanya disertai
dengan anoreksia terkadang nausea dan vomitus. Pada sebagian kasus didahului atau
1
disertai gangguan efek, motorik serta sensorik yang nyata dan seringkali turunan.
Dibawah ini diberikan varian khusus nyeri kepala, masing-masing memiliki sebagian
ciri, namun tidak tidak perlu seluruhnya yang telah dijelaskan :
Kriteria Diagnosis :
2
motorik.
1. Ggn visual reversibel spt : Positip ( cahaya berkedi-kedip, bintik-bintik
atau garis. Negatip ( hilang penglihatan).
2. Ggn sensoris reversibel termasuk positip (nyeri) / negatip ( hilang
rasa).
3. Ggn bicara disfasia yg reversibel sempurna
C. Paling sedikit 2 dibawah ini.
1. Gejala visual homonim dan/ gejala sensoris unilateral.
2. Paling tidak timbul satu macam aura secara gradual ≥ 5 mnt dan / jenis
aura lainnya ≥ 5 mnt.
3. Masing – masing gejala berlangsung 5 – 60 mnt
D. Nyeri Kepala memenuhi kriteri migran tanpa aura
E. Tidak berkaitan degan kelainan lain
(3,8,10)
B . TENSION TYPE HEADACHE
Tension headache merupakan tipe nyeri kepala yang paling sering dijumpai
terutama pada wanita setengah baya penderita datang dengan keluhan nyeri kepala
berdenyut, nyeri tumpul seperti tertarik, terbakar atau tidak jelas ciri-cirinya.
3
1. Minimal ada 10 kali serangan nyeri kepala seperti tersebut diatas.
2. Tidak ada nausea dan vomitus
3. Tidak ditemukan adanya fonofobia dan fotofobia, dan kalaupun ada hanya
salah satu.
4. Dikatakan nyeri kepala tegang otot yang berhubungan dengan gangguan
otot perikranial (dahulu disebut muscle contraction headache), bila ditemukan
adanya ketegangan otot perikranial dengan cara palpasi atau dengan
pemeriksaan EMG. Sementara itu apabila tidak ada ketegangan dinamakan
nyeri kepala tegang otot yang tidak berhubungan dengan gangguan otot
perikranial, yang dahulu dikenal sebagai idiopatik headache, essential
headache, psychogenic headache.
5. Apabila bentuk di atas ditemukan akan tetapi serangan nyeri kepala paling
terjadi paling sedikit 15 hari tiap bulannya dan telah berlangsung lebih dari 6
bulan, serta mungkin pula diiringi dengan salah satu dari gejala berikut ini :
nausea, fotofobia, fonofobia, akan tetapi tidak disertai vomitus, maka
diagnosisnya adalah nyeri kepala tegang otot kronik. Bentuk seperti tadi,
apabila ditemukan adanya ketegangan otot perikranial, dan bila tidak
ditemukan adanya ketegangan otot maka disebut sebagai nyeri kepala tegang
otot kronik yang berhubungan dengan gangguan otot perikranial.
6. Tipe yang lain, yaitu semua bentuk nyeri kepala yang mirip dengan gejala
sebagaimana diuraikan diatas, tetapi tidak memenuhi syarat untuk diagnosis
salah satu nyeri kepala tegang otot dan juga tidak memenuhi kriteria untuk
nyeri kepala migren tanpa aura.
C . CLUSTER HEADACHE
Nyeri kepala atau muka unilateral yang hebat selama 15 menit-3 jam
yang disertai injeksi konjungtiva, lakrimasi, penyumbatan hidung
ipsilateral beberapa kali dalam sehari dalam kurun waktu beberapa
minggu hingga bulan.
Pada sebagian penderita menimbulkan nyeri tekan di daerah dasar
tengkorak dan leher ipsilateral.
4
Bentuk-bentuk Cluster Headache :
1. NKK tipe episodik, paling sering (80%) : 1-3 serangan singkat
periorbital seharinya selama 2-12 minggu diikuti masa bebas serangan
selama 3 bulan - 3 tahun.
2. NKK tipe kronik (20%) : tidak ada remisi selama lebih dari 1 tahun
atau remisi singkat kurang dari 14 hari (NKK tipe primer), sedangkan
yang berkembang dari tipe episodik disebut sebagai NKK tipe
sekunder.
3. NKK varian :
a. Chronic paroxysmal hemicrania (Sjasteed&Dale) :serangan sering,
singkat, dapat diatasi dengan Indometasin.
b. Cluster headache varian-varian NKK(Medina&Diamond) :
serangan multipel pada nyeri kepala vaskuler tanpa bebas nyeri
kepala.
Gejala Klinis :
Nyeri timbul mendadak, eksplosif dan unilateral (mencapai puncak dalam
10-15 menit dan berlangsung hingga 2 jam) berupa nyeri seperti dibor
disekitar dan belakang mata, seperti biji mata mau keluar, nyeri seperti
dibakar, menetap tak berdenyut, tanpa disertai gejala aura, frekuensi 4-6
serangan dalam sehari.
Nyeri menjalar ke daerah supraorbita, pelipis, maksila dan gusi atas
(daerah divisi 1 dan 2 nervus trigeminus ).
Sering ditemukan nyeri tumpul yang ditemukan menetap di mata, pelipis
rahang atas di luar serangan.
Serangan sering terjadi tepat setelah tertidur dan gangguan pernafasan
waktu tidur dapat mencetuskan serangan.
Gejala Penyerta :
Gejala otonom : penyumbatan hidung ipsilateral, pembengkakan jaringan
5
lunak, dahi berkeringat, lakrimasi, mata merah (injeksi konjungtiva)
akibat aktivitas berlebihan parasimpatis.
Paralisis parsial simpatis sindroma Horner ringan (ptosis, miosis,
anhidrosis), bradikardia, muka merah atau pucat, nyeri di muka dan
daerah arteri karotis ipsilateral.
Gejala migren : ggn gastrointestinal, fotofobia dan fonofobia ( tdk
sebanyak migren)
Perubahan perilaku selama serangan berupa kegelisahan : berlari-lari
atau duduk dalam posisi tertentu dengan mata yang dikompres, berteriak
kesakitan dan kadang-kadang ada upaya untuk bunuh diri.
Gejala neurologik : hiperalgesia pada muka dan kepala
6
sistemik, biasanya dengan demam. Lain-lain, termasuk keadaan hipoksia, keracunan
karbon monoksida, pengaruh nitrat sirkulasi otak (pada keadaan tertentu), reaksi
pasca kontusio, keadaan pasca konvulsi dan beberapa kasus hipertensi arteri esensial
(mis:kasus-kasus dengan nyeri kepala dini hari).
NEURALGIA KRANIALIS